metoda jalan

10
BAB III RUANG LINGKUP PEKERJAAN Pada pelaksanaan suatu kegiatan, pelaksanaan perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah setiap jenis pekerjaan diawal hingga selesainya pekerjaan. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan. Sehingga dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. Adapun ruang lingkup pekerjaan jalan Pribu-Karak dari awal proyek sampai akhir pekerjaan meliputi : 1. Pekerjaan Umum; 2. Pekerjaan Drainase; 3. Pekerjaan Tanah 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan 5. Prekerasan Berbutir 6. Perkerasan Aspal 7. struktur 3.1 Pekerjaan Umum Pada pekerjaan umum ini meliputi beberapa jenis pekerjaan yaitu : 1. Mobilisasi 2. Kantor lapangan (Direksi Ket) 3. Penetapan titik ukuran 4. pekerjaan pembersihan 3.1.1 Mobilisasi Mobilisasi merupakan kegiatan yang menyangkut penyediaan peralatan, gudang, bengkel dan lokasi tempat tinggal pekerja serta fasilitas- fasilitas yang berhubungan dengan konstruksi dalam kegiatan proyek. 3.1.2 Kantor Lapangan Kantor lapangan merupakan bangunan sebagai fasilitas untuk menunjang kelancaran aktifitas di lapangan. Kantor lapangan adalah pusat berlangsungnya semua kegiatan proyek baik administrasi maupun teknis. 3.1.3 Penetapan Titik Pengukuran Penetapan titik pengukuran di lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dan batas-batas konstruksi. Penentuan titik-titik ketinggian dan batas- batas konstruksi tersebut sangat penting artinya pada saat pekerjaan

Upload: dwi-haryanto

Post on 20-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jalan

TRANSCRIPT

BAB IIIRUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pada pelaksanaan suatu kegiatan, pelaksanaan perlu menentukan dan mengatur langkah-langkah setiap jenis pekerjaan diawal hingga selesainya pekerjaan. Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan jenis dan volume pekerjaan. Sehingga dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.

Adapun ruang lingkup pekerjaan jalan Pribu-Karak dari awal proyek sampai akhir pekerjaan meliputi :1. Pekerjaan Umum;2. Pekerjaan Drainase;3. Pekerjaan Tanah4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan5. Prekerasan Berbutir6. Perkerasan Aspal7. struktur

3.1 Pekerjaan Umum

Pada pekerjaan umum ini meliputi beberapa jenis pekerjaan yaitu :1. Mobilisasi2. Kantor lapangan (Direksi Ket)3. Penetapan titik ukuran4. pekerjaan pembersihan

3.1.1 Mobilisasi

Mobilisasi merupakan kegiatan yang menyangkut penyediaan peralatan, gudang, bengkel dan lokasi tempat tinggal pekerja serta fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan konstruksi dalam kegiatan proyek.

3.1.2 Kantor Lapangan

Kantor lapangan merupakan bangunan sebagai fasilitas untuk menunjang kelancaran aktifitas di lapangan. Kantor lapangan adalah pusat berlangsungnya semua kegiatan proyek baik administrasi maupun teknis.

3.1.3 Penetapan Titik Pengukuran

Penetapan titik pengukuran di lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dan batas-batas konstruksi. Penentuan titik-titik ketinggian dan batas-batas konstruksi tersebut sangat penting artinya pada saat pekerjaan dengan alat-alat berat, karena jika terjadi kesalahan dalam penempatan material akan sangat sukar untuk memindahkannya. Kegunaan lainnya adalah sebagai penunjang batas ketinggian dari tebal material yang ditebar sesuai dengan gambar bestek. Pekerjaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan theodolit, waterpass, meteran plastik dan peralatan ringan lainnya.

3.1.4 Pekerjaan Pembersihan

Pekerjaan pembersihan di lapangan meliputi pembersihan lokasi dari segala pepohonan, batu-batuan, akar pepohonan, rerumputan dan lain-lain. Pekerjaan pembersihan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan buldozer dan greader.

3.2 Pekerjaan Drainase

Pada pekerjaan drainase ini meliputi :1. Pekerjaan galian untuk selokan dan saluran air2. Pekerjaan pasangan batu dengan mortal

3.3 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah meliputi pekerjaan galian biasa, timbunan biasa, timbunan pilihan, penyiapan badan jalan.

3.3.1 Galian Biasa

Galian biasa mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai galian batu, galian struktur, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian perkerasan aspal. Pekerjaan ini bertujuan untuk memperbaiki elevasi tanah arah memanjang dan arah melintang, juga untuk mendapatkan tinggi tanah dasar yang sesuai dengan perencanaan. Pekerjaan ini dilakukan pada tempat yang memerlukan galian. Alat yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah excavator.

3.3.2 Timbunan Biasa

Sebelum penimbunan dikerjakan terlebih dahulu dipersiapkan dasar timbunan tersebut yang dalam hal ini adalah tanah dasar (asli), dimana tanah asli ini akan menjadi dasar lapisan penimbunan. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan dasar timbunan menjadi lemah antara lain : air, baik air tanah ataupun rembesan, bahan dasar timbunan yang jelek dan lereng yang curam.Pekerjaan pemadatan dilakukan sepanjang bahu jalan dan badan jalan. Pemadatan dilakukan dari daerah terendah (pinggir) ke daerah yang tinggi (tengah), dengan menggunakan motor greader untuk meratakan dan menggunakan vibrator compactor roller untuk memadatkan, setelah lapisan pertama dipadatkan kemudian disiram dengan menggunakan water tank agar permukaan menjadi padat begitu pula untuk lapisan kedua sampai memperoleh kemiringan 2% untuk badan jalan dan 4% untuk bahu jalan.

3.3.3 Timbunan Pilihan

Timbunan pilihan digunakan sebagai lapis penopang (capping layer) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di daerah saluran air dan lokasi serupa di mana bahan plastis sulit dipadatkan dengan baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk stabilitas lereng atau pekerjaan pelebaran.Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan yang telah ditentukan dan memiliki CBR paling sedikit 10%.Bahan timbunan pilihan yang akan digunakan bilamana pemadatan dalam keadaan jenuh atau banjir yang tidak dapat dihindari haruslah pasir atau kerikil atau bahan bakar berbutir bersih lainnya dengan Indeks Plastis maksimum 6%.3.3.4 Penyiapan Badan Jalan

Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan tanah dasar. Untuk jalan kerikil pekerjaan dapat juga mencakup perataan berat dan motor greader untuk perbaikan bentuk dengan atau tanpa penggaruan.

3.4 Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan

Pekerjaan ini harus terdiri dari pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan bahu jalan pada tanah dasar yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang disetujui. Untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas B harus digunakan di bawah bahu jalan tanpa laburan aspal.

3.5 Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapkan, pekerjaan ini meliputi :

3.5.1 Lapis Pondasi Agregat Klas A

Pondasi agregat kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk suatu lapisan di bawah beraspal.

3.6 Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal (lapisan permukaan) merupakan lapisan yang terletak di atas permukaan lapisan base course dan merupakan lapisan teratas dan konstruksi lapisan perkerasan jalan raya. Pekerjaan ini meliputi lapis resap pengikat (prime coat), lapis pengikat aspal beton (AC-BC).

3.6.1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Lapis ini merupakan aspal cair yang disemprotkan melalui Asphalt Sprayer ke atas yang merupakan lapisan pengikat antara lapisan perkerasan dengan lapisan pondasi atas.3.6.2 Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC)

Lapisan ini merupakan campuran aspal yang digunakan sebagai lapisan perkerasan yang terletak pada lapisan atas dari suatu badan jalan.

3.7 Pasangan Batu

Pasangan batu digunakan hanya struktur seperti dinding penahan tanah, gorong-gorong, saluran mortal, bangunan peluncur, pasangan batu kosong dan bak control.

3.8 Pekerjaan Harian

Operasi-operasi yang dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian dapat terdiri dari pekerjaan jenis apapun dan dapat mencakup pekerjaan tambahan dari Drainase, Galian, Timbunan, Struktur atau pekerjaan lainnya.

3.9 Pekerjaan Pemeliharaan Rutin

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemeliharaan rutin perkerasan, pemeliharaan rutin bahu jalan dan pekerjaan pemeliharaan rutin selokan, saluran air, galian dan timbunan.

BAB IVKEGIATAN YANG DIIKUTI

Dalam melaksanakan kegiatan praktek Proyek Pembangunan Jalan Pribu-Karak Paket BANG/01/ABR/0 (STA 0+000 3+300). Lokasi Proyek tepatnya Jalan Lintas Barat yang menghubungkan Desa Pribu menuju Karak Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh

Dalam Proyek ini Penulis hanya mengikuti beberapa Item pekerjaan, seperti :1. Pekerjaan Perkerasan Berbutir2. Pekerjaan Perkerasan Aspal4.1 Pekerjaan Perkerasan Berbutir

Pekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapakan, pekerjaan ini meliputi :

4.1.1 Lapis Agregat Kelas A (Base A)

Lapis agregat kelas A adalah lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan bawah dengan lapisan permukaan. Lapisan ini dibuat untuk menyempurnakan kapasitas daya dukung beban. Material yang digunakan untuk lapisan ini adalah yang cukup kuat dan memiliki CBR > 90%. Bahkan yang digunakan untuk lapisan ini dapat berupa batu pecah, kerikil pecah, yang merupakan material kelas A baik yang berdiameter dan .Lapisan ini dirancang sedemikian rupa sehingga akhirnya diperoleh kestabilan struktur yang diperlukan untuk dapat menahan gaya vertikal dan horizontal yang terjadi, disamping itu lapisan ini juga dibuat dengan kepadatan yang cukup agar dapat menahan proses konsolidasi yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan pada badan jalan.Pada tiap-tiap lapisan harus segera dipadatkan pada seluruh lebar hamparan dengan menggunakan alat Vibratory Roller dengan lebih kurang 8 passing dimana satu passing sama dengan satu kali pulang pergi pada bagian yang lurus, tebal dari agregat kelas A ini adalah 20 cm, agar kepadatan yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang telah disyaratkan.

Tahapan :Pelaksanaan Lapis Pondasi agregat Kelas A meliputi:Volume, Waktu, Peralatan, Tenaga kerja Lapisan Klas A adalah sebagai berikut:- Volume = 702,00 M3- Waktu = 15 Hari

Peralatan yang dibutuhkan :- Motor Grader = 1 Unit- Compactor Roller = 1 Unit- Water Tank = 1 Unit- Dump Truck = 6 Unit

Tenaga kerja yang dibutuhkan :- Mandor = 1 Orang- Kepala Tukang = 1 Unit- Operator = 6 Orang- Pembantu Operator = 6 Orang- Supir Dump Truck = 6 Orang- Pekerja = 3 Orang- Mekanik = 2 Orang

4.2 Perkerasan Aspal

Perkerasan aspal adalah lapisan yang berupa campuran aspal yang berfungsi sebagai penahan beban roda diatasnya secara langsung. Campuran aspal yang digunakan terdiri dari agregat kasar yang memenuhi gradasi dan terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah, agregat halus dan pasir serta material aspal.

Kegiatan yang penulis ikuti pada pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi :1. Lapis Resap Pengikat (prime coat)2. Lapis Aus Asphalt Beton (AC-BC)

Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan lapisan permukaan ini meliputi sebagai berikut :1. Air Compressor, yang digunakan untuk membersihkan debu-debu dan material yang lepas diatas pondasi atas, agar pengaspalan lapisan permukaan menjadi bagus dan tidak mudah mengalami kerusakan. Pekerjaan pembersihan debu ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada suatu kendala, dalam pekerjaan ini Air Compressor di perlukan sebanyak 1 unit.2. Asphalt Sprayer, digunakan sebagai prime coat yang menghamparkan aspal cair bersuhu 160C sampai dengan 180C kebadan aspal. Asphalt Sprayer digunakan dalam proyek ini sebanyak 1 unit.3. Dump Truck, digunakan untuk mengangkut material dari lokasi pengambilan material ke lokasi perkerasan. Jumlah dump truck yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah 6 unit.4. Asphalt Finisher, digunakan untuk menghamparkan dan meratakan agregat aspal di lokasi penghamparan. Banyaknya Asphalt Finisher yang digunakan sebanyak I unit.5. Tandem Roller dan PTR, digunakan untuk memadatkan agregat aspal.

4.2.1 Lapis Resap Pengikat (Prime Coat)

Lapis resap pengikat adalah lapisan penghubung antara lapisan pondasi atas dengan lapisan AC. Pekerjaan ini dilakukan jika pemadatan dan daya dukung lapisan pondasi atas telah memenuhi syarat atau hasil dari pengujian CBR tidak boleh kurang dari 80%. Konstruksi perkerasan dibersihkan dengan menggunakan air compressor dan dilakukan prime coat dengan asphalt sprayer sehingga tidak terdapat lagi sesuatu yang dapat mengurangi hasil maksimal yang diharapkan.

Tujuan dari prime coat ini yaitu :1. Mengisi lubang-lubang kecil pada bagian pondasi atas.2. Menutup atau melapiskan partikel yang terlepas sehingga permukaan menjadi lebih keras.3. Membantu membersihkan ikatan yang baik antara lapisan pondasi atas dengan lapisan AC yang akan dihamparkan.

Sehingga memberikan suatu sifat yang kedap air dari permukaan pondasi atas agar tidak dapat masuk yang dapat mengakibatkan hancurnya lapisan tanah dasar pada saat lapisan permukaan belum dilapisi.Sebelum pekerjaan prime coat dimulai, terlebih dahulu debu-debu dan material yang lepas diatas pondasi atas dengan menggunakan masin air compressor. Pembersihan dinyatakan cukup apabila permukaan base course telah bersih sehingga permukaan agregat telah jelas terlihat. Setelah lapisan permukaan pondasi atas bersih, barulah diberi lapisan prime coat.Aspal panas prime coat dihasilkan dengan memanaskan aspal penetrasi 60/70 sebanyak 30% dari keseluruhan campuran. Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat Asphalt Sprayer distributor dengan kapasitas 150 m2/jam. Alat ini memiliki pemanas sendiri, dimana setelah pemanasan mencapai 160oC sampai dengan 180oC aspal cair baru bisa disemprotkan melalui pipa. Proses penyemprotan prime coat dilakukan bertahap yaitu dengan memulainya setengah dari lebar badan jalan terlebih dahulu agar lalu lintas tidak terganggu, kemudian baru dilanjutkan pada setengah lebar badan jalan tersisa.

Pekerjaan prime coat dinyatakan selesai setelah memenuhi syarat-syarat antara lain:1. Penyiraman yang merata, sehingga tidak ada tempat yang kelihatan lapisan base.2. Tidak ada lapisan prime coat yang lepas akibat dilalui kendaraan atau orang yang berjalan kaki.3. permukaan prime coat tidak kotor oleh debu atau kotoran lain.

Permukaan pondasi yang telah dilalui lapisan prime coat secara merata sebenarnya tidak boleh dilalui oleh kendaraan atau pejalan kaki selama 24 jam setelah di prime coat karena akan menyebabkan aspal panas prime coat tersebut diabaikan, tetapi saat pengaspalan, prime coat yang telah kering harus di compressor lagi agar debu, air yang ada pada badan jalan hilang.

4.2.2 Laston-lapis Aus Aspal Beton (AC-BC)

Lapisan Aus Aspal Beton (AC-BC) adalah lapisan yang berada pada bagian teratas dari pondasi atas.Tujuan dari pemberian lapisan AC-BC adalah :1. Untuk memberikan suatu kedap air sehingga air hujan yang jatuh diatasnya tidak meresap kelapisan bawahnya yang akan melemahkan lapisan-lapisan tersebut.2. Suatu lapisan yang dapat menyebarkan beban kelapisan kebawahnya sehingga dapat dipikul oleh lapisan lain.3. Sebagai lapisan pembentuk pondasi jika dipergunakan pada pekerjaan peningkatan atau pemeliharaan jalan.

Agregat Aspal untuk lapisan AC-BC dihasilkan oleh AMP (Asphalt Mixing Plant) yang berlokasi di Jeuram (KM.80), pengaspalan oleh PT.Tuwie Bunta Group dan diangkut oleh 7 dump truck.Pekerjaan lapisan AC-BC dimulai dengan diangkutnya aspal dari AMP dan suhu sewaktu dibawa dari AMP antara 140oC -160oC. Setibanya di lapangan secara perlahan-lahan diruangkan ke bak mekanis Asphalt Finisher untuk dihamparkan pada permukaan base course yang telah diprime coat sebelumnya. Suhu aspal sewaktu penghamparan antara 140oC-150oC, dengan tebal penghamparan 6.2 cm (biasanya penyusutan 20%-25%) untuk mencapai ketebalan aspal 5 cm. Ketebalan penghamparan dapat diukur dengan penyetelan yang terdapat pada bagian samping belakang dari Asphalt Finisher. Penghamparan dilakukan searah dengan sumbu memanjang jalan dan kecepatan jalan Asphalt Finisher 90 m/jam.Pemadatan tahap pertama (break down rolling) dapat dilakukan setelah agregat aspal yang telah dihamparkan temperaturnya turun antara 110oC-125oC. Saat pemadatan pertama dilihat bagian penghamparan yang tidak rata atau kekurangan aspal, jika ada maka aspal dapat ditambah dengan menggunakan sekrop. Pemadatan tahap pertama dilakukan dengan tandem roller (kapasitas 8-10 ton) sebanyak 1 passing dengan kecepatan 5,8 km/jam.Pemadatan tahap kedua (secondary rolling) dilaksanakan setelah pemadatan tahap pertama selesai. Pemadatan tahap kedua dimulai pada temperatur hamparan yang sudah digilas pada tahap pertama telah menurun antara 80oC-90oC. Penggilasan tahap kedua dengan PTR (yang beratnya 10-20 ton), dengan kecepatan 5-8 km/jam, sebanyak 16 passing. Untuk pemadatan pertama dan tujuan dilakukan searah dengan sumbu memanjang jalan, dimulai pada bagian tepi dan akhirnya kebagian tengah.Pemadatan tahap ketiga (finisher rolling) dilakukan setelah setelah pemadatan tahap kedua selesai. Penghamparan tahap ketiga dilakukan dengan tandem roller (kapasitas 8-10 ton) sebanyak 2 passing dengan kecepatan 5-8 km/jam.Ketika pemadatan berlangsung roda alat gilas harus selalu basah agar tidak terjadi lekatan antara aspal dengan kendaraan. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah temparatur penggilasan yang kira-kira dapat dapat menutup keadaan cuaca, sebab harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan maka kekuatan yang diinginkan.

Pada pelaksanaan pekerjaan lapisan AC-BC ini ada beberapa hal yang perlu dikontrol yaitu :1. Tebal penghamparan Aspal, ketebalan penghamparan rata-rata 6,2 cm setelah pemadatan akan diharapkan menjadi 5 cm. Berdasarkan literatur faktor pemadatan dari lepas kepadat adalah 1,2 cm, dengan demikian faktor pemadatan sebesar 1,2 cm ditambah tebal pemadatan 5 cm, maka didapat penghamparan sebelum dipadatkan 6,2 cm. Dengan demikian penebaran memenuhi persyaratan. Pemeriksaan ketebalan pada saat dilakukan dengan cara menusuk-nusuk aspal segera setelah penghamparan oleh asphalt finisher, dengan tongkat besi yang distel ujungnya 6,2 cm. Pemeriksaan terhadap kestabilan dan flow pada AC-BC setelah pemadatan dilakukan melalui pengeboran dengan alat core drill. Pemeriksaan atau pengambilan sample dilakukan setiap jarak 50 meter.

2. Kemiringan tranversal (kemiringan Melintang Jalan), kemiringan tranversal diatur melalui alat penyetel yang berada pada bagian samping belakang asphalt finisher. Akan tetapi harus diperiksa kembali oleh petugas dengan menggunakan waterpass. Caranya adalah dengan menggunakan mistar yang panjang dan kemiringan disesuaikan dengan lebar dan kemiringan melintang jalan.Volume, Waktu, Peralatan, Tenaga kerja Lapisan AC-BC adalah sebagai berikut :- Volume = 134.00 M2- Waktu = 4 HariPeralatan yang dibutuhkan :- Asphalt Finisher = 1 Unit- Compactor Roller = 1 Unit- Water Tank = 1 Unit- Asphalt Sprayer = 1 Unit- Air Compressor = 1 Unit- Tandem Roller = 1 Unit- PTR = 1 Unit- Dump Truck = 7 UnitTenaga kerja yang dibutuhkan :- Mandor = 1 Orang- Kepala Tukang = 1 Orang- Operator = 5 Orang- Supir Dump Truck = 7 Orang- Pekerja = 12 Orang- Mekanik = 2 Orang