metoda pelaksanaan jalan raya

23
METODA PEMBUATAN JALAN RAYA DISUSUN OLEH : 1. AZRI AZHAR MUSADDIQ Z 2. DICKY ADRIAN HENDRA 3. M. RIZKI ANWAR 4. RAMADHAN NUR DJIHAT 5. RANDY TUGUANDA 6. YASIRLY DWI PUTRI POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014/2015

Upload: rizki-shohib

Post on 17-Dec-2015

147 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

File ini bertujuan untuk memberikan suatu informasi mengenai pemikiran dari saya sendiri bagaimana suatu metoda atau langkah langkah atau urutan urutan dari pelaksanaan Jalan raya dilapangan

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

METODA PEMBUATAN JALAN RAYA DISUSUN OLEH :AZRI AZHAR MUSADDIQ ZDICKY ADRIAN HENDRAM. RIZKI ANWARRAMADHAN NUR DJIHATRANDY TUGUANDAYASIRLY DWI PUTRI

POLITEKNIK NEGERI PADANG2014/2015

PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA

Pembangunan merupakan salah satu faktor terbentuknya daerah yang berkelanjutan menjadi wilayah dan kemudian membentuk negara, yang dilakukan secara terarah, terpadu dan berkesinambungan. Berbagai jenis pembangunan terus dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas masyarakat seperti pembangunan ekonomi, politik, infrastruktur, dan lain-lain.Setiap pembangunan membutuhkan perencanaan yang tepat dan terkendali agar pembangunan dapat berjalan dengan baik danmencapai hasil yang sesuai. Perencanaan tersebut meliputi perencanaan gambar, pengadaan, penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya), survei lokasi,pelaksanaan pembangunan.

Perencanaan dan pembangunan jalan raya termasuk jenis pembangunan infrastruktur dimana berfungsi sebagai pemenuhan salah satu kebutuhan masyarakat yang meliputi proses pembukaan ruangan lalu lintas untuk menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowongan, bahkan juga pengalihan tumbuh-tumbuhan (Ini mungkin melibatkan penebasan hutan).RUANG LINGKUP PEKERJAAN JALAN 1. Pekerjaan Umum;2. Pekerjaan Drainase;3. Pekerjaan Tanah4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan5. Prekerasan Berbutir6. Perkerasan Aspal7. struktur

1. PEKERJAAN UMUMPada pekerjaan umum ini meliputi beberapa jenis pekerjaan yaitu :

1. MobilisasiMobilisasi merupakan kegiatan yang menyangkut penyediaan peralatan, gudang, bengkel dan lokasi tempat tinggal pekerja serta fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan konstruksi dalam kegiatan proyek.2. Kantor lapangan (Direksi Ket)Kantor lapangan merupakan bangunan sebagai fasilitas untuk menunjang kelancaran aktifitas di lapangan. Kantor lapangan adalah pusat berlangsungnya semua kegiatan proyek baik administrasi maupun teknis.3. Penetapan titik ukuranPenetapan titik pengukuran di lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dan batas-batas konstruksi. Penentuan titik-titik ketinggian dan batas-batas konstruksi tersebut sangat penting artinya pada saat pekerjaan dengan alat-alat berat, karena jika terjadi kesalahan dalam penempatan material akan sangat sukar untuk memindahkannya. Kegunaan lainnya adalah sebagai penunjang batas ketinggian dari tebal material yang ditebar sesuai dengan gambar bestek. Pekerjaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan theodolit, waterpass, meteran plastik dan peralatan ringan lainnya.3. Penetapan titik ukuran

Penetapan titik pengukuran di lapangan adalah untuk menentukan ketinggian dan batas-batas konstruksi. Penentuan titik-titik ketinggian dan batas-batas konstruksi tersebut sangat penting artinya pada saat pekerjaan dengan alat-alat berat, karena jika terjadi kesalahan dalam penempatan material akan sangat sukar untuk memindahkannya. Kegunaan lainnya adalah sebagai penunjang batas ketinggian dari tebal material yang ditebar sesuai dengan gambar bestek. Pekerjaan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan theodolit, waterpass, meteran plastik dan peralatan ringan lainnya.

4 Pekerjaan PembersihanPekerjaan pembersihan di lapangan meliputi pembersihan lokasi dari segala pepohonan, batu-batuan, akar pepohonan, rerumputan dan lain-lain. Pekerjaan pembersihan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan buldozer dan greader.Tokoh penting pada proyek Jalan raya1. Owner ( Pemilik Proyek )

Pelaksana Kegiatan (bouwheer/owner) adalah pihak yang memiliki gagasan untuk membangun, baik secara perorangan (individu) atau badan hukum seperti wakil dari suatu perusahaan atau organisasi swasta maupun wakil suatu dinas atau jabatan.Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi jalan Provinsi Aceh adalah pemerintah Republik Indonesia yang diwakilkan kepada Pembangunan Jalan dan Jembatan Provinsi Aceh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya. Untuk memudahkan urusan administrasi dan kelancaran proyek, maka ditunjuk seorang Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan.Dalam menjalankan kewajiban, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiata (PPTK) mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :1. Membentuk panitia lelang yang bertugas membantu pemimpin kegiatan dalam pelaksanan pelelangan, misalnya menentukan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana kegiatan;2. Menunjuk konsultan perencana untuk merencanakan jalan yang akan dibangun;3. Mengadakan ikatan perjanjian atas nama pemilik kegiatan dengan konsultan perencana, konsultan pengawas dan pelaksana disertai penandatanganan naskah serah terima;4. Bertanggung jawab atas segi administrasi, keuangan dan pelaksanaan fisik kegiatan yang dipimpinnya sesuai dengan petunjuk operasional;5. Memutuskan pemenang tender yang diusulkan oleh panitia lelang berdasarkan surat keputusan dari pejabat atau instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan;6. Menyetujui dan menetapkan pembayaran termin sesuai dengan pekerjaan yang telah dilaksanakan;7. Bertanggung jawab atas selesainya kegiatan tepat pada waktunya, sesuai dengan ketentuan dan perjanjian yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)2. Pengawas (Direksi/Supervisor)

Konsultan pengawas adalah pihak perorangan atau badan hukum yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik kegiatan untuk mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan di lapangan agar tercapai hasil kerja sesuai dengan persyaratan yang ada atau berdasarkan petunjuk-petunjuk dalam Aanwijzing. Adanya pengawasan dari direksi diharapkan pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil sesuai dengan perencanaan yang diharapkan.Dalam pelaksanaan tugasnya, pengawas bertanggung jawab kepada pelaksana kegiatan. Pengawas berhak memberikan saran dan petunjuk kepada pelaksana (pemborong/kontraktor) jika dirasa perlu, agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan didalam RKS. Petunjuk yang diberikan mencakup bidang teknis dan admin. Pelaksanaan pengawasan pada kegiatan ini dilakukan oleh PT. Tuwie Bunta Group.Dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :1. Mengawasi jalannya kegiatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas dari setiap item pekerjaan;2. Mengawasi pemakaian bahan agar mutunya sesuai dengan bestek;3. Mengawasi pekerjaan dari program kerja yang telah disetujui;4. Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang telah terjadi selama pelaksanaan pekerjaan dan telah mendapat persetujuan dari pimpinan kegiatan;5. Membuat buku laporan harian, mingguan dan bulanan terhadap kemajuan pekerjaan dan mengatur pembayaran per-tahap kepada kontraktor untuk kemudian diteruskan kepada pemimpin kegiatan;6. Bertangguang jawab terhadap waktu pelaksanaan kegiatan;7. Mengevaluasi setiap laporan kerja yang dibuat oleh kontraktor;8. Mengawasi ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal waktu pelaksanaan (time schedule).

Dapat dilihat pada Struktur Organisasi (Struktur organisasi pengawas di lapangan terlampiran).3. Pelaksana (Kontraktor)

Pelaksana (kontraktor) adalah suatu organisasi berbadan hukum yang dipercaya untuk melaksanakan pembangunan suatu kegiatan dan memiliki suatu usaha yang bergerak di bidang jasa konstruksi sesuai dengan keahlian dan kemampuannya serta mempunyai tenaga ahli teknik dan sarana peralatan yang cukup. Pelaksana juga disebut sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian pekerjaan yang telah dibuat. Pelaksana pada kegiatan ini dipercayakan kepada PT. Tata Karya Utama.

Adapun tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berikut :1. Mempersiapkan sarana penunjang untuk kelancaran kerja;2. Menyediakan dan mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan pada kegiatan sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam bestek;3. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman dan peralatan yang diperlukan pada saat pelaksanaan;4. Melaksanakan seluruh pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya yang sesuai dengan gambar bestek dan memenuhi peraturan yang tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS);5. Laporan tingkat kemajuan pekerjaan dan persiapan pengambilan termin;6. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya seperti yang telah ditetapkan dalam kontrak;7. Mengadakan pemeliharaan selama kegiatan tersebut masih dalam tanggung jawab pelaksana.Tahap perencanaan jalan raya yang perlu diperhatikan :1. Perencanaan gambar Diperlukan untuk mengetahui bentuk serta tata letak jalan yang akan dibangun, serta mempermudah dalam proses konstruksi, sebab pembangunan tanpa petunjuk berupa gambar maka tidak akan terlaksana dengan baik dan seringkali menyebabkan kerugian. Perencanaan gambar meliputi:

- Gambar konstruksi - Gambar Potongan Melintang

- Gambar Situasi

2. Pegadaan Pengadaan merupakan pelengkap penting dalam pembangunan.Pengadaan dapat terbagi menjadi 2 yaitu: - Pengadaan Alat

Excavator

Tandem RollerBuldozerAsphalt Finisher Untuk melaksanakan pembangunan maka pengadaan bahan diperlukan terlebih dahulu untuk merencanakan anggaran biaya yang akan dikeluarkan untuk suatu proyek serta pelaksanaan pembangunan, bahan-bahan yang diperlukan berupa asphalt, kerikil, semen, pasir, batu kali, sirtu, dan batu pecah - Pengadaan Bahan3. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya merupakan perhitungan biaya bangunan berdasarkan gambar bangunan dan spesifikasi pekerjaan konstruksi yang akan dibangun, sehingga dengan adanya RAB dapat dijadikan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan. Berikut adalah contoh RAB untuk pembangunan jalan raya:

Survei merupakan pengamatan yang dilakukan langsung pada lokasi yang akan dibangun suatu bangunan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai baik buruknya lokasi tersebut. Survei dilakukan sebelum melaksanakan pembangunan karena hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan untuk pembangunan tersebut.4. Survei Lokasi5. Pengerjaan penghamparan Lapisan PerkerasanPekerjaan ini meliputi pemasukan, pemprosesan, pengangkatan, penghamparan, pembasahan dan pemadatan agregat pecah di atas permukaan yang telah disiapkan, pekerjaan ini meliputi :

Pengerjaan Tanah dasar (Subgrade)Tanah dasar dapat dibentuk dari timbunan biasa, timbunan pilihan, atau tanah asli di daerah galian. Bahan tanah dasar yang digunakan harus sesuai dengan yang diperintahkan Direksi Teknis, dan memenuhi sifat-sifat bahan yang dihampar seperti yang disyaratkan dalam spesifikasi.Lapisan yang tidak memenuhi syarat harus dibongkar setebal 20 cm, dikeringkan hingga mencapai kadar air yang disyaratkan dan selanjutnya tanah bongkaran dapat distabilisasi dengan semen atau kapur (sesuai SNI 03-3437-1994 dan SNI 03-4147-1996) dan dikembalikan atau diganti dengan material yang memenuhi persyaratan Butir 3.2.2 4) kemudian dipadatkan hingga mencapai 100% dari kepadatan kering maksimum sesuai ketentuan SNI 03-1742-1989 atau 95% SNI 03-1743-1989 untuk granular material.Ketentuan kepadatan Tanah Dasar pada Daerah Galiana) Lapisan tanah pada kedalaman 20 cm dari elevasi permukaan tanah dasar rencana harus terdiri dari timbunan dengan material yang memenuhi persyaratan tanah dasar dan harus dipadatkan 100% kepadatan maksimum sesuai SNI 03-1742-1989.b) Tanah asli di bawah tanah dasar sedalam 20 cm harus memenuhi persyaratan tanah timbunan dan mempunyai kepadatan minimum 95% kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-1742-1989.Ketentuan Kepadatan Tanah Dasar pada TimbunanLapisan tanah pada kedalaman 20 cm atau lebih dari permukaan elevasi tanah dasar mempunyai nilai kepadatan sampai dengan 100% dari kepadatan kering maksimum sesuai dengan SNI 03-1742-1989 atau 95% SNI 03-1743-1989.

2. Lapisan Pondasi Bawah

3. Lapisan Pondasi AtasLapisan permukaan adalah lapisan yang bersentuhan langsung dengan beban roda kendaraan.Lapisan permukaan ini berfungsi sebagai : Lapisan yang langsung menahan akibat beban roda kendaraan. Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat rem kendaraan (lapisaus). Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan melemahkan lapisan tersebut. Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan bawah, sehingga dapat dipikul oleh lapisan di bawahnya.Apabila dperlukan, dapat juga dipasang suatu lapis penutup / lapis aus (wearing course) di atas lapis permukaan tersebut.Fungsi lapis aus ini adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis permukaan untuk mencegah masuknya air dan untuk memberikankekesatan (skid resistance) permukaan jalan. Apis aus tidak diperhitungkan ikut memikul beban lalu lintas.4.Lapisan permukaan (surface course)