metoda pelaksanaan_gorontalo iv

Upload: patar-gultom

Post on 14-Jan-2016

131 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Metoda Kerja

TRANSCRIPT

METODE DAN TATA CARA PELAKSANAAN

PEKERJAAN Pembangunan Rumah Khusus Di Kab. Gorontalo Paket IV Prov. Gorontalo (Rkn15-81)

BAB I. PENDAHULUAN/ DATA INFO PROYEK

Proyek Pembangunan Rumah Khusus Di Kab. Gorontalo Paket IV Prov. Gorontalo (Rkn15-81) ini merupakan Pekerjaan yang sumber dananya berasal dari Anggaran Perbelanjaan dan Biaya Negara (APBN).

Nama Proyek: Pembangunan Rumah Khusus Di Kab. Gorontalo Paket IV Prov. Gorontalo (Rkn15-81)Lokasi Proyek: Kab. Gorontalo

Pengguna Jasa: Kelompok Kerja Pengadaan Rumah Khusus TA 2015Dirjen,Penyediaan Perumahan,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatAlamat Pemilik: Jln. Patimura No. 20, Kebayoran Baru,Jakarta Selatan 12110

Waktu Pelaksanaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender

BAB II. LINGKUP PEKERJAAN

Secara umum Bangunan ini merupakan Pembangunan Kawasan Permukiman dengan peruntukan Rumah Khusus.Pembangunan Perumahan Khsusus ini berada di lokasi Di Kab. Gorontalo dengan bentuk dan fungsinya telah ditata dengan sistimatis, sebagai permukiman dengan Peruntukan Rumah Kuhsus. Adapun Uraian singkat pekerjaannya adalah :

A. PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 361.Pekerjaan Persiapan2.Pembangunan Rumah Tipe 36 meliputi;-Pekerjaan Struktur: -Pekerjaan Tanah dan Pondasi-Pekerjaan Dinding dan Rangka Bangunan -Pekerjaan Arsitektur: -Pekerjaan Lantai -Pekerjaan Plafond dan Atap -Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela -Pekerjaan Plesteran dan Aci -Pekerjaan Pengecatan-Pekerjaan MEP: -Pekerjaan Instalasi Listrik -Pekerjaan Plumbing

B.PEKERJAAN PEMBANGUNAN PSU1.Pekerjaan Persiapan2.Pekerjaan Perkerasan Beton3.Pekerjaan Saluran4.Pekerjaan Penyambungan Daya Listrik

BAB III. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 36

A.1 PERSIAPAN Pembersihan LokasiPembersihan lokasi dilakukan terutama pada lahan yang diatasnya akan didirikan bangunan. Pada pekerjaan ini, tanah di bersihkan dari rumput dan tanaman liar serta bebatuan agar tidak menggangu proses kelancaran pekerjaan selanjutnya. Pembuatan Direksi Keet dan GudangSebagai bagian dari pekerjaan persiapan kami akan membangun Kantor Direksi Keet, sebagai kantor operasional proyek dan segala sesuatu yang terkait dengan pekerjaan dilapangan akan ditentukan di kantor tersebut. Untuk mendukung operasional proyek kami juga akan membangun : Kantor Direksi Keet Mass Barak Pekerja Gudang MaterialMaterial yang kami pergunakan untuk item pekerjaan tersebut diatas adalah material yang sesuai dengan kebutuhan dan telah ditentukan dalam spesifikasi teknis. Air kerjaKarena lokasi pekerjaan berada di daerah ketinggian dan belum terdapat sambungan sumber air baik itu air sumur ataupun PDAM, maka diadakan pengadaan air kerja dengan mencari sumber air dan menampungnya di dalam bak penampungan air dengan menggunakan pompa air. Bila ternyata tidak ditemukan lokasi sumber air terdekat, maka diadakan mobilisasi air dari luar lokasi. Listrik KerjaSebagai sumber Power Listrik, kami ini akan menyediakan Genset 20 KVA dengan ditunjang oleh tenaga teknisi yang kompeten dibidangnya.Power genset ini akan berfungsi sebagai : Operasional Peralatan Mesin Produksi mis: Bar Cutter, Bar Bending, Trafo Listrik, Bor Listrik dll Lampu Penerangan Kantor Lampu Penerangan Lingkungan Proyek

Papan Nama ProyekPapan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu kaso (5/7) kelas 2 (borneo)dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan yang akan dilaksanakan, antara lain: Nama Kegiatan Pekerjaan yang harus dilaksanakan Biaya pekerjaan/ nilai kontrak Sumber dana Jangka waktu Nama penyedia jasa

Pemasangan Bowplank Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7 x 4m dan kayu papan 3/20 Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa tempat untuk menarik benang-benang as Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak elemen bangunan, lebar pondasi dan tembok, kedalaman galian, dan ketinggian elemen bangunan (lantai, pintu, jendela, dll) Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan untuk jalan pekerja

A.2 PEKERJAAN STRUKTUR

A.Pekerjaan Tanah

Pekerjaan ini meliputi penimbunan kembali galian pondasi, penimbunan rencana lantai bangunan, penggalian, pemadatan lapis demi lapis, sehingga titik peil sesuai dengan gambar rencana.Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Galian Tanah Sebelum melaksanakan penggalian, posisi galian dan ukuran seperti tertera dalam gambar sudah dipastikan benar dan harus mendapat persetujuan Direksi / Pengawas lapangan.Penggalian tanah pondasi dapat dimulai setelah pemasangan bouwplank dan patok-patok disetujui Direksi / Pengawas lapangan.Dasar galian harus mencapai tanah keras, dan jika pada galian terdapat akar-akar kayu, kotoran-kotoran dan bagian-bagian tanah yang longgar (tidak padat), maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya kemudian lubang yang terjadi diisi dengan pasir urug.Untuk mempertahankan kepadatan muka tanah galian, maka lubang yang sudah siap segera dilanjutkan dengan urugan pasir dan batu kosong.

2. Urugan Pekerjaan urugan yang dilaksanakan adalah urugan pasir, urugan tanah dan urugan kembali eks tanah galian sesuai dengan gambar kerja.

B.Pekerjaan Pondasi

1. Pondasi Menerus Batu KaliMetode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali mengikuti beberapa tahap, yaitu yang pertama adalah tahap persiapan. Dimana pada proses persiapan ini, pelaksana melakukan langkah-langkah sebagai berikut : Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali. Approval material yang akan digunakan. Persiapan lahan kerja. Persiapan material kerja, antara lain : batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, dll.Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan adalah tahap pekerjaan pengukuran dengan mengikuti proses sebagai berikut: Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu kali. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.Apabilan proses persiapan dan pebgukuran telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan sebagai berikut : Gali tanah untuk lubang pasangan batu kali Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali Hamparkan pasir urug dan ratakan Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang Pasang batu aanstamping terllebih dahulu Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata mengisi rongga-rongga antar batu kali Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan berongga besar Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siarDemikian metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali yang terdiri dari ` beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran dan tahap pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan.

CONTOH GAMBAR:

2.Pondasi Balok Sloof

Adapun langkah - langkah pekerjaan dalam pembuatan balok sloof adalah sebagai berikut :

Pabrikasi besi beton sloof sesuai dengan gambar kerja. Untuk pekerjaan penulangan, pemotongan besi dan pembengkokannya digunakan alat bar cutter dan bar bending. Bekisting Sloof di buat menggunakan multiplek. Hamparkan pasir urug di lokasi & elavasi yang telah ditentukan dengan marking & bouwplank dengan tebal 10cm. Buat lantai kerja diatas pasir urug dengan ketebalan 5cm. Setelah lantai kerja keras, mulai pemasangan tulangan Sloof yang telah dirakit sesuai dengan gambar kerja atau shop drawing. Pasang bekisting sesuai dengan ukuran sloof setelah tulangan sloof terpasang . Antara papan bekisting dengan besi tulangan, diganjal dengan beton decking sehingga besi tulangan tidak melekat pada papan bekisting dan memudahkan pada waktu pembongkaran bekisting. Setelah semua Metode Pelaksanaan Balok Sloof diatas selesai, lanjutkan dengan pengecoran sloof beton dengan adukan mutu beton yang sudah ditentukan. Setelah umur beton mencapai 14 hari, bekisting dapat dilepaskan.

Contoh Gambar:

C.PEKERJAAN DINDING DAN RANGKA BANGUNAN

1. PEKERJAAN PASANG KOLOMAdapun langkah - langkah dalam pembuatan kolom adalah sebagai berikut : Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah ditekuk (jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar Bending Schedule). Penekukan/ pembengkokan (radius tekuk) besi harus menggunakan piringan tekuk/ roller sesuai kelompok/ jenis diameter besi. Periksa pemasangan kawat bendrat. (jika menggunakan metode sangkar). Besi yang belum & sudah dipotong harus diletakkan dan diproteksi dari tanah dan hujan. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan gambar kerja. Setelah itu besi disetting di posisi masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek yang terdapat pada sloof. Buat garis sipatan batas beton kolom pada lantai beton tempat bekisting kolom akan didirikan. Pastikan semua pembesian berada di dalam garis sipatan dan memiliki selimut beton, sesuai spesifikasi struktur, serta sudah terpasang beton decking yang memadai.Semua bidang dalam plywood bekisting dinding (kolom harus diolesi minyak bekisting/mould oil sebelum didirikan. Jangan lupa dilakukan pengecekan kembali terhadap instalasi yang masuk dalam struktur kolom. Baik itu instalasi pembuangan ataupun instalasi elektrikal. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan bekisting seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad support dipasang. Kelurusan bidang bekisting dinding/kolom dicek dengan bantuan unting-unting, waterpas dan alat ukur. Setelah bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level pengecoran di sisi atas bekisting dinding/kolom. Setelah bekisting kolom dan tulangannya telah siap, dilanjutkan dengan pencampuran beton sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pencampuran beton dengan menggunakan concrete mixer. Terlebih dahulu pasir dengan kualitas baik yang rendah kadar lumpurnya dicampur dengan kerikil. Setelah itu ditambahkan semen dan dicampur rata lalu terakhir ditambahkan air. Bila campuran telah rata lalu dituang ke bak pencampuran dan diisi ke ember campuran untuk diangkut dan dituang ke dalam bekisting kolom. Dibutuhkan waktu paling kurang 2 minggu sebelum beton mengering dan bekisting kolom bisa dilepas.

CONTOH GAMBAR :

2. PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATAKO

Sebelum pekerjaan pasangan dinding dimulai, semua tanda-tanda pengukuran yang diperlukan seperti as dinding, bidang luka plesteran, tinggi dinding, elevasi lantai, dll sudah terpasang. Untuk pasangan dinding, biasanya dua tukang batu dilayani oleh 3 orang kenek. Dalam pelaksanaan, kami membatasi pemasangan dinding maksimum 2 meter dalam 1 hari. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh dinding dengan mutu yang baik dan lurus. Kolom praktis dan ring balk dipasang untuk setiap bidang dinding seluas 12 m2.Pekerjaan pasangan yang dimaksud adalah pemasangan batako dan kolom praktis

dengan metode sebagai berikut :

Buat garis marking horizontal yang menunjukkan posisi batako dan tebal plesteran. Buat garis marking vertikal yang menunjukkan posisi batako dan tebal plesteran. Pasang stek besi vertikal untuk kolom praktis Pasang bekisting kolom Cor Bongkar bekisting setelah 12 jam dari pengecoran

Ket :

a.Pasang profil kayu dan diberi tanda susunan batako dan spesib.Tarik benang untuk menentukan permukaan atas batakoc.Pasang batako dan isi rongga yang ada besinya dengan campuran 1:4d.Setiap 4 lapis batako dipasang besi horisontal 8 sebagai penguat

CONTOH GAMBAR

3. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK DINDING

Pekerjaan dinding keramik akan menghasilkan kualias yang baik apabila dikerjakan dengan metode pelaksanaan terbaik.Adapun metoda pelaksanaannya sebagai berikut:1. Persiapakan pekerjaan dinding keramik Menyiapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan yang cukup. Bahan bahan di letakan di dekat lokasi pekerjaan pemasangan. Membersihkan lokasi pekerjaan. Memilih keramik yang akan dipasan, sehingga dapat dibedakan ukuranya yang sama dan tidak ada yang cacat. Merendam keramik yang akan dipasang sehingga jenuh air. Mempersiapkan saluran instalasi yang tertanam didalam dinding keramik. Mengayak pasir yang akan dipakai untuk spesi.2. Pengukuran dinding yang akan dipasang kermik Membuat garis garis sipatan waterpas pada dinding keramik keliling +/- 1m untuk menentukan ketinggian dan kedataran pemasangan keramik. Membuat lot pada dinding di tiap pojok ruangan dan kesikuanya serta garis pertengahan dinding untuk pembagian tegel keramik. Mengukur jarak-jarak dinding untuk lebar dan tinggi ruangan, serta bagian bagian yang terpasang pada ruangan tersebut. Berdasarkan data data pengukuran kemudian membuat gambar kerja untuk pembagian pemasangan keramik dinding tersebut.3. Pelaksanaan pemasangan keramik dinding Ukuran pemasangan keramik mengikuti gambar yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan kerja. Pada pelaksanaan keramik dinding sebaiknya, keramik lantai belum terpasang, sehingga nantinya mendapat nut yang segaris antara dinding dan lantai. Pemasangan keramik harus padat dan rata sehingga tidak ada keramik dengan spesi kosong. Membuat kepalaan keramik baik secara horizontal maupun vertikal mengikuti garis sipatan dan lot ketegakan yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum keramik dipasang, sebelumnya dinding dibasahi dahulu dengan air.4. Syarat pemasangan keramik yang baik adalah Nut garis keramik sejajar. Perempatan nut keramik rapi. Nut keramik dinding dan lantai menyambung. Keramik tidak keropos Pemasangan instalasi sanitair berada di antara nut keramik. Warna keramik seragam karena meskipan satu merek jika waktu pembakaran keramiknya berbeda maka akan membuat warnanya kadang tidak sama.

4.PEKERJAAN PASANG RING BALOK

Ring balk adalah bagian dari struktur bangunan seperti balok yang terletak diatas dinding bata, yang berfungsi sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya, seperti beban yang diterima oleh kuda-kuda. Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu iniberfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap padatempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jaraksekitar 40 cm.

5. PEKERJAAN PASANG RANGKA ATAP BAJA RINGAN

Pada intinya proses instalasi sistem struktur cold formed steel adalah sebagai berikut:1. Menggambarkan sistem struktur (truss, wall framing, dan floor framing) dengan skala 1:1 (sesuai dengan ukuran yang sebenarnya). Untuk pengerjaannya di lapangan, harus disediakan sarana yang memungkinkan penggambaran dengan akurat dan presisi.2. Meletakkan batang-batang profil/ member sesuai dengan desain dan mengukur serta memberi tanda pada ujung-ujung batang yang akan dipotong/ digunting sesuai dengan bentuk yang telah ditetapkan dalam desain.3. Setelah proses tersebut di atas selesai, aksesoris yang diperlukan , sebagai contoh pelat diagframa pada sistem truss, ditentukan sesuai dengan desain dan pemasangannya langsung dikerjakan.4. Perakitan member struktur. EreksiProses ereksi sebagai tahap akhir memerlukan penanganan yang baik untuk menjaga kualitas produk yang akan dipasang, juga dari segi keselamatan pekerjanya.Elemen struktur harus diereksi dengan bidang vertikal dan sejajar satu sama lain, terpasang akurat pada tempatnya sesuai jarak pada saat desain. Untuk elemen struktur yang dipasang di atas harus disediakan alat pengangkat yang sesuai dengan ukuran dan tipe struktur yang digunakan. Pemasangan alat pengangkat sebaiknya pada titik pengangkatan yang direkomendasi oleh fabricator. Setelah struktur terpasang pada tempatnya sediakan bracing sementara untuk mencegah robohnya struktur, bracing sementara harus tetap terpasang hingga keseluruhan struktur terakit dan terpasang dengan kokoh secara permanen. Selanjutnya angkurlah truss pada titik perletakkannya dengan baik sesuai dengan desain dan toleransi yang maksimum. Alat Bantu Instalasi dan Ereksi1. Gunting untuk memotong profil sesuai ukuran desain2. Bor untuk memasang self drilling screw3. Palu untuk memasukan dynabolt ke dalam ring balok4. Kunci 10 untuk memasang dynabolt5. Benang Aksesoris1. Aksesoris yang harus di pasang pada sistem rangka atap adalah sebagai berikut:2. Foot Plate, sebagai dudukan kuda di kedua ujungnya pada bagian batang tarik (bottom chord). Foot plate di pasang ke ring balok menggunakan dynabolt diameter 8 panjang 4 cm pada kedua sisi foot plate.3. Diafragma Plate, di pasangan pada semua batang kuda-kuda dengan jarak maksimum 60 cm. Difragma Plate berfungsi untuk memperkaku sistem kuda-kuda keseluruhan.4. Punch Straping dan Tensioner, di pasang menyilang pada dua kuda-kuda yang berdekatan berfungsi sebagai ikatan angin, tensioner untuk mengencangkan punch straping5. Roof Baten atau reng sebagai ikatan batang tengah dan batang bawah. Ikatan batang tengah di pasang per 3 kuda-kuda, ikatan batang bawah di pasang antara jarak maksimum 3m.

CONTOH GAMBAR:

A.3 PEKERJAAN ARSITEKTUR

1.PEKERJAAN LANTAIUrugan Dibawah Lantai Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari akar-akar, bahan-bahan organis, barang-barang bekas/sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan Direksi Lapangan. Jika dijinkan oleh Direksi Lapangan, pengurugan dapat mengunakan tanah bekas galian. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 20 cm dan dipadatkan dengan alat sederhana (stamper), disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, baru boleh dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai mencapai ketinggian sesuai dengan gambar rencana.

Urugan Pasir dibawah lantai Urugan pasir harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat Pasir laut tidak boleh digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya. Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug

Urugan Pasir dibawah lantaiDi atas pasir urug di beri adukan rabat beton setebal 15 cm dengan campuran 1pc : 3psr : 5krl.

Pekerjaan Keramik Lantai Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air selama 1 jam. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan /tatakan keramik, setelah proses perendaman. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah dindingkeramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan,sepanjang garis dasar yang telah terpasang Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramikdengan waterpass. Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan / spesi. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las lasan Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karena untuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass Bersihkan permukaan pasangan keramik yangtelah terpasang dengan kain / lap basah sampai bersih. Untuk menghindari naiknya lantai ( menggelembungnya lantai ) maka buatlah delatasi Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah hingga rata Setelah adukan rata,isi selasela nad denganbahan cor nad dengan menggunakan sendok spesi ( sekop ).Pengisian nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering Kemudian rapikan nad tersebut dengan cape. Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar -benar kering. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah dipasang nad dari sisa sisa bahan cor nad dengan menggunakan kain / lap basah sampai bersih

2.PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP

Pekerjaan Plafond Triplek Rangka kayu Buat marking elevasi, as dan jarak penggantung rangka plafon sesuai dengan shopdrawing. (untuk menentukan ketinggian plafond). Pasang benang nylon dua sisi dan sejajarsebagai pedoman kelurusan & ketinggian rangka, sesuai elevasi yang telah dibuat. Pasang instalasi terlebih dahulu sebelum memasang rangka plafond. Pasang rangka plafond (yang telah dihaluskan, dimeni & dipotong) sesuai marking yang telah dibuat. Periksa kelurusan dan kerataan rangkamenggunakan waterpass & siku besi. Potong panel plafond plywood dengan gergaji sesuai shop drawing. Haluskan bekas potongan plywood dengan amplas. Pasang panel plafond plywood tersebutdengan mengatur kelurusan & kerapatan nad plafond dan kerataan plafond Pemasangan plafond dimulai dari tepi(mengikuti gambar kerja) dan diperkuat dengan paku yang diketok dengan palu besi. Cek kerataan permukaan plafond yang sudah jadi dengan waterpass. Rapikan & haluskan permukaan plafondplywood yang telah terpasang dengan amplas sampai rata / licin. Bersihkan permukaan yang telah diamplas dengan kain lap.

Pekerjaan Atap Metal Sebelum dilakukan pekerjaan pemasangn genteng sebelumnya disiapkan diatas atap (disusun) pada titik-titik tertentu. Atap metal dipasang secarah horisontal terlebih dahulu pada bagian atas. Setelah pada bagian paling atas terpasang diteruskan pada bagian bawahnya secara horizontal. Dengan cara pemasangan genteng pada bagian atas diangkat atau diungkit setelah itu dimasukan atap pada bagian bawahnya.

Pekerjaan Lisplank Papan Papan lisplank dipaku pada rangka listplank Pada sambungan papan lisplank dibuat sambungan bibir lurus. Setelah selesai pemasangan tahap berkutnya yaitu dilakukan pendempulan dan pengecatan

3.PEKERJAAN KUSEN,PINTU dan JENDELA

Ukur lebar dan tinggi kusen pintu/jendela. Ukur lebar dan tinggi daun pintu/jendela. Ketam dan potong daun pintu/jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi). Masukkan/pasang daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi. Lepaskan daun pintu/jendela, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu/jendela dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel) Masukkan/pasang lagi daun pintu/jendela pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu/jendela tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu/jendela. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu/jendela dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen Pasang kembali daun pintu/jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya. Coba daun pintu/jendela dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu/jendela dengan cara melepaskan pen. Stel lagi sampai daun pintu/jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen

4.PEKERJAAN PEMASANGAN KACA Letakkan daun pintu/jendela dengan posisi alur terletak pada bagian atas. Usahakan letakkan pada meja yang luasnya minimal sama dengan luas daun pintu. Atau letakkan pada lantai yang datar. Haluskan seluruh sisi kaca agar tidak tajam. Pasangkan lembaran kaca dengan hati-hati, gunakan selembar karton atau kain untuk memegang kaca. Pasang paku pada list kayu sebelum dipasang pada keempat sisi daun pintu/jendela. Setelah lis terpasang, perlahan masukkan paku dengan martil. Sebaiknya letakkan selembar kain di atas permukaan kaca yang sedang dipasang lis kayu. Ini untuk menghindari goresan pada permukaan kaca karena gerakan martil

5.PEKERJAAN PEMASANGAN KUNCI DAN GRENDLE Siapkan rumah kunci dan alat bor Lakukan pemasangan rumah kunci dan grendel Setelah terpasang lakukan pengetesan buka tutup pintu dan kunci dan cek apakah ada yang kandas atau tidak Jika ada yang kandas, lakukan perbaikan Sesuaikan jenis kunci dengan pintu berdasarkan detail gambar kerja dan RKS

6.PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACI Menyiapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau strategis dari dinding yang akan di plester. Menyiram permukaan bata/bataco dengan air sampai basah secara merata (curing) Membuat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu (misalkan 1pc : 2 ps) Melakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuringdengan jarak lemparan 50cm dari permukaan yangdikamprot dengan ketebalan 15~ 20mm.Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama 3 hari;pagi, siang & sore. Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 ps. Membuat kepalaan dengan ketebalan 15 mm. Melanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering Memastikan bidang yang akan diplester telah dicuring. Membuat adukan 1 pc : 3 ps, gunakan pasir yang diayak ( halus ). Memasangplesteran pada bidangyang telahada kepalaannya sampai selesaiseluruh permukaan pada setiap bagian dengan cara dilempar dari jarak 50 cm Mengunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan kepalaan. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok permukaan dinding sampai halus & rata. Dilanjutkan dengan curing selama 7 hari sampai permukaan plesteran benar benar basah seluruhnya. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari. Haluskan permukaan dinding dengan amplas halus. Plamir bidang plesteran yang telah kering dengan menggunakan plamir yang baik.Lakukan sebanyak 3 lapis (tiga kali pelaksanaan) sampai dinding benar benar rata dan halus.

6.PEKERJAAN PENGECATAN Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap. Lindungi bahan bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen / koran dan lakban. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata. Cek kerataan permukaan dinding. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang luas & dengan kwas untuk bidang yang sempit ( sulit ). Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua / terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ). Cek kerataan pengecatan yang terakhir. Apabila sudah rata, bersihkan cat yang mengotori bahan/pekerjaan lain yang seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.

A.3 PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

1.Pekerjaan Instalasi Listrik Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam). Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran. Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasukkan bersamaan dengan pemasangan sparing. Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk perbaikan (perawatan). Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos. Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel). Jaringan arde harus dipasang tersendiri/terpisah dengan arde penangkal petir. Tidak boleh ada sambungan, dihubungkan dengan elektroda pentanahan dan ditanam sampai minimal mencapai air tanah Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok kayu rangka langit-langit. Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak). Stop kontak dan saklar. Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding. Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

2. Pekerjaan Plumbing Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian ditanam supaya terhindar dari timpaan benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding bata. Pipa yang digunakan untuk air kotor atau pembuang tinja adalah paralon PVC 3 yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC 1/2. Pada sistem penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga menggunakan lem pipa. Pipa dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air. Pada lobang pembuangan air lantai pada kamar mandi dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan penyumbatan. Pemasangan kran air pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran. Septick tank dibuat pada tempat yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi dari pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton, lantai septik tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM dan pipa pembuang ke resapan, pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran dalam septik tank tidak mudah penuh.

B.PEKERJAAN PEMBANGUNAN PSUI. PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan serta Tenaga KerjaSesuai persyaratan dalam kontrak, maka Kontraktor diharuskan menyiapkan pondok kerja serta mengadakan mobilisasi dan demobilisasi peralatan yang akan dipakai dalam melaksanakan pekerjaan, maupun tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi pekerjaan. Biaya mobilisasi tersebut adalah biaya yang dibutuhkan untuk mendatangkan dan mengambil alat maupun tenaga kerja dari atau kelokasi pekerjaan. Sebelum pelaksanaan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan tenaga kerja, Kontraktor harus minta persetujuan terlebih dahulu kepada Direksi Pembersihan dan Pengukuran LapanganPembersihan lapangan dimaksudkan adalah membersihkan daerah milik jalan (damija) sebelum dilakukan pekrjaan selanjutnya. Langkah-kangkah yang ditempuh adalah : Menentukan lebar damija yang akan dikerjakan dengan mengukur lebarnya. Dasarnya adalah AS jalan Buat patok-patok pembantu ditepi damija yang telah diukur, dan dihubungkan dengan tali plastik. Membersihkan semak belukar dan penghalang-pengahalang lain pada daerah tersebut. Material hasil pembersihan dikeluarkan dari bagian jalan (ditimbun/ dibakar/ dimanfaatkan)

II. PEKERJAAN PERKERASAN JALAN BETON

II.1 PEKERJAAN PEMBUATAN BADAN JALAN Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat menggangu pekerjaan seperti semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya. Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat maupun dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan alat vibratory roleer atau menggunakan COMBINATION VIBRATORY ROLLER pada daerah pelebaran yg tidak terlalu luas atau tidak memungkinkan pengunaan vibratory roller. Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian. Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar Untuk mencapai kadar air optimum sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi. Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak membahayakan pengguna jalan eksisting.

II.2 Pekerjaan Pembuatan BekistingAdapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut : Bekisting harus terbuat dari kayu dengan ukuran tebal 2 cm, lebar 20cm harus lurus & diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass)atau triplek uk 3 mm dan rangka yang kokoh terbuat dari kayu keras,sama sekali tidak diijinkan memakai bambu sebagai rangka bekisting. Bekisting harus rapat dan kedap air, terutama pada sambungan -sambungan. Pada saat pengecoran beton, tidak boleh ada cairan atauadukan beton yang mengalir keluar karena bocor. Untuk permukaan luar beton yang tidak akan diplester (semi exposed),permukaan dalam bekisting/ multiplex sebaiknya dilapisi bahansejenis minyak yang disetujui oleh Direksi/ Pengawas untukmemudahkan pembongkaran bekisting itu kelak. Penggunaan oliebekas tidak bisa dibenarkan. Penggunaan ulang dari (bahan) bekisting yang sudah pernah dipakaiharus atas seijin Direksi/ Pengawas.

II.3 Pekerjaan Penghamparan Lapisan Beton, K-250Adapun pelaksanaan pekerjaanya sebagai berikut : Bila tidak ditentukan lain, adukan beton harus dibuat denganmenggunakan mesin pengaduk beton. Penentuan jenis dan ukuran betonmolen harus sepengetahuan Direksi. Permukaan bagian dalam molen harus selalu bersih, tidak diperbolehkanada kerak - kerak beton sisa adukan yang dibuat sebelumnya. Campuran adukan beton harus dibuat sesuai dengan Rencana CampuranBeton yang sesuai dengan RKS. Sehubungan dengan hal itu, jumlah PC,bahan - bahan adukan dan air untuk membuat adukan beton harusditakar dengan alat - alat penakar yang tertera dalam RKS Lamanya waktu yang digunakan untuk mengaduk semua campuranbeton adalah paling sedikit 1 1/2 menit untuk 1 m3 beton dihitung darisaat sesudah semua bahan, kecuali air, dimasukkan ke dalam molen. Lamanya waktu pengadukan harus ditambah bila kapasitas mesinpengaduk lebih besar dari l m3. Contoh : untuk 2 m3, waktu pengadukanadalah : 1 1/2 menit + 1 menit = 2 1/2 menit dan seterusnya. Kekentalan adukan beton harus diperiksa, sesuai dengan (SKSNI T-15-1990-03) Pemeriksaan kekentalan ini harus disaksikan oleh Direksi/Pengawas Adukan beton yang tidak memenuhi syarat tidak boleh dipakai danharus dikeluarkan dari tempat pekerjaan.. Pada waktu pengecoran, adukan beton tidak boleh dijatuhkan dengantinggi jatuh lebih dari 1,5 m. Bila tinggi jatuh adukan beton lebih dari 1,5m maka kerikil akan terpisah dari adukan dan akan membentuk sarang -sarang kerikil yang berongga Untuk pengecoran yang dalam/tinggi, dapat menggunakan saluranvertikal dan/ atau corong yang licin agar adukan beton yang melaluinyatetap homogen Pengecoran harus dilakukan dengan merata, adukan beton yang telahdicorkan, tidak boleh didorong atau dipindahkan lebih dari 2 (dua) meterdalam arah datar Bagian struktur yang pengecorannya harus dilakukan lapis demi lapis,tiap lapis harus mempunyai tinggi yang merat/seragam dan tidakmelebihi 100 cm, harus dihindarkan terjadinya lapisan, yang tingginyatidak seragam dan berbentuk miring. Pengecoran lapisan yang berikutnyaharus dilakukan pada waktu lapisan sebelumnya masih lunak. Pemakaianconveyor belt untuk mengangkut adukan beton harus seijin Direksi Dalam cuaca panas, Rekanan harus melakukan langkah - langkahpengamanan agar adukan beton tidak terlalu cepat mengering, misalnyadengan cara melindunginya dari panas matahari secara langsung Untuk memenuhi persyaratan kekentalan adukan beton ini, jumlah airyang digunakan dapat dirubah, disesuaikan perubahan keadaan cuacaatau kelembapan bahan - bahan adukan Pelaksanaan pengecoran beton harus disaksikan olehDireksi/Pengawas. Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bila keadaan cuaca burukdan bila pada lokasi yang sama sedang dilaksanakan pekerjaanpemancangan tiang pancang Adukan beton yang telah dicor ke dalam bekisting atau galian pondasi,harus digetarkan dengan menggunakan alat penggetar (vibrator) agardiperoleh beton yang padat dan homogen serta tidak terjadi sarang -sarang kerikil Pada waktu digunakan, jarum penggetar tidak boleh menyentuhbekisting atau besi tulangan Pencelupan jarum penggetar kedalam adukan beton tidak boleh terlalulama sebab bisa mengakibatkan pemisahan unsur - unsur adukan beton Ukuran diameter jarum penggetar yang digunakan harus disesuaikandengan keadaan/dimensi bagian yang harus dicor Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang -kurangnya selama 14 (empat belas) hari setelah dicor, dengan caradisirami air, atau ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengancara lain yang dapat dibenarkan Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang barudicor dengan kecepatan aliran yang bisa merusak permukaan betontersebut Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir dipermukaan beton yang masih basah Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaannormal bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28hari Beton yang telah dicor harus dijaga tetap basah sekurang -kurangnya selama 14 (empat belas) hari setelah dicor, dengan caradisirami air, atau ditutup dengan karung goni yang dibasahi atau dengancara lain yang dapat dibenarkan.b. Air tidak diperbolehkan mengalir melalui permukaan beton yang barudicor dengan kecepatan aliran yang bisa merusak permukaan betontersebut.c. Sama sekali tidak diijinkan menaburkan semen kering dan pasir dipermukaan beton yang masih basah.Pembukaan Bekistinga. Bila tidak ditentukan lain oleh Direksi/ Pengawas, dalam keadaannormal bekisting pelat hanya boleh dibongkar setelah beton berumur 28hari.b. Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan tenaga statis tanpagetaran, goncangan atau pukulan yang bisa merusak beton Bila digunakan dowel, maka harus dipasang sejajar dengan permukaandan garis sumbu perkerasan beton, dengan memakai penahan atauperlengkapan logam lainnya yang dibiarkan tertinggal dalam perkerasan.Ujung dowel harus dipotong dengan rapi agar permukaannya rata. Bagiansetiap dowel yang diberi pelumas sebagaimana yang ditunjukkan dalamGambar, harus dilapisi sampai merata dengan bahan aspal atau bahanpelumas yang disetujui, agar bagian dowel tersebut tidak ada melekatpada beton. Penutup (selubung) dowel dari PVC atau logam yang disetujuiDireksi Pekerjaan, harus dipasang pada setiap batang dowel yangdigunakan dengan sambungan ekspansi. Penutup atau selubung tersebutharus berukuran pas dengan dowel dan ujungnya yang tertutup haruskedap air. Sebagai pengganti rakitan dowel pada sambungan kontraksi,batang dowel bisa diletakkan dalam seluruh ketebalan perkerasandengan persetujuani Direksi Pekerjaan Pekerjaan Cuttering Pekerjaan ini dilakukan pada saat penghamparan beton sepanjang 9 mdengan kedalaman kurang lebih 5 cm Bahan penutup sambungan (joint sealent) harus berupa ExpanditePlastic, senyawa gabungan bitumen karet yang dituangkan dalam keadaan panas, atau bahan serupa yang disetujui

II.3 PEKERJAAN PEMASANGAN BOND BREAKER ( PLASTIK) Dipasang diatas subbase agar tidak ada kelekatan/friction/bonding antarasubbase dengan pelat. Dibuat dari plastik tipis dengan ketebalan sekitar 0.05 - 0.1mm Permukaan subbase tidak boleh di groove

III. PEKERJAAN SALURAN

GALIAN BERBATU Galian Berbatu adalah penggalian tanah yang mengandung batu lepas dengan menggunakan alat berat seperi Excavator PC 100 / PC 200 (tergantung kebutuhan). Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana.Cara Pelaksanaan Galian tanah Berbatu yang tidak dapat dipakai sebagai bahan timbunan harus dibuang ke luar areal kerja Material dari hasil galian yang akan digunakan sebagai bahan timbunan harus mendapat persetujuan dari direksi. Setiap material yang berlebih untuk kebutuhan bahan timbunan tersebut harus dibuan oleh penyedia jasa ke lokasi yang ditentukan oleh direksi. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab untuk seluruh pengaturan, perolehan ijin untuk pembuangan material dari pemilik tanah dimana pembuangan dilakukan. Penyedia jasa dalam melaksanakan pekerjaan galian harus diusahakan cukup aman dari longsoran terlebih pada tempat alat berat berpijak. Apabila pekerjaan selesai maka penyedia jasa harus memberitahukan kepada direksi untuk pemeriksaan.

PEKERJAAN BATU KALIPekerjaan Pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali / gunung dengan menggunakan campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar pelaksanaan Cara Pelaksanaan: Batu yang dipakai harus batu yang bersih dan keras dan telah disetujui oleh Direksi Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu harus dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 4 psr dengan menggunakan concrete mixer Pasangan batu harus tersusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan batu terisispesi secara homogeen, sehingga batu-batu tersebut tidak saling berhimpitan / bersentuhan.Susunan batu raen (batu muka) harus mempunyai jarak (lebar nat antara 1-2 cm)

Demikian Metoda Pelaksanaan ini kami susun sebagai modul pelaksanaan pekerjaan kami:

Diajukan Oleh:PT.Robinson Maju Bersama

Marimbun Rubentus Napitupulu, STDirektur UtamaPT.Robinson Maju Bersama, Metoda Pelaksanaan RUSUSPage 23