metlit-05 pengukuran dalam penelitian - prof. dr. jenny bashiruddin.ppt

36
PENGUKURAN DALAM PENGUKURAN DALAM PENELITIAN PENELITIAN Jenny Bashiruddin Jenny Bashiruddin FKUI, Jakarta FKUI, Jakarta

Upload: laurencia-leny

Post on 26-Oct-2015

75 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metlit

TRANSCRIPT

Page 1: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

PENGUKURAN PENGUKURAN DALAM PENELITIANDALAM PENELITIAN

Jenny BashiruddinJenny Bashiruddin

FKUI, JakartaFKUI, Jakarta

Page 2: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Observasi dan PengukuranObservasi dan Pengukuran

Observasi dan pengukuran Observasi dan pengukuran aktivitas aktivitas dasar ilmu pengetahuandasar ilmu pengetahuan

Observasi : proses melihat dan Observasi : proses melihat dan menguraikan fenomenamenguraikan fenomena

Observasi ilmiah Observasi ilmiah lebih sistematik, lebih sistematik, objektif dan langsungobjektif dan langsung

Page 3: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Observasi dan PengukuranObservasi dan Pengukuran

Pengukuran : proses kuantifikasi hasil Pengukuran : proses kuantifikasi hasil observasi dengan memperhatikan observasi dengan memperhatikan referensi tertentu dan dinyatakan dalam referensi tertentu dan dinyatakan dalam unit baku atau yang dianggap bakuunit baku atau yang dianggap baku

Misalnya derajat sakit, usia pasien, Misalnya derajat sakit, usia pasien, frekuensi kejangfrekuensi kejang

Hasil observasi yang sistematik : DATAHasil observasi yang sistematik : DATA

Page 4: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Pengukuran IlmiahPengukuran Ilmiah

Pengukuran dalam penelitian ilmiah : Pengukuran dalam penelitian ilmiah : observasi fenomena dengan maksud agar observasi fenomena dengan maksud agar dapat dilakukan analisis menurut aturan dapat dilakukan analisis menurut aturan tertentutertentu

Kesalahan pengukuran akan Kesalahan pengukuran akan menyebabkan hasil penelitian tidak menyebabkan hasil penelitian tidak menunjukkan keadaan sebenarnyamenunjukkan keadaan sebenarnya

Page 5: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Skala PengukuranSkala Pengukuran

Skala Pengukuran :Skala Pengukuran :1.1. Skala Kategorikal :Skala Kategorikal :

1.1. Skala NominalSkala Nominal

2.2. Skala OrdinalSkala Ordinal

2.2. Skala Numerik :Skala Numerik :1.1. Skala IntervalSkala Interval

2.2. Skala RasioSkala Rasio

Page 6: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Skala KategorikalSkala Kategorikal

1.1. Skala NominalSkala Nominal Hanya berupa label, bukan peringkatHanya berupa label, bukan peringkat Contoh : golongan darah, sukuContoh : golongan darah, suku Dikotom : hanya 2 nilai (misal : sembuh, Dikotom : hanya 2 nilai (misal : sembuh,

tidak sembuh)tidak sembuh) Polikotom : lebih dari 2 nilai (misal : Islam, Polikotom : lebih dari 2 nilai (misal : Islam,

Hindu, Kristen, Katolik)Hindu, Kristen, Katolik) Uji hipotesis yg sering digunakan : uji xUji hipotesis yg sering digunakan : uji x22

Page 7: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Skala KategorikalSkala Kategorikal

2.2. Skala OrdinalSkala Ordinal Terdapat informasi peringkatTerdapat informasi peringkat Tidak dapat dikuantifikasiTidak dapat dikuantifikasi Contoh : ringan, sedang, beratContoh : ringan, sedang, berat Tidak dapat dimanipulasi secara matematisTidak dapat dimanipulasi secara matematis Statistik yg dapat digunakan : median, Statistik yg dapat digunakan : median,

korelasi peingkat (Spearman), uji non korelasi peingkat (Spearman), uji non parametrikparametrik

Page 8: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Skala NumerikSkala Numerik

Terdapat informasi peringkat yang lengkap Terdapat informasi peringkat yang lengkap dan dapat diukurdan dapat diukur

1.1. Skala IntervalSkala Interval Tidak memiliki nilai 0 alami (misal 0Tidak memiliki nilai 0 alami (misal 000 Celsius) Celsius)

2.2. Skala RasioSkala Rasio Memiliki nilai 0 alami (misal berat badan)Memiliki nilai 0 alami (misal berat badan)

Page 9: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Skala NumerikSkala Numerik

Skala numerik dapat pula dibagi menjadi :Skala numerik dapat pula dibagi menjadi :

1.1. Skala kontinu Skala kontinu Mempunyai desimal (misalnya : kadar Mempunyai desimal (misalnya : kadar

ureum)ureum)

2.2. Skala diskretSkala diskret Tidak ada desimal (misalnya : jumlah anak)Tidak ada desimal (misalnya : jumlah anak)

Page 10: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Karakteristik Skala VariabelKarakteristik Skala VariabelSkala VariabelSkala Variabel SifatSifat Contoh Contoh Statistik yang Statistik yang

lazimlazim

KATEGORIKALKATEGORIKAL

NominalNominal

OrdinalOrdinal

Bukan PeringkatBukan Peringkat

Peringkat dengan Peringkat dengan interval yang tidak interval yang tidak dapat diukurdapat diukur

Golongan darah, Golongan darah, agama, suku agama, suku

Derajat penyakit, Derajat penyakit, status sosial ekonomistatus sosial ekonomi

Jumlah, rate, risiko Jumlah, rate, risiko relatif, Xrelatif, X22, uji Fischer, uji Fischer

Sama dengan Sama dengan nominal, median, uji nominal, median, uji non parametriknon parametrik

NUMERIKNUMERIK

IntervalInterval

RasioRasio

Peringkat dengan Peringkat dengan interval yang dapat interval yang dapat diukur, namun tidak diukur, namun tidak mempunyai titik 0 mempunyai titik 0 alamiahalamiah

Sama dengan skala Sama dengan skala interval, mempunyai interval, mempunyai titik 0 alamiahtitik 0 alamiah

Suhu tubuh, koefisien Suhu tubuh, koefisien inteligensiinteligensi

Penghasilan, berat Penghasilan, berat badan, kadar ureumbadan, kadar ureum

Sama dengan ordinal, Sama dengan ordinal, ditambah ditambah meanmean, , simpang baku, uji t, simpang baku, uji t, anova, regresi-anova, regresi-korelasikorelasi

Sama dengan skala Sama dengan skala intervalinterval

Page 11: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Data Keras dan Data LunakData Keras dan Data Lunak

Data KerasData Keras (harware) (harware) Misalnya data yang didapat dari penghitungan Misalnya data yang didapat dari penghitungan

oleh mesin oleh mesin Mengurangi kesalahan penghitungan oleh Mengurangi kesalahan penghitungan oleh

pemeriksapemeriksa misal: hb bisa computerize bisa misal: hb bisa computerize bisa manualmanual

Data LunakData Lunak(software)(software) Misalnya keluhan pasienMisalnya keluhan pasien Lebih subyektif,Lebih subyektif, dapat dapat menimbulkan bias menimbulkan bias

Page 12: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Variasi dalam PengukuranVariasi dalam Pengukuran

Selalu terbuka kemungkinan terdapat Selalu terbuka kemungkinan terdapat variabilitas hasil variabilitas hasil

Peneliti harus memahami sumber variasi Peneliti harus memahami sumber variasi pengukuran dan strategi untuk pengukuran dan strategi untuk mengurangi kesalahan pengukuranmengurangi kesalahan pengukuran

Page 13: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Sumber variasi dalam Sumber variasi dalam pengukuranpengukuran

SUMBERSUMBER KETERANGANKETERANGAN

VARIASI PENGUKURANVARIASI PENGUKURAN

- Instrumen- Instrumen

- Pemeriksa- Pemeriksa

Alat dan Cara PengukuranAlat dan Cara Pengukuran

Orang yang mengukurOrang yang mengukur

VARIASI BIOLOGISVARIASI BIOLOGIS

- Pada satu subyek- Pada satu subyek

- Antar subyek- Antar subyek

Perubahan variabel karena Perubahan variabel karena waktu dan keadaanwaktu dan keadaan

Perbedaan biologis dari satu Perbedaan biologis dari satu subyek ke subyek lainnyasubyek ke subyek lainnya

Page 14: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Variasi PengukuranVariasi Pengukuran

Variasi pengukuran mencakup variabilitas Variasi pengukuran mencakup variabilitas pada instrumen yang dipakai untuk pada instrumen yang dipakai untuk melakukan pengukuran maupun pada melakukan pengukuran maupun pada pemeriksa atau orang yang melaksanakan pemeriksa atau orang yang melaksanakan pengukuranpengukuran

Inter-observer variationInter-observer variation Intra-observer variationIntra-observer variation Variasi biologis sangat mempengaruhiVariasi biologis sangat mempengaruhi Data harus betul2 valid dan reliableData harus betul2 valid dan reliable

Page 15: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Variasi BiologisVariasi Biologis

Variasi biologis sangat mempengaruhi Variasi biologis sangat mempengaruhi hasil pengukuranhasil pengukuran

Misalnya tekanan darah pasienMisalnya tekanan darah pasien

Page 16: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Keandalan dan kesahihan Keandalan dan kesahihan

Merupakan dua karakteristik yang harus Merupakan dua karakteristik yang harus selalu diperhitungkan dalam tiap proses selalu diperhitungkan dalam tiap proses pengukuranpengukuran

Andal jika dengan alat ukur tsb hasilnya Andal jika dengan alat ukur tsb hasilnya sama/ hampir sama.sama/ hampir sama.

Page 17: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

KeandalanKeandalan

Istilah lain : reliabilitas, presisi Istilah lain : reliabilitas, presisi Pengukuran disebut andal bila memberikan nilai Pengukuran disebut andal bila memberikan nilai

yang sama atau hampir sama apabila yang sama atau hampir sama apabila pemeriksaan dilakukan berulang-ulangpemeriksaan dilakukan berulang-ulang

Keandalan dipengaruhi oleh kesalahan acak Keandalan dipengaruhi oleh kesalahan acak ((random errorrandom error))

Beda 2 kg antara timbangan kamar mandi dan Beda 2 kg antara timbangan kamar mandi dan timbangan meteran itu bermakna ga?timbangan meteran itu bermakna ga?

Tergantung kepentingan klinis, mw buat ukur Tergantung kepentingan klinis, mw buat ukur dosis ya sangat signifikandosis ya sangat signifikan

Page 18: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

KeandalanKeandalan

Variabilitas pengamat Variabilitas pengamat Variabilitas pada pemeriksa Variabilitas pada pemeriksa Misalnya pemilihan kata yang tepat pada wawancaraMisalnya pemilihan kata yang tepat pada wawancara Kuesioner, pemeriksa capek sehingga bias pengisian.Kuesioner, pemeriksa capek sehingga bias pengisian.

Variabilitas subyekVariabilitas subyek Variasi biologisVariasi biologis Misalnya fluktuasi emosi, tekanan darahMisalnya fluktuasi emosi, tekanan darah

Variabilitas instrumenVariabilitas instrumen Hal yang mempengaruhi ketepatan instrumenHal yang mempengaruhi ketepatan instrumen Sehingga sbaiknya ada kalibrasiSehingga sbaiknya ada kalibrasi Misalnya suhu kamar, kebisingan Misalnya suhu kamar, kebisingan

Page 19: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Penilaian keandalan pengukuranPenilaian keandalan pengukuran

Keandalan pengukuran variabel numerikKeandalan pengukuran variabel numerik Menggunakan simpang bakuMenggunakan simpang baku Koefisien variasi : simpang baku dibagi rerataKoefisien variasi : simpang baku dibagi rerata Pengukuran yg andal : koefisien variasi Pengukuran yg andal : koefisien variasi

sempit, interval kepercayaansempit, interval kepercayaan (confidence (confidence interval tidak melebihi 1)interval tidak melebihi 1) sempit sempit

Bila alat A memiliki koefisien variasi Bila alat A memiliki koefisien variasi pengukuran < alat B, maka pengukuran A pengukuran < alat B, maka pengukuran A lebih andal daripada Blebih andal daripada B

Page 20: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Penilaian keandalan pengukuranPenilaian keandalan pengukuran

Keandalan pengukuran variabel skala Keandalan pengukuran variabel skala nominalnominal

Menggunakan nilai Menggunakan nilai kappakappa (k) (k) Kappa Kappa merupakan statistik yang mengukur merupakan statistik yang mengukur

kesesuaian antara variabel berskala nominal kesesuaian antara variabel berskala nominal dikotomdikotom

Nilai Nilai kappakappa : perbandingan antara : perbandingan antara kesesuaian kesesuaian bukanbukan akibat peluang dengan akibat peluang dengan kemungkinan terbesar kemungkinan terbesar kesesuaian bukan kesesuaian bukan akibat peluangakibat peluang untuk suatu set data untuk suatu set data

Page 21: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Strategi untuk meningkatkan Strategi untuk meningkatkan keandalan pengukurankeandalan pengukuran

1.1. Standarisasi cara pengukuranStandarisasi cara pengukuran

2.2. Pelatihan pengukurPelatihan pengukur

3.3. Penyempurnaan instrumenPenyempurnaan instrumen

4.4. AutomatisasiAutomatisasi

5.5. Pengulangan pengukuranPengulangan pengukuran

Page 22: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Strategi mengurangi Strategi mengurangi random random errorerror

CARA MENGURANGI CARA MENGURANGI RANDOM ERRORRANDOM ERROR

SUMBER RANDOM SUMBER RANDOM ERRORERROR

1.1. Standarisasi cara Standarisasi cara pengukuranpengukuran

2.2. PelatihanPelatihan

3.3. Penyempurnaan istrumenPenyempurnaan istrumen

4.4. Automatisasi instrumenAutomatisasi instrumen

5.5. Mengulang pengukuranMengulang pengukuran

Pengamat, SubyekPengamat, Subyek

PengamatPengamat

Alat ukur, PengamatAlat ukur, Pengamat

Pengamat, SubyekPengamat, Subyek

Pengamat, Subyek, Alat ukurPengamat, Subyek, Alat ukur

Page 23: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

KesahihanKesahihan

Kesahihan/ validitas menunjukkan Kesahihan/ validitas menunjukkan berapa dekat alat ukur menyatakan apa berapa dekat alat ukur menyatakan apa yang seharusnya diukuryang seharusnya diukur

Dipengaruhi oleh bias pengukuranDipengaruhi oleh bias pengukuran Bias pengukuran : Bias pengukuran :

1.1. Bias pengamatBias pengamat

2.2. Bias subyekBias subyek

3.3. Bias instrumenBias instrumen

Page 24: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Bias pengukuranBias pengukuran

Bias pengamatBias pengamat Distorsi yang konsisten, disadari atau tidak Distorsi yang konsisten, disadari atau tidak

disadari, yang dilakukan oleh pelaksana disadari, yang dilakukan oleh pelaksana pengukuranpengukuran

Bias subyekBias subyek Distorsi yang konsisten oleh subyek Distorsi yang konsisten oleh subyek

penelitian, misalnya karena mengetahui penelitian, misalnya karena mengetahui bahwa ia sedang menjadi subyek penelitianbahwa ia sedang menjadi subyek penelitian

Page 25: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Bias pengukuranBias pengukuran

Bias instrumenBias instrumen Kesalahan sistematik akibat ketidakakuratan Kesalahan sistematik akibat ketidakakuratan

alat ukuralat ukur Solusinya kalibrasiSolusinya kalibrasi

Page 26: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Penilaian kesahihan alat ukurPenilaian kesahihan alat ukur

1.1. Kesahihan alat ukur berskala numerikKesahihan alat ukur berskala numerik Membandingkan suatu alat ukur dengan alat Membandingkan suatu alat ukur dengan alat

ukur yang baku sebagai peneraukur yang baku sebagai penera/ acuan (uji / acuan (uji dengan kontrol)dengan kontrol)

2.2. Kesahihan alat ukur berskala nominalKesahihan alat ukur berskala nominal Membandingkan suatu alat ukur dengan alat Membandingkan suatu alat ukur dengan alat

diagnostik terbaik yang ada (diagnostik terbaik yang ada (gold standardgold standard)) Diperoleh nilai sensitivitas, spesifisitas serta Diperoleh nilai sensitivitas, spesifisitas serta

nilai prediksinilai prediksi

Page 27: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Strategi meningkatkan Strategi meningkatkan kesahihan pengukurankesahihan pengukuran

Perlu diupayakan 4 langkah peningkatan Perlu diupayakan 4 langkah peningkatan keandalan yakni :keandalan yakni :

1.1. StandarisasiStandarisasi

2.2. Pelatihan Pelatihan

3.3. Penyempurnaan alat ukurPenyempurnaan alat ukur

4.4. AutomatisasiAutomatisasi

Page 28: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Strategi meningkatkan Strategi meningkatkan kesahihan pengukurankesahihan pengukuran

Setelah empat langkah tersebut, ditambah 3 Setelah empat langkah tersebut, ditambah 3 hal berikut :hal berikut :

1.1. Melakukan pemeriksaan tanpa setahu Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subyeksubyek (blinding) (blinding)

2.2. Melakukan pemeriksaan tanpa identitas Melakukan pemeriksaan tanpa identitas subyeksubyek

Tersamar tunggalTersamar tunggal single blind single blind Tersamar ganda Tersamar ganda double blinddouble blind

Page 29: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Strategi meningkatkan Strategi meningkatkan kesahihan pengukurankesahihan pengukuran

3.3. Kalibrasi AlatKalibrasi Alat Hal-hal yg harus dipertimbangkan :Hal-hal yg harus dipertimbangkan :

Pentingnya variabel yang akan diukur dalam Pentingnya variabel yang akan diukur dalam konteks penelitiankonteks penelitian

Besarnya pengaruh keandalan dan kesahihan Besarnya pengaruh keandalan dan kesahihan alat ukur dalam hasil penelitianalat ukur dalam hasil penelitian

Kemampulaksanaan, termasuk biaya yang Kemampulaksanaan, termasuk biaya yang diperlukan diperlukan

Page 30: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Strategi mengurangi bias guna Strategi mengurangi bias guna meningkatkan kesahihan pengukuranmeningkatkan kesahihan pengukuran

CARA MENGURANGI BIASCARA MENGURANGI BIAS CONTOHCONTOH

1.1. Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan tanpa setahu subyektanpa setahu subyek

2.2. Melakukan pemeriksaan Melakukan pemeriksaan tanpa identitas subyek tanpa identitas subyek

3.3. Kalibrasi alatKalibrasi alat

Anak kecil diwawancara sambil Anak kecil diwawancara sambil diajak bermaindiajak bermain

Pemeriksa membaca foto USG Pemeriksa membaca foto USG tanpa tahu identitas pasientanpa tahu identitas pasien

Kalibrasi timbangan tiap Kalibrasi timbangan tiap mingguminggu

Page 31: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Kesahihan variabel abstrakKesahihan variabel abstrak

Contoh variabel abstrak : derajat nyeri, Contoh variabel abstrak : derajat nyeri, kualitas hidupkualitas hidup

Hasil pengukuran dalam skala nominal Hasil pengukuran dalam skala nominal atau ordinal, bukan numerikatau ordinal, bukan numerik

Penilaian memiliki tingkat subyektivitas Penilaian memiliki tingkat subyektivitas yang tinggiyang tinggi

Page 32: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Kesahihan variabel abstrakKesahihan variabel abstrak

1.1. Kesahihan prediktifKesahihan prediktif Apakah tingkat keakuratan pengukuran Apakah tingkat keakuratan pengukuran

yang dilakukan dapat memperkirakan yang dilakukan dapat memperkirakan variabel tergantung yang dimaksudkan variabel tergantung yang dimaksudkan

2.2. Kesahihan kriteriaKesahihan kriteria Disebut juga kesahihan konvergenDisebut juga kesahihan konvergen Menunjukkan berapa sahih hasil Menunjukkan berapa sahih hasil

pengukuran tersebut dibanding cara pengukuran tersebut dibanding cara pengukuran lain untuk variabel yang samapengukuran lain untuk variabel yang sama

Page 33: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Kesahihan variabel abstrakKesahihan variabel abstrak

3.3. Kesahihan muka/ isiKesahihan muka/ isi Kesahihan yang menunjuk pada keputusan Kesahihan yang menunjuk pada keputusan

subyektif pihak peneliti berdasarkan akal subyektif pihak peneliti berdasarkan akal sehat atau intuisi terhadap variabel yang sehat atau intuisi terhadap variabel yang diukurdiukur

Page 34: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Hubungan antara keandalan dan Hubungan antara keandalan dan kesahihan kesahihan

Keandalan dan kesahihan bukan Keandalan dan kesahihan bukan merupakan sesuatu yang merupakan sesuatu yang all or noneall or none, , sahih atau tidak sahih, melainkan sahih atau tidak sahih, melainkan merupakan “daerah kelabu”merupakan “daerah kelabu”

Keandalan dan kesahihan alat ukur Keandalan dan kesahihan alat ukur dinyatakan secara kualitatif : buruk, dinyatakan secara kualitatif : buruk, kurang, cukup, baikkurang, cukup, baik

Page 35: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt

Hubungan antara keandalan dan Hubungan antara keandalan dan kesahihankesahihan

Keandalan dan kesahihan harus Keandalan dan kesahihan harus dipandang sebagai dua hal yang terpisahdipandang sebagai dua hal yang terpisah

Suatu pengukuran dapat memiliki Suatu pengukuran dapat memiliki keandalan yang sangat baik namun keandalan yang sangat baik namun kesahihannya kurang, demikian pula kesahihannya kurang, demikian pula sebaliknyasebaliknya

Page 36: Metlit-05 Pengukuran dalam Penelitian - Prof. dr. Jenny Bashiruddin.ppt