revitalisasi vol1no2sep2012 06. jenny joehastanti

13
61 STRATEGI PEMASARAN WISATA ALAM UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KABUPATEN KEDIRI JENNY JOEHASTANTI ABSTRAK Perkembangan obyek wisata di Kabupaten Kediri harus diikuti dengan pengelolaan yang baik serta pengenalan kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Apabila pengunjung obyek wisata meningkat, maka akan berdampak pada pendapatan yang bertambah sehingga tidak kesulitan dalam menutup biaya-biaya yang digunakan untuk operasional obyek wisata. Oleh karenanya sangat penting disusun sebuah strategi pemasaran yang tepat, efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pemasaran wisata di Kabupaten Kediri; dan (2) mengetahui dan menganalisis strategi pemasaran wisata di Kabupaten Kediri. Dari hasil jajak pendapat kepada wisatawan melalui angket yang diedarkan, rata- rata responden menanggapi dengan positif, meskipun masih ada hal-hal yang dirasa kurang antara lain pelayanan petugas yang kurang baik, akses jalan yang sulit dijangkau, sarana prasarana umum yang kurang memadai dan kurang bersih. Berdasarkan analisis SWOT pilihan strategi yang paling dominan, adalah strategi SO (Strength Opportunities) : strategi memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya yaitu: (1) Pemeliharaan dan pengembangan akses jalan dari kawasan wisata satu ke kawasan wisata yang lain; (2) Ditingkatkannya promosi paket wisata yang ada di Kabupaten Kediri melalui media yang lebih luas; (3) Lebih sering digelar event-event di lokasi wisata untuk menarik pengunjung; dan (4) Peningkatan sarana pendukung wisata, seperti sarana akomodasi, rumah makan, dan kedai-kedai souvenir untuk wisatawan. PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan obyek wisata di Kabupaten Kediri sangat pesat baik dalam kuantitas maupun kualitasnya. Musing- musing obyek wisata mempunyai daya tarik tersendiri, mulai dari pegunungan, air terjun, bendungan sampai dengan kolam renang beserta jenis-jenis mainan yang ada di dalainnya. Potensi tersebut dihadapkan pada suatu tantangan yang menggembirakan pula, yaitu pertumbuhan usaha dan ekonomi pariwisata yang meningkat. Dengan demikian perlu dipikirkan kebijaksanaan yang tepat dalam perencanaan pariwisata sebagai suatu industri. Kita ketahui bersama bahwa pariwisata mcnjadi sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sektor andalan, karma berdampak luas (multiple effect) dalam pembangunan di berbagai sektor serta diyakini sebagai sebuah industri masa depan yang marnpu meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebill baik, dipercaya dapat meningkatkan devisa negara dan sekaligus memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat selempat.

Upload: merrideria

Post on 26-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

61

STRATEGI PEMASARAN WISATA ALAM UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN

WISATA KABUPATEN KEDIRI

JENNY JOEHASTANTI

ABSTRAK

Perkembangan obyek wisata di Kabupaten Kediri harus diikuti dengan pengelolaanyang baik serta pengenalan kepada masyarakat secara efektif dan efisien. Apabilapengunjung obyek wisata meningkat, maka akan berdampak pada pendapatan yangbertambah sehingga tidak kesulitan dalam menutup biaya-biaya yang digunakan untukoperasional obyek wisata. Oleh karenanya sangat penting disusun sebuah strategipemasaran yang tepat, efektif dan efisien.

Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) menganalisis faktor internal dan eksternalyang mempengaruhi pemasaran wisata di Kabupaten Kediri; dan (2) mengetahui danmenganalisis strategi pemasaran wisata di Kabupaten Kediri.

Dari hasil jajak pendapat kepada wisatawan melalui angket yang diedarkan, rata-rata responden menanggapi dengan positif, meskipun masih ada hal-hal yang dirasakurang antara lain pelayanan petugas yang kurang baik, akses jalan yang sulit dijangkau,sarana prasarana umum yang kurang memadai dan kurang bersih.

Berdasarkan analisis SWOT pilihan strategi yang paling dominan, adalah strategiSO (Strength Opportunities) : strategi memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuatdan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya yaitu: (1) Pemeliharaan danpengembangan akses jalan dari kawasan wisata satu ke kawasan wisata yang lain; (2)Ditingkatkannya promosi paket wisata yang ada di Kabupaten Kediri melalui mediayang lebih luas; (3) Lebih sering digelar event-event di lokasi wisata untuk menarikpengunjung; dan (4) Peningkatan sarana pendukung wisata, seperti sarana akomodasi,rumah makan, dan kedai-kedai souvenir untuk wisatawan.

PENDAHULUANLatar Belakang

Perkembangan obyek wisata diKabupaten Kediri sangat pesat baik dalamkuantitas maupun kualitasnya. Musing-musing obyek wisata mempunyai dayatarik tersendiri, mulai dari pegunungan, airterjun, bendungan sampai dengan kolamrenang beserta jenis-jenis mainan yang adadi dalainnya.

Potensi tersebut dihadapkan pada suatutantangan yang menggembirakan pula,yaitu pertumbuhan usaha dan ekonomipariwisata yang meningkat. Dengan

demikian perlu dipikirkan kebijaksanaanyang tepat dalam perencanaan pariwisatasebagai suatu industri. Kita ketahui bersamabahwa pariwisata mcnjadi sektor yangsangat potensial untuk dikembangkansebagai sektor andalan, karma berdampakluas (multiple effect) dalam pembangunandi berbagai sektor serta diyakini sebagaisebuah industri masa depan yang marnpumeningkatkan kualitas hidup masyarakatke arah yang lebill baik, dipercaya dapatmeningkatkan devisa negara dan sekaligusmemberikan kesempatan kerja bagimasyarakat selempat.

Page 2: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

62

Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012

Perkembangan obyek wisata ini harusdiikuti dengan pengelolaan yang baik sertapengenalan kepada masyarakat secaraefektif dan efisien. Apabila pengunjungobyek wisata meningkat, maka akanberdampak pada pendapatan yangbertambah sehingga tidak kesulitan dalammenutup biaya-biaya yang digunakanuntuk operasional obyek wisata. Olehkarenanya sangat penting disusun sebuahstrategi pemasaran yang tepat, efektif danefisien.

Namun demikian, pengelolaanpariwisata di berbagai daerah padakenyataannya masih belum dilakukansecara optimal, oleh karma itu gunamendukung pengelolaan pariwisata yanglebih baik, Dinas Kebudayaan danPariwisata Kabupaten Kediri mengembantugas yang tidak ringan, yaitu menyusunstrategi pengembangan pariwisata agardapat dimanfaatkan untuk pembangunanpariwisata. di Kabupaten Kediri khususnya.

Sejalan dengan diberlakukannyaotonomi daerah, memberikan kewenanganpengaturan pariwisata seluas-luasnyakepada daerah Kabupaten / Kota untukmelakukan pembangunan pariwisata.daerah. Namun dalam pelaksanaannyamasih baryak pembangunan fisik daya tarikwisata dilakukan dengan caramengeksploitasi alam tanpa memperhatikankelangsungan ekosistem yang ada sertakurang memperhatikan peta kekuatanpasar wisata.

Menurut perspektif geografis wilayah,Kabupaten Kediri berada pada posisi yangstrategis karena terletak di antara beberapadaerah wisata yang sudah terkenal. Sertadidukung oleh kondisi infrastruktur sepertijalan untuk menuju ke daerah KabupatenKediri sangat representatif. Oleh sebab ituintensitas pengembangannya ke depan disamping memperhatikan perilaku pasar,harus juga berorientasi pada kualitas dan

kelangsungan pioduk yang telah ada denganmemperhatikan terjadinya perubahan trendpasar yang sedang berkembangan.

Ditinjau dari atraksi potensi wisata,Kabupaten Kediri mengalami perkembangankuantitas dan keragaman daya tarik wisatayang telah menyebar di seluruh daerahKabupaten Kediri, antara. lain :

1. Kawasan wisata besuki air terjun Dolo/ Irenggolo (± 30 km dari SI.G)

2. Kawasan wisata ziarah Puhsarang (±9km dari SLG)

3. Taman wisata air Bendung Gerak (±9km dari SLG)

4. Sendang Tirto Kamandanu (± 3 km dariSLG)

5. Wisata Budaya Sri Aji Joyoboyo (± 3 kmdari SLG)

6. Monumen Simpang Lima Gumul(SLG)

7. Candi Tegowangi (± 23 km dari SLG)8. Candi Surowono (± 26 km dari SLG)9. K.awasan Wisata Ubalan (± 11 km dari

SLG)10.Wisata Gunung Kelud (± 40 km dari

SLG)11.Wisata Arung Jeram K.onto (± 30 km

dari SLG).Ditinjau dari ketersediaan layanan

aksesibilitas pariwisata, infrastruktur saranadan prasarana transportasi di dalam wilayahKabupaten Kediri telah berkembang denganpesat. Sebagaimana diketahui bahwa faktorutama dalam dimensi pariwisata adalahadanya “faktor perjalanan” sehinggatersedianya sarana dan prasaranatransportasi balk menuju destinasiKabupaten Kediri maupun menuju kemasing-masing daya tarik wisata adalahsangat mutlak (Leiper, 1987).

Peningkatan kinerja jumlah kunjungandan pembelanjaan wisatawan nusantaradiperkirakan ada hubungannya dengan sisipermintaan :

Page 3: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

63

- Adanya pergeseran minat dankeinginan pasar wisatawanuntukmelakukan bentuk aktifitas wisatabaru.

- Makin terbentuknya ekseptasiwisatawan agar memperolehpengalaman baru.

- Ekseptasi coming for seeing and hear-ing telah berubah menjadi coming forbeeing and doing karena akanmemberikan sesuatu pengalaman danpengetahuan yang aktual bagiwisatawan yang dihubungkan denganketersediaan jenis dan kualitas layananproduk wisata sehingga dapatmenghasilkan tingkat ekspektasi dankepuasan wisatawan.

Pemaknaan filosofi tenting apa danbagainiana yang berhubungan denganunsur originalitas, otentisitas, kelangkaandan keunikan alam dengan segala isi danproses kehidupannya serta perilaku budayamanusia akan menjadi amat penting bagipemenuhan perkembangan ekspektasiwisatawan di masa mendatang.

Dengan memperhatikan hal-haltersebut, maka dapat diidentifikasi berbagaihal yang menyangkut kekuatan dankelemahan serta peluang dan ancamanyang mungkin dapat terjadi dalam rangkapemasaran pariwisata. Hal ini dapatdijadikan sebagai dasar untuk menyusunsebuah strategi dalam rangka pemasaranwisata dalam kaitannya denganpeningkatan jumlah kunjungan wisatawan.

Berdasarkan uraian di atas, makasangat menarik untuk dilakukan penelitiandengan tema Strategi Pemasaran Wisatauntuk Meningkatkan Kunjungan Wisata-wan di Kawasan Wisata Kabupaten Kediri,dengan memperhatikan faktor internal danfaktor eksternal yang mempengaruhinya.

Rumusan MasalahBerdasarkan Tatar belakang masalah

yang telah diuraikan di atas, makapermasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor internal dan eksternal apa sajayang dapat mempengaruhi pemasaranwisata di Kabupaten Kediri?

2. Strategi apa yang dapat diterapkandalam rangka pemasaran wisata diKabupaten Kediri ?

Tujuan PenelitianAdapun titik tolak penelitian jenis

apapun selalu bersumber dari suatu masalahdan bertujuan untuk menyelesaikanpermasalahan yang telah dirumuskan.Tujuan yang terdapat pada penelitian iniadalah:

1. Untuk menganalisis faktor internal daneksternal yang mempengaruldpemasaran wisata di KabupatenKediri.

2. Untuk mengetahui dan menganalisisstrategi pemasaran wisata diKabupaten Kediri.

METODOLOGI PENELITIANWaktu dan Lokasi Penelitian

Waktu yang dibutuhkan untukmelakukan penelitian ini selama 3 bulanmulai dari bulan Oktober 20011 sampaidengan bulan Desember 2011.

Penelitian dilakukan di kawasan obyekwisata Kabupaten Kediri, dengan pusat datapada Dinas K.ebudayaan dan PariwisataKabupaten Kediri.

Teknik Pengumpulan DataMetode penelitian yang digunakan

adalah metode survei. Data yangdkumpulkan melalui :

(1)Analisa Dokumen,(2)Observasi serta,(3)Wawancara.

Jenny Joehastanti, Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kawasan Wisata...

Page 4: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

64

Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012

Teknik Analisit DataTeknik analisa data yang digunakan

adalah analisis SWOT. Dalam prosespengambilan keputusan strategis selaluberkaitan dengan pengembangan misi,tujuan, stralegi dan kebijakan perusahaan.Dengan demikian perencanaan strategisharus menganalisa faktor-faktor strategispemasaran wisata (kekuatan, kelemahan,peluang dan ancaman) dalam kondisi yangada saat ini. Hal ini disebat dengan analisasituasi dan model yang paling popularuntuk analisa situasi adalah SWOT.

Ada tiga tahapan kegiatan yang harusdilakukan dalam analisa SWOT yaitu; (1)Pengumpulan Data, (2) Analisa Data, (3)Perumusan strategi.

Tahapan pokok tersebut dapatdijabarkan prosesnya ke dalain enamlangkah yang pada akhirnya akinmenghasilkan sate atau Iebih goal strategi.Langkah tersebut antara lain:

1. Identifikasi kekuatan dan kelemahandi lingkungan internal,

2. Identifikasi peluang dan ancaman dilingkungan eksternal,

3. Penyusunan matrik faktor internal,4. Penyusunan matrik faktor eksternal,5. Tahap analisis,6. Tahap penyusunan strategi.

HASIL PENELITIANUntuk tujuan evaluasi dan penyesuaian

internal, selanjutnya parameter pencapaiantujuan Kawasan Wisata Gunung Keluddiringkas menjadi 4 (Empat):

1 Pencapaian dan peningkatanPendapatan Asli Daerah (PAD) setiaptahun;

2 Grafik peningkatan kunjunganwisatawan dan keragaman wisatawan;

3 Peningkatan ekonomi masyarakat danpenciptaan usaha dari peluang investasisekitar Obyek Wisata Gunung Keluddan masyarakat kediri; dan

(4)Peran dan dukungan masyarakatsekitar kawasan Wisata GunungKelud dan Kabupaten Kediri baiksecara langsung maupun tidaklangsung.

Selanjutnya, berdasarkan keempat pa-rameter tersebut dilakukan pengamatanterhadap sarana--prasarana, operasional,dan wisatawan yang berkunjung keKawasan Wisata Gunung Kelud. Faktor in-ternal diartikan sebagai kekuatan dankelemahan internal organisasi. Sedangkanfaktor eksternal yang dimaksud adalahpeluang dan ancaman yang disajikan olehlingkungan di luar organisasi perusahaan.Maka dalam analisa ini akan disajikan hasilpenyebaran angket kepada wisatawan yangdapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

Tabel 1.Distribusi Frekuensi Asal Responden

Sumber : data primer diolah

Selanjutnya, untuk jumlah kunjunganyang ke berapa dari wisawatan yangmenjadi responden dapat dilihat pada tabel2. berikut ini :

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Kunjungan Ulang Wisatawan

Sumber : data primer diolah

Page 5: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

65

Tabel 3.Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Wisata

Sumber : data primer diolah

Selanjutnya, mengenai daya tarikobyek wisata menurut responden dapatdilihat pada tabel 4. berikut ini :

Tabel 4.Distribusi Frekuensi tentang Daya Tarik Wisata

Sumber : data primer diolah

Tanggapan responden tentangpelayanan petugas di obyek wisata dari hasilkuesioner yang disebarkan dapat dilihatpada tabel 5. sebagai berikut :

Tabel 5.Distribusi Frekuensi tentang Pelayanan Petugas

Sumber : data primer diolah

Tabel 6.Distribusi Frekuensi tentang Akses Menuju Lokasi

Wisata

Sumber : data primer diolah

Tabel 7 Distribusi Frekuensi tentang Jumlah dan Jenis Sajian /

Barang di Warung dan Kios di Obyek Wisata

Sumber : data primer diolah

Selanjutnya mengenai sarana danprasarana umum (kamar mandi/toilet,musholla, taman, tempat duduk danbersantai, dll) di obyek wisata menurutresponden dapat dilihat pada tabel 8 berikut

Tabel 8.Distribusi Frekuensi tentang Sarana dan Prasarana

Umum di Obyek Wisata

Sumber : data primer diolah

Tabel 9.Distribusi Frekuensi tentang Tingkat Kepuasan

Berkunjung di Obyek Wisata

Sumber : data primer diolah

Jenny Joehastanti, Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kawasan Wisata...

Page 6: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

66

Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012

Tabel 10.Distribusi Frekuensi tentang Keinginan Berkunjung

Kembali ke Obyek Wisata di Masa Yang Akan Datang

Sumber : data primer diolah

Pada akhir kuesioner yang disebarkankepada para wisatawan yang dijadikansebagai responden, muncul beberapa saranyang dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan untuk pemasaran danpengembangan pariwisata di masa yangakan datang. Saran-saran tersebut dapatterangkum sebagai berikut :

Perbaikan pelayanan dari petugas-petugas obyek wisata, terlebih jikadiadakan event-event besar;Sangat kurangnya transportasi lokaldan pelayanan transportasi yang lama;Penambahan jumlah danpemeliharaan sarana toilet, terutamapada saat ada event-event besar;Tidak adanya makanan khas dan jenismakanan khas yang kurang variatif;Kios/warung yang kurang bersih,perlu corner khusus kios sehingga lebihterorganisir;Kurangnya papan informasi diKawasan Wisata Gunung Kelud, danpapan informasi yang ada kurangjelas, eyecatching dan kurang efektif;Lahan parkir yang kurang saat adaevent besar;Peningkatan kebersihan;Perbaikan akses jalan;Lokasi musholla yang berada di atasmenjadi ketidaknyamanan pengguna;Disamping pengembangan perlumempertahankan konservasi alam,tidak hanya pembangunan

Sumber air panas dibangun denganmereferensi Wisata Air Panas Padusan- Pacet;Perlu dibuatkan souvenir shop;Penambahan area outbound;Penambahan brosur-brosur informasi;Membuat event pendukung WisataGunung kelud yang lebih berkwalitas;Pengembangan obyek wisata denganmemperbanyak referensi.

Analisis SWOTBerikut ini hal-hal yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang danancaman bagi pemasaran pariwisata diKabupaten Kediri :

1. Gunung KeludFaktor internal dan eksternal yangmempengaruhi pengembanganpariwisata Gunung kelud meliputi :a. Kekuatan

1) Munculnya anak Gunung Keludyang fenomenal

2) Udara yang segar, bersih dansejuk

3) Jalan menuju Gunung Keludsudah bagus

4) Melewati perkebunan Nanas,Cengkih dan Kopi yang indah

5) Berdekatan dengan obyek wisataCandi Penataran dan makamBung Karno di Blitar

6) Menarik untukk diteliti7) Terdapat sarana dan prasarana

pendukung yang memadai : fly-ing fox, akses ke sungai belerang,gardu pandang, area panjattebing

8) Lestarinya upacara adat sesajiGunung Kelud yang menarikbanyak wisatawan

b. Kelemahan1) Jauh dari pusat kota2) Camping area di luar zona satu

(radius 5 km)

Page 7: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

67

3) Jam berkunjung dibatasi4) Dilarang mendekati anak

Gunung Kelud5) Status Gunung Kelud yang aktif

(berbahaya)6) Sarana dan prasarana tidak bisa

permanenc. Peluang

1) Sudah tersedia saranapenginapan

2) Sudah tersedia rest area3) Sebagai wisata agro /

perkebunan4) Sebagai salah satu tujuan paket

wisata Gunung berapi:Tangkuban Perahu-Merapi-Kelud-Bromo-Ijen

5) Akan dibangun Amphi Theatherdan museum vulkanologi (baruada 2 di Indonesia : Gunung Ketpdan Gunung Agung) sebagaipusat informasi dan pendidikanvulkanologi Gunung Kelud

d. Ancaman1) Aktivitas Gunung Kelud yang

cukup tinggi2) Adanya obyek wisata gunung

berapi saingan

2. UbalanFaktor internal dan eksternal yangmempengaruhi pengembanganpariwisata Ubalan meliputi :a. Kekuatan

1) Jalan menuju Ubalan sudahbagus

2) Fasilitas pendukung yang bagus;kolam renang, kolam perahu,sepeda air, play-ground, kolampanging dan camp area.

3) Mata air jernih di tengah hutanlindung

4) Satu-satunya wisata dengankolan renang segala umur diKabupaten Kediri

b. Kelemahan1) Budaya bersih yang kurang

berkembang2) Lumayan jauh dari pusat kota

c. Peluang1) Seringnya didatangkan artis-

artis lokal dan ibukota makinmenarik wisatawan

2) Posisi yang terletak antara jalanlingkar luar Pare-Plosoklatenyang menghubungkanSurabaya – Kediri – Blitar

d. Ancaman1) Munculnya waterpark /

waterboom modern diKertosono, Mojokerto

2) Adanya obyek wisata sejenis dipusat kota : Pagora, Tirtoyoso

3. Kawasan Wisata BesukiFaktor internal dan eksternal yangmempengaruhi pengembanganpariwisata Bendungan Gerak meliputia. Kekuatan

1) Air terjun Dolo yang bersusuntiga

2) Akses jalan juga bagus, sudahbisa dicapai kendaraan roda 4sampai di depan loket

3) Satu jalur dengan Irenggoloyang berada di kawasan yangsama

b. Kelemahan1) Lokasi yang cukup jauh dari

pusat kota2) Kondisi lereng yang belum stabil

sehingga sering terjadi tanahlongsor

3) Sarana dan prasarana wisatayang belum memadai

4) Karena di ketinggian 1300m dpl,sering terjadi kabut/hujan yangmengganggu wisatawan yangakan berkunjung

Jenny Joehastanti, Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kawasan Wisata...

Page 8: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

68

Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012

c. Peluang1) Rencana jalur perintis dari Kediri

– Ponorogo memungkinkanmeningkatnya kunjunganwisatawan

2) Udara yang cukup bersihmenjadi peluang bagi bisnispenginapan resort

3) D i m u u n g k i n k a nberkembangnya wanawisataberupa outbond danperkemahan

d. Ancaman1) Ancaman dari obyek wisata

serupa (air terjun Sedudo –Nganjuk dan Coban RondoMalang)

Dari analisis faktor internal daneksternal pada masing-masing obyek wisatatersebut, akan dirangkum menjadi faktor-faktor yang lebih umum dan selanjutnyaakan disusun strategi dengan menggunakananalisis SWOT.

Adapun pembahasan analisis data hasilpenelitian SWOT analisis sebagai berikut:

Matrik IFAS dan EFASHasil analisis Internal Faktor Analisis

Summary (IFAS) sebagai berikut :a. Strength (Kekuatan)

1) Masing-masing obyek wisatamemiliki ciri khas alam tersendiri,mulai dari pegunungan,perhutanan hingga tepi sungai

2) Memiliki akses jalan yang memadai3) Tersedianya sarana dan prasarana

pendukung seperti, permainananak-anak dan penginapan

4) Dukungan warga sekitar terhadapperkembangan obyek wisata cukupbaik

b. Weaknesses (Kelamahan)1) Walaupun jalan sudah bagus, akan

tetapi lokasi yang jauh dari pusatkota membutuhkan perjalananyang agak lama

2) Kondisi alam yang tidakbersahabat karena lokasi berada dipegunungan

3) Belum terwujudnya budaya bersihdi lokasi wisata, menjadikansuasana kurang nyaman

4) Keamanan di lokasi wisata yangkurang terjamin, karena ada lokasidi kawasan wisata yang sepi dansering terjadi tindak kejahatan

Tabel 11. IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Page 9: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

69

Dari analisis pada tabel di atas (IFAS)faktor kekuatan (S) mempunyai nilaikekuatan 1,50 sedang faktor kelemahan(W) 0,80, hal ini berarti bahwa dalamrangka upaya pemasaran pariwisata diKabupaten Kediri masih mempunyaikekuatan lebih baik daripada kelamahanyang ada, seperti halnya pada IFAS, makapada faktor-faktor strategis eksternal(EFAS) juga dilakukan identifikasi yanghasilnya sebagai berikut : Analisis lingkungan eksternal:

a) Opportunities (peluang)1. Adanya rencana pengembangan

akses jalan yang menghubungkandengan kabupaten lain

2. Adanya lokasi-lokasi wisata lainyang dapat dijadikan sebagaipaket perjalanan wisata

3. Sering mendatangkan artis-artislokal maupun nasional untukmenarik pengunjung datang kekawasan wisata

4. Penambahan souvenir shop sebagaiciri khas obyek wisata untukdijadikan oleh-oleh atau kenang-kenangan

b) Treaths (ancaman)1. Keberadaan kawasan wisata sejenis

di daerah-daerah terdekat, sepertiNganjuk, Blitar, Tulungagung.

2. Dukungan masyarakat sekitarkawasan wisata, khususnya dalamhal keamanan masih kurang

3. Lokasi wisata pegunungan sangatrentan dengan timbulnya bencanaalam

4. Gangguan keamanan dankenyamanan di obyek wisata.

Tabel12 Eksternal Faktor Analysis Summary (EFAS)

Jenny Joehastanti, Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kawasan Wisata...

Page 10: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

70

Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012

Analisis tabel diatas (EFAS)menunjukkan bahwa untuk faktor peluang(O) nilai skornya 1,50 sedang faktor-faktorancaman (T) 0,80. Ini berarti bahwa dalamrangka upaya pemasaran pariwisataKabupaten Kediri masih ada peluang.

Dengan tersusunnya matrik IFAS danEFAS tersebut dapat menghasilkan nilai skorpada masing-masing faktor internal daneksternal sebagai berikut:

- Faktor kekuatan (S) = 1,50- Faktor kelemnahan (W) = 0,80- Faktor peluang (O) = 1,50- Faktor ancaman (T) = 0,80

Dari nilai faktor-faktor tersebut dapatdigambarkan dalam rumusan matrixSWOT sebagai berikut:

Tabel 13Rumusan Matrix SWOT

Page 11: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

71

Matrik SWOTTabel 14

Hasil Analisis Matrix SWOT

Jenny Joehastanti, Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kawasan Wisata...

Page 12: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

72

Jurnal Ilmu Manajemen, REVITALISASI, Vol. 1, Nomor 2, September 2012

KesimpulanStrategi yang diambil atas dasar hasil

analisis SWOT yaitu Strategi SO adalahStrategi menggunakan kekuatan internaluntuk memanfaatkan peluang-peluangeksternal yang sebesar-besarnya yaitu:

1. Pemeliharaan dan pengembanganakses jalan dari kawasan wisata satuke kawasan wisata yang lainPembangunan infrastruktur jalansangat penting bagi para wisatawanyang ingin menikmati indahnya alamdi lokasi wisata. Meskipun medanjalan menuju obyek wisata agak sulitdijangkau, namun apabila kualitasjalannya bagus akan menjaditantangan tersendiri bagi wisatawan.Sebaliknya, jika akses jalan menujuobyek wisata banyak yang rusak danberlubang, pengunjung akan menjadibosan.

2. Ditingkatkannya promosi paket wisatayang ada di Kabupaten Kediri melaluimedia yang lebih luasPengenalan obyek wisata dapatdilakukan dengan berbagai cara,antara lain melalui media cetak danmedia elektronika. Semakin luas me-dia promosi yang digunakan,kemungkinan meningkatnyapengunjung juga semakin terbukalebar. Misalnya melalui televisi yangbertaraf nasional.

3. Lebih sering digelar event-event dilokasi wisata untuk menarikpengunjungEvent-event yang dapat mengundangmasyarakat untuk hadir di lokasiwisata juga penting untuk dilakukan.Dengan adanya event, biasanyamasyarakat lebih tertarik untukdatang. Kedatangan masyarakat iniselain untuk menonton event yangdigelar juga sekaligus ingin menikmatiobyek wisata yang dijadikan sebagai

lokasi event. Setelah pengunjungpernah mengetahui atau melihatobyek wisata tersebut, harapannya dimasa yang akan datang kembali lagiberkunjung dengan mengajak temanataupun keluarganya. Sehinggajumlah kunjungan semakinmeningkat.

4. Peningkatan sarana pendukung wisata,seperti sarana akomodasi, rumahmakan, kedai-kedai souvenir untukwisatawan.Souvenir sebagai oleh-oleh dan kenang-kenangan dari suatu obyek wisatamenjadi daya tarik tersendiri bagiwisatawan. Souvenir yang mempunyaiciri khas akan menjadi kebanggaanbagi wisatawan untuk diberikan ataudipamerkan kepada orang-orangterdekatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin, 1990, PengantarAnalisis Kebijakan Negara, Rineka Cipta,Jakarta.

————, 1990, Analisis Kebijakan dariFormulasi ke Implementasi KebiakanNegara, Edisi Pertama, Bumi Aksara,Jakarta.

Bryant, Coralie dan Louise G. White, 1987,Manajemen Pembangunan ; untukNegara Berkembang, Terjemahan,cetakan II, LP3ES, Jakarta.

Dunn William N, 1994, Public PolicyAnalysis and Introduction, SecondEdition, Prentice Hall International Inc.New Jersey, disunting oleh MuhajirDarwin, 1995, Analisis Kebijakan Publik,Hinidita Draha Widya, Yogyakarta.

Effendi, Tadjudi Noer, 1995, Sumber DayaManusia Peluang Kerja dan Kemiskinan,

Page 13: Revitalisasi Vol1no2sep2012 06. Jenny Joehastanti

73

Cetakan Kedua, PT. Tiara WacanaYogya, Yogyakarta.

Freddy Rangkuti, 2001, Analisis SWOTTeknik Membedah Kasus Bisnis, CetakanKetujuh, PT. Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Islamy, M. Irfan, 1994, Prinsip-prinsipPerumusan Kebijakan Negara, CetakanKetujuh, Bumi Aksara, Jakarta.

Kristiadi, JB, 1992, Hubungan KeuanganPusat dan Daerah, JHS, Jakarta.

Miles, Mattehew B dan Huberman A.Michel, 1992, Analisis Data Kualitatif,UI Press, Cetakan Pertama, Jakarta.

Moleong Lexy J., 1997, MetodologiPenelitian Kualitatif, CetakanKedelapan, PT. Remaja Rosdakarya,Bandung.

Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor17 Tahun 2008 tentang Organisasi danTata Kerja Dinas Kebudayaan danPawriwisata Kabupaten Kediri.

Sunggono Bambang, 1994, Hukum danKebijaksanaan Publik, Sinar Grafika,Jakarta.

S. Wibisono, Y. Purbokusumo, A.Pramusinto, 1994, Evaluasi KebijakanPublik, PT. Raja Grafindo Persada,Jakarta.

Tjokrowinoto, Moeljarto, 1996,Pembangunan Dilema dan Tantangan,Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No 32Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Undang-undang Republik Indonesia No. 33Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusat danDaerah.

Wibawa, Samodra, 1994, Kebijakan Publik :Proses dan Analisa, Intermedia, Jakarta

Jenny Joehastanti, Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kawasan Wisata...