meningitis purulenta case report session

23

Click here to load reader

Upload: marlianis

Post on 25-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

meningitis purulenta pada anak laporan kasus

TRANSCRIPT

Page 1: Meningitis Purulenta case report session

PENDAHULUAN

A.Definisi

Meningitis purulenta adalah suatu peradangan pada selaput otak

(aracnoidea dan piamater) yang menimbulkan eksudasi berupa pus, disebabkan

oleh kuman non spesifik dan non virus. Umumnya disebabkan oleh kuman

Pneumokokus dan Hemophilus influenza.(1)

B.Epidemiologi

Meningitis purulenta pada bayi dan anak di Indonesia masih merupakan

penyakit yang belum mengurang. Angka kejadian tertinggi ditemukan pada umur

antara 2 bulan – 2 tahun. Umumnya terdapat pada anak yang distrofik, yang daya

tahan tubuhnya rendah. Di negeri yang sudah maju, angka kejadian sudah sangat

berkurang.(2)

C. Patogenesis

Meningitis purulenta pada umumnya sebagai akibat komplikasi penyakit

lain. Kuman secara hematogen sampai ke selaput otak, misalnya pada penyakit

faringotonsilitis, pneumonia, bronkopneumonia, endokarditis dan lain-lain. Dapat

pula terjadi sebagai perluasan perkontinuitatum dari peradangan organ/jaringan

ringan di dekat selaput otak, seperti abses otak, otitis media, mastoiditis,

trombosis sinus kavernosus dan lain-lain.(2)

C. Kriteria Diagnosis

1

Page 2: Meningitis Purulenta case report session

1.Anamnesis

Gejala infeksi akut : lesu,panas,mudah terangsang,muntah.

Gejala tekanan intrakranial yang meninggi: kesadaran menurun,kejang

Gejala rangsang meningeal (terutama pada anak >2 tahun ): sakit dileher

dan punggung.(1)

2.Pemeriksaan fisik

Kesadaran menurun : lethargy sampai coma

Tekanan intrakranial meninggi : Ubun -Ubun Besar (UUB) membonjol/

tegang, irritabilitas, nyeri kepala, ada/ tidak muntah proyektil, diplopia,

nadi yang lambat, crack pot sign dan pernafasan cheynes stokes,.

Tanda rangsang meningeal : kuduk kaku, tanda Kernig dan Brudzinsky

positif.

Demam : biasanya mendadak tinggi.(1,2,3,4)

3.Pemeriksaan Penunjang

Pungsi lumbal : umumnya keruh, pada stadium dini jernih., reaksi Nonne

dan Pandy (+) kuat, jumlah sel ribuan (PMN>>). Pada anak sel lebih dari

10/mm. Stadium dini limfosit > segmen, protein meninggi, kadar gula

menurun.

Darah tepi : leukositosis dengan pergeseran ke kiri

Kultur darah/ LCS dapat ditemukan bakteri.(2,3,4)

D. Diagnosis

Diagnosis ditentukan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan

mikroskopis LCS yang didapatkan dengan pungsi lumbal pada saat anak masuk

2

Page 3: Meningitis Purulenta case report session

rumah sakit. Diagnosis dapat diperkuat dengan hasil positif pemeriksaan biakan

langsung.(2,3)

E. Penatalaksanaan

Perbaiki keadaan umum dan pengawasan fungsi vital

Atasi kejang dengan anti konvulsan.

Intake yang baik, , pasang IVFD

Antibiotik :

- Ampicilin 300-400 mg/ Kg BB/ hari, dibagi 6 dosis

- Klormphenikol 100 mg/ Kg BB/ hari, dibagi 4 dosis

Obat diberikan secara i.v selama 10 hari.

Obat pilihan kedua Cefalosporin 300 mg/ Kg BB/hari selama 10 hari.

Dianjurkan pemberian kortikosteroid untuk mencegah komplikasi.

Berikan deksametason 0,6 mg/KgBB/hari selama 4 hari, 15–20 menit

sebelum pemberian antibiotik.(1,2,3,)

F. Penyulit

Yang paling berat adalah syok septik dan edema otak yang biasanya

terjadi pada hari pertama perawatan. Penyulit dini lainnya dapat berupa DIC,

miokarditis, hipotermia, kejang, hemiparesis, defisit neurologik fokal lainnya dan

anemia. Penyulit lambat dapat berupa efusi/empiema subdural , hidrosephalus,

kerusakan otak denganretardasi mental, gangguan pendengaran, perdarahan dan

trombosis,endoftalmitis dan endokarditis. (2,4)

G. Prognosis

3

Page 4: Meningitis Purulenta case report session

Mortalitas tergantung pada virulensi kuman, daya tahan tubuh penderita,

terlambat atau cepatnya mendapat pengobatan yang tepat dan cara pengobatan

serta perawatan.(2,3)

4

Page 5: Meningitis Purulenta case report session

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : R

Umur : 1,5 bulan

Jenis Kelamin : laki-laki

Alamat : Payakumbuh

ANAMNESIS (diberikan oleh ibu pasien)

Seorang pasien laki-laki berumur 1,5 bulan dirawat di Bangsal Anak RS.

Dr. Acmad Mochtar Bukittinggi tanggal 14 Juli 2003 dengan :

Keluhan Utama

Kejang sejak 15 hari yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

Demam sejak 15 hari yang lalu, demam tinggi, tidak terus menerus, tidak

menggigil dan tidak berkeringat.

Kejang sejak 15 hari yang lalu, frekuensi 6 kali, kejang seluruh tubuh, ± 5

menit, sifat kejang kejang tonik dan kaku, terakhir 1,5 jam yang lalu.

Sesak nafas tidak ada

Batuk-batuk tidak ada

Riwayat trauma tidak ada.

BAB dan BAK normal.

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada riwayat kejang sebelumnya

5

Page 6: Meningitis Purulenta case report session

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat kejang.

Riwayat Kehamilan Ibu

Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit yang berat, kontrol ke

bidan secara teratur, hamil cukup bulan.Tidak pernah makan obat-obatan dan

tidak pernah mendapat penyinaran selama hamil. Mendapat suntikan TT 2 x

selama hamil

Riwayat Persalinan

Lahir spontan, aterm, ditolong oleh dokter di rumah bersalin.

Saat lahir langsung menangis kuat, berat badan lahir 3500 gram,

panjang badan 50 cm.

Tidak ada riwayat kuning atau biru waktu lahir

Riwayat Makanan Dan Minuman

ASI dari lahir sampai sekarang, frekuensi 7–8 x/hari

Kesan: kualitas dan kuantitas cukup

Riwayat Imunisasi

- BCG : -

- DPT : -

- Polio : +

- Hepatitis B : +

- Campak : belum dapat

Kesan : imunisasi dasar belum lengkap

6

Page 7: Meningitis Purulenta case report session

Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien merupakan anak pertama

Ibu lulusan SPK, pekerjaan PNS, ayah tamatan D III, pekerjaan PNS.

Penghasilan keluarga total + Rp 2.000,000,- / bulan.

Riwayat Perumahan Dan Lingkungan

Tinggal di rumah sendiri, rumah permanen, pekarangan ada, sumber air minum

PDAM. Buang air besar di WC keluarga, sampah dibakar

Kesan : sanitasi dan higiene baik

Riwayat Pertumbuhan Dan Perkembangan

Perkembangan fisik baik

PEMERIKSAAN FISIK

Vital Sign

Keadaan umum : sedang Frekunsi nadi : 106 x /menit

Kesadaran : sadar Frekuensi nafas : 46x / menit

Sianosis : (-) Suhu : 36,5 0 C

Pucat : (-) Berat Badan : 4.4 kg

Ikterik : (-) Panjang badan : 54 cm

BB/U : 93,6 % (P50 NCHS)

TB/U : 98,18 % (P50 NCHS)

BB/TB : % ( P50 NCHS)

Kesan : Status gizi baik

7

Page 8: Meningitis Purulenta case report session

Pemeriksaan Sistemik

Kulit : sianosis (-), ikterus (-).

Kepala : bentuk bulat simetris, lingkar kepala 37 cm (normal standar

nellhaus), rambut hitam, halus, tidak mudah dicabut. UUB tidak

membonjol

Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, diameter 2

mm, reflek cahaya +/+

Telinga : kelainan bawaan tidak ada, sekret (-), serumen (-).

Hidung : Bentuk simetris, sekret (-), nafas cuping hidung (-).

Tenggorok : tonsil T1 – T1, tidak hiperemis, pseudomembran tidak ada

Faring : tidak hiperemis, pseudomembran (-)

Leher : kaku kuduk (-)

JVP : 5 – 2 cmH2O

Kelenjar getah bening tak teraba.

Torak

Paru : Inspeksi : simetris, retraksi (-)

Palpasi : Fremitus sukar dinilai

Perkusi : sonor

Auskultasi : Bronkhovesikuler, ronkhi (-),wheezing (-)

Jantung : Inspeksi : iktus tidak terlihat

Palpasi : iktus teraba LMCS RIC V

Perkusi : jantung dalam batas normal

Auskultasi : bunyi jantung murni, irama reguler, bising (-)

8

Page 9: Meningitis Purulenta case report session

Abdomen : Inspeksi : tidak membuncit

Palpasi : hepar teraba 1/4–1/4 kenyal, rata dan tajam lien tak

teraba.

Perkusi : timpani

Auskultasi : bising usus (+) normal

Punggung : tak ada kelainan

Ekstremitas : ekstremitas hangat, sianosis (-), ikterik (-).

Tanda perangsangan meningeal:

☼ Brudzinky I: (-)

☼ Brudzinky II: (-)

☼ Kerniq : (-)

Reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Darah rutin : Hb : 10,7 gr/dl

Leukosit : 17.000 /mm3

DC : 0/0/8/56/29/7

Urine : Warna : kuning muda

Protein : (-)

Reduksi : (-)

Biluribin : (-)

Urobilin : (+)

DIAGNOSIS KERJA :

Suspect Meningtis

9

Page 10: Meningitis Purulenta case report session

TERAPI

- O2 1 liter/menit

- IVFD KA EN I B 20 tetes/menit

- Cefotaxim 3 x 150 mg iv.

- Dexamethason 3 x 0,9 mg iv.

- Luminal 2 x 22,5 mg im

- Parasetamol 45 mg kapan perlu.

ANJURAN PEMERIKSAAN

- Lumbal punksi

- Koreksi asam – basa dan elektrolit

- Gula darah random

- EEG

FOLLOW UP

Follow up (15/7/03)

S/ demam (+)

Kejang 1x, seluruh tubuh, <5 mnt

Sesak nafas (-)

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 106x/1’ 46x/1’ 36,5o C 4,5,Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (-)

10

Page 11: Meningitis Purulenta case report session

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas :tidak ada kelainan

Pem Laboratorium:

Lumbal pungsi : warna keruh

Nonne (+), Pandy (++)

Cell:184%, PMN 10%, MN 90%

Glukosa : 70 mg/dalam

Protein : 5,9 mg/dalam

Diagnosis :

Meningitis Purulenta

Th/

-Infus KA EN 1B 20 tts/1’

-Cefotaxim 3 x 100 mg i.v

-Ampisilin 6 x 275 mg i.v

-Dexamethason 3 x 0,9 mg i.v

-Luminal 2 x 22,5 mg

Follow up (16/7/03)

S/ demam (-)

Kejang (-)

Sesak nafas (-)

Kuduk kaku kadang-kadang

11

Page 12: Meningitis Purulenta case report session

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 104x/1’ 36x/1’ 36,5o C 4,5Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (+)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

Th/ stq

Follow up (17/7/03)

S/ demam (-)

Kejang (-)

Sesak nafas (-)

Kuduk kaku kadang-kadang

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 106x/1’ 38x/1’ 36,5o C 4,5Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (+)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

12

Page 13: Meningitis Purulenta case report session

Th/ stq

Follow up (18/7/03)

S/ demam (-)

Kejang (-)

Sesak nafas (-)

Kuduk kaku kadang-kadang

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 108x/1’ 38x/1’ 36,5o C 4 Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (-)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

Th/ stq

Follow up (19/7/03)

S/ -demam (-)

-Kejang (+),2x, 2 mnt, jarak antara kejang ½ jam, seluruh tubuh, saat

kejang anak tidak demam

-Sesak nafas (-)

-Kuduk kaku kadang-kadang

13

Page 14: Meningitis Purulenta case report session

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 103x/1’ 38x/1’ 37o C 4 Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (-)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

Th/ stq

Follow up (21/7/03)

S/ -demam (-)

-Kejang (-)

-Sesak nafas (-)

-Kuduk kaku kadang-kadang

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 110x/1’ 38x/1’ 37o C 4 Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (-)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

14

Page 15: Meningitis Purulenta case report session

Th/ stq

Follow up (22/7/03)

S/ -demam (-)

-Kejang (-)

-Sesak nafas (-)

-Kuduk kaku kadang-kadang

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 108x/1’ 36x/1’ 37o C 4 Kg

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (-)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

Th/ stq

Follow up (23/7/03)

S/ -demam (-)

-Kejang (-)

-Sesak nafas (-)

-Kuduk kaku kadang-kadang

PF/ KU Kes Nadi Nafas Suhu BBsdg sadar 110x/1’ 36x/1’ 37o C 4 Kg

15

Page 16: Meningitis Purulenta case report session

Mata :konjunctiva tak anemis, sklera tak ikterik

Kepala :UUB tak membonjol

Leher :kuduk kaku (-)

Cor dan Pulmo : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Ektremitas : tidak ada kelainan

Dx/ stq

Th/ stq

16

Page 17: Meningitis Purulenta case report session

DISKUSI

Telah dilaporkan suatu kasus seorang pasien laki-laki berumur 1,5 bulan

dengan diagnosa kerja meningitis purulenta.

Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan laboratorium. Pada anamnesa didapatkan demam tinggi tanpa sebab,

kejang seluruh tubuh, menimbulkan dugaan kearah terjadinya meningitis.

Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya kaku kuduk yang menyokong

kearah meningitis. Pemeriksaan lumbal punksi telah dilakukan dan didapatkan

cairan LCS berwarna keruh, tetesan sedang dan pemeriksaan sel ditemukan

sebanyak 184% dengan PMN 10% dan MN 90%, kadar glukosa 70 mg/dl, dan

protein 5,9mg/dl, menimbulkan dugaan adanya infeksi pada selaput otak

(meningitis purulenta). Dan dari pemeriksaan Leukosit didapatkan leukositosis.

17

Page 18: Meningitis Purulenta case report session

DAFTAR PUSTAKA

1. Widodo PD. Tatalaksana Kejang Pada Anak. Dalam Simposium Sehari Penyakit Infeksi dan Neurologi Anak. Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU Medan.2003

2. Staf Pengajar IKA FKUI. Meningitis Purulenta. Dalam: Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak, jilid 2. Jakarta: Bagian IKA FKUI, 1985; 628–9.

3. Staf Pengajar IKA FK. Unand. Meningitis Purulenta. Dalam: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Padang: Bagian IKA FK. Unand / RSUP Dr. M. Djamil, 2000.

4. Azhali, Garna H, Chaerufatah A,Setiabudi D. Meningitis Bakterialis. Dalam Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Anak FK-UP, 2000;190-7

.

18