melanoma mat1

28
Melanoma Mata Foto: crop kellogg Deskripsi Melanoma mata adalah kanker yang menyerang bagian mata. Mata memiliki sel yang memproduksi melanin dan dapat berkembang menjadi melanoma. Melanoma mata juga disebut melanoma okular.Melanoma merupakan tipe kanker yang menyebar sangat agresif. Melanoma mata dapat mempengaruhi beberapa bagian mata termasuk, choroid, iris. Gejala Gejala melanoma mata terkadang tidak nampak atau dirasakan. Gejala yang mungkin timbul tampak wajar seperti mata berkedip, pandangan buram atau kabur. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan meliputi: bagian gelap yang tumbuh di iris, sensasi kilatan cahaya, pandangan buram. Pengobatan Hasil diagnosis sangat menetukan pilihan pengobatan bagi penderita. Faktor yang dipertimbangkan adalah lokasi dan ukuran dari melanoma, serta kesehatan fisik penderita secara keseluruhan. Beberapa dokter mungkin mempertimbangkan genetika tumor (Sitogenetika) ketika memutuskan pengobatan yang terbaik saja.

Upload: jamil-senna

Post on 14-Dec-2014

53 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Melanoma Mat1

Melanoma Mata

Foto: crop kelloggDeskripsiMelanoma mata adalah kanker yang menyerang bagian mata. Mata memiliki sel yang memproduksi melanin dan dapat berkembang menjadi melanoma. Melanoma mata juga disebut melanoma okular.Melanoma merupakan tipe kanker yang menyebar sangat agresif. Melanoma mata dapat mempengaruhi beberapa bagian mata termasuk, choroid, iris.

GejalaGejala melanoma mata terkadang tidak nampak atau dirasakan. Gejala yang mungkin timbul tampak wajar seperti mata berkedip, pandangan buram atau kabur. Tanda dan gejala yang harus diperhatikan meliputi: bagian gelap yang tumbuh di iris, sensasi kilatan cahaya, pandangan buram.

PengobatanHasil diagnosis sangat menetukan pilihan pengobatan bagi penderita. Faktor yang dipertimbangkan adalah lokasi dan ukuran dari melanoma, serta kesehatan fisik penderita secara keseluruhan. Beberapa dokter mungkin mempertimbangkan genetika tumor (Sitogenetika) ketika memutuskan pengobatan yang terbaik saja.

Sumber: medlineplus dan mayoclinic.

Melanoma   Iris Filed under: Mata,med papers — ningrum @ 7:00 am

PENDAHULUAN

Page 2: Melanoma Mat1

            Melanoma ganas intraokular terjadi pada kira-kira 0,02 – 0,06 % dari seluruh populasi penderita mata di Amerika Serikat. Lokasinya hanya di uvea dan merupakan tumor ganas intraokular yang paling sering dijumpai diantara penduduk kulit putih. Umur rata-rata penderita melanoma ganas adalah 50 tahun. Sebagian besar adalah unilateral. 85% terdapat di koroid, 9% di badan siliar, dan 6% di iris. Sebagian besar tumor koroid ada di bagian posterior bola mata, terutama di sisi temporal. Di iris, yang paling sering terkena adalah separo bagian bawah. Melanoma ganas intraokular jarang dijumpai pada ras kulit hitam, walaupun sering ditemukan nevus uvea. (1)

Proliferasi stroma melanositik pada iris merupakan tumor yang paling sering pada iris, dengan insiden berkisar antara 50-70% dari keseluruhan tumor iris; dari angka ini 10-24% kemungkinan melanoma. Perbedaan klinis antara nevus iris dan melanoma iris terkadang sulit dan hampir mustahil. Melanoma iris timbul dari proliferasi maligna neuroektodermal turunan melanosit stroma iris, yang menggantikan arsitektur normal stroma iris. Melanoma iris biasanya berupa lesi kecil terpisah, meskipun adakalanya, lesi ini menyebar, infiltratif, multipel, dan bisa menyebabkan heterokromia, uveitis kronis ataupun hifema spontan. Melanoma iris melibatkan > 66% lingkar sudut yang dihubungkan dengan glaukoma sekunder. (2,3)

 ANATOMI IRIS

            Iris adalah sebuah lapisan didalam mata, yang bertanggungjawab mengontrol diameter dan ukuran pupil dan jumlah cahaya yang masuk ke retina. “Warna mata” adalah warna dari iris, yang mungkin hijau, biru, atau cokelat. Dalam beberapa kasus, warnanya mungkin hazel (cokelat terang). Dalam merespon jumlah cahaya yang masuk ke mata, otot yang melekat ke iris meregangkan atau mengkontraksikan apartura pada sentral iris yang dikenal sebagai pupil. Semakin besar pupil, maka semakin banyak cahaya yang masuk. Iris terletak bersambungan dengan permukaan anterior lensa, yang memisahkan kamera anterior dari kamera posterior, yang masing-masing berisi humor akueus. Didalam stroma iris terdapat sfingter dan otot-otot dilator. Kedua lapisan berpigmen pekat pada permukaan posterior iris merupakan perluasan neuroretina dan lapisan epitel pigmen retina ke arah anterior. (1,4)

            Pasok darah ke iris adalah dari sirkulus mayor iris. Kapiler-kapiler iris mempunyai lapisan endotel yang tak berlobang sehingga normalnya tidak membocorkan fluoresein yang disuntikkan secara intravena. Persarafan iris adalah melalui serat-serat didalam nervi siliares. (1)

Iris dibagi menjadi dua bagian besar : (4)

1. Zona pupilar adalah bagian dalam yang tepinya membentuk batas pupil2. Zona siliar adalah sisa iris yang meluas ke asalnya pada corpus siliar

 Struktur Iris (5)

1. Endotel permukaan. Ini merupakan lapisan tunggal sel-sel endotel datar yang bersambung dengan lapisan posterior kornea.

2. Stroma, jaringan yang terbungkus lekat pada serat jaringan konektif yang menyebar dengan baik, menjaring sejumlah filamen nervus, pembuluh darah, pembuluh limfe dan sel-sel jaringan konektif yang bercabang ireguler.

Page 3: Melanoma Mat1

3. Pada lapisan lebih dalam stroma sebuah jalinan serat otot involunter, selebar 1 mm, melingkari batas zona pupilar iris. Refleks kontraksi sfingter ini mengurangi ukuran pupil.

4. Membran basal terdiri atas jaringan konektif kuat, yang membentuk lapisan penyokong dan lapisan terdalam iris.

5. Lapisan pigmen terdiri atas dua baris sel-sel epitel warna ungu muda, yang terletak pada permukaan tak seimbang membran basal iris. Lapisan pigmen ini bekerja dalam mencegah penetrasi cahaya melalui iris kedalam ruang gelap bagian dalam iris.

 PATOFISIOLOGI

            Kebanyakan melanoma iris diyakini muncul dari pertumbuhan aktif nevus yang telah ada. Studi epidemiologi mengesankan bahwa pemaparan terhadap sinar matahari memainkan peranan penting dalam patogenesis melanoma iris. (3)

            Glaukoma sekunder pada melanoma iris dihasilkan dari beberapa mekanisme berbeda, termasuk yang berikut ini : invasi sel maligna kedalam jalinan trabekula, menurunnya aliran akueus akibat makrofag  yang mencerna-pigmen menghambat sudut mata, tertutupnya sudut mata, atau neovaskularisasi. (3)

 FREKUENSI

            Meskipun melanoma iris merupakan malignansi primer tersering pada iris, melanoma iris hanya berupa proporsi kecil (3-13%) dari keseluruhan melanoma uvea. Studi klinis dan histopatologis menunjukkan bahwa hanya 13-25% dari seluruh dugaan melanoma iris sebenarnya cocok dengan kriteria melanoma. (3)

 MORTALITAS/MORBIDITAS

            Kebanyakan tumor primer iris adalah jinak. Melanoma iris dianggap kurang agresif dibandingkan dengan melanoma koroid dan corpus siliaris. Angka mortalitas melanoma iris bervariasi mulai dari 0-11% bergantung pada ada atau tidaknya metastase dan keterlibatan corpus siliaris. Metastase muncul pada 2-10% dari keseluruhan melanoma iris; angka yang lebih tinggi diobservasi pada kasus-kasus keterlibatan corpus siliaris. (3)

 RAS, JENIS KELAMIN DAN USIA

Melanoma iris lebih sering pada orang kulit putih dan orang dengan iris berwarna-terang dibandingkan pada orang Asia atau keturunan Afrika. Tidak diketahui adanya predileksi jenis kelamin. Usia rata-rata melanoma iris terdiagnosa adalah 40-50 tahun; bagaimanapun, orang dari segala usia bisa terkena. (3)

 GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis, termasuk vaskularisasi tumor mencolok, pertumbuhan cepat dan pigmentasi heterogen, dihubungkan dengan komponen sel epiteloid. Keterlibatan sudut-sudut iridokorneal sering dihubungkan dengan invasi corpus siliaris. (2,3)

Page 4: Melanoma Mat1

 Anamnesa (3)

Kebanyakan pasien menceritakan adanya riwayat nevus yang telah ada semenjak kanak-kanak yang tiba-tiba mengalami pertumbuhan yang cepat.

Pasien mungkin datang disebabkan alasan kosmetik. Pasien mungkin merasakan nyeri akibat peningkatan tekanan intra okular.

 Pemeriksaan klinis

Melanoma iris mungkin terbatas atau difus. (3)

Berdasarkan pada Shields, kriteria untuk diagnosa klinis melanoma sebagai berikut : (3)

Ukurannya berdiameter > 3 mm dan dengan ketebalan 1 mm. Menggantikan stroma pada iris. Terdapat 3 dari 5 gambaran berikut : fotografi dokumentasi pertumbuhan, glaukoma sekunder,

katarak sekunder, vaskularisasi yang menonjol dan/atau ektropion iris.

Keterlibatan corpus siliaris dihubungkan dengan insiden malignansi yang lebih tinggi. (3)

Lokasinya di medial dan penyebaran pigmen ke dalam iris ataupun sudut strukturnya dihubungkan dengan pertumbuhan tumor. (3)

Kebanyakan tanda-tanda tradisional malignansi ditentang oleh studi baru. Bagaimanapun, meski kebanyakan gambaran klinis mungkin lebih umum terlihat pada tumor jinak dibandingkan pada melanoma maligna, kemunculannya seharusnya memperingatkan dokter mata untuk mengawasi lesi lebih lekat. (3)

Dokumentasi fotografi penting untuk membuktikan kebenaran perkembangan ukuran ataupun pertumbuhan tumor. (2)

Angiografi fluoresens segmen anterior mungkin membantu untuk memperlihatkan vaskularisasi lesi namun tidak bisa menegakkan diagnosa. (2)

Sebuah pemeriksaan oftalmologi dengan seksama, termasuk transiluminasi dan oftalmoskop tak langsung dengan depresi sklera, adalah penting untuk membandingkan antara kista iris, tumor iris primer, dan melanoma corpus siliarsi primer. (2,3)

Gonioskopi dan UBM pada seluruh corpus silaris juga harus dilakukan untuk menyingkirkan keterlibatan utama pada pembuatan keputusan terapi apapun. UBM resolusi tinggi digunakan untuk mengukur lesi-lesi kecil (ukuran dan ketebalan lapisan basal) dan untuk menilai keterlibatan tumor pada corpus siliaris anterior, sudut mata dan sklera. (2,3)

 PENYEBAB (3)

Terpapar matahari merupakan faktor resiko yang dikenal. Mutasi kromosom mungkin terlibat.

 DIAGNOSA BANDING

Leiomioma iris. Transparan dan vaskular. Mungkin sulit dibedakan dari melanoma) (3,6)

Penyakit metastase. Tumbuh dengan cepat. Lebih mungkin multipel atau bilateral dibandingkan melanoma iris. Sering membebaskan sel dan menghasilkan pseudohipopion) (3,6,7)

Page 5: Melanoma Mat1

Nevus. Khasnya menjadi nyata secara klinis pada waktu pubertas, biasanya datar atau ber-elevasi minimal (< 1mm) dan diameternya tidak melebihi 3 mm. Dapat menyebabkan ektropion iris, katarak kortikal, atau glaukoma sekunder. Umumnya tidak vaskular. Lebih sering pada setengah inferior iris. Nevus biasanya tidak tumbuh. (3,6,7)

Kista iris. Tidak seperti melanoma maligna, paling memancarkan sinar dengan transiluminasi. (3,6,7)

Tumor epitel pigmen iris primer. Biasanya hitam, dibandingkan dengan melanoma yang selalu berwarna coklat tua atau amelanotik. (3,6,7)

Radang granuloma (misal sarcoidosis atau tuberculosis). Seringnya memiliki tanda-tanda inflamasi lainnya, seperti presipitat keratik, sinekia dan katarak subkapsular posterior. Mungkin terdapat riwayat iritis atau penyakit inflamasi sistemik. (6)

Heterokromia iris kongenital. Iris yang lebih gelap muncul saat lahir atau pada saat masa kanak-kanak. Lesi ini tidak progresif dan biasanya tidak berhubungan dengan glaukoma. Iris memiliki tampilan yang halus. (6)

Sindroma nevus iris. Edema kornea, sinekia anterior perifer, atrofi iris, atau pupil ireguler yang muncul bersama dengan nodul iris multipel dan glaukoma (6)

 STUDI PENCITERAAN (3)

Contoh foto-foto lesi iris sangat membantu dalam memantau ukuran dan perumbuhannya. Ultrasound biomicroscopy B-scan ultrasound direkomendasikan hanya jika diduga adanya tumor corpus siliaris. Angiografi fluoresens mungkin memperlihatkan saluran vaskuler ireguler dengan pengisian

lambat. Namun, angiografi fluoresens tidak selalu membantu dan biasanya tidak dilakukan pada praktek klinik.

 TEMUAN HISTOLOGIS

            Melanoma iris sebagian besar bertipe sel spindel dan biasanya berukuran lebih kecil dibandingkan melanoma posterior karena terdeteksi lebih dini. Proliferasi stroma melanositik maligna mengganggu arsitektur stroma iris normal. Klasifikasi Callender termasuk spindel A (jinak) dan spindel B (fasikular, campuran, epiteloid dan nekrotik). Klasifikasi Jakobiec and Silbert termasuk melanoma sel spindel, melanoma epiteloid dan spindel, dan melanoma epiteloid. (2,3)

            Secara histologis, melanoma ini tersusun atas sel-sel berbentuk kumparan, dengan atau tanpa inti yang menyolok dan ada yang tersusun atas sel-sel tumor epiteloid yang besar. Tumor-tumor yang tersusun atas sel-sel bentuk kumparan prognosisnya baik, sedangkan yang tersusun atas sel-sel epiteloid yang besar prognosisnya jelek. (1)

 PENATALAKSANAAN

            Melanoma iris yang kecil tidak menginvasi akar iris, bisa dipantau dengan aman sampai pertumbuhannya bisa didokumentasikan; kemudian bisa diangkat dengan iridektomi. Pada lesi yang menginvasi akar iris dan badan siliar kadang-kadang bisa dilakukan iridosiklektomi. (1)

Page 6: Melanoma Mat1

            Jika tercatat pada dokumentasi, melanoma iris ini tumbuh, hal tersebut dapat membahayakan mata dan mungkin menyebabkan glaukoma sekunder. (8)

Pada melanoma iris kecil : dapat diangkat dengan pembedahan. (8)

Melanoma iris ukuran sedang : reseksi iris luas, namun radioterapi plaque mungkin bisa dipertimbangkan. Pada radioterapi dapat menimbulkan katarak, namun jika radiasinya jauh dari pusat retina, retinopati penglihatan-terbatas oleh radiasi menjadi tidak mungkin. (8)

Melanoma ukuran besar : menyebabkan glaukoma yang sulit diobati. Terapinya sulit, dan mungkin perlu pengangkatan bola mata (enukleasi) (8)

 Pembedahan (3)

Pilihan pengobatan untuk lesi yang terus bertumbuh secara khas adalah eksisi. Namun, laporan dalam literatur telah menjelaskan berhasilnya pengobatan lesi-lesi ini dengan brachytherapy dan penyinaran proton beam.

Eksisi direkomendasikan jika lesi mengenai batas pupil dan mengganggu penglihatan atau jika glaukoma sekunder tidak terkontrol dengan medikasi.

Eksisi harus dipertimbangkan jika lesi bertumbuh dengan cepat atau melewati batas sudut camera oculi dan/atau jika spesimen biospi fine-needle menunjukkan histologi maligna. Eksisi harus komplit, juga sektor iridektomi atau iridosiklektomi, jika lesi melewati batas pada sudut camera oculi.

Prosedur filtrasi glaukoma harusnya tidak dicoba karena prosedur tersebut dapat menyebabkan pembibitan sel tumor dan metastase.

Konsultasikan dengan seorang ahli onkologi jika terdapat dugaan lesi metastatik. Paska pembedahan, pasien harus dimonitor setidaknya setiap 6 bulan untuk perkembangan metastase.

 PENCEGAHAN (3)

            Meminimalkan pemaparan terhadap sinar ultraviolet.

 KOMPLIKASI (3)

Glaukoma (akibat penyebaran, sudut tertutup ataupun neovaskularisasi) Katarak Metastase Kematian

 PROGNOSIS

            Prognosis umumnya baik dengan angka ketahanan hidup 5 tahun lebih dari 95%; dengan angka kematian 0-3% tanpa keterlibatan corpus siliaris. Metastase dapat muncul pada 2-3,5% kasus melanoma iris tunggal, dengan angka lebih tinggi pada keterlibatan corpus siliaris. (2,3)

Page 7: Melanoma Mat1

RETINOBLASTOMAdr. Djoko Susianto, Sp.M

Definisi Retinoblastoma adalah Tumor Ganas Okuler berasal dari lapisan fotoreseptor retina.Termasuk Tumor Ganas Anak

1% dari semua tumor ganas anak 2/3 kasus ditemukan pada umur < 3 thn 30% kasus bilateral

Gejala Klinis terdapat 3 Stadium yaitu

1. Stadium Prodromal

o Bola mata tampak tenango Visus turun sampai nol (Buta)o kadang-kadang Strabismuso Tanda "Amaurotic Cat's Eye" (?Search Google aj y?)o Pemeriksaan Oftalmoskop tampak :

Massa translusen bulat/oval di retina Berkembang jadi padat putih kekuningan  Meluas ke vitreus Pada permukaanny terdapat Neovaskularisasi kadang-kadang perdarahan Pupil Midriasis, refleks negatif

2. Stadium Glaukomatosa

o Bola mata membesaro Meraho Tekanan bola matao (Sangat) kesakitano Cornea Oedemo Corpus Vitreum keruh

3. Stadium Ekstra Okuler

o Meluas keluar bola mata => Jaringan Orbita => Exoftalmuso Meluas ke Nervus II => Otak o Invasi ke Jaringan sekitaro Metastasis Jauh

Page 8: Melanoma Mat1

Pemeriksaan Penunjang 

1. Foto Rontgen Orbita baku 

o Titik-titik kalsifikasi Intraokulero Kerusakan dinding orbita

2. Ultrasonografi

o Penunjang paling pentingo Gambaran khas Retinoblastomao Pembesaran Nervus II

3. CT Scan

o Pembesaran Nervus IIo Invasi / metastase Intrakranial

Terapi Retinoblastoma

OPERASI sedini mungkin Tergantung lateralitas dan stadium Unilateral : enukleasi bulbi Bilateral : sisi yang berat, enukleasi / eksenterasi ; sisi yang lebih ringan, konservatif Terapi konservatif:

1. Fotokoagulasi    (?Search Google aj y?)2. Krioterapi          (?Search Google aj y?) 3. Radiasi 4. Radiasi + kemoterapi

FOLLOW UP 

Minimal 5 tahun lamanya

Anatomi Mata

Mata adalah suatu struktur sferis berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar

ke dalam, lapisan–lapisan tersebut adalah : (1) sklera/kornea, (2) koroid/badan siliaris/iris, dan

(3) retina. Sebagian besar mata dilapisi oleh jaringan ikat yang protektif dan kuat di sebelah luar,

sklera, yang membentuk bagian putih mata. Di anterior (ke arah depan), lapisan luar terdiri atas

Page 9: Melanoma Mat1

kornea transparan tempat lewatnya berkas–berkas cahaya ke interior mata. Lapisan tengah

dibawah sklera adalah koroid yang sangat berpigmen dan mengandung pembuluh-pembuluh

darah untuk memberi makan retina. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retina, yang

terdiri atas lapisan yang sangat berpigmen di sebelah luar dan sebuah lapisan syaraf di dalam.

Retina mengandung sel batang dan sel kerucut, fotoreseptor yang mengubah energi cahaya

menjadi impuls syaraf.

Struktur mata manusia berfungsi utama untuk memfokuskan cahaya ke retina. Semua

komponen–komponen yang dilewati cahaya sebelum sampai ke retina mayoritas berwarna gelap

untuk meminimalisir pembentukan bayangan gelap dari cahaya. Kornea dan lensa berguna untuk

mengumpulkan cahaya yang akan difokuskan ke retina, cahaya ini akan menyebabkan perubahan

kimiawi pada sel fotosensitif di retina. Hal ini akan merangsang impuls–impuls syaraf ini dan

menjalarkannya ke otak.

Cahaya masuk ke mata dari media ekstenal seperti, udara, air, melewati kornea dan

masuk ke dalam aqueous humor. Refraksi cahaya kebanyakan terjadi di kornea dimana terdapat

pembentukan bayangan yang tepat. Aqueous humor tersebut merupakan massa yang jernih yang

menghubungkan kornea dengan lensa mata, membantu untuk mempertahankan bentuk konveks

dari kornea (penting untuk konvergensi cahaya di lensa) dan menyediakan nutrisi untuk

endothelium kornea. Iris yang berada antara lensa dan aqueous humor, merupakan cincin

berwarna dari serabut otot. Cahaya pertama kali harus melewati pusat dari iris yaitu pupil.

Ukuran pupil itu secara aktif dikendalikan oleh otot radial dan sirkular untuk mempertahankan

level yang tetap secara relatif dari cahaya yang masuk ke mata. Terlalu banyaknya cahaya yang

Page 10: Melanoma Mat1

masuk dapat merusak retina. Namun bila terlalu sedikit dapat menyebabkan kesulitan dalam

melihat. Lensa yang berada di belakang iris berbentuk lempeng konveks yang memfokuskan

cahaya melewati humour kedua untuk menuju ke retina.

Untuk dapat melihat dengan jelas objek yang jauh, susunan otot siliare yang teratur

secara sirkular akan akan mendorong lensa dan membuatnya lebih pipih. Tanpa otot tersebut,

lensa akan tetap menjadi lebih tebal, dan berbentuk lebih konveks. Manusia secara perlahan akan

kehilangan fleksibilitas karena usia, yang dapat mengakibatkan kesulitan untuk memfokuskan

objek yang dekat yang disebut juga presbiopi. Ada beberapa gangguan refraksi lainnya yang

mempengaruhi bantuk kornea dan lensa atau bola mata, yaitu miopi, hipermetropi dan

astigmatisma.

Selain lensa, terdapat humor kedua yaitu vitreous humor yang semua bagiannya

dikelilingi oleh lensa, badan siliar, ligamentum suspensorium dan retina. Dia membiarkan cahaya

lewat tanpa refraksi dan membantu mempertahankan bentuk mata.

Bola mata terbenam dalam corpus adiposum orbitae, namun terpisah darinya oleh

selubung fascia bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan dari luar ke dalam, yaitu :

1. Tunica Fibrosa

Tunica fibrosa terdiri atas bagian posterior yang opaque atau sklera dan bagian

anterior yang transparan atau kornea. Sklera merupakan jaringan ikat padat fibrosa dan

tampak putih. Daerah ini relatif lemah dan dapat menonjol ke dalam bola mata oleh

perbesaran cavum subarachnoidea yang mengelilingi nervus opticus. Jika tekanan

intraokular meningkat, lamina fibrosa akan menonjol ke luar yang menyebabkan discus

menjadi cekung bila dilihat melalui oftalmoskop.

Sklera juga ditembus oleh n. ciliaris dan pembuluh balik yang terkait yaitu

vv.vorticosae. Sklera langsung tersambung dengan kornea di depannya pada batas

limbus. Kornea yang transparan, mempunyai fungsi utama merefraksikan cahaya yang

masuk ke mata. Tersusun atas lapisan-lapisan berikut ini dari luar ke dalam sama dengan:

(1) epitel kornea (epithelium anterius) yang bersambung dengan epitel konjungtiva. (2)

Page 11: Melanoma Mat1

substansia propria, terdiri atas jaringan ikat transparan. (3) lamina limitans posterior dan

(4) endothel (epithelium posterius) yang berhubungan dengan aqueous humour.

2. Lamina vasculosa

Dari belakang ke depan disusun oleh sama dengan : (1) choroidea (terdiri atas lapis

luar berpigmen dan lapis dalam yang sangat vaskular) (2) corpus ciliare (ke belakang

bersambung dengan choroidea dan ke anterior terletak di belakang tepi perifer iris) terdiri

atas corona ciliaris, procesus ciliaris dan musculus ciliaris (3) iris (adalah diafragma

berpigmen yang tipis dan kontraktil dengan lubang di pusatnya yaitu pupil) iris membagi

ruang diantara lensa dan kornea menjadi camera anterior dan posterior, serat-serat otot

iris bersifat involunter dan terdiri atas serat-serat sirkuler dan radier.

3. Tunica sensoria (retina)

Retina terdiri atas pars pigmentosa luar dan pars nervosa di dalamnya. Permukaan

luarnya melekat pada choroidea dan permukaan dalamnya berkontak dengan corpus

vitreum. Tiga perempat posterior retina merupakan organ reseptornya. Ujung anterior

membentuk cincin berombak, yaitu ora serrata, di tempat inilah jaringan syaraf berakhir.

Bagian anterior retina bersifat non-reseptif dan hanya terdiri atas sel-sel pigmen dengan

lapisan epitel silindris di bawahnya. Bagian anterior retina ini menutupi procesus ciliaris

dan bagian belakang iris.

Di pusat bagian posterior retina terdapat daerah lonjong kekuningan, macula lutea,

merupakan daerah retina untuk penglihatan paling jelas. Bagian tengahnya berlekuk

disebut fovea sentralis.

Nervus opticus meninggalkan retina lebih kurang 3 mm medial dari macula lutea

melalui discus nervus optici. Discus nervus optici agak berlekuk di pusatnya yaitu tempat

dimana ditembus oleh a. centralis retinae. Pada discus ini sama sekali tidak ditemui coni

dan bacili, sehingga tidak peka terhadap cahaya dan disebut sebagai bintik buta. Pada

pengamatan dengan oftalmoskop, bintik buta ini tampak berwarna merah muda pucat,

jauh lebih pucat dari retina di sekitarnya.

Page 12: Melanoma Mat1

0

September 4, 2010

Apa yang dimaksud dengan hemamioma?

Hemamioma merupakan tumor jinak yang sering ditemukan. Tumor ini kadang voliter, dapat pula multipel atau berukuran besar yang biasanya terdapat dijaringan-jaringan yaitu: kulit, otot, tulang,  SSP, dan visera. Hemamioma merupakan tumor vaskular jinak terlazim pada bayi dan anak.

Sebutkan tipe-tipe hemamioma?

Kapilaris, kavernosa, sklerotikans, dan glomamioma. Namun tipe yang utama yaitu hemamioma kapiler dan hemamioma kavernosum.

Dimanakah biasanya hemamioma terjadi?

1. Kulit. Membentuk bintik-bintik de morgan, spider nevi, nevi muberry dan pulasan port-wine.

Page 13: Melanoma Mat1

2. Otot. Ditemukan sebagai tumor-tumor vaskular pada setiap otot, tetapi khususnya pada paha, betis, biceps, triceps, dan sternomastoid.

3. Tulang. Biasanya tipe kavernosa dan sering ditemukan pada vertebrae dan cranium.4. SSP. Lesi-lesi kapiler atau kavernosa dapat terjadi dimanapun pada otak, tetapi terutama pada

serebelum.5. Visera. Hemamioma kavernosa sering kali ditemukan dalam hepar atau visera lain. Jika terdapat

pada piramid ginjal atau pada mukosa usus, dapat menyebabkan perdarahan klinik.

Bagaimana patofisiologi pada hemamioma jenis kapiler?

Jenis hemamioma ini terdiri dari nervus simplek, atau nervus buah arbei, dan nervus flameus. Nervus simplex kalau sudha terbentuk tampak seperti buah arbei menonjol, berwarna merah cerah dengan cekungan kecil. Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada waktu lahir, membesar cepat, dan menetap pada usia kira-kira 8 bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan dan menjadi pucat karena fibrosis setelah usia 1 tahun. Proses regresi berjalan sampai usia 6-7 tahun. Nervus flaneus ada sejak lahir, menetap dan rata dengan permukaan kulit, kecuali bila teriritasi dapat menonjol ditempat yang teriritasi tersebut.

Jelaskan mengenai hemamioma kavernosum yang berasal dari pelebaran pembuluh hati?

Hemamioma kavernsum ini sesungguhnya yaitu hemamioma yang merupakan proliferasi jaringan vaskuler embrionik hati. Tumor ini pada umumnya terletak sub kapsuler dan lobus kanan lebih banyak tekena daripada lobus kiri. Tumor ini jarang menimbulkan keluhan, kecuali pada jenis yang berukuran besar didapat keluhan nyeri. Penyulit yang serius ialah perdarahan hati karena hemamioma pecah spontan.

Bagaimana cara mendiagnosis hemamioma?

diagnosis hemamioma daat dibuat dengan pemeriksaan  ultrasonografi dan artoriografi selektif. Hemamioma kecil tanpa keluhan atau yang dijumpai pada waktu pembedahan tidak perlu diekstirtasi. Pembedahan dilakukan bila ada atau bila ada resiko perdarahan.

Jelaskan bagaimana hemamioma seklerotikans terjadi?

Hemamioma seklerotikans dihasilkan sebagai akibat fibrosis atau sklerosis dari suatu hemamioma kapilaris. Suatu modul yang secara predominan fibrosa yang mengandung sisa-sisa pigmen zat besi.

Hemangioma banyak terjadi pada?

Hemangioma merupakan tumor vaskuler jinak terlazim pada bayi dan anak.

Pada hemangioma, mengapa terapi yang diberikan harus bersifat suportif?

Karena ciri khas tumor ini cepat membesar selama beberapa bulan pertama    kehidupan, tetapi kemudian mengalami involusi spontan.

Page 14: Melanoma Mat1

Terapi apa yang tepat untuk hemangioma?

Dengan pemasangan trakeostomi bila jalan nafas sangat terancam. Pemberian secara sistemik atau suntikan langsung kortikosteroid, telah digunakan pada sejumlah kasus untuk mempercepat proses regresi spontan.

Apa yang dimaksud dengan lesi port wine?

Lesi hitam rata konginental yang ada saat lahir dan terdiri dari saluran kecil berlapis endothelium. Penekanan pada lesi akan menyebabkan pemucatan. Tumor ini cenderung muncul lebih menonjol sesuai dengan bertambahnya usia, berbeda dari hemangioma kapiler, yang biasanya beregresi pada usia 5 tahun.

Bagaimana cara penanggulangan hemangioma?

Hemangioma buah arbei sebaiknya dibiarkan mengalami regresi spontan. Jadi, walaupun besar, mencolok dan tampak menakutkan, jenis ini tidak memerlukan tindakan selain pemasangan pembalut elastis dengan sedikit penekanan secara terus-menerus. Tindakan ini mempercepat proses regresi.

Bagaimana cara menanggulangi hemangioma jenis flameus?

Jenis flameus ditanggulangi dengan eksisi, kalau perlu ditambah dengan cangkok kulit. Dapat juga dilakukan perajahan (tatoasi) untuk menyamarkan warna. Penanggulangan dengan laser argon umumnya cukup memuaskan.

Bagaimana cara menanggulangi hemangioma jenis kavernosum?

Untuk hemangioma kavernosum, satu-satunya cara terapi ialah ekstirpasi. Pada jenis yang luas dapat dibantu dengan embolisa dengan panduan angiografi. Embriolisa membantu memperkecil tumor untuk mrmudahkan tindakan bedah. Kadang infiltrasi menyusup jauh ke dalam sehingga diperlukan pembedahan luas. Kelainan ini dapat kambuh dari sisa hemangioma yang sukar dicapai pada pembedahan.

Bagaimana cara mendiagnosis hemangioma?

Diagnosis hemangioma dapat dibuat dengan pemerikasaan ultrasonografi dan arteriografi selektif. Hemangioma kecil tanpa keluhan atau yang dijumpai pada waktu pembedahan tidak perlu diekstirpasi. Pembedahan dilakukan apabila ada keluhan atau bila ada resiko perdarahan.Kenapa saat ini radiasi jarang digunakan pada kasus hemangioma?Karena komplikasi jangka lama terapi radiasi, serta fakta bahwa kebanyakan hemangioma kapiler akan beregresi. Terapi dengan kortikosteroid sistemik dalam dosis besar kadang-kadang akan menimbulkan regresi pada lesi yang tumbuh cepat.

Page 15: Melanoma Mat1

Apakah yang dimaksud dengan nevus port wine pada hemangioma?

nevus port wine merupakan masalah kosmetik yang sulit akibat hemangioma.

Terapi apa yang digunakan untuk mengatasi masalah nevus port wine?

Penggunaan laser telah menyokong terapi lesi ini dan diharapkan bahwa terapi tersebut akan mencegah kebutuhan pembedahan yang luas dan pencangkokan. Kosmetik bermanfaat dalam kasus lesi kecil.

Apakah komplikasi yang bisa terjadi pada hemangioma kavernosum?

Jenis kavernosum bias meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya, oleh karena itu jaringan di atas hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi misalnya didaerah perineum dan menimbulkan tukak yang sulit sembuh dan kadang berdarah.Pada hemangioma simpleks yang  terdapat pada mata, mengapa selama menunggu regresi harus diusahakan agar mata kena rangsang cahaya?Karena untuk menghindari terjadinya ambliopati pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan.

Tumor atau Kanker? Dan Permasalahan Seputar   Terapinya Diterbitkan April 5, 2008 Kesehatan 11 Komentar - komentar

Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Dalam bahasa medisnya, tumor dikenal sebagai neoplasia. Neo berarti baru, plasia berarti pertumbuhan/pembelahan, jadi neoplasia mengacu pada pertumbuhan sel yang baru, yang berbeda dari pertumbuhan sel-sel di sekitarnya yang normal. Yang perlu diketahui, sel tubuh secara umum memiliki 2 tugas utama yaitu melaksanakan aktivitas fungsional nya serta berkembang biak dengan membelah diri. Namun pada sel tumor yang terjadi adalah hampir semua energi sel digunakan untuk aktivitas berkembang biak semata. Fungsi perkembangbiakan ini diatur oleh inti sel (nucleus), akibatnya pada sel tumor dijumpai inti sel yang membesar karena tuntutan kerja yang meningkat.

Dari pengertian tumor diatas, tumor dibagi mejadi 2 golongan besar yaitu tumor jinak (benign) dan tumor ganas ( malignant) atau yang popular dengan sebutan kanker. Terdapat perbedaan sifat yang nyata diantara dua jenis tumor ini dan memang membedakannya merupakan tuntutan wajib bagi praktisi medis. Perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa tumor ganas lebih berbahaya dan fatal sesuai dengan kata ‘ganas’ itu sendiri. Gambarannya begini, walaupun tumor ganas atau kanker itu berada pada jaringan di kaki, hal itu dalam tahap lanjut dapat mengakibatkan kematian. Tumor jinak hanya dapat menimbulkan kematian secara langsung terkait dengan lokasi tumbuhnya yang membahayakan misalnya tumor di leher yang dapat menekan saluran napas. Terdapat beberapa sifat yang membedakan antara tumor jinak dan ganas ;

Page 16: Melanoma Mat1

1. Pertumbuhannya.

Tumor ganas tumbuhnya relative lebih cepat karena memang lebih aktif dan agresif, akibatnya jika di permukaan tubuh akan tampak tumor membesar dengan cepat dan seringkali di puncaknya disertai dengan luka atau pembusukan yang tidak kunjung sembuh. Luka menahun ini diakibatkan suplai nutrisi kepada sel-sel tumor tidak mampu mengimbangi lagi sel-sel tumor yang jumlah sangat cepat berlipat ganda, akibatnya sel-sel yang berada diujung tidak mendapat nutrisi dan mati. Jadi hati-hati jika memiliki luka yang kotor dan tidak kunjung sembuh dengan pengobatan bahkan bertambah luas.

2. Perluasannya.

Tumor jinak tumbuh secara ekspansif atau mendesak, tetapi tidak merusak struktur jaringan sekitarnya yang normal. Hal ini dikarenakan tumor jinak memiliki kapsul yang membatasi antara bagian sel-sel tumor yang abnormal dengan sel-sel normal. Sebaliknya pada tumor ganas yang memang tak berkapsul, tumor ini tumbuhnya infiltratif atau menyusup sembari merusak jaringan disekitarnya. Pertumbuhan semacam ini pertama kali ditemukan oleh Hippocrates – bapak ilmu kedokteran – dan beliau menamakan sebagai cancer (bahasa latin dari kepiting) karena menurutnya proses infiltratif seperti demikian menyerupai bentuk capit kepiting. Akibat proses infiltratif tersebut, maka jaringan disekitar tumor ganas seringkali rusak, dan jika jaringan yang diinfiltrasi itu berupa pembuluh darah maka tumor jenis ini dapat menimbulkan gejala perdarahan. Contohnya, pada kanker paru salah satu gejalanya adalah batuk darah.

3. Metastasis.

Metastasis merupakan anak sebar, artinya kemampuan suatu jaringan tumor untuk lepas dari induknya dan menempel serta mampu hidup dan berkembang lebih lanjut pada jaringan tubuh lain yang letaknya jauh dari jaringan tumor induk. Misalnya kanker payudara dapat bermetastasis hingga ke paru-paru dan menyebabkan gangguan proses pernapasan. Jalur metastasis bisa melalui aliran darah, aliran limfe maupun proses terlepas/terjatuh langsung menempel pada tempat tertentu. Metastasis hanya terjadi pada tumor ganas. Tumor jinak tidak pernah bermetastasis. Oleh karena metastasis inilah maka tumor ganas pada kaki misalnya dapat berakibat fatal terhadap penderitanya.

4. Gambaran selular.

Tumor ganas di bawah mikroskop akan tampak sekumpulan sel-sel yang seringkali tidak menyerupai jaringan normal semestinya, bahkan sel-sel ganas bisa memberi gambaran yang sama sekali tidak menyerupai sel apapun dalam tubuh manusia (tidak berdiferensiasi/anaplasi). Sedangkan tumor jinak umumnya diferensiasinya baik, artinya gambaran sel-selnya masih serupa sel-sel normal asalnya namun aktvitas pembelahannya saja yang lebih aktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin anaplastik / berdiferensiasi semakin buruk suatu tumor maka tumor itu pastilah semakin ganas.

5. Kekambuhan.

Page 17: Melanoma Mat1

Tumor jinak umumnya dengan dioperasi secara tepat jarang untuk kambuh lagi. Tumor ganas memiliki kekambuhan lebih tinggi dikarenakan proses pembedahannya sulit untuk benar-benar tuntas dikarenakan memang jaringan abnormal ini tidak berkapsul sehingga sulit untuk dibedakan dan dipisahkan dari jaringan normal sekitarnya yang sudah diinfiltrasi. Selain itu tumor ganas tahap lanjut umumnya penyebaran sudah lebih luas bahkan sudah bermetasasis jauh sehingga operasi adalah tidak mungkin menyembuhkan lagi karena sel-sel ganas sudah ada hampir di setiap bagian tubuh.

Apa sih yang menyebabkan seseorang dapat menderita tumor? Ini adalah pertanyaan yang paling sering diutarakan seorang pasien kepada praktisi medis tentang tumor. Dan pertanyaan yang sebenarnya simpel ini sebenarnya menimbulkan kegelisahan sendiri bagi kaum medis setiap kali ditanyakan. Mengapa? Bukan karena kami tidak tahu jawabannya, tetapi dunia kedokteran dan penelitian memang belum tahu jawaban pasti akan penyebab pasti seseorang dapat menderita tumor.

Tapi secara umum dipercaya bahwa proses terbentuknya tumor berkaitan dengan 3 faktor utama yaitu genetik (keturunan), karsinogenik (onkogen) dan co-karsinogen (co-onkogen). Faktor genetik atau keturunan menyebutkan bahwa beberapa orang membawa bakat (berupa gen) untuk tumor tertentu. Tentunya bakat saja tidak akan menjelma menjadi tumor di kemudian hari jika tidak ada faktor pemicu lainnya. Faktor pemicu lainnya itu adalah karsinogen dan co-karsinogen. Yang termasuk karsinogen antara lain senyawa kimia (seperti asbes, pengawet dan pewarna makanan), faktor fisika (seperti radiasi roentgen berlebih, sinar matahari berlebih), hormonal (seperti peranan estrogen pada kanker payudara, testosterone pada kanker prostate), dan virus (seperti virus HPV sebagai biang keladi utama kanker leher rahim ). Sedangkan co-karsinogen adalah usia tertentu (umumnya kejadian tumor seiring dengan pertambahan usia), pola hidup yang salah, merokok, alkohol, pola makan kurang serat, adanya iritasi berulang-ulang.

Menilik pada bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi suatu tumor itu adalah multifaktorial dan prosesnya rumit. Akibatnya dalam dunia neoplasia, pencegahan terhadap jenis penyakit satu ini seringkali sulit karena memang penyebab pastinya belum diketahui. Terdapat beberapa keganasan yang sudah memiliki anjuran pencegahan yang sudah diterima umum antara lain menghindari merokok (untuk mencegah kanker leher rahim, paru, mulut), hindari hubungan seksual usia terlalu dini dan gonta-ganti seksual serta imunisasi HPV (untuk mencegah kanker leher rahim), hindari alcohol (untuk mencegah kanker lambung, kerongkongan, hati) dan lainnya.

Tetapi yang cukup penting bagi jenis penyakit tumor selain pencegahan adalah deteksi dini atau tes skrining. Penelitian akan tes skrining serta cara-cara deteksi dini semakin berkembang ke arah yang cukup menjanjikan. Terdapat beberapa cara dalam mengenali tumor. Juga terdapat prosedur-prosedur yang bertahap dilakukan oleh dokter guna mendiagnosa penyakit ini. Keluhan subjektif yang disampaikan pasien seringkali tidak banyak menolong karena memang umumnya gejala tidak spesifik.

Namun memang ada beberapa gejala yang sudah mengarahkan pikiran dokter ke kemungkinan tumor tertentu, misalnya :

Page 18: Melanoma Mat1

- Sering keluar darah pada kemaluan setelah berhubungan seksual tanpa sebab jelas. Biasanya perlu dicurigai ke arah kanker leher rahim.

- Benjolan payudara yang keras dengan putting susu yang tertarik ke dalam, perlu dipertimbangkan kanker payudara.

- Batuk darah pada perokok berat yang berusia > 50 tahun seringnya terkait kanker paru.

- Perubahan feses menjadi kecil-kecil serta terdapatnya darah di dalamnya dapat dicurigai kanker usus besar.

Dari berbagai keluhan ini maka akan dilakukan pemeriksaan fisik klinis terhadap tubuh terkait. Seringkali diperlukan pemeriksaan dalam seperti colok dubur (memasukkan jari ke dalam lubang pantat) atau colok vagina. Tetapi seringkali semua prosedur ini baru menghasilkan suatu diagnosa presumptive atau dugaan pada sebagian besar kasus, sehingga pemeriksaan penunjang diperlukan.

Pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan dapat yang sederhana dan relative murah sampai yang supermahal dan canggih. Prinsipnya semakin aneh dan sulit suatu tumor maka diperlukan pemeriksaan yang lebih canggih dan mahal. Antara lain pemeriksaan penujang yang dilakukan adalah foto roentgen , CT-scan, MRI, USG, biopsy (sebagian atau seluruh jaringan yang dicurigai diambil dan diperiksa dibawah mikroskop) , bronkoskopi (memasukkan selang berkamera ke dalam saluran napas), endoscopy (memasukkan selang berkamera ke dalam saluran cerna, bisa lewat mulut atau dubur), pemeriksaan darah, pemeriksaan feses, Pap’s smear dan mammografi (foto roentgen khusus untuk payudara).

Di antara semua jenis pemeriksaan penunjang ini, pemeriksaan yang dapat memastikan jenis tumor dan derajad keganasannya adalah biopsy. Seperti yang disinggung sebelumnya, dalam hal penyakit tumor dikenal pemeriksaan skrining yang artinya deteksi dini akan kehadiran tumor tersebut sehingga penatalaksanaan dapat memberikan hasil lebih optimal. Deteksi dini adalah hal terpenting dalam penatalaksanaan tumor, khususnya kanker. Bahkan ada beberapa cara deteksi dini yang dapat dilakukan pasien sendiri, contohnya memeriksa payudara sendiri tiap bulan sehabis mens (SADARI-Periksa Payudara Sendiri) untuk mendeteksi adanya tumor pada payudara.

Namun sayangnya tidak semua jenis tumor memiliki cara skrining yang tepat. Berbagai kanker ganas seperti kanker paru, pancreas, lambung, ovarium seringkali terluput dari gejala keluhan maupun pemeriksaan klinis sehingga datang-datang sudah dalam tahap lanjut yang sulit ditangani lagi. Beruntungnya, dua jenis kanker tersering pada kaum wanita, yaitu kanker payudara dan leher rahim, memiliki deteksi dini yang cukup akurat. Pap’s smear masih menjadi skrining efektif bagi kanker leher rahim maupun kanker endometrium (dinding rahim), sedangkan mammografi dikombinasi dengan SADARI dan USG efektif digunakan sebagai skrining kanker payudara.

Jadi jangan sia-siakan keuntungan ini bagi kaum wanita, berkonsultasilah dengan dokter dan lakukan skrining dengan teratur. Selain mengetahui jenis tumornya, khusus untuk tumor ganas

Page 19: Melanoma Mat1

atau kanker, penting pula diketahui klasifikasi atau derajadnya. Secara umum, semakin kecil derajat kanker maka semakin dapat ditanggulangi dan prognosis (harapan kesembuhan dan hidup) jauh lebih besar.

Ada 2 sistem klasifikasi tumor yaitu grading dan staging. Dalam grading, klasifikasi tumor berdasarkan gambaran jaringan pada mikroskop, yaitu dari hasil biopsy (gambaran histopatologik). Di sini dinilai tingkat anaplastik atau differensiasi sel-sel kanker, semakin kacau gambaran sel (semakin anaplastik) semakin tinggi derajatnya dan berarti semakin ganas kanker tersebut.

Sedangkan staging didapatkan dari pemeriksaan klinis-penunjang, dan umumnya derajatnya dinilai berdasarkan ukuran besar tumor induk, sudah menyebar ke kelenjar limfe atau belum serta sudah bermetastasis atau belum. Yang lebih bermakna dalam terapi adalah klasifikasi berdasarkan staging ini. Semakin tinggi staging, misalnya kanker yang sudah bermetastasis, maka pengobatan akan menemukan jalan buntu dan harapan hidup berkurang.

Pengobatan tumor ada berbagai macam, secara umum merupakan kombinasi antara operasi, radiasi dan kimia (kemoterapi). Tumor jinak jika mengganggu dan memungkinkan biasanya dioperasi dan diangkat. Dan selanjutnya kekambuhan jarang terjadi. Tumor jinak tidak memerlukan terapi radiasi maupun kemoterapi. Berbeda dengan tumor jinak, hanya kanker stadium sangat awal saja yang dapat diterapi dengan operasi semata, selebihnya biasanya diterapi kombinasi antar ketiga macam jenis terapi di atas.

Kanker dengan staging rendah umumnya dengan dioperasi pengangkatan yang baik dan dilanjutkan dengan radiasi terhadap kemungkinan adanya sel-sel yang tertinggal di sekitar daerah yang dioperasi, maka dapat menyembuhkan penderita. Pada kanker yang sudah bermetastasis, tambahan kemoterapi yang berupa obat yang disuntikkan ke pembuluh darah dimaksudkan untuk mengejar dan membunuh sel-sel kanker yang sudah berkeliaran ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah atau limfe. Dan biasanya dalam tahap lanjut, terapi kanker hanya ditujukan paliatif yang berarti bertujuan mempanjang usia dan meringankan gejala yang membuat pasien menderita. Terapi paliatif tidak bertujuan menyembuhkan, karena memang kanker sudah relative sulit disembuhkan pada stadium lanjut.

Kapan diperlukan radiasi antara lain berdasarkan sensitivitas jenis sel kanker terhadap radiasi. Ada beberapa sel kanker yang memang sangat peka diradiasi dan memberikan hasil baik seperti kanker dari sel-sel embrional (contoh testis), atau sel-sel darah dan limfe (contoh limfoma). Tetapi ada beberapa sel kanker yang memang kebal terhadap penyinaran. Terkadang radiasi dilakukan sebelum operasi dengan tujuan kanker sedikit mengecil sehingga operasi lebih mudah dengan lebih sedikit efek samping. Permasalahan pengobatan kanker adalah kompleks, tidak semudah yang dituliskan diatas.

Walaupun secara teoritis radiasi dan kemoterapi dapat membunuh kanker dan operasi dapat membuang kanker, terdapat batasan nyata terhadap upaya-upaya ini. Hal ini dikarenakan penyakit kanker disebabkan oleh agen yang unik, yaitu sel tubuh sendiri yang kehilangan kontrol dan membangkang terhadap koordinasi selular. Tentunya ini berbeda dengan penyakit lain pada umumnya yang disebabkan oleh agen asing seperti virus, bakteri. Akibatnya pengobatan

Page 20: Melanoma Mat1

terhadap kanker seperti radiasi dan kemoterapi secara klinis akan membunuh sel-sel normal yang terkena juga. Oleh karena itu walaupun dunia kedokteran sudah menemukan dosis radiasi yang dapat mematikan kanker tetapi penyinaran sebesar dosis itu mustahil dilakukan karena itu berarti merusak jaringan normal yang ada disekitarnya juga. Bayangkan jika kanker berada di hati dan dengan radiasi berarti hati pun ikut rusak, hal itu akan mendatangkan kematian pula di kemudian hari.

Demikian pula dengan kemoterapi yang merupakan zat kimia racun terhebat bagi sel, bukan semata sel kanker, tetapi juga sel tubuh normal yang menyerapnya. Akibatnya mereka yang menjalani radiaoterapi maupun kemoterapi akan sarat dengan efek samping seperti, mual-muntah, badan kurus, kulit kering dan membusuk, rambut-alis rontok, badan lemah, sakit kepala dan banyak lagi.

Pengobatan terhadap kanker saat ini masih merupakan tantangan yang besar bagi dunia kedokteran modern. Dan semoga kelak dapat ditemukan obat ampuh yang dapat mengeliminasi kanker dari tubuh tanpa efek samping yang berlebih.