melanoma maligna ppt.pptx

27
MELANOMA MALIGNA

Upload: lisa-gardner

Post on 06-Nov-2015

181 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Slide 1

MELANOMA MALIGNASkenarioLaki-laki 75 tahun, pensiunan kepala sekolah SMU mengeluh ada perubahan di kulit muka sejak 3 tahun ini tidak menghilang bahkan sedikit menlebar dan kadang berair. Lebih lanjut perubahan kulit ini tidak sakit dan tidak gatal tetapi rasanya menggangu. Pada pemeriksaan terdapat efloresensi sekunder di kulit di atas cuping hidung kanan, bulat dengan ukuran 1,5 cm kulit sekitarnya tidak merah atau pembengkakan, tidak ada sekret, tetapi seperti ada pengelupasan kulit. Di pinggir efloresensi seperti ada lilin, pinggir seperti ada bintil-bintil dan di bagian dalam bintil kulit seperti menurun. Tidak nyeri dan tidak panas.PertanyaanDiagnosis atau DD pasien ini?Anatomi kulit? Gambarkan/buatlah bagan kulitTindakan untuk pasien iniKalau pada melanoma gambaran klinisnya apa?Definisi Melanoma maligna merupakan salah satu jenis tumor ganas yang berasal dari melanocyt yang berfungsi menghasilkan Melanin di mana dapat terjadi pada kulit (CutaneusMelanoma) maupun pada mukosa (Mucosal Melanoma). Melanocyt sendiri pada kulit terdapatpada lapisan ektodermal kulit, yang berada di stratum basalis epidermis. Melanoma maligna muncul dari melanocyte yang berubah sifat menjadi ganas.

Epidemiologi AngkakejadianMelanomaMalignabervariasididunia.DiAmerikaSerikat,angka kejadian mencapai 15 per 100.000 orang atau mencapai 4% dari seluruh keganasan yang terjadi. Sedangkan di Australia, angka kejadian mencapai 45 per 100.000 orang dan di China angka kejadian 4 mm (Breslow 4) perlu dilakukan eksisi luas hingga 4 cm dari tepi lesi.Kedua penelitian menunjukkan angka rekurensi MelanomayangsangatrendahdisertaimeningkatnyaangkaharapanhiduppadapenderitaMelanoma. Namun, kelemahan pada penelitian ini adalah tidak memperhitungkan ada tidaknya Limfonodi yang terlibat.

Managemen limfonodi regionalKeterlibatanLimfonodipadaMelanomaMalignadimulaipadaMelanomaStageIII(AJCC, 2002). Hal ini menandakan adanya penyebaran dari sel ganas ke tempat jauh. PenelitianterakhirmerujukpadahubunganketebalandariMelanomaMalignaterhadapkemungkinan keterlibatan Limfonodi regional. Pada pasien dengan Melanoma ketebalan < 1 mm, kurang dari 5%, ada keterlibatan dari Limfonodi regional, sehingga direkomendasikan untuk tidak dilakukan Limfadenektomi. Pada Melanoma dengan ketebalan 1 4 mm, 20 25% terjadi keterlibatanLimfonodi, sehinggaperlu dilakukan limfadenektomiselektif danapabilapositifdilakukan limfadenektomitotal.Untuk Melanoma denganketebalan >4mm, angkaketerlibatanLimfonodi mencapai 96% sehingga perlu dilakukan limfadenektomi selektif, dilanjutkan limfadenektomi total.Non pembedahanSetelahdilakukansemua langkahpembedahan, survival rate dapat ditingkatkan dengan melanjutkan terapi menggunakan terapisistemik dengantujuan utama mencegah metastasis keorgan jauh.Sampai saatini didapatkan2 terapisistemikyaitukemoterapi danimmunotherapy dengan Interferon Alfa dan Vaksin Melanoma.

Kemoterapi Dacarbazine merupakanagent kemoterapi seringdiberikanpadapenderitaMelanoma Maligna. Selain Dacarbazine, agen kemoterapi berbahan dasar Platinum juga sering dipakai baiksebagaiagentunggalmaupun dikombinasikan denganDacarbazine.Namun, banyakpenelitian menyebutkan bahwa kemoterapi gagal meningkatkansurvival rate, sehingga saat ini sudah tidakbanyak digunakan,

Interferon alfaOleh Legha (1997), lebih dari 15% pasien dengan Melanoma memberikan respon baikuntukmengurangikejadianmetastasis.Interferonmemilikiresponantitumordengan menghambat proliferasi dari Melanoma, meningkatkan fagositosis anti tumor dan mengubahpermukaan dari sel tumor sehingga mudah ditangkap oleh anti tumor dan menurunkan angka metastasis.Namun,dosispemberiandariInterferonmasihditeliti,dikarenakantidakadapersamaan pada setiap obyek penelitian dan memiliki efek toksik bila diberikan dalam jangka waktu panjang.Vaksin melanoma Adanya kesulitandalam mengendalikanpertumbuhan Melanoma danefek samping kemoterapi yangdiberikan, memberitempatuntuk percobaan pemberianVaksin Melanoma pada penderita Melanoma Maligna stadium lanjut. Vaksin ini berasal dari sel ganasdariMelanomayangdiubahsifatnyasecarabiomolekuler menjadialatmelawan Melanoma itu sendiri. Vaksin ini akan meningkatkan aktivitas dari Antigen Presenting Cell yang membuat sel imun dengan mudah mengenali Melanocytyang akanberubah sifatmenjadi ganas.NamundaripenelitianDemmiereetal(2006),kurangdari10%penderitameresponbaikterhadappemberianvaksininidanvaksin inibelumterbuktibisamenghambatmetastasis Melanoma ke organ jauh. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

Prognosis Prognosis penderita dengan melanoma bergantung pada stadium klinis dari Melanoma itusendiri.PenderitaMelanomastage1,angka 5yearssurvivalmencapailebihdari90%. Melanoma stage 2 mencapai 45 77%, stage 3 antara 27 70%. Bila telah didapatkan metastasis(stage 4) 5 years survivalkurang dari 20%.

TERIMA KASIH