melanoma koroid web

Upload: dudi-uchiha

Post on 14-Apr-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    1/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    10

    Melanoma Koroid

    1. PendahuluanMelanoma koroid adalah tumor primer intraokular ganas yang paling sering

    ditemui dan jenis tumor kedua dari tipe melanoma maligna yang paling sering

    dalam tubuh. Tetapi tumor ini jarang kasusnya. Melanoma koroid merupakan

    subtipe melanoma uveal. Melanoma uveal dapat dibagi menjadi 2 kategori: (1)

    melanoma uveal anterior, di mana tumor muncul pada iris, dan (2) melanoma

    uveal posterior, di mana tumor muncul baik pada koroid atau badan siliaris.

    Melanoma intraokular yanng timbul secara bersamaan dapat melibatkan lebih dari

    satu struktur uveal.1

    Jaringan okular di mana tumor tersebut muncul yaitu uvea merupakan

    lapisan pigmen padat yang merupakan bagian dari dinding mata. Uvea ini dibagi

    ke dalam iris, korpus siliaris, dan koroid. Koroid terdapat di bawah retina dan

    epitel pigmen yang seluruh mata fundus. Fungsi utama dari uvea adalah untuk

    memberikan oksigen dan nutrisi lainnya ke bagian dengan metabolisme tinggi

    yaitu fotoreseptor retina. Hal ini akan membuat jaringan penuh dengan pembuluh

    darah, dengan kumpulan kapiler dan stroma yang mengandung melanosit.1

    2. Etiologi dan Faktor PredisposisiPenyebab tumor ini adalah jaringan melanosit yang berkembang pesat pada

    jaringan koroid. Faktor presisposisi dari melanoma koroid terutama pada orang

    dengan iris yang lebih terang, paparan sinar matahari, adanya riwayat keluarga

    dengan melanoma uvea, nevus uvea, kongenital melanositosis okuler, sindrom

    nevus displasia, dan xeroderma pigmentosum.1,2

    3. EpidemiologiDi Amerika kasus melnoma kororid 6 kasus per 1 juta populasi.

    Kemungkinan akan bertambah seiring meningkatnya paparan sinar matahari, dan

    ada peningkatan kasus di bagian selatan Amerika. Data lain menunjukkan kasus

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    2/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    11

    per tahun mencapai 4-6 per satu juta orang di Eropa dan Amerika. Selain itu

    akibat lapisan ozon yang menipis di laporkan kasusunya mencapai 10 per satu juta

    orang di Queesland , Australia.1,2

    Di Amerika sendiri kasus melanoma koroid ada sekitar 1.400 kasus baru

    tiap tahunnya, dan sepersepuluh dari kasus melanoma pada kulit. Sangat jarang

    dilaporkan pada orang dengan kulit hitam.3

    4. Anatomi dan Fisiologi KoroidKoroid merupakan bagian traktus uvea paling posterior yang menutrisi

    retina bagian luar. Ketebalannya sekitar 0,25mm dan terdiri atas tiga lapisan yaitu

    koriokapiler yang paling dalam, pembuluh kecil bagian tengah dan pembuluh

    besar bagian luar. Koroid terbentang dari diskus optik sampai ora serrata.

    Gambar 1. Potongan mikroskopik koroid.4

    Struktur koroid tipis halus, berupa lapisan berwarna coklat melapisi sklera

    bagian dalam dan memiliki banyak vaskularisasi. Permukaan dalam koroid halus,

    melekat erat pada pigmen retina, sedangkan permukaan luarnya kasar dan melekat

    erat pada saraf optik dan tempat dimana arteri siliaris posterior dan nervus siliaris

    memasuki bola mata, juga melekat pada tempat keluar keempat vena vortex.4

    Lamina suprakoroidmerupakan bagian ini merupakan suatu membran tipis

    dengan serat kolagen yang padat, melanosit dan fibroblast. Bagian ini

    bersambungan dibagian anterior dengan lamina suprasiliaris. Antara membran ini

    dan sklera terdapat suatu ruang potensial yang disebut suprachoroidal space. Di

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    3/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    12

    dalam ruangan suprachoroidal space ini dapat ditemukan arteri dan nervus siliaris

    posterior longus dan brevis. 4

    Stroma koroidadalah bagian mengandung jaringan kolagen dengan beberapa

    jaringan elastik dan serat retikulum. Bagian ini juga mengandung sel-sel pigmen

    dan sel-sel plasma. Pada lapisan ini, penyusun utamanya juga terdiri dari tiga lapis

    yaitu : (i) lapisan pembuluh darah besar (Hallers layer), (ii) lapisan pembuluh

    darah sedang (Sattlers layer) dan (iii) lapisan koriokapilaris.4

    Ketiga lapisan pembuluh darah tersebut diatas disuplai oleh arteri dan vena.

    Arterinya berasal dari cabang arteri posterior brevis yang berjalan ke anterior.

    Venanya lebih besar dan bergabung dengan vena vorticose yang kemudian

    menembus sklera dan bergabung dengan vena-vena ophthalmikus. Lapisan

    koriokapiler memiliki dinding pembuluh darah tipis dan mengandung fenestra

    multiple, terutama pada permukaan yang menghadap retina. Perisit terdapat pada

    dinding luar kapiler. Kapiler juga mengandung jaringan ikat yang mengandung

    melanosit dan densitas kapiler terbanyak dan terbesar terdapat di daerah makula. 4

    Membrane Bruchs Lapisan terdalam khoroid adalah membrane bruchs,

    berasal dari fusi antara membran basalis RPE dan koriokapiler. Membran ini

    dimulai dari diskus optic sampai oraserata.Pada pemeriksaan ultrastruktural terdiri

    atas lima lapisan dari luar ke dalam yaitu, membran basalis koriokapiler, lapisan

    serat kolagen luar, jaringan serat elastik, lapisan serat kolagen dalam dan lamina

    basalis RPE. 4

    Perdarahan koroid berasal dari tiga arteri dan vena yaitu: 4

    1. Arteri siliaris posterior brevis muncul menjadi dua cabang dari arterioftalmika, masing-masing cabang terbagi menjadi 10-20 cabang yang

    menembus sklera di sekitar saraf optik dan memasok darah koroid

    secara segmental.

    2. Arteri siliaris posterior dibagi menjadi dua bagian, nasal dan temporal.Pembuluh darah ini menembus sklera dengan cara melintang di sisi

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    4/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    13

    medial dan lateral dari saraf optik dan berjalan ke depan ruang

    subaraknoid mencapai otot siliris tanpa percabngan. Pada ujungnya

    berakhir di otot siliaris dan beranastomosis dengan arteri siliaris anterior

    dan memberikan pasokan darah bagi korpus sirliaris.

    3. Arteri siliaris anterior berasal dari cabang-cabang arteri otot mata,jumlahnya ada 7, 2 masin-masing dari arteri rektus superior, rektus

    inferior, dan otot rektus medial dan saru dari rektus lateralis. Arteri ini

    menembus anterior episklera dan memberikan cabang ke sklera, limbus,

    konjungtiva, dan akhirnya menembus sklera dekat limbus untuk

    memasuki otot siliaris. Pada bagian akhir ini beranastomosis dengan dua

    arteri siliaris posterior longus untuk membentuk sirkulus arteri mayor

    dan menyuplai prosesus siliaris. Cabang-cabang dari sirkulus ini secara

    radial melewati pinggiran pupil dan beranastomose satu sama lainnya

    menjadi sirkulus arteri minor.

    4. Drainase vena, vena-vena kecil mengalir dari iris, korpus siliaris, dankoroid bergabung membentuk vena vorteks. Vena vorteks ini terbagi

    menjadi empat yaitu superior temporal, inferior temporal, superior nasal,

    dan inferior nasal. Pembuluh vena ini menembus sklera di belakang

    ekuator dan mengalir ke vena oftalmika superior dan inferior yang

    dimana akan mengalir ke sinus kavernosus.

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    5/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    14

    Gambar 2. Vaskularisasi darah arteri dan vena pada traktus uvea. 4

    Koroid memiliki fungsi terutama untuk suplai darah ke epitel pigmen retina

    (RPE) sampai ke dua pertiga lapisan nuklear dalam dari neurosensori retina.

    Koriokapiler yang memerankan fungsi ini membawa darah melalui pembuluh-

    pembuluhnya ke bagian anterior bola mata. Koroid juga diperkirakan berperan

    dalam proses pertukaran panas di retina karena tingginya aliran darah di pembuluh

    darah koroid. Sel-sel pigmen koroid menyerap cahaya yang berlebihan yang

    berpenetrasi ke retina tapi tidak diserap sel-sel fotoreseptor. Di samping itu

    koroid juga memberikan peranan yang besar pada pemeriksaan fundus karena

    respon dari pigmen dan warna koroid. 4

    5. PatofisiologiTumor primer melanoma timbul dari sel-sel melanosit pada koroid.

    Kebanyakan dari melanoma koroid berkembang dari adanya nevus melanosit yang

    sudah ada. Secara histologi, ada tiga macam sel yang berbeda yang diketahui pada

    koroid dan melanoma uveal lainnya yaitu spindel A,spindel B, dan epiteloid. Sel

    epiteloid merupakan tipe yang agresif dan prognosisnya sangat buruk.1

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    6/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    15

    Melanoma koroid memiliki variasi warna mulai dari gelap kehitaman

    sampai tidak berwarna. Tumor ini berbentuk kubah dan jika terjadi pembesaran

    tumor maka akan mendestruksi membranaBruch sehingga bentuknya menyerupai

    jamur. Bentuk lain yang dapat terjadi seperti bilobular, multilobular, dan difus.

    Salah satu karaterisktik tumor ini adalah pertumbuhan yang mengarah ke lateral

    koroid dengan elevasi minimal namun hanya 5% kaus. Melanoma koroid ini

    sangat jarang terjadi penyebaran melalui satu mata ke mata keduanya atau terjadi

    pada kedua mata.1

    Melanoma Koroid dapat mengakibatkan defek pada lapisan pigmen

    epitelium pada retina, tumor ini akan mendorong dan tidak akan memberikan

    sirkulasi darah koroid yang normal. Hal ini menyebabbkan lapisan pigmen

    epitelium retina akan menjadi atrofi, kabur, dan terjadi detachmentlokal pigmen

    epitel. Area ini akan mengalami aktivasi fagosit dimana sel-sel yang mati dari

    melanosit akan difagosit sehingga akan memberikan kesan perubahan warna pada

    pigmen epitelium. Makrofag di daerah yang mengalami detachment ini akan

    berwarna oranye dan bersifat lipofusin. Selanjutnya akan timbul neovaskularisasitumor sehingga dapat timbul perdarahan sub retina, eksudasi, dan plak fibrosis.1

    Pertumbuhan dari tumor ini dapat secara perlahan tanpa gejala sampai

    munculnya gangguan atau hilangnya visus sebagai akibat dari mekanisme

    tersebut. Sirkulasi darah yang berpusat pada melanoma koroid ini akan

    menyebabkan iskemik terutama pada daerah fotoreseptor dari retina dan neuron

    dari retina itu sendiri. Lapisan retina tersebut akan terbentuk celah kistik dan

    berkembang menjadi rongga yang lebih besar. Hal ini berkaitan dengan terjadi

    edema makula kistoid.1

    Umumnya tumor ini berada jauh dari nervus optik dan fovea. Seiring

    pertumbuhan tumor pasien akan mengluhkan defek lapangang pandang.

    Bertambahnya eksudasi cairan di runag subretinall akan menyebabkan robekan

    atau detachment dari lapisan retina yang akan menimbulkan defek lapang

    pandang. Eksudasi tersbt dapat berkembang menjadi pelepasan total dari lapisan

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    7/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    16

    retina. Hal yang jarang sekali melanoma koroid dapat menyebabkan nyeri pada

    bola mata.1

    Tanda dan gejala lainnya akan timbul selanjutnya bila tumor sudah

    mencapai daerah anterior, termasuk korpus siliraris, trabekular meshwork, dan

    lensa. Konsekuensinya akan timbul hipotensi ata hipertensi okler dan katarak.

    Melanoma yang besar dapat menyebabkan rubeosis iris. Bagian tumor yang

    mengalami nekrosis akibat kurangnya pasokan darah, dapat menyebabkan

    gambaran perdarahan vitreus dan hifema.1

    Melonoma koroid pada akhirnya dapat menyebabkan kematian, dan dapat

    selalu terjadi metastase yang jauh tergantung dari buruknya gambaran

    histopatologi. Sayangnya metastasis dapat terjadi sebelum tumor ini terdiagnosis.

    Jika pertumbuhan tumor tidak memperlihatkan ekstensi atau penonjolan pada

    mata maka dapat dipikirkan adanya metatastase secara hematogen karena pada

    mata tidak ada sistem pembuluh limfatik. Organorgan yang dapat menjadi tujan

    metastase adalah hati, paru-paru, tulang, kulit dan sistem saraf pusat.1

    6. Klasifikasi dan StadiumPada melanoma sendiri untuk mata ada beberapa pembagian yaitu:5

    - Melanoma iris, tumor ini senantiasa asimptomatik. Sel-sel tumor tersebutbermetastase di sudut bilik mata depan dan dapat menyebabkan glaukoma

    sekunder. Melanoma iris yang berbentuk melingkar dapat diangkat dengan

    iridektomi segmental.

    - Melanoma kopus siliaris. Gejala yang menonjol tentunya adalah gangguanakomodasi dan refraksi pada mata yang diakibatkan oleh dislokasi lensa.

    Melonoma korpus siliaris dapat disingkirkan dengan reseksi en block.

    - Melanoma koroid. Merupakan tumor yang sering sekali tanpa gejala. Gejalayang sering adalah bil terkena makula akan menimbulkan berkurangnya

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    8/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    17

    visus, dan defek lapangan pandang sebagai akibat desakan tumor dan ablasi

    retina.

    - Metastase uveal. Merupakan tumor metastase dari karsinoma mammae, atauparu-paru. Biasannya tumor ini permukaannya rata dan sedikit sekali

    pigmen.

    Staging atau penentuan stadium pada melanoma koroid sesuai dengan sistem

    TNM sebagai berikut:6

    Kategori T untuk Korpus Siliaris dan melanoma koroid

    TX: utama (primer) tumor tidak dapat dinilai, informasi tidak diketahui.

    T0: Tidak ada bukti tumor primer.

    T1: Tumor ukuran adalah berupa:

    Tidak lebih dari 3 mm dalam dan tidak lebih dari 12 mm, atau

    Dari 3,1 sampai 6 mm dalam dan tidak lebih dari 9 mm

    T1a: Tumor ini T1 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris atau

    tumbuh di luar bola mata.T1b: Tumor ini T1 dalam ukuran dan tumbuh menjadi korpus siliaris.

    T1c: Tumor ini T1 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris tetapi

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T1d: Tumor ini T1 dalam ukuran dan tumbuh menjadi korpus siliaris. Hal ini juga

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T2: Tumor ukuran adalah salah satu dari berikut:

    Tidak lebih dari 3 mm dalam dan 12,1-18 mm

    Dari 3,1 sampai 6 mm mendalam dan 9,1-15 mm

    Dari 6,1 sampai 9 mm dalam dan tidak lebih dari 12 mm

    T2a: Tumor ini T2 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris atau

    tumbuh di luar bola mata.

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    9/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    18

    T2b: Tumor ini T2 dalam ukuran dan tumbuh di dalam korpus siliaris.

    T2c: Tumor ini T2 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris tetapi

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T2d: Tumor ini T2 dalam ukuran dan tumbuh di dalam korpus siliaris. Hal ini

    juga tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata

    adalah 5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T3: Tumor ukuran adalah salah satu dari berikut:

    Dari 3,1 sampai 6 mm dalam dan antara 15,1 dan 18 mm

    Dari 6,1 sampai 9 mm dalam dan antara 12,1 dan 18 mm

    Dari 9,1 sampai 12 mm dalam dan 18 mm atau kurang

    Dari 12,1-15 mm mendalam dan 15 mm atau kurang

    T3a: Tumor ini T3 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris atau

    tumbuh di luar bola mata.

    T3b: Tumor ini T3 dalam ukuran dan tumbuh ke dalam korpus siliaris.

    T3c: Tumor ini T3 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris tetapi

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T3d: Tumor ini T3 dalam ukuran dan tumbuh menjadi korpus siliaris. Hal ini juga

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T4: Tumor ukuran adalah salah satu dari berikut:

    Lebih besar dari 15 mm dalam dan lebar apapun

    Lebih besar dari 18 mm menemukan dan setiap kedalaman

    Antara 12.1 dan 15 mm mendalam dan antara 15,1 dan 18 mm di

    T4a: Tumor ini T4 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris atau

    tumbuh di luar bola mata.

    T4b: Tumor ini T4 dalam ukuran dan tumbuh menjadi korpus siliaris.

    T4c: Tumor ini T4 dalam ukuran dan tidak tumbuh ke dalam korpus siliaris tetapi

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    10/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    19

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T4d: Tumor ini T4 dalam ukuran dan tumbuh menjadi korpus siliaris. Hal ini juga

    tumbuh di luar bola mata. Bagian dari tumor yang berada di luar bola mata adalah

    5 mm (sekitar 1/5 inci) atau kurang.

    T4E: Tumor ukuran lebih besar. Hal ini tumbuh ke luar bola mata dan bagian dari

    tumor yang berada di luar bola mata lebih besar dari 5 mm di seluruh permukaan

    N kategori untuk iris, korpus siliaris, dan melanoma koroid

    NX: Kelenjar getah bening tidak dapat dinilai.

    N0: Kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.

    N1: Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dekatnya.

    Kategori M iris, korpus siliaris, dan melanoma koroid

    M0: Kanker belum menyebar ke bagian tubuh yang jauh.

    M1: Kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang jauh.M1a: Area terbesar dari penyebaran kanker adalah 3 sentimeter (cm) - sedikit

    lebih dari satu inci - seberang atau lebih kecil.

    M1b: Wilayah terbesar dari penyebaran kanker adalah antara 3,1 dan 8 cm di (8

    cm adalah sedikit lebih dari 3 inci).

    M1C: Wilayah terbesar dari penyebaran kanker adalah 8,1 cm atau lebih di

    seluruh.

    Untuk menetapkan stadium, informasi secara keseluruhan tentang T, N, dan

    kategori M dikombinasikan dengan proses yang disebut pengelompokan stadium.

    Tahapan yang dijelaskan oleh angka Romawi dari I ke IV. Beberapa stadium

    selanjutnya dibagi dengan huruf.6

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    11/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    20

    Stadium I T1a, N0, MO

    Stadium IIa T1bT1d, N0, M0, atau

    T2a, N0, M0

    Stadium IIB T2b atau T3a, N0, M0

    Stadium IIIA T2c atau T2d, N0, M0 atau

    T3b atau T3c, N0, M0 atau

    T4a, N0, M0

    Stadium IIIB T3d, N0, M0 atau

    T4b atau T4c, N0, M0

    Stadium IIIC T4d atau T4e, N0, M0

    Stadium IV Semua T, N1, M0 atau

    semua T, semua N, M1

    Tabel 1. Pembagian Stadium menurut American Cancer Society.6

    Pada sistem TNM sangat rinci, tetapi banyak dokter menggunakan sistem

    stadium sederhana dirancang oleh perkumpulan Collaborative Ocular Melanoma

    Study (COMS), yang telah melakukan sebagian besar penelitian klinis tentang

    bagaimana untuk mengobati melanoma intraokular. Sistem ini membagi

    melanoma mata menjadi kecil, menengah, dan besar.6

    Tipe Ketebalan Diameter

    Kecil 1.0 mm - 2.5 mm 5 mm atau kurang

    Sedang 2.5 mm - 10 mm 5 mm - 16 mm

    Besar 10 mm atau lebih 16 mm atau lebih

    Tabel 2. Pembagian secara klinis.6

    Secara histopatologi melanoma koroid dibagi menjadi empat dengan klasifikasi

    Modified Callender yaitu:4

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    12/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    21

    1. Spindel sel melanoma. Tumor ini terdiri dari sel-sel berbentuk spindel danterdapat 45% dari seluruh tumor melanoma koroid. Tumor ini memiliki

    prognosisi yang lebih baik dengan angka bertahan hidup 80% sampai 10

    tahun.

    2. Epiteloid sel melanoma. Bentuk tumor ini besar, oval atau bulat,pleomorfik, dengan nukleus sel yang lebih besar dan sitoplasma asidofilik.

    Tumor ini paling buruk prognosisnya yaitu 35% yang bertahan hidup

    selama 10 tahun, namun hany 5% dari semua melanoma koroid.

    3. Mixed sel melanoma, merupakan melanoma gabungan antara sel spindeldan epiteloid yang prognosisinya pertengahan sekitar 45% yang bertahan

    hidup selama 10 tahun. Melanoma tipe ini sekitar 45% dari melanoma

    koroid.

    4. Nekrotik melanoma. Melanoma koroid ini sekitar 5% dari semua kasus dimana tidak dapat dikenali jenis sel mana yang dominan.

    Pembagian yang lain dari melanoma koroid menurut gejala klinis yaitu:4

    1. Stadium tanpa gejala. Pada stadium ini gejala tergantung dari lokasi danukuran tumor. Tumor yang terletak di perifer dan ukuran kecil tidak akan

    menimbulkan gejala sampai tumor tersebut meluas di segmen posterior

    dan menimbulkan gejala seperti pengliahatan yang kabur. Tumor yang

    ukuranny abesar tekait dengan ablasio retina yang menyebabkan hilangnya

    visus.

    2. Stadium Glakomatous. Selanjutnya tumor akan berkembang kemudian bilastadium tenang tidak ditangani. Galukoma terbentuk oleh karena obstruksi

    dari aliran vena akibat penekanan pada vena vortex, terhalanganya sudut

    anterior bola mata yang selanjutnya terjadi dislokasi diafragma lensa iris

    akibat pendorongan tumor. Gejalanya dapat timbul nyeri hebat, mata

    kemerahan, dan berair namun mata sudah terjadi kebutaan.

    3. Stadium ekstraokuler ekstensi. Progesifitas tumor yang semakin lamasemakin besar mendesak keluar melewati sklera dan paling sering pada

    limbus. Penyebaran ekstraokuler dapat terjadi lebih cepat pada ruang

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    13/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    22

    perivaskuler antara vena vortex dan pembuluh darah siliaris. Pembesaran

    dari tumor tersebut menghasilkan proptosis.

    4. Stadium metastase jauh. Penyebaran secara limfatik paling sering tidakdiketahui. Akan tetapi penybaran melalui hati paling sering terjadi dan

    yang paling sering menyebabkan kematian.

    7. Gambaran KlinisMelanoma koroid pada awalnya asimptomatik untuk beberapa waktu yang

    lama. Secara tidak sengaja dapat ditemukan pada pemeriksaan oftalmoskop.

    Semakin anterior tumor itu berasal maka semakin kurang gejala yang timbul. Pada

    melanoma koroid gejala yang dapat timbul berupa:1

    - Penglihatan kabur. Hal ini sebagai akibat pembesaran tumor di bagianretina yang menyebabkan edema kistiod makula, robekan retina,

    perdarahan vitrues, katarak, dan terhalangnya aksis visual langsung oleh

    tumor.

    - Parasentral skotoma, sebagai akibat dari perluasan tumor di daerahperifovea.

    - Nyeri yang tidak ada, dan kehilangan visus yang progresif karena tumoryang tumbuh dan menghasilkan eksudat di lapisan subretina

    - Nyeri yang hebat, sebagai akibat dari melanoma koroid yang menginvasinervus siliaris posterior, dan terjadi peningkatan intraokular sebagai akibat

    dari glaukaoma sudut tertutup.

    - Riwayat kehilangan berat badan, kelelahan, batuk, dan perubahankebiasaan buang air, yang diaman dapat terlihat adanya proses keganasan

    diluar mata atau sudah bermetastase.

    Pada pemeriksaan klinis dapat memperlihatkan visus berkurang tanpa rasa

    nyeri, atau kadang-kadang adanya proses inflamasi atau nyeri dari kompplikasi

    tumor. Tetapi kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan hanya dapat

    ditemukan dengan pemeriksaan oftalmoskopi yang rutin.1

    Pemeriksaan segmen anterior akan didapatkan pembuluh darah episklera

    terbentuk. Jarang sekali ditemukan tumor menekan lensa, katarak, dan glaukoma

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    14/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    23

    sudut tertutup. Pada glaukoma sekunder dapat ditemukan iri neovaskularisasi atau

    yang biasa disebut dengan rubeosis iris. Melanoma koroid yang ekstensif keluar

    maka akan nampak proptosis, papiledema, dan keratopati eksposur. Kesemuanya

    menyebabkan kerja aferen pupil, perubahan warna cahaya, dan terlebih lagi

    ganguan gerakan bola mata. Jika lebih lanjut, proptosis sebagai akibat adanya

    ekstensi ektraokuler. 2,7

    Gambar 3. Ekstensi ektraokular.4

    Pada oftalmoskop melanoma koroid yang kecil bentuknya dapat menyerupai

    nodular, berbentuk kubah, dan massa berbentuk lingkaran di bawah pigmen epitel

    retina. Tumor ini dapat tumbuh dalam bentuk iregular. Warna melanoma sendiribermacam-macam mulai dari amelanosit sampai dengan pigmen berwarna gelap.

    Beberapa tumor memiliki warna pigmen gelap sebagian. Jika tumor berwarna

    terang maka pada oftalmoskop dapat terlihat jelas vaskularisasi yang abnormal.

    Lapisan luar dari melanoma koroid yaitu retina dapat tampak atrofi, dan warnanya

    lebih pucat. Perubahan warna oranye pada epitel pigmen retina selayaknya dapat

    dipikirkan adanya proses keganasan, tetapi juga dapat terlihat pada lesi-lesi yang

    jinak juga.1

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    15/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    24

    Gambar 4. Penampakan Melnoma Koroid di Belakang Lensa.8

    Kadang-kadang melanoma koroid tidak dapat dideteksi karena berada di

    bawah ablasi retina yang menangdung eksudat, perdarahan sub retina dan

    perdarahan vitreus. Pada keadaan dimana melanoma koroid yang lebih lanjut

    dapat terjadi nyeri pada mata dengan katarak, dan proptosis dimana tumor sudah

    ekstensi keluar melewati sklera.1

    Gambar 5. Gambaran Funduskopi Pada Melanoma Koroid.9

    Pada melanoma koroid anterior dapat terlihat pelebaran pembuluh darah

    terutama di episklera yang merupakan proses aktif perkembangan tumor. Jika

    pertumbuhan melewati sklera dapat terlihat pigmen hitam di bawah konjungtiva.1

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    16/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    25

    Transluminasi dapat dugunakan untuk melihat tepi tumor, terutama di

    daerah eksudat dimana terjadi ablasio retina. Hal ini dapat memperlihatkan juga

    pigmentasi dari tumor atau perdarahan.1

    Gambar 6. Melanoma Koroid pada funduskopi terlihat doomed shaped

    atau bentuk kubah.8

    Diagnosis melanoma koroid dapat tercapai dengan pemeriksaan modern

    sekarang ini yaitu sampai 99,7% menurut COMS. Namun tidak terlupa untuk

    melakukan pemeriksaan fisis lebih lengkap seperti melihat ada tanda-tanda

    metastase di hepar atau melihat adanya hiperpigmentasi di kulit sebagai penanda

    adanya metastase yang sudah luas.1

    Gambar 7. Gambaran funduskopi pada melanoma koroid memperlihatkan

    mushroom appreance.8

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    17/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    26

    8. DiagnosaDiagnosa dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan pada mata

    sederhana dan menggunakan oftalmoskop. Adapun pemeriksaan lain yang

    dibutuhkan seperti laboratorium, USG mata, CT scan, dan pemeriksaan patologi

    anatomi. Di Inggris 45% pasien yang mengalami melanoma koroid asimptomatik

    dan ditemukan ketika pemeriksaan rutin mata.1,2

    8.1LaboratoriumPada pemeriksaan laboratorium, yang paling penting adalah peningkatan

    enzim hati mengingat metastase dari melanoma koroid secara hematogen dan

    organ yang paling sering terkena adalah hati. Pemeriksaan yang cukup sensitif

    antara lain, SGOT, SGPT, laktat dehidrogenase, dan gamma glutamil

    transpeptida. Namun tidak semua pasien melanoma koroid mengalami

    peningkatan fungsi hati. Terkadang, peningkatan fungsi hati terjadi namun USG

    abdomen dan CT-scan tidak memperlihatkan adanya metastase pada hati.

    Pemeriksaan USG abdomen dan CT-scan tidak bisa mendeteksi tumor metastase

    berukuran kurang dari 10-20 mm.1

    8.2USG MataUSG mata sangat berguna terutama mendeteksi tumor dengan ketebalan

    yang berukuran kurang dari 2-3 mm. pada USG dapat terlihat penonjolan tumor

    dan gambaran echoid yang jelas. Pulsasi dari vaskuler tumor dapat terlihat. USG

    yang stndar saja sudahh mampu menengakkan dignosa sampai 95%. USG B-scan

    harus dapat dilakukan untuk memeriksa segmen posterior. Hal ini membantu

    diagnosis, mengvaluasi ada tidaknya ekstensi eksttraokuler, estimasi besar tumor

    atau staging, observasi periodik, dan selanjutnya perencanaan terapi yang lebih

    lanjut. Ada tanda-tanda khusus dari melanoma koroid pada USG yaitu

    reflektivitas rendah ke sedang, ekskavasi dari jaringan uvea, bayangan jaringan

    lunak, vaskularisasi internal, dan adanya zona akustik pelan yang disebut

    hollowing acoustic.1

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    18/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    27

    Gambar 8. Gambaran A-scan dan B-scan pada USG mata. Terlihat

    gambaran B-scan melanoma koroid mushroom shaped.8

    8.3CT-scanComputed Tomography (CT) bola mata dan orbita lebih mahal biayanya

    daripada ultrasonografi dan kurang sensitif. Modalitas ini hanya berguna untuk

    memvisualisasikan ekstensi ekstraokular dan dapat membantu membedakan

    antara ablasi koroidal atau retina dan tumor padat. CT-scan memerlukan injeksi

    intravena bahan kontras. Melanoma koroid menunjukkan peningkatan kontras,

    sedangkan eksudasi tidak tampak. CT scan juga sensitif dalam mendeteksi

    kalsium, fitur beberapa tumor yang berbeda dari melanoma uveal (khas koroid

    osteoma).1

    8.4BiopsiBiopsi jarum halus dan biopsi insisi biasanya tidak diperlukan, tetapi dapat

    membantu dalam kasus diagnosa yang sulit ditegakkan, terutama untuk

    membedakan melanoma amelanotik dari tumor metastasis, dan dalam situasi di

    mana hasil tes tambahan lainnya masih samar-samar. Di tangan yang

    berpengalaman, kedua teknik biopsi memiliki akurasi lebih dari 95% pada tumor

    yang lebih besar dari 3 mm. Biopsi insisi lebih invasif dan mungkin memiliki

    komplikasi yang lebih lanjut, tetapi memiliki hasil yang kurang untuk negatif

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    19/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    28

    palsu dan positif palsu. Komplikasi yang paling umum untuk biopsi tumor

    perdarahan intralesi atau perilesional. Resiko penyebaran sel-sel kanker dalam

    kasus biopsi jarum halus sangat kecil untuk melanoma koroid (seperti

    retinoblastoma). Biopsi bertujuan menentukan pengobatan yang tepat untuk

    mencegah ekstensi ekstraskleral.1

    Metode biopsi yang digunakan paling sering adalah dengan jarum halus dan

    pemotong viterus. Lokasi biopi biasanya pada korpus siliaris pars plana, kornea

    (untuk tumor segmen anterior), dan aspirasi transsklera untuk mencapai dasar

    tumor. Para ahli onkologi mata belum sepakat tentang lokasi terbaik untuk

    mencapai hasil biopsi yang baik. Namun hal ini perlu dipertimbangkan mengingat

    potensi penyebaran tumor dapat terjadi.2

    Gambar 9. Gambaran Histologi Melanoma Koroid.7

    9. TerapiBeberapa mode pengobatan tersedia untuk melanoma koroid. Beberapa

    faktor yang diperhitungkan ketika memutuskan satu pendekatan dengan

    pendekatan terapi lainnya, seperti ketajaman visual dari mata yang terkena,

    ketajaman visual dari mata kontralateral, ukuran tumor, usia dan kesehatan umum

    pasien, struktur okular yang terlibat, dan adanya metastasis. Observasi mungkin

    dapat dilakukan sementar untuk tumor uvea posterior di mana diagnosis tidak

    mapan. Secara khusus, tumor kurang dari 2-2,5 mm di ketinggian dan 10 mm

    diameter dapat diamati hingga pertumbuhan didokumentasikan. Gambaran

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    20/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    29

    oftalmoskop dan ultrasonografi berurutan untuk pengukuran tepat dari dimensi

    tumor biasanya diperlukan. Pemilihan terapi sampai saat inti masih kontroversial

    oleh karena berbagai pertimbangan. Meskipun begitu enukleasi merupakan pilihan

    yang tepat pada sejak dulu.1

    9.1KemoterapiMeskipun tidak terdeteksinya penyebaran metastase pada saat diagnosis

    melanoma koroid ditegakkan dan pengobatan menjadi hal yang utama pada setiap

    pasien, pengobatan sistemik adjuvant tidak dianjurkan. Konsensus ini berasal dari

    percobaan terapi dengan melanoma intraokular dan ekstrapolasi pengalaman

    dengan melanoma kulit, di mana pengobatan adjuvant telah menunjukkan tidak

    adanya manfaat. Dalam kasus di mana metastasis jauh yang ditemukan selama

    pemeriksaan sistemik awal, kemoterapi melanoma intraokular menjadi paliatif.

    Kemoterapi sistemik merupakan pengobatan primer. Banyak modalitas dan

    kombinasi agen kemoterapi dan immunoterapi ada, tetapi, untuk sebagian besar,

    hasil terus mengecewakan. Hal tersebut menjadi area penelitian medis yang

    intens, dengan derajat yang terus meningkat dari kecanggihan biologis yang

    diterapkan untuk uji klinis baru.1

    9.2EnukleasiEnukleasi adalah pendekatan klasik untuk melanoma koroid dan telah

    menjadi pilihan terapi untuk ukuran tumor sebesar (diameter basal> 15 mm dan

    tinggi> 10 mm) dan tumor bentuknya rumit, yang mengalami gangguan fungsi

    pengliahat dan dimana terapi lain cenderung gagal. Karena potensi pelepasan sel-

    sel ganas ke dalam aliran darah dan jaringan lunak orbital selama prosedur bedah,

    manipulasi bola mata harus diminimalkan. Perhatian khusus harus diambil untuk

    menghindari perforasi mata selama operasi. Jika ekstensi transskleral ditemukan,

    tumor harus diangkat dalam 1 buah, diikuti dengan krioterapi pada jaringan lunak

    yang terlibat dalam orbita.1,9

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    21/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    30

    Secara teori keuntungan dari enukleasi yait diangkatnya semua jaringan

    orbita ini sendiri mengurangi resiko terjadinya metastase. Bagaimanapu COMS

    telah melaporkan bahwa tumor dengan ukuran yang sedang diterapi dengan iodin-

    125 brakiterapi atau enukleasi menunjukkan angka mortalitas yang tidak jauh

    berbeda antar keduanya setelah pasien difollow up selama 12 tahun.1

    9.3RadioterapiTerapi radiasi pada umumnya jarang digunakan pada terapi melaonam

    koroid. Akan tetapi radioterapi juga dianggap ampuh untuk menghancurkan sel-

    sel tumor melanoma. Banyak tawaran radioterapi seperti penyinaran langsung

    atau menanam bahan radioaktif di lokasi tumor.2,9

    Teleterapi atau proton beam adalah radio terapi yang telah digunakan sejak

    tahun 1975 untuk terapi melanoma uvea. Namun sekarang menjadi daya tarik

    utama dalam terapi melanoma koroid dan korpus siliaris. Partikel yang

    ditembakkan berupa laser ion proton dan helium. Densitas ukuran tembak dari

    laser tersebut bisa disesuaikan sehingga tepat pada lokasi tumor. Namun efeksamping dilaporkan adanya makulopati radiasi dan retinopati radiasi sekitar 75% ,

    namun angka rekurensi sekitar 5,2% dan angka metastase 12,8% dalam 5 tahun

    dan 20,7% dalam 10 tahun.2,9,10

    Gambar 10. Salah satu perangkat teleterapi atauproton beam therapy.2

    Radioterapi lainnya yaitu bahan radioaktif yang diimplan di mata disebut

    plak barkiterapi. Plak mengandung berbagai isotop radioaktif (misalnya, iridium,

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    22/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    31

    kobalt, dan ruthenium) yang telah diujicobakan. Bahan yang paling umum

    digunakan dalam plak modern yodium-125, karena emisinya rendah energi

    (kurangnya sinar alfa dan beta), penetrasi jaringan yang baik, dan dijual bebas.1

    Gambar 11. Kiri : gambar plak brakiterapi yodium-125, kanan: Insersi Plak

    Brakiterapi.10

    Radiasi dari sumber plak ini menyebabkan destruksi tumor melalui

    kerusakan DNA dalam sel kanker dan pembuluh darah tumor, dengan

    konsekuensinya. Namun terapi ini tidak tanpa komplikasi. Detorakis dkk

    menemukan bahwa setelah yodium-125 brakterapi untuk melanoma koroid,

    neovaskularisasi muncul pada iris dan ruang sudut anterior bola mata sekitar

    23%.1

    Ukuran tumor harus diestimasi terlebih dahulu sebelum operasi atau pada

    saat operasi berlangsung. Pemasangan plak dijahit dekat dengan sklera dan limbus

    di mana lokasi tumor di bawahnya. Tekinik lainnya dalam intraoperatif sangat

    menunjang seperti transluminasi dan USG untuk menuntun pemasangan plak

    tepat di bawah tumor.1

    Rekuransi secara lokal dapat terjadi sehingga memerlukan tindakan

    enukleasi selanjutnya sekitar 12-16% kasus. Komplikasi dapat timbul dari

    pemasangan plak ini adalah katarak, rubeosis, nekrosis sklera, keratopati,

    retinopati radiasi, dan neuropati optik, tetapi angka kejadiannya rendah

    diandingkan dengan radiasi dengan laser eksternal.1

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    23/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    32

    Gambar 12. Hasil enukleasi, memperlihatkan gambaran berbentuk jamur

    (mushroom shaped) pada melanoma koroid.7

    10.PrognosisPrognosis visual sebisanya dipertahankan pada kasus melanoma koroid.

    Melanoma koroid biasanya menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau

    total pada mata yang terkena. Sebagai konsekuensi dari terapi adalah kehilangan

    struktur bola mata dan konsekuensi yang lain dari pengobatan. Pasien dengan

    tumor yang kecil hingga ukuran sedang pada melanoma koroid mungkin dapat

    dipertahankan visus sentral yang masih baik. Melanoma koroid merupakan

    penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi, biasanya tergantung dari modalitas

    terapi yang dipilih. Sekitar 30-50% pasien dengan melanoma koroid akan

    meninggal dalam waktu 10 tahun dari diagnosis dan pengobatan. Kematian

    biasanya sekunder akibat metastasis jauh, dan risiko lebih besar pada tumor yang

    lebih besar. Kasus metastase sendiri yang dilaporkan sebesar 45% pada kelompok

    yang enukleasi dengan radiasi dan 40% dengan enukleasi biasa.1

    Pada 5 tahun angka mortalitas ada sekitar 16% untuk tumor kecil, 32%

    untuk tumor besar dan 53% untuk tumor besar termasuk yang sudah mengalami

    metastase. Lokasi yang paling sering penyebaran tumor metastase hati (87-93%),

    paru-paru (24-46%), tulang (16-29%), dan kulit (11-17%). Waktu paruh dari

    metastase melanoma koroid sekitar 2 tahun namun beberapa klinisi melaporkan

    sekitar 5-9 bulan.9

  • 7/30/2019 Melanoma Koroid Web

    24/24

    Abdul Mubdi Ardiansar AK

    33

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Valenzuela EG. Choroideal melanoma. Medscape Reference. 2011diakses diwww.medscape.com. Pada tanggal 1 Mei 2013

    2. Petousis V, Finger PT. Current methods for the diagnosis and treatment ofchoroidal melanoma. US Ophthalmic Review. 2012:5(1):62-9.

    3. Margo EC. The Collaborative ocular melanoma study: an overview.Cancer control. Florida. 2004

    4. Khurana AK. Anatomy, Physiology and Diseases of The Eye, In :Comprehensive Ophthalmology Fourth Edition. New Age International

    Publishers.New Delhi. 2007

    5. Lang G. Tumors. Ophthamology: A pocket Textbook Atlas. 2nd Edition.Thieme. 2006

    6. American Cancer Society.Eye cancer (melanoma and lymphoma). 20097. Sehu KW, Lee WR.Intraocular tumors. Dalam textbook Ohpthalmic

    Pathology. Balckwell Publishing. 2005

    8.

    Eagle RC Jr.Intraocular tumors in adults. Dalam textbook, DuanesOphthamology. William T, Jaeger EA, editors. Lippincott Williams &

    Wilkins. 2007

    9. Harbour JW. Clinical overview of uveal melanoma: introduction to tumorof the eye. Dalam textbook, Ocular Oncology. Albert DM, Polans A,

    Editors. Marcel Dekker. 2003

    10.Correa R, Lobato M, Medina JA. Choroidal Melanoma. Diakses padawww.intechopen.com. Pada tanggal 1 Mei 2013

    http://www.medscape.com/http://www.medscape.com/http://www.medscape.com/http://www.intechopen.com/http://www.intechopen.com/http://www.intechopen.com/http://www.medscape.com/