matriks penelitian: pengaruh timeliness dan risiko (beta) terhadap kualitas informasi

21
Nama : Ranietama Dewinta No Reg : 8105091611 Judul : Pengaruh Ketepatan Waktu dan Risiko (Beta) terhadap Kualitas Informasi pada Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur DP1 : Dr. Mardi, M. Si DP2 : Susi Indriani, M. S. Ak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan go public yang listing di BEI diwajibkan membuat laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh kantor akuntan publik sebagai sarana pertanggungjawaban, terutama kepada pemilik modal (investor). Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila dapat dimengerti dan dipahami (understandability) oleh semua para pengambil keputusan. Informasi yang dapat dipahami tersebut tentunya yang berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), yaitu informasi yang relevan dan dapat diandalkan (reliable). Keputusan investasi di pasar modal memerlukan berbagai macam informasi termasuk di dalamnya informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan dan informasi lainnya yang bersifat teknis. Kecepatan pasar dalam menyerap informasi baru ke dalam perubahan harga sekuritas merupakan salah satu indikator efisiensi pasar, semakin cepat pasar bereaksi terhadap informasi baru maka semakin efisiensi pasar tersebut. Laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi akan mengakibatkan pasar bereaksi pada saat laporan keuangan itu di publikasikan. Namun, unsur ketepatan waktu pada penyajian informasi keuangan merupakan hal yang sering dilupakan ketika para peneliti pasar modal melakukan riset untuk mengungkapkan kerelevanan suatu informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan. Pihak profesional akuntansi dan keuangan termasuk regulator di pasar modal telah menciptakan regulasi yang mengatur penyajian laporan keuangan secara tepat waktu, serta kewajiban audit atas laporan keuangan oleh akuntan independen sebelum dipublikasikan dan digunakan oleh pengguna laporan

Upload: ranietama-dewinta

Post on 15-Jan-2016

254 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Nama : Ranietama Dewinta

No Reg : 8105091611

Judul : Pengaruh Ketepatan Waktu dan Risiko (Beta) terhadap Kualitas Informasi pada Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

DP1 : Dr. Mardi, M. Si

DP2 : Susi Indriani, M. S. Ak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSetiap perusahaan go public yang

listing di BEI diwajibkan membuat laporan keuangan tahunan yang diaudit oleh kantor akuntan publik sebagai sarana pertanggungjawaban, terutama kepada pemilik modal (investor).

Laporan keuangan dikatakan berkualitas apabila dapat dimengerti dan dipahami (understandability) oleh semua para pengambil keputusan. Informasi yang dapat dipahami tersebut tentunya yang berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), yaitu informasi yang relevan dan dapat diandalkan (reliable).

Keputusan investasi di pasar modal memerlukan berbagai macam informasi termasuk di dalamnya informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan dan informasi lainnya yang bersifat teknis. Kecepatan pasar dalam menyerap informasi baru ke dalam perubahan harga sekuritas merupakan salah satu indikator efisiensi pasar, semakin cepat pasar bereaksi terhadap informasi baru maka semakin efisiensi pasar tersebut.

Laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi akan mengakibatkan pasar bereaksi pada saat laporan keuangan itu di publikasikan. Namun, unsur ketepatan waktu pada penyajian informasi keuangan merupakan hal yang sering dilupakan ketika para peneliti pasar modal melakukan riset

untuk mengungkapkan kerelevanan suatu informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan.

Pihak profesional akuntansi dan keuangan termasuk regulator di pasar modal telah menciptakan regulasi yang mengatur penyajian laporan keuangan secara tepat waktu, serta kewajiban audit atas laporan keuangan oleh akuntan independen sebelum dipublikasikan dan digunakan oleh pengguna laporan keuangan. Namun meskipun sudah diterapkan peraturan yang diiringi oleh sanksi atas ketidakpatuhannya, masih banyak emiten yang terlambat menyampaikan laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia.

Keterlambatan Pelaporan Laporan Keuangan Tahunan

0

20

40

60

80

6862

54200920102011

Resiko sistematis (beta) juga mempengaruhi pengambilan keputusan secara rasional, salah satunya adalah resiko yang diakibatkan oleh kondisi politik. Kondisi politik Indonesia menjadi salah satu landasan perkembangan ekonomi, karena kepastian dunia politik membawa stabilitas pada keamanan berbisnis di Indonesia. Indikator yang paling mudah dipantau untuk melihat respon pasar terhadap kondisi perpolitikan Indonesia adalah pergerakan bursa saham. Di bulan Maret 2014 ketika Jokowi mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai capres, pasar saham bergerak menguat. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, ketika partai politik menyusun strategi koalisi, pasar saham kembali melemah karena investor menunggu kepastian. Senin (19/5), IHSG ditutup melemah 0,33 persen atau 16, 57 poin ke level 5.014. Sementara indeks LQ45 juga melemah 0,17 persen atau 1,48

Page 2: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

poin ke level 857, 374.1 Kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) sebelum pemilu 2014 menjadi bukti bahwa kondisi politik mempengaruhi pengambilan keputusan investasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa seorang investor harus mempertimbangkan risiko (beta) dan tingkat pengembalian yang diinginkan melalui alat investasinya sehingga membutuhkan informasi yang dibutuhkan pada saat yang tepat (timeliness). Ketersediaan informasi ini akan menimbulkan reaksi pasar sehingga akan berpengaruh terhadap abnormal return yang dianggap sebagai cerminan dari kualitas informasi laporan keuangan. Untuk membuktikan adanya pengaruh tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ketepatanwaktu dan Risiko terhadap Kualitas Informasi pada Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur”.

B. Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah

yang diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi pasar sebagai cerminan kualitas informasi akuntansi, yaitu :1. Ketepatan waktu (timeliness)2. Persistensi3. Pertumbuhan dan keterprediksian laba4. Risiko

C. Pembatasan MasalahMengacu pada beberapa

permasalahan yang diidentifikasi, fokus penelitian dibatasi pada pengaruh ketepatan waktu dan risiko sistematis terhadap kualitas informasi pada laporan keuangan.

D. Perumusan Masalah

1 “Reaksi pasar soal deklarasi capres cawapres”, 2014, www.merdeka.com, (diakses tanggal 26 Mei 2014)

1. Apakah ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh terhadap kualitas informasi?

2. Apakah risiko sistematis (beta) berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas informasi?

3. Apakah ketepatan waktu dan risiko berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas informasi?

E. Kegunaan Penelitian1. Kegunaan Teoritis

Menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu Investasi, dan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian terhadap masalah yang sama

2. Kegunaan PraktisBermanfaat untuk memberikan informasi serta pemecahan masalah tentang pengaruh ketepatan waktu dan risiko terhadap kualitas informasi pada laporan keuangan, sehingga dapat menjadi acuan dalam mempertimbangkan keputusan investasi.

BAB IIKAJIAN TEORETIK

A. Deskripsi Konseptual1. Laporan Keuangan

Menurut Myer dalam bukunya Financial Statement Analysis mengatakan bahwa laporan keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan.2

Menurut Zaki Baridwan, laporan keuangan adalah merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan.3

2 Abdullah Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan (Jakarta: Grasindo, 2009), p. 170

3 ibid, p. 171

Page 3: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Definisi laporan keuangan menurut Winwin Yadiati: Laporan keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat pertanggung jawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.4

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan informasi yang menggambarkan kinerja suatu perusahaan sehingga menjadi salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan.

2. Kualitas InformasiDefinisi kualitas informasi

menurut Huang et al, Wang et al, Eppler & Wittig: Kualitas informasi umumnya dianggap sebagai konsep multidimensi dan hirarki. 5

Bailey & Pearson; Rainer & Watson mendefinisikan kualitas informasi sebagai: Kualitas informasi merupakan konsep yang didefinisikan dalam literatur sistem informasi dan berhubungan dengan nilai, kegunaan atau atribut kepentingan relatif untuk informasi dengan penggunanya. 6

Suwardjono menyatakan bahwa: “Kualitas informasi adalah karakteristik yang melekat pada informasi sehingga informasi bermakna bagi pemakai dan memberi keyakinan kepada pemakai sehingga bermanfaat dalam keputusan”.

Kualitas informasi adalah karaktertistik yang melekat pada

4 Winwin Yadiati, Teori Akuntansi-Suatu Pengantar (Jakarta: Kencana, 2007), p. 51

5 Latif Al-Hakim, Challenges of Managing Information Quality in Service Organizations (Idea group, 2007), p. 56

6 Marc J Epstein, Advances in Management Accounting (Emerald Group, 2010), p.8

informasi sehingga dapat berguna dan memberikan keyakinan bagi pemakai sehingga bermanfaat dalam mengambil keputusan.

Laporan keuangan akan bermanfaat bagi para penggunanya baik pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan, apabila laporan keuangan memiliki karakteristik kualitatif yang telah ditetapkan dalam SFAC nomor 2. Ketika pembuatan keputusan dilihat sebagai tujuan utama dari laporan keuangan, maka kegunaan informasi keuangan dalam pembuatan keputusan seharusnya menjadi kualitas utama yang harus dicari untuk dapat memutuskan apa yang dilaporkan dan bagaimana laporan tersebut dikerjakan. Informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan (decision usefulness) tersebut, yaitu informasi yang relevance dan reliability (relevan dan dapat diandalkan).

Menurut William R. Scott, informasi yang relevan adalah informasi yang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kepercayaan investor tentang pengembalian dimasa depan dan harus diwaktu yang tepat. Sedangkan reliabel berarti informasi yang disajikan harus bebas dari kesalahan dan penyimpangan, serta telah dinilai dan disajikan dengan layak sesuai dengan tujuannya.7

Informasi yang relevan tersebut, harus memiliki nilai umpan balik (feedback value), nilai peramalan (predictive value) dan tepat waktu (timeliness).8

a. Feedback valueArtinya informasi yang dihasilkan harus dapat digunakan untuk mengoreksi harapan-harapan sebelumnya

b. Predictive value

7 William R Scott, Financial Accounting Theory (USA : Pearson Prentice Hall, 2006), p. 76

8 Winwin Yadiati, op. cit, p. 58

Page 4: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Artinya informasi yang dihasilkan harus dapat membantu pemakai dalam meningkatkan kemungkinan peramalan dengan benar hasil dari kejadian masa lalu atau sekarang. Informasi harus mampu menyediakan prediksi objek atau kejadian masa akan datang.

c. TimelinessDonald Kieso, mendefinisikan timeliness sebagai berikut: Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia untuk membuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. 9

Menurut Earl K Stice: Ketepatan waktu sangat penting bagi informasi untuk membuat perbedaan karena jika informasi tersebut tersedia setelah keputusan dibuat, itu tidak banyak berguna. 10

Craig Deegan juga mendefinisikan timeliness sebagai berikut: Ketepatan waktu adalah pelaporan yang dilakukan pada jadwal teratur dan informasi tersedia bagi para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan. 11

Definisi timeliness menurut John J. Wild, Ken W. Shaw, dan Barbara Chiappetta adalah: Ketepatan waktu adalah memiliki informasi yang tersedia kepada para pengambil keputusan di waktu yang akan mampu mempengaruhi keputusan mereka.

9 Donald Kieso, Financial Accounting : 5th

Edition (John & Wiley, 2010), p. 6610 Earl K Stice, Intermediate Accounting :

15th Edition (USA : South-Western, Thomson Learning, 2003), p. 26

11 Craig Deegan, Financial Accounting Theory (Australia : McGraw-Hill, 2011), p. 427

Umumnya semakin tua informasi, maka semakin kurang berguna. 12

Berdasarkan definisi-definisi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ketepatanwaktu (timeliness) merupakan informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.

Suatu informasi dapat diandalkan (reliable) apabila dapat diverifikasi (verifiability), disajikan dengan jujur (representation faithfulness), dan netral (neutrality).

3. Regulasi Publikasi Laporan KeuanganMenurut Scott Henderson,

relevansi informasi keuangan dipengaruhi oleh dua aspek ketepatan waktu.13 Pertama, frekuensi penyajian laporan keuangan kepada pengguna dan kedua, waktu publikasi laporan keuangan atau panjang jangka waktu yang diizinkan untuk terlambat antara tanggal pelaporan dan tanggal ketika laporan keuangan disajikan kepada pengguna.

Ketentuan yang mengatur mekanisme pelaporan keuangan dibentuk berdasarkan Kep-36/ PM/ 2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala oleh Bapepam dengan tujuan agar investor lebih cepat memperoleh informasi keuangan yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan investasi.

4. Teori SignalingSignalling theory menekankan

kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan

12 John, J. Wild, Ken W. Shaw, and Barbara Chiappetta, Fundamental Accounting Principles : 20th Edition (The McGraw-Hill Companies, 2013), p. 28

13 Scott Henderson, Issues in Financial Accounting: 13th Edition (Australia: Pearson Education, 2008), p. 51

Page 5: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya.

Menurut Jogiyanto, informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar.

Myers dan Majluf membuat model signalling yang merupakan kombinasi dari keputusan investasi dan keputusan pendanaan. Manajer lebih baik dari siapapun, diasumsikan mengetahui nilai “sebenarnya” perusahaan di masa depan. Disamping itu, manajer juga diasumsikan bertindak sesuai dengan kepentingan dari pemegang saham lama yaitu orang memiliki saham di perusahaan ketika keputusan diambil. Pemegang saham lama ini juga diasumsikan pasif atau tidak melakukan apapun untuk mengubah portofolio mereka.14

Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi sinyal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan laporan baik pihak dalam maupun pihak luar.

5. Efisiensi PasarTeori pasar efisien dapat

memberikan prediksi bahwa harga-

14 William Milberg, The Megacorp & Macrodynamics (USA: M. E. Sharpe, Inc, 1992), p. 60

harga sekuritas yang merupakan hasil interaksi memiliki beberapa karakteristik. Pada dasarnya, harga tersebut mencerminkan secara tepat (properly reflect) pengetahuan kolektif dan kemampuan memproses informasi yang dimiliki investor.a. Definisi Efisiensi Pasar

Efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver sebagai: “Hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi”.15 Yaitu bahwa terdapat hubungan antara harga sekuritas dengan informasi yang tersedia di pasar, dimana harga sekuritas tersebut akan segera bereaksi sesaat setelah informasi tersebut dipublikasikan.Fama mendefinisikan pasar yang efisien sebagai berikut ini : Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga – harga sekuritas “mencerminkan secara penuh” informasi yang tersedia (a security market is efficient if security prices “fully reflect” the information available).16

b. Bentuk Efisiensi PasarBentuk efisiensi pasar dapat ditinjau tidak hanya dari ketersediaan informasi, tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasi saja disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market). Sedang pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan efisiensi pasar secara

15 Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Yogyakarta : BPFE, 2009), p. 510

16 Ibid, p. 511

Page 6: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

keputusan (decisionally efficient market).17

6. Abnormal ReturnMenurut Jogiyanto: “Abnormal

return atau excess return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhkan terjadinya terhadap return normal”.18 Return yang normal adalah return yang diperoleh dari investasi pada saat kondisi normal. Abnormal return terjadi akibat adanya informasi atau peristiwa baru yang menyebabkan pasar bereaksi dalam bentuk naik-turunnya harga saham.

Menurut William R. Scott, perbedaan reaksi pasar disebabkan oleh hal-hal seperti berikut: 1) Beta; 2) Struktur Modal; 3) Persistensi; 4) Kemungkinan Bertumbuh; 5) Kesamaan Ekspektasi Investor; dan 6) Informasi Harga.19 Gonedes dan Belkaoui juga menjelaskan bahwa reaksi pasar penerima keluaran akuntansi menentukan kandungan kualitas informasi yang dihasilkan melalui seperangkat prosedur tertentu.20

7. RisikoRisiko adalah ketidakpastian

tentang pengembalian yang akan kita dapatkan atas investasi yang kita berikan.

Beta adalah pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatip terhadap risiko pasar. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang menggunakan data historis. Beta yang dihitung menggunakan data historis ini selanjutnya dapat digunakan untuk mengestimasi Beta masa datang.

B. Hasil Penelitian yang Relevan1. Pengaruh Ketepatan Waktu Publikasi

Laporan Keuangan, Persistensi Laba, 17 Ibid, p. 50018 Ibid, p. 55719 William R Scott, op.cit, p. 13220 Ahmed Riahi Belkaoui, Accounting

Theory 4th Ed (Jakarta: Salemba Empat, 2001), p. 79

Pertumbuhan Laba, Risiko, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi (Yulisa Tri Hapsari, 2012)

2. Pengaruh Ketepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi di Pasar Modal Indonesia (Made Gede Wirakusuma, 2008)

3. Pengaruh Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi dengan Variabel Kontrol Persistensi, Pertumbuhan dan Keterprediksian Laba, Beta, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan (Dian Indriana Tri Lestari, 2012)

C. Kerangka TeoretikLaporan keuangan mempunyai peran

yang penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Sehingga laporan keuangan harus disusun sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dari seluruh pihak yang membutuhkannya.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-36/ PM/ 2003 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala, bahwa setiap perusahaan publik diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah diperiksa akuntan publik dan dipublikasikan. Hal ini dilakukan untuk melindungi para pemegang saham karena laporan keuangan yang disampaikan dapat dianggap sebagai good news dan bad news.

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan konsep fundamental yang tercantum dalam SFAC No 2 tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi, mengindikasikan informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan. Kegunaan untuk pembuatan keputusan disajikan sebagai kualitas informasi yang paling penting. Dalam kaitannya dengan isi informasi, relevansi dan realibilitas merupakan dua kualitas primer yang harus dipenuhi dalam sebuah laporan keuangan.

Page 7: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Craig Deegan mengungkapkan bahwa: Meningkatkan karakteristik kualitatif dapat membedakan informasi yang lebih berguna dari informasi yang kurang berguna, yang meningkatkan karakteristik kualitatif adalah perbandingan, verifiabilitas, ketepatan waktu dan dapat dipahami. 21

Clifton, H.D menyatakan: Kualitas informasi, ketika mempertimbangkan keinginan memberikan informasi, hal-hal berikut harus diperhitungkan: a) Singkat; b) Akurat; c) Tepat waktu dan Terbaru. 22

Begitu pula dengan Paige Baltzan yang mengungkapkan bahwa: Keputusan bisnis hanya sebaik kualitas informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Lima karakteristik umum untuk informasi yang berkualitas tinggi: a) Akurat; b) Kelengkapan; c) Konsistensi; d) Keunikan; dan e) Ketepatan waktu). 23

Di beberapa organisasi, kurangnya data informasi sering tidak menjadi masalah karena volume data dan informasi yang tersedia dalam website yang cukup besar. Masalahnya adalah bagaimana untuk menangkap data yang benar dengan kualitas yang tepat, dan membuatnya tersedia untuk membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat. Manajemen data yang baik dan kualitas informasi yang tepat bisa menjadi kunci keberhasilan dalam pengambilan keputusan.24 Besarnya data yang yang tersedia terkadang membuat organisasi tersesat sehingga sulit untuk memilih arah tepat yang berkaitan erat dengan bisnis perusahaan dan stategi untuk mengatasi hambatan yang diciptakan oleh informasi yang buruk. Di dunia yang sumber dayanya terbatas, hal itu tidak ekonomis atau tepat waktu untuk

21 Craig Deegan, op. cit, p.23222 H.D Clifton, Business Information

Systems (Prentice Hall, 2000), p. 15-1623 Paige Baltzan, Business Driven

Technology: 3rd Edition (McGraw-Hill/Irwin, 2008), p. 76

24 Alexander Borek, Total Information Risk Management: Maximizing the Value of Data and Information Assets (USA: Morgan Kaufmann, 2014), p. 39

meningkatkan kualitas semua aset informasi pada waktu yang sama. Banyak kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas informasi waktu, biaya, dan tenaga, namun hal ini hanya bisa tercapai jika sumber daya ditargetkan untuk mencapai manfaat. Kita harus dengan bijaksana memprioritaskan dan memutuskan apa yang harus diprioritaskan. Untuk itu, pemahaman mendalam tentang risiko yang timbul dari informasi merupakan kunci utama keberhasilan. 25

Menurut Ritchie & Marshall: Kualitas dan kecukupan informasi yang tersedia akan mempengaruhi persepsi risiko bagi mereka yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. 26

Easely dan O’Hara juga menjelaskan bahwa: Akurasi akuntansi yang lebih tinggi menurunkan risiko, terutama bagi investor yang kurang informasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas dan kuantitas informasi mempengaruhi biaya modal dan perusahaan dapat mempengaruhi biaya modal mereka dengan memilih perlakuan akuntansi. 27

Sejalan dengan Easely dan O’Hara, menurut Cohen: “... kualitas yang tinggi dapat mengurangi ketidakpastian informasi dan dengan demikian perusahaan berkualitas tinggi menikmati informasi dan estimasi risiko yang lebih rendah”. 28

Menurut Damodaran, ada dua kunci untuk penilaian risiko yang baik. Pertama, kualitas yang lebih baik dan informasi yang lebih tepat waktu tentang risiko karena mereka berevolusi sehingga elemen kejutan berkurang. Kedua, alat-alat seperti tarif diskon risiko yang disesuaikan, simulasi, analisis skenario, dan VaR untuk

25 Ibid, p. 4026 Mahesh Raisinghani, Business

Intelligence in the Digital Economy Opportunities, Limitations and Risk (USA: Idea Group, 2004), p. 8

27 Bianca Ahrens, Capital Market Implications of Earnings Quality (Lohmar: Josef Eul Verlag, 2009), p. 48

28 Ibid, p. 56

Page 8: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

mengubah data mentah menjadi ukuran risiko. 29

Blue Ribbon Commitee mengungkapkan bahwa tata kelola yang baik dapat meningkatkan kinerja perusahaan, karena hal ini membuat manajemen bertanggungjawab kepada pemegang saham. Unsur kunci dari pengawasan adalah bekerjasama dengan manajemen untuk mematuhi hukum dan etika perusahaan. Pengawasan tersebut termasuk memastikan kebijakan akuntansi yang berkualitas, pengendalian internal, dan auditor independen serta objektif berada di tempat untuk mencegah penipuan, mengantisipasi risiko keuangan, dan mempublikasikan secara akurat, berkualitas tinggi, dan mengungkapkan informasi secara tepat waktu tentang materi keuangan dan lainnya ke papan, untuk pasar umum dan para pemegang saham. 30

D. Perumusan Hipotesis1. H1 : ketepatanwaktu berpengaruh

positif terhadap kualitas informasi yang tercermin melalui cummulative abnormal return.

2. H2 : risiko (beta) berpengaruh negatif terhadap kualitas informasi yang tercermin melalui cummulative abnormal return.

3. H3 : ketepatanwaktu dan risiko (beta) berpengaruh terhadap kualitas informasi yang tercermin melalui cummulative abnormal return.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ketepatan waktu

29 Aswath Damodaran, Strategic Risk Taking: a Framework for Risk Management (New Jersey: Pearson Education, 2008), p. 372

30 Zabihollah Rezaee, Financial Statement Fraud (New York: John Willey and Sons, 2002), p. 120

publikasi laporan keuangan oleh perusahaan manufaktur mempengaruhi kualitas informasi yang tercermin pada reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya perbedaan abnormal return antara sebelum dan sesudah peristiwa publikasi berdasarkan data-data yang benar dan dapat dipercaya.

Tujuan kedua adalah untuk membuktikan konsistensi faktor risiko (beta) yang telah terbukti mempengaruhi reaksi pasar sehingga mencerminkan kualitas informasi dari laporan keuangan.

B. Objek dan Ruang Lingkup PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulan

Desember 2014. Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan dan saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 serta laporan keuangan triwulan 2011-2013.

Penelitian ini difokuskan untuk menguji dampak atas ketepatan waktu publikasi laporan keuangan tahunan dan risiko (beta) terhadap kualitas informasi yang ditunjukkan dengan terjadinya abnormal return di sekitar tanggal publikasi.

C. Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan metode

studi peristiwa (event study). Event study adalah studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.31

Pengumuman yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah publikasi laporan keuangan tahunan oleh emiten dan harga saham perusahaan manufaktur. Periode pengamatan atau event window yang digunakan dalam penelitian ini adalah selama 11 hari, yaitu 5 hari sebelum publikasi, hari publikasi, dan 5 hari setelah publikasi.

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

31 Jogiyanto Hartono, op. cit, p. 536

Page 9: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Penelitian ini mengambil populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013, yaitu sebanyak 465 perusahaan. Sedangkan untuk populasi terjangkau peneliti memilih kelompok perusahaan manufaktur karena jumlahnya relatif besar bila dibandingkan dengan kelompok perusahaan lain di BEI.

Populasi terjangkau yang telah didapat kemudian diambil anggota sampel dengan menggunakan purposive sampling method, yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan anggota sample adalah :1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI tahun 2013.2. Memiliki laporan keuangan tahunan

yang di publikasi dalam batas waktu regulasian OJK yaitu paling lama 3 bulan setelah 31 Desember.

3. Perusahaan dengan data laporan keuangan tahunan yang tersedia lengkap.

4. Tidak termasuk dalam perusahaan yang delisting pada tahun berjalan.

5. Memiliki Laporan Keuangan Triwulan 2011-2013.Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah

disebutkan di atas, diperoleh 93 perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan tepat waktu sesuai dengan batas regulasian. Peneliti akan menentukan jumlah anggota sampel yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan tabel Isaac dan Michael dengan taraf kesalahan 5% yakni 75 perusahaan.

E. Teknik Pengumpulan DataData yang diperlukan untuk penelitian

ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang sudah tersedia. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di BEI dan situs www.idx.co.id, www.duniainvestasi.com/bei, dan www.finance.yahoo.com. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah Ketepatan waktu (variabel X1), Risiko

(variabel X2), dan Kualitas Informasi (variabel Y).1. Ketepatan Waktu

d. Definisi KonseptualKetepatan waktu merupakan

informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.

e. Definisi OperasionalVariabel yang digunakan

untuk ketepatan waktu adalah tanggal pada saat laporan keuangan tahunan dipublikasikan pada batas waktu regulasian OJK.

2. Risiko (Beta)a. Desinisi Konseptual

Risiko adalah ketidakpastian tentang pengembalian yang akan kita dapatkan atas investasi yang kita berikan.

b. Definisi OperasionalRisiko diukur menggunakan risiko sistematik (beta) yang diestimasi dengan menggunakan laba akuntansi. Beta akuntansi dapat dihitung dengan rumus :

hi=σ laba ,ℑ

σ2laba, M

Keterangan :

hi = Beta akuntansi sekuritas ke-i

σ laba, ℑ = Kovarian antara laba perusahaan ke-i dengan indeks laba pasar

σ 2laba , M = Varian dari indeks

laba pasar.

Indeks laba pasar dapat dihitung berdasarkan rata-rata laba akuntansi untuk portofolio pasar.

3. Kualitas Informasi

Page 10: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Kualitas informasi diukur dengan Cumulative Abnormal Return (CAR) yang merupakan proksi dari harga saham atau reaksi. CAR dihitung dalam jendela amatan 11 hari, terdiri dari 5 hari sebelum publikasi, hari publikasi, dan 5 hari setelah publikasi. CAR dapat diformulasikan sebagai berikut :

CAR¿=CAR¿(−5 ;+5)=∑−5

+5

AR¿

Keterangan :

AR¿(−5 ;+5 ) = Return Abnormal Kumulatif perusahaan i selama periode amatan yaitu 5 hari sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan.

Menghitung abnormal return (AR) dengan market adjusted model. AR dihitung dengan selisih antara return realisasi dengan return ekspektasi dengan rumus sebagai berikut :

AR¿ = R¿−Rmt (Jogiyanto Hartono, 2008)

Keterangan :

AR¿ = Abnormal return saham ke – i pada hari ke t

R¿ = Return realisasi saham ke i pada hari ke t

Rmt = Return pasar saham ke i pada hari ke t

Menghitung return realisasi saham individual ¿¿) selama periode pengamatan Return indeks pasar saham dihitung dengan rumus sebagai berikut :

R¿ = P¿−Pi , t−1

Pi ,t−1 (Jogiyanto

Hartono, 2008)

Keterangan :

P¿ = Harga saham ke i hari ke t

Pi, t-1 = Harga saham ke i hari ke t-1

Menghitung return indeks pasar saham ¿¿) selama periode pengamatan. Return indeks pasar saham dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Rmt = IHSGt−IHSGt−1

IHSGt−1

(Jogiyanto Hartono, 2008)

Keterangan :

IHSGt = Indeks pasar hari ke t

IHSGt−1 = Indeks pasar hari ke t – 1

F. Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah teknik regresi berganda atau multiple regression untuk menguji pengaruh ketepatanwaktu dan risiko (beta) terhadap kualitas informasi.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0. Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data penelitian ini, sebagai berikut :

1. Persyaratan Analisisa. Uji Normalitas

Rumus yang digunakan adalah:Lo=|F ( Zi)−S (Zi)|Keterangan:Lo = Harga multlakF(Zi) = Peluang harga bakuS(Zi) = Proporsi angka baku

b. Uji LinieritasUji kelinieran regresi menggunakan perhitungan yang disajikan dalam tabel ANOVA, untuk membuktikan linieritas regresi antar variabel, dilakukan dengan menguji hipotesis linieritas sebagai berikut:

Page 11: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

1) Fhitung=S2TCS2G

2) Ftabel dicari dengan menggunakan db pembilang = (k-2) dan db penyebut = (n-k)

2. Uji Asumsi Klasika. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Uji multikolinearitas dilakukan dengan pendekatan atas nilai R2 yang tinggi sementara terdapat sebagian besar atau semua yang secara parsial tidak signifikan, maka diduga terjadi multikolinearitas pada model tersebut.

b. Uji HeteroskedastisitasUji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Pada penelitian ini untuk menguji heteroskedastisitas, peneliti menggunakan Uji Spearman’s rho.

c. Uji AutokorelasiUji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu amatan dengan pengamatan lain pada model regresi.

3. Persamaan Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh kuantitatif dari Timeliness (X1) dan Risiko (X2) sebagai variabel yang mempengaruhi dan variabel terikatnya adalah Kualitas Informasi (Y), dimana fungsi dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Y=a+b1 X1+b2 X 2

Keterangan :Y = Variabel terikat (Kualitas

Informasi)

a = Konstanta (Nilai Y apabila X1, X2, ........ Xn=0)

X1 = Variabel bebas (Timeliness)X2 = Variabel bebas (Risiko)b1 = Koefisien regresi variabel bebas

pertamab2 = Koefisien regresi variabel bebas

kedua

4. Uji Hipotesisa. Analisis Korelasi Ganda (R)

Analisis korelasi ganda digunaan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, ...., Xn) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak.Rumus korelasi ganda dengan dua variabel independen adalah :Ry.x1x2=√(ry x1)

2+¿¿¿¿Keterangan :Ry.x1x2 = Korelasi variabel X1

dengan X2 secara bersama-sama dengan Kualitas Informasiryx1 = Korelasi sederhana (Product Moment Pearson) antara X1 dengan Yryx2 = Korelasi sederhana (Product Moment Pearson) antara X2 dengan Yry.x1x2 = Korelasi sederhana (Product Moment Pearson) antara X1 dengan X2

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen.Rumusan mencari koefisien determinasi dengan dua variabel independen adalah :R2 =

(ryx1)2+(ryx2)

2−2.(ryx 1)(ryx2)(ryx1 x2)1−(ryx 1 x2)

2

Keterangan :R2 = Koefisien determinasi

Page 12: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

ryx1 = Korelasi sederhana (product moment) antara X1 dengan Yryx2 = Korelasi sederhana (product moment) antara X2 dengan Yryx1 x2 = Korelasi sederhana (product moment) antara X1 dengan X2

c. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian dengan uji F atau anova digunakan untuk mengetahui apakan variabel independen (bebas) secara bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (terikat).Nilai Fhitung dicari dengan rumus:

Fhitung=R2/k

(1−R2)/(n−k−1)Keterangan :R2 = Koefisien determinasin = Jumlah datak = Jumlah variabel

d. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji-t)

Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.Rumus thitung pada analisa regresi adalah:

t hitung=b

SbKeterangan:b = Koefisien regresiSb = Standar eror

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Amrin. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Ahrens, Bianca. 2010. Capital Market Implications of Earnings Quality. Josef Eul Verlag: Lohmar.

Al-Hakim, Latif. 2007. Challenges of managing information quality in service organizations. Idea group Inc

Baltzan, Paige. 2008. Business Driven Technology : 3rd Edition. McGraw-Hill/Irwin.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2001. Accounting Theory 4th Edition. Jakarta: Salemba Empat.

Borek, Alexander. 2014. Total Information Risk Management : Maximizing the Value of Data and Information Assets. USA: Morgan Kaufmann

Cecchetti, Stephen G. 2006. Money Banking and Financial Markets. McGraw-Hill Irwin.

Charles P. Jones. 2009. Investment: Analysis and Management. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Clifton, H.D. 2000. Business Information Systems. Prentice Hall.

Damodaran, Aswath. 2008. Strategic Risk Taking: a Framework for Risk Management. New Jersey: Pearson Education.

Deegan, Craig. 2011. Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Australia.

Epstein, Marc J. 2010. Advances in Management Accounting. Emerald Group.

Gitman, J. Lawrence. 2009. Principles of Managerial Finance : 12th Edition. Boston: Pearson Education.

Hartono, Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE-Yogyakarta

Henderson, Scott. 2008. Issues in Financial Accounting: 13th Edition. Australia: Pearson Education.

Page 13: Matriks Penelitian: Pengaruh Timeliness dan Risiko (Beta) Terhadap Kualitas Informasi

Husnan, Suad dan Eny Pudjiastuti. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Investor. Bisnis Niaga Gas Dongkrak Laba Pertagas. 2014. investor.co.id. (diakses tanggal 25 Maret 2014)

Jorion, Philippe. 2002. Value at risk : the new benchmark for managing financial risk. McGraw-Hill Education (Asia).

Khan, Tariqullah. 2008. Manajemen Risiko : Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Bumi Aksara.

Kieso, Donald. 2010. Financial Accounting : 5th Edition. John & Wiley.

Merdeka. 54 Emiten Terlambat Sampaikan Laporan Keuangan 2011. 2012. merdeka.com. (Diakses tanggal 27 Mei 2014)

Merdeka. Reaksi Pasar Soal Deklarasi Capres Cawapres. 2014. merdeka.com. (diakses tanggal 26 Mei 2014)

Neraca. Emiten Anggap Remeh Otoritas Bursa. 2013. neraca.co.id. (Diakses tanggal 27 Mei 2014)

Oke Zone. Gara-Gara BUMI, Laporan Keuangan Bakrie Brothers Molor. 2012. economy.okezone.com. (Diakses tanggal 27 Mei 2014)

Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Penerbit Erlangga

Raisinghani, Mahesh. 2004. Business Intelligence in the Digital Economy Opportunities, Limitations and Risk. United States of America: Idea Group.

Rezaee, Zabihollah. 2002. Financial Statement Fraud. New York: John Willey and Sons.

Rima News. Skenario Besar dalam Aksi Bumi Plc. 2012. rimanews.com . (Diakses tanggal 27 Mei 2014)

Scott, William R. 2006. Financial Accounting Theory. USA : Pearson Prentice Hall.

Stice, Earl K. 2003. Intermediate Accounting, 15th Edition. United States of America: South-Western, part of Thomson Learning.

Trilestari, Dian Indriana. 2009. Pengaruh Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi dengan Variabel Kontrol Persistensi, Pertumbuhan dan Keterprediksian Laba, Beta, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan. Proceeding gdl-usm.

Wirakusuma, Made Gede. 2008. Pengaruh Ketepatwaktuan Publikasi Laporan Keuangan Terhadap Kandungan Kualitas Informasi Laba Akuntansi di Pasar Modal Indonesia. JRAI, Vol. 11 No. 3, September 2008, p. 286-311

Winwin, Yadiati. 2007. Teori Akuntansi-Suatu Pengantar. Jakarta: Kencana.

William, Milberg. 1992The Megacorp & Macrodynamics. USA: M. E. Sharpe, Inc.