mengukur beta saham
TRANSCRIPT
Pendahuluan
Jenis Return
Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return realisasi
merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan return yang
diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.
Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh
dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan
periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus:
keterangan:
Ri = Return saham
Pt = Harga saham pada periode t
Pt-1 = Harga saham pada periode t-1
Selain return saham terdapat juga return pasar (Rm) yang dapat dihitung dengan
rumus:
keterangan:
Rm = Return pasar
IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode t
IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode t-1
RISIKO DAN RETURN SAHAM
Dalam berinvestasi, selalu terdapat hal yang tidak dapat dihindari yaitu adanya risiko.
Menurut Reilly et al. (2000:III) risiko dapat diartikan “Risk is the uncertainty that an
investment will earn its expected rate of return” dari pengertian tersebut dinyatakan
bahwa risiko merupakan ketidaktentuan atas investasi yang akan diperoleh terhadap
imbal hasil yang diharapkan. Sedangkan Sharpe (1999) menyatakan “Risk is the think
for measuring of actual return deviation to expected return”. Jones (2000:10)
mendefinisikan “Risk is defind as the change that actual return on an investment will
be different from the expected return” . Risiko merupakan perubahan dimana return
aktual dari investasi akan berbeda-beda terhadap imbal hasil yang diharapkan.
Menurut Scott et al. (2000:182) “Risk the chance that an outcome other than
expected will occur”. Hal tersebut didukung oleh pendapat Brigham et al. (1999:192)
‘Risk can be defined as the chance that some unfavorable event will occur”. Keown
et al. (2002:469) mendefinisikan “Risk the likely variability associated with expected
revenue or income streams”. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa
risiko adalah penyimpangan yang terjadi antara actual return dari yang telah
diperkirakan sebelumnya yaitu imbal hasil yang diharapkan (expected return).
Hubungan Risiko dan Return Saham
Secara teknis, semakin besar hasil pengembalian yang diharapkan maka risiko yang
dihadapi oleh investor juga semakin besar. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Trade –off Risk and Return
Gambar 1 menunjukan adanya hubungan positif antara risiko dan return. Garis
vertikal dalam gambar 1 menunjukan besarnya tingkat hasil yang diharapkan yang
layak, sedangkan garis horizontal memperlihatkan risiko yang ditanggung investor.
Titik Rf pada gambar menunjukan return bebas risiko (risk-free rate).Rf pada gambar
di atas menunjukan satu pilihan investasi yang menawarkan return sebesar Rf dengan
risiko sebesar nol (0). Kesimpulan dari pola hubungan antara risiko dan return
adalah, bahwa risiko dan return mempunyai hubungan yang searah dan linier. Artinya
semakin tinggi risiko suatu aset semakin tinggi pula return dari aset tersebut,
demikian juga sebaliknya.
Risiko Sistematis (Beta)
Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat didiversifikasi (dihindarkan),
disebut juga dengan risiko pasar. Risiko ini berkaitan dengan kondisi yang terjadi di
pasar secara umum, misalnya perubahan dalam perekonomian secara makro, risiko
tingkat bunga, risiko politik, risiko inflasi, risiko nilai tukar dan risiko pasar. Risiko
ini mempengaruhi semua perusahaan dan karenanya tidak bisa dihilangkan dengan
diversifikasi. Parameter yang digunakan dalam mengukur risiko ini adalah beta.
Pengertian beta menurut Jones (2000:178) adalah “Beta a measure of valatility,
or relative systematic risk”. Dimana pengertian volatilitas adalah sebagai fluktuasi
dari return suatu sekuritas dalam suatu periode tertentu. Jika fluktuasi return sekuritas
secara statistik mengikuti fluktuasi return pasar, maka beta dari sekuritas tersebut b
rnilai 1. Misalnya apabila return pasar naik sebesar 5%, maka investor akan
menghargapkan kenaikan return sekuritasnya sebesar 5% pula. Scott et al. (2000:201)
yang menyatakan bahwa “Beta a measure stock’s volatility relative to an average
stock”. Lain halnya dengan pendapat Brealey, et. al. (2001:290) yang mendefinisikan
“beta is a sensitivity of a stock’s return to the return on the market portofolio”.
Sedangkan menurut Ross et al. (2003:431) beta adalah “The amount of systematic
risk present a particular risky asset relative to that in an average risky asset” . Dapat
disimpulkan bahwa beta adalah pengukur volatilitas suatu risiko sistematis pada
sekuritas. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan titik estimasi yang
menggunakan data historis maupun estimasi secara subjektif.
Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar
(return sekuritas dan return pasar).
Secara matematis beta dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
keterangan:
X = Return pasar (Rm)
Y = Return saham (Ri)
N = Jumlah data
β = Beta saham
Atau dapat dinyatakan dengan rumus:
keterangan:
βi = Beta saham
Cov = Covarian
Var = Varians
Ri = Return saham
Rm = Return Pasar
Risiko Tidak Sistematis
Risiko tidak sistematik merupakan risiko yang berpengaruh khusus pada sebuah asset
tunggal atau sebuah asset kelompok kecil, dan risiko tidak sistematis merupakan
risiko yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Parameter yang digunakan dalam
risiko tidak sistematis adalah standar deviasi. Standar deviasi adalah risiko yang
dihadapi oleh investor saat ini dianggap sama dengan tingkat variabilitas dari return
yang diharapkan. Semakin berfluktuasi tingkat harapan return yang akan didapat
maka tingkat risiko juga tinggi.
Gambar 2. Risiko Systematic dan Unsystematic
Gambar 2 di atas menjelaskan hubungan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.
Risiko tersebut digambarkan melalui risiko total yang merupakan penjumlahan dari
risiko sistematis (Systematic risk) dan risiko tidak sistematis (Unsystematic risk).
Risiko tersebut dipergunakan karena dapat mengukur secara garis besar tingkat risiko
secara keseluruhan.
Data dan Hasil Empiris
Untuk mengetahui beta saham ASII terhadap pasar (IHSG), kita harus mempunyai
data harga saham ASII dan tentunya nilai indeks (IHSG)
Date ASII IHSG
4/5/2010 42320.5 2845.01
4/12/2010 41784.79 2878.67
4/19/2010 44609.41 2924.73
4/26/2010 45924.31 2971.25
5/3/2010 39154.98 2739.33
5/10/2010 41492.59 2858.39
5/17/2010 37012.17 2623.22
5/24/2010 40421.19 2713.92
5/31/2010 43781.5 2823.25
6/7/2010 41882.2 2801.9
6/14/2010 48148.27 2929.59
6/21/2010 47999.5 2947.02
6/28/2010 45916.88 2871.55
7/5/2010 46958.2 2943.9
7/12/2010 49338.34 2992.45
7/19/2010 49685.44 3042.02
7/26/2010 50280.47 3069.28
8/2/2010 48396.2 3060.59
8/9/2010 47900.33 3053.01
8/16/2010 48396.2 3117.72
8/23/2010 47106.95 3104.73
8/30/2010 49586.27 3164.28
9/6/2010 54247.38 3384.65
9/20/2010 55536.62 3397.63
9/27/2010 59106.83 3547.11
10/4/2010 56478.76 3546.95
10/11/201
0
55784.55 3597.03
10/18/201
0
55685.38 3597.75
10/25/201
0
57000 3635.32
11/1/2010 56700 3655.3
11/8/2010 56800 3665.85
11/15/201
0
55300 3725.05
11/22/201
0
54150 3642.5
11/29/201
0
52750 3696.26
12/6/2010 53900 3747.71
12/13/201
0
50300 3581.56
12/20/201
0
52550 3611.53
12/27/201
0
54550 3703.51
1/3/2011 49000 3631.45
1/10/2011 48000 3569.14
1/17/2011 47150 3379.54
1/24/2011 51350 3487.61
1/31/2011 48700 3496.17
2/7/2011 48400 3391.77
2/14/2011 53000 3501.5
2/21/2011 51550 3443.53
2/28/2011 54900 3542.9
3/7/2011 54400 3542.23
3/14/2011 54000 3494.07
3/21/2011 57900 3607.11
3/28/2011 57000 3678.67
Data tersebut di atas ialah data harga saham ASII dan nilai IHSG dalam periode
Maret 2010 – Maret 2011. Setelah mendapat data di atas, maka lakukan perhitungan return
dari saham dan IHSG dengan cara harga sekarang dikurangi harga pada periode (minggu)
sebelumnya dan dibagi harga periode sebelumnya ((Pt – Pt-1)/Pt-1) , seperti berikut :
Date ASII IHSG RASII (Y) RIHSG
(X)
4/5/2010 42320.5 2845.01
4/12/2010 41784.79 2878.67 -0.01266 0.011831
4/19/2010 44609.41 2924.73 0.067599 0.016
4/26/2010 45924.31 2971.25 0.029476 0.015906
5/3/2010 39154.98 2739.33 -0.1474 -0.07805
5/10/2010 41492.59 2858.39 0.059701 0.043463
5/17/2010 37012.17 2623.22 -0.10798 -0.08227
5/24/2010 40421.19 2713.92 0.092105 0.034576
5/31/2010 43781.5 2823.25 0.083132 0.040285
6/7/2010 41882.2 2801.9 -0.04338 -0.00756
6/14/2010 48148.27 2929.59 0.149612 0.045573
6/21/2010 47999.5 2947.02 -0.00309 0.00595
6/28/2010 45916.88 2871.55 -0.04339 -0.02561
7/5/2010 46958.2 2943.9 0.022678 0.025195
7/12/2010 49338.34 2992.45 0.050686 0.016492
7/19/2010 49685.44 3042.02 0.007035 0.016565
7/26/2010 50280.47 3069.28 0.011976 0.008961
8/2/2010 48396.2 3060.59 -0.03748 -0.00283
8/9/2010 47900.33 3053.01 -0.01025 -0.00248
8/16/2010 48396.2 3117.72 0.010352 0.021195
8/23/2010 47106.95 3104.73 -0.02664 -0.00417
8/30/2010 49586.27 3164.28 0.052632 0.01918
9/6/2010 54247.38 3384.65 0.094 0.069643
9/20/2010 55536.62 3397.63 0.023766 0.003835
9/27/2010 59106.83 3547.11 0.064286 0.043995
10/4/2010 56478.76 3546.95 -0.04446 -4.5E-05
10/11/2010 55784.55 3597.03 -0.01229 0.014119
10/18/2010 55685.38 3597.75 -0.00178 0.0002
10/25/2010 57000 3635.32 0.023608 0.010443
11/1/2010 56700 3655.3 -0.00526 0.005496
11/8/2010 56800 3665.85 0.001764 0.002886
11/15/2010 55300 3725.05 -0.02641 0.016149
11/22/2010 54150 3642.5 -0.0208 -0.02216
11/29/2010 52750 3696.26 -0.02585 0.014759
12/6/2010 53900 3747.71 0.021801 0.013919
12/13/2010 50300 3581.56 -0.06679 -0.04433
12/20/2010 52550 3611.53 0.044732 0.008368
12/27/2010 54550 3703.51 0.038059 0.025468
1/3/2011 49000 3631.45 -0.10174 -0.01946
1/10/2011 48000 3569.14 -0.02041 -0.01716
1/17/2011 47150 3379.54 -0.01771 -0.05312
1/24/2011 51350 3487.61 0.089077 0.031978
1/31/2011 48700 3496.17 -0.05161 0.002454
2/7/2011 48400 3391.77 -0.00616 -0.02986
2/14/2011 53000 3501.5 0.095041 0.032352
2/21/2011 51550 3443.53 -0.02736 -0.01656
2/28/2011 54900 3542.9 0.064985 0.028857
3/7/2011 54400 3542.23 -0.00911 -0.00019
3/14/2011 54000 3494.07 -0.00735 -0.0136
3/21/2011 57900 3607.11 0.072222 0.032352
3/28/2011 57000 3678.67 -0.01554 0.019839
Untuk membuat analisis regresi linier sederhana dengan variabel dependen
(Y) adalah return saham dan variabel independen (X) adalah return pasar.
Y = α + β X
Y = return saham
α = intercept
β = koefisien regresi (mewakili nilai Beta)
X = return pasar
Jadi dalam hal ini, dependent variable nya (X) ialah return saham ASII dan
independent variable nya (Y) ialah return IHSG. Maka β (systematic risk) dan α
(intercept) dapat dihitung menggunakan rumus regresi, yaitu :
Slope(β) = (NΣXY - (ΣX)(ΣY)) / (NΣX2 - (ΣX)2)
Intercept(α) = (ΣY - b(ΣX)) / N
Maka variabel ∑XY, ∑X, ∑Y dan ∑X2 perlu dihitung :
RASII (Y) RIHSG (X) XY X2
-0.01266 0.011831 -0.000149765 0.000139978
0.067599 0.016 0.001081618 0.000256014
0.029476 0.015906 0.000468835 0.000252993
-0.1474 -0.07805 0.011505409 0.006092535
0.059701 0.043463 0.002594816 0.001889048
-0.10798 -0.08227 0.008884001 0.006768943
0.092105 0.034576 0.00318462 0.001195488
0.083132 0.040285 0.00334898 0.001622873
-0.04338 -0.00756 0.000328059 5.7187E-05
0.149612 0.045573 0.006818204 0.002076866
-0.00309 0.00595 -1.83834E-05 3.53982E-05
-0.04339 -0.02561 0.001111129 0.000655817
0.022678 0.025195 0.000571392 0.000634811
0.050686 0.016492 0.000835906 0.000271977
0.007035 0.016565 0.000116537 0.0002744
0.011976 0.008961 0.000107318 8.03022E-05
-0.03748 -0.00283 0.000106103 8.01616E-06
-0.01025 -0.00248 2.53759E-05 6.13378E-06
0.010352 0.021195 0.000219418 0.000449248
-0.02664 -0.00417 0.000110994 1.73598E-05
0.052632 0.01918 0.001009498 0.000367888
0.094 0.069643 0.006546444 0.00485015
0.023766 0.003835 9.11414E-05 1.47069E-05
0.064286 0.043995 0.002828273 0.001935593
-0.04446 -4.5E-05 2.0056E-06 2.03465E-09
-0.01229 0.014119 -0.000173546 0.000199351
-0.00178 0.0002 -3.5584E-07 4.00661E-08
∑
0.023608 0.010443 0.00024653 0.000109049
-0.00526 0.005496 -2.89267E-05 3.02069E-05
0.001764 0.002886 5.09034E-06 8.33027E-06
-0.02641 0.016149 -0.000426471 0.000260792
-0.0208 -0.02216 0.000460848 0.0004911
-0.02585 0.014759 -0.000381583 0.000217831
0.021801 0.013919 0.000303458 0.000193752
-0.06679 -0.04433 0.002961066 0.00196548
0.044732 0.008368 0.000374308 7.00211E-05
0.038059 0.025468 0.000969303 0.000648641
-0.10174 -0.01946 0.001979607 0.000378583
-0.02041 -0.01716 0.000350172 0.000294412
-0.01771 -0.05312 0.000940703 0.002821951
0.089077 0.031978 0.002848493 0.001022575
-0.05161 0.002454 -0.000126663 6.02409E-06
-0.00616 -0.02986 0.00018395 0.000891694
0.095041 0.032352 0.003074762 0.001046642
-0.02736 -0.01656 0.000452941 0.000274093
0.064985 0.028857 0.001875286 0.000832727
-0.00911 -0.00019 1.72232E-06 3.57628E-08
-0.00735 -0.0136 9.99703E-05 0.00018485
0.072222 0.032352 0.00233653 0.001046649
-0.01554 0.019839 -0.000308372 0.00039357
0.377433 0.278833 0.069746748 0.043342129
∑Y = 0.377433 ∑X = 0.278833
∑XY = 0.069746748 ∑X2 = 0.043342129 N = 49
Maka didapat hasil Maka β (systematic risk) dan α (intercept) sebagai berikut :
β 1.617995985α -0.001365125
Selain manual menggunakan excel seperti cara di atas, kita juga dapat menggunakan
program seperti EVIEWS atau SPSS untuk melakukan penghitungan β (systematic
risk) dan α (intercept).
Untuk perhitungan saham ASII, nilai koefisien hasil regresi (α) = -0.001478.
Nilai koefisiennya negatif tidak signifikan maka return pasar (variabel X = variabel
independen) tidak berpengaruh kuat terhadap return saham (variabel Y = variabel
dependen).
Persamaan regresinya:
Y = α + β X
Y = -0.001478 + 1.618725 X
t-hitung β = 10.47643
Pada persamaan regresi diatas,koefisien intercept merupakan α, sedangkan β
merupakan persamaan regresi. dapat diketahui bahwa nilai konstanta (intercept)
adalah -0.001478. Bila return pasar (X=0) maka saham ASII hanya akan
menghasilkan kerugian sebesar 0.001478 apabila slope nya adalah 1.618725.
Koefisien return pasar (variabel X = variabel independen) sebesar 1.618725
artinya bahwa return pasar mempunyai pengaruh positif terhadap return saham ASII,
jika return pasar naik 1% maka akan mengakibatkan return saham ASII naik sebesar
1.618725%. Return pasar mempunyai pengaruh pada return saham yaitu adanya
kenaikan karena return pasar positif. Jika Y naik 1 satuan maka X akan naik sebesar
1.618725. Uji t di pengaruhi oleh nilai Y (return saham) dan nilai X (return pasar).
Hubungan antara resiko dan pengembalian harus dijabarkan : untuk tingkat
tertentu sebagaimana diukur dengan beta, berapakah tingkat pengembalian yang
diinginkan oleh investor untuk mengkompensasi risiko tersebut?
Premi resiko pasar (market risk premium) adalah pengembalian terhadap suku
bunga bebas resiko yang diperlukan untuk mengkompensasi investor dalam
menghadapi jumlah resiko rata-rata. Premi resiko pasar menunjukkan premi yang
diminta investor untuk menghadapi resiko saham rata-rata, dan hal itu tergantung
pada tingkat penolakan resiko para investor.
RPm = E(Rm) - Rf
Untuk Indonesia, country risk-nya yaitu 4,5%. Country risk biasanya disebut juga
political risk, yaitu resiko yang penting untuk para investor pada zaman sekarang ini.
Dengan banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik secara
langsung maupun tidak langsung, stabilitas dan kelangsungan hidup eknomi suatu
negara perlu dipertimbangkan. Amerika Serikat mempunyai country risk yang paling
rendah, dan beberapa negara lain dapat dinilai dengan menggunaan ukuran Amerika
Serikat sebagai tolok ukurnya.
Total risk premium di Indonesia yaitu sebesar 9,13% (www.damodaran.com).
Sehingga expected return dapat dihitung :
E(RASII) = Rf + β (RPm)
= 6.75% + 1,618725 (9,13%)
= 21.53%
Jadi dapat disimpulkan bahwa expected return dari investor untuk menanam
modalnya di saham ASII adalah 21.53%.
Kesimpulan
Semakin tinggi risiko, semakin rendah harga saham, yang berarti semakin
tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan. Beta merupakan resiko sistematis
sedangkan standar deviasi merupakan resiko portofolio. Setiap saham mempunyai
beta yang berbeda. Jika mempunyai lebih dari 1 saham, maka portofolio = rata-rata
beta dalam portofolio tersebut.
Beta mengukur sensitivitas (responsif) return dari setiap saham terhadap
return dari tingkat keuntungan seluruh pasar.
•Beta = 1, maka return saham akan berfluktuasi persis sama dengan fluktuasi return
pasar.
•Beta > 1, maka return saham berfluktuasi lebih besar daripada fluktuasi return pasar.
•Beta < 1, maka fluktuasi return saham lebih kecil daripada fluktuasi return pasar.
Saham dengan beta lebih dari 1 disebut sebagai saham agresif karena return
saham meningkat atau menurun lebih besar dibandingkan dengan return pasar.
Sedangkan saham dengan beta lebih kecil dari 1 disebut sebagai saham defensif
karena return saham meningkat atau menurun lebih kecil dibandingkan dengan return
pasar.
Semakin besar return saham maka semakin besar betanya. Semakin besar
return saham, semakin besar variance, akibatnya standar deviasi juga semakin besar.
Dapat dikatakan, semakin besar beta maka semakin besar standar deviasinya. Beta
berbanding lurus dengan standar deviasi.
Saham ASII merupakan saham agresif karena memiliki Beta > 1 yang berarti
return saham ASII meningkat atau menurun lebih besar dibandingkan dengan return
pasar. Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor untuk
menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada perusahaan Astra International.
Dengan demikian dalam melakukan investasi akan lebih beresiko investor bila
menginvestasikan modalnya pada saham Astra karena Astra memiliki resiko yang
lebih besar dari resiko pasar (IHSG) namun beta sahamnya mampu meningkatkan
return saham sebesar 163,04 %.