mengukur beta saham

29
Pendahuluan Jenis Return Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return realisasi merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus: keterangan: Ri = Return saham Pt = Harga saham pada periode t Pt-1 = Harga saham pada periode t-1 Selain return saham terdapat juga return pasar (Rm) yang dapat dihitung dengan rumus:

Upload: stevanussetiawansumadihardja

Post on 03-Jul-2015

6.412 views

Category:

Documents


60 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengukur Beta Saham

Pendahuluan

Jenis Return

Menurut Jogiyanto (2003:109) saham dibedakan menjadi dua: (1) return realisasi

merupakan return yang telah terjadi, (2) return ekspektasi merupakan return yang

diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang akan datang.

Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah hasil yang diperoleh

dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan

periode sebelumnya dengan mengabaikan dividen, maka dapat ditulis rumus:

keterangan:

Ri = Return saham

Pt = Harga saham pada periode t

Pt-1 = Harga saham pada periode t-1

Selain return saham terdapat juga return pasar (Rm) yang dapat dihitung dengan

rumus:

keterangan:

Rm = Return pasar

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada periode t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada periode t-1

Page 2: Mengukur Beta Saham

RISIKO DAN RETURN SAHAM

Dalam berinvestasi, selalu terdapat hal yang tidak dapat dihindari yaitu adanya risiko.

Menurut Reilly et al. (2000:III) risiko dapat diartikan “Risk is the uncertainty that an

investment will earn its expected rate of return” dari pengertian tersebut dinyatakan

bahwa risiko merupakan ketidaktentuan atas investasi yang akan diperoleh terhadap

imbal hasil yang diharapkan. Sedangkan Sharpe (1999) menyatakan “Risk is the think

for measuring of actual return deviation to expected return”. Jones (2000:10)

mendefinisikan “Risk is defind as the change that actual return on an investment will

be different from the expected return” . Risiko merupakan perubahan dimana return

aktual dari investasi akan berbeda-beda terhadap imbal hasil yang diharapkan.

Menurut Scott et al. (2000:182) “Risk the chance that an outcome other than

expected will occur”. Hal tersebut didukung oleh pendapat Brigham et al. (1999:192)

‘Risk can be defined as the chance that some unfavorable event will occur”. Keown

et al. (2002:469) mendefinisikan “Risk the likely variability associated with expected

revenue or income streams”. Dari beberapa pengertian dapat disimpulkan bahwa

risiko adalah penyimpangan yang terjadi antara actual return dari yang telah

diperkirakan sebelumnya yaitu imbal hasil yang diharapkan (expected return).

Hubungan Risiko dan Return Saham

Secara teknis, semakin besar hasil pengembalian yang diharapkan maka risiko yang

dihadapi oleh investor juga semakin besar. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 3: Mengukur Beta Saham

Gambar 1. Trade –off Risk and Return

Gambar 1 menunjukan adanya hubungan positif antara risiko dan return. Garis

vertikal dalam gambar 1 menunjukan besarnya tingkat hasil yang diharapkan yang

layak, sedangkan garis horizontal memperlihatkan risiko yang ditanggung investor.

Titik Rf pada gambar menunjukan return bebas risiko (risk-free rate).Rf pada gambar

di atas menunjukan satu pilihan investasi yang menawarkan return sebesar Rf dengan

risiko sebesar nol (0). Kesimpulan dari pola hubungan antara risiko dan return

adalah, bahwa risiko dan return mempunyai hubungan yang searah dan linier. Artinya

semakin tinggi risiko suatu aset semakin tinggi pula return dari aset tersebut,

demikian juga sebaliknya.

Risiko Sistematis (Beta)

Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat didiversifikasi (dihindarkan),

disebut juga dengan risiko pasar. Risiko ini berkaitan dengan kondisi yang terjadi di

pasar secara umum, misalnya perubahan dalam perekonomian secara makro, risiko

tingkat bunga, risiko politik, risiko inflasi, risiko nilai tukar dan risiko pasar. Risiko

ini mempengaruhi semua perusahaan dan karenanya tidak bisa dihilangkan dengan

diversifikasi. Parameter yang digunakan dalam mengukur risiko ini adalah beta.

Pengertian beta menurut Jones (2000:178) adalah “Beta a measure of valatility,

or relative systematic risk”. Dimana pengertian volatilitas adalah sebagai fluktuasi

Page 4: Mengukur Beta Saham

dari return suatu sekuritas dalam suatu periode tertentu. Jika fluktuasi return sekuritas

secara statistik mengikuti fluktuasi return pasar, maka beta dari sekuritas tersebut b

rnilai 1. Misalnya apabila return pasar naik sebesar 5%, maka investor akan

menghargapkan kenaikan return sekuritasnya sebesar 5% pula. Scott et al. (2000:201)

yang menyatakan bahwa “Beta a measure stock’s volatility relative to an average

stock”. Lain halnya dengan pendapat Brealey, et. al. (2001:290) yang mendefinisikan

“beta is a sensitivity of a stock’s return to the return on the market portofolio”.

Sedangkan menurut Ross et al. (2003:431) beta adalah “The amount of systematic

risk present a particular risky asset relative to that in an average risky asset” . Dapat

disimpulkan bahwa beta adalah pengukur volatilitas suatu risiko sistematis pada

sekuritas. Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan titik estimasi yang

menggunakan data historis maupun estimasi secara subjektif.

Beta historis dapat dihitung dengan menggunakan data historis berupa data pasar

(return sekuritas dan return pasar).

Secara matematis beta dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

keterangan:

X = Return pasar (Rm)

Y = Return saham (Ri)

N = Jumlah data

β = Beta saham

Atau dapat dinyatakan dengan rumus:

Page 5: Mengukur Beta Saham

keterangan:

βi = Beta saham

Cov = Covarian

Var = Varians

Ri = Return saham

Rm = Return Pasar

Risiko Tidak Sistematis

Risiko tidak sistematik merupakan risiko yang berpengaruh khusus pada sebuah asset

tunggal atau sebuah asset kelompok kecil, dan risiko tidak sistematis merupakan

risiko yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Parameter yang digunakan dalam

risiko tidak sistematis adalah standar deviasi. Standar deviasi adalah risiko yang

dihadapi oleh investor saat ini dianggap sama dengan tingkat variabilitas dari return

yang diharapkan. Semakin berfluktuasi tingkat harapan return yang akan didapat

maka tingkat risiko juga tinggi.

Page 6: Mengukur Beta Saham

Gambar 2. Risiko Systematic dan Unsystematic

Gambar 2 di atas menjelaskan hubungan risiko sistematis dan risiko tidak sistematis.

Risiko tersebut digambarkan melalui risiko total yang merupakan penjumlahan dari

risiko sistematis (Systematic risk) dan risiko tidak sistematis (Unsystematic risk).

Risiko tersebut dipergunakan karena dapat mengukur secara garis besar tingkat risiko

secara keseluruhan.

Page 7: Mengukur Beta Saham

Data dan Hasil Empiris

Untuk mengetahui beta saham ASII terhadap pasar (IHSG), kita harus mempunyai

data harga saham ASII dan tentunya nilai indeks (IHSG)

Date ASII IHSG

4/5/2010 42320.5 2845.01

4/12/2010 41784.79 2878.67

4/19/2010 44609.41 2924.73

4/26/2010 45924.31 2971.25

5/3/2010 39154.98 2739.33

5/10/2010 41492.59 2858.39

5/17/2010 37012.17 2623.22

5/24/2010 40421.19 2713.92

5/31/2010 43781.5 2823.25

6/7/2010 41882.2 2801.9

6/14/2010 48148.27 2929.59

6/21/2010 47999.5 2947.02

6/28/2010 45916.88 2871.55

7/5/2010 46958.2 2943.9

7/12/2010 49338.34 2992.45

7/19/2010 49685.44 3042.02

7/26/2010 50280.47 3069.28

8/2/2010 48396.2 3060.59

8/9/2010 47900.33 3053.01

8/16/2010 48396.2 3117.72

Page 8: Mengukur Beta Saham

8/23/2010 47106.95 3104.73

8/30/2010 49586.27 3164.28

9/6/2010 54247.38 3384.65

9/20/2010 55536.62 3397.63

9/27/2010 59106.83 3547.11

10/4/2010 56478.76 3546.95

10/11/201

0

55784.55 3597.03

10/18/201

0

55685.38 3597.75

10/25/201

0

57000 3635.32

11/1/2010 56700 3655.3

11/8/2010 56800 3665.85

11/15/201

0

55300 3725.05

11/22/201

0

54150 3642.5

11/29/201

0

52750 3696.26

12/6/2010 53900 3747.71

12/13/201

0

50300 3581.56

12/20/201

0

52550 3611.53

12/27/201

0

54550 3703.51

1/3/2011 49000 3631.45

1/10/2011 48000 3569.14

Page 9: Mengukur Beta Saham

1/17/2011 47150 3379.54

1/24/2011 51350 3487.61

1/31/2011 48700 3496.17

2/7/2011 48400 3391.77

2/14/2011 53000 3501.5

2/21/2011 51550 3443.53

2/28/2011 54900 3542.9

3/7/2011 54400 3542.23

3/14/2011 54000 3494.07

3/21/2011 57900 3607.11

3/28/2011 57000 3678.67

Data tersebut di atas ialah data harga saham ASII dan nilai IHSG dalam periode

Maret 2010 – Maret 2011. Setelah mendapat data di atas, maka lakukan perhitungan return

dari saham dan IHSG dengan cara harga sekarang dikurangi harga pada periode (minggu)

sebelumnya dan dibagi harga periode sebelumnya ((Pt – Pt-1)/Pt-1) , seperti berikut :

Date ASII IHSG RASII (Y) RIHSG

(X)

4/5/2010 42320.5 2845.01

4/12/2010 41784.79 2878.67 -0.01266 0.011831

4/19/2010 44609.41 2924.73 0.067599 0.016

4/26/2010 45924.31 2971.25 0.029476 0.015906

5/3/2010 39154.98 2739.33 -0.1474 -0.07805

5/10/2010 41492.59 2858.39 0.059701 0.043463

5/17/2010 37012.17 2623.22 -0.10798 -0.08227

5/24/2010 40421.19 2713.92 0.092105 0.034576

5/31/2010 43781.5 2823.25 0.083132 0.040285

6/7/2010 41882.2 2801.9 -0.04338 -0.00756

Page 10: Mengukur Beta Saham

6/14/2010 48148.27 2929.59 0.149612 0.045573

6/21/2010 47999.5 2947.02 -0.00309 0.00595

6/28/2010 45916.88 2871.55 -0.04339 -0.02561

7/5/2010 46958.2 2943.9 0.022678 0.025195

7/12/2010 49338.34 2992.45 0.050686 0.016492

7/19/2010 49685.44 3042.02 0.007035 0.016565

7/26/2010 50280.47 3069.28 0.011976 0.008961

8/2/2010 48396.2 3060.59 -0.03748 -0.00283

8/9/2010 47900.33 3053.01 -0.01025 -0.00248

8/16/2010 48396.2 3117.72 0.010352 0.021195

8/23/2010 47106.95 3104.73 -0.02664 -0.00417

8/30/2010 49586.27 3164.28 0.052632 0.01918

9/6/2010 54247.38 3384.65 0.094 0.069643

9/20/2010 55536.62 3397.63 0.023766 0.003835

9/27/2010 59106.83 3547.11 0.064286 0.043995

10/4/2010 56478.76 3546.95 -0.04446 -4.5E-05

10/11/2010 55784.55 3597.03 -0.01229 0.014119

10/18/2010 55685.38 3597.75 -0.00178 0.0002

10/25/2010 57000 3635.32 0.023608 0.010443

11/1/2010 56700 3655.3 -0.00526 0.005496

11/8/2010 56800 3665.85 0.001764 0.002886

11/15/2010 55300 3725.05 -0.02641 0.016149

11/22/2010 54150 3642.5 -0.0208 -0.02216

11/29/2010 52750 3696.26 -0.02585 0.014759

12/6/2010 53900 3747.71 0.021801 0.013919

12/13/2010 50300 3581.56 -0.06679 -0.04433

12/20/2010 52550 3611.53 0.044732 0.008368

12/27/2010 54550 3703.51 0.038059 0.025468

1/3/2011 49000 3631.45 -0.10174 -0.01946

Page 11: Mengukur Beta Saham

1/10/2011 48000 3569.14 -0.02041 -0.01716

1/17/2011 47150 3379.54 -0.01771 -0.05312

1/24/2011 51350 3487.61 0.089077 0.031978

1/31/2011 48700 3496.17 -0.05161 0.002454

2/7/2011 48400 3391.77 -0.00616 -0.02986

2/14/2011 53000 3501.5 0.095041 0.032352

2/21/2011 51550 3443.53 -0.02736 -0.01656

2/28/2011 54900 3542.9 0.064985 0.028857

3/7/2011 54400 3542.23 -0.00911 -0.00019

3/14/2011 54000 3494.07 -0.00735 -0.0136

3/21/2011 57900 3607.11 0.072222 0.032352

3/28/2011 57000 3678.67 -0.01554 0.019839

Untuk membuat analisis regresi linier sederhana dengan variabel dependen

(Y) adalah return saham dan variabel independen (X) adalah return pasar.

Y = α + β X

Y = return saham

α = intercept

β = koefisien regresi (mewakili nilai Beta)

X = return pasar

Jadi dalam hal ini, dependent variable nya (X) ialah return saham ASII dan

independent variable nya (Y) ialah return IHSG. Maka β (systematic risk) dan α

(intercept) dapat dihitung menggunakan rumus regresi, yaitu :

Slope(β) = (NΣXY - (ΣX)(ΣY)) / (NΣX2 - (ΣX)2)

Intercept(α) = (ΣY - b(ΣX)) / N

Maka variabel ∑XY, ∑X, ∑Y dan ∑X2 perlu dihitung :

Page 12: Mengukur Beta Saham

RASII (Y) RIHSG (X) XY X2

-0.01266 0.011831 -0.000149765 0.000139978

0.067599 0.016 0.001081618 0.000256014

0.029476 0.015906 0.000468835 0.000252993

-0.1474 -0.07805 0.011505409 0.006092535

0.059701 0.043463 0.002594816 0.001889048

-0.10798 -0.08227 0.008884001 0.006768943

0.092105 0.034576 0.00318462 0.001195488

0.083132 0.040285 0.00334898 0.001622873

-0.04338 -0.00756 0.000328059 5.7187E-05

0.149612 0.045573 0.006818204 0.002076866

-0.00309 0.00595 -1.83834E-05 3.53982E-05

-0.04339 -0.02561 0.001111129 0.000655817

0.022678 0.025195 0.000571392 0.000634811

0.050686 0.016492 0.000835906 0.000271977

0.007035 0.016565 0.000116537 0.0002744

0.011976 0.008961 0.000107318 8.03022E-05

-0.03748 -0.00283 0.000106103 8.01616E-06

-0.01025 -0.00248 2.53759E-05 6.13378E-06

0.010352 0.021195 0.000219418 0.000449248

-0.02664 -0.00417 0.000110994 1.73598E-05

0.052632 0.01918 0.001009498 0.000367888

0.094 0.069643 0.006546444 0.00485015

0.023766 0.003835 9.11414E-05 1.47069E-05

0.064286 0.043995 0.002828273 0.001935593

-0.04446 -4.5E-05 2.0056E-06 2.03465E-09

-0.01229 0.014119 -0.000173546 0.000199351

-0.00178 0.0002 -3.5584E-07 4.00661E-08

Page 13: Mengukur Beta Saham

0.023608 0.010443 0.00024653 0.000109049

-0.00526 0.005496 -2.89267E-05 3.02069E-05

0.001764 0.002886 5.09034E-06 8.33027E-06

-0.02641 0.016149 -0.000426471 0.000260792

-0.0208 -0.02216 0.000460848 0.0004911

-0.02585 0.014759 -0.000381583 0.000217831

0.021801 0.013919 0.000303458 0.000193752

-0.06679 -0.04433 0.002961066 0.00196548

0.044732 0.008368 0.000374308 7.00211E-05

0.038059 0.025468 0.000969303 0.000648641

-0.10174 -0.01946 0.001979607 0.000378583

-0.02041 -0.01716 0.000350172 0.000294412

-0.01771 -0.05312 0.000940703 0.002821951

0.089077 0.031978 0.002848493 0.001022575

-0.05161 0.002454 -0.000126663 6.02409E-06

-0.00616 -0.02986 0.00018395 0.000891694

0.095041 0.032352 0.003074762 0.001046642

-0.02736 -0.01656 0.000452941 0.000274093

0.064985 0.028857 0.001875286 0.000832727

-0.00911 -0.00019 1.72232E-06 3.57628E-08

-0.00735 -0.0136 9.99703E-05 0.00018485

0.072222 0.032352 0.00233653 0.001046649

-0.01554 0.019839 -0.000308372 0.00039357

0.377433 0.278833 0.069746748 0.043342129

∑Y = 0.377433 ∑X = 0.278833

∑XY = 0.069746748 ∑X2 = 0.043342129 N = 49

Page 14: Mengukur Beta Saham

Maka didapat hasil Maka β (systematic risk) dan α (intercept) sebagai berikut :

β 1.617995985α -0.001365125

Selain manual menggunakan excel seperti cara di atas, kita juga dapat menggunakan

program seperti EVIEWS atau SPSS untuk melakukan penghitungan β (systematic

risk) dan α (intercept).

Untuk perhitungan saham ASII, nilai koefisien hasil regresi (α) = -0.001478.

Nilai koefisiennya negatif tidak signifikan maka return pasar (variabel X = variabel

independen) tidak berpengaruh kuat terhadap return saham (variabel Y = variabel

dependen).

Persamaan regresinya:

Page 15: Mengukur Beta Saham

Y = α + β X

Y = -0.001478 + 1.618725 X

t-hitung β = 10.47643

Pada persamaan regresi diatas,koefisien intercept merupakan α, sedangkan β

merupakan persamaan regresi. dapat diketahui bahwa nilai konstanta (intercept)

adalah -0.001478. Bila return pasar (X=0) maka saham ASII hanya akan

menghasilkan kerugian sebesar 0.001478 apabila slope nya adalah 1.618725.

Koefisien return pasar (variabel X = variabel independen) sebesar 1.618725

artinya bahwa return pasar mempunyai pengaruh positif terhadap return saham ASII,

jika return pasar naik 1% maka akan mengakibatkan return saham ASII naik sebesar

1.618725%. Return pasar mempunyai pengaruh pada return saham yaitu adanya

kenaikan karena return pasar positif. Jika Y naik 1 satuan maka X akan naik sebesar

1.618725. Uji t di pengaruhi oleh nilai Y (return saham) dan nilai X (return pasar).

Hubungan antara resiko dan pengembalian harus dijabarkan : untuk tingkat

tertentu sebagaimana diukur dengan beta, berapakah tingkat pengembalian yang

diinginkan oleh investor untuk mengkompensasi risiko tersebut?

Premi resiko pasar (market risk premium) adalah pengembalian terhadap suku

bunga bebas resiko yang diperlukan untuk mengkompensasi investor dalam

menghadapi jumlah resiko rata-rata. Premi resiko pasar menunjukkan premi yang

diminta investor untuk menghadapi resiko saham rata-rata, dan hal itu tergantung

pada tingkat penolakan resiko para investor.

RPm = E(Rm) - Rf

Untuk Indonesia, country risk-nya yaitu 4,5%. Country risk biasanya disebut juga

political risk, yaitu resiko yang penting untuk para investor pada zaman sekarang ini.

Dengan banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, baik secara

Page 16: Mengukur Beta Saham

langsung maupun tidak langsung, stabilitas dan kelangsungan hidup eknomi suatu

negara perlu dipertimbangkan. Amerika Serikat mempunyai country risk yang paling

rendah, dan beberapa negara lain dapat dinilai dengan menggunaan ukuran Amerika

Serikat sebagai tolok ukurnya.

Total risk premium di Indonesia yaitu sebesar 9,13% (www.damodaran.com).

Sehingga expected return dapat dihitung :

E(RASII) = Rf + β (RPm)

= 6.75% + 1,618725 (9,13%)

= 21.53%

Jadi dapat disimpulkan bahwa expected return dari investor untuk menanam

modalnya di saham ASII adalah 21.53%.

Page 17: Mengukur Beta Saham

Kesimpulan

Semakin tinggi risiko, semakin rendah harga saham, yang berarti semakin

tinggi tingkat keuntungan yang diharapkan. Beta merupakan resiko sistematis

sedangkan standar deviasi merupakan resiko portofolio. Setiap saham mempunyai

beta yang berbeda. Jika mempunyai lebih dari 1 saham, maka portofolio = rata-rata

beta dalam portofolio tersebut.

Beta mengukur sensitivitas (responsif) return dari setiap saham terhadap

return dari tingkat keuntungan seluruh pasar.

•Beta = 1, maka return saham akan berfluktuasi persis sama dengan fluktuasi return

pasar.

•Beta > 1, maka return saham berfluktuasi lebih besar daripada fluktuasi return pasar.

•Beta < 1, maka fluktuasi return saham lebih kecil daripada fluktuasi return pasar.

Saham dengan beta lebih dari 1 disebut sebagai saham agresif karena return

saham meningkat atau menurun lebih besar dibandingkan dengan return pasar.

Sedangkan saham dengan beta lebih kecil dari 1 disebut sebagai saham defensif

karena return saham meningkat atau menurun lebih kecil dibandingkan dengan return

pasar.

Semakin besar return saham maka semakin besar betanya. Semakin besar

return saham, semakin besar variance, akibatnya standar deviasi juga semakin besar.

Dapat dikatakan, semakin besar beta maka semakin besar standar deviasinya. Beta

berbanding lurus dengan standar deviasi.

Saham ASII merupakan saham agresif karena memiliki Beta > 1 yang berarti

return saham ASII meningkat atau menurun lebih besar dibandingkan dengan return

pasar. Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para investor untuk

menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada perusahaan Astra International.

Page 18: Mengukur Beta Saham

Dengan demikian dalam melakukan investasi akan lebih beresiko investor bila

menginvestasikan modalnya pada saham Astra karena Astra memiliki resiko yang

lebih besar dari resiko pasar (IHSG) namun beta sahamnya mampu meningkatkan

return saham sebesar 163,04 %.