materi hipertensi

5
HIPERTENSI A. DEFINISI Hipertensi merupakan suatu kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah di ambang batas normal secara kronis (dalam jangka waktu yang lama). Peningkatan tekanan darah yang kronis akan mempengaruhi homeostaisi di dalam tubuh yaitu terganggunya sistem sirkulasi. Menurut World Health Organization (WHO) batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. (Muljadi B, 2011) B. GEJALA-GEJALA Gejala hipertensi (tekanan darah tinggi) hampir sama dengan gejala penyakit lain. 1. Sakit kepala 2. Jantung berdebar-debar 3. Mudah kelelahan 4. Wajah kemerahan 5. Pendarahan dari hidung 6. Mual 7. Sesak nafas 8. Pandangan menjadi kabur 9. Tinnitus 10. Mudah marah C. FAKTOR RESIKO Dari penelitian epidemologi telah terbukti bahwa sejumlah faktor risiko hipertensi diketahui mempunyai hubungan erat

Upload: arii-pratiwii

Post on 21-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hvjjnvjjjjjjjjjjj

TRANSCRIPT

HIPERTENSI

A. DEFINISIHipertensi merupakan suatu kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah di ambang batas normal secara kronis (dalam jangka waktu yang lama). Peningkatan tekanan darah yang kronis akan mempengaruhi homeostaisi di dalam tubuh yaitu terganggunya sistem sirkulasi. Menurut World Health Organization (WHO) batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. (Muljadi B, 2011)

B. GEJALA-GEJALAGejala hipertensi (tekanan darah tinggi) hampir sama dengan gejala penyakit lain.1. Sakit kepala2. Jantung berdebar-debar3. Mudah kelelahan4. Wajah kemerahan5. Pendarahan dari hidung6. Mual7. Sesak nafas8. Pandangan menjadi kabur9. Tinnitus10. Mudah marah

C. FAKTOR RESIKODari penelitian epidemologi telah terbukti bahwa sejumlah faktor risiko hipertensi diketahui mempunyai hubungan erat dengan timbulnya berbagai manifestasi penyakit. Beberapa gambaran faktor risiko antara lain:1. UmurSemakin tua umur seseorang maka semakin tinggi risiko menderita penyakit hipertensi. Menurut Boedhi-Darmojo (2009) dalam naskah ilmiahnya menyimpulkan bahwa 1,8-17,8% penduduk Indonesia yang berumur diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini disebabkan karena pada usia tua diperlukan sejumlah darah yang banyak untuk dipompakan ke otak dan alat vital sedangkan pembuluh darah sudah mulai melemah dan sudah menebal. Selain itu, semakin bertambahnya umur keadaan sistem cardiovaskular semakin berkurang seperti ditandai dengan adanya arteriosklerosis yang dapat meningkatkan tekanan darah. 2. Riwayat keluarga (Genetik)3. StresHubungan antara stres dengan hipertensi melalui saraf simpatis yang dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu) (Susalit dkk, 2004). Dalam keadaan stres, pembuluh darah menyempit sehingga menaikkan tekanan darah. 4. ObesitasPada orang yang mengalami obesitas didapatkan bahwa terjadi peningkatan volume plasma dan curah jantung yang akan meningkatkan tekanan darah.5. Gaya hidupKonsumsi Alkohol, minuman berkafein, merokok, serta kurang aktivitas fisik dapat pula mempengaruhi peningkatan tekanan darah. Nikotin pada rokok merangsang saraf simpatik, sehingga ujung saraf melepaskan hormon norepinephrine dan mengikat hormon reseptor alpha. Hormon bersirkulasi ke seluruh tubuh menyebabkan jantung berdenyut cepat, penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat.

D. KOMPLIKASI AKIBAT HIPERTENSITekanan darah yang terlalu tinggi dan tidak diobati akan mempengaruhi sistem organ yang dapat menimbulkan komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan aneurisma arterial yang menjadi penyebab utama gagal jantung kronis, gagal ginjal kronis, dan retinopati hipertensif

E. CARA PENANGANANPenatalaksanaan terhadap penderita dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan terapi non farmakologis dan secara farmakologis1. Terapi Non Farmakologis a. Menurunkan berat badan jika memiliki status gizi yang berlebihb. Mengurangi asupan makanan yang mengandung natrium c. Meningkatkan aktivitas fisikd. Mengurangi konsumsi alkohol dan minuman berkafeine. Berhenti merokok2. Terapi FarmakologisTerapi farmakologis dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat-obatan kimiawi berupa obat antihipertensi.F. PENCEGAHANBerberapa hal dapat dilakukan oleh penderita hipertensi sebagai upaya terhadap risiko tekanan darah tinggi. Pedoman British Hypertension Society 2004 mengajukan perubahan gaya hidup yang konsisten dengan pedoman dari US National High BP Education Program tahun 2002 untuk pencegahan utama bagi hipertensi sebagai berikut: Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 2025kg/m2). Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai