masalah eliminasi urin

7
II. Konsep Kebutuhan Eliminasi Urin A. Masalah Eliminasi Urin 1. Retensi Retensi Urine ialah penumpukan urine acuan kandung kemih dan ketidaksanggupan kandung kemih untuk mengosongkan sendiri. Kemungkinan penyebabnya : Operasi pada daerah abdomen bawah. Kerusakan ateren Penyumbatan spinkter. Tanda-tanda retensi urine : Ketidak nyamanan daerah pubis. Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih. Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang. Meningkatnya keinginan berkemih. Enuresis 2. Eniorisis Ialah keluarnya kencing yang sering terjadi pada anak-anak umumnya malam hari. Kemungkinan peyebabnya : Kapasitas kandung kemih lebih kecil dari normal. Kandung kemih yang irritable Suasana emosiaonal yang tidak menyenangkan ISK atau perubahan fisik atau revolusi. 3. Inkontinensia Inkontinesia Urine ialah bak yang tidak terkontrol. Jenis inkotinensia: · Inkontinensia Fungsional/urgensi

Upload: muhammad-fahriza

Post on 21-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

urin

TRANSCRIPT

Page 1: Masalah Eliminasi Urin

II. Konsep Kebutuhan Eliminasi Urin

A. Masalah Eliminasi Urin

1. Retensi

Retensi Urine ialah penumpukan urine acuan kandung kemih dan ketidaksanggupan kandung

kemih untuk mengosongkan sendiri.

Kemungkinan penyebabnya :

Operasi pada daerah abdomen bawah.

Kerusakan ateren

Penyumbatan spinkter.

Tanda-tanda retensi urine :

Ketidak nyamanan daerah pubis.

Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih.

Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang.

Meningkatnya keinginan berkemih.

Enuresis

2. Eniorisis

Ialah keluarnya kencing yang sering terjadi pada anak-anak umumnya malam hari. Kemungkinan

peyebabnya :

Kapasitas kandung kemih lebih kecil dari normal.

Kandung kemih yang irritable

Suasana emosiaonal yang tidak menyenangkan

ISK atau perubahan fisik atau revolusi.

3. Inkontinensia

Inkontinesia Urine ialah bak yang tidak terkontrol.

Jenis inkotinensia:

· Inkontinensia Fungsional/urgensi

Inkotinensia Fungsional ialah keadaan dimana individu mengalami inkontine karena kesulitan

dalam mencapai atau ketidak mampuan untuk mencapai toilet sebelum berkemih.

Faktor Penyebab:

Kerusakan untuk mengenali isyarat kandung kemih.

Penurunan tonur kandung kemih

Page 2: Masalah Eliminasi Urin

Kerusakan moviliasi, depresi, anietas

Lingkungan

Lanjut usia.

· Inkontinensia Stress

Inkotinensia stress ialah keadaan dimana individu mengalami pengeluaran urine segera pada

peningkatan dalam tekanan intra abdomen.

Faktor Penyebab:

Inkomplet outlet kandung kemih

Tingginya tekanan infra abdomen

Kelemahan atas peluis dan struktur pengangga

Lanjut usia.

· Inkontinensia Total

Inkotinensia total ialah keadaan dimana individu mengalami kehilangan urine terus menerus

yang tidak dapat diperkirakan.

Faktor Penyebab:

Penurunan Kapasitas kandung kemih.

Penurunan isyarat kandung kemih

Efek pembedahan spinkter kandung kemih

Penurunan tonus kandung kemih

Kelemahan otot dasar panggul.

Penurunan perhatian pada isyarat kandung kemih

Perubahan pola

Frekuensi

Meningkatnya frekuensi berkemih karena meningkatnya cairan.

Urgency

Perasaan seseorang harus berkemih.

III. Asuhan Keperawatan dengan Pemenuhan Kebutuhan Urin

Page 3: Masalah Eliminasi Urin

Pengkajian

1. Kebiasaan berkemih

Pengkajian ini meliputi bagaimana kebiasaan berkemih serta hambatannya. Frekuensi berkemih

bergantung ada kebiasaan dan kesempatan. Banyak orang berkemih setiap hari pada waktu

bangun tidur dan tidak memerlukan waktu berkemih pada malam hari.

2. Pola berkemih

· Frekuensi berkemih

Frekuensi berkemih menentukan berapa kali individu berkemih dalam waktu 24 jam.

· Urgensi

Perasaan sesorang untuk berkemih seperti seseorang sering ke toilet karena takut mengalami

inkontinensia jika tidak berkemih.

· Disruria

Keadaan rasa sakit atau kesulitan saat berkemih. Keadaan demikianlah dapat ditemukan pada

striktur uretra, infeksi saluran kemih, trauma pada vesika urinaria, dan uretra.

· Poliuria

Keadaan produksi urin yang abnormal pada jumlah yang besar tanpa adanya peningkatan asupan

cairan.

· Urinaria supresi

Keadaan produksi urin yang berhenti secara mendadak.

3. Volume Urin

Volume urin menentukan berapa jumlah urin yang dikeluarkan dalam waktu 24 jam.

4. Faktor yang mempengaruhi kebiasaaan buang air kecil

a. Diet

b. Gaya hidup

c. Stres psikologis

d. Tingkat aktivitas

5. Karakteristik urin

Page 4: Masalah Eliminasi Urin

Warna

* Normal : pucat, kekuningan, kuning coklat.

* Merah gelap : perdarahan diginjal / ureter

* Merah terang : perdarahan KK atau uretra

* Coklat gelap : peningkatan bilirubin akibat disfungsi hati bila dikocok busa kuning.

Kejernihan

* Normal : transparan

* Peningkatan protein : keruh atau berbusa

* Bakteri : pekat dan akeruh.

* Bau : Amonia

* Urin berbau buah : DM dan kelaparan akibat aseton dan asam asetoasetik.

Pemeriksaan urin

* Urinalisis

* Berat jenis urin

* Kultur urin

* Bersih tapi tidak harus steril

* Untuk urinalisis/ mengukur BJ, PH, kadar glukosa

Diagnosa Keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan

· Obstruksi pd uretra

· Defisit perawatan diri: toileting yg berhubungan dengan

· Keterbatasan mobilitas

· Kerusakan integritas kulit / resiko kerusakan integritas kulit b.d

· Inkontinensia urin

· Perubahan eliminasi urin

· Kerusakan sensorik motorik

· Resiko infeksi berhubungan dengan

· Higiene personal yg tidak baik

· Insersi kateter uretra

b. Inkontinensia fungsional berhubungan dengan

Page 5: Masalah Eliminasi Urin

· Terapi deuretik

· Keterbatasan mobilitas

c. Inkontinensia refleks berhubungan dengan

· Penggunaan anestesi untuk pembedahan

· Inkontinensia stress berhubungan dengan

· Peningkatan tekanan intraabdominal

· Kelemahan otot panggul

· Inkontinensia urgensi

· Iritasi mukosa kendung kemih

· Penurunan kapasitas kandung kemih

· Retensi urin

· Obstruksi leher kandung kemih

Intervensi

- Tingkatkan kesehatan untuk memelihara serta melindungi fungsi sistem kemih yang sehat

- Penyuluhan klien

- Tingkatkan perkemihan normal

- Mempertahankan kebiasaan eliminasi

- Mempertahankan asupan cairan yg adekuat

- Meningkatkan pengosongan kandung kemih secara lengkap.

- Pencegahan infeksi

- Asupan cairan yang adekuat

- Mempertahankan kebiasaan eliminasi

- Obat-obatan (merelaksasikan kandung kemih, menstimulasi kontraksi kandung kemih,

merelaksasi otot polos prostat.