manfaat informasi akuntansi menggunakan electronic data …
TRANSCRIPT
xiv
KEBERADAAN RUANG SOSIAL SEBAGAI KEBUTUHAN INTERAKSI WARGA PERKAMPUNGAN KOTA 47 Sita Yuliastuti Amijaya
MENDESAIN JARINGAN INTEGRASI BUS RAPID TRANSIT (BRT) DENGAN FEEDER KOTA SEMARANG SEBAGAI TRANSPORT AS! BERKELANJUTAN
Drs. Djoko Setijowamo, Prioutomo Puguh Putranto
REKAYASA PENCEGAHAN KERUSAKAN BANGUNAN PADA LEMPUNG EKSPANSIF Dl DAERAH TUKSONO, KECAMATAN SENTOLO, KABUPATEN KULON PROGO
Arie Noor Rakhman
PERSEPSI PENGGUNA PADA RUANG EKONOMI RAKYAT Kasus: Pasar Wonosari dan Pasar Piyungan, DIY EndyMarlina
PENGENDALIAN UNGKUNGAN Dl DAERAH WISATA PANT AI Studi Kasus: Pantai Krakal, Gunungkidul, DIY
Hestin Mulyandari
PERENCANAAN PARIWISATA SEBAGAI PENGGERAK POTENSI EKONOMI MASYARAKA T
Endah Tisnawati
PENERAPAN STANDAR TEKNIS AKSEBIUTAS PADA BANGUNAN PUSAT PERBELANJAAN Dl YOGYAKARTA lan Hendro, Mulya Yudha, Yogi Ristanto S., Ratna Dwi Ma'sum
PERAN ARSITEK DALAM PENCARIAN SOLUSI TERBAIK YANG MANUSIAWI UNTUK PENATAAN UNGKUNGANPERKOTAAN Tain Odop, Endy Martina, Punto Wijayanto
TIPOLOGI PEMANFAATAN BANTARAN SUNGAI SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN PEMANFAATAN RUANG Kasus: Bantaran Sungai di Kabupaten Sleman DIY Endy Martina, Endah Tisnawati
PEREMAJAAN KAWASAN: UPAYA KONSERVASI KAWASAN BERSEJARAH KOTAGEDE, YOGYAKARTA Bemadus, Lalu Deny WPB, Sri Rejeki, Wendy Febrian, Endah TISnawati
BUKU 5 : INDUSTRI
53
61
70
88
98
105
118
126
151
APUKASI RADIO FREQUENCY U)ENTIFICATION (RFID) UNTUK AKSES KEAMANAN RUMAH 1 Trie Handayani, Jok~ Prasojo' '
USULAN CHANNEL ASS/GNMENTUNTUK JARINGAN MESH WIRELESS PADA AREA PEDESAAN 9 Yuyun Siti Rohmah, Budi Prasetya
PERANCANGAN LOW PASS FILTER DIGITAL JIR DENGAN FPGA Betty Savitri, Antonius lrianto, Dyah Nur'ainingsih
DESAIN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAUAN JARAK JAUH (REMOTE MONITORING) PADA
15
PEMBANGKJT USTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PL TMh) 23 Machmud Effendy
Seminar Nasional V- Universitas Teknologi Yogyakarta, 18 Juli 2009
ANALISIS PENGGUNAAN SERAT SINGLE MODE UNTUK PENGIRJMAN HDTV MENGGUNAKAN TEKNIKSCM
Muchlis, Sugito. Budi Prasetya
15 BIT PIPELINE FLOATING POINT ANALOG TO DIGITAL CONVERTER
Antonius lrianto, Betty Savitri
RANCANG BANGUN PENGENDALI SUHU MENGGUNAKAN PESAN PENDEK
Trie Handayani
FENOMENA ARUS INDUKSI MAGNET BUMI (GEOMAGNETICALLY INDUCED CURRENT=GIC) PADA SISTEM TENAGA LISTRIK Mursid Sabdullah, lrawadi Buyung
KAJIAN PERBANDINGAN KINERJA NEW MAC PROTOCOL D~NGAN RESERVATION MAC PROTOCOL PADA JARINGAN BROADBAND POWERLINE COMMUNICATION
Basuki Rahmat; Rinaldy Dalimi, Kalamullah Ramli
PALANG PINTU KERETA OTOMAllS DENGAN INDIKATOR SUARA SEBAGAI PERINGATAN DINI BERBASIS MIKROKONTROLER A T89S51 Dyah Nur'ainingsih; Betty Savitri, M. Subali
PROTOllPE ANTENA PANEL 2,4 GHz BERISI 10 LARIK MIKROSTRIP DOUBLE BI-QUAD DENGAN DUA ARAH POLA RADIASI MAKSIMUM Umi Syafiqoh B, Yono Hadi Pramono
ANTENA MIKROSTRIP SLOT BERSTRUKTUR KUPU-KUPU DENGAN FEEDING CO-PLANAR WAVEGUIDE Didi Muhtadi Yono Hadi Pramono
ANTENA MIKROSTRIP BIQUAD DENGAN COPLANAR WAVEGUIDE(CPW) SEBAGAI REPEATER KOMUNIKASI WI-FI
· Kholiq Masduki, Yono Hadi Pramono, Ali Yunus Rohedi
MENGURANGI POLUTAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN ZEOLIT A. lsjudarto
BUKU 6 : INDUSTRI
ANAUSIS PENGARUH TRANSPORTASI PADA KANDUNGAN MINERAL MUD VOLCANO KALI PORONG SIDOARJO ~NGAN METODE X-RAY DiffRACTION (XRD) Andi Uci Mardiati, Widya Utama
PEMANFAATAN SERBUK BESI BENGKEL BUBUT UNTUK PEMBUATAN FERRO SULFAT
Su~rdi
INFLUENCE OF THE ANNEALING TO THE STABILITY OF Sn02:Au THIN FILMS WORKING SHOW FOR CO GAS SENSOR Almunawar Khalil, Sri Yani Purwaningsih, Darminto
Penerapan Teknologl dan Pemberdayaan Ekonoml
XV
33
41
49
56
65
72
79
87
94
102
1
9
15
xvi
PENGARUH JENIS BINDER (PENGIKAT) TERHADAP MUTU FISIK TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK PEGAGAN (CENTELLA ASIATICA Urb.)
llham Kuncahyo. Sunardi
ANALISIS PENGKONDISI SINYAL UNTUK AKUISISI DATA
PADA SENSOR GAS Muwahidah Nurhasanah, Melania Suweni Muntini, Yanurita Dwi Hapsari
RANCANG BANGUN DIEKANTER MENGGUNAKAN PELAT INTERCEPTOR UNTUK DEKANTASI MINYAKATSIRI
I Made Rajendra
PERANCANGAN DAN KARAKTERISASI SISTEM SENSOR GAS METANA lkhwan Wahyudianto, Melania Suweni Muntini, Triwikantoro
PERANCANGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPAN ARUS LISTRIK PADA PLAT BATTERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI Bambang Sutejo
PERANCANGAN SISTEM INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR GAS AMMONIA
Nasrudin, Melania Suweni Muntini, Yanurita Dwi Hapsari
MERANCANG STRATEGI SUPPLY CHAIN DALAM MEMINIMASI SEMBILAN WASTE DENGAN PENDEKATAN LEAN DAN AGILE SUPPLY CHAIN MANAJEMEN
lksan
PENGARUH PERI.AKUAN PANAS TEMPER T351 TERHADAP PERILAKU KOROSI PADUAN ALUMINIUM AA2024 DALAM LARUTAN 0,05 M NaCI. Mochamad Zainuri, Zaenal ArifinBasri,
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN STAKE HOLDER UNTUK MERANCANG MODEL PENDIDIKAN TAMAN KANAK KANAK DENGAN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) lg. Joko Mulyono, Yohanes Leonardi Taloko
PEMANFAATAN LIMBAH CAJR INDUSTRI TEMPE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Lycopersicumesculentum Mill.) Zuchrotus Salamah, Estika Puspita Dewi
BUKU 7 : INDUSTRI
PERBEDAAN PERSEPSI TERHADAP SURAT KABAR ONLINE BERDASARKAN JENIS KELAMIN DAN UMUR
Dedi Rianto Rahadi
. ! ! . ' ANALISIS ELEKTROKIMfA PADUAN AA50S2 DAu{M LARUTAN METANOL TERKONTANIINASI HCI
DANH~04
Sitti Aminah, Mochammad Zainuri , Zaenal Arifin
OPTIMALISASI STOK DALAM SUPPLY CHAIN Dl SUPERMARKET DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID
Rindra Yusianto1, Hari Pumomo
24
31
39
47
55
69
77
85
94
105
9
17
Seminar Nasional V- Universitas Teknologi Yogyakarta, 18 Jull2009
xvlil
BUKU 8 : INFORMATIKA
THE INTELLIGENT SYNCI-IRONOUS MULTIPLEXER 2000 SYSTEM
Henrey Daniel Dalam
MEMBANGUN SISTEM INFORMASI PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN UMUM BERBASIS WEB
Sutarman, Dody Hananto Broto
PERANCANGAN ULANG ASSESSEMENT MODULE PADA SISTEM E-LEARNING I-ELISA
Novareza Klifartha
PEMANTAUAN DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK MENGGUNAKAN DATA SPASIAL
Damar Prasetyo
ESTIMATOR BAYESIAN HIRARKI UNTUK PARAMETER MODEL SINYAL MULTIPLIKATIF
MENGGUNAKAN ALGORITMA MCMC HIBRIDA
Suparman
ANAUSIS HUBUNGAN ANTARA PROGRAM STUDt TEKNIK INFORMATIKA DENGAN KEBUTUHAN
TENAGA KERJA
Arief Hermawan
ANAUSIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI Dl PT PLN APJ YOGYAKARTA
UPJ WONOSARI UNIT SEMANU
Henrey Daniel Dalam
SISTEM KOMPUTERISASI.PENDAFTARAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK (Studi Kasus
Pada Kantor Kecamatan "X") Agus Sujarwadi
· MEMBANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK-ANAK BERBASIS
MULTIMEDIA Sutarman, M. Burhanudin
TEKNOLOGI FLASH REMOTING UNTUK KUALITAS APUKASI WEB DATABASE YANG RESPONSIF
Yuli Asriningtias
i
11
21
29
41
49
57
75
83
95
Seminar Nasional V- Universitas Teknologi Yogyakarta, 18 Juli 2009
1
MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MENGGUNAKAN ELECTRONIC DATA INTERCHANGE (EDI) DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)
Oleh: ELIZABETH T. MANURUNG Full time lecturer
in Accounting Department of Economics Faculty Parahyangan Catholic University, Bandung – INDONESIA
Jl. Ciumbuluit No. 94 Bandung 40141 – West Java, Indonesia [email protected] http://www.unpar.ac.id
Abstract
Increase in production which is produced by Small, Medium Enterprises (SMEs), such as batik handycraf, toys, miniature of temple or wayangs, and another households, nowadays, indicates good performance of economic development. The buyers of these products are tourism from abroad, or order from foreigners in their countries.
Many handycraft is promoted locally, so the craf just sold only to foreigners which come to that region. Actually, the volume of products sold can be increased, through the distribution of channel as the supermarket/mall in the big city, in order to be easily accessable by the buyers.
To increase this type of sales, SMEs and their distributor need knowledge and information about their product. And using information technology supporting EDI can fulfill the information need by them. Direct network link between SMEs and distributors provides certain information, such as information about inventory availability, and schedule production of specific product in SMEs is useful to distributors. And also, SMEs can know the balance of each product in retailer/distributor at any time. Knowledge about these information can produce easily deliver of product,prevent from stock out and excessive inventory, reducing ordering cost, carrying cost, time consume, the complexity of distribution, and last but not least EDI is also useful to promote their products through e-commerce. Finally, all of these will result in the increase of sales volume of the SMEs
However, to implement information technology,SMEs need large amount of investment and skilled labor. There for to realize this idea, the government and big company as well as academic institution should cooperate to help in financing as well as training to increase labor skill. Key words: Information technology, Electronic data interchange, accounting information, Small, medium enterprises, Sales Volume
2
Pendahuluan
Perekonomian negara kita sebagai bagian dari perekonomian dunia pada era
globalisasi ini, tidak bisa terlepas dari dampak krisis keuangan global. Krisis ini sangat
dirasakan dampaknya terutama oleh para pengusaha besar, yang melakukan transaksi
ekspor-impor. Volume ekspor yang dapat dilakukan berkurang drastis karena negara
mengimpor mengurangi jumlah konsumsinya akibat krisis yang mereka hadapi.
Sebaliknya jumlah impor negara kita walaupun dalam volume yang sama namun
harganya menjadi lebih mahal karena harga-harga di negara pengekspor menjadi lebih
tinggi.
Kondisi yang berbeda ditunjukkan oleh para pengusaha di sektor mikro, kecil
ataupun menengah (Umkm). Data menunjukkan mereka lebih tahan terhadap krisis
moneter, seperti yang terjadi era periode 1997/8 yang lalu. Umkm umumnya tidak
membutuhkan input content yang berasal dari impor, juga produk yang dihasilkannnya
hanya dijual untuk pasar lokal, sehingga demand untuk produk ini tidak terpengaruh
oleh kondisi krisis dunia, bahkan perubahan kurs mata uang asingpun tidak terlalu
berdampak pada sektor ini. Karena itu kehadiran Umkm akan selalu ada, karena sektor
ini dapat menjadi salah satu tumpuan perekonomian Indonesia, di samping sektor ini
dapat menyerap tenaga kerja yang jumlahnya cukup signifikan. Informasi dari pihak
perbankan menunjukkan pula bahwa kredit macet dari sektor Umkm sangatlah kecil
jumlahnya (Biro Kredit BI: 2002).
Selain dampak krisis terhadap dunia usaha, krisis berdampak pula pada
kehidupan masyarakat sehari-hari, krisis ini terutama menurunkan kemampuan daya
beli masyarakat karena harga-harga barang/jasa umumnya meningkat. Namun
terdapat pula dampak positip yang dirasakan oleh sektor Umkm, dihubungkan dengan
sikap konsumsi masyarakat. Masyarakat umum yang biasanya mengkonsumsi produk
luar negeri, karena meningkatnya harga produk luar negeri, masyarakat mengalihkan
demandnya ke produk dalam negeri atau produk substitusinya yang dihasilkan oleh
sektor Umkm. Artinya, pada saat krisis ini, justru volume produksi sektor Umkm malah
meningkat. Meningkatnya produk yang dihasilkan Umkm tersirat dalam paparan berikut
ini.
Volume produksi yang meningkat di sektor ini, berdasarkan data sampai Bulan
Mei 2009 (Harian Kontan: 26 Mei 2009), menunjukkan peningkatan produksi sekitar
2,5%, seperti yang diungkapkan oleh Deperin (Departemen Perindustrian Indonesia)
bahwa pertumbuhan industri telah membaik sejak kuartal 1 tahun 2009, dan
3
diperkirakan pada kuartal 2 tahun ini industri akan tumbuh lebih baik lagi, terutama
untuk sektor tekstil, alas kaki, serta sektor makanan dan minuman.
Dewasa ini, sektor Umkm telah berkembang dengan cukup pesat, berbagai
ragam produk dapat dihasilkan oleh sektor ini. Khususnya usaha di bidang kerajinan
rumahan baik diberbagai daerah maupun di pusat kota, menunjukkan perkembangan
yang sangat baik. Bermacam produk yang dihasilkannya diantaranya produsen
berbagai sandang, pangan & makanan ringan, alas kaki (sepatu dan macam-macam
sandal), pengrajin mebel, rotan dan kayu, pengrajin logam, rumput sintesis, kerajinan
lidi dan sabut kelapa, pengrajin boneka & mainan anak, industri makanan kaleng,
kerajinan alat rumah tangga, dan masih banyak lagi hasil produk lainnya.
Sebagian besar hasil produk pengrajin tersebut dipromosikan didaerahnya
masing-masing atau melalup pameran-pameran, sehingga produk yang terjual
hanyalah terbatas sejumlah yang dibeli oleh wisatawan asing dan domestik yang
mendatangi daerah tersebut. Dengan model penjualan/pemasaran seperti ini maka
baik wisatawan asing maupun domestik, akan merasakan kesulitan bila ingin
memperoleh produk tersebut namun berada di daerah yang berbeda. Bayangkanlah
bagaimana sulitnya bila kita harus membeli sarung tenun goyor haruslah mendatangi
kota Pamulang, manisan pala di Bogor, makanan kering dan kerupuk khasnya dari
kota Cirebon, sedangkan batik di Jogja, dan kerajinan kayu serta lukisan ada di Bali,
bahkan untuk mencari produk rotan berada di daerah lain lagi.
Pada dasarnya, penjualan hasil produk pengrajin tersebut dapat dilakukan
secara lebih luas, dengan cara mendekatkan produk dengan konsumennya, sehingga
volume penjualan yang dihasilkan dapat ditingkatkan. Artinya baik masyarakat
Indonesia sendiri, maupun turis asing yang berminat terhadap produk tersebut,
hendaknya dapat dengan mudah membelinya di mana saja diberbagai kota/daerah.
Salah satu model pemasaran yang dapat dilakukan adalah melalui retailer, seperti
misalnya super market, mal dan toko eceran lainnya. Penjualan melalui retailer dapat
diselenggarakan lebih lancar bila antara Umkm dan retailer terdapat kemudahan tukar
menukar informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini dapat digunakan cara tukar
menukar informasi berbasis teknologi seperti melalui Electronic data Interchange (EDI).
Melalui EDI, database antara Umkm dan retailer akan dihubungkan secara
elektonik, sehingga masing-masing pihak yang bertransaksi dapat saling tukar
menukar informasi yang relevan dengan yang dibutuhkan masing-masing. Informasi
yang dapat diketahui oleh retailer misalnya tentang mutasi persdiaan, skedul produksi
di Umkm, sedangkan Umkm dapat mengetahui saldo akhir masing-masing produknya
4
di retailer. Pengetahuan akan informasi ini sangat penting untuk memudahkan dan
memperlancar pengiriman barang ke retailer-retailer jaringan Umkm tersebut yang
terletak diberbagai tempat/daerah. Bertambah baiknya perputaran barang antar pihak
yang bertransaksi, pada gilirannya akan meningkatkan penjualan Umkm dan
pendapatan pada sektor inipun akan meningkat.
Dari uraian penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnyalah, yang menjadi
alasan mengapa penulisan artikel ilmiah ini disusun.
Electronic Data Interchange (EDI)
CISA Review manual (2008: 230) mendefinisikan EDI sebagai: “EDI is one of
the first e-commerce applications in use between business partners for transmitting
business transaction between organization with dissimilar computer systems”
EDI merupakan salah satu aplikasi teknologi dalam memproses transaksi
informasi perdagangan melalui jaringan transmisi antar komputer yang berbeda pada
perusahaan-perusahaan yang terkait. EDI juga dapat digunakan dalam supply change
management. EDI menggambarkan perubahan pemprosesan dokumen transaksi
bisnis berbasis elektronik melalui internet dan jaringan lainnya, di antara pihak-pihak
yang melakukan transaksi (perusahaan, customer, supplier, bank, dan lain-lain). Data
berupa berbagai dokumen transaksi bisnis yang terhubung dalam jaringan internet,
seperti purchases order, invoices, requests for quotations, shipping notices, dan lain-
lain, secara otomatis berubah menjadi format dokumen dalam bentuk elektronik yang
telah distandarkan. Sehingga ada kekhasan dalam penggunaan software EDI ini yaitu
perusahaan akan mengkonversi format dokumen yang selama ini digunakannya
menjadi format standar EDI yang relevan dengan industri terkait. Oleh karena itu,
dapat dikatakan pula bahwa EDI merupakan contoh otomatisasi yang hampir lengkap
dalam supply chain process berbasis elektronik.
Data transaksi dalam EDI dilakukan melalui hubungan jaringan transmisi antar
komputer yang berbeda pada pihak-pihak terkait tanpa dokumen kertas dan tanpa
pengaruh langsung dari manusianya, data dapat dilinkkan pula dengan pihak ke tiga
(misalnya bank). Seperti misalnya, EDI yang digunakan oleh global exchange services
– General Electric Company, yang diakui memberikan berbagai nilai tambah dengan
berbagai penawaran jasa EDI-nya kepada berbagai pihak, namun saat
pembentukannya memang diakui masih memerlukan biaya yang cukup besar. Dalam
perkembangannya dewasa ini, provider EDI telah dapat menawarkan jasanya dengan
biaya relatif murah, dengan manfaat dan keamanan yang bertambah baik.
5
Gambar 1 berikut ini, menunjukkan ilustrasi salah satu jenis sistem EDI yang
dapat digunakan ( O’Brien: 2008, 309).
Gambar 1. An Example of Electronic Data Interchange activities
Penjelasan gambar 1.
Purchaser akan memesan barang kepada supplier dengan mengirim purchase
order secara on-line, supplier mengecek barang yang dipesan dan bila sudah cocok
dikirim ke purchaser, dan melalui media elektronik akan dikirim pula shipping notice.
Purchaser mengontak bank dan mengirim perintah membayar sejunlah uang untuk
supplier, bank mengontak bank rekanan supplier melalui proses kliring, bank rekanan
supplier akan mengkredit rekening supplier yang berarti uang penjualan kepada
purchaser telah diterima.
Manfaat EDI
Beberapa manfaat yang diperoleh bila perusahaan mengimplementasikan EDI,
diantaranya adalah (CISA Review Manual: 2008, 230):
1. mengurangi penggunaan kertas
Karena seluruh proses transaksi terdapat dalam komputer, bahkan file/arsip pun
tersimpan dalam bentuk log file maka penggunaan kertas benar-benar dapat
diminimalkan
2. mengurangi kesalahan (errors) sepanjang adanya proses/pertukan informasi
Karena semua proses transaksi dilakukan melalui komputer, maka akan dihasilkan
proses yang akurat/tepat seperti yang diinginkan, dan cepat
3. memperbaiki aliran informasi: database to database; company to company
6
Karena pertukaran informasi semuanya dilakukan melalui komputer maka informasi
tidak mengalir ke bagian yang salah, dan prosesnya dapat dilakukan dengan cepat
(real-time), dan tepat sesuai dengan yang diharapkan
4. Tidak ada rekeying data yang tidak diperlukan
Karena proses menggunakan EDI ini terotomatisasi, maka pengetikan kembali data
melalui keyboard menjadi tidak diperlukan
5. mengurangi delay komunikasi
Karena proses yang dilakukan umumnya secara real-time, maka segala bentuk
penundaan jadi berkurang
6. proses mempersiapkan invoice dan pembayaran dengan lebih baik
Proses pembuatan invoice dan pembayaran akan tersusun sesuai file yang telah
didesain apakah berurutan sesuai tanggal, sesuai nomor, ataupun setelah semua
prosedur lainnya dipenuhi, misalnya setelah di cross-chek antara receiving report
dengan invoice dari supplier, sehingga proses ini akan terselenggara dengan rapih
dan tertib dan memenuhi control yang kuat.
Informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi
Weygandt et.Al: 2004, menggambarkan akuntansi sebagai suatu sistem
informasi keuangan dapat didefinisikan sebagai: “ … accounting is a process of three
activities: identifying, recording and communicating the economic events of an
orgaization (business or nonbusiness) to interested users of the information”
Akuntansi yang didefinisikan sebagai proses yang meliputi indentifikasi,
pencatatan, dan pengkomunikasian hasil-hasil aktivitas ekonomi suatu organisasi
kepada pihak-pihak yag berkepentingan. Maka pada akhir prosesnya, akuntansi akan
menghasilkan informasi dalam bentuk laporan, yang umumnya disebut laporan
keuangan.
Laporan Keuangan suatu perusahaan terdiri dari (SAK: 2004): Neraca, Laba
rugi, Laporan arus kas, dan Catatan atas laporan keuangan. Laporan-laporan ini
menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, pendapatan dan biaya, aliran kasnya,
serta catatan lainnya yang harus dipublikasikan.
Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi yang terkait dengan EDI yang dibahas
ini, diantaranya adalah (sesuai contoh pada gambar 1):
Tabel 1
Contoh Informasi Akuntansi terkait EDI
Request for quote : merupakan dokumen yang berisi informasi permintaan price list
7
atas barang yang akan dipesan oleh purchaser kepada supplier Purchase order : dokumen pesanan pembelian Purchase order change: perubahan pesanan pembelian Receiving notice : dokumen/rekap penerimaan barang Payment advice : pemberitahuan pembeyaran Response to request for quote: dokumen dari supplier tentang harga barang yang ditanyakan Purchase order acknowledgment: dokumen dari supplier tentang informasi barang yang dipesan Status response : order yang telah diproses oleh supplier apakah sudah Seluruh yang dipesan Shipping Notice : dokumen pengiriman barang Invoice : faktur Payment Remittance notice: dokumen pemberitahuan/rekap yang sudah dibayar Purchaser Inventory subsidiary ledger: tentang informasi mutasi saldo persediaan
selain dokumen-dokumen yang dipertukarkan, terdapat pula beberapa data
yang relevan yang dapat diakses dari data base yang saling terhubung diantara pihak-
pihak yang bertransaksi, beberapa contohnya seperti yang diuraikan berikut ini.
(1) Material Requirement Planning
Tabel 2 MRP Form
Weeks 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gross requirment Schedule receipt On hand Net requirements Planned-oredr receipt
30
30
30
30
30
30
30
30
240 0 210 210
Sumber: Romney: 2009
(2) Master Production Schedule
Tabel 3 Master Production Schedule
Product number: 120 Description: DVD PLayer
Lead time: 1 week Week1 2 3 4 5 6 7 8
Quantity on hand Schedule production Forecasted sales Net available
500 150 300 350
350 300 300 350
350 250 300 300
300 300 250 350
350 250 300 300
300 400 250 450
450 250 400 300
300 300 250 350
Sumber: Romney
Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia
Sejauh ini sektor Umkm di Indonesia telah membuktikan ketahanan usahanya
terutama ketika negara ini dilanda krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, di mana
Umkm telah menjadi sektor penyangga utama perekonomian, dan telah mampu
menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat banyak.
8
Pada periode sekitar 1970an, sektor Umkm terutama para pengrajin produk
peralatan rumah tangga, telah memperoleh apresiasi yang sangat tinggi dari
masyarakat luas atas hasil produksinya. Namun dalam perkembangannya, dewasa ini
teridentifikasi terdapat kelemahan yaitu produk tersebut sulit dijangkau oleh
masyarakat karena umumnya dijual di daerah asal penghasil produk. Maka bila
pemasaran produk tersebut dapat diperluas, dan didekatkan kepada pelanggan,
volume penjualan yang dapat dilakukan oleh sektor ini akan meningkat, sehingga
pendapatan pengusaha Umkm akan meningkat pula.
Pendapatan yang meningkat yang akan diperoleh Umkm, dapat digunakan
untuk mengembangkan usaha lebih baik lagi. Sebab sektor Umkm, sampai sekarang
ini nampaknya masih perlu memperoleh pembenahan di berbagai aspek, agar sektor
yang tidak rentan krisis ini dapat ditingkatkan daya saingnya (competitiveness) dan
dapat benar-benar menjadi pilar perekonomian nasional.
Analisis
Dalam implementasi EDI ini, database Umkm telah terhubung dengan database
berbagai retailer, tentu untuk informasi yang relevan saja (limited information). Dengan
demikian Umkm dapat mengakses dokumen misalnya inventory subsidiary ledger
(kartu persediaan per jenis produk) dari berbagai retailer. Umkm dapat melihat apakah
jumlah produk yang dipasarkan di retailer tertentu saldonya telah berkurang dan telah
mencapai batas minimum, maka tanpa menunggu order dari toko, Umkm dapat
mengirim barang kepada retailer sejumlah yang biasa dipesan dan mensentkan
shipping order secara on line. Sedangkan bagi retailer sendiri, mereka dapat
mengakses informasi misalnya dari master production schedule pada database Umkm
dan melihat informasi jadwal produksi serta jumlah barang yang siap untuk dijual
melalui toko-toko. Hal ini akan membantu retailer dalam menghadapi rush order.
Adanya pertukaran informasi yang dibutuhkan secara cepat dan mudah ini,
memungkinkan bertambah lancarnya penjualan, karena akan menghindarkan delay
pemrosesan order dan delay pengiriman barang, serta akan menghindarkan stock out.
Bertambah lancarnya transaksi penjualan antara Umkm dengan seluruh
retailernya, akan menghasilkan semakin lancar pula penjualan kepada costumers.
Serta semua costumers yang berminat membeli produk tersebut, tinggal mendatangi
toko/supermarket terdekat untuk membelinya dan tidak perlu mendatangi daerah
penghasil produk tersebut. Ke 2 hal tersebut, pada akhirnya akan menghasilkan
9
peningkatan volume penjualan, dan mengakibatkan naiknya pendapatan bagi Umkm
dan retailer.
Selain itu, karena transaksi ini diproses secara papperless, maka akan terdapat
pengehematan berbagai biaya misalnya biaya penggunaan kertas, penggunaan
telepon/fax/photocopy saat memproses order (ordering cost), biaya tertimbunnya
persediaan di Umkm (carrying cost), menghindarkan biaya karena adanya delay
produksi, dan lain-lain. Dengan meningkatnya pendapatan Umkm dan retailer seperti
diuraikan sebelumnya, sedangkan biaya-biaya yang terkait juga dapat diminimumkan
maka pada akhirnya dapat diperoleh laba yang lebih besar. Karena laba Umkm
meningkat, maka kemakmuran para pengrajin sektor Umkmpun meningkat pula,
sehingga para pengrajin dapat hidup lebih berdaya, serta dapat mengupayakan
mengembangkan produknya lebih baik lagi, serta dapat pula memasarkan produknya
lebih luas lagi melalui e-commerce.
Hal yang perlu dipikirkan lebih lanjut adalah besarnya biaya yang diperlukan
untuk menyelenggarakan perangkat EDI ini. Bila melihat pengalaman perusahaan-
perusahaan di US, di sana banyak perusahaan besar yang memberi bantuan
memfasilitasi penggunaan EDI oleh Umkm, karena mereka merasa diuntungkan pula
dengan proses transaksi seperti ini. Sebenarnya, hal ini dapat dilakukan pula di
Indonesia, yaitu perusahaan besar memberi bantuan melalui corporate social
responsibilitynya untuk memberdayakan Umkm, bahkan pemerintahpun dapat
memfasilitasi hal ini melalui subsidi, tentu setelah memilih Umkm yang diberi subsidi
merupakan Umkm unggulan dengan menghasilkan produk unggulan lokal pula.
Disamping itu, karena penggunaan teknologi informasi memerlukan keakhlian
tertentu, maka karyawan yang akan mengoperasikan teknologi ini perlu mendapatkan
pendidikan dan pelatihan. Disinilah letaknya peran perguruan tinggi dan lembaga
pendidikan untuk memberikan kontribusi terhadap pengembangan karyawan tersebut
agar dapat menjadi karyawan yang siap dipekerjakan sebagai operator. Artinya
pendidikan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya dapat bekerja sama memberikan
pendidikan dan pelatihan baik secara formal maupun informal, atau dalam bentuk
pengabdian kepada masyarakat
Simpulan
Meningkatnya produksi yang dihasilkan oleh para pengrajin Umkm, tidaklah
dibarengi dengan peningkatan penjualan yang sepadan. Hal ini disebabkan oleh
10
terbatasnya pemasaran dan penjualan yang hanya dilakukan di daerah penghasil
produk tersebut, atau melalui pameran-pameran.
Penjualan hasil produk Umkm dapat diperluas melalui retailer/toko di berbagai
daerah, dan untuk memperlancar hal ini dapat digunakan perangkat EDI yang akan
menguntungkan pihak-pihak yang melakukan transaksi berupa meningkatnya
penghematan biaya, penyederhanaan & kelancaran distribusi, menghindarkan stockout
dan pengendalian rush-order, memperluas pemasaran, yang pada gilirannya hal ini
akan menghasilkan peningkatan pendapatan Umkm
Bantuan subsidi untuk implementasi perangkat ini diharapkan dapat diberikan
oleh pengusaha besar ataupun pemerintah, sedangkan pemberian pengetahuan
terhadap karyawannya baik melalui pendidikan ataupun pelatihan dapat diberikan oleh
pendidikan tinggi, lembaga pendidikan lain ataupun departemen terkait.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Biro Kredit Bank Indonesia. (2002). Penelitian Pola Pembiayaan Dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil Pasca UU BI No. 23 tahun 1999. Laporan Penelitian bank Indonesia: Jakarta [2] CISA (Certified Information Systems Auditors), (2008), CISA Review Manual: Electronic Data Interchange. USA, pp. 230 – 235 [3] Harian Kontan. (Mei 2009) - beberapa terbitan. Jakarta [4] Ikatan Akuntan Indonesia. (2007) Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat [5] Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. (2004). Intermediate accounting, 12th edition. New York: John Wiley & Sons, Inc [6] Meigs, Robert F., Walter B. Meigs. (1993), Accounting The Basis for Business Decision. 9th edition. United States of America: McGraw-Hill, Inc. [7] O’Brien James A., George M.M., Management Information Systems, (2008), 8th edition, Mc Graw Hill, Irwin: USA [8] Rayport, Jeffrey, and Bernard Jaworski. (2001). Introduction to e-commerce. New York: McGraw-Hill/Irwin [9] Romney, Marshall B., Paul J. S. (2009). Accounting Information Systems. 11th edition. New Jersey [10] Seybold, Patricia, with Ronnie Marshak, Customers.Com, (1998), How to Create a Profitable business Strategy for the Internet and Beyond. New York: Times Business [11] Sliwa, Carol. (1999). Users Cling to EDI for Critical Transaction. Computerworld [12] Fortune. (2001). Tech Lifestyles: Shopping. Technology Buyers Guide
11