sim electronic city (1)
DESCRIPTION
eciTRANSCRIPT
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI ANALISIS SISTEM INFORMASI PADA ELECTRONIC CITY
Dosen : Prof. Dr. Ir, Kudang Boro Seminar, MSc
Disusun Oleh :
Bayu Ardy Kresna P056132491.52
Castri Pratidina P056132501.52
Friesgina Wiska P056132571.52
Oktarina Triany Karim P056132711.52
Wenny Ariyanti P056132773.17 EK
MAGISTER MANAJEMEN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan dari sistem-sistem informasi yang
saling berinteraksi dan bertanggung jawab mengumpulkan serta mengolah data sehingga
menghasilkan sebuah informasi yang berguna bagi seluruh tingkatan manajemen untuk
memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan. Sejauh ini, didalam penerapan SIM tidak
terlepas dari peran komputer dan alat teknologi lainnya, dimana keterlibatan alat-alat tersebut
adalah untuk membantu mengolah input yang rumit dan kompleks sehingga perusahaan menjadi
lebih cepat dan mudah dalam mengambil keputusan.
Dalam penyajiannya suatu sistem informasi tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya suatu
komponen-komponen pendukung di dalam sistem tersebut. Dengan adanya komponen-
komponen tersebut, suatu sistem dapat menyajikan informasi yang tepat, akurat dan relevan yang
sesuai dengan tujuan dari pengorganisasian sebuah manajemen. Sebuah keputusan dapat
diperoleh dari suatu sistem informasi disebabkan adanya berbagai macam komponen yang
mendukung sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, suatu keputusan yang diperoleh sangatlah
bergantung pada komponen-komponen yang terkandung dalam sebuah sistem informasi.
Komponen sistem informasi manajemen adalah seluruh elemen yang membentuk suatu
sistem informasi. Komponen-komponen sistem informasi terdiri dari perangkat keras
(hardware), perangkat lunak (software), Sumber daya data (database), Sumber daya manusia
(brainware) dan produk informasi. Dan aktifitas –aktifitas dalam penerapan sistem informasi
berupa penginputan, pemrosesan, output, penyimpanan dan pengendalian.
Pada sebuah perusahaan, umumnya Sistem Informasi Manajemen terdiri dari beberapa
sistem informasi seperti sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem
informasi personalia, sistem informasi distribusi, sistem informasi pembelian, sistem informasi
kekayaan, sistem informasi analisis kredit, dan sistem informasi penelitian dan pengembangan,
Sistem-sistem informasi ini terkoordinasi dengan baik sehingga dapat memberikan informasi
kepada semua tingkatan manajemen yang ada di perusahaan yaitu, manajemen tingkat bawah,
manajemen tingkat menengah dan manajemen tingkat atas. Dengan adanya informasi –informasi
tersebut akan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaan untuk
mencapai tujuannya (Pangestu, 2007).
Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem informasi manajemen adalah PT.
Electronic City Indonesia Tbk. Di dalam menjalankan usahanya, perusahaan ini menggunakan
peran teknologi yang canggih dalam sistem informasi penjualan dan pemasaran untuk membuat
keputusan manajemen perusahaan, dimana sistem ini terdiri dari komponen-komponen
penyusunannya. Untuk itu, pada makalah ini membahas mengenai sistem informasi manajemen
di PT. Electronic City Indonesia Tbk cabang Botani Square Mall, Bogor khususnya di bidang
sistem informasi penjualan dan pemasaran produk.
Tujuan
Untuk menganalisis komponen-komponen yang menyusun sistem informasi di PT.
Elcetronic City Indonesia Tbk serta peranan masing-masing komponen tersebut dalam sistem
informasi manajemen perusahaan. Mempelajari alur proses berjalannya sistem informasi
penjualan dan pemasaran produk di PT. Electronic City Indonesia Tbk.
Gambar 1. Sistem Informasi Manajemen untuk Semua Tingkatan Manajemen
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan salah satu cara menyediakan informasi yang
dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang dipergunakan
dalam manajemen atau menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, dan
perbaikan berkelanjutan menyediakan informasi untuk menghasilkan sebuah keputusan (O’Brien
dan Marakas, 2010). Sehingga dengan pengertian sistem informasi manajemem diatas
menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen sehingga manajer dapat mengetahui bagaimana cara menggunakan program dalam
suatu sistem. Dalam dalam penggunaan sistem informasi manajemen dapat membantu mereka
mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Sehingga
tujuan Sistem Informasi Manajemen (O’Brien dan Marakas, 2010), yaitu:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Terdapat tiga peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu mendukung proses bisnis
dan operasional, mendukung pengambilan keputusan dan mndukung strategi untuk keunggulan
kompetitif. Penerapan sistem informasi bertujuan untuk menyediakan informasi yang
dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen, selain itu juga menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan serta menyediakan informasi untuk
pengambilan keputusan (O’Brien, 2005).
Menurut O’Brien (2005) Terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu:
1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System).
Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan
operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk menunjang kegiatan
operasional itu pula. Sistem informasi ini menghasilkan berbagai produk informasi yang
digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh
sistem informasi di tingkat ini:
Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System).
Untuk mencatat dan mengolah data yang dihasilkan transaksi, memperbaharui database,
dan memproduksi berbagai macam dokumen regristrasi mahasiswa, dan lain-lain. Sistem ini
merubah sistem informasi manual ke bentuk electronic data processing system. Sistem ini
mencatat dan memproses data yang dihasilkan dalam setiap transaksi bisnis seperti sales,
pembelian dan perubahan jenis dokumen-dokumen dan laporan-laporan seperti misalnya,
customer statements, nota pembelian, lembaran cek, laporan keuangan dll.
Sistem Pengendalian Proses (Process Control System).
Untuk menghasilkan keputusan operasional dan untuk mengontrol proses secara fisik.
Sistem informasi operasional juga meliputi pembuatan keputusan rutin untuk mengendalikan
proses operasional. Sistem ini menghasilkan keputusan-keputusan yang bersifat operasional rutin
untuk pengendalian proses fisik dalam organisasi.
Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System).
Untuk meningkatkan komunikasi dan produktifitas kantor. Pada prinsipnya sistim ini
merupakan hasil transformasi elektronis dari metode tradisional perkantoran yang bersifat
manual dan menggunakan media komunikasi dengan kertas.
2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System).
Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada manajemen,
karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen. Sistem ini
juga menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang digunakan sebagian dasar
pengorganisasian sistem informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub
sistem-sub sistem tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut :
Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System).
Pelaporan yang sudah terspesifikasi dan terencana sebelumnya untuk manajemen. Produk
informasi yang dihasilkan merupakan kebutuhan dalam pengambilan keputusan rutin.
Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System).
Sistem ini dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan baik yang bersifat
interaktif maupun ad hoc (ketika diperlukan). Sistem ini menggunakan berbagai model
keputusan (analytical modelling) dan basis data khusus dalam membantu proses pengambilan
keputusan.
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System).
Sistem ini memberikan informasi yang sifatnya kritis kepada jajaran manajemen puncak.
Sistem ini merupakan alat bagi manajer puncak untuk menetapkan strategi pengembangan sistem
yang lebih baik lagi.
Kualitas Informasi
Suatu informasi dikatakan memiliki kualitas yang baik apabila memenuhi beberapa
syarat yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.
1. Akurat, artinya informasi yang diperoleh harus bebas dari kesalahan dan tidak
menyesatkan sehingga informasi yang disampai sumber ke penerima tidak berubah atau
memiliki pengertian yang lain yang dapat merusak kualitas informasi tersebut.
2. Tepat waktu, artinya informasi yang sampai kepada penerima tidak boleh mengalami
keterlambatan. Hal ini disebabkan kecepatan sampainya infromasi sangat berpengaruh
terhadap terlambatnya membuat suatu keputusan organisasi.
3. Relevan, artinya bahwa setiap informasi harus mempunyai manfaat untuk penggunanya,
dan informasi harus sampai kepada penerima yang tepat.
Komponen Sistem Informasi
Sebuah sistem informasi tidak lepas dari komponen-komponen penyusunnnya.
Komponen-komponen ini akan menjalankan aktifitas untuk mengolah informasi yang diperoleh.
Terdapat 5 aktivitas dasar pengolahan informasi dalam sistem informasi, yaitu:
1. Sumber Daya Input Data ( Input ) Data mengenai transaksi bisnis dan transaksi lainnya harus
diambil dan disiapkan untuk diproses dengan kegiatan dasar entri data merekam dan
mengedit. Pengguna akhir biasanya merekam data tentang transaksi pada beberapa jenis
medium fisik, seperti paper, atau memasukkan secara langsung kedalam sistem komputer.
Hal ini biasanya termasuk berbagai kegiatan mengedit untuk memastikan bahwa data yang
telah dicatat benar. Saat data dimasukkan harus ditransfer kedalam, seperti disket atau tape
hingga saat pemrosesan.
2. Pemrosesan Data kedalam Informasi ( Processing ) Data biasanya dimanipulasi dengan
kegiatan kalkulasi, perbandingan, pengurutan, klasifikasi, dan penjumlahan. Kegiatan
mengorganisasi, menganalisis, dan memanipulasi data lalu mengkonversi data kedalam
informasi oleh pengguna akhir. Kualitas data disimpan dalam sistem informasi dan harus
dijaga dengan proses koreksi dan pembaharuan (updating ) secara terus-menerus.
3. Output Produk Informasi (Output ) Informasi dalam berbagai bentuk ditransmisi ke
pengguna akhir dan membuat ketersediaan dalam kegiatan output. Tujuan sistem informasi
adalah menghasilkan produk informasi yang tepat bagi pengguna akhir. Produk informasi
yang umum adalah tampilan video, dokumen kertas, dan balasan audio yang menyediakan
pesan, formulir, laporan, daftar, tampilan grafik, dll.
4. Penyimpanan Data, Model, dan Pengetahuan Sumber Daya (Storage) Penyimpanan adalah
sistem komponen utama dari sistem informasi. Penyimpanan merupakan kegiatan sistem
informasi yang mana sumber daya data dan informasi disimpan dalam sebuah cara
pengorganisasian untuk selanjutnya dipergunakan. Sumber daya data dan informasi yang
penting dari sebuah organisasi biasanya disimpan oleh sistem informasi dalam bentuk
berikut :
Database, yaitu proses penyimpanan dan organisasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan
dan pengguna akhir.
Basis Model, yaitu menyimpan model konseptual, matematik, dan logika yang menyatakan
hubungan bisnis, perhitungan rutin, atau teknik analisis.
Basis Pengetahuan, yaitu menyimpan pengetahuan berupa subjek dalam berbagai bentuk
seperti fakta atau peraturan.
5. Kontrol Kinerja Sistem (Control ) Sebuah sistem informasi seharusnya menghasilkan umpan
balik mengenai kegiatan input, processing, output, dan storage. Umpan balik ini harus
diawasi dan dievaluasi untuk menentukan jika sistem memperlihatkan hasil standar. Lalu
aktivitas sistem harus disesuaikan sehingga produk informasinya tepat diproduksi bagi
pengguna akhir.
PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
PT Electronic City Indonesia Tbk. (“Electronic City”) merupakan salah satu dari pelopor
perusahaan ritel produk elektronik modern di Indonesia. Berdiri sejak tahun 2001 dan membuka
toko standalone sekaligus toko pertama (flagship store) di Sudirman Central Business District
(SCBD). Electronic City memperluas jaringan toko di luar Jabodetabek dengan membuka toko
pertama di Denpasar di tahun 2004 dan di Sumatera yang terletak di Medan, Sumatera Utara di
tahun 2007.
Electronic City resmi menjadi perusahaan terbuka pada tanggal 3 Juli 2014 dan tercatat di
PT Bursa Efek Indonesia (kode saham ECII). Electronic City melepas 333. 333.000 saham atau
sebanyak 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga
penawaran Rp 4.050 per saham.
Sampai dengan Juni 2014, Electronic City telah mengoperasikan 63 toko yang tersebar di
beberapa kota besar di pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Electronic City
menawarkan produk yang beragam dalam empat kategori utama yaitu: audio-video, peralatan
rumah tangga, telepon selular dan gadget, peralatan TI dan perlengkapan kantor. Dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya Electronic City juga didukung oleh 11 gudang distribusi
yang berada di Jakarta, Bogor, Bandung, Tangerang, Solo, Medan, Denpasar, Pontianak,
Balikpapan dan Kendari.
Electronic City menerapkan dual-branding strategy melalui dua konsep toko Electronic
City Store (EC Store) dan Electronic City Outlet (EC Outlet) sebagai metode pemasaran untuk
target segmen konsumen yang berbeda. Electronic City juga meluncurkan platform e-commerce
melalui situs resmi Perseroan dalam upaya untuk memperkuat citra Perseroan dan menjaring
konsumen yang lebih memilih untuk membeli produk secara online.
Electronic City Stores (EC Stores) menampilkan toko dan penyajian produk EC Stores
menggunakan konsep berwarna biru. EC Stores memiliki target utama konsumen kelas
menengah ke atas. Pada umumnya, luas area penjualan bruto berkisar antara 600 sampai dengan
2.500 m2. Sampai dengan Juni 2014, Electronic City mengoperasikan 45 EC Stores yang berada
di lokasi strategis di dalam mall, ruko dan berdiri sendiri (standalone) .Total luas area penjualan
bruto 45 EC Stores adalah 55.925 m2.
Pada Electronic City Outlet (EC Outlet), tampilan toko dan penyajian produk EC Outlet
menggunakan konsep berwarna merah. Memiliki target utama konsumen tingkat pemula dan
kelas menengah. Pada umumnya, luas area penjualan bruto berkisar antara 350 sampai dengan
700 m2. Sampai dengan Juni 2014, Electronic City mengoperasikan 16 EC Outlet yang berada di
lokasi strategis di dalam mal dan ruko. Total luas area penjualan bruto 16 EC Outlet adalah 8.083
m2.
E-commerce
Pada tahun 2012, Electronic City meluncurkan platform e-commerce melalui situs resmi
Perseroan. Tujuan utama dari e-commerce adalah untuk memperkuat citra Perseroan dan
menjaring konsumen yang lebih memilih untuk membeli produk secara online. Pilihan produk
untuk toko online difokuskan pada produk-produk yang mudah terjual dan dikirim seperti gadget
telpon selular dan kamera. Harga produk online tidak berbeda dengan harga di toko Electronic
City dan pembayaran dapat dilakukan dengan menggunakan kartu kredit dan debet.
Visi
Mengembangkan toko ritel elektronik modern dengan konsep pameran untuk
memberikan pelayanan yang terbaik, didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan
mitra bisnis profesional untuk menambah kepuasan konsumen.
Misi
Untuk menjadi perusahaan terkemuka di Indonesia dalam bisnis ritel elektronik dengan
jaringan toko modern berskala luas dan didukung oleh layanan terbaik dan fasilitas lengkap.
Struktur Organisasi
Sistem Informasi pada Electronic City
Electronic City merupakan salah satu perusahaan retail yang bergerak dalam bidang
penjualan peralatan elektronik, seperti televisi, komputer, kamera, kulkas, dan sebagainya.
Perusahaan ini memiliki gerai hampir di seluruh Indonesia yang tersebar di berbagai pusat
perbelanjaan modern. Sebagai perusahaan dengan jaringan yang besar, maka sistem koordinasi
antar cabang maupun di dalam gerai harus berlangsung dengan baik. Sistem yang baik dapat
mengindikasikan keseluruhan proses bisnis berjalan dengan baik. Alur proses pembelian barang
oleh customer di Electronic City adalah dimulai dari Sales Promotion Boy (SPB) atau Sales
Promotion Girl (SPG) yang melayani pembeli. Selanjutnya SPB/SPG akan menginput data
customer di komputer untuk selanjutnya mendapatkan received order. Received order tersebut
berupa data pelanggan dan jenis produk yang ingin dibeli serta terhubung melalui jaringan ke
kasir. Setelah itu customer menuju kasir dan melakukan transaksi pembayaran dan mendapatkan
invoice. Invoice berguna untuk mengambil barang yang dibeli di bagian Goods Pick Up. Alur ini
dapat berjalan dengan baik karena adanya sistem informasi yang terintegrasi di setiap tahapannya
sehingga dapat berjalan dengan baik. Proses alur pembelian barang oleh customer di Electronic
City dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Alur Pembelian Barang di Electronic City
Sistem informasi yang baik dapat berjalan dengan baik bila setiap komponen sistem
informasi bekerja dengan baik. Komponen sistem informasi terdiri dari hardware, software,
SDM, Data dan Produk. Dewasa ini umumnya hardware yang digunakan oleh setiap organisasi
adalah personal computer (PC), namun untuk beberapa organisasi dengan tugas yang spesifik
juga dibutuhkan mini computer. Komputer juga terdiri dari tiga fungi utama yang bekerja secara
sinergi, yaitu central processor untuk mengontrol seuruh kegiatan komputer, keyboard dan
mouse untuk menginput dat, serta printer untuk mencetak data ke kertas (Alcami dan Carlos
2012).
CustomerSPG/SPBInput DataReceived OrderKasirTransaksiInvoiceGoods Pick Up
CONTOH MATRIK KOMPONEN SI PADA SISTEM RITAIL DI ELECTRONIC CITY Tahap 1
Aktivitas Sumberdaya Hardware Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya
SI dan Jaringan DataMesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
SPB dan SPG Data Pelanggan
Input Workstation Manager PC MARIS Pemasukan data Data Produk
Server Jaringan komunikasi MARIS
Proses pemasukkan data
Data Pelanggan
Pemrosesan Prosesor Jaringan LAN Data ProdukNetworkserver
SPG/SPB
Output Workstation Manager PC MARIS Penggunaan dan
distribusi Pelanggan
output ke kasir KasirManajer
Magnetik disc drive Magnetic disk DBMS Prosedur Backup Supervisor Pegawai
penjualan Data Pelanggan
Penyimpanan Tim IT Data Produk
Server Program monitoring per- Prosedur koreksi Supervisor SPG/SPB Data Pelanggan
Kendali Prosesor komunikasi Data output formans,
program moni- Tim IT Kasir Data Produk
toring keamanan Manajer
CONTOH MATRIK KOMPONEN SI PADA SISTEM RITAIL DI ELECTRONIC CITY Tahap 2
Aktivitas Sumberdaya Hardware Sumberdaya Software Sumberdaya Manusia Sumberdaya
SI dan Jaringan DataMesin Media Program Prosedur Spesialis Pengguna
Input Workstation Manager Magnetic stripe MARIS Pemasukan
data KasirData Produk, Data Transaksi, Data Pelanggan
ATM Reader ATM CardServer Jaringan
komunikasiTransaksi penjualan
Data Produk, Data Transaksi, Data
PelangganPemrosesan Networkserver Jaringan LAN MARIS
Prosesor
kertas struk Penggunaan dan distri- Kasir
Output Workstation Manager kertas laporan MARIS busi output Pelanggan
Printer Manajer
Magnetik disc drive Magnetic disk DBMS Prosedur
Backup Supervisor Pegawai penjualan
Data Produk, Data Transaksi, Data Pelanggan
Penyimpanan Tim IT
Server KertasProgram monitoring per-
Prosedur koreksi Supervisor Pegawai
penjualan
Data Produk, Data Transaksi, Data Pelanggan
Kendali Prosesor komunikasi Dokumen
formans, program moni-
Tim IT Pelanggan
laporan pengendalian
toring keamanan Manajer
Electronic city memiliki hardware berupa workstation manager berupa personal
computer. Personal computer ini digunakan untuk melakukan input data, pemrosesan, dan output
data. Proses input data dibantu dengan komponen keyboard untuk memasukkan data.
Pemrosesan data dibantu dengan central processor. Proses output dibantu dengan printer untuk
mencetak data. Pada tahap pembayaran, proses input juga dibantu dengan ATM reader atau
Electronic Data Capture (EDC).
Alcami dan Carlos (2012) menyatakan bahwa software merupakan program komputer
yang dapat dibagi dua, yaitu software sistem, dan software aplkasi. Software sistem bertujuan
untuk mengelola data dan sumberdaya sistem serta menjalakan program sederhana. Software
aplikasi bertujuan untuk membantu pekerjaan secara langsung. Contoh dari software aplikasi
adalah Microsoft word, Microsoft excel, dan sebagainya. Software sistem yang digunakan di
Electronic City merupakan Microsoft Windows 7 dan software aplikasi yaitu MARIS. MARIS
merupakan software yang digunakan di seluruh jaringan Electronic City seluruh Indonesia.
Software ini dilakukan untuk menginput data, pemrosesan, hingga output di setiap tahapan,
mulai dari tahap pembuatan received order hingga tahap pembayaran.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan bagian integral dari sistem informasi. Alcami
dan Carlos (2012) menyatakan bahwa SDM pengguna sistem informasi dapat dibagi dua, yaitu
spesialis dan pengguna akhir. Spesialis merupakan sistem analis, programmer, dan operator.
Pengguna akhir merupakan orang –orang yang menggunakan sistem informasi. Pada kasus retail
di Electronic City, SDM yang terlibat di tahap input, proses, hingga output pembelian barang
adalah pengguna akhir. Hal ini karena SPG/SPB dan kasir hanya berperan sebagai pengguna
akhir sistem informasi untuk menginput dan output data. SDM spesialis berperan pada tahap
penyimpanan dan kendali. Hali ini karena pada tahap kendali dan penyimpanan data dibutuhkan
ahli seperti supervisor atau tim IT (Information Technology) untuk menyimpan data dan bila
terjadi keadaan darurat, seperti bila terdapat kesalahan dari pengguna akhir, dan sebagainya.
Basis data merupakan koleksi dari data yang berhubungan di suatu organisasi, seperti data
SDM atau data produk. Basis data harus disimpan dengan baik dan terorganisir, sehingga dapat
diakses dengan mudah sesuai pembagiannya masing-masing. Database umunya dapat diatur
dengan software sistem Database Management System (DBMS) (Alcami dan Carlos 2012).
Electronic City memiliki beberapa data penting yang terlibat di dalam sistem informasi
pembelian barang. Data tersebut berupa data pelanggan dan data produk. Data tersebut dikelola
dalam sebuah software sistem yaitu Database Management System (DBMS). DBMS digunakan
oleh SDM spesialis, yaitu supervisor dan tim IT.
Sistem kendali di Electronic City dilakukan dengan program monitoring performans.
Sistem ini dilakukan oleh SDM spesialis, yaitu supervisor dan tim IT dan digunakan oleh
pengguna akhir yaitu kasir dan manajer. Informasi dari sistem ini adalah invoice, data di layar
LCD, dan audio signal, dimana jika terdapat kesalahan maka akan ditandai dengan alarm dan
supervisor melakukan suatu proses yaitu sales return.
KESIMPULAN
Sebagai perusahaan dengan jaringan yang besar, Electronic City telah menggunakan
system informasi yang baik untuk berkoordinasi antar cabang dan mengatur semua kegiatan
bisnis terutama pembelian. Alur proses pembelian barang oleh customer di Electronic City
adalah dimulai dari Sales Promotion Boy (SPB) atau Sales Promotion Girl (SPG) yang melayani
pembeli serta menginput data customer di computer yang terhubung melalui jaringan ke kasir.
Selanjutnya konsumen akan mendapatkan invoice transaksi pembayaran dan mendapatkan
invoice untuk mengambil barang yang dibeli di bagian Goods Pick Up. Alur ini dapat berjalan
dengan baik karena adanya aktivitas sistem informasi yang terintegrasi di setiap tahapannya.
Aktivitas system informasi yang terdapat pada Electronic City terdiri dari input, pemrosesan,
output, penyimapanan dan kendali. Seluruha aktivitas tersebut melibatkan sumberdaya hardware
dan jaringan yang terdiri dari mesin dan media, sumberdaya software yang terdiri dari program
dan prosedur, sumberdaya manusia sebagai spesialis dan penggunanya, serta sumberdaya data
serta produk informasi yang dihasilkan.
Saran
Electronic City sebaiknya terus mengembangkan system informasi yang modern guna
untuk meningkatkan bisnis mereka terutama dalam hal kemudahan transaksi oleh konsumen.
Pengembangan bisnis Electronic City melalui penambahan fitur-fitur layanan kepada konsumen,
diharapkan akan mampu meningkatkan benefit perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alcami RL dan Caros DC. 2012. Introduction to Management Information System. Castello de la Plana: Universitat Jaume.
Electronic city. 2014. Sekilas Perusahaan. http://www.electronic-city.com/. Diakses pada tanggal 14 September 2014.
O’Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.
O’Brien. J. A. & Marakas, G.M.M. 2010. Management Information Systems (10th ed.). Boston: McGraw-Hill Irwin.
Pangestu, W. danu. 2007. Teori Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIm). Komunitas e-Learning Ilmu Komputer.com. Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta.