manajemen tambang bab vi manajemen sumber daya manusia

Upload: dedi-apriadi

Post on 03-Apr-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    1/28

    BAB VI

    MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

    Jika membicarakan filosopi manajemen dan membandingkan antara

    manajemen perusahaan dan manajemen pada tingkatan tambang,

    terdapat perbedaan. Pada manajemen perusahaan selalu berorientasi

    pada tujuan (goal-oriented), sedangkan manajeman tambang berorientasi

    pada sasaran (objective-oriented).

    Tujuan ditetapkan oleh pernyataan kebijakan yang berasal dari perwakilan

    pemilik perusahaan dan manajemen tingkat atas. Tujuan adalah aktivitas

    yang dilakukan di masa depan yang diarahkan, Sedangkan sasaran

    adalah spesifik, tepat, pernyataan pasti yang menjadi acuan bagi berbagai

    elemen pada perusahaan.

    Sasaran harus mendukung tujuan dari organisasi/perusahaan. Pada

    konteks tujuan perusahan dan manajemen tambang, dapat terlihat bahwa

    tujuan perusahaan didukung oleh sasaran pada manajemen tambang.

    Gambar 6.1.

    Keterkaitan Sasaran Untuk Mendukung Tujuan. Tidak Ada KedudukanYang Signifikan Untuk Berbagai Fungsi Pada Model Di Atas.

    VI-1

    Personel

    R & D

    Production

    Marketing

    Purchasing

    Finance

    Maintenance

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    2/28

    Manajemen pada industri pertambangan sangat berbeda dengan

    manajemen industri lainnya. Perbedaannya dapat dilihat pada tabel

    berikut.

    Tabel 6.1.

    Perbedaan Antara Industri Pertambangan Dengan Industri Lain

    Deskripsi Pertambangan Industri lain

    Investasi - Tujuan tunggal- Insentif modal besar

    - Banyak tujuan- Insentif modal kecil

    Permintaan-

    Kebanyakan pesanan- Produk turunan sedikit -

    Gabungan (pesanan danlangsung)

    - Produk beragam

    Lokasi - Tambang tidak dapatpindah

    - Infrastruktur kritis- Masalah tenaga kerja

    pada daerah terpencil

    - Dapat menyeleksi lapangan- Infrastruktur minimum karena

    seleksi lapangan/lokasi- Dapat memperoleh tenaga

    kerja yang baik

    Bahan Baku - Cadangan bijih - Membeli banyak persediaan

    Produksi - Setiap tambang unik- Bahan baku variabel

    -Ekstraksi penting

    - Kesesuaian dengan operasi- Bahan baku seragam

    Pada industri pertambangan, bidang-bidang manajemen yang harus

    mendapat perhatian adalah sebagai berikut :

    1. Manajemen sumber daya manusia

    2. Manajemen peralatan

    3. Manajemen material

    6.1. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

    Manajemen sumber daya manusia pada suatu perusahaan tambang

    meliputi aktivitas administrasi, perawatan, dan pengaturan pekerja.

    Manajemen sumber daya manusia bukan persoalan yang sederhana pada

    pengembangan dan penerapan kebijakan serta prosedur, tetapi persoalan

    VI-2

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    3/28

    pekerjaan dimana pekerja mempunyai perasaan dan pemikiran yang unik.

    Persoalan ini dikonsentrasikan pada pekerja sebagai individu, kepuasan

    pekerja, komunikasi, motivasi, dan produktivitas.

    Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi :

    1. Rekrutmen dan seleksi

    2. Kompensasi

    3. Pelatihan dan pengembangan

    4. Ukuran performa

    5. Komunikasi

    6. Hubungan kesatuan manajemen

    Fungsi-fungsi di atas berhubungan satu dengan yang lainnya.

    (20)Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang

    paling dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan

    oleh manusia dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan

    mempertahankan eksistensinya. Perilaku manusia di dalam organisasi

    dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pribadi pekerja itu sendiri, serta situasi

    dan kondisi saat itu. Perilaku yang muncul merupakan hasil interaksi dari

    faktor-faktor tersebut.

    Pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi terdiri atas fungsi-

    fungsi berikut :

    1. Pengadaan personil

    2. Pengembangan personil melalui pelatihan dan pendidikan

    3. Pemberian imbalan

    4. Integrasi personil ke dalam organisasi

    5. Pemeliharaan terhadap personil yang ada

    6. Pemberhentian personil

    VI-3

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    4/28

    Manajemen personalia adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

    pengarahan dan pengendalian dari fungsi-fungsi pengadaan,

    pengembangan, pemberian imbalan, integrasi, pemeliharaan dan

    pemberhentian personil dalam rangka mencapai tujuan individu pekerja,

    tujuan organisasi, serta tujuan sosial (lingkungan) dimana organisasi itu

    berada.

    6.1.1. Analisa Jabatan

    (24)Analisa jabatan adalah suatu studi yang mendalam dan mendetail

    terhadap semua jabatan dalam organisasi untuk mendapatkan informasi

    tentang kerja yang dilakukan, kondisi kerja dan persyaratan kualitas

    individu yang mengerjakannya atau suatu proses untuk mempelajari dan

    mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi

    dan kewajiban suatu jabatan. Analisa jabatan mencakup dua elemen

    utama yaitu uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan (job

    specification).

    Uraian jabatan adalah gambaran informasi yang disusun secara

    sistematis, yang menguraikan tentang pekerjaan yang dilakukan,

    tanggung jawab sehubungan dengan pekerjaan, keterampilan dan latihan

    yang diperlukan, jenis orang dan pendidikan yang diperlukan untuk

    pekerjaan tersebut atau bisa juga didefinisikan sebagai ikhtisar fakta-fakta

    yang didapat dari analisa jabatan di dalam suatu susunan yang sistematis

    dan tertulis, serta merupakan dokumentasi yang memuat garis-garis besar

    atau fakta-fakta utama jabatan secara individual.

    Spesifikasi jabatan adalah elemen analisa jabatan yang menyebutkan

    satu persatu persyaratan pribadi seseorang pemegang jabatan,

    pengalaman, pendidikan, keterampilan dan pengetahuan yang dipunyai

    oleh seseorang untuk mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik.

    VI-4

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    5/28

    Berikut ini adalah contoh uraian standar kompetensi seorang manajer

    pada industri pertambangan :

    Tabel 6.2. Keahlian Umum Manajer

    KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

    KT. 0004TDKemampuanmerencanakan, mengaturdan menyelesaikanpekerjaan

    Mendefinisikan masalah yang dihadapi

    Menentukan cara terbaik dalam

    menyelesaikan masalah yang timbul

    Menyiapkan rencana penyelesaian masalah

    Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan

    rencana

    KT. 0005TD Kemampuan menjagakualitas pekerjaan

    Membuat perencanaan dan persiapan untukmenghasilkan pekerjaan yang berkualitas

    Berusaha mencapai dan memelihara kualitas

    kerja yang baik

    Mematuhi peraturan-peraturan lingkungan

    KT. 0007TD Kemampuanberkomunikasi

    Berkomunikasi dengan rekan kerja

    Mengakses informasi pada pihak-pihak yang

    berkaitan dengan pekerjaannya

    Memahami operasi penggunaan sistem

    komunikasi tambang

    Berpartisipasi dalam komunikasi tim

    Terampil menggunakan bahasa Indonesia

    dalam komunikasiKODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

    KT. 0008TD Kemampuanmenggunakan komputer

    Mengoperasikan komputer untuk menunjang

    pekerjaan

    Menyimpan data-data

    Menghasilkan dokumen

    KM. 0009 Menyusun tujuanorganisasi/perusahaan

    Mengidentifikasi tugas-tugas pokok pekerjaan

    bawahan/karyawan

    Menentukan tujuan yang spesifik dan

    menantang bagi masing-masing tugas pokok

    Merinci batas waktu pencapaian bagi setiap

    tujuan

    Membuat skala prioritas tujuan Mengelompokan tujuan dalam tingkat

    kesulitan dan derajat kepentingan

    Membangun mekanisme umpan balik bagi

    evaluasi pencapaian tujuan

    Menetapkan hubungan antara pencapaian

    tujuan dan remunerasi bagi bawahan/karyawan

    VI-5

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    6/28

    KM. 0010 Menyelesaikan masalahsecara kreatif

    Mengamati dan memahami permasalahan

    yang sedang terjadi dengan baik

    Menerapkan prinsip-prinsip pemecahanmasalah dengan baik

    Membuat suatu sistem pemecahan masalah

    secara tim/kelompok

    Menyelesaikan masalah secara kreatif

    KM. 0011Mengelola waktu

    Mengembangkan jadwal proyek

    Mengelola jadwal proyek

    Menilai hasil manajemen waktu

    KM. 0014Mengelola biaya

    Mengembangkan anggaran proyek

    Mengelola biaya proyek

    Mengelola penyelesaian masalah finansial

    KM. 0017 Mengelola pengendalianmutu

    Mengembangkan persyaratan kualitas

    Mengelola jaminan kualitas

    Melakukan perbaikan kualitas proyek

    KM. 0020 Mengelola sumber dayamanusia

    Mengelola proses organisasi dan staffing

    proyek

    Mengelola kinerja staf

    Memimpin tim proyek

    KM. 0024Mengelola disiplin SDM

    Menetapkan standar peraturan dalam

    pelaksanaan suatu pekerjaan

    Mengawasi kinerja karyawan sebagai sarana

    pengontrolan disiplin karyawan

    Memberi motivasi dalam hal ketaatan

    terhadap sistem norma disiplin yang berlaku

    KM. 0025 Mengelola pembinaanSDM

    Membimbing bawahan/karyawan

    Menerapkan program pengembangan

    karyawan

    KM. 0026 Merancang pekerjaanyang memotivasi SDM

    Memodifikasi sistem operasi pekerjaan

    Memberi apresiasi yang lebih baik terhadap

    prestasi kerja karyawan

    KM. 0029Memilih gayakepemimpinan yangefektif

    Melakukan identifikasi pola kepemimpinan

    untuk menentukan gaya kepemimpinan yangpaling sesuai untuk diterapkan

    Mampu mengorganisasikan tugas/pekerjaan

    KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

    KM. 0030Membangun tim yangefektif

    Menentukan kriteria personel yang dibutuhkan Membagi tugas dan tanggung jawab

    Mendorong anggota tim untuk

    mengembangkan kemampuannya

    KM. 0031 Melakukan pendelegasian Kemampuan bekerja sama dalam tim

    Membagi tugas dan tanggung jawab

    KM. 0032 Memberikan kepercayaankepadabawahan/karyawan

    Memberi kesempatan pada karyawan untuk

    memberi kontribusi dalam perencanaanpekerjaan

    Memperhatikan masukan dan saran dari

    karyawan bagi kemajuan pekerjaan

    Mempercayakan tugas dan tanggung jawab

    yang telah dibebankan pada karyawan yang

    VI-6

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    7/28

    bersangkutan

    KM. 0033 Melakukan negoisasi

    Bersama dengan mitra kerja menyusun syarat

    perjanjian Melakukan perundingan (negosiasi) tentang

    batasan-batasan

    Melakukan penyempurnaan perjanjian

    KM. 0035Melaksanakanwawancara

    Memahami tujuan wawancara yang akan

    dilakukan

    Menetapkan standar/kriteria yang memenuhi

    syarat berdasarkan hasil wawancara yang telahdilakukan

    Menentukan kesesuaian hasil wawancara

    dengan tujuan wawancara yang telah ditetapkan

    Memberikan keterangan yang tepat

    sehubungan kondisi dan informasi-informasiyang berkembang dalam perusahaan

    KM. 0036 Mengelola komunikasi

    Merencanakan sistem komunikasi dalam

    operasi penambangan

    Mengelola informasi proyek

    Mengelola komunikasi

    Menganalisis hasil manajemen komunikasi

    KM. 0039Menyusun denahpengendalian

    Menentukan garis tanggung jawab dalam

    pelaksanaan suatu pekerjaan

    Melakukan pengawasan terhadap

    kelangsungan pekerjaan

    KM. 0041 Mengelola resiko

    Merencanakan manajemen resiko

    Mengelola resiko proyek Menilai hasil manajemen resiko

    KM. 0044 Mengelola prokurmen

    Merencanakan prokurmen proyek

    Menyusun proses prokurmen

    Mengelola proses prokurmen

    Mengelola kontrak

    Menyempurnakan (finalise) kontrak

    Tabel 6.3. Keahlian Khusus Manajer Operasi Tambang Terbuka

    KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

    KM.0001Mengelola proyek/operasipenambangan secaraterintegrasi

    Mengelola 9 fungsi manajemen proyek Mengelola lingkungan internal dan eksternal

    Mengelola proyek selama umur proyek

    KM.0196T Kemampuanpengoperasian tambangterbuka

    Mengkoordinasikan semua elemen operasi

    lapangan sesuai dengan persyaratankompetensinya

    Mengkoordinasi proses rekruitment, seleksi

    dan training bagi supervisor dan operatorlapangan

    Merencanakan program pelatihan dan

    pengembangan kerja pegawai

    Membuat manajemen resiko, OH&S,

    lingkungan, dan sistem-sistem lain

    VI-7

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    8/28

    Merencanakan operasi peralatan tambang

    Berpartisipasi dalam peninjauan kembali

    kinerja manajemen Berpartisipasi dalam pengawasan sistem

    pengembangan yang berkelanjutan

    Mendorong terciptanya kerjasama tim dan

    mengawasi kinerja tim yang telah terbentuk

    Mengawasi kinerja dari anggaran

    Mengawasi sistem perawatan peralatan dan

    sarana tambang

    Menyiapkan strategi operasi tambang

    Mengembangkan rencana strategis (jangka

    panjang)

    Memprakarsai dan memfasilitasi sistem

    manajemen unjuk kerja Memprakarsai pengembangan operasi yang

    berkelanjutan

    Mengawasi kinerja sumberdaya manusia di

    tambang

    KM.0197TKemampuan dalam halperencanaan tambang

    Mengidentifikasi kriteria perencanaan

    tambang

    Memahami prosedur operasi penambangan

    yang dilaksanakan

    Memahami informasi-informasi yang

    dibutuhkan dalam perencanaan tambang

    Membuat rencana manajemen operasi

    tambang

    KM.0194T

    Kemampuanmerencanakan sistemdan metodepenambangan

    merencanakan sistem dan metode

    penambangan yang akan diterapkan

    memahami prinsip perencanaan dan

    perancangan tambang

    mengidentifkasi sumberdaya yang diperlukan

    dalam perencanaan tambang

    mengotrol dan mengevaluasi sistem dan

    metode penambangan

    KM.0017TKemampuan tentangoperasi alat angkutterpadu

    Merencanakan operasi peralatan angkut

    secara terpadu

    Merencanakan dan mengelola sistem

    pengangkutan (pemindahan material)

    KODE UNIT KOMPETENSI ELEMEN KOMPETENSI

    KM.0078T

    Kemampuanmerencanakan sistempengangkutan danperalatan

    Mengembangkan suatu sistem

    pengangkuatan dan produksi

    Membuat perencanaan operasi dan

    perawatan sistem pengangkutan dan peralatanproduksi

    Menetapkan prosedur pengawasan kinerja

    peralatanSumber : Laporan Akhir Penyusunan Pola Dasar Berkelanjutan untuk Mendukung KompetensiJabatan pada Industri Pertambangan, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Institut TeknologiBandung, 2001

    VI-8

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    9/28

    Dengan melakukan analisa jabatan maka kita dapat menetapkan

    kebijakan dalam hal :

    1. Pengadaan tenaga kerja dan seleksi

    Spesifikasi jabatan merupakan standar personalia yang akan dipakai

    sebagai pembanding terhadap para pelamar dan spesifikasi jabatan

    dapat digunakan dalam menentukan prosedur seleksinya.

    2. Induksi

    Dengan adanya uraian jabatan yang jelas akan sangat membantu

    dalam memberikan pengarahan tentang pekerjaan dan tugas-tugas

    yang harus dilakukan kepada karyawan baru.

    3. Latihan (training)

    Dengan adanya uraian jabatan dan spesifikasi jabatan dapat

    direncanakan program latihan bagi karyawan sesuai dengan

    kebutuhannya

    4. Perupahan

    Analisa jabatan merupakan dasar dari sistem penilaian jabatan yang

    akan menentukan struktur dan sistem perupahan.

    5. Penilaian dan pengukuran hasil kerja

    Dalam uraian jabatan ditunjukkan sasaran yang hendak dicapai dalam

    pengerjaan tugas-tugas. Berdasarkan hal ini dapat dilakukan penilaian

    terhadap hasil/prestasi karyawan.

    6. Promosi dan mutasi karyawan

    Dengan memperhatikan informasi yang dihasilkan dari analisa jabatanmaka dapat hasil kerja/ prestasi karyawan dapat diketahui dan dinilai.

    7. Pencegahan terjadinya dualis pekerjaan

    Dengan adanya uraian jabatan yang jelas untuk tiap-tiap jabatan maka

    terjadinya dualis pekerjaan dapat dihindari.

    8. Konsultasi

    VI-9

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    10/28

    Karyawan yang tidak merasa cocok dengan pekerjaan sebelumnya

    dapat ditempatkan pada jabatan yang sesuai dengan minat dan

    kemampuannya.

    Berikut ini adalah salah satu contoh uraian jabatan (job description) dari

    seorang general plant managerpada sebuah perusahaan kertas.

    Tabel 6.4. Uraian Jabatan General Plant Manager

    Name : John DoeSupervisor : President

    Title : General Plant ManagerCompany : General Paper Company

    Number of employee in the plant : 40 exempt, 36 nonexempt salaried, and 150 hourly paid.Reporting directly to him are 7 department heads. General manager has full authority to takeaction necessary to meet the goals for which he is responsible. He is supported fully in this bythe company president.

    Objects (Physical Resources)

    Goals Performance Activities1. To assure acquisition, operation, andmaintenance of physical facilities.

    2. To improve and develop products andequipment.

    1. Plans for authorized expenditures forplant physical resources.

    2. Plans for and coordinates porduct andequipment development andimprovement.

    Sequences and Events (Process, Schedules, and Accounting Systems)

    Goals Performance Activities

    1. To assure the development and use ofsystematic and effective work flow,operation processes, and accountingsystems.

    2. To schedule work operation andtransportation.

    1. Coordinates the processes, schedules,and accounting controls betweendepartments.

    Others Persons (Human Relations)

    Goals Performance Activities

    1. To maintain a favorable organizationclimate.

    2. To maintai a warm and friendlyrelationship with employees andassociates

    1. Maintains an atmosphere of acceptanceand support.

    2. Communicates well the expectatopmsand results of subordinates.

    3. Reduces threats to security.4. Recognizes the needs of others in

    working with them.5. Cooperates with others in work.

    VI-10

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    11/28

    Achievement (Profitability, Productivity, Marketing, etc.)

    Goals Performance Activities

    1. To establish policies, objectives, andplans for overall plant profitability,productivity, marketing, physical andfinancial resources, and personnel.

    2. To assure efficient operation andcoordination of department functions formaximum frofitability, productivity, andsales.

    1. Prepares written policies, broadobjectives, and plans for the plant.2. Participates in group meetings with

    department heads for the establishment ofobjectives.

    3. Stimulates accomplishment of objectivesand conduct of plans. Discusses results ofperformance with subordinates.

    4. Approves product grade change andallocates new grades to machine.

    5. Maintains cost control and proper balanceof financial expenditures.

    Purposeful Groups (Organization and Leadership)Goals Performance Activities

    1. To provide the overall leadershipfunctions for the plant.

    2. To assure the effective design,development, and staffing of theorganization.

    3. To motivate and develop subordinates.4. To assure participation of all subordinates

    in group management.5. To initiate and assure completion of

    actions.

    1. Performs leadership functions for theplant.

    2. Works with subordinates to provideorganization structure, proper delegation,and coordination.

    3. Establises effective managerial controlthrough delegation and coordination.

    4. Establishes policies and procedures forpersonnel programs to maintain groupsatisfaction, stimulate their achievement,and evaluate performance.

    5. Works effectively with superiors, peers,and subordinates.

    6. Conducts regular participative meetings.7. Initiates the action toward meeting broad

    goals.Source : J.C. Wofford, Behavior Styles and Performance Effectiveness, PersonnelPsychology, vol. 20, no. 4, Winter 1967, pp. 470-471

    6.1.2. Pengadaan Personil

    Pengadaan personil merupakan perencanaan sumber daya yang

    menyangkut komposisi (jenis dan jumlah) personil yang dibutuhkan oleh

    organisasi. Dalam perencanaan tersebut dikumpulkan data tentang

    pekerjaan dan dianalisis untuk :

    1. Keperluan rekrutmen dan seleksi

    2. Menentukan besarnya upah

    3. Perancangan jenjang karir

    4. Menetapkan beban kerja yang sesuai

    VI-11

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    12/28

    5. Menilai efektivitas program seleksi dan pelatihan

    Rekrutmen tenaga kerja yang memenuhi kriteria perusahaan dapat

    dilakukan dengan dua cara yaitu mencari tenaga kerja baru dari luar atau

    menggunakan tenaga kerja yang sudah ada di perusahaan. Keuntungan

    yang diperoleh perusahaan yang menggunakan tenaga kerja yang sudah

    ada adalah:

    Memungkinkan terjadinya proses transfer dan promosi

    Meningkatkan moral pegawai

    Kemampuan para calon pegawai dapat diketahui melalui catatan kerja

    yang ada di perusahaan

    Rekrutmen tenaga kerja yang berasal dari luar perusahaan biasanya

    dilakukan dengan cara :

    Melakukan pemasangan iklan

    Melalui biro tenaga kerja

    Rekomendasi dari pegawai yang sudah ada

    Sekolah atau perguruan tinggi

    Persatuan buruh

    Pelamar biasa

    Seleksi tenaga kerja dapat dilakukan dengan melakukan wawancara

    terhadap pelamar kerja dan bila diperlukan dilakukan beberapa tes untuk

    dapat mengetahui kemampuan dan bakat pelamar tersebut.

    6.1.3. Pengembangan Personil

    (20)Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    dalam suatu organisasi adalah dengan mengadakan suatu program

    pelatihan bagi pekerja baru maupun yang sudah lama sesuai dengan

    VI-12

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    13/28

    kebutuhan organisasi tersebut. Penentuan kebutuhan program pelatihan

    dilakukan melalui prosedur sebagai berikut :

    1. Penilaian prestasi (performance appraisal)

    2. Analisa persyaratan jabatan

    3. Analisa organisasi

    4. Survey personil

    (21)Salah satu contoh pelatihan yang biasa dilakukan oleh perusahaan

    tambang adalah pelatihan keselamatan kerja bagi para pekerja baru.

    Pelatihan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab utama

    manajemen dalam melaksanakan program pencegahan kecelakaan.

    Sebuah teori yang populer menyebutkan bahwa untuk mempelajari suatu

    kebiasaan baru ataupun meninggalkan kebiasaan lama akan memerlukan

    waktu tujuh tahun. Artinya pelatihan sangat penting bagi pekerja baru

    terutama dalam mengubah kebiasaan mereka.

    Beberapa kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh buruknya pelatihan

    atau bisa juga disebabkan oleh supervisor telah menganggap bahwa

    bawahannya telah memahami prosedur kerjanya. Ada empat tahap dalam

    melakukan pelatihan dasar keselamatan kerja yaitu :

    1. Menjelaskan tugas dari pekerja tersebut dan menekankan pada

    masalah keselamatan kerja

    2. Mendemonstrasikan cara kerja pada pekerja tersebut dengan

    menekankan aspek keselamatan kerja pada tiap langkah kerja

    3. Menanyakan tanggapan mereka dan dengan sabar, tenang dan jelas

    menjawab pertanyaan yang diajukan

    4. Meminta pekerja tersebut untuk mendemonstrasikan apa yang telah

    dipelajarinya dengan menekankan aspek keselamatan pada setiap

    tahapan kerjanya

    6.1.4. Mutasi dan Promosi

    VI-13

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    14/28

    (20)Selain program pelatihan dan pendidikan, mekanisme lain yang

    termasuk dalam pengembangan personil adalah alih jabatan (mutasi) dan

    promosi. Pelaksanaan mutasi harus dilakukan antar karyawan dari suatu

    pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar.

    Maksudnya adalah untuk mendapatkan orang yang tepat pada tempat

    yang tepat.

    Promosi adalah kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan

    kepada jabatan lain yang lebih tinggi. Syarat-syarat yang harus

    dipertimbangkan sebagai dasar untuk melakukan promosi karyawan

    diantaranya adalah :

    1. Pengalaman

    2. Tingkat pendidikan

    3. Loyalitas

    4. Kejujuran

    5. Tanggung jawab

    6. Kepandaian bergaul

    7. Prestasi kerja

    8. Inisiatif dan kreativitas

    6.1.5. Pemberian Imbalan (Kompensasi)

    (20)Pemberian imbalan atau kompensasi merupakan suatu bentuk

    penghargaan atas jerih payah seseorang selama bekerja. Kompensasi

    dapat berupa upah (uang), fasilitas (perumahan, kendaraan) atau bentuk-

    bentuk lain yang dapat dinilai dengan uang. (6) Tujuan dari pemberian

    imbalan (kompensasi) adalah :

    1. Sebagai daya tarik perusahaan bagi pekerja yang kompeten

    2. Untuk memotivasi pekerja agar dapat memberikan hasil kerja yang

    terbaik

    3. Untuk menghargai pengabdian pekerja selama periode tertentu

    VI-14

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    15/28

    (20)Menurut Nitisemito, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan

    dalam sistem pemberian imbalan (kompensasi) antara lain :

    1. Agar kompensasi yang diberikan memberi dampak yang positif maka

    jumlah minimum yang diberikan haruslah dapat memenuhi kebutuhan

    secara minimal dan sesuai dengan peraturan yang sedang berlaku.

    2. Selain harus dapat memenuhi kebutuhan minimal, maka kompensasi

    yang diberikan hendaknya dapat mengikat personil yang ada sehingga

    kemungkinan terjadinya keluar masuknya karyawan dapat ditekan

    sekecil mungkin.

    3. Kompensasi yang diberikan harus mampu pula meningkatkan

    semangat dan kegairahan kerja sehingga efektifitas dan efisiensi kerja

    para tenaga kerja dapat dipertahankan dan ditingkatkan

    4. Untuk dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja maka

    dalam menetapkan jumlah kompensasi harus selalu bersifat dinamis

    artinya sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi yang terjadi

    5. Selain jumlah kompensasi yang diberikan perlu pula dipikirkan

    komposisi dari kompensasi yang diberikan, sebab dengan komposisi

    yang tepat maka akan memberikan dampak yang positif baik terhadap

    personil maupun terhadap organisasi secara keseluruhan

    (6)Penentuan besarnya jumlah kompensasi yang diberikan dalam bentuk

    uang merupakan hal yang paling sulit. Bukan hanya karena hal tersebut

    merupakan pekerjaan yang kompleks tetapi juga karena merupakan hal

    yang terpenting bagi perusahaan (merupakan pengeluaran terbesar)

    maupun pekerja (merupakan kebutuhan hidup dan faktor yang

    berpengaruh dalam menentukan status sosial). Jika kita menginginkan

    agar perusahaan memiliki daya tarik bagi pekerja yang kompeten maka

    pekerja tersebut harus merasa bahwa besarnya kompensasi yang

    diberikan cukup adil dan sesuai dengan unjuk kerjanya. Faktor-faktor yang

    VI-15

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    16/28

    dipertimbangkan oleh pekerja dalam menilai besarnya kompensasi yang

    diberikan adalah :

    1. Perbandingan antara kompensasi yang diberikan terhadap usaha,

    pendidikan, pelatihan dan lamanya pekerja tersebut bekerja di

    perusahaan

    2. Perbandingan kompensasi yang didapatkannya terhadap kompensasi

    yang diperoleh pekerja lain

    (24)Penentuan besarnya kompensasi yang sesuai dapat dilakukan dengan

    melakukan penilaian jabatan (job evaluation). Penilaian jabatan ini

    berdasarkan pada hasil analisa jabatan. Umumnya ada 4 metoda yang

    digunakan dalam penilaian jabatan yaitu :

    1. Metoda ranking (the ranking method)

    2. Metoda klasifikasi (the classification method)

    3. Metoda perbandingan faktor (the factor comparison method)

    4. Metoda point (the point rating method)

    Metoda pertama dan kedua bersifat kualitatif sedangkan metoda ketiga

    dan keempat bersifat kuantitatif.

    Metoda ranking merupakan sistem penilaian jabatan yang paling

    sederhana dan sering dipakai oleh badan usaha yang proses administrasi

    dan produksinya masih sederhana. Penilaian jabatan dilakukan dengan

    memperhatikan spesifikasi jabatan, yaitu dengan cara memisahkan

    pekerjaan berdasarkan tingkat kesukarannya. Kemudian jabatan-jabatan

    tersebut dibandingkan satu sama lain oleh suatu tim penilai yang dibentuk

    untuk maksud ini. Dari hasil perbandingan tersebut maka dibuatlah suatu

    urutan jabatan yang akan dipakai dalam menentukan besarnya upah yang

    akan diterima pada masing-masing jabatan tersebut.

    Metoda kalsifikasi merupakan perbaikan dari metoda ranking yaitu dengan

    menyusun beberapa kelas jabatan yang akan digunakan sebagai standar

    VI-16

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    17/28

    pembanding untuk jabatan-jabatan lain yang akan dinilai. Dengan

    demikian akan dapat diketahui suatu jabatan akan masuk kelas jabatan

    yang mana dan akan dapat ditentukan kelas upahnya.

    Metoda perbandingan faktor merupakan metoda yang cukup kompleks

    dimana jabatan-jabatan dibandingkan dengan beberapa jabatan kunci

    terhadap faktor/subfaktor. Berikut ini adalah langkah-langkah yang

    dilakukan untuk melakukan evaluasi jabatan :

    1. Menentukan jabatan-jabatan kunci, dimana jabatan-jabatan ini harus

    memiliki uraian jabatan yang jelas, merupakan jabatan yang penting,

    memiliki faktor jabatan yang luas dan mencakup tingkatan gaji

    terendah sampai tertinggi.

    2. Melakukan pemilihan terhadap faktor-faktor jabatan seperti

    keterampilan, usaha fisik, usaha mental, tanggung jawab dan kondisi

    kerja.

    3. Melakukan penilaian terhadap faktor jabatan kunci sehingga dihasilkan

    urut-urutan terhadap faktor jabatan kunci.

    4. Melakukan pengalokasian nilai uang untuk tiap faktor penilaian jabatan

    sehingga dapat disusun struktur upah untuk jabatan-jabatan kunci.

    5. Melakukan penilaian untuk jabatan-jabatan lainnya dengan

    membandingkan faktor jabatannya dengan jabatan kunci sehingga

    upah untuk setiap jabatan dapat ditentukan.

    Langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan penilaian jabatan

    dengan menggunakan metoda point adalah :

    1. Melakukan analisa jabatan kemudian menetapkan dan merumuskan

    faktor-faktor jabatan yang akan dinilai. Faktor jabatan merupakan nilai-

    nilai yang menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam

    menentukan besarnya uang yang harus dibayarkan.

    VI-17

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    18/28

    2. Menentukan derajat faktor-faktor jabatan beserta definisinya yang akan

    diperlukan sebagai standar pengukur bagi jabatan-jabatan yang akan

    dinilai.

    3. Penentuan bobot masing-masing faktor jabatan yang diikuti dengan

    penentuan angka bagi masing-masing derajat faktor.

    4. Menghitung jumlah total point untuk masing-masing jabatan

    5. Menerjemahkan point-point tersebut ke dalam term moneter dengan

    menentukan berapa rupiah harga ini dapat diperoleh dengan

    mengadakan survey upah ataupun disusun berdasarkan anggaran

    yang tersedia.

    Kelebihan sistem ini adalah lebih teliti, lebih objektif. Sedangkan

    kelemahannya adalah lebih rumit dalam pelaksanaannya, sulit

    diterangkan kepada karyawan dan banyak membutuhkan kerja

    administrasi.

    6.1.6. Integrasi Personil

    (20)Kemampuan pekerja untuk dapat bekerja sesuai dengan keinginan

    organisasi dimana ia bekerja sebagian besar ditentukan oleh kemampuan

    pihak manajemen dalam mengintegrasikan berbagai kepentingan dan

    kebutuhan pekerja dengan tujuan-tujuan organisasi yang hendak dicapai.

    Dengan demikian performansi pekerja yang tercermin dari perilakunya

    sehari-hari akan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berasal dari diri

    pekerja yang bersangkutan, lingkungan serta situasi dan kondisi yang

    terjadi pada saat itu.

    Hal-hal yang menyangkut diri pekerja berkenaan dengan konsep-konsep

    psikologi manusia, konsep kebutuhan manusia, dan teori motivasi.

    Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan organisasi diantaranya

    adalah masalah kepemimpinan (leadership). Setiap manager memiliki

    VI-18

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    19/28

    cara memimpin (leadership style) masing-masing. Mereka dapat memilih

    cara yang paling tepat dalam memimpin ataupun mengarahkan

    bawahannya (personal ataupun kelompok).

    Ada berbagai macam cara memimpin yaitu :

    1. Coercive autocracy

    Cara memimpin dimana pemimpin memberi perintah dan bila perlu

    memberikan ancaman

    2. Benevolent autocracy

    Cara memimpin dimana pemimpin memberikan perintah dan

    penjelasan, juga menggunakan dorongan yang bersifat positif.

    3. Manipulative autocracy

    Cara memimpin dimana pemimpin mempengaruhi pola pikir

    bawahannya dengan cara membuat mereka merasa bahwa peran

    mereka dibutuhkan dalam organisasi / perusahaan.

    4. Consultative leadership

    Cara pemimpin dimana para bawahan merasa dan percaya bahwa ide

    mereka dibutuhkan dan dapat memberikan dampak dalam

    pengambilan keputusan

    5. A laissez-fairre approach

    Cara memimpin dimana pemimpin bertindak sebagai rekan kerja bagi

    bawahannya walaupun pengambilan keputusan tetap berada pada

    tangan pemimpin.

    Tetapi pada kenyataannya, banyak pemimpin yang menggabungkan

    beberapa cara memimpin dalam proses pengambilan keputusan. (*)Dalam

    suatu studi yang dilakukan terhadap 143 manager di Inggris, didapati

    bahwa 133 orang menggabungkan dua atau tiga cara memimpin. Hal ini

    tergantung dari tingkat kepentingan keputusan yang harus diambil.

    (*)Frank A. Heller, Leadership, Decision Making, and Contingency Theory, Industrial Relations,vol. 12, no. 2, May 1973, pp. 194-195

    VI-19

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    20/28

    (6,14)Teori McGregor. Berdasarkan hasil riset psikologi dan sosial maka

    McGregormengajukan suatu sistem penilaian kemampuan manusia yang

    lebih relialistis yaitu :

    1. Usaha yang dikeluarkan secara fisik dan mental dalam bekerja adalah

    sama besarnya dengan bermain ataupun beristirahat

    2. Manusia akan belajar untuk mengarahkan dan mengendalikan dirinya

    sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya

    3. Komitmen terhadap suatu tujuan merupakan fungsi dari hasil yang

    akan diperolehnya

    4. Manusia umumnya belajar tidak hanya untuk menerima tapi juga untuk

    mencari tanggung jawab

    5. Kemampuan untuk melatih imajinasi, ingenuity dan kreativitas dalam

    menyelesaikan masalah sangatlah beragam dalam suatu populasi

    6. Dalam kondisi industri yang modern, manusia hanya menggunakan

    sebagian dari potensi intelektual yang dimilikinya

    6.1.7. Pemeliharaan Personil

    (20)Mempertahankan dan meningkatkan kondisi di mana para pekerja

    mampu dan mau menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan kebutuhan

    organisasi merupakan inti permasalahan pemeliharaan personil. (11)Salah

    satu cara untuk memelihara sikap para personil agar sesuai dengan yang

    diinginkan adalah dengan melakukan komunikasi dan penyuluhan.

    Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan

    bahwa komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam

    manajemen sumber daya manusia.

    (23)Ada berbagai definisi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para

    ahli, diantaranya adalah :

    1. C.A. Brown

    VI-20

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    21/28

    Komunikasi adalah proses pengiriman ide atau pikiran dari satu orang

    kepada orang lain dengan tujuan untuk menciptakan pengertian dalam

    diri orang lain yang menerimanya.

    2. J.P. Chaplin

    Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan berita atau

    sinyal/tanda/isyarat.

    3. K. Davis

    Komunikasi adalah proses penyaluran informasi dan pengertian dari

    satu orang ke orang lain.

    4. R.A. Baron

    Komunikasi adalah proses dimana satu pihak (pengirim)

    mentransmisikan informasi (berita) kepada pihak yang lain (penerima).

    5. J.A.F. Stoner

    Komunikasi adalah proses dengan mana orang berusaha untuk

    memiliki pengertian yang sama lewat transmisi dari pesan-pesan

    simbolis.

    Suatu komunikasi disebut efektif bila pendengar/penerima berita dapat

    menangkap dan menginterpretasikan ide yang disampaikan oleh

    pembicara secara persis sama seperti apa yang dimaksudkan oleh

    pembicara/pengirim berita tersebut. Ada beberapa hal yang perlu

    diperhatikan dalam mengupayakan efektivitas komunikasi yaitu :

    1. Kepekaan pembicara terhadap orang yang diajak berkomunikasi

    2. Pemilihan saat yang tepat untuk menyampaikan berita

    3. Pemilihan saluran (media) komunikasi yang tepat

    4. Pemilihan simbol yang tepat (suara, huruf, angka, gambar, isyarat, dll)

    5. Perhatian pada isyarat-isyarat non-verbal

    6. Penggunaan umpan balik

    Berikut ini adalah suatu model proses komunikasi :

    VI-21

    MEMANCARKAN MENERIMA

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    22/28

    Gambar 6.2. Model Proses Komunikasi

    Ada beberapa hal yang dapat mengganggu efektivitas komunikasi antara

    lain :

    1. Panjangnya mata rantai komunikasi sehingga bisa menyebabkan

    terjadinya distortion dan atau omission.

    2. Terlalu banyaknya informasi dalam saluran komunikasi yang bisa

    menyebabkan terjadinya overload, distortion atau omission.

    3. Lingkungan yang menggangu yang menimbulkan kesulitan dalam

    komunikasi

    (20)Menurut Nitisemito, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan

    berkenaan dengan masalah komunikasi diantaranya adalah sebagai

    berikut :

    1. Agar yang disampaikan dapat mencapai sasaran maka ketetapan

    waktu sangat diperlukan

    2. Agar komunikasi yang disampaikan dapat efektif, maka proses

    komunikasi perlu memperhatikan situasi dan kondisi yang sebaik-

    baiknya

    3. Evaluasi terhadap efektivitas komunikasi harus diadakan agar dapat

    dilakukan perbaikan dalam proses komunikasinya

    VI-22

    PengirimBerita

    ProsesPengkodean

    IsiPesan

    Saluran

    PenafsiranKode

    IsiPesan

    PenerimaBerita

    PenafsiranKode

    IsiPesan

    ProsesPengkodean

    SaluranIsiPesan

    UMPAN BALIK

    GANGGUAN

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    23/28

    4. Hambatan dalam komunikasi harus bisa diketahui agar organisasi

    mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan tersebut

    5. Salah satu landasan yang mendasar untuk melaksanakan komunikasi

    adalah adanya rasa saling percaya antara pemberi dan penerima

    komunikasi

    6. Proses penyampaian informasi melalui komunikasi dapat dilakukan

    melalui tiga cara yaitu tertulis, lisan, dan dengan gambar

    Media komunikasi dua arah antara pemberi dan penerima di atas dapat

    dipergunakan dalam proses pemberian bimbingan dan penyuluhan.

    Selain pemeliharaan terhadap sikap personil perlu pula dilakukan

    pemeliharaan terhadap aspek fisik (jasmani) dari personil diantaranya

    dengan melaksanakan program kesehatan dan keselamatan kerja yang

    bertujuan untuk mengurangi kemungkinan seorang pekerja terkena

    penyakit dan menghindari kecelakaan kerja.

    6.1.8. Pemberhentian Personil

    Pemutusan hubungan kerja terjadi jika salah satu pihak (karyawan atau

    pihak organisasi) merasa dirugikan apabila hubungan kerja kedua belah

    pihak tetap dipertahankan. Organisasi yang melakukan pemutusan

    hubungan kerja terhadap salah satu personilnya harus bertanggung jawab

    terhadap proses pemutusan hubungan kerja tersebut.

    Dalam prakteknya, proses pemutusan hubungan kerja ini dapat terjadi

    atas kehendak dari pihak karyawan. Kerugian yang diderita oleh

    perusahaan akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri di antaranya

    adalah :

    1. Biaya untuk mengontrak pekerja baru termasuk waktu dan fasilitas

    yang digunakan untuk rekrutmen, wawancara dan pemeriksaan

    VI-23

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    24/28

    2. Biaya pelatihan, termasuk waktu yang digunakan oleh supervisor,

    personalia dan departemen pelatihan

    3. Bayaran yang diberikan kepada orang yang masih dalam pelatihan

    adalah melebihi hasil yang dapat diberikannya

    4. Tingkat kecelakaan pekerja baru biasanya lebih tinggi

    5. Hilangnya produksi pada selang waktu pergantian pekerja lama dan

    baru

    6. Alat-alat produksi tidak dipakai sepenuhnya selama proses pencarian

    pekerja baru dan pada saat pelatihan

    Kerugian terbesar ( 70% dari total kerugian) terjadi saat posisi tersebut

    belum tergantikan dan pada saat proses pelatihan tenaga kerja baru.

    6.1.9. Kajian

    1. Pengambilan Keputusan

    Anda adalah seorang manajer di suatu perusahaan yang bergerak di

    bidang informasi. Lingkup kerja divisi anda adalah merancang dan

    mengoperasikan suatu sistem informasi manajemen. Pekerjaan ini

    melibatkan pengolahan sejumlah besar data yang harus disiapkan

    menjadi laporan yang terperinci yang akan dibagikan pada divisi-divisi

    lain dan juga ke kantor pusat. Pekerjaan ini tidak hanya sekedar

    rutinitas saja tetapi juga menuntut keahlian dalam hal teknis, salah

    satunya adalah kemampuan untuk mengatasi konflik yang terjadi antardivisi.

    Vice President pengolahan data meminta anda untuk mencalonkan

    salah satu asisten manager anda untuk mengepalai sebuah cabang

    baru. Ia menginginkan seseorang dari divisi anda karena hasil kerja

    divisi anda yang memuaskan dalam hal mengembangkan teknik-teknik

    baru pengolahan data maupun dalam implementasinya. Setelah

    VI-24

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    25/28

    melakukan berbagai pertimbangan, ada dua nominasi yang terlintas

    dalam pikiran anda.

    Georgia Summers, gadis berusia 32 tahun, bergelar master di bidang

    sistem manajemen informasi. Walaupun ia masih relatif muda untuk

    posisinya saat ini, tapi ia dapat memberikan unjuk kerja yang baik.

    Salah satu kelebihannya adalah kemampuannya untuk bekerja sama

    dengan orang lain dan juga dapat membuat orang lain mau bekerja

    untuknya. Dia juga telah memberikan ide-ide baru dalam pengolahan

    data. Pada kenyataanya, Summers adalah seorang yang sangat

    menarik dan dia sangat terobsesi dengan karir.

    Kandidat lainnya adalah John Winter. Kemampuannya dalam bekerja

    tidak perlu diragukan lagi. Winterberusia 48 tahun, merupakan lulusan

    sekolah bisnis dan telah bekerja selama 12 tahun. Karirnya tidak

    begitu cepat tapi konstan. Setelah mengevaluasi pekerjaannya selama

    ini, anda melihat bahwa banyak inovasi kreatif dalam hal pengolahan

    data telah dihasilkannya. Ia juga telah mampu menggunakan sejumlah

    prosedur secara efektif dan sederhana. Ia juga seorang yang rajin,

    selalu datang satu jam lebih awal dan pulang satu jam lebih lambat

    dari teman-teman sekerjanya. Ia sangat giat dalam bekerja sehingga ia

    juga mengharapkan agar orang-orang dapat bekerja seperti dirinya.

    Akibatnya, ia memiliki hubungan antar personal yang kurang baik.

    Winter telah beristri, mempunyai dua anak dan ia juga tertarik untuk

    mengembangkan karirnya.

    Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan anda, yaitu :

    Efek yang ditimbulkan oleh promosi Summeratau Winterdan karir

    mereka

    Efek yang timbul pada kedua lingkungan kerja mereka

    Efek yang timbul pada perusahaan secara keseluruhan

    VI-25

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    26/28

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    27/28

    10. Kosmo, Richard and Behling, Orlando, Single Continuum Job

    Satisfaction vs. Duality : An Empirical Test, Personnel Psychology,

    vol.22, 1969

    11. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Laporan Akhir

    Penyusunan Pola Dasar Berkelanjutan untuk Mendukung

    Kompetensi Jabatan pada Industri Pertambangan, Institut

    Teknologi Bandung, 2001

    12. Manajemen Alat-alat Besar, PT United Tractors, 1984

    13. Maslow, Abraham H., A Theory of Human Motivation,

    Psychological Review, vol. 50, no. 4, Juli 1943

    14. McGregor, Douglas, The Human Side of Enterprise, McGraw-Hill

    Book Company, New York, 1960

    15. MICHELIN, Seminar Sehari Direktorat Jenderal Pertambangan

    Umum, PPTP, Pemahaman atas Faktor-faktor yang Berpengaruh

    terhadap Umur Pakai Ban sebagai Upaya Awal untuk Mencapai

    Umur Pakai Ban secara Optimum, Bandung, 27 Juli 2000

    16. Pfeleider, Eugene P., Surface Mining, Society of Mining Engineers

    of The American Institute of Metalurgical and Petroleum Engineers,

    Inc., New York, 1968

    17. PT INCO, Peluang dan Tantangan Penggunaan Ban pada Alat-alat

    Berat Tambang, Bandung, 27 Juli 2000

    18. PT PAMAPERSADA NUSANTARA, Seminar Sehari Direktorat

    Jenderal Pertambangan Umum, PPTP, Manajemen Penggunaan

    Ban pada Alat-alat Berat dalam Operasi Penambangan, Bandung,

    27 Juli 2000

    19. Robert Stefanko, Coal Mining Technology Theory and Practice,

    Society of Mining Engineers of The American Institute of

    Metalurgical and Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968

    20. Siregar, Ali Basyah, Manajemen, Institut Teknologi Bandung,

    1988

    VI-27

  • 7/28/2019 Manajemen Tambang BAB VI Manajemen Sumber Daya Manusia

    28/28

    21. Sloan, Douglas A., Mine Management, Chapman and Hall, 1983,

    USA

    22. Stephen P Robbin & Marry Coulter, Management, Sixth Edition,

    Prentice Hall, 1999

    23. Sunaryo, Indryati, Manajemen Sumberdaya Manusia dan

    Motivasi, modul pendidikan dan pelatiha Mine Management,

    1999

    24. Suryadi, Kadarsyah, Dr. Ir., Manajemen dan Komunikasi, Jurusan

    Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung, 1996