manajemen tambang-pertemuan kesebelas

17
1 MANAJEMEN TAMBANG MANAJEMEN TAMBANG

Upload: erriiq-syah-putera

Post on 17-Jan-2016

260 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

okkk

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1

MANAJEMEN MANAJEMEN TAMBANGTAMBANG

Page 2: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

Manusia merupakan bagian dari alam, yang hidupnya tidak lepas dari alam. Bila pada proses kehidupan manusia sejak ia diciptakan bahwa ia merupakan unsur yang semakin lama semakin mendominasi atas unsur-unsur lainnya dari alam ini, maka hal itu tidak lain adalah karena ia dibekali dengan kemampuan-kemampuan untuk bisa berkembang demikian. Segala proses yang terjadi di sekelilingnya dan di dalam dirinya dirasakannya dan diamatinya dengan menggunakan semua indera yang dimilikinya dipikirkannya, lalu ia berbuat dan bertindak. Dalam menghadapi segala proses yang terjadi di sekelilingnya dan di dalam dirinya, hampir setiap saat manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan hasil proses pengambilan keputusan dalam pikirannya; sehingga sebenarnya manusia sudah sangat terbiasa dalam membuat keputusan.

Page 3: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi.

merupakan pernyataan yang disetujui antar alternatif atau antar prosedur untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendekatannya dapat dilakukan, baik melalui pendekatan yang bersifat individual/kelompok, sentralisasi/desen- tralisasi, partisipasi/tidak berpartisipasi, maupun demokrasi/konsensus.

3

Page 4: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

kata keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Pengambilan keputusan hampir tidak merupakan pilihan antara yang benar dan yang salah, tetapi yang justru sering terjadi ialah pilihan antara yang “hampir benar” dan yang “mungkin salah”. Keputusan yang diambil biasanya dilakukan berdasarkan pertimbangan situasional, bahwa keputusan tersebut adalah keputusan terbaik.

Page 5: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1. Penelusuran (intelligence).Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Perancangan (design).Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

3. Pemilihan (choice).Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

Page 6: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

Sistem Pendukung Keputusan

Sistem informasi manajemen/ Pengolahan data elektronik

Ilmu manajemen/ Penyelidikan operasional

Penelusuran lingkup masalah

Perancangan penyelesaian masalah

Pemilihan tindakan

Pelaksanaan tindakan

Gambar 11.1. Fase Proses Pengambilan Keputusan

Page 7: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

INDIVIDUKELOMPOK

Page 8: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

Model yang disederhanakan (the satisficing model)

Model optimasi (the optimizing decision making model)

Model favorit implisit (the implicit favorite model)

Model intuisi (the intuitive model)

Page 9: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1.Penetapan tujuan (kebutuhan) pengambilan keputusan berkaitan dengan adanya masalah tertentu.

2.Menyederhanakan masalah.3.Penetapan standar minimum dari serangkaian kriteria

keputusan.4.Mengidentifikasi serangkaian alternatif yang dibatasi.5.Menganalisis dan membandingkan setiap alternatif,

apakah memenuhi lebih besar atau sama (>) dengan standar minimum dari serangkaian keptusan .

6.Apakah alternatif yang memenuhi syarat keputusan itu ada ?

7. Jika ya, dipilih salah satu alternatif yang dianggap terbaik.8. Jika tidak, lakukan kembali pencarian alternatif seperti

pada langkah ke-5

Page 10: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1. Tegaskan kebutuhan untuk suatu keputusan.

2. Identifikasikan kriteria keputusan.3. Alokasikan bobot nilai pada kriteria.4. Kembangkan berbagai alternatif.5. Evaluasi alternatif-alternatif

tersebut di atas.6.Pilih alternatif terbaik.

Page 11: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1. Penentuan kebutuhan untuk pengambilan keputusan karena ada masalah.

2. Mengidentifikasi alternatif dan langsung menetapkan pilihan satu alternatif menurut preferensinya.

3. Mengidentifikasi alternatif lain, kemudian dipilih lagi satu alternatif lain sebagai pembanding untuk mengukuhkan alternatif favorit.

4. Pemilihan alternatif yang menjadi idaman si pengambilan keputusan.

Page 12: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

Pembuatan keputusan intuisi didefinisikan sebagai suatu proses bawah sadar/tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Tetapi model ini tidak berarti sama sekali dilaksanakan tanpa analisis rasional. Irrasional dan rasional saling melengkapi dalam proses keputusan menurut model ini

Page 13: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1. Utilitas tambahan2. Solusi tawar-menawar

(The Nash bargaining solution)1. Optimalitas pareto

Page 14: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

1. Fakta.Seorang pengambil keputusan yang selalu bekerja secara sistematis akan

mengumpulkan semua fakta mengenai satu masalah dan hasilnya ialah kemungkinan keputusan akan lahir dengan sendirinya. Artinya, fakta inilah yang akan memberi petunjuk keputusan apa yang akan diambil. Namum sebenarnya tidak semudah itu. Masalahnya, fakta yang ada tidak selamanya jelas dan lengkap. Bisa saja dua fakta melahirkan keputusan yang bertentangan pada saat pengambil keputusan harus mencari jalan keluar yang lain.

2. Pengalaman.Pengalaman adalah guru yang baik. Seorang pengambil keputusan harus

dapat memutuskan pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan pengalamannya. Seorang pengambil keputusan yang sudah menimba banyak pengalaman tentu lebih matang dalam membuat keputusan daripada pengambil keputusan yang sama sekali belum mempunyai pengalaman apa-apa. Namun, perlu diperhatikan bahwa peristiwa-peristiwa yang lampau tidak akan pernah sama dengan peristiwa-peristiwa pada saat ini. Oleh sebab itu penyesuaian terhadap pengalaman seorang pengambil keputusan senantiasa diperlukan.

Page 15: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

Instuitif EmosionalPengambil keputusan intuitif emosional menyukai kebiasaan dan pengalaman perasaan yang mendalam, pemikiran yang reflektif dan naluri dengan menggunakan proses alam bawah sadar. Proses ini dapat didorong oleh naluri, orientasi kreatif, dan konfrontasi kreatif. Dia mempertimbangkan sejumlah alternatif dan peluang secara serempak meloncat dari satu langkah dalam analisis atau mencari yang lain dan kembali lagiRasional AnalitisPengambilan keputusan rasional analitis mempertimbangkan semua alternatif dengan segala akibat dari pilihan yang diambilnya, menyusun segala akibat dan mempertimbangkan skala pilihan (scale of preferences) yang pasti, dan memilih alternatif yang memberi hasil maksimum.

Page 16: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

SELESAI

Page 17: Manajemen Tambang-pertemuan Kesebelas

Rencananya perusahaan anda akan mengadakan rekreasi/family gathering untuk seluruh pegawai ketempat wisata disumsel, anda sebagai penanggung jawab/pimpinan proyek kegiatan ini diminta untuk memimpin rapat panitia dan menentukan tempat rekreasi tersebut