manajemen ekstrakurikuler di sekolah luar biasa …

105
MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA PROF. DR. SRI SOEDEWI MASJCHUN SOFWAN. SH KOTA JAMBI SKRIPSI RAHMELIA PUTRI NIM. TK. 151167 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA

PROF. DR. SRI SOEDEWI MASJCHUN SOFWAN. SH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

RAHMELIA PUTRI

NIM. TK. 151167

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA

PROF. DR. SRI SOEDEWI MASJCHUN SOFWAN. SH

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan

RAHMELIA PUTRI

NIM. TK. 151167

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

i

Page 3: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 4: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 5: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 6: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 7: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

PERSEMBAHAN

Alhamdullilahirobbil’alamin satu langkah usai sudah ku lewati, satu cita telahku gapai

namun itu bukan akhir dari perjalananku, melainkan awal dari sebuah perjuangan untuk

menuju kehidupan di kemudian hari.

Rasa syukur ku ucapkan sedalam-dalamnya kepada Allah SWT serta Shalawat dan

salam kepada baginda Rasulallah SAW, para keluarga dan sahabat semoga sebuah karya

mungil dan sederhana ini menjadi amal shaleh bagiku dan menjadi kebanggaan bagi

keluargaku tercinta.

Ku persembahkan karya mungil dan sederhana ini Untuk ibundaku tersayang (Rosmida)

Serta ayahandaku tercinta (Rozali Lutfi) dan Kepada Adikku (RifdaSalwa) Terima kasih

tiada tara atas segala support yang telah diberikan selama ini.

Kepada teman-teman seperjuangan khususnya rekan-rekan MPI Angakatan 2015 yang

tak bisa ku sebutkan namanya satu persatu terima kasih ku ucapkan.

v

Page 8: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

MOTTO

(انحل:٥٢١)

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”.(Anonim, 2014, hlm. 16).

vi

Page 9: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja-puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan petunjuk, bimbingan dan kekuatan lahir dan bathin kepada diri

penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan sebagaimana mestinya.

Shalawat beriring salam senantiasa kita hadiahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW, beserta para sahabat dan pengikutnya yang istiqamah sepanjang

zaman, Amin.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan dalam Manajemen Pendidikan Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, dengan judul “Manajemen Ekstrakurikuler di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Pematang Sulur Kota

Jambi ”.

Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini penulis banyak menemukan

kesulitan-kesulitan, namun atas bantuan, bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak

terutama dari dosen pembimbing skripsi, maka skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu

dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi

3. Ibu Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I dan Bapak Aris Dwi Nugroho, S.Pd, M.Pd.I, MSHS

selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Ibu Dr. Rusmini, S.Ag, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Najmul

Hayat, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya

Page 10: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 11: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

ABSTRAK

Nama : Rahmelia Putri

NIM : TK.151167

Jurusan : Manajemen Pendidikan Islam

Judul : Manajemen Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi.

Skripsi ini membahas tentang Manajemen Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof.

Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi. Penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan

data observasi nonpartisipan, wawancara terstruktur, dan dokumentasi, sedangkan

teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan. Teknik keabsahan data yang digunakan adalah teknik uji kredebilitas data,

triangulasi ( teori, sumber dan metode ), dan pemeriksaan sejawat. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Manajemen Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi pelaksanaannya dimulai

dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan berjalan dengan

baik. Fator pendukungnya adalah sumber daya manusianya sendiri sangat berkompeten

dibidangnya walaupun bukan dari ahli tapi mereka telah menerima dan mengikuti

banyak pelatihan. Anggaran untuk ekstrakurkuler pertahunya sudah ada, Materi yang

diberikan selalu menarik dan tidak membosankan, Pihak sekolah memberikan ruang,

waktu dan fasilitas yang memadai, Keinginan/minat siswa yang tinggi terhadap

ekstrakurikuler yang dipilihnya, Dukungan orang tua terhadap apa yang diinginkan dan

diminati oleh anak, Keberadaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan

ekstrakurikuler memadai. Sedangkan faktor penghambatnya adalah faktor psikologis

dari Orang tua yang walaupun mendukung keinginan anaknya namun malas untuk

mengantar dan menjemput anaknya, perasaan siswa terkadang berubah, Khususnya

untuk anak berkebutuhan khusus mereka kurang ajang.

Kata kunci : Manajemen Ektrakurikuler, Sekolah Luar Biasa

viii

Page 12: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

ABSTRACT

Name : Rahmelia Putri

NIM : TK.151167

Department : Islamic Education Management

Title : Extracurricular Management at Extraordinary Schools Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur, Jambi City.

This thesis discusses Extracurricular Management in Extraordinary Schools Prof. Dr.

Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur, Jambi City. This research is a

descriptive qualitative study using techniques for collecting nonparticipant observation

data, structured interviews, and documentation, while the data analysis techniques used

are data reduction, data presentation and conclusion drawing. The data validity

technique used is the data credibility test technique, triangulation (theory, source and

method), and peer examination. The results of the study indicate that Extracurricular

Management in Extraordinary Schools Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH

Pematang Sulur Kota Jambi implementation starts from planning, organizing,

implementing, and monitoring goes well. The supporting fator is that human resources

are very competent in their field even though they are not experts but they have received

and participated in a lot of training. The extracurricular budget is already available, the

material provided is always interesting and not boring, the school provides adequate

space, time and facilities, high desire / interest of students towards the extracurricular

chosen, parent support for what is desired and desirable by children, The existence of

facilities and infrastructure that support extracurricular activities is adequate. While the

inhibiting factors are psychological factors of parents who, although they support their

children's desires but are lazy to take and pick up their children, students' moods

sometimes change, especially for children with special needs they lack the event.

Keywords: Ektrakurikuler Management, Extraordinary School

ix

Page 13: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i

NOTA DINAS………………………………………………………………… ii

PENGESAHAN………………………………………………………………. iii

PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………………... iv

PERSEMBAHAN…………………………………………………………….. v

MOTTO……………………………………………………………………….. vi

KATA PENGANTAR……………………………………………………….... vii

ABSTRAK……………………………………………………………………... viii

ABSTRACT……………………………………………………………………. ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………......... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1

B.Fokus Masalah………………………………………………………... 6

C.Rumusan Masalah……………………………………………………. 7

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik………………………………………………… 9

1. Manajemen Ekstrakurikuler……………………………………. 9

a. Pengertian Manajemen…………………………………….... 9

b. Fungsi Manajemen………………………………………….. 10

c. Pengertian Ekstrakurikuler………………………………….. 12

d. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler…………………………. 12

e. Jenis dan Pelaksanaan Ekstrakurikuler……………………... 13

1. Seni Musik………………………………………………. 14

2. Ekstrakurikuler Olahraga………………………………… 15

3. Ekstrakurikuler Melukis…………………………………. 18

Page 14: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

2. Anak Berkebutuhan Khusus…………………………………… 18

a. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus…………………...... 18

b. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus…………………………… 19

c. Undang-Undang Dan Permendiknas Tentang

Anak Berkebutuhan Khusus………………………………… 20

d. Teori Multiple Intelligences…………………………………. 21

3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan

Program Ekstrakurikuler Di Sekolah Luar Biasa……………..... 23

a. Faktor Pendukung Ektrakurikuler………………………….... 23

b. Faktor Penghambat Ekstrakurikuler…………………………. 24

4. Upaya Manajemen Ekstrakurikuler dalam

Meningkatkan Mutu Sekolah…………………………………... 25

5. Studi Relevan…………………………………………………… 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian…………………………….. 36

B. Setting dan Subjek Penelitian………………………………….. 36

C. Jenis dan Sumber Data…………………………………………. 37

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………… 37

E. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 38

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data………………………….. 39

G. Jadwal Penelitian…………………………………………………. 40

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum…………………………………………………... 41

1. Sejarah……………………………………………………….. 41

2. Letak Geografis……………………………………………… 42

3. Visi dan Misi Serta Tujuan…………………………………... 42

4. Struktur Organisasi…………………………………………... 43

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan………. 45

6. Keadaan Siswa……………………………………………….. 46

7. Keadaan Sarana dan Prasarana………………………………. 48

B. Temuan Khusus dan Pembahasan……………………................... 56

Page 15: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

1. Manajemen Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH………………… 56

a. Perencanaan Kegiatan Ekstrakurikuler…………………… 58

b. Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler……………… 62

c. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler……………………. 64

d. Controlling Kegiatan Ekstrakurikuler…………………….. 65

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen

Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr.

Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH…………………………… 66

a. Faktor Pendukung Manajemen Ekstrakurikuler di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan, SH……………………………………. 67

b. Faktor Penghambat Manajemen Ekstrakurikuler di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan, SH…………………………………… 68

3. Upaya Manajemen Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan

Mutu di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi……….... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………… 73

B. Saran…………………………………………………………….. 76

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian……………………………………………… 40

Tabel 4.2. Jumlah Siswa………………………………………………….. 46

Tabel 4.3. Jenis Kecacatan Siswa………………………………………… 47

Tabel 4.4. Ruang Kelas…………………………………………………… 48

Tabel 4.5. Ruang Pendukung……………………………………………… 48

Tabel 4.6. Tanah dan Bangunan…………………………………………… 50

Tabel 4.7. Fasilitas Khusus Tunanetra…………………………………….. 51

Tabel 4.8. Fasilitas Khusus Tunarungu……………………………………. 52

Tabel 4.9. Fasilitas Khusus Tunagrahita…………………………………... 53

Tabel 4.1.0. Fasilitas Khusus Tunadaksa………………………………….. 53

Tabel 4.1.1. Fasilitas Khusus Autis………………………………………… 54

xii

Page 17: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gedung 1 Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan,SH

Gambar 2. Gedung 2 Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan,SH

Gambar 3. Ruang Belajar Siswa

Gambar 4. Foto Peneliti Bersama Siswa Ekstrakurikuler Melukis

Gambar 5. Foto Peneliti Bersama Siswa dan Guru Ekstrakurikuler Musik

Gambar 6. Ruang Teori Ekstrakurikuler Musik

Gambar 7. Ruang Latihan Ekstrakurikuler Musik

Gambar 8. Foto Peneliti Bersama Instruktur Musik

Gambar 9. Foto Peneliti Bersama Instruktur Melukis

Gambar 10. Foto Peneliti Bersama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan

Gambar 11. Foto Peneliti

Gambar 12. Lukisan Siswa Terpajang di Dinding Sekolah

Gambar 13. Live Perfom Siswa/I Tunanetra SMALB

Gambar 14. Siswa Menyanyi Solo dalam Acara FLS2N PKLK

Gambar 15. Fitri Mulyasari Lomba Menyanyi pada FLS2N Tingkat Nasional

Gambar 16. Noval dan Stephenson Memperlihatkan Keahliannya dalam Melukis

Gambar 17. Anggi Afriansyah Mendapatkan Mendali Emas

Gambar 18. Mehera Dhopi Mendapatkan Mendali Perak

Gambar 19. Eka Putriana Juara 3 Lomba Bocce Tingkat Nasional

Gambar 20. Penampilan Siswa di Acara Pensi SMA 5 Kota Jambi

Gambar 21. Foto Pelatih dan Siswa Tampil di Acara Pensi SMA 5 Kota Jambi

Gambar 22. Foto Siswa Tampil di RRI

Gambar 23. Foto Siswa Tampil dalam Acara One Day Disability

xiii

Page 18: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kartu Bimbingan

Lampiran 2. Struktur Organisasi

Lampiran 3. Data Guru

Lampiran 4. Data Karyawan

Lampiran 5. Instrumen Pengumpulan Data

Lampiran 6. Daftar Riwayat Hidup

xiv

Page 19: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berbagai peraturan yang terkait dengan peningkatan mutu pendidikan

memuat beberapa hal penting diantaranya bahwa satuan pendidikan dasar dan

menengah mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Dasar dan Menengah, yang kemudian dipopulerkan dengan istilah KTSP. Di dalam

KTSP, struktur kurikulum yang dikembangkan mencakup beberapa komponen

yaitu, mata pelajaran, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban,

kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, serta

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global (Mulyasa, 2006 , hlm. 180).

Pembinaan kesiswaan di sekolah, banyak wadah atau program yang

dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri

dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih

meningkat. Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler

didasari atas tujuan kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang

beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat, dan kemampuannya.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam

pelajaran dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan siswa (Eka Prihatin, 2011,

hlm.164).

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar kelas

dan di luar jam pelajaran untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya

manusia yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu

pengetahuan yang di dapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk

membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada

dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan(Mulyono,

2008, hlm.187).

Ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang baik dan penting karena

memberikan nilai tambah bagi siswa dan dapat menjadi barometer

Page 20: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

perkembangan/kemajuan sekolah. Adanya kegiatan ekstrakurikuler peserta didik

dapat memilih jenis kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan keinginannya untuk

mengembangkan bakat dan minat yang dimilikinya.

Kegiatan ekstrakurikuler ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah

dasar usia 4 sampai 6 tahun, sekolah menengah tingkat pertama, dan sekolah

menengah tingkat atas sampai akademik dan universitas. Dengan demikian dapat

disimpulkan kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan

kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.

Kebijakan pendidikan nasional melalui UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, maka panduan kebijakan mengenai kegiatan

ekstrakurikuler juga berubah. Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan

potensi peserta didik sebagaimana tercantum dalam pasal 4 dan pasal 12 yang

menegaskan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran. Pada Pasal 12 menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap

satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,

minat, dan kemampuannya. Panduan mengenai kegiatan ekstrakurikuler terdapat

dalam lampiran Standar Isi berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas No. 22 tahun 2006).

Dalam lampiran standar isi baik untuk tingkat SD, SMP, dan SMA

dinyatakan bahwa struktur kurikulum terdiri atas 3 komponen yaitu komponen mata

pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Kegiatan pengembangan diri

difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

Multiple intelligences yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai

kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda. Teori ini dicetuskan oleh Howard

Gardner, psikolog dari Harvard. Mula-mula Howard Gardner menemukan tujuh

jenis kecerdasan tetapi kemudian mengembangkannya menjadi delapan, dan

membahas kemungkinan kecerdasan yang ke sembilan. Kecerdasan menurut

Gardner diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan proses kelengkapannya, yang

sanggup menangani kandungan masalah yang spesifik di dunia. Meskipun demikian,

Page 21: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

tidak berarti bahwa orang yang memiliki jenis kecerdasan tertentu, kecerdasan

musikal misalnya, akan menunjukkan kemampuan tersebut dalam setiap aspek

hidupnya.

Setiap orang memiliki delapan jenis kecerdasan dalam tingkat yang

berbeda-beda. Kedelapan jenis kecerdasan itu memiliki komponen inti dan ciri-ciri.

Kehadiran ciri-ciri pada individu menentukan kadar profil kecerdasannya. Dalam

kehidupan nyata, kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul bersama-sama atau

berurutan dalam suatu atau lebih aktivitas.

Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences mulai diterima karena

dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep Multiple

intelligences menjadikan pendidik lebih arif melihat perbedaan, dan menjadikan

anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep ini menghapus mitos anak cerdas

dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anak hakikatnya cerdas. Hanya

saja konsep cerdas itu perlu diredefinisi dengan landasan baru.

Anak berkebutuhan khusus pada awalnya dikenal dengan Anak Luar Biasa

(ALB), sehingga pendidikannya juga dikenal sebagai Pendidikan Luar Biasa (PLB).

Dimana dalam UU No. 2 tahun 1989 pasal 8 ayat 1 menegaskan bahwa: “Warga

negara yang memiliki kelainan fisik dan mental berhak memperoleh pendidikan luar

biasa”.

Perkembangan selanjutnya pada pasal 5 ayat 2 UU No. 20 tahun 2003

mengganti pendidikan luar biasa menjadi pendidikan khusus yang menegaskan

bahwa “Warga negara yang memiliki kelainan fisik, mental, emosional, intelektual,

dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus”. Ayat 4 juga menjamin bahwa

“warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak

memperoleh pendidikan khusus”.

Selanjutnya pasal 32 ayat 1 UU No. 20 tahun 2003 menegaskan bahwa

“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat

kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,

mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.

Anak Berkebutuhan khusus merupakan istilah yang digunakan untuk

menyebutkan anak-anak luar biasa atau mengalami kelainan dalam konteks

Page 22: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

pendidikan. Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus

yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada

ketidakmampuan mental, emosi atau fisik.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang berbeda dari rata-rata

umumnya, dikarenakan ada permasalahan dalam kemampuan berfikir, penglihatan,

pendengaran, sosialisasi, dan bergerak. Dari pendapat-pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus dapat diartikan sebagai seorang

anak yang memerlukan pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan

kebutuhan masing- masing anak secara individual, sehingga mereka memerlukan

penanganan yang lebih professional (Kauffman,2006, hlm.2).

Berdasarkan observasi peneliti di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi di sekolah tersebut juga melaksanakan berbagai

macam ekstrakurikuler pilihan yang bisa diikuti oleh siswa siswi diantaranya adalah

seni musik, olahraga, melukis, pramuka, menari, pantonim dan kerohanian. Akan

tetapi peneliti hanya meneliti tiga jenis ekstrakurikuler saja yaitu ekstrakurikuler

musik, melukis dan olahraga, di karenakan tiga ekstrakurikuler tersebut yang paling

di minati siswa/i di sana.

Pendidikan seni musik memiliki kontribusi cukup besar dalam

pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian, pendidikan seni

musik perlu perumusan materi pelajaran seni musik yang lebih matang. Dasar tujuan

pendidikan seni musik yang berbasis seni budaya adalah salah satu alternatifnya.

Ekstrakurikuler olahraga merupakan aktivitas untuk melatih tubuh

seseorang, tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Definisi menurut

beberapa sumber tentang olahraga antara lain Olahraga pendidikan adalah

pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses

pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan,

kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani (Undang Undang

Sistem Keolahragaan Nasional Nomer 3: 2005, pasal 1 ayat 11).

Kegiatan olahraga yang teratur meningkatkan fungsi organ tubuh, sistem

pernafasan, sistem peredaran tubuh, sistem syaraf bahkan hubungan sosial yang

baik. Sebagai contoh, kegiatan olahraga yang teratur berpengaruh secara positif

Page 23: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

terhadap fungsi kerja jantung dan paru – paru serta koordinasi syaraf, otot yang

dapat meningkatkan kekuatan, adanya daya tahan tubuh, fleksibilitas dan kelentukan

tubuh, termasuk pengaruh terhadap keadaan rohani dan sosial.

Ekstrakurikuler melukis adalah satu cabang dari seni rupa, seni lukis dapat

disebut dengan paint. Seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari

menggambar, lebih berekspresi menggunakan warna-warna.. “Seni lukis dapat

dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik seseorang yang dituangkan

dalam bidang dua dimensi, dengan menggunakan medium rupa, yaitu garis, warna,

tekstur, shape, dan sebagainya”(Kartika, 2004, hlm.36). Medium lukisan bisa

berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam

fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan.

Dapat disimpulkan bahwa seni lukis merupakan bagian dari bidang seni

rupa murni yang berwujud dua dimensi, sehingga seni lukis merupakan karya yang

terlepas dari unsur-unsur kegunaan praktis. Lebih jelas lagi seni lukis merupakan

suatu pengucapan pengalaman artistik seseorang yang dicurahkan ke dalam bidang

dua dimensi dengan menggunakan garis, warna, bidang, dan tekstur. Pada karya

anak-anak, lukisan anak-anak merupakan ekspresi kejujuran anak tentang perasaan,

harapan, fantasi serta imajinasi yang diterapkan pada bidang datar. Lukisan anak-

anak mempunyai bentuk yang sangat unik, naif, dan lucu, baik dari aspek

pewarnaan, goresan, bentuk maupun unsur gambar lainnya.

Dari hasil pengamatan peneliti, tingkat apresiasi siswa terhadap musik,

olahraga, dan melukis yang ada di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi tersebut sangat diminati oleh siswa siswi,

ekstrakurikuler disana memiliki keunikan yang mana bisa dilihat apa bila siswa

normal yang melakukan kegiatan ektrakurkuler sudah hal biasa akan tetapi jika

siswa yang berkebutuhan khusus melakukannya dan mereka berprestasi di

bidangnya maka hal tersebut bisa di katakan luar biasa. Bagaimana seni musik,

olahraga dan melukis tersebut bisa diminati oleh siswa Sekolah Luar Biasa Prof. Dr.

Sri Sodewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi dan bagaimana cara guru Pembina

mengajak, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi

sehingga siswa berhasil berprestasi di dalam seni musik, olahraga dan melukis

Page 24: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

tersebut. Tingginya minat siswa terhadap musik, olahraga dan melukis dikarenakan

besarnya dorongan dari guru dan pihak sekolah, sehingga siswa termotivasi untuk

menyenangi seni musik, olahraga dan melukis tersebut.

Selain faktor tersebut, masih ada beberapa faktor lain yang berasal dari

dalam diri sendiri yang menyebabkan siswa menyenangi seni musik, olahraga dan

melukis.

Berangkat dari uraian ataupun keunikan ekstrakurikuler yang ada di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Sodewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi tersebut

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen

Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.SH

Kota Jambi”.

B. Fokus Masalah

Kajian mengenai pembinaan kesiswaan sangatlah luas terdiri dari

intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. kegiatan intrakurikuler adalah

kegiatan pembelajaran seperti yang telah berjalan, Kemudian kokurikuler adalah

kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, seperti kunjungan ke museum

atau tempat edukasi lainnya, Terakhir, kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

yang lebih bersifat ke minat siswa dan pengembangan diri, misalnya olahraga, seni,

atau kegiatan keagamaan.

Peneliti melakukan penelitian tentang program pembinaan kesiswaan di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi ,

berfokus pada ekstrakurikuler musik , olahraga dan melukis. Dikarenakan

ekstrakurikuler ini yang sangat di minati siswa/I di sekolah tersebut.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan pokok peneliti ini adalah:

1. Bagaimana manajemen program ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr.

Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi?

Page 25: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

2. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat manajemen program

ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Sulur Kota Jambi?

3. Bagaimana upaya manajemen ekstrakurikuler dalam meningkatkan mutu di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Kota Jambi?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menjawab bagaimana manajemen program ekstrakurikuler di Sekolah

Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

b. Untuk menjelaskan Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat

manajemen program ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofswan. SH Kota Jambi.

c. Untuk menjelaskan Bagaimana upaya manajemen ekstrakurikuler dalam

meningkatkan mutu di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan, SH Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak terkait.

Kegunaan dalam penelitian ini ditinjau dari segi praktis dan segi teoritis yaitu

sebagai berikut:

a. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan masukan

yang dapat memperkaya khasanah disiplin ilmu pengetahuan, khususnya studi

Kurikulum Pendidikan dalam kaitannya mengenai perbedaan program

ekstrakurikuler bagi siswa normal dan berkebutuhan khusus.

b. Kegunaan Praktis

1). Bagi Siswa

Diharapkan siswa dapat meningkatkan rasa percaya diri dengan apa yang

dimiliki saat ini dan memperlihatkan kepada orang lain bahwa mereka

memiliki kelebihan yang luar biasa.

2). Bagi Guru di Sekolah

Page 26: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan guna

meningkatkan komitmen terhadap program ekstrakurikuler seni musik,

olahraga dan melukis khususnya bagi pengembangan diri siswa sekolah

luar biasa.

3). Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengalaman bagi peneliti serta membantu peneliti untuk mendapatkan

Gelar S.1 Pendidikan.

Page 27: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoretik

1. Manajemen Ekstrakurikuler

a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu berasal dari kata manus,

yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung

menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere

diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage,

dalam bentuk kata benda management, dan manager untuk orang yang

melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management ditransliterasi ke

dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen dengan arti pengelolaan

(Husaini Usman, 2008, hlm.4). Sedangkan pengertian manajemen secara

istilah adalah pemanfaatan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan

atau sasaran.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Undang-Undang

RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat

1).

Adapun pengertian Pendidikan Islam ialah bimbingan yang

diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara

maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat, pendidikan Islam ialah

bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim semaksimal mungkin

(Ahmad Tafsir, 2005, hlm.32).

Dari berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan Islam, dapat

disimpulkan bahwa pengertian pendidikan Islam adalah proses

pembimbingan seseorang terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut

Page 28: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

ajaran Islam menuju kepribadian muslim. Dengan demikian yang dimaksud

dengan manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses penataan atau

pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang melibatkan sumber daya

manusia muslim dan menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan

Islam secara efektif dan efisien.

b. Fungsi Manajemen

Unsur-unsur manajemen pendidikan Islam merupakan fungsi

manajemen, di mana ketika unsur-unsur yang ada tidak dijalankan maka

optimalisasi hasil tidak akan tercapai. Adapun unsur manajemen pendidikan

Islam ada 4 (empat) yaitu: planning, organizing, actuating, controlling.

Ekstrakurikuler disekolah luar biasa sri soedewi telah menerapkan 4 fungsi

manajemen ini.

1. Planning (Perencanaan)

Planning adalah perencanaan, yang merupakan tindakan yang akan

dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka ruang

dan waktu tertentu. Dengan demikian, perencanaan adalah suatu proses

pemikiran, baik secara garis besar maupun secara mendetail dari suatu

kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai kepastian yang

paling baik dan ekonomis. Di sekolah luar biasa prof.dr.sri sodewi masjcun

sofwan.sh sudah merencanakan estrakurikuler itu sendiri yang mana pihak

sekolah sudah melakukan tindakan agar ekstrakurikuler di sekolah ini

berjalan sebagaimana mestinya, dengan bantuan instruktur yang ahli di

bidangnya.

2. Organizing (Pengorganisasian)

Organizing (Pengorganisasian) adalah penyusunan dan pengaturan

bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan. Ekstrakurikuler di sekolah

luar biasa ini sudah tersusun dengan baik, minsalnya memberikan jadwal

pada setiap ekstrakurikuler yang ada . ektrakurikuler musik diadakan pada

setiap hari rabu, olahraga dilakukan setiap hari senen dan melukis

dilaksanakan pada hari kamis

3. Actuating (Tindakan)

Page 29: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Actuating pada hakikatnya adalah menggerakkan orang-orang untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien. Actuating

merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari planning yang telah disusun dan

direncanakan. Ekstrakurikuler sekolah luar biasa telah menlakukan

tindakan dengan mengirim siswa-siswi nya berlomba di ajang-ajang

tertentu. Dan telah menuai banyak prestasi dibidangnya masing-masing.

4. Controlling (Pengendalian)

Pengendalian merupakan penentu terhadap apa yang harus

dilaksanakan sekaligus menilai dan memperbaiki sehingga pelaksanaan

program sesuai dengan apa yang direncanakan oleh pendidikan Islam.

Ekstrakurikuler di sekolah luar biasa ini diawasi oleh pihak-pihak terkait

minsalkan instruktur dari ekstrakurikuler itu sendiri. Pengawasan yang

dilakukan bisa berupa penilaian terhadap siswa serta selalu memperbaiki

dan melaksanakan program tersebut agar tercapainya tujuan yang

diinginkan.

Dari berbagai unsur manajemen yang telah dikemukakan di

atas,dapat disimpulkan bahwa fungsi manajemen pendidikan Islam adalah

Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating

(tindakan), dan Controlling (pengendalian). Unsur-unsur tersebut tidak dapat

dipisah-pisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam rangka mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Unsur manajemen ini harus

dilaksanakan secara serasi, menyeluruh, berkesinambungan, karena antara

fungsi yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dan merupakan

kesatuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Pengertian Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan

perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler.

Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat

mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan

ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti

oleh para siswa.

Page 30: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan

kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa

baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat

memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan

dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap

dan nilai-nilai (Permendiknas RI No 39 Tahun 2008).

Ekstrakurikuler yaitu suatu kegiatan yang berada di luar program di

dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan di luar jam pelajaran wajib.

Kegiatan ini memberikan keleluasaan kepada siswa untuk menentukan

kegiatan sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Berdasarkan penjelasan tentang ekstrakurikuler tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran yang

dilakukan, baik di sekolah ataupun di luar sekolah yang bertujuan untuk

memperdalam dan memperkaya pengetahuan siswa, serta menyalurkan bakat

dan minat.

d. Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler

Fungsi ekstrakurikuler adalah sebagai sarana penunjang bagi proses

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah yang berguna untuk

mengaplikasikan teori dan praktik yang telah diperoleh sebagai hasil nyata

proses pembelajaran.

Semua kegiatan yang dilakukan memiliki tujuan, karena tanpa tujuan

yang jelas, kegiatan tersebut akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan

ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan dalam

ekstrakurikuler dijelaskan berikut ini:

1.Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan

mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan

minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

2.Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan

pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan

kebutuhan dan keadaan lingkungan.

Page 31: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

e. Jenis dan Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kajian mengenai pembinaan kesiswaan sangatlah luas terdiri dari

intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. kegiatan intrakurikuler adalah

kegiatan pembelajaran seperti yang telah berjalan, Kemudian kokurikuler

adalah kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, seperti kunjungan

ke museum atau tempat edukasi lainnya, Terakhir, kegiatan ekstrakurikuler

adalah kegiatan yang lebih bersifat ke minat siswa dan pengembangan diri,

misalnya olahraga, seni, atau kegiatan keagamaan.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan sebuah organisasi sekolah.

Sebagai organisasi siswa disekolah ekstrakurikuler harus menyelenggarakan

jenis kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan memiliki

kemanfaatan bagi dirinya sebagai sarana pendewasaan diri dan penyaluran

bakat-bakat potensional.

Kegiatan ektrakurikuler dibagi menjadi dua jenis, yaitu bersifat rutin

dan bersifat periodik. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat rutin adalah

bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus,

sedangkan kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat periodik adalah bentuk

kegiatan yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja. (Suryosubroto,

2009, hlm.288).

Kegiatan ekstrakurikuler dibagi tiga jenis kegiatan yaitu, pertama,

Krida atau kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan siswa, palang merah

remaja, pasukan pengibar bendera dan lainnya. Kedua, Karya ilmiah, kegiatan

ilmiah remaja, kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik,

penelitian dan sebagainya. Ketiga, Latihan/ Olah Bakat/ Prestasi, yaitu

pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater,

keagamaan dan lainnya.

1. Seni Musik

a). Pengertian Seni Musik

Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan

berbagai suara ke dalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

manusia. Pendapat lain tentang musik, musik adalah ungkapan

Page 32: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

perasaan seseorang yang tertuang dalam urutan nada-nada dengan

susunan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai keindahan (Diah

Srinigsih, 2003, hlm.1).

Musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu

atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu melodi, harmoni, irama,

bagian-bagian lagu dan ekspresi sebagai kesatuan. Adapun unsur-unsur

musik adalah :

a. Melodi

b. Harmoni

c. Pola Irama .

d. Bagian-Bagian Lagu

Pada umumnya dalam sebuah lagu, terdapat bagian-bagian

yang penting untuk membentuk lagu tersebut menjadi satu kesatuan.

Bagian bagian lagu tersebut di antaranya: intro, bait, reff, interlude

dan coda.

b). Fungsi Musik untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Musik bagi siswa berkebutuhan khusus memiliki peran yang

cukup banyak untuk merangsang perkembangan otak siswa tersebut.

Tidak hanya untuk anak-anak normal, American Music Therapy

Association (AMTA) menyatakan bahwa musik bisa menjadi terapi

efektif bagi anak-anak berkebutuhan khusus, seperti down syndrome,

autisme, cerebal palsy, dan cedera otak. Selaras dengan hal tersebut

menurut Uttara Sharma, psikolog anak di Bangalore, India mengatakan

bahwa terapi musik membantu perilaku sosial anak-anak berkebutuhan

khusus. “Musik menurunkan perilaku sulit konsentrasi dan mendorong

anak bekerjasama, hidup mandiri hingga memiliki keterampilan

motorik halus dan kasar”.

2. Ekstrakurikuler Olahraga

a). Pengertian Olahraga

Page 33: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Olahraga merupakan aktivitas untuk melatih tubuh seseorang,

tidak hanya secara jasmani tetapi juga secara rohani. Definisi menurut

beberapa sumber tentang olahraga antara lain: Olahraga pendidikan

adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai

bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk

memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan

kebugaran jasmani (Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional

Nomer 3: 2005, pasal 1 ayat 11)

Kegiatan olahraga yang teratur meningkatkan fungsi organ

tubuh, sistem pernafasan, sistem peredaran tubuh, sistem syaraf bahkan

hubungan sosial yang baik

Tujuan olahraga sebagai kegiatan pendidikan jasmani membantu

pembentukan potensi seseorang secara optimal dalam setiap fase

kehidupannya yaitu dengan menempatkan dirinya dalam lingkungan

yang membantu tercapainya tujuan hidup. Tujuan ini mengandung

pengertian bahwa pendidikan jasmani atau olahraga memberi bantuan

maksimal bagi pengembangan potensi seseorang secara optimal selama

hidupnya, dengan jalan menempatkan dirinya dalam lingkungan yang

sangat menunjang pencapaian tujuannya.

b). Manfaat Olahraga

Olahraga sangat bermanfaat untuk semua hal yang ada pada

tubuh kita, manfaat olahraga antara lain: (Depdikbud, 1993, hlm.57)

1. Manfaat terhadap keseimbangan mental

Dengan olahraga dapat menciptakan lingkungan mental yang sehat.

Lingkungan mental yang sehat harus dimulai dari lingkungan

keluarga, karena keluarga merupakan faktor pertama yang dapat

mempengaruhi seseorang memiliki kesehatan mental.

2. Manfaat terhadap kecepatan berfikir

Mereka harus memiliki kecepatan proses berpikir untuk mengambil

keputusan secara cepat dan tepat dalam bertindak.

3. Manfaat terhadap lingkungan

Page 34: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Olahraga yang dilakukan di alam sekitar diharapkan dapat membina

kelestarian alam sekitar.

4. Manfaat terhadap kepribadian

Olahraga akan dapat membina ke arah perkembangan pribadi. Hal

itu sesuai dengan ciri olahraga yang selalu menuntut orang untuk

berlaku jujur, sportif, loyal, dan bertanggung jawab harus patuh

terhadap peraturan.

c). Olahraga Untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Olahraga menjadi aktivitas yang sangat penting untuk semua

orang, tua, muda, dewasa apalagi anak-anak, nggak perlu diragukan

lagi manfaatnya. Nah, manfaatnya dapat dirasakan oleh anak down

syndrome. Ada beberapa olahraga yang tepat untuk anak

berkebutuhan khusus yaitu :

1. Berenang

Gerakan dalam renang akan memperkuat tulang dan otot, seperti

otot dada, punggung, bahu, kaki, dan tangan. selain itu juga

melatih ernapasan mereka agar lebih kuat. Dengan renang, maka

aliran darah dalam tubuh akan terpacu dan mengalir dengan

lancar ke jantung, pembuluh, darah, dan paru-paru. Hal ini

penting bagi anak down syndrome untuk memberikan pernapasan

yang lebih panjang. Manfaat lain dari berenang juga melatih

kordinasi gerak antara tangan dan kaki hingga memperbaiki

postur tubuh yang kurang baik.

2. Sepak bola

Selain melatih kemampuan motorik dan otot-otot pada seluruh

tubuh anak, olahraga ini membantu anak-anak down syndrome

berkomunikasi dan mau saling berbagi bola serta bisa

meningkatkan kepercayaan diri. Namun perlu dilakukan beberapa

modifikasi untuk menyesuaikan dengan kemampuan anak-

anaknya.

3. Basket

Page 35: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Tidak berbeda jauh dengan sepakbola yang bermanfaat melatih

otot tangan dan kaki, permainan basket juga bermanfaat membuat

anak berkebutuhan khusus tetap bugar serta meningkatkan

stamina mereka agar tetap aktif. Dengan bermain basket,

mengharuskan mereka untuk berkonsetrasi dan melatih fokus

pada bola.

4. Bulu tangkis

Bulutangkis termasuk salah satu olahraga yang tepat untuk anak

down syndrome. Kenapa? karena gerakan-gerakan pada

bulutangkis dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang

kaki dan pinggul. Bulutangkis dapat membantu meningkatkan

denyut jantung yang selanjutnya juga dapat meningkatkan fungsi

paru- paru.

Dengan olahraga untuk anak berkebutuhan khusus, mereka

dapat mengekspresikan emosinya saat mereka menang atau saat

kalah, sehingga memiliki rasa kebanggaan. Dan, yang terpenting

memiliki kepercayaan diri.

3. Ekstrakurikuler Melukis

Seni lukis adalah satu cabang dari seni rupa, seni lukis dapat

disebut dengan paint. Seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih

utuh dari menggambar, lebih berekspresi menggunakan warna-warna. Seni

lukis dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik

seseorang yang dituangkan dalam bidang dua dimensi (dua matra), dengan

menggunakan medium rupa, yaitu garis, warna, tekstur, shape, dan

sebagainya.

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau

permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu (Sony

Kartika, 2004:40). Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas,

kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai

media lukisan.

Page 36: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

2. Anak Berkebutuhan Khusus

a. Pengertian anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus

yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada

ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam anak

berkebutuhan khusus antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa,

tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan

gangguan kesehatan dan autis. istilah lain bagi anak berkebutuhan khusus

adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena karakteristik dan hambatan yang

dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang

disesuaikan.

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena

kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan

bakat istimewa. (Pasal 32 Ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003)

Menurut Hallahan & Kauffman “Anak berkebutuhan khusus adalah

anak yang berbeda dari rata-rata umumnya, dikarenakan ada permasalahan

dalam kemampuan berfikir, penglihatan, pendengaran, sosialisasi, dan

bergerak” (Efendi, 2006, hlm.2).

Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Anak

Berkebutuhan Khusus dapat diartikan sebagai seorang anak yang memerlukan

pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-

masing anak secara individual, sehingga mereka memerlukan penanganan

yang lebih professional. Dalam ayat al-qur’an telah di jelaskan tentang anak

berkenutuhan khusus terdapat dalam Surah An Nisa ayat 9

ضعفا خافىا عليهم فليتقىا ٱلله ين لى تسكىا من خلفهم ذزيةوليخش ٱلر

اسديدا٩ (انساء:٩) وليقىلىا قىل

Artinya:“Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya

mereka meninggalkan anak-anaknya, yang dalam keadaan lemah,

yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh

sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan

mengucapkan perkataan yang benar”. (An-Nisa : 9)

Page 37: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

b. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

1. Tunanetra

Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan.

2. Tunarungu

Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran

baik permanen maupun tidak permanen.

3. Tunagrahita

Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan

berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam

adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

4. Tunadaksa

Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan

oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan,

sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan

lumpuh.

5. Autisme

Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks, meliputi

gangguan komunikasi, interaksi sosial, dan aktivitas imaginatif, yang mulai

tampak sebelum anak berusia tiga tahun, bahkan anak yang termasuk

autisme infantil gejalanya sudah muncul sejak lahir.

c. Undang-undang dan Peraturan menteri pendidikan nasional tentang anak

berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan khusus berhak pula memperoleh kesempatan yang

sama dengan anak lainnya ,dalam hal pendidikan. (Undang-Undang Dasar 1945

pasal 31 ayat 1 dan Undang-undang no 20 tahun 2003). tentang sistem

Pendidikan Nasional dapat disimpulkan bahwa negara memberikan jaminan

sepenuhnya kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan

pendidikan yang bermutu

Sistem pendidikan nasional memberikan warna lain dalam penyediaan

pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (Undang-Undang Republik

Page 38: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Indonesia No 20 tahun 2003). pasal inilah yang memungkinkan terobosan

bentuk pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus berupa

penyelenggaraan pendidikan inklus.

Pada pasal 5 ayat 2 UU No. 20 tahun 2003 mengganti pendidikan luar

biasa menjadi pendidikan khusus yang menegaskan bahwa “Warga negara yang

memiliki kelainan fisik, mental, emosional, intelektual, dan sosial berhak

memperoleh pendidikan khusus”. Ayat 4 juga menjamin bahwa “warga negara

yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh

pendidikan khusus”.

Selanjutnya pasal 32 ayat 1 UU No 20 tahun 2003 menegaskan bahwa

“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,

emosional, mental, sosial, dan memiliki potensi kecerdasan dan bakat

istimewa”.

d. Teori Multiple Intelligences

Multiple Intelligences yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan

sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan ganda. Teori ini dicetuskan oleh

Howard Gardner, psikolog dari Harvard. Mula-mula Howard Gardner

menemukan tujuh jenis kecerdasan tetapi kemudian mengembangkannya

menjadi delapan, dan membahas kemungkinan kecerdasan yang ke sembilan.

Kecerdasan menurut Gardner diartikan sebagai suatu kemampuan, dengan

proses kelengkapannya, yang sanggup menangani kandungan masalah yang

spesifik di dunia.

Dalam dunia pendidikan, teori multiple intelligences mulai diterima

karena dianggap lebih melayani semua kecerdasan yang dimiliki anak. Konsep

Multiple intelligences menjadikan pendidik lebih arif melihat perbedaan, dan

menjadikan anak merasa lebih diterima dan dilayani. Konsep ini menghapus

mitos anak cerdas dan tidak cerdas, karena menurut konsep ini, semua anak

hakikatnya cerdas. Hanya saja konsep cerdas itu perlu diredefinisi dengan

landasan baru.

Page 39: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Teori Multiple Intelligences (MI) dikembangkan oleh Howard

Gardner, ahli psikologi perkembangan dan guru besar pendidikan pada

Graduate School of Education, Harvard University, Amerika Serikat. Teorinya

tentang MI dipublikasikan pada tahun 1993. Gardner mendefinisikan inteligensi

sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk

dalam suatu setting yang bermacam macam dan dalam situasi yang nyata.

Gardner menemukan setidaknya sembilan inteligensi yang dimiliki peserta

didik, yaitu :

1. Inteligensi linguistik (linguistic intelligence)

2. Inteligensi matematis-logis (logical-mathematical intelligence)

3. Inteligensi ruang-visual (spatial intelligence)

4. Inteligensi kinestetik-badani (bodily-kinesthetik intelligence)

5. Inteligensi musikal (musical intelligence)

6. Inteligensi interpersonal (interpersonal intelligence)

7. Inteligensi intrapersonal (intrapersonal intelligence)

8. Inteligensi lingkungan/naturalis (naturalist intelligence)

9. Inteligensi eksistensial (existencial intelligence)

Kesembilan jenis inteligensi di atas terdapat dalam diri setiap orang,

hanya kadarnya tidak selalu sama. Untuk orang tertentu suatu inteligensi lebih

menonjol dari pada inteligensi lain. Inteligensi dapat dikembangkan dan

ditingkatkan secara memadai sehingga dapat berfungsi bagi pemiliknya. Di

sinilah pendidik memiliki andil besar untuk membantu perkembangan

inteligensi peserta didik. Karena itu, guru perlu memahami teori multiple

intelligences agar pembelajaran berlangsung optimal.(Pudjiati, 2005, hlm.45).

Teori multiple intelligences ini berkaitan dengan penelitian ini karena

ekstrakurikuler ini mengacu pada kecerdasan anak yang ada di Sekolah Luar

Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjcun Sofwan. SH. Inteligensi musical mengacu

pada ekstrakurikuler musik yang mana siswa diajarkan untuk lebih

mengembangkan kemampuan, mengekspresikan, dan menikmati bentu-bentuk

musik dan suara. Termasuk kepekaan akan ritme, melodi, dan intonasi,

kemampuan memainkan alat musik, kemampuan menyanyi, mencipta lagu, dan

Page 40: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

kemampuan menikmati lagu, musik, dan nyanyian. Walaupun dengan

keterbatansan yang di miliki dan dengan cara tertentu.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Program Ekstrakurikuler

di Sekolah Luar Biasa

a. Faktor Pendukung Ekstrakurikuler

Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler tidak terlepas

dari proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran terdapat sistem

pembelajaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain :

1. Sistem Pembelajaran Sistem pembelajaran memiliki subsistem-

subsistem yang lebih kecil, misalnya subsistem media, subsistem

strategi, dan lain sebagainya. Sistem pembelajaran bermanfaat untuk

merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran, perencanaan

itu sendiri adalah proses dan cara berpikir yang dapat membantu

menciptakan hasil yang diharapkan dengan baik(Sanjaya, 2009,

hlm.50). Komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan

fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan

tercapai secara optimal. Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam

sistem pembelajaran.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Pembelajaran Pembelajaran

merupakan inti proses pendidikan, oleh sebab itu upaya peningkatan

kualitas pendidikan perlu difokuskan pada kualitas pembelajaran.

Subsistem dalam pembelajaran ada beberapa komponen sebagai berikut:

peserta didik, pengajar, materi, sarana dan prasarana (Komalasari, 2013,

hlm.232).

b. Faktor Penghambat Ekstrakurikuler

Hambatan adalah halangan atau rintangan, Hambatan memiliki arti

yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan

(Depdikbud, 2005). Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana

apabila ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut.

Page 41: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Hambatan merupakan keadaan yang dapat menyebabkan pelaksanaan

terganggu dan tidak terlaksana dengan baik. Setiap manusia selalu

mempunyai hambatan dalam kehidupan sehari-hari, baik dari diri manusia

itu sendiri ataupun dari luar manusia.

Menurut (Slameto, 1995, hlm.54) Faktor Penghambat ada 2 faktor,

yaitu:

1. Faktor Internal

a) Faktor jasmani.

Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan

beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses berlatih

seseorang akan terganggu jika kesehatannya terganggu. Agar

seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan

kesehatan badannya.

b) Cacat tubuh.

Sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurangsempurna

mengenai tubuh atau badan. Misalnya: buta, tuli, patah kaki, patah

tangan, lumpuh.

c) Faktor psikologis.

Misalnya: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan.

d) Faktor kelelahan.

Kelelahan dibedakan menjadi 2 macam yaitu kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani (psikis).

2. Faktor Eksternal

a) Faktor keluarga

Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa

cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar

belakang kebudayaan, siswa sekolah luar biasa sangat memutuhkan

dukungan dari keluarga.

Page 42: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

b) Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode

mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan

siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas

rumah.

4. Upaya Manajemen Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan Mutu Sekolah

Manajemen kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang

direncanakan dan diusahakan secara terorganisasi mengenai kegiatan sekolah

yang dilakukan di luar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk

menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia yang dimiliki peserta

didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya

maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam

mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-

kegiatan yang wajib maupun pilihan. Sebagai kegiatan pembelajaran dan

pengajaran di luar kelas, ekstrakurikuler ini mempunyai fungsi dan tujuan untuk:

a. Meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan

alam semesta.

b. Menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar dapat

menjadi manusia yang berkreativitas tinggi dan penuh dengan karya.

c. Melatih sikap disiplin, kejujuran, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam

menjalankan tugas.

d.Mengembangkan etika dan akhlak yang mengintegrasikan hubungan dengan

Tuhan, Rasul, Manusia, alam semesta, bahkan diri sendiri.

e.Mengembangkan sensitivitas peserta didik dalam melihat persoalan persoalan

sosial-keagamaan sehingga menjadi insan yang proaktif terhadap

permasalahan sosial keagamaan.

f. Memberikan bimbingan dan arahan serta pelatihan kepada peserta didik agar

memiliki fisik yang sehat, bugar, kuat, cekatan dan terampil.

Page 43: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

g.Memberi peluang peserta didik agar memiliki kemampuan untuk komunikasi

dengan baik secara verbal dan nonverbal.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan

banyak manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektivitas

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Begitu banyak fungsi dan makna

kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal

ini akan terwujud, manakala pengelolaan kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan

sebaik-baiknya khususnya pengaturan siswa, peningkatan disiplin siswa dan

semua petugas. Biasanya mengatur siswa di luar jam-jam pelajaran lebih sulit

dari mengatur mereka dalam kelas. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler melibatkan banyak pihak, memerlukan peningkatan administrasi

yang lebih tinggi.

Pengembangan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk memberikan

pengarahan dan pembinaan juga menjaga agar kegiatan tersebut tidak

menganggu atau merugikan aktivitas akademis. Yang dimaksud dengan pembina

ekstrakurikuler adalah guru atau petugas khusus yang ditunjuk oleh kepala

sekolah untuk membina kegiatan ekstrakurikuler. Adapun tugas-tugas seorang

pembina kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut:

a. Tugas mengajar yaitu merencanakan aktivitas, membimbing aktivitas dan

mengevaluasinya.

b.Ketatausahaan yaitu mengadakan presensi, menerima dan mengatur keuangan,

mengumpulkan nilai dan memberikan tandan penghargaan.

c.Tugas-tugas umum, yaitu mengadakan pertandingan, pertunjukkan,

perloombaan, dan lain-lain.

Berdasarkan teori di atas dapat dijelaskan bahwa pemberdayaan guru

dalam pengembangan ekstrakurikuler adalah upaya kepala sekolah agar guru

mengajar atas dasar berfikir merdeka, mengembangkan kreativitas, melakukan

inovasi, dan sebagainya sehingga bisa memacu jiwa inquiry pada murid-

muridnya dalam kegiatan ekstrakurikuler, Indikatornya adalah:

a. Memperdayakan guru melalui kerjasama kooperatif dalam pengembangan

ekstrakurikuler.

Page 44: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

b. Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan profesinya dalam

rangka dalam pengembangan ekstrakurikuler.

c.Mendorong guru dalam berbagai kegiatan yang menunjang program

ekstrakurikuler.

Perencanaan kegiatan esktrakurikler, sebelum guru ekstrakurikuler

membina kegiatan ekstrakurikuler terlebih dahulu merencanakan aktivitas

yang akan dilaksanakan. Penyusunan rancangan aktivitas ini dimaksudkan

agar guru mempunyai pedoman yang jelas dalam melatih kegiatan

ekstrakurikuler. Rancangan ini dibuat tiap semester. Selaian bermanfaat bagi

guru juga diperlukan oleh kepala sekolah untuk mempermudah dalam

mengadakan supervisi.(Suryosubroto, 2002, hlm.304)

Dengan berpedoman pada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler

di sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakulikuler yaitu:

1. Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam

usaha meningkatkan program.

2. Kerja sama dalam tim adalah fundamental.

3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya di hindarkan.

4. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.

5. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi

kebutuhan dan minat semua siswa

6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

7.Program harus di nilai berdasarkan sumbangannya pada nilai-nilai

pendidikan di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.

8. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya

bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga

menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

9. Kegiatan ektrakurikuler ini hendaknya dipandangan sebagai integral dari

keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekadar tambahan atau

sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.(Suryosubroto, 2002, hlm.291)

Page 45: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat berbeda-beda antara satu

sekolah dengan sekolah yang lain, hal-hal yang perlu diketahui oleh pembina

ekstrakurikuler yaitu:

a. Kegiatan harus dapat meningkatan pengayaan siswa yang beraspek Kognitif,

Afektif, dan Psikomotor.

b. Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat sehingga siswa akan

terbiasa dengan kesibukan-kesibukan yang bermakna.

c. Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang telah

diperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler mencapai

tujuan dan.

d. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagai siswa.

Permasalahan lain yang dihadapi oleh seorang guru di sekolah dan

perlu mendapatkan perhatian kepala sekolah dalam pemenuhan hak-haknya

ialah:

a) Adanya tingkat kehidupan yang layak.

b) Adanya perasaan terlindung, ketenteraman dalam bekerja.

c) Adanya kondisi-kondisi bekerja yang menyenangkan, suasana dan rasa

kekeluargaan.

d) Perlakuan yang adil dari atasannya.

e) Pengakuan dan penghargaan terhadap sumbangan-sumbangan dan jasa-jasa

yang diperbuatnya.

f) Terdapat perasaan berhasil dan kesadaran untuk ingin berkembang.

g)Kesempatan berpartisipasi dan diikutsertakan dalam menentukan kebijakan.

h) Kesempatan untuk tetap memiliki rasa harga diri.

Selanjutnya, selain tugas-tugas utama, pembina juga mempunyai tugas

tambahan, yaitu:

a. Mengadakan pra-survei, maksudnya ialah apabila suatu kegiatan akan

dilakukan di luar lingkungan sekolah, pembian terlebih dahulu mengadakan

pengamatan ke tempat tersebut untuk mengetahui tepat tidaknya lokasi

tersebut di kunjungi dan dapat merencanakan segi keamanannya bagi siswa.

Page 46: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

b. Mengadakan presentasi untuk setiap kali latihan.

c. Menerima uang khusus, misalnya uang tabungan, iuran, pembelian buku, dan

sebagainya.

d. Memberikan penilaian terhadap presentasi siswa setiap semester yang

kemudian dimaksukkan dalam nilai lapor dan.

e. Tugas umum yaitu mengantar ke tujuan apabila aktivitas dilakukan di luar

lingkungan sekolah, seperti pertandingan-pertandingan, pertunjukkan-

pertujukkan, dan perjalanan.

Boleh dikatakan hampir semua kegiatan di sekolah pada akhirnya

ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Upaya itu

akan opimal jika siswa sendiri secara aktif berupaya mengembangkan diri,

sesuai dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah. Oleh karena itu,

sangat penting untuk menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan

potensi secara optimal. sebagai top leader di sekolah, kepala sekolah

memegang peran penting dalam menciptakan kondisi demikian. Berkenaan

dengan manajemen kesiswaan, ada beberapa prinsip dasar yang harus

mendapat perhatian:

a. Siswa diperlakukan sebagai subjek bukan sebagai objek, sehingga harus

didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengambilan

keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka.

b. Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik,

kemampuan intelekual, sosial ekonomi, minat, dan sebagainya. Oleh karena

itu, diperlukan wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa

memiliki wahana untuk berkembang secara optimal.

c. Pada dasarnya siswa akan temotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa

yang diajarkan.

d. Pembangunan potensi siswa tidak hanya menyangku ranah kongnitif, tetapi

juga ranah afektif dan psikomotorik.

Evaluasi kegiatan ekstrakurikuler, setelah program selesai, pembina

perlu mengdakan evaluasi. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui

kemanfaatan program bagi siswa maupun bagi sekolah, hemat biasa atau tidak,

Page 47: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

dan sebagainya. Hasil evaluasi ini bermanfaat bagi pengambil keputusan untuk

menentukan perlu adanya suatu program ekstrakurikuler dilanjutkan. Kepala

sekolah dalam waktu tertentu perlu melakukan penilaian terhadap pencapaian

tujuan peserta didiknya..

Tindakan ini bermanfaat untuk mengetahui perkembangan tujuan dan

hasil yang dicapai sekolah, dan merupakan data dan informasi yang diperlukan

guna merencakan dan menyusun peningkatan selanjutnya. Salah satu tugas yang

harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah memberikan pelayanan kepada

para siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah dan melakukan

evaluasinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi guru dalam membina kegiatan

ekstrakurikuler adalah:

1. Tersedianya sarana. Sarana pendidikan adalah segala sarana fisik yang

mendukung kegiatan pendidikan. Sarana pendidikan terbagi pada alat

pelajaran, alat peraga dan media pembelajaran. Prasarana pendidikan seperti

bangunan sekolah dan alat perabotan sekolah. Kepala sekolah sebagai

pemimpin kemajuan sekolah bertanggung jawab dalam mengusahakan

instrumen pendidikan yang dibutuhkan sekolah. Satu bentuk dari instrumen

pendidikan yaitu sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana merupakan salah

satu faktor yang vital dalam penyelenggaraan manajemen kompetensi guru,

karena itu apabila sarana dan prasarana kurang mendukung maka pelayanan

bagi terselenggaranya pengelolaan kegiatan esktrakurikuler di sekolah tidak

dapat berjalan dengan baik. Sarana dan fasilitas sekolah merupakan

komponen penting yang secara langsung mempengaruhi dan mendukung

aktivitas dan proses pembelajaran di sekolah, dengan demikian sarana dan

fasilitas sekolah ini juga mutlak harus ada (Iskandar, 2013, hlm.150).

2. Tersedianya Dana. Pembiayaan pendidikan adalah kemampuan internal sistem

pendidikan untuk mengelola dana-dana pendidikan secara efisien.

Pembiayaan pendidikan tidak hanya mengakut analisa sumber saja, tetapi

juga menggunakan dana-dana secara efisien. Makin efisien sistem

pendidikan itu makin kurang pula dana yang diperlukan untuk mencapai

Page 48: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

tujuan-tujuannya dan karena itu lebih banyak yang dicapai dengan anggaran

yang tersedia.(Supriadi, 2004, hlm.4). Pembiayaan sangat menentukan

kelangsungan dari suatu lembaga pendidikan. Pengalokasian dana bagi

implementasi manajemen kompetensi guru ini harus dibuat sedemikian rupa

sehingga dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Dan alokasi dana harus disusun berdasarkan realita dan skala prioritas,

karena jika dana sudah turun, akan tidak kesulitan untuk menggunakannya

karena adanya perencanaan sebelumnya.

3. Penjadwalan yang tepat. Penjadwalan merupakan salah satu kegiatan

administrasi di sekolah. Jadwal ini dimaksudkan untuk mengatur program

belajar, praktik, program lapangan dapat terselenggara secara tertip sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dengan mamanfaatkan seluruh sumber daya

yang tersedia dengan segala keterbatasannya. Kegiatan ekstrakurikuler

dilaksanakan pada waktu di mana para siswa mendapatkan waktu terluang,

pada sore hari bagi sekolah yang belajar di pagi hari dan pagi hari bagi

sekolah yang masuk sore hari, ataupun pada waktu-waktu liburan. Faktor ini

mempengaruhi kegiatan yang ada pada penyelenggaraan ekstrakurikuler.

Berdasarkan hal tersebut, maka penjadwalan merupakan salah satu kegiatan

administrasi di sekolah. Jadwal ini dimaksudkan untuk mengatur program

belajar, praktek, program lapangan dapat terselenggara secara tertib sesuai

dengan ketentuan yang berlaku dengan memanfaatkan seluruh sumber daya

yang tersedia dengan segala keterbatasannya Dengan penjadwalan kegiata

ekstrakurikuler yang tepat bisa meningkatkan disiplin siswa dalam belajar.

Prinsip-prinsip tentang kekuatan disiplin ini bersifat universal. Kedisplinan

sudah dilakukan oleh Allah ketika menciptakan dunia ini. Kedisplinan juga

sudah diteladankan oleh Nabi Nuh ketika ia menerima printah Allah untuk

membuat bahtera dari kayu gofir dengan ukuran yang ditetakan oleh Allah

SAW. Dapat dikatakan bahwa kepribadian individu meliputi ciri khas

seseorang dalam sikap dan tingkah laku, serta kemampuan intelektual yang

dimilikinya. Karena adanya unsur kepribadian yan dimiliki masing-masing,

maka sebagai individu, seorang muslim akan menampilkan ciri khasnya

Page 49: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

masing-masing. Dengan demikian, akan ada perbedaan kepribadian antara

seorang muslim dengan muslim lainnya. Kepada orang yang lebih dewasa,

hal ini sangatlah penting: bahwa mereka diwajibkan untuk berpikir mengenai

perilak apa yang lebih dihormati dan bertanggung jawab dan dijanjikan

kepada diri mereka sendiri untuk selalu melatih perilaku tersebut. Berdisiplin

berarti menaati (peraturan tata tertib). Disiplin dalam bentuk perilaku atau

tingkah laku yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik yang

ditetapkan secara individu ataupun kelompok sejak aturan itu diterapkan atau

diberlakukan. Menegakkan disiplin tidak bertujuan untuk mengurangi

kekebasan dan kemerdekaan seseorang akan tetapi sebaliknya ingin

memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada ia dalam batas-batas

kemampuannya.

5. Studi Relevan

Studi relevan atau sering juga disebut kajian terdahulu atau literature

revew adalah bagian dari proposal yang mendiskusikan laporan penelitian,

tulisan buku atau jurnal atau kegiatan akademis linya seperti seminar terdahulu

berkenaan atau berdekatan dengan focus kajian yang di lakukan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh Endri Priyanto Pamungkas dalam skripsi

berjudul ”Program Ekstrakurikuler Musik di Sekolah Luar Biasa Negeri 1

Sleman”. Program ektrakurikuler musik yang dilakukan di SLB Negeri 1

Sleman merupakan salah satu ekstrakurikuler yang bertujuan untuk

memfasilitasi minat anak-anak berkebutuhan khusus untuk belajar

ekstrakulikuler musik secara benar dan dilatih oleh instruktur yang

berpengalaman dan yang lebih utama adalah pengembangan potensi peserta

didik. Dalam pengimplementasian ekstrakurikuler musik di SLB Negeri 1

Sleman, instruktur musik menggunakan metode ceramah, metode tanyajawab,

metode demonstrasi, metode pendampingan, metode imitasi, metode latihan

atau drill, dan metode tugas. Secara keseluruhan, instruktur musik memiliki

peran yang signifikan dalam tercapainya tujuan ektrakurikuler musik di SLB

Negeri 1 Sleman. Persamaan skripsi peneliti dengan skripsi ini adalah sama-

Page 50: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

sama mengambil lokasi di Sekolah Luar Biasa sedangkan perbedaannya

terdapat pada ekstrakurikuler yang di ambil.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Resmi Agusti, Syeilendra, Yos Sudarman

dengan judul “Pelaksanaan DrumBand Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di

SMP Negeri 4 Solok Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan

pelaksanaan kegiatan drumband dan faktor-faktor penghambat pelaksanaan

kegiatan ekstra drumband di SMP 4 Solok Selatan. Dari penelitian yang

diuraikan ada dua faktor yang mempengaruhi: faktor pendukung dan faktor

penghambat. Faktor ini tidak menentukan faktor-faktor yang berkontribusi.

Terlihat di lapangan mendukung faktor dominan yang mempengaruhi

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler begitu-Band Drum dapat dilakukan

secara efektif dan efisien. Persamaan skripsi ini dan skripsi peneliti adalah

sama-sama mengambil judul ektrakurikuler, sedangkan perbedaannya adalah

lokasi dan jenis ektrakurikuler yang di ambil.

3. Penelitian lain dilakukan oleh Nefi Ruspitasari dengan judul “Implementasi

Program Ekstrakurikuler dalam Mewujudkan Pembentukan Karakter Siswa

SMA Negeri 2 Malang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di SMA

Negeri 2 Malang terdapat berbagai macam jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang dibagi kedalam 6 bidang, diantaranya:

a. Bidang olahraga

b. Bidang bela negara terdiri dari Paskib dan PMR

c. Bidang seni terdiri dari tari tradisional, teater dan breakdance

Meskipun penelitian ini sama-sama membahas tentang implementasi program

ekstrakurikuler, namun perbedaan yang mendasar dari penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah jenis ekstrakurikuler yang diteliti yaitu seni musik, olahraga dan

melukis dan lokasi penelitian. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Sodewi Masjchum Sofwan. SH Pematang Sulur Kota Jambi

Page 51: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang

digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan,

menggambarkan serta menguraikan bagaimana manajemen ekstrakurikuler di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Sodewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur

Kota Jambi. Selain itu, dengan pendekatan kualitatif diharapkan dapat

menjelaskan fokus penelitian secara mendalam dan mudah untuk dipahami.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

komparatif dengan menerapkan metode etnografi yang mana proses

pengumpulan data umumnya dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi

literatur.

B. Setting dan Subjek Penelitian

Setting dalam penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr.

Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Jalan Depati Purbo, Pematang Sulur,

Telanaipura, Kota Jambi, jambi 36361 Alasan dipilihnya Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi ini

dikarenakan terdapat program ekstrakurikuler yang unik dan sangat menarik

bagi peneliti. Serta Sekolah Luar Biasa ini berdekatan dengan tempat tinggal

peneliti.

Dengan kondisi di atas, diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam

menemukan dan mendapatkan data serta informasi yang di butuhkan mengenai

program ekstrakulikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi.

Subjek penelitian adalah informan yang akan memberikan data yang

akan diteliti dan diamati oleh peneliti. Dalam penelitian ini penentuan subjek

penelitiannya menggunakan teknik purposive sampling. Bertindak sebagai

Page 52: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

subjek dalam penelitian ini adalah Kepala sekolah, instruktur ekstrakurikuler

musik, olahraga dan melukis, siswa, orangtua siswa dan komite Sekolah Luar

Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjcun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini peneliti mengambil tempat di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Sodewi Masjchun Sofwan, SH Pematang Sulur Kota Jambi.

Adapun sumber data primer bersumber dari hasil wawancara mendalam dengan

beberapa narasumber yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang

kesiswaan, instruktur music, olahraga dan melukis, siswa, orang tua siswa dan

komite sekolah yang dipilih secara purposive. Bertindak sebagai key informen

dalam penelitian ini adalah kepala sekolah.

Sementara itu data sekunder diperoleh dari hasil observasi yang

dilakukan untuk melihat kesesuaian antara kebijakan yang diputuskan dan

pernyataan para narasumber dengan implementasinya di lapangan. Sumber data

lainnya didapat dari wawancara dan dokumentasi/arsip terkait implementasi

program ekstrakurikuler sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan

data yang digunakan oleh peneliti adalah, observasi, wawancara dan dokumen

dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi dalam penelitian kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya

peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan aktivitas

individu-individu di lokasi penelitian, observasi dilakukan dengan

mengunjungi Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan,

SH Pematang Sulur Kota Jambi

Page 53: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikonsentrasikan makna dalam

suatu topik tertentu.Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara tersruktur. Pedoman wawancara berisi pokok-pokok pertanyaan

untuk diajukan kepada para informan penelitian, yaitu kepala sekolah, wakil

kepala sekolah, instruktur ekstrakurikuler musik, melukis dan olahraga,

siswa, orang tua siswa dan komite sekolah. Pokok-pokok pertanyaannya yaitu

(Terlampir).

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang. Dalam

penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah arsip foto kegiatan, foto

wawancara bersama narasumber, serta dokumen milik sekolah. (Sugiyono,

2009, hlm.329).

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data secara sistematis

yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

memilih mana yang penting yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.(Sugiyono, 2012,

hlm.89). Terdapat 3 langkah dalam analisis data yaitu :

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta

membuang yang tidak perlu.

2. Display Data

Display data atau penyajian data. Yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

Page 54: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

data yang ada sebelumnya.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion Drawing)

Penarikan kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang di

rumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan

masalah bersifat sementara dan akan berkembangsetelah peneliti berada di

lapangan. Apabila kesimpulan yang di kemukakan pada tahap awal, didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan

mengumpulkan data, maka kesimpulan yang di kemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitia kualitatif meliputi uji kredibilitas

data, uji transferability, uji dependability, dan confirmability. Pada penelitian ini

digunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsaha data. Uji kredibilitas data

dilakukan dengan triangulasi.

Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Terdapat 3 triangulasi dalam

keabsahan data, yaitu triangulasi sumber, triangulasi teknik dan triangulasi

waktu. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber.

Triangulasi sumber adalah menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara

mencetak data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Triangulasi sumber

akan dilakukan pada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, instruktur

ektrakurikuler musik, olahraga dan melukis, siswa, orang tua siswa serta komite

sekolah di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH

Pematang Sulur Kota Jambi.

Page 55: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

NO

Jenis

Kegiatan

Penelitian

BULAN

Nov 2018 Des 2018 Jan 2019 Feb 2019 Mar 2019 Apr 2019 Mei 2019

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan

Judul

2 Penyusuna

n Proposal

3 Bimbingan

Proposal

4 Pengurus

Izin

Seminar

5 Seminar

Proposal

6 Perbaikan

Proposal

7 Pengajuan

izin Riset

8 Pengumpul

n Data

9 Verifikasi

Page 56: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH berdiri

sejak tahun 1982 atas prakarsa Ketua Dharma Wanita Provinsi Jambi, Ibu Prof.

Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH. Seorang guru besar Universitas Gajah

Mada dan juga istri dari Gubernur Jambi 2 periode tahun 1970-1989. Sekolah

Luar Biasa diresmikan langsung oleh ibu Tien Soeharto pada tanggal 4 April

1984.

Pengelolaan dari segi kelembagaannya diserahkan kepada Dharma

Wanita Provinsi Jambi, sedangkan pengelolaan dari segi edukatifnya oleh Dinas

Pendidikan Provinsi Jambi dan dibantu oleh instansi-instansi lainnya. Sekolah

Luar Biasa (SLB) secara resmi dengan persetujuan DPRD Provinsi Jambi

tanggal 3 November 1982 No. 14/kpts/Dprd/1982, diberi nama “ Sekolah Luar

Biasa (SLB) Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH”. Nama ini diberikan

dengan maksud untuk menghormati jasa Almarhumah Ibu Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan, SH. Atas jasa almarhumah yang telah memprakarsai

berdirinya lembaga pendidikan yang bersifat kemanusiaan, juga untuk kemajuan

di daerah provinsi Jambi.

Awalnya sejak berdiri sampai tahun 2004 Sekolah Luar Biasa beralamat

di Jl. Letjen Suprapto No. 35 samping RS. Umum Raden Mattaher Jambi.

Namun sejalan perkembangan dan bertambahnya jumlah siswa , sejak tanggal

29 November 2004 akhirnya pindah ke lokasi baru yang terletak di Jl. Depati

Perbo Telanaipura Kota Jambi. (Dokumentasi, 25 Maret 2019)

Page 57: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

2. Letak Geografis

Secara geografis Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan, SH terletak di Jl. Depati Purbo, Pematang Sulur, Telanaipura, Kota

Jambi. Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan, SH

memiliki keberadaan tanah atau status kepemilikan pemerintah daerah dengan

luas 25.000 M2. Bila dilihat dari identitas sekolah yaitu sebagai berikut:

a. NPSN : 10504944

b. Status : Negeri

c. Bentuk Pendidikan : SLB

d. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

e. Naungan : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

f. SK Pendirian Sekolah : 122/110/F/Fc-1994

g. Tanggal SK Pendirian : 1984-03-26

h. SK Izin Operasional : 112/110/F/Fc-1994

i. Tanggal SK Izin Operasinal: 1994-02-09

j. Akreditasi : A

k. No SK Akreditasi : 164/BAP-SM/X/2014

l. Tanggal SK Akreditasi : 06-10-2014

m. No Sertifikasi ISO : 9001:2008

(Dokumentasi, 28 Maret 2019)

3. Visi dan Misi Serta Tujuan

a. Visi

Terwujudnya Manusia Yang Taqwa, Terampil, Mandiri, dan Cinta

Lingkungan

b. Misi

- Menanamkan nilai keimanan melalui pendidikan moral dan agama.

- Mengoptimalkan kompetensi akademik sesuai dengan potensi yang

dimiliki.

- Mengembangkan berbagai keterampilan sesuai dengan bakat dan minat

peserta didik.

- Menerapkan kecakapan hidup untuk kemandirian di masyarakat.

Page 58: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

- Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan sehingga terwujudnya

lingkungan yang bersih, indah, dan nyaman.

c. Tujuan

- Membentuk anak berkebutuhan khusus menjadi insan yang bertaqwa

kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkarakter, cerdas, terampil,

demokratis dan bertanggung jawab serta mampu hidup mandiri ditengah-

tengah masyarakat.

- Anak berkebutuhan khusus memiliki kemampuan akademik melalui

proses pembelajaran yang optimal, sehingga mampu melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

- Anak berkebutuhan khusus memiliki keterampilan vokasional melalui

penjaminan mutu lulusan dan uji kompetensi keterampilan tingkat mahir,

sehingga mampu menjadi bekal hidup mandiri guna menopang

kehidupannya.

- Menjadikan anak berkebutuhan khusus seorang wirausaha atau pekerja

yang produktif sehingga mampu mengembangkan potensi pribadinya

secara optimal dalam mengatasi hambatan di masyarakat.

- Anak berkebutuhan khusus memiliki rasa cinta dan memiliki keperdulian

terhadap lingkungan sekitar, sehingga mempunyai lingkungan yang

bersih, indah, dan nyaman. (Dokumentasi, 25 Maret 2019)

4. Struktur Organisasi

Struktur organinasi adalah personil yang bergabung dalam suatu

organisasi, melalui struktur organisasi maka dapat dilihat tugas,wewenang dan

bidang kerja yang ada dalam sebuah organisasi tersebut, Struktur juga dapat

membentuk skema yang menunjukkan gambaran dalam bidang tugas masing-

masing personil, dengan adanya struktur organisasi mempermudah pimpinan

untuk melalukan pengawasan, koordinasi dan juga pengambilan keputusan

didalam sebuah organisasi itu sendiri. Struktur juga rmerupakan sistem formal

hubungan kerja yang dibagi dan mengkoordinasikan hubungan kerja antara satu

dengan lainnya. Struktur organisasi yaitu bentuk dari organisasi secara

Page 59: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

keseluruhan yang menggambarkan kesatuan dari berbagai segmen dan fungsi

organisasi yang membagi atas tugas-tugas pokok.

Struktur organisasi dapat diartikan juga sebagai bentuk dalam

berkomunikasi,dengan adanya struktur maka jalur komunikasi dalam sebuah

organisasi akan terarah dan terstruktur serta dapat mengetahui fungsi dan

pekerjaan dari setiap bidang atau jabatan yang diembankan kepada seseorang.

Demikian pula halnya dengan Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi yang dipimpin oleh Dadang

Mulyana, S.Pd, M.Pd dibantu oleh beberapa Wakil Kepala Sekolah lainnya,

sedangkan proses belajar mengajar langsung dikelolah oleh para tenaga

pendidik, untuk lebih jelas mengenai struktur organisasi.

Lembaga pendidikan Sekolah Luar Biasa Negeri Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan, SH Kota Jambi dapat dilihat pada struktur ini : Struktur

Organisasi Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH

Kota Jambi 2018/2019 (Terlampir) (Dokumentasi, 25 Maret 2019).

Berdasarkan skema struktur organisasi, dapat di pahami bahwasannya

jelas bahwa dalam sebuah organisasi lembaga pendidikan khususnya, peranan

kepala sekolah sangat penting dalam menentukan arah dan jalannya sebuah

lembaga pendidikan itu sendiri, kepala sekolah menjadi leader/pemimpin yang

dapat mengarahkan bawahannya untuk dapat bekerjasama dalam mencapai visi

dan misi sekolah. Akan tetapi, kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di

lembaga itu harus ada kerjasama yang baik guna dapat mencapai tujuan secara

efektif dan efisien. Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Kota Jambi terdapat struktur organisasi yang memiliki tanggung jawab yang

berbeda.

5. Keadaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Tenaga pendidik merupakan unsur terpenting dalam keseluruhan

sistem pendidikan. Guru juga sebagai pendidik yang menjadi sumber

pengetahuan bagi peserta didik, karena guru yang mentransfer pengalaman dan

pengetahuannya secara langsung baik teori maupun praktek pada proses belajar

mengajar.

Page 60: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Karyawan atau tenaga kependidikan merupakan unsur pendukung

dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, karena peran tenaga kependidikan

sangat diperlukan demi berlangsungnya seluruh kegiatan pendidikan di sekolah.

Seluruh tenaga kependidikan menjalankan masing-masing tugasnya demi

tercapainya tujuan pendidikan yang ditetapkan suatu lembaga pendidikan.

Adapun keadaan guru serta tenaga kependidikan Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi adalah sebagai berikut:

Data Guru dan Karyawan di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan. SH Kota Jambi 2018/2019 (Terlampir) (Dokumentasi, 04 Mei 2019).

Berdasarkan data guru dan karyawan dapat dipahami bahwa jumlah

tenaga pendidik PNS 26 orang dan Honorer 59 orang dengan jenjang

pendidikan S-2 berjumlah 5 orang, S-1 berjumlah 75 orang, D-3 berjumlah 3

orang, D-2 PGTK berjumlah 1 orang dan SMA berjumlah 1 orang. Tenaga

pendidik laki-laki berjumlah 24 orang dan perempuan berjumlah 61 orang.

Dengan demikian seluruh tenaga pendidik Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi yaitu berjumlah 85 orang.

(Dokumentasi, 04 Mei 2019).

Berdasarkan lampiran dapat di pahami bahwa jumlah tenaga

kependidikan PNS yaitu 4 orang, dan honorer 21 orang. dengan jenjang

pendidikan S-1 berjumlah 3 orang, D-3 berjumlah 1 orang, SMA berjumlah 17

orang, SMP berjumlah 1 orang dan SD berjumlah 3 orang. Tenaga

kependidikan laki-laki berjumlah 15 orang dan tenaga kependidikan

perempuan berjumlah 10 orang. Dengan demikian jumlah keseluruhan tenaga

kependidikan di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan,

SH Kota Jambi yaitu 25 orang (Dokumentasi, 04 Mei 2019).

6. Keadaan Siswa

Tabel 4.2

Jumlah Siswa di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Kota Jambi

KELAS JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

Page 61: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

TKLB SDLB SMPLB SMALB

1 - 20 39 35

2 - 28 47 40

3 - 32 52 27

4 - 49

5 - 32

6 - 28

Autis 31

Jumlah 31 189 138 102 460

Berdasarkan tabel 4.2 dapat di pahami bahwa jumlah siswa di Sekolah

Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi berjumlah

460 siswa, yang mana TKLB berjumlah 31 orang, SDLB berjumlah 189 orang,

SMPLB berjumlah 138 orang dan SMALB berjumlah 102 orang.(Dokumentasi,

04 Mei 2019)

Tabel 4.3

Jenis Kecacatan di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Kota Jambi

Jenis

Kecacatan

JENJANG PENDIDIKAN

JUMLAH

TKLB SDLB SMPLB SMALB

Tunanetra - 4 3 1 8

Tunarungu - 40 48 37 125

Tunagrahita

ringan - 53 48 27

128

Page 62: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Tunagrahita

sedang - 55 26 21

102

Tuna Daksa

Sedang - 17 13 16

46

Autis 31 20 - - 51

JUMLAH 31 189 138 102 460

Berdasarkan tabel 4.3 dapat di pahami bahwa jumlah siswa tunanetra

berjumlah 8 orang, siswa tunarungu berjumlah 125 orang, siswa tunagrahita

ringan berjumlah 128 orang, siswa tunagrahita sedang berjumlah 102 orang,

siswa tunadaksa sedang berjumlah 46 orang, siswa autis berjumlah 51

orang.(Dokumentasi, 04 Mei 2019)

Data Siswa di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan. SH Kota Jambi 2018/2019 (Terlampir) (Dokumentasi, 04 Mei 2019).

7. Keadaan sarana dan Prasarana

Tabel 4.4

Ruang Kelas

JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH

TKLB SDLB SMPLB SMALB

2

36

15

15

68

Berdasarkan tabel 4.4 dapat di pahami bahwa ruang kelas TKLB

berjumlah 2 ruang kelas, ruang kelas SDLB berjumlah 36 ruang kelas, SMPLB

berjumlah 15 ruang kelas dan SMALB berjumlah 15 ruang kelas, jadi jumlah

keseluruhan ruang kelas yang ada di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi berjumlah 68 ruang kelas.(Dokumentasi, 04

Mei 2019)

Tabel 4.5

Page 63: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Ruang Pendukung

NO JENIS RUANG JUMLAH KET

1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Wakil Kepala Sekolah

Ruang TU

Ruang Guru

Ruang Tamu

Ruang Yayasan

Ruang Perpustakaan

Ruang UKS

Mushola

Ruang Ketrampilan

Ruang Autis

Ruang Kantin

Gudang

Ruang BK

WC Guru

WC Siswa

1

5

1

1

1

1

1

1

1

10

3

2

4

1

3

16

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Bagus

Berdasarkan tabel 4.5 dapat di pahami bahwa ruang pendukung di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi

terdiri dari Ruang Kepala Sekolah berjumlah 1, Ruang Wakil Kepala Sekolah

berjumlah 5, Ruang TU berjumlah 1, Ruang Guru berjumlah 1, Ruang Tamu

berjumlah 1, Ruang Yayasan berjumlah 1, Ruang Perpustakaan berjumlah 1,

Ruang UKS berjumlah 1, Musholah berjumlah 1, Ruang Ketrampilan berjumlah

10, Ruang Autis berjumlah 3, Ruang Kantin berjumlah 2, Gudang berjumlah 4,

Page 64: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Ruang BK berjumlah 1, WC Guru berjumlah 3, WC Siswa berjumlah 16, jadi

total keseluruhan ruangan pendukung berjumlah 48 ruangan.(Dokumentasi, 04

Mei 2019)

Tabel 4.6

Tanah Dan Bangunan

MILIK BUKAN

MILIK JUMLAH

LUAS SELURUHNYA

(M2)

Pemda

-

57

28.865

Tanah

VARIABEL

MILIK

(d)

Luas

(M2)

BUKAN

MILIK

LUAS

(M2)

LUAS

SELURUHNYA

(M2)

1 2 3 4 5 6

Tanah

Pemda 23.543

--

--

23.543

Bangunan

Sekolah

Pemda

3.565

--

--

3.565

Bangunan

Asrama

Pemda 1.521 -- -- 1.521

Rumah

Page 65: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Bangunan

Lain – lain

Dinas

Kep.

Sekolah

Penj.

Sekolah

Klinik

Mushola

70

36

30

100

--

--

--

--

70

36

30

100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat di pahami bahwa jumlah keseluruhan tanah

dan bangunan berjumlah 57 dengan luas keseluruhan 28.865m2 (Dokumentasi, 04

Mei 2019)

Tabel 4.7

Fasilitas Khusus Tunanetra

No. Jenis/Nama Barang Jumlah Kondisi

Barang Asal Barang

1 2 3 4 5

1. Riglet + Pen 8 Set - Bantuan Pusat

2. Pusel 4 Set Baik

3. Mesin Ketik Braile 2 buah Rusak Bantuan Pusat

4. Miniatur Model

Binatang

6 Buah Baik BK3S Jambi

5. Alat Olahraga Khusus 1 set Baik Pemda

Propinsi Jambi

6. Alat Khusus Lainnya 1 set Baik Bantuan Pusat

7. Jam tangan Tunanetra 4 set Baik Bantuan Pusat

8. Laptop (Asus) 2 buah Baik Lion Club

Jambi

9. Printer Braille 1 Buah Baik Lion Club

Jambi

Page 66: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

10. LCD komputer 16”

(compact)

6 set Baik Bantuan pusat

1 2 3 4 5

11. LCD komputer 14”

(LG)

4 set Baik Bantuan pusat

12. Laptop 14” (Toshiba) 6 buah Baik Bantuan pusat

13. CPU intel dual core 3.0 10 set Baik Bantuan pusat

14. UPS (APC 500 VA) 6 set Baik Bantuan pusat

15. UPS (erSys 600 VA) 4 set Baik Bantuan pusat

16. Headphone

(Plantronics)

6 buah Baik Bantuan pusat

17. Headphone (SonicEar) 4 buah Baik Bantuan pusat

18. Keyboard PC

(compact)

6 buah Baik Bantuan pusat

19. Keyboard PC (komic) 4 buah Baik Bantuan pusat

20. Speaker aktif untuk

komputer (atlec

lambing)

6 set Baik Bantuan pusat

21. Speaker aktif untuk

komputer (MacPower)

10 set Baik Bantuan pusat

Tabel 4.8

Fasilitas KhususTunarungu

No Jenis/Nama Barang Jumlah Kondisi Asal Barang

1 2 3 4 5

1. Alat Bantu dengar

Perorangan

10

buah

Baik King Aids

2 Alat Bantu dengar

kelompok

1 Set Rusak Depdikbud

Propinsi

3 Alat Latihan Artikulasi 10

buah

Baik Pemda Propinsi

Jambi

Page 67: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

1 2 3 4 5

4 Pias/Pias

Huruf/Kata/Kalimat

2 unit Baik Membeli

5 Alat Olahraga Khusus - - -

6 Alat Khusus lainnya 2 set Baik Membeli

Tabel 4.9

Fasilitas Khusus Tunagrahita

No Jenis/Nama Barang Jumlah Kondisi Asal Barang

1 Alat Latihan - - -

2 Alat Keseimbangan Badan 2

Buah/baik

Baik Pemda Jambi

3 Pias – pias

huruf/kata/kalimat

1 set/rusak Rusak BK3S Jambi

4 Alat – peraga IPA 5 buah/baik Baik Dir PLB

5 Alat Olaharaga Khusus - - -

6 Alat Khusus Lainnya 5

buah/rusak

Rusak Dir PLB

Tabel 4.1.0

Fasilitas Khusus Tunadaksa

No Jenis/Nama Barang Jumlah Kondisi Asal Barang

1. Alat latihan keseimbangan 1 set Baik Pemda Propinsi

2 Alat perbaikan wicara 1 set Baik Membeli

3 Alat latihan sensomotorik

sepeda

2 buah Baik Pemda Propinsi

Jambi

4 Alat Olahraga Khusus 2 buah Baik Dir PLB

5 Alat Khusus lainnya 6 buah rusak BK3S

Tabel 4.1.1

Fasilitas Khusus Autis

Page 68: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

No Jenis/Nama Barang jumlah kondisi Asal Barang

1 2 3 4 5

1. Mandi bola 1 set baik Dir PSLB

2. Alat peraga motoric 1 set baik Dinas Pendidikan

Propinsi

3. Alat Bantu Konsentrasi 1 set baik Dinas Pendidikan

Propinsi

4. Alat permainan 1 set baik Dinas Pendidikan

Propinsi

5. Kartu huruf + angka 1 set baik Dinas Pendidikan

Propinsi

6. Puzzle buah 44 set Baik Bantuan pusat

7. Puzzle hewan 44 set Baik Bantuan pusat

8. Puzzle angka 44 set Baik Bantuan pusat

9. Puzzle huruf 44 set Baik Bantuan pusat

10. Pohon angka 11 set Baik Bantuan pusat

11. Pohon huruf 11 set Baik Bantuan pusat

12. Kartu huruf 11 set Baik Bantuan pusat

13. Kartu angka 11 set Baik Bantuan pusat

14. Manik-manik kecil 5,50 kg Baik Bantuan pusat

15. Manik-manik sedang 5,50 kg Baik Bantuan pusat

16. Manik-manik besar 5,50 kg Baik Bantuan pusat

17. Bantalan untuk mencocok 44 buah Baik Bantuan pusat

18. Mobil-mobilan tanpa

baterai

44 buah Baik Bantuan pusat

19. Kartu anggota tubuh 11 buah Baik Bantuan pusat

1 2 3 4 5

20. Krayon fabel fastel isi 48 22 kotak Baik Bantuan pusat

21. Bola kecil bahan pelastik

isi 100

2,75

lusin

Baik Bantuan pusat

Page 69: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

22. Bola besar bahan pelastik

isi 100

2,75

lusin

Baik Bantuan pusat

23. Bola berduri kecil 22 lusin Baik Bantuan pusat

24. Bola berduri besar 22 lusin Baik Bantuan pusat

25. Boneka ukuran bayi/dapat

bongkar pasang

11 buah Baik Bantuan pusat

26. Celengan pelastik 5,50

lusin

Baik Bantuan pusat

27. Donat kering 5,50

lusin

Baik Bantuan pusat

28. Miniatur buah 44 buah Baik Bantuan pusat

29. Miniatur alat masak 44 buah Baik Bantuan pusat

30. Miniatur alat bangunan 44 buah Baik Bantuan pusat

31. Kaca cermin

L.50cmxP.200cm tebal

5mm

11 buah Baik Bantuan pusat

32. Ring basket ukuran

sedang

22 buah Baik Bantuan pusat

33. Bola basket ukuran

sedang

22 buah Baik Bantuan pusat

34. Barbel kecil 44 buah Baik Bantuan pusat

35. Barbel sedang 44 buah Baik Bantuan pusat

36. Barbel besar 44 buah Baik Bantuan pusat

37. Palu mainan 33 set Baik Bantuan pusat

1 2 3 4 5

38. Kertas lipat 55 set Baik Bantuan pusat

39. Paltisin 55

bungkus

Baik Bantuan pusat

40. Sisir pelastik 22 lusin Baik Bantuan pusat

41. Puzzle jam 30 set Baik Bantuan pusat

Page 70: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

1. Manajemen Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi Kajian mengenai pembinaan kesiswaan sangatlah luas terdiri dari

intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah

kegiatan pembelajaran seperti yang telah berjalan, kemudian kokurikuler adalah

kegiatan yang menguatkan kegiatan intrakurikuler seperti kunjungan ke museum

dan tempat edukasi lainya, terakhir kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

yang lebih bersifat minat, bakat serta pengembangan diri , minsalnya olahraga,

seni atau kegiatan keagamaan.

Kegiatan ekstrakurikuler termasuk ke dalam manajemen peserta didik,

yaitu untuk sarana pengembangan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat

dan minat peserta didik yang dilaksanakan diluar jam pelajaran dan pelayanan

konseling (Muhaimin, 2008, hlm. 74). Selaras dengan hasil wawancara peneliti

dengan kepala sekolah luar bisa prof.dr.sri soedewi masjchun sofwan.sh.

“kegiatan ekstrakurikuler ini masuk ke kegiatan kesiswaan di bawah

naungan waka kesiswaan, isi tugasnya adalah mengidentifikasi seluruh

baik itu sumber daya maupun minat siswa untuk di bina dalam bidang

ekskul nya masing-masing”.

Ekstrakurikuler di sekolah luar biasa sangat diperlukan, hal ini

membantu siswa dalam membentuk karakter kemandirian, karekter

kebersamaan, cinta budaya, kebangsaan, patriotisme, serta memupuk potensi

yang dimiliki setiap peserta didik.Sebagaimana yang tercantum dalam buku

Muhaimin dikatakan bahwa pengembangan diri melalui ekstrakurikuler ini

sekurang-kurangnya menggambarkan tentang jenis kegiatan ekstrakurikuler

yang beragam (Muhaimin, 2008, hlm. 67-68). Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi telah merumuskan kegiatan

ekstrakurikuler kurang lebih sebanyak 7 jenis kegiatan dengan pembagian waktu

dari jam 13:00-15:00. Kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Page 71: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi adalah bagian dari visi, misi dan

tujuan sekolah sesuai dengan sumber daya yang ada.

Penulis lebih khusus meneliti manajemen ekstrakurikuler musik,

melukis dan olahraga yang ada di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi. Diharapkan dari penelitian ini akan

didapatkan hasil yang dapat membantu pembaca yang ingin mengetahui

bagaimana memanajemen ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH dari mulai perencanaan, pengorganisasian,

tindakan dan pengawasan sehingga banyak dari siswa berkebutuhan khusus

tersebut meraih juara/ prestasi di bidangnya masing-masing baik di tingkat

daerah maupun mancanegara. Menurut pengamatan penulis, Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi merupakan sebuah

lembaga pendidikan tingkat sekolah luar biasa yang telah menghasilkan peserta

didik yang berprestasi baik di dalam bidang akademik maupun non akademik

melalui pendidikannya.

Sebagaimana sekolah lainnya tentu juga melaksanakan program

pendidikan. Terkait dengan pengembangan diri, tidak lepas dari kegiatan yang

berorientasi pada pengembangan diri yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang

tentunya memerlukan manajemen yang baik. Hal ini dapat dilihat dari

perkembangan peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akan

berbeda dengan yang tidak mengikuti, yang mana peserta didik yang mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler maka akan lebih bersemangat untuk mengembangkan

bakatnya dengan fasilitas yang diberikan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler

tersebut melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai

tujuan yang diharapkan.

a. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler

1. Landasan dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dadang Mulyana,

M.Pd selaku Kepala Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan. SH Kota Jambi menjelaskan bahwa.

Page 72: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

”Kegiatan ekstrakurikuler di sini tidak hanya karena keinginan dari

sekolah namun juga berlandaskan dan berpedoman pada aturan

pemerintah yang berlaku seperti UU No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud No. 62 Tahun 2014

Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Karena kegiatan

ekstrakurikuler didasarkan pada aturan pemerintah yang berlaku maka

pihak sekolah merasa tidak percuma melaksanakan kegiatan

ekstrakurikuler yang telah banyak membuahkan hasil bagi sekolah”.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki beberapa tujuan, diantaranya

yaitu:

a) Sebagai tempat untuk pengembangan diri bagi peserta didik

b) Menyeimbangkan proses dan hasil belajar siswa yaitu antara

kecerdasan akademik dan non-akademik

c) Menggali bakat dan potensi peserta didik

d) Melatih mental peserta didik

e) Memberikan ketrampilan kepada peserta didik sebagai modal di masa

yang akan datang

f) Melatih kedisiplinan peserta didik.

Selaras dengan hasil wawancara peneliti dengan pak Dadang

Mulyana, M.Pd. selaku kepala sekolah di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

“Secara umum tujuan ekstrakurikuler di sekolah ini adalah untuk

mengkanalisasikan apa yang menjadi bakat, minat yang siswa miliki

dengan harapan bisa jadi, meningkatkan rasa percaya diri siswa,

memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan diri

karena dalam sekolah luar biasa ini ada istilah aku bisa aku ada,

makanya sekolah harus menyiapkan tempat untuk itu semua dan

salah satu wadahnya adalah dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler”.

2. Penentuan jenis ekstrakurikuler

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH

Kota Jambi jenis ekstrakurikuler ditentukan dengan cara berkoordinasi

Page 73: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

antara kepala sekolah, seluruh wakil kepala sekolah terutama di bidang

kesiswaan, komite sekolah dan guru yang bersangkutan. Di dalam

koordinasi tersebut ditawarkan banyak jenis ekstrakurikuler yang ada dan

dipilih dengan musyawarah dengan beberapa pertimbangan yang

kemudian disepakati secara bersama(Hasil wawancara dengan pak dadan

mulyana, M.Pd).

Jenis kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr.

Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi mempunyai 7 jenis

ekstrakurikuler. Penentuan jenis ekstrakurikuler di sini sesuai dengan

Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

pada Pendidikan Luar Biasa pasal 3 yaitu kegiatan ekstrakurikuler wajib

dan pilihan.

Kegiatan ekstrakurikuler pilihan dibagi menjadi 3 kategori,

yaitu: pilihan murni, swadana dan seleksi. Ekstrakurikuler wajib yaitu

jenis ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa, ekstrakurikuler

pilihan yaitu jenis ekstrakurikuler yang murni pilihan dari hati siswa

masing-masing, ekstrakurikuler pilihan dan seleksi adalah jenis

ekstrakurikuler yang dipilih oleh siswa namun memerlukan seleksi dalam

proses penerimaannya, yang terakhir yaitu ekstrakurikuler swadana atau

berbayar yaitu jenis ekstrakurikuler yang memerlukan iuran dari

pesertanya untuk beberapa keperluan seperti sewa tempat.

Adapun 7 jenis ekstrakurikuler yang ada di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi adalah sebagai

berikut(Wawancara bersama waka kesiswaan pak budi).

1. Melukis

2. Musik

3. Olahraga

4. Kerohanian

5. Pantomim

6. Pramuka

7. Seni Tari

Page 74: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Dari semua jenis ekstrakurikuler yang ada penulis akan

memamaparkan 3 jenis ekstrakurikuler yaitu seni musik, olahraga dan

melukis. penjelasan dari setiap ekstrakurikuler yang penulis amati yaitu:

a. Ekstrakurikuler Melukis, yang di laksanakan setiap hari Senin pukul

13.00-15.00 wib yang diikuti oleh 35 orang siswa. Pendamping atau

penanggung jawab ekstrakurikuler ini adalah Bapak Budi Surono, S.Pd

diambil dari guru internal sekolah. Ekstrakurikuler melukis ini

memiliki tujuan yang sangat penting untuk mengali, mengembangkan

potensi dan bakat siswa dan mengarahkan siswa bagaiaman cara

melukis yang baik dan memiliki nilai seni yang tinggi(Hasil

wawancara peneliti bersama pak Budi Surono, S.Pd selaku instruktur

Melukis).

b. Ekstrakurikuler Musik/Band/Vokal, yang dilaksanakan setiap hari

Selasa pukul 13.00-15.00 wib yang diikuti 30 orang siswa. Penanggung

jawab ataupun instruktur ekstrakurikuler ini adalah Bapak Adi

Kurniadi, SE diambil dari guru internal sekolah. Ekstrakurikuler ini

bertujuan agar untuk melatih bakat siswa di bidang musik/vokal agar

kemampuan bermusik mereka lebih terasah lagi.

c. Ekstrakurikuler Olahraga, yang dilaksanakan pada hari Rabu pukul

13.00-15.00 akan tetapi saking sukanya siswa sekolah luar biasa ini

terhadap olahraga mereka bisa melewati waktu yang telah di

tetapkan(wawancara dengan waka kesiswaan pak Budi Prasetyo, S.Pd)

yang diampu oleh Bapak Sabar Widodo selaku guru penjaskes di

sekolah. Mempunyai maksud agar siswa bisa melatih bakatnya di

olahraga mana yang mereka sukai dan mendalami olahraga tersebut

tentunya sesuai arahan dari instruktur itu sendiri.

Keberadaan ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi sangatlah penting dan

tentunya disambut dengan baik oleh semua komponen sekolah, karena

dengan adanya ekstrakurikuler bakat siswa dapat tersalurkan dengan

baik. Seperti halnya yang dikatakan oleh bapak Dadang Mulyana, M.Pd

Page 75: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

selaku kepala sekolah di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

“Bahwa Dengan adanya program ekstrakurikuler di Sekolah Luar

Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi ini

bisa menambah motivasi siswa dan semangat para guru untuk lebih

mengasah kemampuan dan bakat yang di miliki siswanya serta

kegiatan yang dilakukan diluar kelas terasa lebih menyenangkan dan

tidak membosankan, sehingga akan lebih baik dalam memicu

perkembangan diri siswa”.

b. Pengorganisasian Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi membentuk strukturisasi program

untuk kelancaran pelaksanaan ekstrakurikuler. Adapun Susunan strukturisasi

program ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi yang tertinggi yaitu Bapak Dadang

Mulyana, M.Pd. selaku kepala sekolah, kemudian Bapak Budi Prasetyo, S.Pd.I

selaku wakil kepala sekolah urusan kesiswaan yang dibantu oleh Bapak

Supriyanto, S.Pd selaku koordinator dari kegiatan ekstrakurikuler. Wakil kepala

bidang kesiswaan dan koordinator ekstrakurikuler ini yang nantinya akan

langsung mencari penanggung jawab, pelatih dan memantau jalannya

ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Kota Jambi Yang mana Bapak Budi Surono, S.Pd yang ditugaskan sebagai

instruktur dari kegiatan ekstrakurikuler melukis, Bapak Adi Kurniadi, SE

ditugaskan sebagai pelatih dari ekstrakurikuler musik dan Bapak Sabar

Widodo, S.Pd sebagai instruktur dari kegiatan ekstrakurikuler

olahraga(Dokumentasi Sekolah Luar Biasa Prof. Dr Sri Soedewi Masjchun

Sofwan. SH Kota Jambi). Selain tim ekstrakurikuler tentunya dalam kegiatan

ekstrakurikuler khususnya yang termasuk dalam kategori pilihan akan melalui

tahap penerimaan peserta didik baru. Adapun beberapa proses penerimaan

tersebut adalah sebagai berikut(Wawancara peneliti dengan Bapak Budi Prsetyo

S.Pd selaku waka bidang keiswaan).

Page 76: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

1). Pembagian Angket

Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah menyebarkan angket melalui wali

kelas yang berisi tentang semua jenis ekstrakurikuler dengan jelas. Dari

angket tersebut maka siswa dapat memilih jenis ekstrakurikuler yang di

minatinya atau yang selama ini mungkin menjadi hobi bakhan bakat yang

peserta didik miliki. Angket tersebut pasa akhirnya dikumpulkan kembali ke

wali kelas.

2). Pemetaan

Setelah proses penyebaran dan pengumpulan kembali angket kemudian wali

kelas melakukan pemetaan. Pemetaan ini berguna untuk mengetahui berapa

jumlah anak yang meminati kegiatan ekstrakurikuler. Setelah data dipetakan

kemudian diserahkan kepada wakil kepala sekolah bidang kesiswaan yang

selanjutnya disampaikan kepada koordinator ekstrakurikuler untuk

diinformasikan kepada masing-masing penanggung jawab atau pendamping.

3). Pengelompokan Peserta Didik

Proses terakhir dalam penerimaan peserta didik sebelum dilaksanakannya

kegiatan ekstrakurikuler yaitu pengelompokan peserta didik agar jumlah

siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tidak terlalu banyak dalam

satu kali latihan. Dengan diadakannya proses penerimaan diatas maka

diharapkan siswa dapat memilih ekstrakurikuler yang diinginkannya sesuai

dengan hati dan kemampuannya, sehingga tidak ada siswa yang terbebani.

Dan dari proses seleksi maka akan mempermudah pembibing dalam

memahami tingkat kecerdasan siswa sehingga dapat menyesuaikan

pengajaran dan dengan adanya pengelompokan peserta didik maka akan

membuat pengajaran menjadi lebih kondusif. Didalam pengorganisasiannya

kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Sedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi tentu juga dijadwalkan agar tidak bentrok

antara kegiatan satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jadwal yang

penulis peroleh dari dokumentasi milik koordinator ekstrakurikuler(

Dokumentasi Bapak Supriyanto, S.Pd).

a). Ekstrakurikuler melukis di adakan pada hari Senen.

Page 77: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

b). Ekstrakurikuler musik di adakan pada hari Selasa.

c). Ekstrakurikuler olahraga di adakan pada hari Rabu.

Penyususnan jadwal tersebut dimaksudkan agar siswa yang ingin

mengikuti lebih dari 1 jenis ekstrakurikuler bisa mengambil jenis ekstrakurikuler

di hari yang berbeda dan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak mengganggu

kegiatan belajar mengajar.

c. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan penelitian kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap

hari Senin sampai Sabtu setelah jam pelajaran berakhir yaitu berakhir pada jam

11.45 sedangkan jadwal ektrakurikuler dilanjutkan jam 13.00- 15.00 untuk

hari Senin sampai Kamis sedangkan pada hari jumat dan sabtu ekstrakurikuler

dimulai dari jam 14.00-16.00. Sejalan dengan wawancara peneliti bersama

waka kwsiswaan bapak Budi Prasetyo, S.Pd sebagai berikut.

“ Ekstrakurkuler ini di lakukan setiap hari selama sekolah dari mulai hari

Senin-Sabtu, hari Senin-Kamis dilakukan pada jam 13.00 sedangkan

pada hari Jum’at-Sabtu dimulai dari jam 14.00, yang mana masing-

masing hari tersebut telah tersusun ektrakurikulernya masing-masing”.

Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler tentu pembimbing atau

pelatih melalui beberapa permasalahan dari mulai memberikan materi

ekstrakurikuler, menghadapi siswa yang notabenenya masih anak-anak

berkebutuhan khusus, dan mengatasi kejenuhan dan kebosanan yang kadang

terjadi pada siswa saat kegiatan ekstrakurikuler berlangsung. Peserta didik

harus diberikan materi dengan metode yang benar agar dapat menyerap materi

dengan baik pula. Dari wawancara penulis kepada Pembina ekstrakurikuler,

penyampaian materi yang berbeda dari para pelatih dan Pembina

ekstrakurikuler terdapat beberapa metode sebagai berikut(Wawancara dengan

seluruh instruktur ektrakurikuler).

Page 78: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

1. Ceramah

Dalam metode ini pelatih memberi informasi atau materi kepada siswa

secara lisan, gerak tubuh maupun tulisan sehingga siswa mendapat

pencerahan dari materi yang tadinya tidak diketahuinya menjadi tahu.

Metode ini sangat berguna untuk siswa khususnya.

2. Putar Video

Metode pemutaran video biasanya lebih efektif dibandingkan dengan

metode ceramah, karena banyak anak yang lebih suka meniru apa yang

dilihatnya daripada apa yang didengarnya.

3. Memberi Contoh

Dari mendengar dan melihat video saja tentunya masih kurang jelas bagi

anak yang daya tangkapnya kurang cepat. Oleh karena itu pelatih harus

memberikan contoh dengan alat-alat yang mudah dipahami siswa dan

pelatih harus sabar.

4. Praktek

Setelah pelatih memberikan ceramah atau penjelasan, memutarkan video,

dan memberikan contoh kepada siswa maka pelatih akan melatih peserta

didik untuk mempraktekan apa yang telah dilihat dan didengarnya. Selain

peserta didik harus diberikan materi dengan metode yang benar, pelatih

juga harus mengerti bagaimana menghadapi anak berkebutuhan khusus ini

dengan baik. Siswa berkebutuhan khusus tentunya membutuhkan perhatian

yang lebih besar dibanding dengan siswa pada umumnya.

Karena keterbatasan mereka guru dan pelatih di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi lebih menekankan

pada mengikuti kemauan siswa atau melihat mood peserta didik, karena dengan

begitu maka peserta didik akan merasa senang dan dihargai sehingga mereka

akan dengan senang hati memperhatikan pelatih. Dalam ekstrakurikuler, pelatih

tentunya ditutuntut untuk kompeten, sabar dan dapat telaten dalam menghadapi

peserta didik.

d. Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler

Page 79: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Berdasarkan Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan

Ekstrakurikuler pada Pendidikan diatur bahwa satuan pendidikan melakukan

pengontrolan setiap tahunnya untuk melihat ketercapaian tujuan dari masing-

masing kegiatan yang dijadikan acuan untuk penyempurnaan di tahun ajaran

berikutnya. Di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjcun Sofwan.

SH Kota Jambi pengontrolan atau penilaian pada peserta didik dalam

kegiatan ekstrakurikuler juga dilakukan setiap tahun, yaitu setiap akhir tahun

ajaran. Pengontrolan dilakukan dengan melihat antusias siswa, kecepat

tanggapan siswa dan kehadiran siswa yang akan dideskripsikan pada rapor

siswa.

Untuk kegiatan ekstrakurikuler sendiri juga dilakukan evaluasi setiap

tahun sekali, seperti melihat prestasi apa saja yang sudah diperoleh dari

kegiatan ekstrakurikuler tersebut sehingga dapat diketahui tingkatan

ekstrakurikuler tersebut dan dapat dilihat apa yang harus dipertahankan,

diperbaiki, atau dihilangkan.(Wawancara peneliti bersama Bapak Budi

Prasetyo, S.Pd selaku waka bidang kesiswaan).

Selaras dengan hasil wawancara dengan pak Dadang Mulyana, M.Pd

selaku Kepala Sekolah di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

“Dalam pengontrolan ini kepala sekolah meminta laporan kepada waka

kesiswaan yang di buat dalam bentuk SK Ekskul, siapa melatih siapa,

nanti setelah dibuatkan SK, teknis di lapangan di koordinasikan oleh

waka kesiswaan termasuk memantau pelaksanaanya dan melaporkannya

kepada kepala sekolah”.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Manajemen Ekstrakurikuler di

Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota

Jambi

Dalam sebuah pengelolaan atau manajemen pasti ada di dalamnya hal-

hal yang merupakan faktor pendukung dan faktor penghambat. Begitu pula

Page 80: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

dengan manajemen ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi Untuk itu penulis mewawancara instruktur

ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Kota Jambi dengan hasil antara lain sebagai berikut(Wawancara dengan

Instruktur Melukis,Musik dan Olahraga).

a. Faktor pendukung manajemen ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

Berdasarkan wawancara penulis dengan instruktur ekstrakurikuler dan

observasi yang penulis lakukan terbapat beberapa faktor yang mendukung

dalam manajemen atau pengelolaan ekstrakurikuler adalah sebagai

berikut(Wawancara dan Observasi Peneliti).

1. Pelatih yang kompeten, yaitu pelatih yang professional yang telah

mengikuti berbagai pelatihan sehinggan berkompeten di bidangnya.

Pelatih ekstrakurikuler ini bisa dibilang unik, dikatakan unik kenapa

karena yang melatih anak berkebutuhan khusus ini bukan hanya terampil

melukis, musik dan olahraga saja tapi mereka harus paham anak

berkebutuhan khusus itu seperti apa dan bagaimana cara

berkomunikasinya mereka sudah mengetahui itu. Tidak semua pelatih

adalah guru Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan.

SH Kota Jambi, misalnya pada saat mau lomba ataupun ada kegiatan yang

penting sekolah mendatangkan guru khusus untuk mengajar siswa dan

latihannya dilakukan setiap hari sampai kegiatan berakhir serta di pantau

dan terus dibimbing oleh instruktur ekstrakurikuler itu sendiri sehingga

siswa tidak akan lupa dengan materi yang di ajarkan walaupun kegiatan

telah selesai. Guru tari yang ada di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri

Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi yaitu seorang guru tari yang

benar-benar lulusan seni tari dan tentunya professional di bidangnya.

2. Anggara untuk ekstrakurkuler pertahunya sudah ada

3. Materi yang diberikan selalu menarik dan tidak membosankan sehingga

siswa tidak mudah merasa jenuh.

4. Pihak sekolah memberikan ruang, waktu dan fasilitas yang memadai.

Page 81: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

5.Keinginan/minat siswa yang tinggi terhadap ekstrakurikuler yang

dipilihnya.

6.Dukungan orang tua terhadap apa yang diinginkan dan diminati oleh anak.

7.Keberadaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler

memadai.

b. Faktor Penghambat Manajemen Ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa

Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

Berdasarkan wawancara penulis dengan instruktur melukis, musik dan

olahraga ekstrakurikuler dan observasi yang penulis lakukan terdapat beberapa

faktor yang menghambat dalam manajemen atau pengelolaan ekstrakurikuler

adalah sebagai berikut(Wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka bidang

kesiswaan dan Instruktur Ekstrakurikuler).

1. Faktor psikologis dari Orang tua yang walaupun mendukung keinginan

anaknya namun malas untuk mengantar dan menjempt anaknya dan sopir

mobil antar jemput yang terkadang juga tidak mau menunggu sampai sore.

2. Perasaan siswa terkadang berubah pernah saat lagi malas-malasnya siswa

harus di bujuk dengan cara tersendiri.

3. Khususnya untuk anak berkebutuhan khusus mereka kurang adanya

perlombaan-perlombaan yang mengikutsertakan anak-anak berkebutuhan

khusus. Jarang sekali acara-acara melibatkan anak berkebutuhan khusus, acara

yang melibatkan anak berkebutuhan khusus biasanya hanya yang di

selengarakan oleh Dinas.

4. Kurangnya Publikasi untuk anak berkebutuhan khusus.

5. Kurangnya rasa percaya diri dari siswa yang mengakibatkan grogi saat siswa

harus melakukan pertunjukan atau pada saat lomba.

6. Ekstrakurikuler yang diadakan sore hari dan anak-anak sudah di sekolah

seharian terkadang mengakibatkan kurangnya semangat dari anak-anak.

3. Upaya Manajemen Ekstrakurikuler dalam Meningkatkan Mutu di Sekolah

Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun Sofwan. SH Kota Jambi.

Manajemen kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang

direncanakan dan diusahakan secara terorganisasi mengenai kegiatan sekolah

Page 82: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

yang dilakukan di luar kelas dan diluar jam pelajaran untuk menumbuh

kembangkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki peserta didik, baik

berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam

pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan

potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib

maupun pilihan. Selaras dengan wawancara peneliti bersama Kepala Sekolah

yaitu :

“ Anak-anak di wajibkan mengikuti salah satu ektrakurikuler yang ada akan

tetapi tidak semua anak mengikutinya”.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan

banyak manfaat tidak hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektivitas

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Begitu banyak fungsi dan makna

kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal

ini akan terwujud, manakala pengelolaan kegiatan ekstrakulikuler dilaksanakan

sebaik-baiknya khususnya peningkatan disiplin siswa dan semua petugas.

Biasanya mengatur siswa di luar jam-jam pelajaran lebih sulit dari mengatur

mereka dalam kelas. Oleh karena itu, pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

melibatkan banyak pihak, memerlukan peningkatan administrasi yang lebih

tinggi. Sejalan dengan wawancara peneliti bersama Kepala Sekolah yaitu.

“Untuk ekstrakurikuler itu sendiri sudah di bagikan guru yang bertanggung

jawab dalam ekstrakurikuler tersebut serta telah di bagikan fasilitas berupa

tempat dan alat penunjang lainnya”.

Upaya kepala sekolah agar guru mengajar atas dasar berfikir merdeka,

mengembangkan kreativitas, melakukan inovasi, dan sebagainya sehingga bisa

memacu jiwa inquiry pada murid-muridnya dalam kegiatan ekstrakurikuler,

Indikatornya adalah:

a. Memperdayakan guru melalui kerjasama kooperatif dalam pengembangan

ekstrakurikuler.

b. Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan profesinya dalam

rangka dalam pengembangan ekstrakurikuler.

Page 83: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

c.Mendorong guru dalam berbagai kegiatan yang menunjang program

ekstrakurikuler.

Perencanaan kegiatan esktrakurikler, sebelum guru ekstrakurikuler

membina kegiatan ekstrakurikuler terlebih dahulu merencanakan aktivitas yang

akan dilaksanakan. Penyusunan rancangan aktivitas ini dimaksudkan agar guru

mempunyai pedoman yang jelas dalam melatih kegiatan ekstrakurikuler.

Rancangan ini dibuat tiap semester. Selaian bermanfaat bagi guru juga

diperlukan oleh kepala sekolah untuk mempermudah dalam mengadakan

supervisi.(Suryosubroto, 2002, hlm.304)

Dengan berpedoman pada tujuan dan maksud kegiatan ekstrakurikuler

di sekolah dapat ditetapkan prinsip-prinsip program ekstrakulikuler yaitu:

1. Semua murid, guru, dan personel administrasi hendaknya ikut serta dalam

usaha meningkatkan program.

2. Kerja sama dalam tim adalah fundamental.

3. Pembatasan-pembatasan untuk partisipasi hendaknya di hindarkan.

4. Prosesnya adalah lebih penting daripada hasil.

5. Program hendaknya cukup komprehensif dan seimbang dapat memenuhi

kebutuhan dan minat semua siswa

6. Program hendaknya memperhitungkan kebutuhan khusus sekolah.

7.Program harus di nilai berdasarkan sumbangannya pada nilai-nilai pendidikan

di sekolah dan efisiensi pelaksanaannya.

8. Kegiatan ini hendaknya menyediakan sumber-sumber motivasi yang kaya

bagi pengajaran kelas, sebaliknya pengajaran kelas hendaknya juga

menyediakan sumber motivasi yang kaya bagi kegiatan murid.

9. Kegiatan ektrakurikuler ini hendaknya dipandangan sebagai integral dari

keseluruhan program pendidikan di sekolah, tidak sekadar tambahan atau

sebagai kegiatan yang berdiri sendiri.(Suryosubroto, 2002, hlm.291)

Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dapat berbeda-beda antara satu

sekolah dengan sekolah yang lain, hal-hal yang perlu diketahui oleh pembina

ekstrakurikuler yaitu:

Page 84: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

a. Kegiatan harus dapat meningkatan pengayaan siswa yang beraspek Kognitif,

Afektif, dan Psikomotor.

b. Memberikan tempat serta penyaluran bakat dan minat sehingga siswa akan

terbiasa dengan kesibukan-kesibukan yang bermakna.

c. Adanya perencanaan dan persiapan serta pembinaan yang telah

diperhitungkan masak-masak sehingga program ekstrakurikuler mencapai

tujuan dan.

d. pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler oleh semua atau sebagai siswa.

Instruktur juga mempunyai tugas tambahan, yaitu:

1). Mengadakan pra-survei, maksudnya ialah apabila suatu kegiatan akan

dilakukan di luar lingkungan sekolah, pembian terlebih dahulu mengadakan

pengamatan ke tempat tersebut untuk mengetahui tepat tidaknya lokasi

tersebut di kunjungi dan dapat merencanakan segi keamanannya bagi siswa.

2). Mengadakan presentasi untuk setiap kali latihan.

3). Menerima uang khusus, misalnya uang tabungan, iuran, pembelian buku, dan

sebagainya.

4). Memberikan penilaian terhadap presentasi siswa setiap semester yang

kemudian dimaksukkan dalam nilai lapor dan.

5). Tugas umum yaitu mengantar ke tujuan apabila aktivitas dilakukan di luar

lingkungan sekolah, seperti pertandingan-pertandingan, pertunjukkan-

pertujukkan, dan perjalanan. Sejalan dengan wawancara bersama Bapak

Adi selaku istruktur seni musik mengatakan.

“ Saya sangat mendukung sekali ketika ada anak-anak yang mengikuti

lomba dan saya selalu mengantarkan mereka dan mendampingi setiap

perlombaan yang mereka ikuti , sebagai bentuk support saya kepada

anak-anak”.

Boleh dikatakan hampir semua kegiatan di sekolah pada akhirnya

ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan potensi dirinya. Upaya itu

akan opimal jika siswa sendiri secara aktif berupaya mengembangkan diri,

sesuai dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah. Oleh karena itu,

Page 85: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

sangat penting untuk menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan

potensi secara optimal.

Page 86: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan analisis penelitian yang berjudul

Manajemen Ektrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjchun

Sofwan, SH , Maka dapat penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Manajemen ektrakurikuler di Sekolah Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi

Masjchun Sofwan, SH telah melakukan fungsi-fungsi manajemennya yaitu

mulai dari perencanaan. Pengorganisasian, tindakan dan pengontrolan.

Perencanaan di sekolah ini dilakukan dengan memberikan landasan dan tujuan

kegiatan ektrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler di sini tidak hanya karena

keinginan dari sekolah namun juga berlandaskan dan berpedoman pada aturan

pemerintah yang berlaku seperti Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang

Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Karena kegiatan ekstrakurikuler

didasarkan pada aturan pemerintah yang berlaku maka pihak sekolah merasa

tidak percuma melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang telah banyak

membuahkan hasil bagi sekolah, Secara umum tujuan ekstrakurikuler di sekolah

ini adalah untuk mengkanalisasikan apa yang menjadi bakat, minat yang siswa

miliki dengan harapan bisa jadi, meningkatkan rasa percaya diri siswa,

memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan diri karena

dalam sekolah luar biasa ini ada istilah aku bisa aku ada, makanya sekolah harus

menyiapkan tempat untuk itu semua dan salah satu wadahnya adalah dengan

adanya kegiatan ekstrakurikuler, perencanaan disini juga berkaitan dengan jenis

ektrakurikuler yang ada yaitu terdiiri dari 7 jenis ektrakurikuer mulai dari

Melukis, Musik, Olahraga, Kerohania, Pantomim, Pramuka, Seni Tari. Dan

masing- masing ektrakurikuler telah di tentukan waktunya dan telah dipilih

pelatihnya yang berkompeten di bidangnya. Pengorganisasian ektrakurkuler di

sekolah ini telah terstrukturalisasikan. Pelaksanaan Kegiatan ekstrakurikuler

Page 87: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

dilaksanakan setiap hari Senin sampai Sabtu setelah jam pelajaran berakhir yaitu

berakhir pada jam 11.45 WIB sedangkan jadwal ektrakurikuler dilanjutkan jam

13.00- 15.00 WIB untuk hari Senin sampai Kamis sedangkan pada hari jumat

dan sabtu ekstrakurikuler dimulai dari jam 14.00-16.00 WIB. Untuk kegiatan

ekstrakurikuler sendiri juga dilakukan evaluasi setiap tahun sekali, seperti

melihat prestasi apa saja yang sudah diperoleh dari kegiatan ekstrakurikuler

tersebut sehingga dapat diketahui tingkatan ekstrakurikuler tersebut dan dapat

dilihat apa yang harus dipertahankan, diperbaiki, atau dihilangkan.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Memanajemen Ekstrakurikuler di Sekolah

Luar Biasa Prof. Dr. Sri Soedewi Masjcun Sofwan. SH. Fator pendukungnya

adalah di sumber daya manusianya sendiri sangat berkompeten dibidangnya

walaupun bukan dari ahli tapi mereka telah menerima dan mengikuti beberapa

banyak pelatihan, Anggara untuk ekstrakurkuler pertahunya sudah ada, Materi

yang diberikan selalu menarik dan tidak membosankan, Pihak sekolah

memberikan ruang, waktu dan fasilitas yang memadai, Keinginan/minat siswa

yang tinggi terhadap ekstrakurikuler yang dipilihnya, Dukungan orang tua

terhadap apa yang diinginkan dan diminati oleh anak, Keberadaan sarana dan

prasarana yang mendukung kegiatan ekstrakurikuler memadai. Sedangkan faktor

penghambatnya adalah faktor psikologis dari Orang tua yang walaupun

mendukung keinginan anaknya namun malas untuk mengantar dan menjempt

anaknya, perasaan siswa terkadang berubah, Khususnya untuk anak

berkebutuhan khusus mereka kurang adanya lomba yang mengikutsertakan

anak-anak berkebutuhan khusus, Kurangnya Publikasi untuk anak berkebutuhan

khusus, Kurangnya rasa percaya diri dari siswa yang mengakibatkan grogi saat

siswa harus melakukan pertunjukan atau pada saat lomba, Ekstrakurikuler yang

diadakan sore hari dan anak-anak sudah di sekolah seharian terkadang

mengakibatkan kurangnya semangat dari anak-anak.

3. Manajemen kegiatan ekstrakurikuler adalah seluruh proses yang direncanakan

dan diusahakan secara terorganisasi mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan

di luar kelas dan diluar jam pelajaran untuk menumbuh kembangkan potensi

Sumber Daya Manusia yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan

Page 88: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus

untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat

yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.

Hampir semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu

siswa mengembangkan potensi dirinya upaya akan opimal jika siswa sendiri

secara aktif berupaya mengembangkan diri, sesuai dengan program-program

yang dilakukan oleh sekolah. Oleh karena itu, sangat penting untuk menciptakan

kondisi agar siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal. sebagai top

leader di sekolah, kepala sekolah memegang peran penting dalam menciptakan

kondisi agar siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal. Upaya kepala

sekolah agar guru mengajar atas dasar berfikir merdeka, mengembangkan

kreativitas, melakukan inovasi sehingga bisa memacu jiwa inquiry pada murid-

muridnya dalam kegiatan ekstrakurikuler, Indikatornya adalah:

a. Memperdayakan guru melalui kerjasama kooperatif dalam pengembangan

ekstrakurikuler.

b. Memberi kesempatan kepada guru untuk meningkatkan profesinya dalam

rangka dalam pengembangan ekstrakurikuler.

c. Mendorong guru dalam berbagai kegiatan yang menunjang program

ekstrakurikuler.

Perencanaan kegiatan esktrakurikler, sebelum guru ekstrakurikuler membina

kegiatan ekstrakurikuler terlebih dahulu merencanakan aktivitas yang akan

dilaksanakan. Penyusunan rancangan aktivitas ini dimaksudkan agar guru

mempunyai pedoman yang jelas dalam melatih kegiatan ekstrakurikuler.

Rancangan ini dibuat tiap semester. Selaian bermanfaat bagi guru juga

diperlukan oleh kepala sekolah untuk mempermudah dalam mengadakan

supervi.

Page 89: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran yang dapat

berarti bagi lembaga pendidikan maupun bagi akademisi lain sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Dalam pelaksanaan ektrakurikuler hendaknya dilakukan terus menerus dan

berkesinambungan agar hasil yang dicapai bisa secara optimal.

b. Upaya peningkatan kegiatan ektrakurikuler sudah baik, tetapi hendaknya

perlu ditingkatkan dalam hal kerjasama dengan pihak lain agar anak

berkebutuhan khusus bisa mengikuti ajang yang tidak hanya berpatokan pada

Dinas Pendidikan saja.

c. Hendaknya memberika Motivasi terhadap orang tua siswa bagaimana caranya

agar mereka tidak merasa jenuh mengantar dan menunggu anaknya pada saat

Ektrakurkuler berlangsung.

2. Bagi Pelatih

a. Meskipun pelatih sudah cukup baik, hendaknya pelatih harus lebih

memperkuat kemauan dan tekadnya untuk terus meningkatkan bakat yang

mereka punya serta mendorong siswa untuk lebih kreatif dan berkreasi.

b. Kerja sama antara pelatih lebih ditingkatkan lagi baik kerja sama antar

sesama pelatih di sekolah maupun dengan pelatih disekolah lain.

3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi

terkait dengan penelitian mengenai manajemen ektrakurikuler, dengan objek,

pendekatan dan setting penelitian yang berbeda

Page 90: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2014). Al-Quran dan Terjemahan. Departemen Agama RI.

Anonim, (2003). Undang-undang RI No.20 tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Anonim,(2005). Undang-undang RI No.3 Tahun 2005. Tentang Sistem Keolahragaan

Nasional. Jakarta: Kemenpora.

Anonim, (2006). Permendiknas No.22 tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta:

Depdiknas.

Anonim (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Dharma Bhakti.

Abdurrahman, Mulyono. (2008). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta

: Rineka Cipta.

Ahmad Tafsir. (2005). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja

Rosda Karya.

Dharsono Sony Kartika. (2004). Seni Rupa Moderen. Bandung: Rekayasa Sains.

Diah Srinigsih. (2003). Musik Sekolah . Surabaya: Pustaka Pelajar.

Eka Prihatin. (2011). Manajemen Peserta Didik, Geger Lalong Hilir Bandung: Alfabeta.

Hamalik,Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hallahan,D.P., & Kauffman, J.M. (2006). Exceptional Children: An Introduction to

special education (10th

ed). Boston: Pearson.

Husaini Usman. (2008). Teori Manajemen , Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Kokom Komalasari. (2013). Pembelajaran Kontekstual, Konsef dan Aplikasi. Bandung:

Refika Adiatama.

Muhammad Efendi. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Mukhtar, Iskandar. (2013). Orientasi Baru Suvervisi Pendidikan. Jakarta: Referensi.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Bandung:Penerbit PT

Remaja Rosdakarya.

Page 91: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Pudjiati, Retno. (2005). Teori Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences). Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sanjaya, Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada.

Slameto. (2005). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R & D. Bandung: Alfabeta.

Supriadi, Dedi. (2004). Satuan Biaya Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Penyusun. (2017). Buku pedoman penulisan skripsi . Program Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jambi.

http://www.melaticeria.or.id/.Pendidikan inklusi diakses pada tanggal 20

januari 2019 pukul 10:21.

http://www.bagianbagian-lagu.com/artikel). Diakses tanggal 12 Februari 2019 pukul

20.00 WIB.

https://id.wikipedia.org/wiki/anak_berkebutuhan_khusus.Diakses tanggal 13 Februari

2019 pukul 17.00 WIB.

http://irvansyahfa.blogspot.com/2013/03/tafsir-surat-nisa-ayat-9.html.

http://sukalive.com/blog/2017/04/5-olahraga-tepat-untuk-anak-berkebutuhan-khusus/.

Diakses tanggal 13 Februari 2019 pukul 22.00 WIB.

Page 92: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DOKUMENTASI RISET

Gambar 1 : Gedung 1 SLB tampak dari depan

Gambar 2 : Gedung 2 SLB tampak dari depan

Gambar 3 : Ruang belajar siswa

Page 93: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 4 : Poto peneliti bersama siswa yang mengikuti ektrakurikuler melukis

Gambar 5 : Poto peneliti bersama siswa dan guru yang mengikuti ektrakurikuler

musik

Page 94: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 6 : Ruang teori ektrakurikuler Musik

Gambar 7 : Ruang latihan ekstrakurikuler musik

Page 95: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 8 : Poto peneliti bersama Bapak Adi Kurniadi, SE selaku instruktur

ektrakurikuler music

Gambar 9 : Poto peneliti bersama Guru

Page 96: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 10 : Poto Peneliti Bersama Waka Kesiswaan

Gambar 11 : Poto Peneliti

Gambar 12 : Lukisan siswa yang terpajang di dinding sekolah

Page 97: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 13 : Live perfom alat music dan paduan suara siswa/I tunanetra SMALB Sri

soedewi dalam rangka hari anak autis sedunia yang di adakan di mall wtc jambi pada

tanggal 19 april 2018

Gambar 14 : Siswa Menyanyi solo FLS2N PKLK Diadakan oleh diknas provinsi

jambi 2014

Gambar 15 : Fitri Mulyasari saat tampil dalam 10 besar lomba menyanyi solo

pada FLS2N tingkat nasional di Palembang pada tanggal 23-28 agustus 2010

Page 98: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 16 : Noval dan Stephenson saat menunjukkan keahlianya dalam melukis

disaksikan oleh Dirjen Dikdasmen (bpk. Hamid Muhammad) dan direktur

pembinaan PKLK ( Ibu Sri Renani) Gebyar PKLK Nasional di Padang 2-6

November 2015

Gambar 17 : Anggi Afriansyah mendapatkan mendali emas pada Special

Olympics World di amerika serikat dalam cabang renang pada tanggal 25 juli- 2

agustus 2015

Gambar 18 : Mehera Dhopi atau akrab di panggil hera ini mendapatkan mendali

perak pada kejuaraan Aspac Regional Games 2013 di Australia cabang renang

Page 99: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 19 : Eka Putriana siswi SMPLB juara 3 Lomba Bocce tingkat nasional

pada ajang O2SN di Jakarta pada tanggal 24-28 Juli 2016

Gambar 20 : Penampilan siswa di acara pensi SMA 5 Kota Jambi

Page 100: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 21 : Poto Bapak Adi dan siswa tampil di acara Pensi SMA 5

Kota Jambi

Page 101: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

Gambar 22 : Poto siswa tampil di RRI

Gambar 23 : Siswa tampil dalam acara One Day For Disability

Page 102: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 103: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 104: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …
Page 105: MANAJEMEN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH LUAR BIASA …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Rahmelia Putri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Ma.mensao, 04 Mei 1998

Alamat : Desa Ma.Mensao, Kec. limun,

Kab. Sarolangun, Prov. Jambi.

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 085368131814

Pengalaman-Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/MI, tahun tamat : Sekolah Dasar Negeri 148/VII Ranggo IV, 2009.

2. SMP/MTS, tahun tamat : Madrasah Tsanawiyah Putri As’ad, 2012.

3. SMU/MA, tahun tamat : Madrasah Aliyah Negeri 1 Sarolangun, 2015.

Motto hidup

Bekerja keras, Jujur dan Bersikap baiklah. Maka hal luar biasa akan terjadi.