makalah+to.+final
TRANSCRIPT
![Page 1: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/1.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 1/25
MAKALAH
TEORI ORGANISASI
PERUBAHAN DALAM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUBAHAN
Analisis perubahan logo pertamina
Ayu Novika Hidayati (0806317520)
Benita Safitri (0806346975)
Desi Purnawati (0806347025)
Dyah Perwitasari (0806347031)
Nina Meilisa (0806317584)
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2009
![Page 2: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/2.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 2/25
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa danrahmatNya sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kami
juga berterimakasih kepada setiap pihak yang telah terlibat dan membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Makalah Teori Organisasi pada kesempatan kali ini mengangkat topik mengenai
perubahan dan manajemen perubahan dalam organisasi. Disini kami juga menghadirkan
suatu kasus mengenai perubahan logo Pertamina. Makalah ini berusaha untuk menelusuri
perubahan yang diambil Pertamina dan manajemennya. Demikian pengantar yang dapat kami
sampaikan, kami mengakui bahwa makalah ini masih banyak memiliki keterbatasan dan
kelemahan dalam isi, cara-cara pengutipan para ahli, dan sebagainya. Oleh sebab itu, kritik
dan saran dari semua kalangan yang menaruh minat pada makalah ini khususnya kepada
pembimbing yang telah membantu kami dan teman-teman sangatlah kami harapkan. Selain
itu, masukan dan sumbang saran dari semua pihak sangat berarti bagi perbaikan-perbaikan
berikutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak.
Terima kasih.
![Page 3: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/3.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 3/25
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Keefektifan organisasi seringkali menuntut implementasi perubahan. Hampir semua
organisasi selalu memperkenalkan perubahan-perubahan kecil yang adaptif. Organisasi
yang menghadapi perubahan lingkungan yang cepat mencari fleksibilitas dalam struktur
mereka. Perubahan pada dasarnya menuntut fleksibilitas, inovasi, dan tanggapan yang
cepat.
Saat ini, telah banyak kita temukan berbagai perubahan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi demi bertahan di lingkungannya dan mewujudkan tujuan-tujuan tertentu yang
diharapkan akan membuat organisasi tersebut bisa terus bertahan menghadapi persaingan
yang kian kentara di tengah majunya zaman.
Salah satu isu yang sempat hangat berkembang di tengah-tengah masyarakat adalah
perubahan logo Pertamina. Perusahaan yang beralih dari BUMN menjadi Perseroan
Terbatas (PT) ini merupakan sebuah perusahaan yang mempunyai akses luas dalam
pengelolaan minyak di negara kita. Adanya berbagai masalah yang muncul dari proses
perubahan yang terjadi dalam tubuh Pertamina sempat menjadi sorotan publik. Oleh
karena itu melalui makalah ini diharapkan perubahan yang terjadi di Pertamina dapat
dibahas secara menyeluruh dan jelas.
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang perubahan logo Pertamina?
2. Jenis perubahan apa yang terjadi dalam Pertamina?
3. Manajemen perubahan apa yang telah dilakukan oleh Pertamina?
4. Apa dampak perubahan logo Pertamina tersebut?
![Page 4: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/4.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 4/25
I.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa latar belakang perubahan logo Pertamina.
2. Mengetahui jenis perubahan apa yang terjadi dalam Pertamina.
3. Mengetahui manajemen perubahan apa yang telah dilakukan oleh Pertamina.
4. Mengetahui apa dampak perubahan logo Pertamina tersebut.
![Page 5: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/5.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 5/25
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Perubahan
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat
yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Perubahaan
organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan
teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah keefektifan. Perubahan terjadi
karena lingkungan yang tidak bebas dari ketidakpastian dan perubahan bersifat pasti agar
dapat tetap memiliki eksistensi dan dapat bertahan.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa
adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam
menghadapi perkembangan jaman yang disertai dengan kemajuan teknologi.
Menurut Sondang P. Siagian, tujuan utama dari terjadinya perubahan adalah untuk
meningkatkan kemampuan organisasi dari setiap dan semua orang di dalam organisasi yang
pada gilirannya memang biasanya tercermin dalam peningkatan kemampuan organisasi
sebagai keseluruhan.
Perubahan organisasi diperlukan dengan tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan organisasi untuk menampung akibat daripada perubahan
yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan dan terjadi di luar organisasi.
2. Meningkatkan peranan organisasi dalam turut menentukan arah perubahan yang
mungkin terjadi
3. Melakukan penyesuaian- penyesuuaian secara intern demi peningkatan kemampuan.
4. Meningkatkan daya tahan organisasi, bukan saja mampu tetap bertahan akan tetapi
juga untuk terus bertumbuh dan berkembang.
![Page 6: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/6.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 6/25
5. Mengendalikan suasana kerja sedemikian rupa sehingga para anggota organisasi tetap
merasa aman dan terjamin meskipun terjadi perubahan-perubahan di dalam dan di
luar organisasi.
Dalam melakukan perubahan organisasi, hal- hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Bagan organisasi,
2. Penerapan berbagai prinsip organisasi, seperti rantai komando, keseimbangan antara
wewenang dan tanggung jawab
3. Pendelegasian wewenang
4. Sentralisasi versus desentralisasi, terutama dalam pengambilan keputusan operasional
5. Pengelompokkan tugas-tugas yang sejenis dsb.
II.2 Jenis-jenis Perubahan
Jenis-jenis perubahan:
1) Perubahan yang Direncanakan
Merupakan perubahan yang direncanakan atau yang mempunyai tujuan. Sasaran perubahan
yang direncanakan adalah untuk mempertahankan organisasi tersebut agar tetap seperti
sekarang ini dan dapat hidup terus. Perubahan yang direncanakan dapat diartikan sebagai
sebuah usaha sistematik untuk mendesain ulang suatu organisasi dengan cara yang akan
membantunya melakukan adaptasi pada perubahan yang terjadi pada lingkungan eksternal
atau mencapai sasaran baru. Perubahan yang direncanakan itu umumnya terjadi karena
adanya (i)pergeseran dalam waktu, serta (ii)hubungan yang terjadi diseluruh dunia karena
teknologi pemrosesan informasi canggih, bertambahnya globalisasi organisasi yanag berarti
bahwa manager harus mempunyai banyak ide baru, produk baru, tantangan yang lebih besar.
Perubahan yang direncanakan biasanya terbatasi pada masalah structural, yakni jenis
perubahan yang dicoba diciptakan oleh manajemen bervariasi. Jenis perubahan bergantung
pada tujuan yang hendak dicapai. Perubahan struktur sebuah organisasi bisa berupa
![Page 7: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/7.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 7/25
pengaturan ulang sistem internal, seperti jalur komunikasi, alur kerja, atau hieraiki
manajemen.
2) Perubahan yang tidak direncanakan
Perubahan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja karena lingkungan yang
mempengaruhi dan mulanya tidak memiliki tujuan yang terencana.
II.3 Kekuatan dan Ketahanan untuk perubahan organisasi
Dalam sebuah manajemen sebuah organisasi ada hal-hal yang menjadi kekuatan yang
meyebabkan terjadinya perubahan. Kekuatan-kekuatan tersebut adalah
1. Kekuatan Kompetitif
Kompetisi (persaingan) adalah keadaan di mana ada beberapa pihak atau
organisasi yang memiliki tujuan atau spesifikasi sejenis dalam satu situasi yang
bersaing untuk mencapai tujuannya secara maksimal. Kompetisi merupakan suatu
kekuatan untuk merubah, karena jika suatu organisasi tidak sesuai, kurang atau
melebihi pesaingnya dalam efisiensi, kualitas, atau kemampuan untuk inovasi baru
atau pengembangan barang dan jasa maka dia tidak akan bisa bertahan dalam kondisi
persaingan tersebut. Hal tersebut dapat menyebabkan suatu organisasi kolaps,
sehingga dengan kekuatan ini organisasi akan terus melakukan perubahan agar tetap
bisa bertahan dalam persaingan tersebut.
2. Kekuatan Ekonomi
Kondisi perekonomian, baik itu secara lokal, nasioanl, maupun global sangat
mempengaruhi keadaan suatu organisasi dalam mengambil keputusan dalam
mengelola organisasi tersebut untuk tetap dalam jalur yang direncanakan semula atau
melakukan perubahan untuk mengimbangi keadaan perekonomian. Perekonomian
yang menyebabkan perubahan adalah keadaan yang cenderung labil (tidak tetap).
Keadaan ini bisa berupa perubahan sistem, ideologi perekonomian, moneter, dsb.
3. Kekuatan Politik
![Page 8: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/8.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 8/25
Baik secara langsung maupun tidak tanpa disadari politik menjadi slah satu
pemicu banyak perubahan karena politik akan banyak mengintervensi berbagai
bidang. Pergantian sistem politik, dominasi politik oleh pihak tertentu, dan keadaan
politik yang tidak stabil bisa turut mengubah kondisi masyarakat. Maka organisasi
harus melihat dengan teliti politik seperti apa yang sedang berjalan dan peluang atau
perubahan apa yang perlu dilakukan.
4. Kekuatan Global
Kekuatan global sangat kompleks dan besar pengaruhnya bagi organisasi.
Kekuatan global yang semakin menguasai banyak segi kehidupan memicu munculnya
banyak perubahan, yang bahkan mungkin menuntut organisasi merombak banyak
bagian, mulai dari struktur sampai sistem. Bentuk keleluasaan global seperti ekspansi
pasar asing, perdagangan bebas menuntut kebutuhan untuk beradaptasi lebih baik
terhadap kebudayaan nasional dan nilai politik, ekonomi, sosial, dan busaya ni negara
mana organisasi itu berada.
5. Kekuatan Demografi dan Sosial
Konsep ini berkaitan dengan kondisi kependudukan, masyarakat, orang per
orang, karyawan, atau anggota organisasi yang terkait dengan kondisi sosial. Untuk
mengatur orang-orang yang berbeda dalam organisasi harus ada cara yang efektif
untuk memahami, mengendalikan, mengawasi, dan memotivasi orang-orang tersebut.
Sehingga keadaan ini mau tidak mau mendorong organisasi untuk berubah mengikuti
perkembangan.
6. Kekuatan Etis
Organisasi juga penting untuk mengambil langkah untuk meningkatkan
tingkah laku etis untuk menghadapi pemerintahan yang meningkat, kebutuhan sosial,
dan politik agar lebih bertanggung jawab dan tingkah laku kerja sama yang jujur.
Banyak organisasi perlu membuat perubahan yang memungkinkan manajer dan
pekerja pada semua tingkat untuk melaporkan tindakan tidak etis sehingga suatu
organisasi bisa lebih cepat menghilangkan suatu tingkah laku kurang etsi dan
melindungi minat umum dari anggota dan pelanggannya.
![Page 9: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/9.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 9/25
II.4 Ketahanan Terhadap Perubahan
1. Kekuatan dan konflik
Perubahan biasanya menguntungkan beberapa orang, fungsi atau bagian pada
biaya dari yang lain. Ketika perubahan menyebabkan perubahan dan konflik
organisasi, suatu organisasi mungkin mempertahankannya.
Fungsi 1 Fungsi 2
MENDORONG UNTUK MEMPERTAHANKAN
BERUBAH
Konflik antar 2 fungsi akan memeperlambat proses perubahan dan mungkin
mencegah perubahan terjadi sama sekali.
Definisi konflik adalah sebagai suatu proses dimana A melakukan usaha yang
sengaja dibuat untuk menghilangkan usaha-usaha B dengan sebentuk usaha-usaha B dengan
sebentuk usaha untuk menghalangi sehingga mengakibatkan frustasi pada B dalam usahanya
untuk mencapai tujuan atau dalam meneruskan kepentingan-kepentingannya. Definisi ini
mengakui adanya kesadaran (persepsi), oposisi, kelangkaan, dan halangan. Sebuah buku
menggambarkan sebagai “Perilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi
terhadap anggota yang lain.”
Konflik harus dirasakan oleh pihak-pihak yang berhubungan dengannya. Ada
tidaknya sebuah konflik merupakan sebuah persepsi. Jika tidak ada yang merasakan adanya
konflik, pada umumnya konflik dianggap tidak ada. Perbedaan diantara definisi-definisi
cenderung berpusat pada maksud dan apakah konflik adalah sebuah istilah yang hanya
terbatas pada tindakan terbuka saja. Masalah maksud merupakan perdebatan mengenai
apakah perilaku yang menghalangi harus merupakan tindakan yang ditentukan atau apakah
maksud itu terjadi sebagai suatu akibat dari keadaan yang kebetulan saja. Mengenai apakah
konflik ditujukan kepada tindakan yang terbuka, misalnya meminta adanya pertikaian atau
pertarungan terbuka sebagai kriteria bagi eksistensi konflik.
Pandangan tradisional mengatakan bahwa manajemen harus berusaha mengurangikonflik tersebut, dan Pandangan interaksionis secara tidak langsung mengatakan adanya
![Page 10: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/10.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 10/25
peran yang lebih luas bagi manajer dalam menanggapi konflik dibanding yang di lakukan
pandangan tradisional.
• Sumber-sumber konflik organisasi
Sejumlah faktor berbeda dapat menimbulkan konflik organisasi. Antara lain faktor
kepribadian yang tidak cocok bersifat psikologis. Artinya konflik tersebut berkaitan
erat dengan karakteristik perseorangan para karyawan. Yang memiliki arti bahwa ada
orang yang memiliki kesulitan untuk bekerja sama dengan orang lain dan kesulitan itu
tidak ada kaitannya dengan kemampuan kerja atau interaksinya yang formal. Namun
yang menjadi perhatian kita adalah konflik yang disebabkan oleh masalah struktural.
Antara lain:
• Saling ketergantungan pekerjaan
Merujuk pada sejauh mana dua unit dalam sebuah organisasi saling tergantung
satu sama lain pada bantuan, informasi, kerelaan, atau aktivitas kordinasi lain untuk
menyelesaikan tugas masing-masing secara efektif. Misalnya interkasi antar
kelompok yang akan memebuat perencanaan dan yang membuat analisis pemasaran
pada sebuah stasiun radio FM yang besar. Mereka bergantung satu sama lain untuk
menyeimbangkan format musik mereka.
• Ketergantungan pekerjaan satu arah
Ketergantungan pekerjaan satu arah bahwa keseimbangan kekuasaan telah
bergeser. Prospek dari konflik pasti lebih tinggi karena unit yang dominan memiliki
dorongan yang sedikit saja untuk bekerja sama dengan unit yang berada dibawahnya.
• Deferensiasi horizontal yang tinggi
Makin besar perbedaan yang terdapat diantara unit, makin besar pula
kemungkinan timbulnya konflik. Jika unit-unit dalam organisasi amat dideferensiasi,
maka tugas yang dilakukan oleh masing-masing unit dan sub lingkungannya yang
![Page 11: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/11.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 11/25
ditangani oleh masing-masing sub unit cenderung tidak sama. Hal ini, pada gilirannya
akan mengakibatkan terjadinya perbedaan internal yang cukup besar diantar unit-unit.
• Formalisasi yang rendah
Formalisasi yang tinggi membangun cara-cara yang distandarisasi bagi unit-
unit untuk saling bergaul. Penetapan mengenai peran harus jelas sehingga para
anggota unit tersebiut mengetahui apa yang diharapkan dari yang lain. Sebaliknya,
jika formalisasi itu rendah, potensi terjadinya pertikaian mengenai batas-batas
kekuasaan akan meningkat.
• Ketergantungan pada sumber bersama yang langka
Potensi konflik dipertinggi jika dua unit atau lebih bergantung pada pola
sumber yang langka seperti peralatan, dana operasi atau jasa –jasa staf yang
didesentralisasikan.
• Perbedaan pada kriteria evaluasi dan sistem imbalan
Makin banyak evaluasi dan imbalan manajemen yang menekankan prestasi
setiap departemen secara terpisah ketimbang secara gabungan, makin besar pula
konfliknya.
• Pengambilan keputusan yang partisispatif
Proses partisispatif memberikan kesempatan yang lebih besar untuk
mengutarakan perselisihan yang ada dan untuk menimbulkan ketidaksepakatan.
• Keanekaragaman anggota
Makin heterogen anggota, makin kecil kemungkinan mereka bekerja dengan
tenang dan bersama-sama. Telah ditemukan bahwa ketidaksamaan individu seperti
latar belakang, pendidikan, umur dan lain-lain akan lebih mengurangi kemungkinan
hubungan antara pribadi antar wakil-wakil unit dan pada gilirannya akan mengurangi
jumlah kerja sama antara masing-masing unit.
• Ketidaksesuaian status
![Page 12: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/12.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 12/25
Konflik terstimulasi jika terjadi ketidaksesuaian dalam penilaian status atau
karena adanya perubahan dalam herarki status. Misalnya, peningkatan konflik
ditemukan jika tingkat dimana status pribadi, atau bagaimana orang melihat
pribadinya sendiri, dan tingkat dari perwakilan dari departemen berbeda dalam urutan
tingkatan dimansi status.
• Ketidakpuasan peran
Ketidapuasan peran dapat berasal dari sejumlah sumber, salah satunya adalah
ketidakpuasan status. Jika seseorang merasa bahwa ia berhak mendapat promosi
untuk mencerminkan rekor keberhasilannya, maka ia menderita ketidakpuasan peran
maupun ketidaksesuaian status yang dipersepsikan.
• Distorsi komunikasi
Distorsi komunikasi terjadi pada komunikasi vertikal dan horizontal.
Kesukaran semantik seringkali menjadi masalah dalam organisasi. Kesukaran itu
menghalangi komunikasi yang penting bagi usaha kerja sama diantara unit-unit.
Kesukaran ini dapat disebabkan oleh pendidikan, latar belakang dan proses sosialisasi
yang dilalui para anggota unit yang berbeda-beda.
2. Perbedaan dalam orientasi fungsional
Perbedaan fungsi dan pembagian sering melihat sumber inersia organisasi,
karena mereka melihat suatu isu atau problem secara mendasar dari titik pandang
mereka sendiri.
Organisasi harus menghabiskan waktu dan usaha ntuk menyelamatkan
perjanjian tentang sumber suatu masalah, sebelumnya bahkan bisamemepertimbangkan bagaimana organisasi perlu merubah untuk merespon suatu
masalah.
3. Struktur mekanis
Struktur mekanis diberikan dalam suatu hierarki tinggi, berpusat pada
pengambilan keputusan dan standardisasi tingkah laku melalui peraturan dan prosedur
Lebih bertahan untuk berubah.
![Page 13: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/13.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 13/25
Kontrasnya struktur organisasi datar berpusat dan mengandalkan pada
penilaian bersama antar orang untuk menyelesaikan pekerjaan. Relatif
mudah untuk berubah.
4. Budaya organisasi
Nilai dan norma dalam suatu budaya organisasi bisa menjadi sumber lain
dalam ketahanan untuk berubah. Jika perubahan organisasi mengganggu yang
diambil untuk nilai dan norma yang tergantikan dan kekuatan orang untuk berubah
atas apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya suatu budaya
organisasi akan menyebabkan ketahanan untuk berubah.
Organisasi memili kepribadian seperti halnya individu. Kita menyebut
kepribadian tersebut sebagi budaya organisasi. Budaya organisasi adalah nilai-nilai
dominan yang didukung oleh organisasi atau system pengertian yang diterima secara
bersama. Karakteristik utamanya adalah inisiatif individual, toleransi terhadap resiko,
arah, integrasi, dukungan manajemen, kontrol identitas, sistem imbalan, toleransi
terhadap konflik, dan pola-pola komunikasi.
Organisasi memiliki budaya-budaya yang dominan dan sub-sub budaya. Yang
pertama mengutarakan nilai inti yang dirasakan bersama oleh mayoritas anggota
organisasi, meskipun organisasi besar memiliki nilai-nilai tambahan yang diutarakan
dalam sub-sub budaya. Budaya yang kuat adalah budaya dimana nilai-nilai yang
dianut dengan kuat, ditata dengan jelas, dan dirasakan bersama secara luas. Budaya
yang kuat meningkatkan konsistensi perilaku. Oleh karena itu, budaya seperti ini
dapat berfungsi sebagai pengganti formalisasi.
Sumber budaya organisasi adalah para pendirinya . budaya organisasi
dipertahankan melalui proses seleksi dan sosialisasi organisasi serta tindakan
manajemen puncak. Budaya organisasi disebarluaskan melalui ceritera, ritual, simbol
material, dan bahasa.
II.5 Strategi Intervensi
![Page 14: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/14.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 14/25
Istilah strategi intervensi digunakan untuk menjelaskan pilihan cara yang digunakan
sehingga proses perubahan berlangsung. Strategi cenderung masuk salah satu kategori dari
empat kategori yang ada: manusia, struktur, teknologi, dan proses organisasi.
1. Struktur
Klasifikasi struktur, termasuk perubahan yang mempengaruhi distribusi kewenangan;
alokasi imbalan; perubahan dalam rantai komando; tingkat formalisasi; dan tambahan atau
penghapusan posisi, departemen, dan divisi.
2. Teknologi
Klasifikasi teknologi menyangkut modifikasi peralatan yang digunakan oleh pegawai,saling ketergantungan aktivitas kerja di antara para pegawai, serta perubahan yang
mempengaruhi saling hubungan antar pegawai dan tuntutan teknis pekerjaan mereka.
3. Proses Organisasi
Strategi terakhir memperhatikan perubahan proses organisasi seperti pengambilan
keputusan serta pola-pola komunikasi.
BAB III
ANALISIS KASUS
III.1 Profil Singkat Pertamina
Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah
Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan
nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA
dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN
PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan
menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status
hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003
![Page 15: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/15.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 15/25
berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23
November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
III. 2 Latar Belakang Perubahan Logo
Logo Lama
Bila dilihat dari sejarahnya, unsur-unsur logo bintang dan kuda laut, serta banner
berwarna kuning, sudah menjadi logo Pertamina sejak tahun 1961, dengan banner tertulis
PERMINA. Baru pada tahun1968 unsur itu dilengkapi empat lengkung berwarna dasar biru,
dengan banner kuning bertuliskan PERTAMINA. Ketika itu Pertamina dikukuhkan dalamUU tersendiri, UU No.8 tahun 1971, logo tahun 1968 itu langsung dikukuhkan melalui Surat
Keputusan Direksi No. 914/Kpts/DR/DU/1972 tanggal 23 Juni 1972. Selama 37 tahun (20
Agustus 1968-10 Desember 2005) orang mengenal logo ”kuda laut” sebagai identitas
koorporat Pertamina.
Pada logo lama yang sudah berumur 37 tahun tersebut, bintang digambarkan sebagai
kekuatan dalam melaksanakan tugas nasional. Sedangkan kuda laut berarti fosil minyak yang
mengandung daya ekonomi besar. Karena sudah begitu terkenal, sampai-sampai Pertamina
sering disebut BUMN ''kuda laut''.
Sebenarnya pemikiran perubahan logo dimulai setelah terjadinya krisis Pertamina
sekitar 1976. Pemikiran tersebut dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya dan diperkuat
melalui Tim Rektrukrisasi Pertamina tahun 2000 (tim citra) termasuk kajian yang mendalam
dan komprehensif sampai pada pembuatan TOR dan penghitungan biaya. Program tersebut
tidak terlaksana karena adanya perubahan kebijakan atau pergantian direksi. Wancana perubahan logo tetap berlangsung sampai dengan terbentuknya PT. Pertamina (persero) pada
![Page 16: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/16.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 16/25
tahun 2003. Namun, perubahan logo baru bisa terealisasi pada kepemimpinan Dirut Widya
Purnama.
Sulitnya perubahan logo diantara lain dipengaruhi oleh perbedaan pendapat di
berbagai pihak tentang kemungkinan logonya berubah. Logo kuda laut yang telah
dikukuhkan sejak Agustus 1968 memang telah memiliki suatu ikatan emosional dikalangan
pekerja dan masyarakat pada umumnya, menggantinya seakan-akan memutuskan tali sejarah
Pertamina.
Tujuan secara umum sendiri dari perubahan logo itu, Pertamina ingin menunjukkan
kepada masyarakat luas bahwa Pertamina itu sudah berubah. Pertamina melakukan
perubahan dalam bentuk restrukturisasi dan reformasi serta dalam output sehingga berpengaruh dalam perubahan nilai, mindset serta budaya kerja dalam Pertamina itu sendiri.
Perubahan itu dilatar belakangi oleh dinamika dan kemajuan perusahaan- perusahaan migas
new comers milik negara tetangga yang begitu pesat.
UU No. 22 Tahun 2001 men-set up Pertamina untuk masuk ke wilayah
profesionalisme perusahaan migas yang benar-benar murni bisnis. Tim Transformasi
Pertamina dibentuk tahun 2006 ini, tim ini tidak ditugaskan melahirkan konsep, tetapi
langsung memotori dan menjadi katalisator perubahan dengan tindakan nyata. Semangatnya
adalah perubahan berasal dari seluruh komponen Pertamina. Dibandingkan berbagai
pemikiran pada waktu-waktu lalu yang lebih ke tataran normatif, saat ini Pertamina sudah
membekali diri dengan semangat riil berdasarkan pengalaman restrukturisasi dan
transformasi sejak 1994.
Selain itu, seorang direksi Pertamina mengatakan bahwa citra Pertamina selayaknya
diperbaiki, karena di sektor hilir, Pertamina akan bersaing dengan perusahaan asing seperti
Petronas dan Shell. Pemerintah sudah memutuskan, per Januari 2006, penjualan bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi yang selama ini menjadi tanggung jawab Pertamina akan diberikan
pula kepada perusahaan lain. Dengan demikian, Pertamina mesti bersaing dengan perusahaan
asing dan lokal yang masuk di bisnis eceran minyak.
III.3 Jenis Perubahan
Dalam kasus perubahan logo Pertamina, jenis perubahan yang terjadi adalah perubahan yang direncanakan karena perubahan tersebut telah dipersiapkan sejak 1967 saat
![Page 17: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/17.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 17/25
terjadi krisis Pertamina. Peresmian perubahan logo tersebut bertepatan dengan adanya
pergantian pimpinan. Melalui adanya perubahan logo tersebut, diharapkan mewujudkan
sasaran tujuan baru yang dibawa dalam misinya.
III.4 Manajemen Perubahan
Untuk membuat logo baru, Pertamina mengeluarkan US$ 225.000 untuk 30 aplikasi.
Mulai desain logo kantor pusat, surat, map, kartu nama, stasiun pengisian bahan bakar,
hingga truk pengangkut bensin. Pertamina mengaku tidak mengeluarkan biaya khusus untuk
sosialisasi logo baru, baik ke kalangan internal maupun eksternal. ''Sosialisasi eksternal
bersamaan dengan iklan produk,'' kata Abadi Purnomo. Perubahan logo ini diharapkan dapat
memacu kinerja, sehingga pendapatan Pertamina bisa naik 30% pada 2006.
Logo dibuat oleh Landor, perusahaan di San Francisco, Amerika. Landor sudah
berpengalaman 60 tahun lebih. Perusahaan ini juga mengubah beberapa logo perusahaan
dalam negeri, seperti BNI dan Indosat. Sementara peresmian logo dilakukan pada 10
desember 2005, menandai HUT Pertamina yang ke-48.
Perubahan strategi yang dilakukan secara signifikan oleh Direksi PT.
Pertamina(persero) dengan mengubah logo perusahaan dibarengi dengan menyuarakan
semangat baru PT. Pertamina untuk mengubah budaya perusahaan (corporate culture)
sehingga adaptif terhadap tantangan dunia bisnisnya. Budaya perusahaan yang coba
dicanangkan PT. Pertamina adalah agar perusahaan memiliki semangat baru ( New Spirit
Pertamina) melalui Tata Nilai FIVE-M yang diharapkan akan berdampak pada kinerja
perusahaan. Hal ini tentunya tidak akan tercapai jika tidak dimulai dari publik internal
perusahaan, yang nantinya akan tercermin ke publik eksternal. Untuk mencapai kinerja
karyawan yang baik, maka harus dimulai dengan menciptakan motivasi kerja yang
mendukung peningkatan kinerja. Pemahaman terhadap Tata nilai FIVE-M sebagai budaya
organisasi mempunyai pengaruh penting dan signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja
karyawan serta mempunyai kontribusi penting terhadap peningkatan motivasi kerja
karyawan.
Pertamina merupakan sebuah entitas bisnis yang memiliki kegiatan di
bidang energi dan petrokimia yang memiliki Visi “Menjadi perusahaan yang
unggul, maju, dan terpandang” dan Misi yaitu:
![Page 18: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/18.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 18/25
1. Melakukan usaha dalam bidang energi dan petrokimia serta usaha lain yang
menunjang bisnis perusahaan.
2. Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara professional, kompetitif, dan
berdasarkan tata nilai unggulan dan berorientasi laba.
3. Membaerikan nilai tambah bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja, dan
masyarakat sera mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Tata nilai unggulan yang terdapat pada misi pertamina adalah “Five- M” antara lain:
1. Focus, menggunakan secra optimum berbagai kompetisi perusahaan untuk
meningkatkan nilai tambah perusahaan.
2. Integritas, mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata.3. Visionary, mengantisifikasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang
akan dating untuk dapat tumbuh dan berkembang.
4. Excellence, menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.
5. Mutual respect , menempatkan seluruh pihak yang terkait setara, dan sederajat dalam
kegiatan usaha.
Logo Baru Pertamina
Logo baru Pertamina memiliki makna yang perlu diketahui oleh para pekerja Pertamina
dan public pada umumnya, antara lain:
![Page 19: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/19.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 19/25
1. Elemen logo membentuk huruf “P” yang secara keseluruhan merupakan representasi
bentuk panah yang melesat, dimaksudkan sebagai Petamina yang bergerak maju dan
progresif.
2. Warna-warna yang berani menunjukan langkah besar yang diambil Pertamina dan
aspirasi perusahaan akan masa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana:
• Biru mencerminkan : andal, dapat dipercaya, dan bertanggung jawab.
• Hijau mencerminkan : sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
• Merah mencerminkan : Keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam
menghadapi berbagai macam kesulitan.
Selain itu, Landor, sebagai konsultan perubahan Logo Pertamina juga
merekomendasikan sejumlah unsur yang harus dimiliki oleh Pertamina dalam membentuk
kondisi kedekatan dengan konsumennya, antara lain: Pertama, Ubiquitly dan reach, atau
sederhananya berarti produk Pertamina harus ada dimana-mana (ubiquitly) dan produk itu
mudah dijangkau konsumen (reach). Kedua, customer intimacy dan building relationship
yaitu, produk-produk yang dibuat harus membangun kedekatan dengan konsumen (customer
intimacy) dan membangun hubungan (building relationship). Ketiga, guaranteed reliability
yaitu, kepercayaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Semuanya tergabung dalam slogan“always there”, yang dialih bahasakan menjadi “selalu hadir melayani”.
Semangat melayani ini kemudian dijabarkan menjadi beberapa brand driver , antara lain:
1. Kepercayaan, pengertian, selalu bersama anda
2. Mengikiti zaman, efisien, operasional
3. Tangguh, dapat diandalkan terpercaya
4. Akrab, mudah, jangkauan luas
5. Kerjasama tim, berenergi, performasi
6. Mudah, modern, fungsional
7. Terdapat dimana-mana, harga terjangkau, bersih
8. Bersahabat, pintar, dan pengertian.
Makna dari logo dan slogan inilah yang setidaknya diharapkan tertanam disetiap
pekerja Pertamina, disamping tata nilai yang sudah dirumuskan sebelumnya.
![Page 20: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/20.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 20/25
Harapan Dibalik Pergantian Logo Baru Pertamina
Logo pada dasarnya adalah sebuah symbol atau penanda. Dalam lingkup perusahaan
atau dunia usaha, ia menjadi representasi visual keberadaan perusahaan. Lebih jauh, logo
perusahaan menjadi alat untuk mengkomunikasikan atau menyebarluaskan seperangkat nilai,
ideology, visi, misi, dan sebagainya. Itu sebabnya, umumnya logo dibarengi dengan makna,
baik dari segi warna, bentuk dan tulisan. Logo merupakan bentuk identitas suatu perusahaan
(coporate identity).
Dari penjelasan diatas, adapun tujuan perubahaan logo dapat diartikan sebagai
simbolisasi atau penanda adanya perubahan. Kebanyakan orang umumnya kesulitan dalam
menerjemahkan nilai-nilai dan menyadari adanya perubahan. Mereka memerlukan penandauntuk mengingatkan keberadaan mereka yang baru, beserta nilai-nilai yang diharapkan.
Disinilah peran symbol, logo , dan semacamnya. Perubahaan logo dipandang perlu untuk
memaknai kembak\li keberadaan perusahaan dimata pekerja dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
Namun perlu dipahami juga, bahwa identitas perusahaan bukanlah logo semata. Identitas
perusahaan mencakup karakter dan citra perusahaan, yang merefleksikan budaya,
yang dapat direpresentasikan secara komukatif kepada public. Logo hanya bagian
luar (outer part) identitas perusahaan, sebagaimana; merk, slogan, figure, dan
tampilan kasat mata lainnya. Jadi, sangat sala jika mengatakan perubahaan logo
serta merta merubah identitas perusahaan. Sementara bagian dalam (inner part),
yang utama dan memegang peranan penting dari identitas perusahaan, lebih kepada
hal-hal yang tidak kasat mata, namun tercermin dalam prilaku pekerja
perusahaan, seperti ; nilai-nilai dasar, keyakinan, sikap, yang menjadi budaya perusahaan.
Berbeda dengan perubahan logo, perubahan budaya jauh lebih sulit dan memerlukan
waktu. Budaya bukanlah gambar yang bisa dihapus dan digambar ulang layaknya sebuah
logo. Diperlukan semacam pemaksaan berupa aturan-aturan komprehensif yang berkaitan
dengan reward dan punishment, yang dijalankan secara konsisten. Budaya perusahaan
(corporate culture) adalah satu presepsi umum yang diterima oleh seluruh pekerja dalam
memandang sesuatu. Ia dilihat sebagai karakteristik yang memberikan nilai-nilai pada
perusahaan. Melalui budaya perusahaan, perusahaan memiliki identitas yang membedakandengan perusahaan lain. Keahlian, kreativitas, kecerdasan maupun motivasi yang tinggi dari
![Page 21: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/21.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 21/25
pekerja memang merupakan unsur kredebilitas yang harus dimiliki oleh pekerja agar
perusahaan dapat mencapai kesuksesan.
Pergantian logo Pertamina dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat membangun
semangat (spirit) baru, mendorong perubahan budaya perusahaan bagi seluruh pekerja,
mendapatkan citra yang lebih baik diantara perusahaan-perusahaan minyak dan gas dunia,
serta mendorong daya saing perusahaan dalam menghadapi perubahaan-perubahaan yang
terjadi. Pergantiaan logo Pertamina merupakan salah satu dari tiga langkah dari perubahan
identitas Pertamina, yaitu : memperkuat core value dengan membangun mindset identity serta
meningkatkan semangat yang tinggi untuk melayani dan merubah perusahaan berdasarkan
tata nilai Pertamina untuk membuat behavioral identity yang harus diterapkan setiap pekerja
dalam setiap aktivitasnya sehingga tercermin citra positif Pertamina. Ketiga,
mengkomunikasikan perubahan perusahaan melalui visual identity, yang diantaranya berupa
logo.
III.5 Dampak Perubahan Logo Pertamina
Dampak Negatif
Mahkamah Agung menolak Peninjauan Kembali logo Pertamina. Akibatnya
Pertamina harus membayar denda sebesar Rp 1 Miliar yang harus disetorkan ke kas negara
sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan. Pertamina secara sah
dan meyakinkan melanggal ketentuan Pasal 19 Huruf d Undang-Undang Nomor 5/1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak sehat karena menunjuk
secara langsung LANDOR untuk membuat logo PT Pertamina tanpa alasan yang sah.
Putusan PK tentang penunjukkan langsung proyek perubahan logo Pertamina menunjukkan
bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah tidak boleh dilakukan dengan menunjuk
langsung. Proses pengadaan harus dilakukan dengan tender yang fair. BUMN Watch juga
menilai, pergantian logo itu juga melanggar ketentuan, karena tidak melalui Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan melanggar Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun
2000 tentang Tender Terbuka. Padahal tender di atas Rp1 miliar harus dilakukan secara
terbuka, bukan atas penunjukan langsung.
![Page 22: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/22.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 22/25
Dampak Positif
Setelah melakukan perubahan logo, Pertamina telah menunjukkan berbagai prestasi
terutama peningkatan di bidang pelayanan terutama pengadaan dan pendistribusian BBM dan
gas bumi di dalam negeri. Konsep yang diusung oleh Pertamina adalah Visi Pertamina 2010.
Sebuah mimpi indah Pertamina siap tinggal landas tumbuh dan berkembang, membangun
entitas bisnis kelas dunia. perubahan yang nyata dan terasa manfaatnya secara nyata oleh
publik adalah program yang mencerminkan bagaimana kualitas hubungan Pertamina dengan
stakeholders. program-program perubahan Pertamina harus dapat diukur dan ditangkap
secara mudah oleh publik. Pertamina sebagai perusahaan migas yang tetap dipercayai
Pemerintah dalam menjalankan PSO (Public Service Obligation) harus segera berbenah diri
dalam menghadapi kompetisi saat ini. Salah satunya adalah dengan merubah budaya kerja.
Menutup tahun 2005, PT Pertamina (Persero) mengukir kinerja yang membanggakan
dengan dibukukannya keuntungan sebesar Rp 11,3 triliun (prognosa) atau 177% dari target
tahunan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2005
sebesar Rp 6,4 triliun. Pertamina juga berhasil melakukan penjualan BBM Non Subsidi 6,4
juta kilo liter (KL) atau diatas target sebesar 5,9 juta KL. Keberhasilan Pertamina ini juga
diikuti oleh penurunan jumlah penjualan BBM bersubsidi 2005 dari rencana APBN sebesar
59,6 juta KL ditekan menjadi 56,4 juta KL. Penurunan volume ini juga merupakan
penghematan terhadap besaran subsidi BBM 2005.
Secara operasional Pertamina Hulu berhasil menekan biaya produksi minyak bumi
dari target 9 sampai 10 US$/BBL menjadi 8,79 US$/BBL. Tidak hanya itu, biaya produksi
gas dan finding cost juga berhasil ditekan masing-masing menjadi 0,56 US$/BBL dan 0,43
US$/BBL. Untuk operasional sektor hilir juga menunjukkan efisiensi dalam hal biaya operasi
misi perusahaan sehingga dapat mencapai target yang ditetapkan. Jika target 2005 biaya yang
dikeluarkan per liter sebesar Rp 330 sampai Rp 350, maka realisasinya menunjukkan biaya
yang tercatat sebesar Rp 347 per liter. Sementara itu processing cost kilang Pertamina
berhasil ditekan menjadi US$ 1.62 /BBL dari target sebesar US$ 1.71.BBL. Selama tahun
2005, volume produksi BBM Ex. Kilang Pertamina mencapai range target yang ditetapkan
dengan jumlah total mencapai 42,63 juta kilo liter.
Pihak Pertamina mengatakan bahwa perubahan logo juga mempunyai pertimbangan
untuk membangun semangat baru, mendorong perubahan kerjasama yang berbudaya bagi
seluruh pekerja, mendapatkan pandangan dari masyarakat yang lebih baik diantara global oil
![Page 23: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/23.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 23/25
dan gas companies serta mendorong daya saing perusahaan dalam menghadapi perubahan-
perubahan yang terjadi seperti adanya perubahan status dan peran hukum perusahaan menjadi
perseroan, dan adanya perubahan strategi perusahaan untuk menghadapi persaingan serta
semakin banyak terbentuknya entitas bisnis baru di bidang hulu dan hilir.
Sekarang Pertamina dapat menjadi perusahaan yang berkelas dunia sesuai dengan visi
Pertamina menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang. Kualitas pekerja harus
ditingkatkan dengan berbagai training dan diskusi untuk membentuk pola piker yang maju
dan modern serta memiliki semanagat persaingan yang tinggi untuk menjadi yang terbaik.
Kualitas SDM Pertamina tidak hanya dilihat dari tingginya tingkat pendidikan yang dimiliki
namun juga dari semangat kerja dan kemampuan dan kerja tim untuk meningkatkan kualitas
yang lebih baik.
III.6 Upaya Pertamina dalam memanajemen perubahan logo
Salah satu upaya ke arah itu yang terlihat kasat mata adalah perubahan logo.
Pertamina berusaha mengajak publik untuk melihat secara objektif setiap perubahan di tubuh
perusahaan, sekecil apapun perubahan itu. Kuda laut sarat dengan nilai historis perjuangan
dan pengabdian Pertamina kepada Negara dan bangsa. Tapi di sebagian orang, lambang kudalaut itu sering mengingatkan orang pada sosok lain Pertamina sebagai sarang KKN.
Namun demikian, ternyata perubahan logo juga harus disertai dengan perubahan nyata yang
lain. Oleh karena itu pada awal restrukturisasi Pertamina berusaha memperbaiki diri dari pola
usaha Pertamina yang semula. Diciutkan ke core business, juga harus diapresiasi sebagai
sebuah usaha ke arah yang lebih baik. Sebagai wujud tindakan yang konkret, Pertamina
melakukan pembenahan anak perusahaan. Di mana hasilnya mudah diukur, beberapa tahun
sejak dibenahi semakin mandiri dan bahkan satu dua anak perusahaan memberikan dividen
kepada sang induk. (www.pertamina.com). Pihak pertamina mempersilahkan masyarakat
untuk melihat kondisi anak perusahaan Pertamina saat ini. Bandingkan dengan tahun 1994,
saat restrukturisasi dan perubahan logo dimulai. Memang masih ada yang belum sehat betul,
tapi sudah ada beberapa yang sudah lebih sehat dan memberikan dividen kepada Pertamina
sebagai induk Bahkan PT Pertamina EP, sedang bergiat membangun diri melalui Rencana
Pembangunan Tiga Tahun (Repetita) dari Repetita I (2006-2008), Repetita II (2009-2011),
dan Repetita III (2012 - 2014).
![Page 24: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/24.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 24/25
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat
yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi
karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut. Perubahaan
organisasi adalah perubahan yang terjadi pada pelaku organisasi, struktur organisasi dan
teknologi dalam suatu organisasi dalam rangka mengarah keefektifan. Contohnya perubahan
pada PT. Pertamina.
Perubahan yang terjadi pada PT Pertamina merupakan perubahan yang bersifat
direncanakan karena perubahan tersebut telah dipersiapkan sejak 1967 saat terjadi krisisPertamina. Peresmian perubahan logo tersebut bertepatan dengan adanya pergantian
![Page 25: Makalah+to.+Final](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020805/5571feac49795991699be318/html5/thumbnails/25.jpg)
5/12/2018 Makalah+to.+Final - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalahtofinal 25/25
pimpinan. Dalam manajemen perubahannya, PT Pertamina menghadapi dua sisi yang
bertolak belakang yang menimbulkan dampak positif dan negatif baik itu dampak internal
maupun eksternal.
Walaupun perubahan logo tidak merupakan inti dari perubahan yang terdapat dalam
PT Pertamina, namun logo sebagai makna yang mewakili identitas perusahaan mencakup
karakter dan citra perusahaan, yang merefleksikan budaya, yang dapat direpresentasikan
secara komukatif kepada publik. Melalui adanya perubahan logo tersebut, diharapkan
mewujudkan sasaran tujuan baru yang dibawa dalam misinya.
IV.2 Saran
1. Setelah adanya perubahan, maka Pertamina hendaklah semakin meningkatkan
kualitas kinerja dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
2. Pertamina sebagai perusahaan yang unggul seharusnya bisa meningkatkan prestasi di
segala bidang baik itu prestasi sebagai perusahaan dagang dalam ruang lingkup
distribusi dan perolehan keuntungan maupun sebagai perusahaan yang melakukan
pelayanan kepada masyarakat.
3. Perubahan logo yang mewakili perubahan dalam tubuh Pertamina diharapkan
memang sesuai yang terjadi didalam realisasinya dalam rangka menuju ke arah yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Panji anaroga, sri suyati. Perilaku keorganisasian.1995.Jakarta:Pustaka Jaya.
Ratminto dan atik septi winarsih.2006.Manajemen pelayanan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Robbins, Stephen P.1994.Teori Organisasi.
Siagian, sondang.1998.Manajemen abad21.Jakarta:Bumi Aksara.
www.pertamina.co.id
www.google.com