agama makalah final

36
KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Al Quran Sebagai Sumber Ajaran Islam yang Pertama” ini dapat diselesaikan. Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenani Al Quran sebagai sumber ajaran pertama dan utama dalam Islam. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agama dan Etika Islam Semester Genap 2014/2015. Dalam makalah ini disampaikan pengertian sumber ajaran dan sumber hukum Islam, pengertian Al Quran, proses dan cara diturunkannya Al Quran, kandungan dan fungsi Al Quran, serta kedudukan Al Quran sebagai sumber hukum Islam. Dalam penyusunan makalah ini tentunya tak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu, kami

Upload: orizasativa

Post on 19-Feb-2016

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agama Makalah Final

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul “Al

Quran

Sebagai Sumber Ajaran Islam yang Pertama” ini dapat diselesaikan.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenani Al Quran

sebagai sumber ajaran pertama dan utama dalam Islam. Makalah ini disusun untuk

memenuhi tugas mata kuliah Agama dan Etika Islam Semester Genap 2014/2015.

Dalam makalah ini disampaikan pengertian sumber ajaran dan sumber hukum

Islam, pengertian Al Quran, proses dan cara diturunkannya Al Quran, kandungan

dan fungsi Al Quran, serta kedudukan Al Quran sebagai sumber hukum Islam.

Dalam penyusunan makalah ini tentunya tak lepas dari kesalahan dan

kekurangan. Maka dari itu, kami mengharapkan saran dan masukan yang

membangun. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan penjelasan mengenai

Al Quran sebagai sumber hukum Islam yang pertama.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Bandung, Februari 2015

Page 2: Agama Makalah Final

Penulis

Page 3: Agama Makalah Final

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN........................................................................................

A. LATAR BELAKANG...............................................................

B. TUJUAN...................................................................................

C. RUMUSAN MASALAH............................................................

BAB II

AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MANUSIA........................

A. Pengertian Al-Qur’an

I. Pengertian Al-Quran menurut Bahasa (Etimologi).........

II. Pengertian Al-Quran menurut Syariat (Termologi).........

B. Sejarah turunnya Al-Qur’an........................................................

C. Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia.................................

BAB III

PENUTUP ....................................................................................................

A. SIMPULAN.....................................................................................

B. SARAN............................................................................................

Page 4: Agama Makalah Final

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada nabi

Muhammad SAW. Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam Lailatul Qadr

pada 17 Ramadhan bertepatan pada 610 Masehi, dengan surat pertama yaitu Al-

Alaq ayat 1-5 di gua Hira. Hal ini terdapat pada Al-Qur’an surat al-baqarah ayat

185 yang artinya “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan

(permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai

petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil”.

Menurut para ahli bahasa arab, lafazh Al-Qur’an berasal dari qara’-

yaqrau’-qur’aanan, yang berarti bacaan, hal ini didasarkan pada surat Al-

Qiyamah ayat 18 yang artinya “Apabila kamu telah selesai membacakannya,

maka ikutilah bacaanya itu”.

Al-Qur’an adalah kitab suci penutup dan penyempurna dari berbagai kitab

suci sebelumnya sehingga isinya berlaku secara umum dan abadi, baik dari segi

waktu, tempat, maupun umat yang menerima risalahnya.

Beberapa fungsi dan peranan dari al-qur’an diantaranya adalah sebagai

pedoman hidup umat manusia, sebagai petunjuk, rahmat, mukjizat dan lain-lain.

Pada makalah ini, akan dibahas yaitu Al-Qur’an sebagi pedoman hidup umat

manusia.

1.2 Tujuan

A. Menjelaskan pengertian Al-qur’an

B. Menjelaskan sejarah turunnya Al-Qur’an

C. Menjelaskan penerapan Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia

1.3 Rumusan Masalah

Page 5: Agama Makalah Final

A. Apa pengertian Al-Qur’an?

B. Bagaimana sejarah turunnya Al-Qur’an?

C. Bagaimana penerapan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia?

Page 6: Agama Makalah Final

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Al-Quran

2.1.1 Pengertian AL-Quran menurut etimologi (bahasa)

Menurut bahasa, “Al-Qur’an” berarti “bacaan”, pengertian seperti ini

dikemukakan dalam Al-Qur’an sendiri yakni dalam surat Al-Qiyamah, ayat 17-

18:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan)

bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan kami. (Karena itu), jika kami

telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.

Al-Qur’an adalah kalamullah,  firman Allah ta’ala. Ia bukanlah kata-kata

manusia. Bukan pula kata-kata jin, syaithan atau malaikat. Ia sama sekali bukan

berasal dari pikiran makhluk, bukan syair, bukan sihir, bukan pula produk

kontemplasi atau hasil pemikiran filsafat manusia. Hal ini ditegaskan oleh Allah

ta’ala dalam Al-Qur’an surat An-Najm ayat 3-4: “…dan tiadalah yang

diucapkannya itu (Al-Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu

tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)…”

Menurut Saidus Syahar, Al Quran secara teknis (fiqh) berarti ”Kitab Suci

Islam berasal dari wahyu Tuhan yang disampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW semasa kenabiannya”. Sedangkan Nasruddin Razak mengatakan bahwa Al

Quran itu adalah ”Kalam Allah swt yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul

terakhir Muhammad saw., sebagai mu`jizat, membacanya adalah ibadah”.

Menurut Dr. H.A. Athaillah, M.Ag dalam bukunya Sejarah Al Quran, mengutip

pendapat Salim Muhsin dalam Tarikh Al Quran Al Karim, Al Quran ialah firman

Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw yang tertulis dalam mushaf-

Page 7: Agama Makalah Final

mushaf dan dinukil (diriwayatkan) secara mutawatir dan dipandang ibadah dengan

membacanya serta menantang (orang yang tidak mempercayainya untuk membuat

yang serupa) meskipun hanya berupa satu surat yang pendek.

2.1.2 Pengertian Al-quran menurut terminologi (syariat)

Al Quran adalah kumpulan wahyu Allah SWT, yang yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantaraan malaikat Jibril yang

dihimpun dalam sebuah kitab suci untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia

dan membacanya termasuk ibadah.

Kata “kalam” sebenarnya meliputi seluruh perkataan, namun karena istilah

itu disandarkan kepada Allah akhirnya menjadi kalamullah. Al Quran adalah

kalamullah dalam bentuk bahasa Arab yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril.

Allah telah menjamin untuk menjaga Al-Qur‟an dari upaya merubah,

menambah, mengurangi atau pun menggantinya, seperti yang disebutkan dalam

Al Quran Surat Al-Hijr : 9) yang artinya “Sesungguhnya Kami-lah yang

menunkan al-Qur‟an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.”

Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa kalam Allah SWT yang

disampaikan kepada para Nabi dan Rasul terdahulu sebelum Nabi Muhammad

SAW tidaklah dapat dinamakan Al Quran. Seperti Taurat yang diturunkan

kepada Nabi Musa AS, atau Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud AS, atau

Injil yang diturunkan kepada Nabi „Isa AS. Begitu pula, kalam Allah SWT yang

diturunkan secara langsung, tanpa melalui malaikat Jibril kepada Nabi

Muhammad SAW, seperti Hadits Qudtsi tidak dapat dinamakan Al Quran dan

membaca Hadits Qudsi tersebut tidak termasuk dalam kategori ibadah.

Page 8: Agama Makalah Final

II.2 Sejarah Al-quran

Hikmah Diwahyukannya Al-Qur’an Secara Berangsur-angsur

Al-Qur’an diturunkan dalam tempo 22 tahun 2 bulan 22 hari, yaitu mulai malam

17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi, sampai 9 Djulhijjah haji Wada’ tahun

63 dari kelahiran Nabi atau tahun 10 H.

Menurut Al-Zarqani dalam manahil Al-Irfan berpendapat bahwa proses turunnya

Al-Qur’an terdiri atas tiga tahapan:

1. Al-Qur’an turun secara sekaligus dari Allah Ke Lauh Al-Mahfuzh, yaitu

suatu tempat yang merupakan catatan tentang segala ketentuan dan

kepastian Allah, Q.S. Al-buruj ayat 21-22.“Bahkan yang didustakan

mereka ialah Al-Qur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam lauh al-

mahfuzh” (QS.Al-Buruj : 21-22).

2. Al-Qur’an diturunkan dari Lauh Al-Mahfuzh ke Bait Al-Izzah( tampat

yang berada di langit dunia), sebagaimana firman Allah dalam surat Al-

Qadar ayat 1.”Sesungguhnya Kami telah menurunkan-nya (Al-Qur’an)

pada malam kemuliaan”

3. Al-Qur’an diturunkan dari Bait Al-Izzah ke dalam hati Nabi dengan jalan

berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan. Hal ini diisyaratjkan dalam

Q.S. Asy-Syuaro ayat 193-195:“Dia dibawa turun oleh ar-ruh al-Amin

(Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang

diantara orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas”.

Masa turunnya Al-Qur’an dapat dibagi ke dalam dua periode.

Page 9: Agama Makalah Final

a. Perode pertama disebut periode makiyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan

ketika Nabi Muhammad masih bermukim di Mekah, yaitu 12 tahun 5

bulan 13 hari yaitu dari 17 Ramadhan tahun 41 dari kelahiran Nabi.

b. Perode kedua disebut periode Madaniyah, yaitu ayat-ayat yang diturunkan

ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9

hari, yakni dari

permulaan Rabiul awal tahun 54 dari kelahiran Nabi sampai 9 Djulhijjah

tahun 63 dari kelahiran Nabi. Hal ini menandakan bahwa Al-Qur’an

mempunyai hubungan dialektis dengan situasi dan tempat dimana ia

diturunkan.

  Turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur mempunyai hikmah dan

faedah yang besar sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon ayat

32.Di samping itu masih banyak pula hikmah yang terkandung dalam hal

diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur sebagai berikut:

1. Untuk meneguhakan hati Nabi Muhammad SAW Mengingat watak keras

masyarakat yamg dihadapi Nabi, maka dengan turunnya Al-Qur’an secara

berangsur-angsur akan memperkuat hati Nabi.

2. Sebagai Mukjizat Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi Nabi

dari kaumnya baik dari pertanyaan yang memojokkan. Turunnya wahyu

yang berangsur-angsur itu tidak saja menjawab pertanyaan itu bahkan

menantang mereka untuk membuat sesuatu yang serupa dengan Al-

Qur’an.

3. Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman Al-Qur’an.  Sekiranya Al-

Qur’an turun sekaligus tentu sulit untuk memahami dan menghafal isinya.

4. Untuk menerapkan hukum secara bertahap.

5. Sebagai bukti bahwa Al-Qur’an adalah bukan rekayasa Nabi Muhammad

atau manusia biasa. Meskipun rangkaian ayatnya turun selama 23 tahun

tetapi sistematika dan kandungannya tetap konsisten.

Al Quran yang dibagi dalam 30 juz, terdiri dari 6326 ayat atau 114 surah,

Page 10: Agama Makalah Final

74437 kalimat atau 325345 huruf itu diturunkan dalam dua periode yaitu Makkah

(surah Makkiyah) dan Madinah (surah Madaniyah), dengan kurun waktu 22 tahun

2 bulan 22 hari terhitung mulai tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahiran

Nabi saw sampai dengan turunnya ayat yang terakhir tanggal 9 Zulhijah tahun ke-

63 dari usia Nabi Muhammad SAW.

a.    Penulisan Al-Qur’an pada Masa Nabi

Pada masa nabi, kedatangan wahyu tidak saja di ekspresikan dalam bentuk

hafalan tetapi juga dalam bentuk tulisan, nabi memiliki sekretaris pribadi yang

khusus bertugas mencatat wahyu. Mereka adalah Abu Bakar, Umar bin Khatab,

Utsman bin Afan, Ali bin Abi tholib, Abban bin sa’id, Khalid bin Al-walid, dan

Muawiyyah bin Abi Sufyan. Mereka menggunakan alat tulis sederhana dan

berupa lontaran kayu, pelepah kurma, tulang belulang, dan batu.

Kegiatan tulis menulis Al-Qur’an tadi didasarkan pada hadits Nabi yang

diriwayatkan oleh Muslim: “Janganlah kamu menulis sesuatu yang berasal dariku,

kecuali Al-Qur’an. Barangsiapa telah menulis dariku selain al-Qur’an, hendaklah

ia menghapusnya” (HR. Muslim).

  Diantara faktor yang mendorong penulisan Al-Qur’an pada masa nabi adalah :

1. Mem-back up hafalan yang telah dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya

2. Mempresentasikan wahyu dengan cara paling sempurna

b.Penulisan Al-Qur’an pada Masa Khulafa Al-Rasyidin

Pada masa Abu Bakar As-siddiq

Pada dasarnya, seluruh Al-Qur’an sudah ditulis pada waktu Nabi masih

ada. Hanya saja, pada saat itu surat-surat dan ayat-ayatnya ditulis dengan

terpencar-pencar. Dan orang yang pertama kali menyusunnya dalam suatu mushaf

Page 11: Agama Makalah Final

adalah Abu Bakar As-Siddiq. Usaha pengumpulan Al-Qur’an yang dilakukan Abu

Bakar terjadi setelah perang yamamah pada tahun 12 H.

Karena khawatir kelestarian Al-Qur’an hilang, Zaid bin Tsabit salah

seorang sekretaris Nabi yang muda dan pintar ditugaskan untuk melacak kembali

al-Qur’an. Dalam melaksanakan tugasnya Zaid menetapkan kriteria yang ketat

untuk setiap ayat yang dikumpulkannya. Ia tidak menerima ayat yang hanya

berdasarkan hafalan, tanpa didukungt tulisan.

Sikap kehati-hatian Zaid dalam mengumpulkan Al-Qur’an atas dasar

pesan Abu Bakar: “Dudulah kalian di pintu masjid. Siapa yang datang kepada

kalian membawa catatan al-Qur’an dengan dua saksi, maka catatlah”.Riwayat

yang berkaitan juga dikeluarkan Ibn Abi Dawud melalui jalan Yahya bin

Abdirrahman bin Hatib yang menceritakan bahwa Umar berkata:

Artinya:

“siapa saja pernah mendengar beberapa saja ayat Al-Qur’an dari rasulullah,

sampaikalah (kepada zaid). Dan (pada waktu itu) para sahabat telah menulisnya

pada subut, papan, dan pelepah kurma. Zaid tidak menerima laporan ayat dari

siapa pun sebelum diperkuat dua saksi.

Pekerjaan yang dibebankan pada pundak Zaid dapat diselesaikan dalam

waktu kurang lebih satu tahun, yaitu pada tahun 13 H. Setelah Abu Bakar wafat,

suhuf-suhuf Al-Qur’an itu disimpan Khalifah Umar dan ketika Umar wafat,

mushaf itu disimpan Hafsa, bukan oleh Utsman bin Afan.

 Pada masa Utsman bin Afan

  Satu prinsip yang mereka ikuti dalam menjalankan tugas ini adalah bahwa

dalam kasus kesulitan bacaan, dialek Quraisy suku dari mana Nabi berasal- harus

dijadikan pilihan. Dengan demikian, suatu naskah otoritatif (absah) Al-Qur’an,

yang sering juga disebut mushaf ‘Utsmani, telah ditetapkan. Sejumlah salinannya

dibuat dan dibagikan ke pusat- pusat utama daerah Islam.‘Utsman memutuskan

Page 12: Agama Makalah Final

agar mushaf-mushaf yang beredar adalah mushaf yang memenuhi persyaratan

berikut:

a).Harus terbukti mutawatir, tidak ditulis berdasarkan riwayat ahad,

b).Mengabaikan ayat yang bacaannya dinasakh dan ayat tersebut tidak diyakini

dibaca kembali dihadapan Nabi pada saat-saat terakhir,

c).Kronologi surat dan ayat seperti yang dikenal sekarang ini, berbeda dengan

mushaf Abu Bakar yang susunan suratnya berbeda dengan mushaf ‘Utsmani,

d).Sistem penulisan yang digunakan mushaf mampu mencakupi qira’at yang

berbeda sesuai dengan lafadz-lafadz Al-Qur’an ketika turun,

e).Semua yang bukan termasuk Al-Qur’an dihilangkan.

 Perbedaan penulisan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar dan pada masa Utsman

adalah sebagai berikut ini :

Pada Masa Abu Bakar

1. Motivasi penulisannya adalah khawatir sirnanya Al-Qur’an dengan

syahidnya beberapa penghafal Al-Qur’an pada Perang Yamamah.

2. Abu Bakar melakukannya dengan mengumpulkan tulisan- tulisan Al-

Qur’an yang terpencar- pencar pada pelepah kurma, tulang, dan

sebagainya.

Pada Masa Utsman bin ‘Affan

1. Motivasi penulisannya karena terjadinya banyak perselisihan di dalam cara

membaca Al-Qur’an (qira’at).

2. Utsman melakukannya dengan menyederhanakan tulisan mushaf pada satu

huruf dan tujuh huruf yang dengannya Al- Quran turun.

Page 13: Agama Makalah Final

 

Penyempurnaan Penulisan Al-Qur’an setelah Masa Kholifah

Mushaf yang ditulis atas perintah ‘Utsman tidak memiliki harakat dan

tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at yang tujuh. Pada masa

Khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidakmemadainya mushaf ini telah

dimaklumi para sarjana muslim terkemuka saat itu dan karena itu pula

penyempurnaan mulai dilakukan. Dua tokoh yang berjasa dalam hal ini, yaitu

‘Ubaidillah bin Ziyad (w.67 H) dan Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi (w.95 H).

  Upaya penyempurnaan itu tidak berlangsung sekaligus, tetapi bertahap dan

dilakukan oleh setiap generasi sampai abad III H. Ketika proses penyempurnaan

naskah Al-Qur’an selesai dilakukan tercatat tiga nama orang yang pertama kali

meletakkan tanda titik pada mushaf ‘Utsman, yaitu Abu Al-Aswad Ad-Dauli,

Yahya bin Yamar, dan Nashr bin ‘Ashim Al-Laits. Adapun orang-orang yang

pertama kali meletakkan hamzah, tasydid, Al-raum, dan Al-isymam adalah Al-

Khalid bin Ahmad Al-Farahidi Al-Azdi yang diberi kunyah Abu Abdirrahman.

Rasm Al-Qur’an

1. Pengertian Rasm Al-Qur’an

Yang dimaksud dengan rasm Al-Qur’an atau rasm ‘Utsmani adalah ilmu yang

mempelajari tentang penulisan mushaf Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara

khusus, baik dalam penulisan lafadz-lafadznya maupun bentuk-bentuk huruf yang

digunakannya, yang ditetapkan pada masa khalifah ‘Utsman bin Affan.

1. Para ulama meringkas kaidah-kaidah itu menjadi enam istilah, yaitu :

1. Al-Hadzf (membuang, menghilangkan, atau meniadakan huruf)

2. Al-Jiyadah (penambahan),

3. Al-Hamzah, salah satu kaidahnya bahwa apabila hamzah ber-

harakat sukun, ditulis dengan huruf ber-harakat yang sebelumnya.

Page 14: Agama Makalah Final

4. Badal(penggantian), seperti alif ditulis dengan wawu sebagai

penghormatan

5. Washal dan Fashal (penyambungan dan pemisahan)

6. Kata yang Dapat dibaca dua bunyi

1. Pendapat para Ulama Sekitar Rasm Al-Qur’an

Para ulama telah berbeda pendapat mengenai status rasm Al-Qur’an (tata cara

penulisan Al-Qur’an) :

1. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa rasm ‘Utsmani itu bersifat

tauqifi, yakni bukan produk budaya manusia yang wajib diikuti siapa saja

ketika menulis Al-Qur’an.mereka juga memandang bahwa rasm ‘Utsmani

memiliki rahasia-rahasia yang sekaligus memperlihatkan makna-makna

yang tersembunyi.

2. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa rasm ‘Utsmani bukan tauqifi,

tetapi merupakan kesepakatan cara penulisan (ishthilahi) yang disetujui

“Utsman dan diterima umat, sehingga wajib diikuti daan ditaati siapapun

yang menulis Al-Qur’an.

3. Sebagian lagi dari mereka mberpendapat bahwa rasm ‘Utsmani bukanlah

tauqifi. Tidak ada halangan untuk menyalahinya tatkala suatu generasi

sepakat menggunakan cara tertentu untuk menulis Al-Qur’an yang nota-

benenya berlainan dengan rasm “Utsmani.

  Berkaitan dengan ketiga pendapat di atas, Al-Qaththan memilih pendapat

kedua karena lebih memungkinkan untuk memelihara Al-Qur’an dari perubahan

dan penggantian hurufnya. Seandainya setiap masa diperbolehkan menulis Al-

Qur’an sesuai dengan tren tulisan pada masanya,menurutnya, perubahan tulisan

Al-Qur’an terbuka lebar pada setiap masa. Padahal, setiap kurun dan waktu

memiliki tren tulisan yang berbeda-beda

Kandungan dan Fungsi Al Quran

Page 15: Agama Makalah Final

Al Quran yang diturunkan oleh Allah dengan cara berangsur-angsur

selama 22 tahun 2 bulan 22 hari berintikan :

1. Petunjuk mengenai aqidah yang harus diyakini manusia yang meliputi

keesaan Tuhan dan kepercayaan adanya hari kebangkitan, perhitungan serta

pembalasan kelak.

2. Petunjuk mengenai syariah yaitu mengenai jalan yang harus diikuti manusia

dalam berhubungan dengan Allah dan sesama insan demi kebahagiaan hidup

dunia dan akhirat.

3. Petunjuk tentang akhlak mengenai yang baik dan buruk baik kehidupan

individual maupun kehidupan sosial.

4. Memuat kisah-kisah sejarah dari umat manusia di jaman lampau yang

memberikan pelajaran.

5. Memberikan peringatan tentang kejadian-kejadian dan berita di masa

mendatang, meliputi kehidupan akhirat dan hari akhir. Kehidupan di hari

akhir di tuliskan di dalam Al Quran surat Al-Haqqah (69 : 13-16) dan Az-

Zummar (39 : 68)

6. Benih dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, misalnya proses pembentukan

manusia yang erat kaitannya dengan prinsip kedokteran, yang dijelaskan

dalam Al Quran surat Al-Mu‟min (67 : 1).

7. Sebagai sumber disiplin ilmu hukum, yang tercantum dalam surat An-Nissa

(4 : 135).

8. Hukum yang berlaku bagi alam semesta, yang dimaksud hukum alam atau

sunnatullah yang berlaku di alam semesta antara lain bersifat pasti, tetap, dan

objektif.

Sebagai sumber hukum Islam Al-Qur'an mengandung 3 pokok

pengetahuan hukum yang mengatur tentang kehidupan umat manusia yaitu :

1. Hukum yang berkaitan dengan aqidah, yakni ketetapan tentang wajib

beriman kepada Allah SWT, Malaikat, kitab-kitab-Nya, para Rasul, hari akhir

Page 16: Agama Makalah Final

dan takdir.

2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlaq (budi pekerti), yaitu ajaran agar

seorang muslim memiliki sifat mulia dan menjauhi sifat tercela.

3. Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia yang terdiri dari

ucapan, perbuatan, perjanjian dan lain-lain. Hukum yang berkaitan dengan

amal perbuatan ini terbagi menjadi dua yaitu :

Fungsi Al-Qur‟an antara lain :

1. Sebagai pedoman hidup manusia

H.Abd. Rauf Aliah mengatakan ayat-ayat Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup

umat manusia, penyajiannya disampaikan dalam berbagai bentuk. Salah satu

bentuk penyajiannya adalah berbentuk kisah atau cerita. Surat Yusuf

merupakan salah satu bentuk penyajian Al-Qur‟an yang disajikan dalam

bentuk cerita, Nabi Yusuf AS dikisahkan memperjuangkan niali-nilai

kebaikan dan kebenaran. Ayat-ayat yang terdapat dalam Al-Qur‟an

mengandung segi-segi kesusastraan dan pelajaran hidup yang sangat tinggi.

2. Sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa (Al-Huda)

Al-Qur‟an adalah petunjuk hidup bagi umat manusia. Kita tidak akan tersesat

apabila menjadikan Al-Qur‟an sebagai petunuk hidup. Allah berfirman :” Dan

sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Al-Qur‟an), kami

beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak

perlu takut rugi dan dosa” (QS Al Jin [72]:13)

3. Sebagai mu‟jizat bagi kebesaran Nabi Muhammad SAW

Al-Qur‟an diturunkan secara bertahap kepada NAbi Muhammad SAW. Al-

Qur‟an adlah mu‟jizat terbesar Nabi Muhammad SAW. Al-Quran

membernarkan kitab-kitab terdahulu. “tidak mungkin Al-Quran ini dibuat

oleh selain Allah. Akan tetapi ia membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya

dan menjelaskan hukum-hukum yang ditetapkannya. Tidak ada keraguan

didalamnya dari Tuhan semesta alam” (QS. 10:37)

Page 17: Agama Makalah Final

4. Sebagai sumber hidayah dan syari‟ah

Sebagai sumber hidayah Al-Qur‟an memiliki banyak sekali kisah. Dengan

kita membacanya dan berusaha memahaminya maka Allah akan membukakan

telinga yang tuli, mata yang buta, dan hati yang lalai kepada jalan kebenaran.

Allah berfirman :”Alif Lam Ra. Kami turunkan kepadamu (Muhammad) agar

engkau mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang

benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha

Perkasa Maha

Terpuji.” (QS Ibrahim [14]:1)

5. Sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil (Al-Furqon)

Sehebat apapun manusia, manusia tetaplah makhluk yang dhalif. Ilmu yang

diberikan hanya sedikit QS Al-Isra‟ [17:85] “Dan mereka bertanya kepadamu

(Muhammad) tentang ruh. Katakanlah “Ruh itu termasuk uurusan Tuhanku,

sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit”

Kata al-furqan merupakan bentuk mashdar dari kata faraqa (memisahkan).

Makna itu adalah Al-Qur‟an membedakan dan memisahkan antara yang hak

dan yang bathildengan hukum-hukumnya, atau antara yang dikokohkan dan

dibatalkan. Dalam Al-Qur‟an dibedakan antara hak dan bathil, muslim dan

kafir, halal dan haram.

6. Sebagai penjelasan (Al-Bayyinah), yang memberikan penjelasan segala

sesuatu yang dipertanyakan oleh manusia. Al-Qur‟an sebagai Al-Bayyinat

berfungsi memberikan penjelasan tentang apa-apa yang dipertanyakan oleh

manusia. Dalam fungsinya sebagai AL-Bayyinat Al-Qur‟an harus dijadikan

rujukan semua peraturan yang dibuat manusia. Allah berfirman :” Inilah (Al-

Qur‟an ) suatu keterangan yang jelas untuk semua manusia, dan menjadi

petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa” (QS Ali Imraan

[3]:138)

7. Sebagai sumber hukum Islam

Al-Qur‟an sebagai sumber hukum Islam bersifat universal. Ayat Al-Qur‟an

merupakan dasar yang harus dijalankan bagi umat manusia. Dalam membuat

sebuah hukum atau peraturan Al-Qur‟an menjadi patokannya.

Page 18: Agama Makalah Final
Page 19: Agama Makalah Final

2.3 AL-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Manusia

Al-Quran sejatinya diturunkan oleh Allah untuk menjadi petunjuk,

penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda antara hak dan batil, benar dan salah,

baik dan buruk serta terpuji dan tercela. Karenanya al-Quran itu harus dijadikan

pedoman hidup. Untuk itu keimanan terhadap al-Quran haruslah totalitas,

keseluruhannya, bagian per bagiannya, dan ayat per ayat yang ada di dalamnya.

Mengingkari satu ayat al-Quran telah cukup menjerumuskan seseorang dalam

kekafiran (QS. an-Nisa’ [04]:150-151).

Keimanan terhadap al-Quran itu mengharuskan untuk tidak bersikap

‘diskriminatif’ terhadap seluruh isi dan kandungan al-Quran. Tidak boleh terjadi,

sikap bisa menerima tanpa reserve hukum-hukum ibadah atau akhlak, tetapi

menolak hukum-hukum al-Quran tentang kekuasaan, pemerintahan, ekonomi,

pidana, atau hubungan internasional. Sebab semuanya sama-sama berasal dari al-

Quran dan sama-sama merupakan wahyu Allah SWT.

Karena itu tidak semestinya muncul sikap berbeda terhadap satu ayat

dengan ayat lainnya. Jika ayat Kutiba ‘alaykum ash-shiyâm -diwajibkan atas

kalian berpuasa- (QS. al-Baqarah [02]: 183), diterima dan dilaksanakan, maka

ayat Kutiba ‘alaykum al-qishâsh -diwajibkan atas kalian qishash- (QS. al-Baqarah

[02]: 178); atau Kutiba ‘alaykum al-qitâl -diwajibkan atas kalian perang- (QS. al-

Baqarah [02]: 216) tentu juga harus diterima dan dilaksanakan. Tidak boleh

muncul sikap keberatan, penolakan, bahkan penentangan dengan dalih apa pun.

Sikap ‘diskriminatif’ akan berujung pada terabaikannya sebagian ayat al-Quran.

Itu merupakan sikap mengimani sebagian al-Quran dan mengingkari sebagian

lainnya. Sikap itu diancam oleh Allah akan mendapat kehinaan di dunia dan azab

pedih di akhirat (QS al-Baqarah [2]: 85).

Menjadikan al-Quran sebagai pdoman hidup itu mengharuskan kita untuk

mengambil dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dan hukum-hukum yang

diberikan oleh al-Quran dan hadits Nabi saw, yakni hukum-hukum syariah Islam.

Page 20: Agama Makalah Final

Sebab al-Quran juga memerintahkan kita untuk mengambil apa saja yang dibawa

Nabi saw dan meninggalkan apa saja yang beliau larang (QS al-Hasyr [33]: 7).

Ketentuan dan hukum yang dibawa oleh al-Quran dan hadits itu mengatur

seluruh segi dan dimensi kehidupan (QS. an-Nahl [16]: 89). Berbagai interaksi

yang dilakukan manusia, baik interaksi manusia dengan Tuhannya, dengan

dirinya sendiri, maupun dengan sesamanya, semua berada dalam wilayah hukum

al-Qur’an dan hadits.

Hanya saja, ada sebagian hukum itu yang hanya bisa dilakukan oleh

negara, semisal hukum-hukum yang berkaitan dengan pemerintahan dan

kekuasaan, ekonomi, sosial, pendidikan, politik luar negeri, sanksi pidana, dsb.

Hukum-hukum seperti itu tidak boleh dikerjakan individu dan hanya sah

dilakukan oleh imam yakni khalifah atau yang diberi wewenang olehnya.

Karena itu, menjadikan al-Quran sebagai pedoman hidup itu tidak akan

sempurna kecuali sampai pada penerapan hukum-hukum syariah Islam dalam

seluruh aspek kehidupan secara utuh dan totalitas. Dan itu tidak mungkin kecuali

melalui kekuasaan pemerintahan dan dalam bingkai sistem yang menerapkan

syariah, yang tidak lain sistem Khilafah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Peringatan

Nuzulul Quran tahun ini hendaknya kita jadikan momentum untuk berkomitmen

mewujudkan semua itu dalam tataran riil. Untuk itu hendaknya kita renungkan

firman Allah SWT:

يشقى[ ( وال يضل فال هداي اتبع فمن هدى مني يأتينكم ا ومن) 123فإم

[ ضنكا معيشة له فإن ذكري عن أعرض

Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang

mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan

barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya

penghidupan yang sempit

(QS Thaha ]20[ 12-124)

Page 21: Agama Makalah Final
Page 22: Agama Makalah Final

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. Al Quran menurut bahasa berarti bacaan, sedangkan menurut istilah, Al Quran

adalah kumpulan wahyu Allah SWT, yang yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW, dengan perantaraan malaikat Jibril yang dihimpun dalam

sebuah kitab suci untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia dan

membacanya termasuk ibadah.

2. Al Quran sebagai sumber ajaran Islam yang pertama dan utama berarti Al

Quran adalah sebagai sumber tuntunan hidup manusia dan merupakan rujukan

utama bagi manusia untuk menentukan hukum dan aturan-aturan yang berlaku

sesuai syariat Allah

3. Sumber ajaran Islam pertama dan utama adalah Al-Qur‟an yang langsung dari

Allah SWT, dan dijabarkan lebih detail dalam Hadits/As-Sunnah dari Nabi

Muhammad SAW. Sedangkan yang ketiga (ijtihad) merupakan hasil pemikiran

umat Islam, yakni para ulama mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap

mengacu kepada Al Quran dan As Sunnah.

3.2 Penutup

Demikianlah makalah ini kami buat. Kami berharap dengan adanya makalah ini bisa membantu pembacanya dalam memahami makna dan keutamaan Al-Quran sebagai wahyu yang diturunkan Allah SWT untuk umat manusia.

Page 23: Agama Makalah Final

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. [online] http://penmuslim.com/Al-Qur‟an-adalah-huda-petunjuk diakses 13 Februari 2015.

Anonim. 2014. [online] http://quran.al-shia.org/id/lib/24.htm diakses 13 Februari 2015

Berahim, Abdullah. 2013. Al-Qur‟an Sebagai Sumber Hukum Islam. Palu. [online] https://docs.google.com/file/d/0B5DxaF_9ujxbbmE%cVpQbThob1E/edit diakses 13 Februari 2015.

Fadhilah, NA. 2014. [online] http://ejournal.unmuha.ac.id/index.php/mentari/article/view/22 diakses 13 Februari 2015.

Page 24: Agama Makalah Final

MAKALAH

AL-QUR’AN SEBAGAI

SUMBER AJARAN ISLAM YANG PERTAMA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Agama dan Etika Islam tahun ajaran

2014/2015 Institut Teknologi Bandung

OLEH:

KELOMPOK 1

AEI K-15

Fania Febi Rahmadani 10613033

Oriza Sativa 10613029

Rahma Dona 10613057

Annisa Wisdayati 15013061

Jati Yuniasih

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2015

Page 25: Agama Makalah Final