makalah franchise final edition

27
“FRANCHISE” (WARALABA) Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis Dosen Pengampu : Hasan, SE, MM Oleh : HUSEN HASAN FAJAR YOGA SUSANTO. HERI MARWOTO NUNU NUGRAHA

Upload: nunu-nugraha

Post on 30-Jun-2015

3.102 views

Category:

Economy & Finance


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah franchise final edition

“FRANCHISE”

(WARALABA)

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar BisnisDosen Pengampu : Hasan, SE, MM

Oleh :

HUSENHASAN

FAJAR YOGA SUSANTO.HERI MARWOTONUNU NUGRAHA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MH. THAMRINJalan Raya Pondok Gede No. 23-25 Kramat Jati – Jakarta Timur 13550

Telp. 021-8906411 Fax. 021-80922352014

Page 2: Makalah franchise final edition

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang

Franchise (waralaba) sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Bisnis di

Fakultas Ekonomi Universitas MH. Thamrin. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca, Amin.

Jakarta, 03 Februari 2014

Penulis

Page 3: Makalah franchise final edition

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................2

1.4 Manfaat.........................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Sejarah Franchise.........................................................................................3

2.2 Pengertian Franchise ...................................................................................3

2.3 Jenis Franchise.............................................................................................5

2.4 Keuntungan dan Kekurangan Franchise.......................................................6

2.5 Penyebaba Kegagalan Franchisor dan Franchisee.......................................7

2.6 Kriteria Franchise.........................................................................................8

2.7 Poin-poin yang harus diperhatikan dalam memilih bisnis Franchise

makanan Tradisional ...................................................................................9

2.8 Langkah-langkah membuat bisnis Franchise ……………………………. 11

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.......................................................................................................12

3.2 Saran.............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................14

Page 4: Makalah franchise final edition

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Franchise atau yang sering dikenal dengan waralaba adalah hak-hak untuk

menjual produk atau jasa maupun layanan. Menurut pemerintah Indonesia,

waralaba merupakan perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk

memanfaatkan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual. Franchise pada

hakekatnya adalah sebuah konsep pemasaran dalam memperluas jaringan usaha

secara tepat. Dengan demikian, franchise bukanlah sebuah alternatif bisnis

melainkan salah satu cara yang sama kuatnya, sama strategisnya dengan cara

konvensional dalam mengembangkan usaha. Sistem bisnis franchise memiliki

banyak kelebihan, seperti halnya pada pendanaan, sumber daya manusia (SDM),

manajemen dan tingkat kesulitan dalam pemasaran kecuali jika pemilik usaha

tersebut mau berbagi dengan pihak lain. Di Indonesia, sistem bisnis franchise

sangat diminati oleh pebisnis franchise asing dimana mereka memberikan izin

kepada pengusaha lokal untuk mengelola franchise asing tersebut dan tentunya

akan berakibat menimbulkan saingan yang berat bagi pengusaha kecil lokal yang

bergerak di bidang usaha bisnis.

Bisnis franchise juga dikenal dengan jalur distribusinya yang sangat efektif

untuk mendekatkan produk kepada konsumennya melalui tangan-tangan

franchisee. Satu hal yang menarik dari bisnis franchise yang semakin kesini

semakin maju adalah banyaknya bisnis atau usaha yang ditawarkan kepada para

konsuen dengan berbagai jenis produk barang maupun jasa. Begitu menarik dan

menguntungkannya jenis bisnis franchise ini, maka pemerintah berkepentingan

pula untuk mengembangkan bisnis di Inonesia guna terciptanya iklim kemitraan

usaha melalui pemanfaatan lisensi sistem bisnis franchise. Di Indonesia, kini

mulai banyak menjual aneka makanan dan minuman modern yang pemasarannya

dilakukan di pusat-pusat pertokoan atau di pinggir-pinggir jalan perkotaan yang

sangat mudah dijangkau oleh masyarakat. Beberapa contoh bisnis franchise yang

Page 5: Makalah franchise final edition

sangat mudah ditemukan tersebut, yaitu Pizza Hut, Mc. Donal, Dunkin’ donuts,

Rocket Chiken dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian yang dijelaskan dalam latar belakang, maka makalah ini akan

difokuskan pada permasalahan tentang

1.2.1 Bagaimana sejarah tentang bisnis franchise?

1.2.2 Apa pengertian franchising?

1.2.3 Apa saja jenis bisnis franchise?

1.2.4 Apa saja keuntungan dan kekurangan bisnis franchise?

1.2.5 Apa saja penyebab kegagalan franchisor dan franchise?

1.2.6 Apa saja kriteria bisnis franchise?

1.2.7 Apa saja poin-poin yang harus diperhatikan dalam memilih bisnis franchise

makanan tradisional?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah

1.3.1 Untuk mengetahui sejarah tentang bisnis franchise.

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian franchising

1.3.3 Untuk mengetahui jenis bisnis franchise.

1.3.4 Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan bisnis franchise.

1.3.5 Untuk mengetahui penyebab kegagalan franchisor dan franchise.

1.3.6 Untuk mengetahui kriteria bisnis franchise.

1.3.7 Untuk mengetahui poin-poin yang harus diperhatikan dalam memilih bisnis

franchise makanan tradisional.

1.4 Manfaat

Berdasarkan pada tujuan makalah, maka hasil makalah ini diharapkan dapat

menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi pembaca dalam bidang bisnis

khususnya tentang bisnis franchise.

.

Page 6: Makalah franchise final edition

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sejarah Franchise

Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine

Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Pola itu kemudian diikuti oleh

perusahaan otomotif General Motor Industry yang melakukan penjualan

kendaraan bermotor dengan menunjuk distributor franchise pada tahun 1898.

Selanjutnya, diikuti pula oleh perusahaan-perusahaan soft drink di Amerika

sebagai saluran distribusi di AS dan negara-negara lain. Sedangkan di Inggris

waralaba dirintis oleh J Lyons melalui usahanya Wimpy and Golden Egg pada

dekade 60an. Di Indonesia franchise dikenal sejak era 70an ketika masuknya

Shakey Pisa, KFC, Swensen dan Burger King. Perkembangannya terlihat sangat

pesat dimulai sekitar 1995. Data Deperindag pada 1997 mencatat sekitar 259

perusahaan penerima waralaba di Indonesia. Setelah itu, usaha franchise

mengalami kemerosotan karena terjadi krisis moneter. Para penerima waralaba

asing terpaksa menutup usahanya karena nilai rupiah yang terperosok sangat

dalam. Hingga 2000, franchise asing masih menunggu untuk masuk ke Indonesia.

Hal itu disebabkan kondisi ekonomi dan politik yang belum stabil ditandai dengan

perseteruan para elit politik. Barulah pada 2003, usaha franchise di tanah air

mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Franchise Indonesia dimulai dengan hadirnya brand franchise asing seperti

KFC, Mc. Donald, Dunkin Donuts dan brand lainnya. Dan kemudian terjadilah

proses perbandingan (benchmarking). Lalu timbulah franchise lokal dan tumbuh

sampai saat ini dan mengalami kejayaan. Pertumbuhan franchise di Indonesia

yang ternyata mempunyai sejarah yang cukup panjang dan berliku.

Berawal dari sebuah pemikiran bahwa franchise sukses dapat memacu

perekonomian di Negara maju seperti Amerika dan di Negara maju lainnya.

Franchise juga dapat memberikan lapangan pekerjaan untuk para tenaga kerja.

Maka dimulailah sebuah usaha untuk mendata usaha franchise yang ada di

Page 7: Makalah franchise final edition

Indonesia usaha franchise yang ada di Indonesiayang menggandeng International

Labour Organization (ILO).

Untuk proses di lapangannya sendiri berupa pelaksanaan pengumpulan dan

pengelolaan data-data dilaksanakan oleh LPPM (Lembaga Pengembangan dan

Pendidikan Managemen dengan melakukan“BaselineStudy.” Sementara dari ILO

sendiri mendatangkan seorang pakar franchise dari Amerika Mr. Martin

Mendelsohn, untuk mempelajari, menganalisa situasi dan kondisi untuk

merekomendasikan jalan/cara yang akan ditempuh. “Saya pertama kali datang ke

Indonesia sekitar tahun 1999 atas permintaan dari ILO untuk memberikan saran

kepada pemerintah tentang bagaimana mendorong pertumbuhan franchising dan

membantu membentuk sebuah asosiasi franchise,” ujar orang yang sudah dua kali

berkunjung ke Indonesia ini. Semenjak kedatangannya ke Indonesia, telah

melibatkan banyak usaha local dalam pertemuan-pertemuan koordinasi maupun

dalam diskusi bilateral untuk selalu melibatkan pihak swasta di Indonesia.

Dasar hukum franchise:

1. Perjanjian sebagai dasar hukum KUH Perdata pasal 1338 (1), 1233 s/d 1456

KUH Perdata, para pihak bebas melakukan apapun sepanjang tidak

bertentangan dengan hukum yang berlaku, kebiasan, kesopanan atau hal-hal

lain yang berhubungan dengan ketertiban umum, juga tentang syarat-syarat

sahnya perjanjian.

2. Hukum keagenan sebagai dasar hukum; KUH Dagang (Makelar &

Komisioner), ketentuan-ketentuan yang bersifat administratif seperti berbagai

ketentuan dari Departemen Perindustrian, Perdagangan dan lain-lain.

Seringkali ditentukan dengan tegas dalam kontrak franchise bahwa di antara

pihak franchisor dengan franchisee tidak ada suatu hubungan keagenan.

3. Undang-undang Merek, Paten dan Hak Cipta sebagai dasar hukum;

berhubung ikut terlibatnya merek dagang dan logo milik pihak franchisor

dalam suatu bisnis franchise, apalagi dimungkinkan adanya suatu penemuan

baru oleh pihak franchisor, penemuan dimana dapat dipatenkan. UU No.19

(1992) Merek, UU No 6 (1982) Paten, UU No.7 (1987) Hak Cipta.

Page 8: Makalah franchise final edition

4. UU Penanaman Modal Asing sebagai dasar hukum; Apabila pihak franchisor

akan membuka outlet di suatu Negara yang bukan negaranya pihak franchisor

tersebut maka sebaiknya dikonsultasi dahulu kepada ahli hukum penanaman

modal asing tentang berbagai kemungkinana dan alternatif yang mungkin

diambil dan yang paling menguntungkannya. Franchise justru dipilih untuk

mengelak dari larangan-larangan tertentu bagi suatu perusahaan asing ketika

hendak beroperasi lewat direct investment.

2.2 Pengertian Franchising

Franchising (pewaralabaan) adalah pemberian sebuah lisensi oleh seseorang

kepada pihak lain. Lisensi tersebut dapat memberikan hak kepada franchise untuk

menggunakan merek dagang franchisor dan seluruh elemen yang diperlukan

untuk menjalankan bisnisnya dengan dasar-dasar yang telah ditentukan. Selain itu,

ada yang menyebutkan bahwa definisi Franchising berasal dari kata wara yang

berarti istimewa dan laba yang berarti keuntungan, yang berarti suatu usaha akan

memberikan keuntungan yang istimewa. Franchising merupakan suatu konsep

pemasaran untuk memperluas jaringan usaha secara cepat. Jadi, franchising bukan

suatu alternatif melainkan suatu cara yang sama kuat, sama strategsi dengan cara

konvensional untuk pengembangan usaha.

Sistem franchise memiliki banyak kelebihan terutama dalam pendanaan,

SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk berbagi dengan

pihak lain. Franchising juga dapat di artikan sebagai hak-hak untuk menjual suatu

produk atau jasa maupun layanan. Franchising juga dikenal sebagai jalur

distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumennya

melalui tangan-tangan franchise.

Setiap negara memiliki definisi sendiri tentang franchise. Amerika melalui

International Franchise Association (IFA) mendefinisikan franchise sebagai

hubungan kontraktual antara franchisor dengan franchise, franchisor

berkewajiban menjaga kepentingan secara continue pada bidang usaha yang

dijalankan oleh franchise misalnya lewat pelatihan, di bawah merek dagang yang

Page 9: Makalah franchise final edition

sama, format dan standar operasional atau kontrol pemilik (franchisor), dimana

franchise menamankan investasi pada usaha tersebut dari sumber dananya sendiri.

Berbeda halnya dengan British Franchise Association yang mengemukakan

bahwa garansi lisensi kontraktual oleh satu orang (franchisor) ke pihak lain

(franchise).

Menurut Campbell Black dalam bukunya Black’s Law Dict menjelaskan

franchise sebagai sebuah lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang lain

untuk menjual produk atau servis atas nama merek tersebut.

David J.Kaufmann memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem

pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil (franchise)

yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap akses pasar oleh

franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah asistensi franchisor.

Tidak jauh berbeda dengan definisi Campbell Black, menurut Reitzel, Lyden,

Roberts & Severance, franchise adalah sebuah kontrak atas barang yang

intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan

kepada orang lain (franchise) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada

usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati.

Selain definisi menurut kacamata asing, di Indonesia juga berkembang

definisi franchise. Salah satunya seperti yang diberikan oleh LPPM (Lembaga

Pendidikan dan Pembinaan Manajemen), yang mengadopsi dari terjemahan kata

franchise. LPPM mengartikannya sebagai usaha yang memberikan laba atau

keuntungan sangat istimewa sesuai dengan kata tersebut yang berasal dari wara

yang berarti istimewa dan laba yang berarti keuntungan.

Sementara itu, menurut PP No.16/1997 waralaba diartikan sebagai perikatan

dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau

menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha

yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang

ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan

barang dan atau jasa. Definisi inilah yang berlaku baku secara yuridis formal di

Indonesia.

Page 10: Makalah franchise final edition

Beberapa istilah dasar dalam franchise, yaitu:

1. Franchise

Franchise (waralaba) adalah suatu strategi pengembangan produk, jasa atau

teknologi yang saling berkerjasama secara erat antara perusahaan baik secara

hukum maupun financial dan independen yaitu franchisor (pemberi waralaba) dan

franchisee (penerima waralaba).

2. Franchisor

Franchisor (pemberi waralaba) memberikan kepada franchisee hak untuk

menggunakan kekayaan intelektual yang dimilik franchisor dan berkewajiban

mematuhi peraturan yang berlaku. Franchisor sebagai pemimpin perusahaan yang

harus memiliki keahlian dan kompeten dan menghindari tindakan tanpa

pertimbangan matang. Franchisor juga memberikan teknik secara

berkesinambungan, sesuai dengan kontrak franchise tertulis.

3. Franchisee

Franchisee, dalam memberikan kontribusi keuangan/finansial, baik secara

langsung dan tidak langsung, metode dan teknik komersial, prosedur, dsb.

4. Initial service

Jasa-jasa pendahuluan

5. Continuing service

Jasa terus-menerus

6. Initial fee

Biaya keseluruhan item untuk membuka bisnis

7. Frenchise fee

Biaya yang menutupi jasa franchisor

8. Continiung fee

Biaya akan jasa frenchisor nantinya yg secara terus-menerus

2.3 Jenis Bisnis Franchise

Franchise atau waralaba dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Waralaba luar negeri, cenderung lebih disukai karena sistemnya lebih jelas,

merek sudah diterima diberbagai dunia, dan dirasakan lebih bergengsi.

Page 11: Makalah franchise final edition

2. Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-

orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan

cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik

waralaba.

2.4 Keuntungan dan Kekurangan Bisnis Franchise

2.4.1 Keuntungan Bisnis Franchise

Beberapa keuntungan bisnis franchise, yaitu:

1. Bagi para wiraswastawan yang ingin memulai usaha baru akan mendapatkan

rencana operasi bisnis dengan arah yang jelas dari pemberi franchise.

Penerima franchise diberikan nasihat atau sebuah lokasi usaha yang telah

ditetapkan.

2. Pemberi hak bisa mendapatkan manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa

meminjam atau menanggung resiko finansial penting.

3. Tiap-tiap penerimaan hak berdasarkan volume penjualan, organisasi

keseluruhan bisa mengadakan pengiklanan besar-besaran untuk memperkuat

nama franchise.

4. Penerima franchise individu dapat melakukan promosi di daerah mereka

sesuai dengan persetujuan yang ada.

5. Mendapatkan bantuan modal.

6. Profit tinggi karena telah teruji.

7. Standarisasi mutu.

8. Mendapatkan bantuan manajemen.

2.4.2 Kekurangan bisnis franchise

Beberapa kekurangan dari bisnis franchise, yaitu:

1. Menjadi Independen, terdominasi.

2. Tidak mandiri.

3. Kreativitas tidak berkembang.

4. Rentan terhadap perubahan franchisor.

Page 12: Makalah franchise final edition

2.5 Penyebab Kegagalan Franchisor dan Franchise

2.5.1 Penyebab Kegagalan Franchisor

Beberapa penyebab kegagalan franchisor, yaitu:

1. Uji coba yang tidak memadai.

2. Penyeleksian franchise secara sembrono.

3. Pembuatan struktur yang buruk.

4. Franchise kekurangan modal

5. Franchisor menjalankan bisnisnya dengan buruk

2.5.2 Penyebab Kegagalan Franchise

Beberapa penyebab kegagalan franchise, yaitu:

1. Franchise yang puas dengan dirinya sendiri

2. Franchise yang penakut

3. Franchise yang tidak mengikuti sistem

4. Franchise yang berharap terlalu banyak

5. Franchise yang tdk memiliki bakat

6. Campur tangan dari orang lain yang bermain curang

2.6 Kriteria Bisnis Franchise

1. Franchise Industrial

Hubungan yang terjalin antara perusahaan manufaktur dan pedagang besar.

2. Franchise generasi pertama

Hubungan yangg terjalin antara perusahaan manufaktur dan pedagang eceran.

3. Bisnis Franchise yang terjalin antara pedagang besar dan pedagang eceran.

4. Bisnis Franchise yang terjalin antara sesama pedagang eceran.

2.7 Poin-poin yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Bisnis Franchise

Makanan Tradisional

Poin-poin yang harus diperhatikan dalam memilih bisnis franchise makanan

tradisional antara lain:

Page 13: Makalah franchise final edition

1. Punya Hasrat

Memiliki hasrat untuk menjual makanan yang diinginkan juga menjadi modal

penting. Untuk berbisnis retail (perdagangan eceran), harus menyukai bidang

yang akan digeluti. Sehingga, kondisi usaha sedang naik maupun turun, dan tetap

tekun menjalaninya.

2. Riset dan berunding

Teliti dulu pihak yang menjual waralaba, yang disebut juga franchisor, yang

diinginkan. Bandingkan dengan terwaralaba lain yang sejenis. Jangan membeli

usaha dari terwaralaba yang tak jelas identitasnya. Jika perlu, cek ke lembaga

waralaba yang ada di Indonesia. Jika terwaralaba tersebut resmi dan bagus, bisa

dipastikan akan terdaftar di sana. Bila memang suka, barulah berunding untuk

mendapatkan kesepakatan.

3. Cek

Tak ada salahnya mengecek usaha terwaralaba yang diinginkan ke orang

yang sudah lebih dulu menjadi pewaralabanya, baik yang masih berjualan maupun

yang tidak.

4. Hak cipta

Teliti lebih dulu hak cipta makanan milik terwaralaba yang sudah diincar

untuk dibeli. Jangan sampai hak cipta yang diklaim olehnya, ternyata milik pihak

lain dan akhirnya bisa bermasalah.

5. Lama dan kuat

Jika tidak suka risiko tinggi dan kurang berjiwa bisnis, pilih terwaralaba yang

sudah lama berjalan, setidaknya lima tahun, memiliki sistem kuat, misalnya

memiliki banyak cabang dan manajemen bagus, serta bermodal besar. Usaha yang

masih baru, belum cukup teruji menghadapi siklus roda bisnis.

6. Kondisi keuangan

Sebelum memutuskan membeli, periksa dulu kondisi keuangan terwaralaba.

Jika perlu, minta bantuan akuntan publik atau pakar keuangan untuk membaca

laporan keuangan terwaralaba.

7. Bayar dimuka

Page 14: Makalah franchise final edition

Hati-hati bila terwaralaba meminta seluruh modal harus disetorkan di muka.

Cari penyebabnya. Bukan tidak mungkin kondisi keuangan terwaralaba tidak

bagus. Selain itu, kini banyak terwaralaba yang baru muncul, meminta modal di

muka hanya karena ingin menarik initial fee (biaya yang diperlukan untuk

memulai bisnis) dari pewaralaba, lalu kabur. Lebih baik, cari terwaralaba yang

pembayarannya fleksibel, artinya bahwa pembayarannya bisa dilakukan bertahap.

2.8 Langkah-langkah membuat bisnis Franchise

1. Membuat Ciri Khas Usaha

Buatlah usaha atau bisnis yang memiliki jati diri. Bisnis yang memiliki jati

diri itu adalah bisnis yang memiliki ciri khas atau daya pembeda dibandingkan

dengan bisnis lain. Ini syarat utamanya. Meskipun kita latah dengan

mengembangkan bisnis franchise, bukan berarti kita bebas meniru begitu saja.

Mengeluarkan produk ayam goreng yang digoreng dengan menggunakan minyak

goreng adalah tindakan yang tidak bijaksana. Mungkin lebih baik mengeluarkan

produk ayam goreng yang digoreng dengan pasir, misalnya.

2. Membuat Standar Operasi Bak

Supaya dapat dikembangbiakkan dimana-mana dalam waktu cepat, kita

harus memiliki standar operasi baku. Kelemahan mayoritas pengusaha UKM

adalah membuat standar operasi ini. Tidak sulit membuat standar operasi baku itu.

Asalkan kita memahami prosesnya dan mau menuliskan proses itu diatas kertas,

jadilah standar operasi baku dalam bentuk yang paling sederhana. Selebihnya kita

tinggal mengemas standar operasi baku itu dalam bentuk buku (bisa minta

bantuan kepada penulis atau penyusun sistem).

3. Membuat Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

Salah satu kelemahan pengusaha UKM adalah jarang yang memproteksi

hak intelektualnya, baik karena faktor ketidaktahuan maupun anggapan bahwa

mengurus HAKi itu mahal bin ribet karena berkaitan dengan birokrasi. Padahal

bisnis franchise itu yang diperjualbelikan adalah HAKI-nya. Jadi segeralah

daftarkan merek, paten, hak cipta, tau disain industri pada Ditjen HAKI

Page 15: Makalah franchise final edition

Depkumham. Biayanya lumayan terjangkau. Anda bisa minta bantuan pada

konsultan HAKI yang ada di tiap perguruan tinggi.

4. Membuat Cara Duplikasi Yang Mudah & Praktis

Salah satu kunci supaya bisnis kita mudah dikembangbiakkan adalah cara

duplikasi yang mudah dan praktis. Kita harus menyusun cara supaya orang lain

mampu menduplikasi usaha kita secara mudah. Sistem duplikasi ini biasanya

terangkum dalam sistem training. Cara membuatnya mudah. Tuliskan saja

bagaimana cara orang lain mampu melakukan bisnis kita secara cepat dan tepat.

5. Membuat Keuntungan Yang Bertumbuh

Bisnis tidak layak dikembangbiakkan jika masih merugi, sehingga satu-

satunya cara supaya bisnis tersebut layak dikembangbiakkan adalah dengan

membuat keuntungan yang bertumbuh. Keuntungan bertumbuh didapat jika dalam

jangka waktu tertentu bisnis kita memiliki kecenderungan mencetak untung terus

menerus. Oleh karena itu, jangan segan-segan tetapkan target pendapatan,

upayakan selalu mencapai target tersebut, dan selalu naikkan target untuk periode

waktu selanjutnya. Begitu seterusnya. Usahakan bisnis tidak mengalami kerugian.

6. Membuat Supporting Management Yang Berkelanjutan

Salah satu kewajiban franchisor yang sangat penting dalam

mengembangbiakkan usahanya adalah memberikan supporting management

berkelanjutan selama masa kontrak kepada para franchisee-nya. Begitu usaha kita

mulai berkembang, segera benahi internal perusahaan kita. Gunakan organisasi

bisnis yang profesional untuk menangani usaha. Tingkatkan terus ketrampilan

mereka supaya dapat memberikan supporting management yang dibutuhkan oleh

para franchisee.

7. Membuat Prospektus Bisnis

Jika pada bisnis konvensional kita terbiasa menjual jasa atau barang, maka

pada bisnis franchise kita menjual bisnisnya. Disini diperlukan lebih dari sekedar

brosur. Kita memerlukan prospektus bisnis supaya calon mitra bisnis kita mampu

melihat prospek cerah bisnis tersebut. Cara membuatnya hampir sama dengan

Page 16: Makalah franchise final edition

membuat proposal bisnis, hanya saja dalam prospektus bisnis biasanya dilampiri

dengan laporan keuangan selama beberapa periode tertentu yang menunjukkan

perusahaan kita untung. Jika tidak mampu menyusun sendiri prospektus bisnis,

kita dapat menggunakan jasa konsultan dengan biaya terjangkau.

8. Membuat Perjanjian Franchise

Indonesia menganut sistem kebebasan berkontrak. Kita bebas membuat

dan menyusun perjanjian kerjasama bisnis. Membuat perjanjian franchise sama

seperti membuat perjanjian kerjasama biasa. Dalam perjanjian franchise ada

beberapa hal yang khusus diatur, yakni apa jenis HAKI yang di-franchise-kan, apa

saja kegiatan usahanya, bagaimana supporting management dilakukan, mana saja

wilayah usaha yang diperjanjikan, bagaimana tata cara pembayaran biaya

franchise, serta bagaimana kepemilikan, perubahan kepemilikan dan hak ahli

waris jika franchisee meninggal dunia sebelum kontrak franchise berakhir.

9. Membuat Badan Usaha atau Badan Hukum

Bisnis franchise itu kompleks sehingga membutuhkan organisasi bisnis

dalam bentuk badan usaha atau badan hukum. Bentuklah badan usaha atau badan

hukum ini. Bisa dalam bentuk CV atau PT. Kita tidak dapat lagi menjalankan

bisnis secara perorangan jika ingin difranchisekan.

Sembilan langkah diatas mudah dilakukan oleh siapapun pelaku bisnis di

Indonesia. Hanya dibutuhkan sedikit kecermatan untuk persiapannya dan

kesanggupan untuk bertahan dalam jangka panjang. Jadi, kita tidak perlu pesimis

menghadapi krisis. Bisnis kita dapat dikembangbiakkan secara cepat dengan

sistem franchise, asalkan mampu memenuhi ke-9 syarat diatas. Semoga tulisan ini

memberi inspirasi Anda. Salam sukses!

Page 17: Makalah franchise final edition

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Setiap orang dalam melakukan bisnis franchise memiliki pengetahuan dan

wawasan tentang pewaralabaan, termasuk didalamnya sejarah franchise.

Franchise pertama kali dimulai di Amerika oleh Singer Sewing Machine

Company, produsen mesin jahit Singer pada 1851. Di Indonesia sendiri franchise

mulai berkembang pesat sejak tahun 2003, dimulai dengan hadirnya brand

franchise asing seperti KFC, Mc. Donald, Dunkin Donuts dan brand lainnya. Dari

beberapa defisini franchise yang telah dipaparkan dalam kajian teori, bahwa

franchising merupakan salah satu konsep dari pemasaran untuk memperluas

jaringan usaha secara tepat. Franchise bukan satu-satunya alternatif bisnis,

melainkan suatu cara yang sama kuat, sama strategis dengan cara konvensional

untuk mengembangkan usaha yang telah dibuat. Franchise memiliki banyak

kelebihan dan kekurangan. Kelebihan franchise terutama dalam pendanaan, SDM,

dan managemen. Begitupula dengan kekuranganya yaitu tidak mandiri, kreativitas

tidak berkembang, rentan dalam perubahan franchisor, menjadi independen, dan

terdominasi. Beberapa istilah yang terdapat di dalam usaha Franchising yaitu:

Franchise, Franchisor, Franchisee, Initial service, Continuing service, Initial fee,

Frenchise fee, Continiung fee. Adapun poin-poin yang harus diperhatikan dalam

memilih bisnis franchise makanan tradisional, yaitu punya hasrat, riset dan

berunding, cek, hak cipta, lama dan kuat kondisi keuangan, dan bayar dimuka.

3.2 Saran

Berhati-hatilah dalam memilih usaha franchise, artinya harus waspada dalam

memutuskan rencana bisnis, berpikiran cermat dan tepat memilih usaha waralaba

agar dapat memaksimalkan keberhasilan. Sesuai dengan kondisi pasar,

masyarakat yang konsumtif merupakan keuntungan tersendiri bagi para

pengusaha waralaba. Di Indonesia usaha waralaba tumbuh dan berkembang

sangat maju dari tahun ke tahun bertambah, sehingga memungkinkan orang untuk

menekuni usaha ini.

Page 18: Makalah franchise final edition

DAFTAR PUSTAKA

Trisetianing. Tanti http://tantisetianing.blogspot.com/2011/11/makalah-

franchising.html, diakses tanggal 2 Februari 2014.

Ramli. http://ramli88bombana.blogspot.com/2013/02/makalah-franchise-

oleh-ramli-normal-0.html, diakses tanggal 2 Februari 2014.

http://salamfranchise.com/2008/04/08/franchise-dalam-perspektif-hak-

kekayaanintelektual/

http://salamfranchise.com/2008/03/03/franchise-di-indonesia-dan-

pengertiannya/ Pramono, Peny R. 2007.