analisis yuridis pelaksanaan perjanjian franchise …

49
ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE REDSHIT DISTRO ANTARA AZIZAH MIFTAHUL HASANAH (FRANCHISOR) DENGAN M. RIZAL (FRANCHISEE) SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM oleh: DITA ALIF IVANSYAH NIM: 12340106 PEMBIMBING: 1. ISWANTORO., S.H., M.H. 2. UDIYO BASUKI., S.H., M.Hum. ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 27-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE

REDSHIT DISTRO

ANTARA AZIZAH MIFTAHUL HASANAH (FRANCHISOR)

DENGAN M. RIZAL (FRANCHISEE)

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTAUNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH

GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM

oleh:

DITA ALIF IVANSYAHNIM: 12340106

PEMBIMBING:1. ISWANTORO., S.H., M.H.

2. UDIYO BASUKI., S.H., M.Hum.

ILMU HUKUMFAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA

2016

Page 2: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

ii

ABSTRAK

Redshit Distro merupakan bagian dari salah satu bisnis yang bergerak di dunia fashionatau pakaian. Sedangkan bentuk usaha dari Redshit Distro adalah franchise/Waralaba. WaralabaRedshit Distro dari tahun 2012 sampai dengan 2016 memiliki enam cabang dalam 5 (lima)kota/kabupaten. Usaha yang termasuk progresivitasnya tinggi. Tidak mudah untuk sebuah usahawaralaba dalam jangka waktu empat tahun, sebab untuk menjadi usaha waralaba tentu segalapersyaratan harus di penuhi dan memiliki ijin dari pemerintah. Waralaba, dalam PeraturanPemerintha/PP No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, merupakan usaha yang memiliki ciri khastertentu, kekayaan intelektual. Usaha waralaba harus terdaftar untuk mendapatkan ijinsebagaimana Pasal 13, serta memiliki legalitas badan hukum sebagaimana diatur juga dalamPasal 7 Peraturan aquo. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian pada Redshit Distro, apakahusaha waralaba tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridisempirik, untuk mengetahui apakah usaha Waralaba Redshit Distro dalam hal pelaksanaannyasudah sesuai atau tidak dengan Peraturan perundang-undangan. Sedangkan teknik pengumpulandata dalam penelitian ini berupa studi lapangan dan pustaka. Studi lapangan meliputi kegiatanobservasi secara langsung, dan juga wawancara secara mendalam dan terpimpin kepadanarasumber dari dari pihak Redshit Distro dan juga dari masyarakat atau konsumen. Studikepustakaan dilakukan dengan cara mendokumentasikan dokumen dan literatur yangberhubungan dengan materi penelitian.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Perjanjian kontrak franchise atau waralabaRedshit Distro Pati, tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Terutama Pasal 5 poin(a) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba yang mensyaratkan klausulayang wajib ada dalam kontrak. Selain itu Redshit Distro tidak memiliki legalitas sebagai usahawaralaba sebagai salah satu syarat yang wajib di penuhi sebagaimana Pasal 7 Peraturan aquo.Selain itu, ijin untuk mendapatkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) secara otomatistidak dapat diperoleh karena sebagian yang disyaratkan untuk mendapat ijin adalah legalitasusaha, sebagaimana diatur dalam Pasal 13 PP. No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, dan Pasal 7Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang PenyelenggaraanWaralaba.

Kata kunci : Redshit Distro, Pati, Perjanjian, Peraturan

Page 3: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 4: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 5: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 6: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 7: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

vii

MOTTO

" Hukum, Harus Dipuaskan Untuk Menguji Keabsahan Dari

Kesimpulan-kesimpulannya Dengan Logika Kemungkinan, Bukan

Logika Kepastian." ~Cardozo

Page 8: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Unutuk Ibunda dan alm. Ayahanda

Untukmu pula: si Jelita.

Page 9: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

ix

KATA PENGANTAR

بسم الله الرّحمن الرّحیم

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan

Rahmat dan Hidayah-Nya yang dicurahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya skripsi ini

dapat terselesaikan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini, hanya berkat

bantuan berbagai pihak, maka skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Dalam kesempatan ini

penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi MA, Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Agus Moh. Najib, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Lindra Darnela, S.Ag., M.Hum. selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Faisal Luqman Hakim, S.H., M.Hum. selaku Sekretaris PS Ilmu Hukum.

5. Bapak Iswantoro, S.H., M.H. Selaku Pembimbing I Dalam Penyusunan Skripsi yang

dengan sabar dan ikhlas memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis.

6. Bapak Udiyo Basuki, S selaku Pembimbing II yang dengan sabar dan ikhlas memberikan

bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

Page 10: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

x

8. Seluruh teman-teman Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah memberikan

dorongan dan semangat pada penulis.

9. Seluruh Pihak Redshit Distro yang telah sudi menjadi informan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi

perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan khususnya bagi kita semua yang membacanya.

Yogyakarta, 1 Agustus 2016

Penyusun,

Dita Alif Ivan SyahNIM. 12340106

Page 11: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

xi

DAFTAR ISI

Halaman Cover............................................................................................

Abstrak ........................................................................................................ ii

Pernyataan Keaslian .................................................................................... iii

Persetujuan Pembimbing............................................................................. iv

Halaman Pengesahan .................................................................................. vi

Motto ........................................................................................................... vii

Halaman Persembahan ................................................................................ viii

Kata Pengantar ............................................................................................ ix

Daftar isi...................................................................................................... xi

BAB I: PENDAHULUAN......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................ 7

D. Telaah Pustaka............................................................................ 8

E. Kerangka Teoretik ...................................................................... 10

F. Metode Penelitian ....................................................................... 18

G. Teknik Analisis Data.................................................................. 20

Page 12: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

xii

H. Sistematika Penulisan................................................................. 21

BAB II: TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN .................... 23

A. Pengertian Perjanjian............................................................ 23

B. Asas-asas Perjanjian ............................................................. 27

C. Syarat Sahnya Perjanjian...................................................... 31

D. Perjanjian Franchise/Waralaba ............................................ 34

E. Bentuk dan Jenis Waralaba................................................... 35

BAB III: TINJAUAN UMUM TENTANG REDSHIT DISTRO ......... 38

A. Profil Redshit Distro .................................................................. 38

1. Redshit Distro Indonesia ..................................................... 38

2. Redshit Distro Pati .............................................................. 39

B. Menejemen Redshit Distro ......................................................... 40

1. Sistem Menejemen .............................................................. 40

2. Struktur Pengurus Redshit Distro Indonesia ....................... 43

3. Struktur Pengurus Redshit Distro Pati ................................ 45

4. Koleksi Barang/Brand......................................................... 46

C. Perjanjian Franchise Redshit Distro .......................................... 47

Page 13: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

xiii

1. Ketentuan Perjanjian Khusus dalam Peraturan Menteri

Perdagangan ....................................................................... 47

2. Bentuk dan Isi Perjanjian Khusus Waralaba Redshit...... 50

BAB IV: PERJANJIAN KONTRAK FRANCHISE REDSHIT

DISTRODAN LEGALITASNYA..................................... 53

A. Perjanjian Kontrak Franchise Antara Azizah (Franchisor)

dengan M. Rizal (Franchisee) .............................................. 53

B. Legalitas Redshit Distro Sebagai Usaha Waralaba .............. 61

C. Ijin Usaha Waralaba Redshit Distro Indonesia dan Pati....... 63

D. Hak dan Kewajiban .............................................................. 66

E. Originalitas Produk............................................................... 75

BAB V: PENUTUP ................................................................................... 79

A. Kesimpulan........................................................................... 79

B. Saran ..................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 81

LAMPIRAN............................................................................................... 84

Page 14: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Franchise menjadi lahan atau jalan alternatif bagi pelaku usaha untuk

terus meningkatkan kegiatan ekonomi. Selain itu dengan merk yang sudah

terkenal dan tidak asing lagi membuat pelaku usaha lebih mudah untuk

menjajakan atau menawarkan barang dengan kualitas yang sudah diketahui

konsumen.

Badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain

untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan

intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki disebut dengan

Pemberi Waralaba/Franchisor, sedangkan badan usaha atau perorangan yang

diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas

kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas yang dimiliki Pemberi

Waralaba/Franchisor disebut dengan Penerima Waralaba/Franchisee. Dari

rumusan yang diberikan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa Franchise

merupakan suatu Perikatan, yang tunduk pada ketentuan umum mengenai

Perikatan yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Ridwan Khairandy, berpendapat bahwa, di dalam waralaba terkandung

makna membebaskan atau pemberian kebebasan oleh seseorang dari ikatan

Page 15: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

2

yang mengahalangi seseorang untuk menggunakan atau menjual atau

membuat sesuatu.1 Artinya setiap orang yang dengan dirinya mengikatkan diri

dalam sebuah perjanjian waralab memiliki kekuasaan yang bebas atas objek

yang diperjanjiakan sesuai dengan isi perjanjian.

Disamping itu franchise di dalam melibatkan hak pemanfaatan dan

atau penggunaan hak atas intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha,

yang dimaksudkan dengan hak atas intelektual meliputi antara lain merek,

nama dagang, logo, desain, hak cipta, rahasia dagang dan paten, dan yang

dimaksudkan dengan penemuan atau ciri khas usaha yaitu sistem manajemen,

cara penjualan atau penataan atau cara distribusi yang merupakan karakteristik

khusus dari pemiliknya.

Ketentuan ini membawa akibat bahwa sampai pada derajad tertentu,

franchise tidak berbeda dengan lisensi (Hak atas Kekayaan Intelektual),

khususnya yang berhubungan dengan franchise nama dagang atau merek

dagang baik untuk produk berupa barang dan atau jasa tertentu, hal ini berarti

secara tidak langsung juga mengakui adanya dua bentuk franchise yaitu

franchise dalam bentuk lisensi merek dagang atau produk dan franchise

sebagai suatu format bisnis.2 Ketentuan ini pada dasarnya menekankan

1Ridwan Khairandy, Perjanjian Franchise Sebagai Sarana Alih Teknologi, (Pusat Studi Hukum UII Yogyakarta bekerjasama dengan yayasan Klinik Haki Jakarta, 2000), hlm. 132.

2 Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Waralaba, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2001), hlm. 108.

Page 16: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

3

kembali bahwa franchise tidaklah diberikan secara cuma-cuma, pemberian

franchise senantiasa dikaitkan dengan suatu bentuk imbalan tertentu.

Secara umum dikenal adanya dua macam atau dua jenis kompensasi

yang dapat diminta oleh Pemberi Franchise/Franchisor dari Franchisee atau

Penerima Franchise. Pertama adalah kompensasi langsung dalam bentuk nilai

moneter (Direct monetary Compensation) dan yang kedua adalah kompensasi

tidak langsung yang dalam bentuk nilai moneter atau kompensasi yang

diberikan dalam bentuk nilai moneter (Indirect and non monetary

compensation), misalnya Lumpsum Payment (Pre Calculated Amount) dan

Royalty.3

Salim HS, memaknai waralaba sebagai perjanjian yang dilakukan

antara pemberi waralaba dan penerima dengan ketentuan bahwa si pemberi

waralaba memberikan lisensi kepada penerima waralaba untuk menggunakan

merk barang atau jasa dalam jangka waktu tertentu dengan memberikan

royalti kepada pemberi waralaba.4

Untuk mengatur Franchise Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan

Pemerintah RI No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba/Franchise. Peraturan ini

dimaksudkan untuk melindungi hak dan kewajiban para pihak. Sehingga ada

jaminan hukum yang mengatur tentang penyelenggaraan waralaba.

3 Ibid., hlm. 108.

4 Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak Innominat di Indonesia, (Jakarta: PT. SinarGrafika.2008), hlm, 163.

Page 17: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

4

Menurut Munir Fuady, pengembangan usaha bisnis khususnya yang

menyangkut dengan perluasan areal usaha, penyebaran produk maupun

marketing dapat juga diwujudkan lewat pemberlakuan kontrak franchise,

terhadapnya banyak mengandung unsur-unsur perjanjian lisensi, disamping

itu juga terhadapnya banyak pengandung unsur-unsur distribusi, selebihnya

adalah kombinasi antara perjanjian kerja, keagenan dan jual-beli.5

Sedangkan yang dapat melakukan suatu perjanjian atau kontrak adalah

subyek yang memiliki hak dan kewajiban. Menurut Achmad Ichsan, Subyek

yang memiliki hak adalah manusia dalam pengertian biologis yang

mempunyai panca indera dan berbudaya. Sedangkan dalam hukum disebut

dengan orang, yaitu gejala hidup dalam bermasyarakat. Di dalam hukum yang

menjadi pusat perhatian adalah orang atau persoon.6

Pada sisi lain, seorang atau suatu pihak franchisee yang menjalankan

kegiatan usaha sebagai mitra usaha franchisor menurut ketentuan dan tata

cara yang diberikan, juga memerlukan kepastian bahwa kegiatan usaha yang

sedang dijalankan olehnya tersebut memang sudah benar-benar teruji dan

memang merupakan suatu produk yang disukai oleh masyarakat serta akan

dapat memberikan suatu manfaat (Finansial) baginya, ini berarti franchise

sesungguhnya juga hanya memiliki satu aspek yang didambakan baik oleh

5 Munir Fuady, Hukum Kontrak, Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis, (Bandung: PT.CitraAditya Bakti, 1999), hlm. 174.

6 Achmad Ichsan, Hukum Perdata IA, (Pembimbing Masa, Jakarta, Cet. 1996), hlm, 68.

Page 18: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

5

pengusaha pemberi franchise/Franchisor maupun mitra usaha penerima

franchise/ franchisee, yaitu masalah kepastian dan perlindungan hukum.7

Kemajuan teknologi yang diimbangi dengan pengetahuan, pengusaha

dapat menawarkan kelebihan kemampuan tersebut kepada pihak lain

untuk menjalankan usahanya, hal ini seringkali tidak menciptakan kemitra

usahaan, bahkan dalam franchise agreement sering tidak melindungi

kepentingan franchisee sebagai akibat dari tidak dimilikinya kekuatan

franchisee lebih banyak dirugikan atas ketidak berdayaan dari isi perjanjian

yang biasanya sudah baku disodorkan dari pihak franchisor kepada

franchiseenya, seharusnya pihak franchisee bisa melakukan penolakan

terhadap isi perjanjian yang memberatkan dirinya seperti yang diatur dalam

syarat sahnya perjanjian pasal 1320 KUHPerdata.

Pembaharuan dibidang transaksi bisnis ini yang kemudian dikenal

dengan sebutan Franchise atau kadang-kadang istilah franchise di indonesia

lebih di kenal dengan waaralaba. Sehinngga waralaba kemudian menjadi

arena bisnis dan persaingan usaha antar merk/produk.

Inovasi atau penyegaran dalam bidang usaha ini tidak hanya dilakukan

oleh merk-merk internasional, akan tetapi juga merk-merk nasional. Salah

satu perusahaan waralaba yang melakukan franchise adalah Redshit Distro.

Redshit Distro yang baru berdiri sekitar lima tahun sudah memliki 6

7Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis : Waralaba, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2001), hlm. 5.

Page 19: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

6

franchise.

Hanya saja dalam perjanjiannya, Redshit Distro tidak memperhatikan

apa yang menjadi hak dan kewajiban antara franchisee dan franchisor.

Bahkan dalam kontrak yang di lakukan di daerah Pati, hanya terdapat sekitar

15 Pasal. Hal ini akan merugikan salah satu pihak, sebab 15 Pasal dalam

klausul kontrak tidak mengatur soal cara pengiriman barang dan siapa yang

akan mengganti ketika terjadi kecelakaan. Selain itu juga tidak diatur tentang

originalitas barang.

Dari masalah diatas, untuk menguji apakah Redshit Distro telah

memenuhi syarat sebagai franchise atau tidak. Kemudian kesesuaian

perjanjian kontrak yang dilakukan Redshit Distro dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, tema

tersebut akan penyusun teliti dengan judul: “Analisis Yuridis Pelaksanaan

Perjanjian Franchise Redshit Distro Antara Azizah Miftahul Hasanah

(franchisor) dengan M. Rizal (franchisee).”

B. Rumusan Masalah

Di dalam penelitian, masalah dapat didefinisikan sebagai pertanyaan-

pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian. Dari

fenomena yang telah diuraikan pada latar belakang penelitian, dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

Apakah Perjanjian Kontrak Franchise Redshit Distro Antara Azizah

Page 20: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

7

Miftahul Hasanah (Franchisor) dengan M. Rizal (Franchisee) Sudah Sesuai

dengan Peraturan Perudang-undangan?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Setiap kegiatan, agenda dan bahkan dalam melaksakan tugas dan

kewajiban pada setiap hal tertentu terdapat tujuan yang jelas, sehingga dalam

penyusunan skripsi ini pun memiliki tujuan yang jelas. Adapun tujuan yang

ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui apakah Redshit Distro telah memenuhi syarat sebagai

franchisee atau tidak;

b. Untuk mengetahui apakah perjanjian yang dilakukan sudah sesuai

peraturan perundang-undangan atau tidak.

2. Kegunaan

a. Teoritik: Bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara

umum dan ilmu hukum pada khususnya terutama hukum perdata.

b. Aplikatif:

1) Menjadi ruang bagi penyusun untuk dapat menuangkan hasil pikiran,

serta penelitian hukum, untuk membentuk pola pikir yang sistimatis,

dan untuk menggali kemampuan penulis berdasarkan ilmu yang

sudah didapat selama kuliah di Fakultas Syariah dan Hukum.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

Page 21: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

8

sumbangan pemikiran bagi masyarakat pada umumnya, dan

mahasiswa fakultas hukum serta praktisi hukum pada khususnya.

D. Telaah Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini penyusun mencoba untuk mencari

skripsi yang juga fokus membahas soal perlindungan konsumen untuk

menambah data penyusun dan melengkapi kekurangan data. Adapun tulisan

yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya:

Pertama, penelitan Evy Dita yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Perlindungan Hak Franchisor Dalam Perjanjian Franchise Di Tela

Tela Fried Cassava Yogyakarta” dengan hasil penelitian ini adalah bahwa

perlindungan hak franchisor pada Tela Tela Cassava adalah sah dan tidak ada

larangan dalam hukum Islam. Karena perlindungan hak franchisor sudah

diatur dalam perjanjian franchise.8

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Abdul Aziz “Tinjauan Hukum

Islam Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Franchise di Lembaga Pendidikan

Primagama Yogyakarta” pokok dari penelitian ini adalah perjanjian yang

8 Evy Dita, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan Hak Franchisor DalamPerjanjian Franchise Di Tela Tela Fried Cassava Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Syariah dan HukumUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Page 22: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

9

dilakukan dapat dibenarkan menurut hukum Islam, karena kontrak, objek dan

perjanjian kerjasama tersebut tidak bertentangan dengan syara’.9

Ketiga, Tesis dari Bambang Tjatur Iswanto, Perlindungan Hukum

Terhadap Franchisee dalam Perjanjian Franchise di Indonesia, Hasil

penelitan yang diperoleh dalam kaitannya dengan permasalahan yang

dirumuskan yaitu bahwa bentuk perjanjian franchise, dan pelaksanaan

perjanjian franchise yang dilakukan dalam perjanjian franchise di Indonesia

belum dapat memberikan perlindungan hukum bagi pihak franchisee karena

belum melaksanakan asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam pasal 1338

ayat 1 KUHPerdata serta hambatan-hambatan yang muncul dalam

memberikan perlindungan hukum bagi franchisee yaitu peraturan hukum yang

belum memadai, bentuk perjanjian franchise merupakan perjanjian baku atau

standar.10

Terakhir, penelitian yang di lakukan oleh Ghanny Rima Putri

Hardhiyanti, “Analisis Perjanjian Waralaba di Soto Ayam Pringgading

Semarang” bahwa dalam pelaksanaan perjanjian tidak sesuai dengan apa yang

9 Abdul Aziz, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Perjanjian Franchise diLembaga Pendidikan Primagama Yogyakarta, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2009.

10 Bambang Tjatur Iswanto, Perlindungan Hukum Terhadap Franchisee dalam PerjanjianFranchise di Indonesia, Fakultas Ilmu Hukum Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 2007.

Page 23: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

10

sudah mejadi kesepakatan para pihak. Pihak franchisor bahkan tidak

menyediakan logo sebagai identitas usaha dan kekayaan intelektual.11

Hal-hal yang membedakan dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti adalah objek penelitiannya. Beberapa di atas meneliti

pelaksanaan perjanjian dan sah atau tidaknya sebuah perjanjian dengan sudut

pandang Islam, maka penelitian yang akan peneliti lakukan adalah mengenai

bentuk perjanjian dan kedudukan hukum serta legalitas perusahaan. Sehingga

perbedaan itulah yang menjadi dasar penyusun untuk melakukan penelitian.

E. Kerangka Teoritik

Dalam membahas dan menjelaskan penelitian ini, dibutuhkan

kerangka teoritik untuk kemudian menjadi petunjuk alur untuk membahas dan

memecahkan sebuah masalah. Begitu pula pada penelitian ini untuk melihat

realitas hukum baik hukum dalam eksistensinya sebagai norma atau hukum

dalam eksistensinya seagai fakta.12 Untuk itu, kerangka teoritik yang akan

penysun pakai adalah :

11 Ghanny Rima Putri Hardhiyanti, Analisis Perjanjian Waralaba di Soto Ayam PringgadingSemarang, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2015.

12Sulistyowati Irianto dan Shidarta (ed.), Metode Penelitian Hukum : Konstelasi dan Refleksi,(Jakarta: Yayasan Obor, 2009), hlm. 84.

Page 24: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

11

1. Teori Perjanjian

Perjanjian menurut Subekti, merupakan keadaan dimana seseorang

berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang itu berjanji untuk

melaksanakan suatu hal.13 Sedangkan menurut Utrecht, dalam buku yang di

tulis oleh Suroso, perjanjian berasal dari overeenkomst. Menurut Ikhsan

dalam buku yang sama ditulis oleh Suroso istilah perjanjian berasal dari

istilah verbintenis. Sedangkan menurut Suroso sendiri perjanjian adalah

timbulnya suatu hubungan antara dua orang atau lebih yang kemudian

dinamakan perikatan.14

Van Dune dalam buku yang ditulis oleh Salim HS, mendefinisikan

perjanjian sebagai suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih

berdasarkan pada kesepakatan yang menimbulkan akibat hukum, dimana

dalam suatu perjanjian perjanjian harus dilihat secara keseluruhan. Bukan

sebatas bentuk tapi juga perbuatan sebelumnya.15

Sedangkan menurut Richard Burton Simatupang, sebelum kontrak

dibuat, biasanya akan didahului dengan suatu pembicaraan pendahuluan

13 R. Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa, 1987), hlm. 1.

14 R. Suroso, Perjanjian Dibawah Tangan: Pedoman praktis pembuatan dan aplikasi hukum,(Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 3-4.

15Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), (Jakarta: Sinar Grafika, 2002), hlm.26.

Page 25: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

12

serta pembicaraan-pembicaraan tingkat berikutnya (negosiasi/komunikasi)

untuk mematangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, sehingga

kontrak yang akan ditandatangani telah betul-betul matang (lengkap dan

jelas).16

Selain kesepakatan yang terjadi pada dua belah pihak atau lebih,

ada pula yang akan menentukan sah atau tidaknya sebuah perjanjian.

Richard17 dan Suroso18 sama dalam hal pendapat soal sahnya sebuah

perjanjian. Keduanya memandang bahwa sahnya perjanjian apabila empat

syarat terpenuhi. Diantaranya adalah :

a. Kesepakatan.

b. Kecakapan.

c. Suatu hal tertentu.

d. Suatu hal yang halal.

16Richard Burton Simatupanga, Aspek Hukum Dalam Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),hlm. 33.

17Ibid., hlm. 34-35.

18 R. Suroso, Perjanjian Dibawah Tangan: Pedoman praktis pembuatan dan aplikasi hukum,(Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 12-15.

Page 26: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

13

Artinya, menurut Richard dan Suroso, syarat subyektif dan objektif

harus sama-sama terpenuhi. Sedangkan Patrik Purwahid, memandang

sahnya obyek tertentu meliputi:19

a. Obyeknya harus tertentu atau ditentukan, sesuai dengan Pasal 1320 sub

3, bahwa obyeknya tertentu sebagai salah satu syarat perjanjian.

b. Obyeknya harus memungkinkan untuk dilaksanakan atau dipenuhi,

sebab jika suatu hal yang tidak mungkin atau mustahil untuk dilakukan

atau dipenuhi dalam kondisi yang ditentukan maka obyek tersebut tidak

dapat dijadikan obyek perjanjian.

c. Obyeknya bukan suatu hal yang dilarang. Sesuai dengan Pasal 1335 Jo.

1337 KUH Perdata. Yaitu. Suatu perjanjian tidak memiliki kekuatan

mengikat jika obyeknya tidak asli atau palsu ataupun suatu hal terlarang.

Dikatakan terlarang jika obyek tersebut dilarang oleh undang-undang

atau bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum.

d. Obyeknya dapat dinilai dengan uang. Dapat dinilai artinya sesuai

dengan definisi yang ditentukan untuk suatu perikatan, yaitu suatu yang

berhubungan hukum yang lingkupnya dalam harta kekayaan.

19 Patrik Purwahid, Dasar-Dasar Hukum Perikatan, (Bandung: Mandar Maju, 1994), hlm. 3-4.

Page 27: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

14

Syarat subyektif yang dimaksud oleh Richard adalah syarat

mengenai subyeknya. Dalam KUH Perdata, ada tiga kelompok yang

menyebabkan tidak sahnya sebuah perjanjian. Orang-orang yang termasuk

dalam kelompok tersebut adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1330

KUH Perdata, yaitu :20

a. Orang orang belum dewasa.

b. Orang-orang yang ditaruh dibawah pengampuan.

c. Orang-orang perempuan dalam hal yang ditetapkan undang-undang dan

semua orang kepada siapa UU telah melarang membuat perjanjian-

perjanjian tertentu.

Ketiga hal tersebut dalam lingkup kecakapan yang memiliki peran

penting untuk melaksanakan perjanjian. Dalam hal ini Richard meliihat dua

maksud. Maksud pertama adalah maksud yang dipandang dari sudut

pandang keadilan, yaitu perlunya orang yang memiliki cukup kemampuan

untuk menginsyafi secara benar akan tanggungjawab yang diakibatkan dari

perbuatan tersebut. Sedangkan maksud kedua adalah dari sudut pandang

20Richard Burton Simatupanga, Aspek Hukum Dalam Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996),hlm. 36.

Page 28: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

15

ketertiban hukum yang berarti orang tersebut mempertaruhkan harta

kekayaanya dan berhak bebas atas kekayaannya sendiri.21

Waralaba menurut Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1997

yang disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, Pasal 1 bahwa, Waralaba yaitu

hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha

terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan

barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan

dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian franchise.

2. Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum merupakan bentuk dari berlakunya suatu

hukum untuk mencapai cita hukum: keadilan, kepastian hukum dan

kemanfaatan hukum. Menurut Sudikno Mertokusumo, hukum berfungsi

sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia

dapat terlaksanakan, maka hukum harus dilaksanakan.22

Perlindungan hukum dimaksudkan untuk melindungi kepentingan

manusia dari manusia lain, sehingga hukum dengan kelahirannya adalah

21Ibid., hlm. 36.

22 Sudikno Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, (Bandung: Citra AdityaBhakti, 1993), hlm. 140.

Page 29: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

16

untuk melindungi dari gangguan-gangguan pihak yang tidak

berkepentingan dan akan merugikan pihak lainnya. Demikian fungsi

hukum sesungguhnya. Perlindungan hukum dimaksudkan agar setiap orang

dijamin kehidupan dan hak-haknya agar dapat bebas melakukan atau tidak

melakukan sesuatu. Pada konteks ini secara normatif negaralah yang

bertanggungjawab untuk melindungi setiap rakyatnya dari kesewenangan

melalui hukum atau peraturan perundang-undangan.

Menurut Satjipto Raharjo, Perlindungan hukum merupakan usaha

untuk memenuhi hak asasi manusia dalam rangka memberikan rasa aman

terhadap masyarakat. Perlindungan hukum tersebut harus diberikan oleh

seluruh aparat penegak hukum dan harus dijamin keamanannya baik

pikiran, fisik maupun ancaman dari pihak manapun.23

Perlindungan hukum menurut Muchsin dapat dibedakan menjadi

dua bentuk:24

a. Perlindungan hukum preventif;

b. Perlindungan hukum represif.

23 Satjipto Raharjo, Penegakan Hukum Progresif, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2010),hlm. 74.

24 Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor Indonesia, (Surakarta:Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Sebelas Maret, 1004), hlm. 20.

Page 30: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

17

Sedangkan menurut Hajon, ia membedakan perlindungan hukum

menjadi dua sarana:25

a. Sarana Perlindungan Preventif.

b. Sarana Perlindungan Hukum Represif.

Kesamaan pembagian bentuk perlindungan hukum diatas memiliki

makna yang berbeda antara Muchsin dan Hajon. Muchsin memaknai

perlindungan hukum preventif sebagai perlindungan terhadap hak asasi

dengan membentuk peraturan perundang-undangan sebelum terjadinya

sebuah pelanggaran.26 Sedangakan menurut Hajon, perlindungan hukum

preventif dimaksudkan dengan memberikan hak jawab atas segala

kesalahan sebelum hukuman diputuskan.27

25 Philipus M. Hajon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya: Bina Ilmu,1987), hlm. 30.

26 Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor Indonesia, (Surakarta:Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Sebelas Maret, 1004), hlm. 20.

27 Philipus M. Hajon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya: Bina Ilmu,1987), hlm. 30.

Page 31: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

18

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan penyusun gunakan adalah:

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis penelitian yang akan penyusun gunakan adalah penelitian

lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analitik. Menurut M.

Iqbal Hasan, jenis penelitian yang dapat dikategorikan sebagai penelitian

lapangan (field research) adalah penelitian yang dilakukan di kancah atau

medan terjadinya gejala.28 Sedangkan menurut Abdurrahman Fathoni,

penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan di suatu tempat

tertentu yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki keadaan ojektif yang

dilakukan untuk penyusunan laporan ilmuah.29

2. Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan oleh penyusun adalah franchisee

Redshit Distro di Kabupaten Pati.

3. Bahan dan Data

Jenis bahan hukum yang digunakan dalam penelitian hukum yang

dilakukan oleh penulis adalah bahan hukum primer, bahan hukum

sekunder, dan bahan hukum tersier. Adapun bahan-bahan hukum yang

28 M. Iqbal Hasan, Pokok Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasnya, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 11.

29Abdurrahmat fathoni, Metodologi Penelitian dan Tehnik Penyusunan Skripsi (Jakarta:Rineka cipta, 2006), hlm. 96.

Page 32: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

19

penulis pergunakan meliputi:

a. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum atau data yang didapat oleh

peneliti secara langusng dari pihak Redshit Distro.

b. Bahan hukum skunder, yaitu bahan-bahan hukum yang mempunyai

kekuatan hukum mengikat, antara lain:

1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar

Perusahaan.

3) Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil.

4) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba.

c. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer, seperti hasil karya ilmiah para sarjana,

hasil penelitian, buku-buku, internet dan makalah.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penyusun adalah :

a. Wawancara

Wawancara adalah cara untuk mendapatkan data melalui dialog

atau mengajukan pertanyaan kepada narasumber terkait. Menurut

Sugiono, wawancara atau interview merupakan dialog yang dilakukan

oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari

Page 33: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

20

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diambil

oleh penyusun. Metode dokumentasi merupakan metode yang

digunakan dengan mencari data atau tulisan seperti arsip, pendapat,

buku-buku dan bahan lain yang berkaitan dengan kepentingan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti.

c. Observasi

Observasi adalah mengamati dan mendengar perilaku seseorang

selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian

serta mencatat penemuan yang memungkinkan atau memenuhi syarat

untuk digunakan kedalam tingkat penafsiran analisis.30

G. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan teknik analisis bahan hukum dengan logika

deduktif. Peter Mahmud Marzuki yang mengutip pendapat Philipus M.

Hadjon menjelaskan metode deduksi sebagaimana silogisme yang diajarkan

oleh Aristoteles. Penggunaan metode deduksi berpangkal dari pengajuan

premis major (pernyataan bersifat umum), kemudian diajukan premis minor

(bersifat khusus). Dari kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan

30 James A.Black Dan Dean j. Champion, Metode dan masalah penelitian sosial, (Bandung:Refika Aditama., 1999), hlm. 289.

Page 34: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

21

atau conclusion.31 Jadi yang dimaksud dengan analisis deduktif adalah

menganalisis data secara holistik yang dijelaskan dari hal-hal umum

kemudian dari penjelasan umum dapat ditarik kesimpulan secara husus.

Dalam khasanah ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan sosial

dibutuhkan teknik pengumpulan data dan pisau analisis dengan varian

logika.Dalam penelitian ilmu sosial, hususnya penelitian hukum dibutuhkan

metode logika yang akurat sebagai pisau analisis. Menurut Mukti Fajar ND,

beberapa logika yang digunakan adalah, logika deduktif, logika induktif dan

analogi.32

Menurut Mukti Fajar, Penggunaan logika deduktif memerlukan

silogisme. Silogisme adalah sebuah argumentasi yang menggunakan 3 buah

proposisi berupa pertanyaan yang membenarkan atau menolak suatu

gejala.Proposisi-proposisi tersebut desebut premis mayor, minor dan konklusi.

H. Sistematika Penulisan Hukum

Sistematika penulisan skripsi ini akan terurai dengan lima bagian atau lima

bab. Bab I akan diisi dengan pendahuluan yang tersusun dari latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan

Sistematika Penulisan Hukum.

31Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Ed I, Cet, 5, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm. 47.

32Fajar, Mukti, ND.Dualism Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.Cet I, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 109.

Page 35: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

22

Bab II akan diisi dengan tinjauan umum tentang perjanjian yang terdiri dari,

asas-asas perjanjian, syarat sah perjanjian serta perjanjian khusus franchise atau

waralaba. Sub bab yang terakhir diisi dengan bentuk dan jenis waralaba.

Sedangkan pada bab III terdiri dari tinjauan umum tentang franchise Redshit

Distro yang meliputi profil Redshit Distro, menejemen Redshit Distro, Perjanjian

Redshit Distro.

Bagian IV adalah bagian analisis dan pembahasan franchise Redshit Distro

yang merupakan bagian inti dari pokok bahasan skripsi ini: Mengulas soal

pemenuhan syarat sebagai franchisor dan juga kesesuaian perjanjian kontrak dengan

peraturan perundang-undangan oleh Redshit Distro.

Bagian terakhir adalaha bagian penutup. Merupakan bagian akhir dari

penulisan hukum yang berisi simpulan dan saran berdasarkan pembahasan yang telah

diuraikan dalam bab sebelumnya.

Page 36: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan halaman sebelumnya mengenai sesuai atau

tidaknya perjanjian Franchise Redshit Distro, Pati, dengan Peraturan-

perundangan sebagaimana telah diatur, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa:

Perjanjian kontrak franchise atau waralaba Redshit Distro, Pati,

tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Perjanjian Waralaba

yang dilakukan batal demi hukum karen tidak sesuai dengan Pasal 3, 4 dan

5 poin (a) Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba

yang mensyaratkan klausula yang wajib ada dalam kontrak.

Redshit Distro tidak memiliki legalitas sebagai usaha waralaba

sebagai salah satu syarat yang wajib dipenuhi sebagaimana Pasal 7 PP.

No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba. Selain itu ijin untuk STPUW secara

otomatis tidak dapat diperoleh karena sebagian yang disyaratkan untuk

mendapat ijin adalah legalitas usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 13 Jo

Pasal 7 Praturan Menteri Perdagangan No. 31/M-DAG/PER/8/2008

tentang Penyelenggaraan Waralaba.

Page 37: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

80

B. Saran

Dari kesimpulan tersebut dapat diangkat saran sebagai berikut:

1. Untuk pemilik Merk Redshit Distro, agar membadanhukumkan

usahanya dan mendaftarkan sebagai usaha Waralaba. Sehingga usaha

tersebut dapat terus dijalankan sebagai usaha waralaba.

2. Untuk Franchisee/penerima Waralaba agar lebih jelih dan hati-hati

dalam melakukan usaha franchise dengan melihat segala persyaratan

yang sah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42

Tahun 2007 tentang Waralaba.

3. Untuk Pemerintah, agar bertindak tegas dan proaktif dalam membangun

ekonomi masyarakat dalam bentuk usaha waralaba sebagai bagian dari

perlindungan hukum untuk masyarakatnya sendiri. Sehingga tidak ada

kejadian yang menyebabkan kerugian kepada semua pihak.

Page 38: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

81

DAFTAR PUSTAKA

A. Peraturan Perundang-undangan

Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba

Peraturan Menteri Perdagangan RI. Nomor 31/M-DAG/PER/2008 tentangPenyelenggaraan Waralaba

B. Buku

Aziz, Abdul, Tinjauan Hukum Islam Terhadap PelaksanaanPerjanjian Franchise di Lembaga Pendidikan Primagama Yogyakarta,Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.

Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: PT.Citra Aditya Bakti. 2000.

AgusYudha Hernoko, Azas Proporsionalitas dalam KontrakKomersil, Yogyakarta: Laksbang Mediantama, 2008.

Black, James A. Dan Dean j. Champion, Metode dan MasalahPenelitian Sosial, Bandung: Refika Aditama., 1999.

Dita, Evy, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perlindungan HakFranchisor dalam Perjanjian Franchise di Tela-tela Fried CassavaYogyakarta, Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2013.

Fajar, Mukti, ND. Dualism Penelitian Hukum Normatif danEmpiris.Cet I, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Fathoni, Abdurrahmat, “Metodologi Penelitian dan TehnikPenyusunan Skripsi” Jakarta: Rineka cipta, 2006.

Fuady, Munir, Hukum Kontrak, Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis,PT.Citra Aditya Bakti, Bandung 1999.

Fuady, Munir, Konsep Hukum Perdata, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2014.

Hardjowidigdo, Rooseno, Mengenal Hak Cipta Indonesia: BesertaPeraturan Pelakasananya, Pustaka Sinar Harapan, 1993.

Hasan, M. Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian danAplikasnya, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002.

Page 39: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

82

Irianto, Sulistyowati dan Shidarta (ed.), Metode Penelitian Hukum :Konstelasi dan Refleksi, Jakarta: Yayasan Obor, 2009.

Ichsan,Achmad, Hukum Perdata IA, Pembimbing Masa, Jakarta,Cet. 1996.

J. Queen, Douglas, Pedoman Membeli dan Menjalankan Franhise,Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.1991.

Khairandy, Ridwan, Perjanjian Franchise Sebagai Sarana AlihTeknologi, Pusat Studi Hukum UII Yogyakarta bekerjasama denganYayasan Klinik Haki Jakarta, 2000.

Margono, S. Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.2000.

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Ed I, Cet, 5, Jakarta:Kencana, 2009.

Naja, H.R. Daeng, Pengantar Hukum Bisnis Indonesia, Yogyakarta:Pustaka Yustisia, 2009.

Purwahid, Patrik, Dasar-dasar Hukum Perikatan, Bandung: MandarMaju, 1994.

Raharjo, Handri, Hukum Perjanjian di Indonesia, Yogyakarta:Pustaka Yustisia, 2009.

Salim HS, Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW), Jakarta: SinarGrafika, 2002.

Salim H. S., Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUHPerdata,Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2005.

Salim HS, Perkembangan Hukum Kontrak Innominat di Indonesia,Jakarta: PT. Sinar Grafika.2008.

Simatupanga, Richard Burton, Aspek Hukum dalam Bisnis, Jakarta:Rineka Cipta, 1996.

Subekti, R. Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 1987.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D, cet. VIII, Bandung: Alfabeta, 2009.

Page 40: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

83

Sumardi, Juajir, Aspek-aspek Hukum tentang Franchise danPerusahaan Transnasional, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1995.

Suroso, R. Perjanjian Di bawah Tangan: Pedoman PraktisPembuatan dan Aplikasi Hukum,Jakarta: Sinar Grafika, 2010.

Widjaja, Gunawan, Seri Hukum Bisnis Waralaba, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, tahun 2001.

Wirjono, Projodikoro, Azas-azas Hukum Perjanjian. Cet. Ke-IX,Bandung: Mandar Maju, 2011.

Page 41: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

1. BAGAIMANA SEJARAH BERDlRINYAREDSIIlT? 2. SIAPA SASARANffARGET REDSIIlT DISTRO? 3. BAGAIMANA MENEJEMENREDSIDT DISTRO? 4. APA SAJABRAND YANG DIMILlKIREDSIDT DISTRO? 5. BERAPAPENDAPATAN REDSIDT DISTR.O SETIAP BULANNYA? 6. APAKAH MENEJEMENREDSIIlT PUNYAKETENTUANKHUSUS UNTUK

DAP AT MELAKUKAN KERJASAMA FRANCIDSE DENGAN REDSIHf DISTRO? 7. AP AK.AH REDSIIlT MEMILIKI SOP? 8. BAGAIMANA STR.UKTUR ORGANISASI REDSIDT DISTR.O? 9. BAGAIMANAREDSIIlT DALAMMEMASARKAN USAHA? 10. APA.KAH REDSIIlT WGAMENGGUNAKAN SPONSOR? 11. BAGAIMANA KEUANGANNY A? 12. BAGAIMANA PENGAW ASAN BARANGNY A? 13. APAKAH SEMUABRAND YANG DIMILIKIREDSIIlT DISTRO ORIGINAL? 14. BAGAIMANA CARAKERJASAMAFRANCIDSE DENGANREDSIIlT DISTRO? 15. BAGAJMANAMODEL PERJANJIANNY A? 16. APAKAR SYAR.AT-SYARAT SUDAR TERPENUIIl UNTUK MELAKUKAN

PERJANJIAN? 17. APAKAHPERJANJIAN FRANCIIlSE SUDAR DI DAFf ARKAN? 18. APAKAH REDSIIlT SUDAHMENDAFTARKAN PROSPEKTUS KE

PEMERINTAH? 19. APAKAH REDSIIlT DISTRO MEMILIKI LEGALITAS USAHA PERDAGANGAN? 20. APAKAH REDSIIlT DISTRO MEMILJKI SURAT TANDAPENDAFTARAN

WARALABA?

DAFTAR.PER.TANYAAN WAW ANCARA

Page 42: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

OAFTAR PERTANYAAN I<EPADA KOf'.:SUMEN

i. MAS/MBAK. PELANGGAN REDSH!T DISTRO? 2. SBAK Y..APAN MAS/MBAK KENAl REDSHH? 3. APAKAH SElAMA BElANJA Dl REDSHff PER.1\JAH MENDAPATKA.~ &\.RANG KW? 4.. NAMA MAS/MB.AK SIAPA? BOlEH TAHU? 5. BOLEH SA.YA TUt.JS at\lAM LA..l>Oit&\N SAYA?

Page 43: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 44: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 45: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 46: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 47: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 48: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …
Page 49: ANALISIS YURIDIS PELAKSANAAN PERJANJIAN FRANCHISE …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Dita Alif Ivan Syah

Tempat, Tgl Lahir : Pati, 5 Februari 1992

Nama Ayah : Sunardi

Nama Ibu : Siti Rohmatun

B. Riwayat Pendidikan

1. MI Darunnajah, Tahun lulus 2005

2. MTS Salafiyah, Tahun lulus 2009

3. MAN III Yogyakarta, Tahun lulus 2012

C. Prestasi

1. Juara 1 lomba parade band tingkat DIY dalam acara perebutan “trophy

piala wali kota” th 2011

D. Contac Person

1. No. Handphone : 083867041453

2. E-Mail : [email protected]