makalah blki final
TRANSCRIPT
MAKALAH
PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN
“BLKI SEMARANG”
“Makalah ini Diajukan guna Melengkapi Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum
Satuan Pendidikan”
Dosen Pengampu:
1. Nugroho
2. Yuli Utanto
Disusun Oleh :
Destika Anastasia (1102412014)
Agus Trisyanto (1102412040)
Farid Prasetyo A. (1102412077)
Ikhsan Rusly H. (1102412085)
Manik Larasati (1102412086)
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami aturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah tentang Pendidikan Kemasyarakatan yaitu BLKI Semarang.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Yuli Utanto selaku Dosen mata kuliah
Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.
Kami memohon kepada dosen khususnya, serta para pembaca apabila
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini baik dari segi bahasan
maupun isinya harap maklum. Selain itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Semarang, 10 Desember 2013
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah............................................................................................ 2
1.4. Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian BLKI............................................................................................ 3
2.2. Sejarah BLKI................................................................................................. 3
2.3. Wawancara dengan pegawai BLKI Semarang.............................................. 5
2.3.1. Visi................................................................................................................. 5
2.3.2. Misi................................................................................................................ 5
2.3.3. Janji Layanan................................................................................................. 5
2.3.4. MOTTO......................................................................................................... 6
2.4. Seperti apa BLKI?.......................................................................................... 6
2.5. Program Pelatihan.......................................................................................... 7
2.6. Fungsi BLKI.................................................................................................. 9
2.7. Keunggulan BLKI.......................................................................................... 9
2.8. Sumber Pendanaan......................................................................................... 9
2.9. Persyaratan..................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan.................................................................................................... 11
3.2. Saran.............................................................................................................. 11
DRAFT PERTANYAAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan kemasyarakatan ialah lembaga yang menyediakan pelatihan
keterampilan untuk siap bekerja di perusahaan dan pendampingan profesional bagi
para calon dan praktisi wirausaha, termasuk keahlian, jaringan rekan global, dan
peluang pendanaan yang memungkinkan mereka untuk membangun usaha sosial yang
sukses. Pada kesempatan ini, kami akan membahas salah satu contoh pendidikan
kemasyarakatan yaitu BLKI Semarang.
Dalam UU no.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, bahwa pelatihan kerja
diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan
tenaga kerja beserta keluarganya. Dengan memperhatikan UU tersebut khususnya
pasal 10 ayat 1 dan 2, pelatihan kerja harus memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan
dunia usaha yang mengacu pada standar kompetensi kerja. Menyikapi hal tersebut,
BLKI Semarang sebagai lembaga pelatihan kerja telah melaksanakan berbagai
program pelatihan yang berbasis kempetensi.
Memperhatikan kondisi ketenaga kerjaan yang ada saat ini, perlu perhatian
serius dari seluruh pihak untuk perbaikan kedepan. Meningkatnya jumlah
pengangguran terbuka selama kurun waktu lima tahun terakhir, dimana sebagian
besar angkatan kerja memiliki tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah.
Dengan demikian maka BLKI mengambil langkah-langkah demi mensejajarkan
tingkat keahlian pencarian kerja dengan memberikan atau mengadakan pelatihan-
pelatihan ketrampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja didunia
industri.
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Seperti apakah Balai Latihan Kerja Industri itu?
2. Apa peran Balai Latihan Kerja Industri terhadap masyarakat?
1.3. Batasan Masalah
Yang di bicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan BLKI
1.4. Tujuan
1. Mengetahui seperti apa Balai Latihan Kerja Indutri
2. Mengetahui peran Balai Latihan Kerja Industri terhadap masyarakat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian BLKI
BLKI adalah Badan Latihan Kerja Industri sebagai Unit Pelaksana Teknis
Pusat (UPTP) dibidang latihan kerja industri di bawah naungan Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI serta bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas yang diselenggarakan untuk membekali,
meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya.
2.2. Sejarah BLKI
Balai Latihan Kerja Industri Semarang bertempat kedudukan di Jalan Brigjen
Sudiarto No. 118, kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kotamadia Semarang,
Propinsi Jawa Tengah, Telpon-fax 024-6712680. Dalam sejarah perkembangannya
sejak didirikan pada tahun 1951, banyak perubahan yang terjadi pada Balai Latihan
Kerja Industri Semarang. Pada awal berdirinya Balai Latihan Kerja di Semarang
bernama Pusat Latihan Kerja Semarang beralamat di Jalan MT Haryono No 1, di
daerah Bubaan Semarang. Seiring berlalunya waktu Pusat Latihan Kerja di Semarang
telah beberapa kali berganti nama mengikuti perkembangan dunia kerja dan
kebutuhan pelatihan sebagai mana tercantum dalam Tabel 4.1. Pada tahun 1982 Pusat
Latihan Kejuruan di Semarang dengan Bantuan IBRD direlokasi ke daerah
Pedurungan Semarang, menempati lokasinya sekarang di Jalan Brigjen Sudiarto
nomor 118 dan namanya berubah menjadi Balai Latihan Kerja Industri Semarang.
Pada masa otonomi daerah, dalam rangka pelaksanaan Undang Undang no 22
tahun 1999 dan Undang Undang no 25 tahun 1999 mulai bulan Januari 2001 Balai
Latihan Kerja Industri dialihkan pengelolaanya dari Direktorat Jenderal Pembinaan
Latihan dan Produktivitas Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Jawa Tengah.
3
Dasar hukum pelaksanaan Balai Latihan Kerja Industri Semarang sebagai
UPTD Propinsi adalah Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah nomor 1 tanggal 2
April 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas pokok fungsi dan Susunan
Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan
dijabarkan dengan Keputusan Gubernur nomor 33 tahun 2003 tentang tugas pokok
dan fungsi serta tata kerja Balai Latihan Kerja Industri.
Tabel Perubahan Nama Institusi, Eselon dan Kedudukan
KURUN
WAKTUNAMA INSTITUSI
ESELON DAN
KEDUDUKAN
1951-1979
PLK Semarang
(Pusat Latihan Kerja
Semarang)
IIIA
Bertanggung jawab kepada
Kepala Kantor Wilayah
Perburuhan
1979-1982
PLK Semarang
(Pusat Latihan Kejuruan
Semarang)
IIIA
Bertanggung jawab kepada
Lembaga Bina Kerja
1982-2001
BLKI Semarang
(Balai Latihan Kerja Industri
Semarang)
IIIA
Bertanggung jawab kepada
Dirjen Binalattas Depnaker
RI
2001-2005
BLKI Semarang
(Balai Latihan Kerja Industri
Semarang)
IIIA
Bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Tenaga Kerja
Jawa Tengah
2005-2006
BLKI Semarang
(Balai Latihan Kerja Industri
Semarang)
IIIA
Bertanggung jawab kepada
Dirjen Binapendagri
Depnakertrans RI
2006-sekarang
BLKI Semarang
(Balai Latihan Kerja Industri
Semarang)
IIIA
Bertanggung jawab kepada
Dirjen Binalattas
Depnakertrans RI
4
2.3. Wawancara dengan pegawai BLKI Semarang
Tahun 2005 Balai Latihan Kerja Industri Semarang kembali dialihkan
pengelolaaanya dari Dinas Tenaga Kerja Propinsi Jawa Tengah kepada Direktorat
Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri, dan tahun 2006 beralih
ke Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
BLKI merupakan tempat dimana mendidik orang mampu bekerja, dengan
pengertian orang adalah siapa saja yang ingin memperoleh keahlian agar mampu
bekerja atau orang yang telah bekereja dan ingin menambah keahliannya. BLKI
merupakan suatu lembaga yang bukan profit oriented melainkan suatu lembaga yang
social oriented. BLKI dibiayai langsung dari pusat karena biaya yang dibutuhkan
untuk menyelenggarakan pelatihan yang dilakukan oleh BLKI mulai dari pengadaan,
fasilitas, SDM, serta kegiatan sangat lah besar sehingga pemerintah provinsi pun tidak
mampu memenuhinya. Salah satu alasan BLKI dibiayai langsung oleh pusat atau
negara karena segala macam hal yang tidak mampu dibeli atau disediakan sendiri oleh
masyarakat adalah tanggung jawab dari negara dan negara wajib untuk menyediakan
kebutuhan tersebut.
2.3.1. Visi
Menjadi Lembaga Pelatihan Kerja Yang Unggul, Bermartabat Dan Diakui
Dunia Industri.
2.3.2. Misi
Menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan memiliki etos kerja tinggi
melalui pelatihan kerja, sertifikasi, dan kemitraan.
2.3.3. Janji Layanan
1. Melayani dengan sungguh-sungguh, komunikatif dan tidak deskriminatif.
2. Selalau menjalin kemitraan dengan perusahaan/instansi dalam upaya
melaksanakan pelatihan, sertifikasi dan memfasilitasi penempatan lulusan
3. Komunikatif, inisiatif, koordinasi dan inovasi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi
5
2.3.4. MOTTO
“SUKSES ANDA HARAPAN KAMI”
2.4. Seperti apa BLKI?
BLKI memiliki pengajar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang berlatar
pendidikan DIII, S1, dan S2 serta mendapatkan pendidikan dan pelatihan teknis
didalam negeri maupun di luar negeri.
Tugas dari BLKI sendiri yaitu melaksanakan pelatihan, uji kompetensi,
sertifikasi dan kerjasama kelembagaan di bidang pelatihan kerja industri. Kegiatan
yang dilaksanakan di BLKI yaitu Pelatiha, Sertifikasi, dan Penyeluran. Namun untuk
uji kompetensi BLKI tidak memiliki kewenangan untuk melakukan uji kompetensi,
karena kewenangan untuk uji kompetensi dimiliki oleh BNSP (Badan Nasional
Sertifikasi Provinsi). Dalam hal uji kompetensi BLKI hanya memberikan fasilitas
berupa tempat serta segala macam kebutuhan untuk uji kompetensi, akan tetapi yang
berhak menyatakan peserta pelatihan di BLKI kompeten atau tidak hanyalah BNSP.
Upaya untuk penetapan kerja dan penetapan magang lulusan serta
pendayagunaan fasilitas latihan, melalui Kios 3in1 BLKI Semarang telah menjalin
kerjasama/mitra kerja dengan berbagai industry/perusahaan, instansi Pemerintah dan
Swasta, Institusi pendidikan yang berasal dari kota Semarang maupun diluar kota.
Untuk kurikulum yang digunakan berbeda dengan kurikulum yang digunakan
dalam pendidikan formal. Disini BLKI menggunakan kurikulum yang dinamis dan
Pelatihan
Oleh BLKITenaga belum kompeten/ Tenaga kerja yang ingin menambah kemampuan
Uji Kompetensi
Oleh BNSPBLKI hanya menyediakan fasilitas
Penyaluran
Oleh BLKI/MandiriBLKI dengan mitra kerjanyaMandiri dengan berwirausaha
6
standart. Artinya kurikulum yang dipakai di sesuaikan dengan permintaan dari
industri atau instansi yang membutuhkan tenaga kerja. Jadi BLKI menerima semacam
data mengenai kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh industry atau instansi
yang menjadi mitra kerja dari BLKI. Dari kebutuhan tersebut lah BLKI menyusun
sebuah pelatihan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kriteria tenaga kerja
yang dibutuhkan mitra kerjanya. Sehingga lulusan dari BLKI adalah lulusan-lulusan
yang benar-benar dibutuhkan industry atau instansi karena mereka telah diberikan
pelatihan berdasarkan apa yang pasar tenaga kerja butuhkan
2.5. Program Pelatihan
NO Kejuruan Nama LSP Kewenangan
1 Otomotif LSP-TO
INDONESIA
CLASTER LEVEL JUNIOR
- BRAKE TUNE – UP
KARBURATOR
- BRAKE MANUAL
CLASTER LEVEL SENIOR
- ENGINE TUNE – UP EFI
- ENGINE TUNE – UP DIESEL
- UJI EMISI GAS BUANG
- WHEEL ALIGHMENT
2 Sepeda Motor LSP-TO
INDONESIA
TUNE UP SEPEDA MOTOR
LEVEL JUNIOR
TUNE UP SEPEDA MOTOR
LEVEL SENIOR
3 Logam LSP-LMI MEKANIKAL INSPEKSI
(PENGUKURAN)
OPERATOR MESIN DASAR
(BUBUT DAN FRAIS)
OPERATOR CNC DASAR
TEKNISI PERAWATAN
HYDROLIK DAN PNEUMATIK
DESIGN, DRAFTING DAN
7
DRAWING
FABRIKASI / PENGELASAN
TEKNISI REFRIGERASI (AC)
4 Las LSP-LAS LAS SMAW 35 UNIT
KOMPETENSI
LAS NON SMAW 35 UNIT
KOMPETENSI
5 Listrik LSP-TEKNIK
LISTRIK
BIDANG INSPEKSI
(PENGUKURAN)
BIDANG PEMELIHARAAN
BIDANG KONSTRUKSI
BIDANG OPERASI
6 Menjahit LSP-GARMEN GARMEN
7 Bangunan LSP-FURNIKO FINISHING
8 Tata Niaga LSP-APSI MAIL HANDLING
FILLING
KORESPONDENSI
PHONE HANDLING
PETTY CASH
SERVICE EXCELLENCE
DAILY AGENDA
9 Informatika LSP - TI BASIC OFFICE
HELP DESK OFFICE
ADVANCE OFFICE
JUNIOR WEB DESAIN
2.6. Fungsi BLKI
1. Penyusunan rencana, program, dan anggaran, dibidang pelatihan kerja
industri;
8
2. Pelaksanaan pelatihan dan uji kompetensi di bidang pelatihan kerja industri
3. Pelaksanaan pelayanan konsultasi, promosi, dan pemasaran serta kerjasama
kelembagaan di bidang pelatihan kerja industri
4. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pelatihan kerja
industri; dan
5. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan dan rumah tangga balai.
2.7. Keunggulan BLKI
• Pelatihan yang diadakan telah menerapkan sistem Pelatihan Berbasis
Kompetensi
• Telah diverifikasi sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK), yaitu Otomotif,
Sepeda Motor, Logam, Listrik, Las, Bangunan, Tata Niaga, Teknologi
Informatika, dan Menjahit.
• Telah mendapat sertifikat dari AS/NZS untuk Sistem Manajemen Mutu ISO
9001 : 2008
• Mendapat Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tingkat Madya Tahun
2010
• Penempatan Lulusan di industri –industri besar
• Konsultan UPTD/LPKS tentang Pelatihan
2.8. Sumber Pendanaan
Ada 3 jenis pendanaan yaitu:
• Bantuan dari Pemerintah
Yaitu semua biaya operasional, pelatihan, alat-alat pendukung beserta
perawatannya didapat sepenuhnya dari anggaran pemerintah.
• Swadana
Yaitu biaya yang dibebankan kepada peserta didik, Jumlah biaya pelatihan
tergantung dengan jurusan yang diambil. Semakin banyak alat peralatan yang
diperlukan maka semakin mahal biayanya. Biaya yang dimaksud bukan biaya
yang sepenuhnya ditanggung oleh peserta didik. Melainkan biaya yang
dibebankan setelah mendapat kompensasi dari pemerintah.
• Biaya dari pihak ketiga
Yaitu biaya pelatihan ditanggung oleh lembaga / instansi / perusahaan yang
mengirimkan siswa untuk pelatihan9
2.9. Persyaratan
1. Keluarga tidak mampu
2. Usia kerja (± 17 tahun)
3. Pendidikan min SMP (untuk industri)
4. Fotocopy ijazah
5. Pas foto
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
BLKI adalah lembaga pelatihan keterampilan yang didirikan pemerintah untuk
memberikan keterampilan guna mengurangi pengangguran di Indonesia, BLKI
memberi pelatihan keterampilan sesuai dengan bidang yang dibutuhkan dan lebih ke
spesialisasi pada suatu bidang, sehingga kualitas kerjanya lebih baik dari pada lulusan
SMK. Lulusan dari BLKI juga terjamin akan mendapat pekerjaan dibandingkan SMK,
karena lulusan BLKI sejak awal pendidikannya memang dibutuhkan oleh perusahaan
yang mencari tenaga kerja kompeten. Apabila lulusan dari BLKI tidak mampu
terserap ke dalam dunia industry maka lulusan BLKI ini juga tetap mampu bekerja
dengan cara berwirausaha dengan memanfaatkan keterampilan yang diperolehnya
selama mengikuti pelatihan di BLKI.
3.2. Saran
1. Tidak mengesampingkan pendidikan formal yang dianjurkan oleh pemerintah
meskipun telah ada BLKI yang bisa memberikan solusi untuk dapat
memperoleh pekerjaan
2. Tidak ada salahnya setelah menamatkan pendidikan formal setinggi-tingginya
mencoba masuk ke BLKI untuk menambah keterampilan dalam bekerja
3. Tetap percaya bahwa segala kemampuan yang sudah ada atau yang akan kita
peroleh suatu saat nanti hanya berasal dari kesungguhan kita dalam berupaya.
11
PERTANYAAN SAAT DISKUSI
1. Aryati Kapilani (1102412042)
Apakah BLKI menjamin sepenuhnya peserta pelatihannya mendapatkan pekerjaan,
jika tidak, bagaimana nasibnya?
BLKI merupakan lembaga pelatihan yang memberikan pelayanan keterampilan
kepada pesertanya agar memiliki kemampuan sesuai bidang pelatihan yang
diikutinya. Mengenai jaminan pekerjaan terhadap pesertanya, BLKI hanya dapat
berusaha dengan sebaik mungkin untuk menyalurkan mereka kepada industry atau
instansi yang menjadi mitra kerjanya. Untuk masalah dapat mendapatkan
pekerjaan atau tidak di dalam industri atau instansi tersebut, pihak industry atau
instansi lah yang memiliki kewenangan untuk memutuskannya. Apabila lulusan
dari BLKI tidak memiliki tempat untuk bekerja di dalam suatu industry atau
instansi maka mereka dapat berwirausaha dengan memamfaatkan kemampuan
yang telah mereka terima selama mengikuti pelatihan di BLKI. BLKI adalam
tempat untuk membuat orang mampu bekerja, baik itu bekerja dengan orang lain
ataupun bekerja dengan mandiri (berwirausaha)
2. Sofi Andriyanto (1102412047)
BLKI tidak menyediakan fasilitas kesehatan seperti klinik untuk mengantisipasi
kecelakaan di dalam pelatihan, bagaimana untuk mengatasi hal tersebut?
BLKI memang belum menyediakan fasilitas kesehatan seperti klinik, sehingga
untuk mengatasi jika terjadi kecelakaan BLKI harus melarikan korban tersebut ke
Rumah Sakit terdekat. Disisi lain BLKI di dalam pelatihannya juga memberikan
teori dengan sebaik mungkin untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan saat
proses praktik di dalam pelatihan.
3. Masruhil (1102412037)
Persyaratan minimal pendidikan untuk BLKI adalah SMP sedangkan usia minimal
ialah 17 tahun, apa maksudnya?
Yang dimaksud persyaratan minimal SMP adalah persyaratan yang diminta
industry atau instansi yang menjadi mitra kerja dari BLKI, sehingga acuan SMP
menjadi persyaratan minimal untuk mengikuti pelatihan di BLKI. Sedangkan usia
minimal 17 tahun dimasukkan karena adanya larangan untuk mempekerjakan
anak dibawah umur, usia 17 tahun adalah usia minimal untuk mempekerjakan
seseorang.
4. Ali Mustofa (1102412087)
Kedudukan antara SMK dan BLKI, Pandangan dunia usaha terhadap BLKI dan SMK
serta Bagaimana BLKI menjaga kualitas lulusannya
SMK dan BLKI memiliki kedudukan yang berbeda. Apabila SMK hanya
memberikan kemampuan kepada siswanya berdasarkan kurikulum yang telah ada
dari pusat sehingga siswanya akan mendapatkan banyak sekali pembelajaran
mengenai banyak hal begitu pula dengan aspek kompetensi keahliannya, siswa
SMK akan mendapatkan banyak keahlian, akan tetapi masih bersifat umum,
belum mampu secara mendalam. Sementara itu, BLKI memiliki kurikulum yang
disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja sehingga pelatihan yang diberikan
terhadap pesertanya adalah pelatihan-pelatihan yang benar-benar dibutuhkan
dunia kerja.
Sedangakan pandangan dunia usaha terhadap BLKI dan SMK, kelompok kami
cenderung perpendapat bahwa dunia kerja lebih memandang baik lulusan BLKI
daripada lulusan SMK, karena kualitas keterampilan di BLKI lebih baik karena
pelatihan yang diberikan oleh BLKI lebih sesuai dengan apa yang dunia kerja
butuhkan sementara lulusan SMK masih bersifat umum sehingga belum benar-
benar cocok dengan apa yang dunia kerja butuhkan, dari segi keterampilannya pun
lulusan SMK masih kurang dibandingkan dengan BLKI.
Untuk menjaga kualitas lulusan, BLKI hanya mengambil bagian sedikit, yaitu
berupa fasilitator terhadap proses uji kompetensi karena yang berhak menyatakan
kompeten atau tidak peserta dari BLKI hanyalah BNSP. Jadi BNSP lah yang
memiliki peran untuk menjaga kualitas lulusan dari BLKI.