makalah daimlerchrysler final

40
TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN Dosen : Dr. Mudjilah Rahayu, SE., MM. Oleh: Oleh: MM 37 Akhir Pekan MM 37 Akhir Pekan Dwi Mukti Kusumawijaya Dwi Mukti Kusumawijaya (041143038) (041143038) Dyah Isnaini Puspitasari Dyah Isnaini Puspitasari (041143041) (041143041) Ricko Mardinsyah Ricko Mardinsyah (041143044) (041143044) Wahyu Ediningtias Wahyu Ediningtias (041143048 (041143048) Aditia Dian P Aditia Dian P (041143027) (041143027) Program Magister Manajemen Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Universitas Airlangga

Upload: wahyu-ningtyas

Post on 10-Aug-2015

947 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Finance

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah DaimlerChrysler Final

TUGAS KELOMPOK MANAJEMENTUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGANKEUANGAN

Dosen :Dr. Mudjilah Rahayu, SE., MM.

Oleh:Oleh:

MM 37 Akhir PekanMM 37 Akhir Pekan

Dwi Mukti KusumawijayaDwi Mukti Kusumawijaya (041143038)(041143038)Dyah Isnaini PuspitasariDyah Isnaini Puspitasari (041143041)(041143041)Ricko MardinsyahRicko Mardinsyah (041143044)(041143044)

Wahyu EdiningtiasWahyu Ediningtias (041143048(041143048))Aditia Dian PAditia Dian P (041143027)(041143027)

Program Magister ManajemenProgram Magister ManajemenFakultas Ekonomi dan BisnisFakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas AirlanggaUniversitas Airlangga20122012

Page 2: Makalah DaimlerChrysler Final

DAFTAR PUSTAKA

1 LATAR BELAKANG MERGER DARI DAIMLER CHRYSLER..................................1

1.1 Kondisi Industri Otomotif Secara Global.........................................................................1

1.2 Kondisi Daimler-Benz AG (DB)......................................................................................1

1.3 Kondisi Chrysler Corporation...........................................................................................2

1.4 Sejarah Penggabungan 1998.............................................................................................2

2 RUMUSAN MASALAH........................................................................................................3

3 KAJIAN TEORI.....................................................................................................................3

3.1 Pengertian Merger dan Akuisisi........................................................................................3

3.2 Jenis-jenis Merger dan Akusisi.........................................................................................3

3.3 Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi...............................................................5

3.4 Efek dari Sebuah Merger..................................................................................................7

3.5 DASAR PENILAIAN MERGER SECARA POTENSIAL..............................................7

3.6 PERMASALAHAN UTAMA DALAM MERGER.........................................................8

3.7 CONTOH PERHITUNGAN AKUISISI..........................................................................8

4 ANALISIS PEMBAHASAN................................................................................................13

4.1 Terbentuknya Merger......................................................................................................13

4.2 Motivasi Melakukan Merger...........................................................................................14

4.3 Tujuan Merger.................................................................................................................15

4.4 Tahap Tahap Dalam Proses Merger................................................................................15

4.5 Kendala Atas Terbentuknya Merger...............................................................................18

4.6 Analisis Keuangan..........................................................................................................19

5 KESIMPULAN.....................................................................................................................21

Page 3: Makalah DaimlerChrysler Final

LATAR BELAKANG MERGER DARI DAIMLER CHRYSLER

1.1 Keadaan Industri Otomotif Secara GlobalIndustri otomotif mengalami perubahan yang cukup signifikan setelah perang dunia II

akibat munculnya perusahaan otomotif Jepang di kawasan Amerika bahkan Eropa. Perusahaan

Jepang mampu menciptakan otomotif yang irit bahan bakar, memiliki kualitas dan teknologi

yang hampir sama namun harga jual yang lebih murah dibandingkan dengan otomotif buatan

Amerika maupun Eropa. Tidak mengherankan bila Jepang dapat menguasai pangsa pasar

Amerika sebesar 30% serta Eropa. Hal ini mengakibatkan industri otomotif di benua Amerika

maupun Eropa ikut terancam.

Industri mobil tidak pernah sama dengan merger monumental dua perusahaan terbesar di

dunia: Chrysler dan Daimler Benz. Merger yang terjadi di akhir 1990-an telah menciptakan salah

satu perusahaan terbesar di industri. Ini menciptakan sebuah pijakan bahwa perusahaan dapat

digunakan di pasar mobil. Makalah ini akan mencoba untuk memberikan analisis mendalam

tentang kondisi di sekitarnya merger. Secara khusus, studi ini akan menetapkan seberapa efektif

aliansi strategis kedua perusahaan telah menjadi atas merger. Diskusi dan argumen yang

diselenggarakan dalam makalah ini akan didukung oleh artikel-artikel ilmiah masa lalu dan ada

yang terkait dengan merger, 1998 aliansi strategis, dan manajemen bisnis.

1.2 Latar Belakang PerusahaanPada tanggal 6 Mei 1998, di London, Daimler-Benz Jerman menandatangani perjanjian

merger dengan Chrysler Corporation Amerika Serikat. Menggunakan merger DaimlerChrysler

sebagai studi kasus, makalah ini difokuskan pada penciptaan nilai dan analisis berbagai masalah

dalam transaksi internasional. Pasar merespon dengan sangat baik atas penggabungan usaha

tersebut, dan kami meninjau potensi sumber penciptaan nilai di merger serta menguraikan

langkah-langkah yang dilakukan untuk dapat menyelesaikan merger. Hal hal yang perlu

dipertimbangkan adalah perbedaan dalam perusahaan budaya, kompensasi kebijakan, struktur

kepemilikan, dan lingkungan hukum yang menimbulkan tantangan signifikan

untuk semua merger.

Ju¨rgen Schrempp, Chairman Daimler-Benz Manajemen Board, berada di balik

perubahan dramatis di Daimler, mengubah perusahaan menjadi global yang semakin kompetitif.

Page 4: Makalah DaimlerChrysler Final

Pada tanggal 12 Januari 1998, Schrempp mengunjungi Robert J. Eaton, Chairman dan CEO

Chrysler Corporation, untuk menyarankan diskusi tentang kemungkinan merger. Kurang dari

empat bulan kemudian, terjadi merger, dan ditandatanganilah perjanjian. Langkah-langkah utama

dalam proses merger termasuk diskusi awal tentang kelayakan merger,

diskusi struktur organisasi pemerintahan dan bisnis, menandatangani perjanjian merger,

dan menutup transaksi merger tersebut setelah mendapatkan persetujuan dari yang

berkepentingan pihak: dewan direksi, pemegang saham, dan badan pengatur.

Daimler-Benz AG, merupakan kelompok industri terbesar di Jerman dimana tahun 1997

pendapatan sebesar DM 124 milyar ($ 68900000000). Meskipun dikenal mobil mewah

Mercedes-nya, Daimler mengoperasikan di empat segmen bisnis: Otomotif (Penumpang dan

Kendaraan Komersial), Aerospace, Jasa, dan Directly Managed Businesses. Chrysler

Corporation, yang didirikan di Delaware, dioperasikan dalam dua segmen utama: Operasi

Otomotif dan Jasa Keuangan. Operasi utama termasuk penelitian, desain, manufaktur, perakitan,

dan produk penjualan (termasuk truk dan aksesoris), serta layanan keuangan yang menyediakan

konsumen pembiayaan untuk Chrysler products.

1.3 Daimler-Benz AG (DB) Kondisi yang dihadapi Daimler-Benz sebelum melakukan merger adalah sebagai berikut :

a. Sebagian besar perusahaan otomotif yang memproduksi mobil mewah telah melakukan

merger ataupun akuisisi

b. Perusahaan otomotif terbesar di Eropa

c. Mempekerjakan 300.000 orang

d. Daimler AG adalah salah satu perusahaan paling sukses di dunia otomotif.

e. Dengan divisi Mercedes-Benz Cars, Daimler Truk, Mercedes-Benz Vans, Daimler Bus

dan Jasa Keuangan Daimler.

f. Grup Daimler adalah salah satu produsen terbesar mobil premium dan dunia produsen

terbesar kendaraan komersial dengan jangkauan global.

g. Daimler Jasa Keuangan menyediakan pelanggan dengan berbagai layanan keuangan

otomotif termasuk pembiayaan, asuransi leasing, dan manajemen armada.

h. Jumlah merk mobil yang bersaing di segmen mobil mewah semakin meningkat sejak

tahun 1980 yakni dari 9 perusahaan menjadi 19 perusahaan.

Page 5: Makalah DaimlerChrysler Final

i. Mercedes-Benz ingin melakukan perluasan pangsa pasar di luar dari pangsa pasarnya saat

itu

j. Produksi mobil mewah mengalami overcapacity (pasar jenuh karena permintaan lebih

kecil)

k. Biaya R&D Mercedes-Benz sangat besar, jauh diatas rata-rata industri.

l. Mercedes-Benz berhasil mengakuisisi Freightliner Trucks di Amerika dengan baik

dimana perusahaan tersebut dapat menaikkan penjualan hingga 3 kali lipat hanya dalam

satu dekade dan itu dilakukan tanpa campur tangan dari Mercedes.

1.4 Chrysler Corporation

Adapun beberapa kondisi yang dihadapi oleh Chrysler antara lain :

a. Perusahaan otomotif yang berbasis di AS yang berbasis di Detroit, Michigan, AS

b. Memproduksi mobil sedan, Minivan, Sport dan Truk, Chrysler Group memproduksi

Chrysler, Jeep, Dodge, Ram, SRT, Fiat dan Mopar.

c. Jajaran produk Chrysler Group memiliki beberapa kendaraan di dunia yang paling

dikenal, termasuk, Chrysler 300 Jeep Wrangler, Dodge Challenger dan Ram 1500.

d. Fiat memberikan kontribusi teknologi kelas dunia, platform dan powertrains untuk mobil

kecil dan menengah, yang memungkinkan Chrysler Group untuk menawarkan lini produk

diperluas termasuk kendaraan ramah lingkungan

e. Chrysler mempunyai obsesi untuk mewujudkan cost effectiveness

f. Chrysler merupakan perusahaan yang cepat mengadopsi perkembangan teknologi dan

memiliki design mobil yang trendy serta fashionable sehingga Chrysler berpeluang untuk

sukses di pasar

g. Chrysler adalah perusahaan otomotif kecil, sehingga pada saat perekonomian Amerika

mengalami penurunan, Chrysler terkena dampaknya

h. Persaingan pada segment minivans dan sport utility vehicles (SUV) yang merupakan

segmen yang dikuasai oleh Chrysler menjadi semakin ketat sehingga posisi Chrysler saat

itu melemah

i. Sistem distribusi yang sedang berkembang dalam industri otomotif Amerika memiliki

kekuatan distribusi yang tinggi. Mereka lebih memilih untuk mendistribusikan produk

dari perusahaan otomotif kompetitor yang memiliki pangsa pasar yang lebih besar.

Page 6: Makalah DaimlerChrysler Final

2 RUMUSAN MASALAH

Pada kasus ini akan memberikan analisis mendalam tentang kondisi di sekitar merger.

Secara khusus, studi ini akan menetapkan seberapa efektif aliansi strategis kedua perusahaan

telah menjadi atas merger. Diskusi dan argumen yang diselenggarakan dalam makalah ini akan

didukung oleh artikel-artikel ilmiah masa lalu dan ada yang terkait dengan merger, 1998 aliansi

strategis, dan manajemen bisnis. Maka yang menjadi permasalahan adalah:

a. Bagaimanakah terbentuknya merger antara Daimler dan Chrysler ?

b. Apa yang menjadi kendala atas terbentuknya merger?

3 KAJIAN TEORI

3.1 Pengertian Merger dan Akuisisi

Merger merupakan penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan

yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger

dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan

yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau

saham di perusahaan yang baru

Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh

perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan

identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan

yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi

(Harianto dan Sudomo, 2001, p.640).

Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham

atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada.

3.2 Jenis-jenis Merger dan Akusisi

Menurut Damodaran 2001, suatu perusahaan dapat diakuisisi perusahaan lain dengan

beberapa cara, yaitu :

a. Merger

Pada merger, para direktur kedua pihak setuju untuk bergabung dengan

persetujuan para pemegang saham. Pada umumnya, penggabungan ini disetujui oleh

Page 7: Makalah DaimlerChrysler Final

paling sedikit 50% shareholder dari target firm dan bidding firm. Pada akhirnya target

firm akan menghilang (dengan atau tanpa proses likuidasi) dan menjadi bagian dari

bidding firm.

b. Konsolidasi

Setelah proses merger selesai, sebuah perusahaan baru tercipta dan pemegang

saham kedua belah pihak menerima saham baru di perusahaan ini.

c. Tender offer

Terjadi ketika sebuah perusahaan membeli saham yang beredar perusahaan lain

tanpa persetujuan manajemen target firm, dan disebut tender offer karena merupakan

hostile takeover. Target firm akan tetap bertahan selama tetap ada penolakan terhadap

penawaran. Banyak tender offer yang kemudian berubah menjadi merger karena bidding

firm berhasil mengambil alih kontrol target firm.

d. Acquisistion of assets

Sebuah perusahaan membeli aset perusahaan lain melalui persetujuan pemegang

saham target firm.

Pembagian akuisisi tersebut berbeda menurut Ross, Westerfield, dan Jaffe 2002. Menurut

mereka hanya ada tiga cara untuk melakukan akuisisi, yaitu :

a. Merger atau konsolidasi

Merger adalah bergabungnya perusahaan dengan perusahaan lain. Bidding firm

tetap berdiri dengan identitas dan namanya, dan memperoleh semua aset dan kewajiban

milik target firm. Setelah merger target firm berhenti untuk menjadi bagian dari bidding

firm. Konsolidasi sama dengan merger kecuali terbentuknya perusahaan baru. Kedua

perusahaan sama-sama menghilangkan keberadaan perusahaan secara hukum dan

menjadi bagian dari perusahaan baru itu, dan antara perusahaan yang di-merger atau yang

me-merger tidak dibedakan.

b. Acquisition of stock

Akuisisi dapat juga dilakukan dengan cara membeli voting stock perusahaan,

dapat dengan cara membeli sacara tunai, saham, atau surat berharga lain. Acquisition of

stock dapat dilakukan dengan mengajukan penawaran dari suatu perusahaan terhadap

perusahaan lain, dan pada beberapa kasus, penawaran diberikan langsung kepada pemilik

Page 8: Makalah DaimlerChrysler Final

perusahaan yang menjual. Hal ini dapat disesuaikan dengan melakukan tender offer.

Tender offer adalah penawaran kepada publik untuk membeli saham target firm, diajukan

dari sebuah perusahaan langsung kepada pemilik perusahaan lain.

c. Acquisition of assets

Perusahaan dapat mengakuisisi perusahaan lain dengan membeli semua asetnya.

Pada jenis ini, dibutuhkan suara pemegang saham target firm sehingga tidak terdapat

halangan dari pemegang saham minoritas, seperti yang terdapat pada acquisition of stock

Sedangkan berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger atau akuisisi dapat

dibedakan :

a. Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang

industri yang sama bergabung.

b. Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan supplier atau

customernya.

c. Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama tetapi tidak dalam

garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya. Keuntungannya adalah

perusahaan dapat menggunakan penjualan dan distribusi yang sama.

d. Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak berhubungan bisnis

melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi resiko.

3.3 Alasan-alasan Melakukan Merger dan Akuisisi

Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan baik melalui merger maupun

akuisisi, yaitu :

a. Pertumbuhan atau diversifikasi.

Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham,

maupun diversifikasi usaha dapat melakukan merger maupun akuisisi. Perusahaan tidak

memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan merger

dan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi

persaingan.

b. Sinergi

Sinergi dapat tercapai ketika merger menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of

scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan

Page 9: Makalah DaimlerChrysler Final

pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak

merger. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan merger berada dalam

bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan.

c. Meningkatkan dana

Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal,

tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi eksternal. Perusahaan tersebut

menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga

menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban

keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah.

d. Menambah ketrampilan manajemen atau teknologi

Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi

pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat

mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan

teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen

atau teknologi yang ahli.

e. Pertimbangan pajak.

Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai

kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat

melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan

kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan

kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak

dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun merger tidak hanya dikarenakan

keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan

pemilik.

f. Meningkatkan likuiditas pemilik

Merger antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih

besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas dan saham lebih

mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih

kecil.

g. Melindungi diri dari pengambilalihan

Page 10: Makalah DaimlerChrysler Final

Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak

bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai

pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan

menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat

3.4 EFEK DARI SEBUAH MERGER

            Disamping alasan yang menguntungkan bagi korporasi yang melakukan merger, terdapat

juga kerugian-kerugian yang akan dialami korporasi yang melakukan merger, antara lain:

a. Suatu merger tidak dapat memperhitungkan hanya secara finansial, seperti tidak mungkin

akan terjadi penurunan biaya.

b. Kemungkinan terjadinya friksi di anara kedua manajemen korporasi yang melakukan

merger.

c. Diantara pemilik saham minoritas dan mayoritas, tidak tertutup kemungkinan terjadi

perselisihan paham.

d. Keterlibatan dari pihak pemerintah terhadap merger yang dilakukan kemungkinan tidak

dapat terhindarkan, khususnya menyangkut kepentingan persatauan  antitrust.

3.5 DASAR PENILAIAN MERGER SECARA POTENSIAL

            Didalam melakikan penilaian terhadap merger yang potensial, finansial manajer

korporasi haris mempertimbangkan pengaruh merger atas performa korporasi melalui hal-hal

berikut ini.

a. Earning per share

b. Dividends pershare

c. Market price pershare

d. Resiko

3.6 PERMASALAHAN UTAMA DALAM MERGER

a. Jumlah absolut dari penghasilan (earnings), demikian juga tingkat pertumbuhan dari

penghasilan tersebut (earning growth rate).

b. Dividen

Page 11: Makalah DaimlerChrysler Final

Mempengaruhi masalah akuisisi, karena hal itu merupakan penghasilan bagi pemegang

saham.

c. Nilai buku per saham (book value per share)

Pada umumnya nilai tidak penting dalam proses merger, disebabkan hal itu didasarkan

pada nilai biaya historis (historical cost), bukan nilai saat ini (current values).

d. Modal kerja bersih per saham (net working capital per share)

Net working capital per share akan mempengaruhi masalah-masalah merger disebabkan

masalah likuiditas suatu korporasi yang diakuisisi memiliki posisi utang yang sangat

rendah (very low dept position). korporasi yang mengakuisisi mungkin akan meminjam

dana yang diperlukan untuk akuisisi dengan menjaga likuiditas yang baik dari perusahaan

yang akan diakuisisi untuk dapat memenuhi pinjaman setelah periode merger. Harga

yang likuid dari korporasi yang di akuisisi dapat digunakan sebagai jaminan untuk

memperoleh atau menerbitkan pinjaman.

3.7 CONTOH PERHITUNGAN AKUISISI

            Akuisisi dari suatu korporasi yang sedang berjalan dapat dinilai dengan menggunakan

teknik anggaran modal (capital budgeting technique). Apabila suatu korporasi membeli

korporasi lain yang secara material susunan finansialnya (financial structure) dari keseluruhan

biaya modal (overall cost of capital) harus di proyeksikan. Sebagai contoh dapat dilihat pada

kasus berikut ini.

Contoh: Intercontinental Corp. mempertimbangkan untuk membeli ABC korporasi degan harga

$800.000 secara . Cost of capital ABC pada saat ini adalah 15%. ABC korporasi memperkitakan

overall cost of capital uang diharapkan setelah akuisisi adalah 12%. Cash flow yang diperkirakan

dari tahun ke-1 sampai ke-2 secara total adalah $ 100.00. apakah intercontinental Corp. perlu

mengakuisisi ABC korporasi?

PerhitunganPVIFA

12%;12 tahunPresent value

Tahun 0:Tahun 1-12

-          $ 800.000+ $ 100.000

1 kali6.194 kali

=($800.000)=$ 610.940

NPV: -($ 180.600)Oleh Karena NPV negative, maka akuisisi tidak perlu dilakukan.

Page 12: Makalah DaimlerChrysler Final

Akuisisi harta dengan tunai (acquisition of assets for cash)

             Apabila suuatu korporasi akan mengakusisi korporasi lain secara tunai (cash), maka

dapat digunakan capital budgeting untuk menguji kelayakan finansialnya dari segi

akuisisi(financial fesibility of the acquisition). Sebagai aplikasi nya dapat dilihat pada kasus Fast

Corp. berikut ini

Fast Corp berkehendak untuk membeli harta tetap tertentu  dari Lcuky Corp. adapun neraca 

(balance Sheet dari Lucky Corp. adalah sebgai berikut.

Lucky Corp.Balance Sheet

Per Dec, 31th 2003($000)

asetCash $4.000Account receivable(A/R) 7.000Inventories 12.000Plant & Equipment 1 15.000Plant & equipment 2 25.000Plant & Equipment 3 40.000Building 100.000

Total aset 202.000

Liabilities and stockholders:Total liabilities $90.000Stockholder’s equity 112.000

Total Liabilities &stockholder’s Equity $202.000

            Fast Corp. hanya membutuhkan equipment  2 dan 3 serta building, harta lainnya tidak

termasuk cash dapat dujual dengan $ 30.000.000. jumlah cash yang diterima dari penjualan itu $

33.000.000 ($30.000.000 + $3.000.000). Lucky Corp. ingin menjual korporasinya dengan harga

$ 45.000.000, sehingga Fast Corp. harus membayar $ 135.000.000, yaitu $ 90.000.000 untuk

total liabilities dan $ 45.000.0000 untuk pemegang saham (pemilik). Dengan demikian,

pengeluaran kas bersih sebernarnya (actual net cash flow) adalah $ 135.000.000 - $33.000.000=

$102.000.000. diharapkan pemasukan cash setelah pajak (after tax cash inflow) dari equipment

Page 13: Makalah DaimlerChrysler Final

baru sebesar $25.000.000 pertahun, selama 6 tahun kemudian. Biaya modal (cost Of capital)

sebesar 10%.

            Dengan demikian, present value yang berhubungan dengan akuisisi adalah:

PerhitunganPVIFA

12%;12 tahunPresent value

Tahun 0:

Tahun 1-6

-          $ 102.000.000

+ $ 25.000.000

1 kali

4,355 kali

=($102.000.000)

=$ 108.875.000

NPV: =$ 6.875.000

Oleh karena NPV positif, maka akuisisi dapat dilakukan

Akuisisi dengan penukaran saham

            Sering terjadi dimana suatu korporasi melakukan akuisisi dengan pertukaran saham

(common stock). Pertukaran akan disesuaikan dengan rasio uang ditentukan terlebih dahulu

(predetermine ratio). jumlah yang ditwarkan oleh korporasi yang mengakuisisi biasanya lebih

besar dari harga pasar saat ini dari saham-saham yang di perdagangkan. Rasio pertukaran dapat

dihitung dengan mempergunakan formula sebagai berikut.

 

Sebagai aplikasinya dapat dilihat pada contoh kasus dibawah ini

Contoh:

            Azteg korporasi hendak mengakuisisi Nadir korporasi, dimana saham Azteg terjual

dengan harga $ 80 per saham serta saham Nadir terjual seharga $ 35 persaham. Di dalam

perjanjian akuisisi, Azteg korporasi menawarkan $ 60 per saham, baru akuisisi dapat dilakukan

melalui pertukaran saham-saham.

Perhitungannya :

Ratio Of exchange=

            Dengan demikian, azteg korporasi harus menukarkan 0,75 dari sahamnya dengan satu

saham Nadir Korporasi.

Pengaruh akuisisi atas EPS dan market price per saham

Page 14: Makalah DaimlerChrysler Final

            apabila terjadi merger, maka pengaruh yang sangat menguntungkan (favourable) dan

tidak menguntungkan (unfavourable) atas net income dan market price per share of stock.

Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada kasus di bawah ini.

1.

Korporasi A Korporasi B

Net income $30 $54

Share Outstanding 4 9

EPS $7,5 $6,0

P/E Ratio 10 kali 12,5 kali

Market Price $ 75 $ 75

            Korporasi B yang mengakuisisi dan ingin menukar sahamnya dengan saham korporasi A

atas dasar satu dengan satu. Exchange ratio didasarkan atas harga pasar dari saham-saham A dan

B. pengaruh terhadap EPS saham dapat dilihtan sebagai berikut.

B korporasi yang

dimilikinya

EPS sebelum akuisisi EPS setelah Diakuisisi

Saham A 4.000 $7,50 $6,46(I)

Saham B 9.000 $6,00 $6,64(II)

13.000

       I.            Total net income  dihitung sebagai berikut.

4.000 saham x $ 7.50              = $30.000

9.000 saham x $ 6.00              = $54.000

                                                               $84.000

            EPS=  =  = $ 6.46

            Dengan demikian, EPS turun $1,04 untuk saham A dan naik $ 0,45 untuk saham B.

Pengaruh atas harga pasar yang tidak jelas, maka di umpamakan korporasi yang bergabung harus

mempunyai P/E rasio yang sama dengan B korporasi, maka harga saham Per share menjadi

Page 15: Makalah DaimlerChrysler Final

$80,75 (dari 12,50x $6,46). Dengan contoh demikian, pemegang saham masing-masing

korporasi akan menikmati harga pasar yang tinggi untuk setiap saham.

2.         EXXE Corp. menginginkan untuk mengakuisisi AYE Corp. dengan memakai 1,5 saham

EXXE Corp. atas 1 saham AYE Corp. EXXE Corp mengharap Perolehan P/E rasio yang sama

setelah di akuisisi. Data finansial keduia korporasi adalah sebgai berikut

Korporasi A Korporasi B

Net income $400.000 $100.000

Share Outstanding 200.000 25.000

Market Price Per share $40 $48

Metode Pelepasan

Dalam merger,di sisi lain perusahaan lain juga dapat melepaskan sebagian perusahaan

atau melakukan liquidasi keseluruhan. Dapat dilihat diberbagai metode pelepasan:

a. LIKUIDASI

Liquidasi yaitu penjualan aktiva perusahaan,baik secara sukarela maupun disebabkan

kebangkrutan.

b. SELL-OFFS

Yaitu menjual sebagian atau keseluruhan dikenal dengan likuidasi sukarela. Ada dua

tipe utama yang dilakukan dengan menjual sekuritas, yaitu menerbitkan saham dan

melepas sekuritas.

c. Spin-Offs

Yaitu bentuk pelepasan yang berakibat pada divisi atau bagian perusahaan menjadi

perusahaan yang mandiri. Umumnya, saham pada perusahaan baru didistribusikan

pada perusahaan indk menurut dasar pro-rata. Rata-rata ukuran spin offs adalah 20%

dari saham induk.

d. Divestitures

Alexander  Benson dan krampmeyer ketika melakukan studi Divestitures menguraikan

secara signifikan positif ketidaknormalan setelah periode dua hari pengumuman return

di antara 1 dan 2% atas penjualan saham. Studi tersebut menemukan bahwa efek dari

pengumuman atas return terhadap pembelian saham tidak signifikan secara statistik.

e. Ekuitas Carve-out

Page 16: Makalah DaimlerChrysler Final

Penjualan saham kepada masyarakat dimana perusahaan induk biasanya tetap memiki

kendali utamanya.

4 ANALISIS PEMBAHASAN

4.1 Terbentuknya Merger

Beberapa alasan untuk merger. Daimler berasal dari 63% penjualan dari

Eropa, sementara Chrysler tergantung hampir secara eksklusif pada Amerika Utara, dengan 93%

saham dari seluruh penjualan. Seperti yang Robert Eaton bahwa kedua perusahaan memiliki

rentang produk dengan merek-merek kelas dunia yang saling melengkapi dengan sempurna.

Kami akan terus mempertahankan merek saat ini dan identitas yang berbeda.Selain itu, kedua

perusahaan sedang mencoba untuk memperluas geografis di pasar masing-masing, dan peluang

pertumbuhan akan segera ada dengan menggunakan fasilitas masing-masing, kapasitas, dan

infrastruktur.

Selama (merger) diskusi, perwakilan dari Chrysler menyatakan bahwa penting untuk

Chrysler bahwa setiap transaksi potensial memaksimalkan nilai untuk pemegang saham, bahwa

itu bebas pajak untuk pemegang saham Chrysler AS dan pajak yang efisien untuk

DaimlerChrysler AG, yang memiliki struktur pemerintahan pasca-merger dari "Merger-of-

Equal," yang memiliki kemampuan optimal untuk diperhitungkan sebagai penyatuan

kepentingan, sehingga menghasilkan kombinasi dari usaha masing-Daimler-Benz dan Chrysler

menjadi satu perusahaan publik. Menurut persepsi sebagian besar publik, penggabungan tersebut

lebih ke arah akuisisi daripada merger dimana perusahaan Chrysler diakuisi oleh perusahaan

otomotif Jerman, Daimler berdasarkan porsi saham 57 : 43 untuk Daimler.

Page 17: Makalah DaimlerChrysler Final

Perwakilan dari Daimler-Benz menunjukkan bahwa perusahaan yang dipertahankan dari

kombinasi apapun menjadi sebuah perusahaan saham Jerman, sehingga meningkatkan

kemungkinan penerimaan transaksi.

Dari situasi yang dihadapi oleh Daimler dan Chrysler serta kondisi otomotif secara

global, CEO Daimler (Juergen Schrempp) mendekati CEO Chrysler (Bob Eaton) pada bulan

Januari 1998 dan membahas kemungkinan dilakukannya merger.

Dewan Chrysler menyetujui merger dan merekomendasikan transaksi sebagaimana adil

dan dalam kepentingan terbaik pemegang saham Chrysler. Beberapa faktor yang menyebabkan

persetujuan tersebut:

a) Kemungkinan bahwa industri otomotif akan mengalami konsolidasi signifikan,

menghasilkan sejumlah kecil perusahaan besar yang masih hidup sebagai pesaing global

yang efektif

b) Kekuatan yang saling melengkapi dua perusahaan: Daimler-Benz lebih kuat dalam

kemewahan dan mobil akhir yang lebih tinggi, dan Chrysler lebih kuat pada kendaraan

sport dan minivan; Daimler lebih kuat di Eropa, Chrysler di Amerika Utara; reputasi

Daimler untuk teknik melengkapi, reputasi Chrysler untuk pengembangan produk

c) Peluang untuk sinergi yang signifikan diberikan oleh kombinasi tidak didasarkan pada

penutupan pabrik atau PHK, tetapi faktor-faktor seperti berbagi teknologi, distribusi,

pembelian, dan pengetahuan

d) Dewan Chrysler juga mempertimbankan potensi risiko, termasuk kesulitan yang melekat

dalam mengintegrasikan dua perusahaan besar yang beroperasi secara geografis

dimasukkan di berbagai negara, dan risiko bahwa sinergi dan manfaat mungkin tidak

sepenuhnya tercapai.

Dewan Daimler-Benz Manajemen juga menyetujui merger dengan mempertimbangkan

faktor materi beberapa lainnya seperti:

(a) Daimler diperkuat dalam posisi kompetitif melalui perluasan langsung dari berbagai

produk otomotif dan melalui ekspansi geografis di AS, dan dengan demikian mengurangi

risiko terkait dengan ketergantungan pada segmen premium dari pasar mobil

Page 18: Makalah DaimlerChrysler Final

(b) Meningkatkan likuiditas bagi pemegang saham Daimler dengan menciptakan perusahaan

otomotif terbesar ketiga dalam hal pendapatan, kapitalisasi pasar, dan pendapatan

(c) Potensi jangka pendek sinergi dalam pembelian, distribusi, dan penelitian dan

pengembangan,dan jangka panjang potensi sinergi dalam pengembangan dan

pertumbuhan pasar.

4.2 Motivasi Melakukan Merger

Hal- hal yang memotivasi Daimler Chrysler dalam melakukan merger:

a. Kelebihan kapasitas: "Daimler-Chrysler dimulai sebagai sebuah penggabungan yang

sama dalam suatu industri. Pasar Daimler-Benz AG telah matang dan melakukan merger

dengan Chrysler adalah solusi untuk ekspansi yang terbatas. Kedua perusahaan tersebut

dianggap sangat cocok secara bersama-sama dan merger memberikan kesempatan untuk

memanfaatkan kekuatan masing-masing perusahaan dalam produksi, dll pasar, dan

karena itu mengeksploitasi pasar baru sekaligus mengoptimalkan produksi.

b. Peningkatan kekuatan pasar: "Chrysler membuat mobil dengan harga moderat dan truk

ringan. Daimler membuat mobil mewah Mercedes dan truk berat. Chrysler yang kuat di

Amerika Utara dan lemah di Eropa Barat; Daimler hanya sebaliknya. Chrysler sangat

mampu dalam hal desain dan pengembangan produk; Daimler memegang tangan atas di

bidang teknik dan teknologi ". Integrasi antara dua perusahaan seharusnya "mengubah

wajah industri otomotif" dan membuat "posisi unggulan di pasar global"

c. Biaya sinergi: Para manajer puncak dari dua perusahaan yang memperhatikan biaya

substansial sinergi dalam merger (dalam pembelian, riset dan teknologi, infrastruktur

distribusi dan jasa keuangan). Berkat kekuatan dari tiap perusahaan di divisi yang

berbeda (desain dan pengembangan produk vs teknik dan teknologi), mereka dapat saling

melengkapi dan menghemat biaya.

d. Penyusunan Kembali lingkup kompetitif perusahaan: Integrasi antara keduanya

membantu Daimler-Benz mengurangi ketergantungannya pada pasar Amerika Utara dan

dapat memperluas ke Eropa Barat dan juga membantu pendekatan Chrysler untuk pasar

luar negeri.

Page 19: Makalah DaimlerChrysler Final

e. Pembelajaran dan pengembangan kemampuan baru: kedua perusahaan bisa belajar dari

operasi manufaktur satu sama lain (desain produk dan pengembangan, rekayasa dan

teknologi)

4.3 Tujuan Merger

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh kedua perusahaan otomotif raksasa tersebut melalui

merger adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan keuntungan yaitu dari sector potensi sinergi dalam hal penghematan biaya

operasi. DaimlerChrysler berharap dengan dilakukannya merger, perusahaan mampu

menghemat biaya operasional hingga 1,4 milyar US dollar pada tahun pertama

operasinya.

b. Dengan melakukan merger bisa menciptakan pertumbuhan dalam industri otomotif yaitu

meraih pangsa pasar yang lebih luas.

c. Mengurangi ancaman kompetitor. Dengan bergabungnya Daimler dan Chrysler maka

diprediksikan kekuatan kedua perusahaan tersebut akan semakin tak tergoyahkan dan

ancaman dari kompetitor lebih bisa diatasi.

4.4 Tahap Tahap Dalam Proses Merger

Tahapan-tahapan yang seharusnya dilalui oleh perusahaan dalam proses mergernya yaitu :

1) Idea

Ide tentang merger sesungguhnya telah ditentukan pada saat penentuan strategi perusahaan.

Dimana dalam strategi tersebut, telah dinyatakan bahwa merger-akuisisi merupakan vehicle

untuk mencapai kesuksesan bagi perusahaan. Merger-akuisisi merupakan bagian dari strategi

perusahaan, sedangkan idea adalah pendorong untuk dilakukannya akuisisi-merger tersebut.

Perusahaan yang telah menentukan starateginya dengan baik, akan menyatakan bahwa akuisisi-

merger merupakan suatu cara yang bisa diambil untuk menjalankan strategi yang telah

direncanakan.

Daimler Chrysler : CEO Daimler (Jurgen Schrempp) berinisiatif melakukan pendekatan

dengan CEO Chrysler (Bob Eaton) untuk membahas masalah merger. Tindakan ini dilakukan

untuk mengantisipasi kondisi industry otomotif yang semakin jenuh.

Page 20: Makalah DaimlerChrysler Final

2) Justification, Due Diligence, Negotiation

Tahapan penting yang perlu dilakukan dalam proses akuisisi-merger adalah proses dimana

perusahaan harus mempertimbangkan tentang keadaan internal dan external perusahaan dalam

melakukan akuisisi-merger.

Hal-hal penting yang harus dilakukan dalam tahapan ini adalah:

1) Strategic assesment

Proses penentuan apakah keputusan untuk melakukan akuisisi-merger dapat memberikan

kontribusi terhadap pelaksanaan strategi perusahaan sehingga mampu menciptakan posisi

yang lebih kompetitif dan harus menggambarkan sejauh mana akuisisi-merger

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan utama perusahaan.

2) Proses akuisisi-merger melibatkan berbagai pihak di dalam perusahaan. Karenanya,

tujuan dan strategic logic dari akuisisi-merger harus dipahami oleh seluruh bagian dari

perusahaan.

3) Manager perusahaan harus bisa mengidentifikasikan segala bentuk kemungkinan positif

maupun permasalahan yang dapat timbul dari akuisisi-merger ini bagi perusahaan.

4) Manager perusahaan harus mengetahui bentuk synergy apa yang dapat implementasikan

dari akuisisi-merger ini.

5) Perusahaan harus mempertimbangkan timing (waktu yang tepat) dalam melakukan proses

akuisisi-merger. Hal ini dianggap penting karena timing akan berpengaruh terhadap time

value of money dari nilai perusahaan, baik sebelum atau setelah dilakukannya akuisisi-

merger.

6) Manager perusahaan harus dapat menetapkan berapa harga maksimum yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan untuk melakukan proses akuisisi-merger tersebut dengan

mempertimbangkan segala bentuk manfaat atau penigkatan value perusahaan dari proses

synergy yang terjadi pada proses akuisisi-merger.

Daimler Chrysler : DaimlerChrysler dalam proses merger sesungguhnya telah

mempertimbangkan hal-hal penting di atas. Namun ada beberapa hal yang mereka terabaikan

misalnya, DaimlerChrysler tidak mempertimbangkan perbedaan culture yang sesungguhnya

mempengaruhi operasional perusahaan ke depannya. Selain itu target cost saving yang awalnya

ditargetkan oleh kedua pihak akan dapat terealisasi dalam setahun tidak tercapai.

Page 21: Makalah DaimlerChrysler Final

3) Merger Integration

Supaya proses integrasi perusahaan berjalan lancar dan efektif maka :

1) Perusahaan harus melihat integrasi sebagai sebuah proses yang berkesinambungan dan

bukan sebuah kejadian sesaat (“one event”). Proses integrasi sebaiknya dimulai sejak

awal negosiasi dan uji tuntas, dan berlanjut lagi setelah kedua perusahaan sepakat dengan

keputusan merger.

Daimler Chrysler : DaimlerChrysler lebih melihat proses integrasi sebagai “one event”.

Hal ini terlihat dari manajemen yang kurang mempedulikan bagaimana penggabungan

yang akan terjadi nantinya, apakah lebih ke gaya perusahaan American, German, ataukah

yang lainnya. Manajemen mengambil sikap “let the facts speak for the decision”.

Akibatnya perusahaan DaimlerChysler memakan waktu 5 tahun dari target 3 tahun dalam

proses integrasinya.

2) Perusahaan harus melihat integrasi manajemennya sebagai pekerjaan full-time. Banyak

perusahaan melakukan kesalahan dengan beranggapan bahwa individu di setiap level di

dalam perusahaannya bisa dengan sendirinya bekerja dengan baik. Kenyataannya para

manajer lini sering tidak bisa mengatasi banyak isu yang dihadapi oleh perusahaan

merger.

DaimlerChrysler : Manajemen dari kedua perusahaan sebenarnya telah dipertemukan

sebelum pengumuman merger, namun kenyataannya proses integrasi memakan waktu

yang lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan yang terjadi adalah :

komitmen yang kurang dari para manajer dalam menjalankan kesepakatan sebelumnya,

perusahaan sendiri masih belum jelas dalam menentukan arah kepemimpinan perusahaan

dan budaya yang berbeda.

3) Isu teknis dan budaya perlu dibahas.

DaimlerChrysler : Sebelum merger, kedua perusahaan tidak membahas bagaimana

menghadapi benturan budaya di dalam organisasinya. Pegawai dalam perusahaan

membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan budaya yang berbeda. Hal ini

tentunya menghambat proses integrasi.

Page 22: Makalah DaimlerChrysler Final

4.5 Kendala Atas Terbentuknya Merger

Dalam tahapan proses integrasi ini DaimlerChrysler menghadapi kendala-kendala sebagai

berikut :

a. Budaya yang berbeda

Budaya Eropa dikenal lebih konservatif. Perusahaan Eropa lebih risk averse, struktur

organisasinya hirarki dan lebih enggan menerima perubahan. Berbeda dengan gaya

Amerika yang lebih liberal, risk taker, suka menerima perubahan serta agresif. Latar

belakang budaya yang berbeda membuat proses integrasi merger lebih sukar dan

DaimlerChrysler membutuhkan waktu yang lama hingga proses integrasinya tercapai.

Mereka telah beradaptasi dengan budaya baru hasil dari culture blending yang kelihatan

lebih American dari luar, namun pegawai di dalam perusahaan meyakini bahwa

perusahaan DaimlerChrysler sebenarnya lebih seperti sebuah perusahaan Jeman.

b. Komitmen yang kurang

Hal ini terlihat dari keputusan yang belum diambil saat pengumuman merger kedua

perusahaan, apakah perusahaan hasil merger (DaimlerChrysler) nantinya akan lebih

mengarah ke perusahaan Eropa ataukah Amerika ataukah bersifat netral (misalnya

mengambil bentuk perusahaan Belanda). Kedua perusahaan menyatakan ke publik “Let

the facts speak for the decision”, yang artinya kira-kira “Biarkan nanti kenyataan yang

menentukan”.

c. Segmentasi pasar berbeda

Tujuan perusahaan untuk melakukan cost savings misalnya dalam hal pembelian tentunya

sulit tercapai karena tidak ada produk mereka yang saling melengkapi. Daimler sangat

dominan pada segmen kelas atas sedangkan Chrysler lebih menguasai middle level.

Page 23: Makalah DaimlerChrysler Final

4.6 Analisis Keuangan

Daimler-Benz

Operating profit

In Million DM 1997 1996Passenger Car 3132 3090Commercial Vehicles 481 -354Aerospace 432 -196Services 457 288Directly managed business -129 -585

Berdasarkan laporan laba rugi, total pendapatan Daimler meningkat dari tahun 1996

sampai tahun 1997, sebelum merger. Ini mengindikasikan bahwa kondisi keuangan Daimler

baik baik saja sehingga dapat dilakukan merger.

Chrysler

Chrysler Corporation Income Statement    Projected    

1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002

Revenues$53,19

5.0 $61,39

7.0 $61,14

7.0 $64,81

5.8 $68,70

4.8 $72,82

7.1 $77,19

6.7 $81,82

8.5 COGS (excluding Depreciation)

41,304.0

45,842.0

46,743.0

49,547.6

52,520.4

55,671.7

59,012.0

62,552.7

Selling, General, & Administrative 5,227.0 6,144.0 6,145.0 6,513.7 6,904.5 7,318.8 7,757.9 8,223.4

EBITDA 6,664.0 9,411.0 8,259.0 8,754.5 9,279.8 9,836.6 10,426.

8 11,052.

4 Depreciation 2,220.0 2,312.0 2,696.0 3,194.7 3,406.7 3,631.4 3,869.7 4,122.2 Amortization of Goodwill & Intangibles 0.0 0.0 0.0 39.3 38.3 37.4 36.4 35.5 Other Expense (Income) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 EBIT 4,444.0 7,099.0 5,563.0 5,520.5 5,834.8 6,167.8 6,520.7 6,894.7 Interest (Income) 0.0 0.0 0.0 (495.6) (641.0) (738.5) (833.9) (932.7)Interest Expense - Straight Debt 995.0 1,007.0 1,006.0 1,014.4 995.3 963.8 932.4 900.9 Interest Expense - Convertible Debt 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Interest Expense – Revolver 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Pre-Tax Income 3,449.0 6,092.0 4,557.0 5,001.7 5,480.5 5,942.5 6,422.3 6,926.5 Income Taxes 1,328.0 2,372.0 1,752.0 1,920.7 2,104.5 2,281.9 2,466.1 2,659.8 Minority Interest 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Extraordinary Item (Income) 96.0 191.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Net Income 2,025.0 3,529.0 2,805.0 3,081.1 3,376.0 3,660.6 3,956.1 4,266.7 Straight Preferred Dividends 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Convertible Preferred Dividends 21.0 3.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 Net Income to Common 2,004.0 3,526.0 2,804.0 3,081.1 3,376.0 3,660.6 3,956.1 4,266.7

Earnings per Share:Basic $2.68 $4.83 $4.15 $5.09 $5.57 $6.04 $6.53 $7.04 Fully Diluted $2.56 $4.74 $4.09 $4.83 $5.29 $5.74 $6.20 $6.69

Page 24: Makalah DaimlerChrysler Final

Laporan keuangan Chrysler menunjukkan bahwa kondisi Chrysler baik. Walaupun pada

tahun 1995 dan 1997 mengalami sedikit penurunan. penurunan earning semula pada tahun 1995

adalah hasil dari pengiriman minivan yang lebih rendah, biaya yang lebih besar terkait dengan

peluncuran semua perusahaan minivan baru, lebih tingginya insentif penjualan, dan bahan yang

dibutuhkan dalam produksi. Demikian pula halnya, pada tahun 1997 slump slowed (merosot

melambat) karena peningkatan insentif penjualan rata-rata per kendaraan, mencerminkan

lingkungan otomotif berdaya saing tinggi.

Evaluasi finansial, didasarkan atas: analisis laporan keuangan perusahaan, berupa neraca

dan laba rugi, baik yang berupa on atau off balance sheet, serta fee based income. Metoda yang

digunakan bermacam-macam, salah satunya menitik beratkan pada cash flow, sebagai berikut:

a. Analisis proyeksi arus kas dengan menggunakan diskon faktor sesuai biaya dana

perusahaan (Discounted cash flow approach)

Salah satu penilaian yang paling banyak digunakan dalam merger dan akuisisi adalah

penilaian berdasarkan cash flow yang didiskontokan (Discounted cash flow/DCF). Teknik

penilaian berdasarkan Discounted Cash Flow ini adalah mendiskontokan seluruh

perkiraan cash flow dengan discounted tertentu. Discount rate yang digunakan adalah

biaya modal. Kelebihan dari DCF adalah perkiraan arus kas dan laba dihitung secara

lebih mendetail.

b. Analisis yang didasakan atas ratio harga saham dengan pendapatan (Price Earning Ratio)

dibandingkan dengan nilai P/E dari perusahaan sejenis

Price Earning Ratio dilakukan untuk menentukan nilai ekuitas berdasarkan pendekatan

ini hanya memerlukan satu periode yaitu perkiraan harga saham dan perkiraan harga per

lembar saham. P / E Rasio (harga terhadap laba per saham) dapat digunakan sebagai

indikator kasar untuk menilai dampak pada pendapatan. Semakin tinggi Rasio P / E

perusahaan memperoleh dibandingkan dengan perusahaan target, semakin besar

peningkatan Laba per Saham (EPS) untuk mengakuisisi perusahaan. Dilusi EPS terjadi

ketika Rasio P / E Dibayar untuk target melebihi Rasio P / E perusahaan yang

mengakuisisi. Ukuran laba target juga penting; pendapatan target yang lebih besar relatif

terhadap perusahaan pengakuisisi, semakin besar peningkatan terhadap EPS untuk

perusahaan gabungan

Page 25: Makalah DaimlerChrysler Final

c. Penilaian atas dasar nilai buku,yang beberapa pos dari neraca disesuaikan dengan

perkiraan risiko yang mungkin ada sehingga mengurangi nilai buku (Adjusted book

value)

Dalam menentukan rasio pertukaran, ada beberapa teknik penilaian termasuk diskon arus

kas teknik, P / E kelipatan, sebanding-perusahaan analisis (berdasarkan target harga ekuitas

analis), dan teknik lainnya. Dari harga-harga saham yang tinggi, rendah, dan rata-rata dianggap

dan disimpulkan bahwa rasio pertukaran yang diusulkan untuk saham DaimlerChrysler diwakili

premi untuk pemegang saham Chrysler berkisar antara 15% sampai 37%. Rasio pertukaran

mewakili premi sebesar 16% atas harga target rata rata.

Untuk mengestimasi present value dari stand alone Chrysler, analisis discounted free

cash flow (tanpa leverage) dilakukan untuk tahun 1998 hingga 2002. Analisis mendefinisikan

unlevered free cash flow sebagai pendapatan bersih ditambah penyusutan ditambah amortisasi

dikurangi modal dikurangi pengeluaran investasi dalam modal kerja. Dengan proyeksi

dipengaruhi oleh penjualan kendaraan, tingkat insentif ritel, dan keberhasilan model produk baru,

dua skenario bisnis yang terpisah dianggap: kasus dasar dan kasus sensitivitas.

Kemudian dilakukan analisis terhadap analisis merger-of-equals (MOE) . Analisis ini

menunjukkan bahwa rasio pertukaran yang dinegosiasikan terbatas di sekitar pra-pengumuman

rasio pasar saham. Untuk transaksi preseden dua belas MOE, 15 di mana masing-masing

konstituen perusahaan memiliki representasi, bahkan pada direksi perusahaan gabungan, premi

yang berkisar antara 0,5% sampai 21,7%.

Telah dijelaskan beberapa kriteria untuk merger. Namun, beberapa kriteria ini tampaknya

bertentangan satu sama lain. Salah satu isu penting dari transaksi merger adalah bahwa ia

memiliki kemampuan yang optimal untuk dicatat dalam pooling of interest. Direksi Chrysler

dengan tegas mengakui bahwa perlakuan akuntansi pembelian akan tidak berdampak pada

generasi tunai atau pada logika bisnis untuk transaksi, meskipun akan mengurangi laba yang

dilaporkan karena kebutuhan untuk menjelaskan dan melakukan amortisasi goodwill (harga beli

selisih lebih dari nilai buku

Page 26: Makalah DaimlerChrysler Final

5. KESIMPULAN

Dari pembahasan tersebut, studi kasus merger DaimlerChrysler ini difokuskan pada

penciptaan nilai dan kehancuran, dan merupakan tantangan berbagai transaksi internasional.

Meskipun reaksi awal pasar untuk penggabungan itu menguntungkan bagi kedua perusahaan,

namun return menjadi negatif dan jauh di bawah indeks pasar.

Oleh karena itu, melakukan merger sebenarnya berisiko. Tanpa perencanaan yang tepat

dan pertimbangan tertentu dari unsur-unsur tertentu dari lingkungan, ada kemungkinan bahwa

merger mungkin akan gagal. Dalam kasus Chrysler dan Daimler Benz, merger merupakan salah

satu perusahaan yang membawa industri otomotif terkejut. Kekuatan gabungan mereka diadakan

pada pangsa pasar yang pada dasarnya akan memerintah industri otomotif internasional. Namun,

masalah seperti benturan budaya dan kurangnya inisiatif manajemen telah dibumbui perusahaan

dengan masalah.

Jika perusahaan DaimlerChrysler tidak mampu mengatasi kendala yang muncul pada saat

proses integrasi yaitu masalah budaya, komitmen dan segmentasi pasar, maka dapat

menyebabkan proses integrasi memakan biaya yang cukup besar dan waktu yang cukup lama.

Hal penting yang perlu menjadi perhatian perusahaan yang akan melakukan penggabungan usaha

adalah tahapan – tahapan proses merger yang terdiri dari idea; justification, due diligence and

negotiation; merger / acquisition integration; dan results . Bila tahapan proses merger dilalui

dengan baik, maka sinergi yang memberikan value-added yang diharapkan sebelumnya saat

kesepakatan dibuat dapat tercapai.