makalah urinarius
DESCRIPTION
MAKALAH URINARIUSTRANSCRIPT
Diskusi MP5 tanggal 14 Desember 2010
1. Anatomi Traktus Urinarius
Ginjal
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terdapat
sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan
posisinya retroperitoneal.(1)
Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm) dibanding
ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah
kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12),
sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12.
Adapun kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L2
(kira-kira 5 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah
pertengahan vertebra L3.Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa
ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.Hal itu
dikarenakan adanya hepar.(2)fisiologi-ginjal.html)
Tabel : bagian anterior dan posterior ginjal
Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian:
Gambar : (kiri) bagian ginjal, (kanan)glomerolus.(3)
Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari
korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus
rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah
korteks
Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut
saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus
pengumpul dan calix minor.
Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang
menghubungkan antara calix major dan ureter.
Ureter, yaitu saluran yang membawa urine menuju vesica urinaria.
Setiap ginjal terdiri dari sekitar 1 juta mikroskopis "penyaringan paket"
yang terdiri dari kapiler yang disebut glomerulus yang mengeluarkan produk
sampah uremik dari bentuk darah dan urin. Setiap glomerulus
menghubungkan ke tabung panjang, yang disebut tubulus.(4)
Bersama-sama, glomerulus dan tubulus membentuk sebuah unit yang
disebut nefron.Setiap nefron terhubung ke cabang tubular yang lebih besar,
hingga mencapai area koleksi besar yang disebut calyx.Para calices
membentuk bagian berbentuk corong dari ureter atas (pelvis renalis).
Gambar : nefron ginjal
Gambar : nefron ginjal dan tubulus
Ginjal diliputi oleh beberapa lapisan yang menyokong ginjal dari dalam
keluar :
Capsula renalis : melekat erat pada ginjal
Capsula adipose : merupakan lemak parirenal
Fascia renalis
Lemak pararenal : paling luar dan belakang ginjal(5)
Perdarahan dan persarafan ginjal
Persyarafan
1. serabut syaraf sympatis dari T9-L2
2. setiap plexus dibentuk oleh syaraf-syaraf dari plexus
coeliacus ,plexus aorticus, dan N splanchnicus
Perdarahan
1. menerima 25% cardiac Output (1200ml/mnt)
Perdarahan Ginjal
A.renalis dextra dan sinistra
A. renalis -> 5A.segmentalis ->A lobaris -> A.interlobaris -> A.arcuata ->
A.interlobularis-> afferent arteriole -> glomerulus -> efferent arteriole ->
peritubular capillaries dan vasa recta -> v. Inter lobularis -> v. Arcuata –
> v. Interlobaris -> v. Renalis -> vena cava inferior
B. persyarafan : plexus renalis -> simpatis(5)
Ureter
Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil
penyaringan ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju
vesica urinaria. (3)
Terdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masing-masing satu
untuk setiap ginjal. Yang terpenting ureter ginjal kanan sedikit lebih pendek
dari kiri. Daerah dimana ureter masuk ke dalam kandung kemih disebut trigone.
Katup di wilayah ini mencegah refluks yaitu, membuat cadangan air seni pada
ginjal.
Table : bagian anterior dan posterior ureter
Suplai darah ureter : dari arteri terdekat
A.renalis
Aorta abdominalis
A.testicularis / A.ovarica
A.illiaca communis
A.illiaca interna
Persyarafan :
Simpatis : TH 11-L2
Parasimpatis : S2-S4(5)
(diktat anatomi dr purnamawati ,halaman 11,slide 41)
Ureter setelah keluar dari ginjal (melalui pelvis) akan
turun di depan m.psoas major, lalu menyilangi pintu atas panggul dengan
a.iliaca communis. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral
pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica
urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah
memasuki kandung kemih. Terdapat beberapa tempat di mana ureter
mengalami penyempitan yaitu peralihan pelvis renalis-ureter, fleksura
marginalis serta muara ureter ke dalam vesica urinaria. Tempat-tempat
seperti ini sering terbentuk batu/kalkulus.(6)
Ureter diperdarahi oleh cabang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaca
communis, a.testicularis/ovarica serta a.vesicalis inferior. Sedangkan
persarafan ureter melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis,
pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior dan inferior.
VESIKA URINARIA
Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli,
merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui
ureter untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh
melalui mekanisme relaksasi sphincter.(3)(
Kandung kemih terletak di belakang tulang kemaluan dan duduk dan
dilindungi oleh panggul.Kandung kemih ini dilapisi oleh ligamen yang
terhubung ke panggul dan organ lainnya.Pembukaan sempit internal urethra
dalam kandung kemih disebut leher kandung kemih.Otot di leher kandung
kemih disebut sphincters mengencangkan sekitar uretra untuk mencegah
urin dari bocor.(7)
Bila volume urin di kandung kemih mencapai kapasitas tertentu, otak
mengirimkan impuls ke sfingter internal, menyebabkan ia rileks dan otot
detrusor, menyebabkan mereka untuk mendorong ke bawah dan mengusir
urin. Ketika kandung kemih berkontraksi, ia mengusir urin keluar tubuh
melalui uretra.
Vesica urinaria terletak di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan
organ lain seperti rektum, organ reproduksi, bagian usus halus, serta
pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.(6)
Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri
atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum.Serta mempunyai tiga
permukaan (superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi
(anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria
terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat
trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum
vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari
orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat
dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
Letak (saat kosong) : rongga pelvis minor
Bila penuh : cavum abdomen,berbentuk spheris bulat dan keluar dari rongga
retopubic ke dalam rongga abdomen
Dinding vesika urinaria terdiri dari 3 lapisan :
Mucosa : epitel transisional dan lapisan propia
Lapisan otot tebal : M . detrusor
Advintia Fibrosa : kecuali permukaan superior yang ditutupi
peritoneum parietale
Vesica urinaria
Lapisan dinding : dari dalam ke luar
Mucosa : Rugae, kecuali di basis
Muscular : M .detrusor
Serosa dan peritoneum parietale (bagian superior)
a. Permukaan superior ,berbentuk triangular , berbatasan dengan oricium
ureteris di tepi posterior.
Pada pria : ditutupi oleh peritoneum
Pada wanita : berhubungan dengan cervix uteri
b. Permukaan inferior : merupakan leher vesika urinaria .
Pada pria : berhubungan dengan glandula prostat
Pada wanita : diliputi oleh fascia pelvis(5)
(diktat anatomi dr. Purnamawati halaman 11-14)
Vesicae urinaria diperdarahi oleh a.vesicalis superior dan inferior. Namun
pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.
Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis
dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui n.splanchnicus minor,
n.splanchnicus imus, dan n.splanchnicus lumbalis L1-L2. Adapun
persarafan parasimpatis melalui n.splanchnicus pelvicus S2-S4, yang
berperan sebagai sensorik dan motorik.
Uretra
Pria wanita
Uretra merupakan saluran berdinding tipis yang membawa urine keluar dari
vesica urinaria menuju lingkungan luar.(6)Mengandung otot polos yang pada
pria makin distal makin menipis. Pada perbatsan vesika urinaria dan
urethra , M detrusor, yang merupakan sphincter involunter. Sphincter
urethra externum yang mengelilingi urethra dengan lapisan otot diagfragma
urogenital , merupakan sphincter volunteer. Terdapat beberapa perbedaan
uretra pada pria dan wanita.(4)
Uretra pada pria memiliki panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai
organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat), Pria memiliki dua otot
sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan
bersifat involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa,
bersifat volunter).(3)
Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars
membranosa dan pars spongiosa.
Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan
aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m.
sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat.
Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus
kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding
bagian lainnya.
Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan
tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis
melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh
m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter
(somatis).
Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang,
membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar
penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
gambar : prostat(5)
Sedangkan uretra pada wanita berukuran lebih pendek (3.5 cm) dibanding
uretra pada pria,mulai dari pertengahan sympisis pubis . Setelah melewati
diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara
klitoris dan vagina (vagina opening). Terdapat m. spchinter urethrae yang
bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti uretra
pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif.. selain itu,
wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung
kemih dan bersifat volunter).(4)
Gambar : urethra wanita
Pendahuluan Tractus urinarius adalah suatu saluran tubuh untuk memproduksi urin yang
merupakan organ organ yang juga ntuk membuang sisa-sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak dapat dipakai oleh tubuh. Tractus urinarius atau sering disebut dengan
saluran kemih terdiri dari dua buah/sepasang ginjal,dua buah/ sepasang ureter,satu
buah kandung kemih(vesika urinaria) dan satu buah orificium urethra externum.
Studi kasusTn. Reno ,42 tahun datang ke praktek saudara ,dengan keluhan BAK yang
berwarna merah dan sering kolik abdomen kiri atas .Tak ada demam. Dianjurkan
melakukan BNO_IVP dan hasilnya terdapat banyak gambaran radiopague.
Pembahasan Masalah yang dihadapi tuan reno yaitu sering terjadinya kolik pada abdomen kiri
atas dan sewaktu BAK urinnya berwarna merah. Kolik adalah nyeri yang disebabkan
oleh kejang pada otot polos). Teknik Radiografi Intra Venous Pyelography( IVP) adalah
ilmu yang mempelajari prosedur atau tata cara pemeriksaan ginjal ,ureter, dan
blass(vesica urinary) menggunakan sinar-x dengan melakukan injeksi media kontras
melalui vena. Tujuan :
Pemeriksaan IVP membantu dokter mengetahui adanya kelainan pada system
urinary dengan melihat kerja ginjal dan system urinary pasien
Pemeriksaan ini juga dipergunakan untuk mengetahui gejala seperti kencing
darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung
Dengan IVP dokter dapat mengetahui adanya kelainan pada system tractus
urinary dari :
Batu ginjal
Perbesaran prostate
Tumor pada ginjal ,ureter, dan vesica urinaria
DAFTAR PUSTAKA
1. Anatomi dan Fisiologi Ginjal. Available at: http://nursingbegin.com/anatomi-
fisiologi-ginjal/. Accessed 13 Des, 2010.
2. Anatomi Ginjal. Available at: http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/anatomi-
dan-fisiologi-ginjal.html. Accessed 13 Des, 2010.
3. Anatomi Traktus Urinarius. Available at: www.jevuska.com/topic/anatomi.html.
Accessed 13 Des, 2010.
4. Struktur Ginjal dan Uretra. Available at: www.linkpdf.com/download/. Accessed
13 Des, 2010.
5. Purnamawati. Traktus Urinarius. Diktat Kuliah. Jakarta: FK Trisakti; p. 2,8,11-
16.
6. Anatomi vesica urinaria dan uretra. Available at:
http://obstetriginekologi.com/og/og.html. Accessed 13 Des, 2010.
7. Anatomi dan Fisiologi veica urinaria. Available at:
http://fkunhas.com/l/anatomi+dan+fisiologi+vesika+urinaria.html. Accessed 13
Des, 2010.
8. Arifin F, Kartawiguna E, Arkeman H, David. Sistem Urinarius. Diktat Kuliah
Histologi 2. Jakarta: FK Trisakti; 2003. p. 36-40
9. Arifin F, Kartawiguna E, Arkeman H, David. Sistem Urinarius. Diktat Kuliah
Histologi 2. Jakarta : FK Trisakti; 2003. p. 40-41.
2. HISTOLOGI TRAK URINARIUS
GINJAL
Pembungkus ginjal adalah kapsula adipose dari jaringan lemak,
jaringan fibrosa tipis yaitu kapsula renis dan jaringan ikat subkapsularis.
Tiap ginjal mempunyai bagian medial yang cekung disebut hilus renis.
Disini pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf masuk dan keluar dari
ginjal dan tempat ureter keluar dari ginjal.Bagian lateral ginjal berbentuk
cembung. Ujung akhir atas ureter meleber disebut pelvis renis yang terdiri
dari 2 atau 3 kaliks mayor. Tiap kaliks mayor bercabang beberapa cabang
kecil yang disebut kaliks minor yang dapat berjumlah 8-12 buah. Tiap
kaliks minor meliputi puncak piramid ginjal yang disebut papila renis.
Papila renis berlubang-lubang yang merupakan tempat bermuaranya 10-25
buah duktus koligens. Dalam sinus renis terdapat jaringan lemak, kaliks
minor, kaliks mayor, pelvis renis serta cabang-cabang arteria dan vena
renalis.
Bagian luar ginjal disebut korteks dan bagian dalam disebut
medula.Medula ginjal terdiri dari 10-18 bangunan berbentuk
piramid/konus.Dari dasar tiap piramid medula keluar jaringan medula ke
dalam jaringan korteks berbentuk berkas yang radier disebut prosesus
Ferreini.Di antara piramid-piramid medula tersebut terdapat jaringan korteks
yang disebut kolumna renalis Bertini.Masing-masing piramid medula
dengan jaringan korteks yang berkaitan dianggap satu lobus ginjal disebut
lobus gijal (lobus renis). Prosesus Ferreini dengan jaringan korteks yang
mengelilinginya disebut lobules renis, atau sebaliknya prosesus Ferreini
sebagai batasnya dan Arteri kortikalis sebagai pusatnya. Dalam tiap lobules
renis terdapat sekelompok nefron yang bermuara ke dalam duktus koligens
Secara histologis ginjal dibagi dua bagian yaitu substansia kortikalis
dan substansia medularis. Substansia kortikalis terdiri dari korteks renis dan
kolumna renalis Bertini. Sedangkan substansia medularis teridiri dari
medula renis (piramid renis) dan prosesus Ferreini. Pada substansia
kortikalis terdapat Malpighi yang terdiri atas Glomerulus dan kapsula
Bowman, tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortu distal. Pada
substansia medularis terdapat Ansa henle dan duktus kolektivus/duktus
koligens.(8)
NEFRON
Tiap ginjal tersusun atas 1-4 juta nefron.Tiap nefron terdiri dari
korpus Malpighi/korpuskel ginjal, tubulus kontortus proksimal, bagian tebal
dan tipis ansa Henle dan tubulus kontortus distal. Duktus koligens berfungsi
mengumpulkan urin dari nefron-nefron dan membawanya ke pelvis renis.
Nefron dan duktus koligens merupakan unit fungsional ginjal.(8)
Tiap korpus Malpighi berdiameter kurang lebih 200 μm terdiri atas
kapilar-kapilar disebut glomerulus, dikelilingi oleh 2 lapis kapsul epitel
yang disebut kapsula Bowman. Lapisan dalam kapsula Bowman yang
membungkus glomerulus disebut pars viseralis dan lapisan luarnya disebut
pars parietalis. Diantara kedua lapisan ini terdapat rongga yang disebut
ruang Bowman yang berisi cairan hasil filtrasi dari dinding endotel
kapilar glomerulus dan pars viseralis kapsula Bowman (urin primer). Tiap
korpus Malpighi mempunyai polus vaskularis, disini tempat masuknya
arteriol yang disebut vas aferens dan tempat keluarnya arteriol yang disebut
vas eferens. Korpus Malpighi ini juga mempunyai polus urinarius/polus
tubularis, merupakan permulaan saluran yang disebut tubulus kontortus
proksimal.(8)(
Sesudah masuk ke dalam korpus Malpighi, vas aferens bercabang 2
sampai 5, tiap cabang ini bercabang lagi menjadi kapilar-kapilar membentuk
glomerulus. Lapisan parietal kapsula Bowman terdiri dari epitel selapis
gepeng yang disangga oleh lamina basal dan selapis tipis serat-serat
retikulin. Pada polus urinarius epitel ini berubah menjadi epitel selapis kubis
dari tubulus kontortus proksimal. Lapisan viseral kapsula Bowman selama
perkembangan pada masa embrio mengalami modifikasi. Sel lapisan ini
disebut podosit. Podosit memiliki badan sel yang menjulurkan beberapa
cabang atau prosesud primer. Setiap cabang primer menjulurkan banyak
prosesus sekunder, yang disebut pedikel yang memeluk glomerulus. Di
antara pedikel-pedikel ini dengan sel-sel endotel kapilar terdapat lamina
basal atau membran basal yang dibentuk dari gabungan lamina basal sel
endotel kapilar dan lamina basal podosit. Dengan mikroskop elektron
lamina basal ini dapat dilihat terdiri dari lapisan tengah yang padat disebut
lamina densa dan pada kedua sisinya terdapat lapisan yang kurang padat
disebut lamina rara. Badan sel dan prosesus primer podosit tidak menyetuh
lamina basal. Pedikel-pedikel dari satu podosit memeluk lebih dari satu
kapilar dan pada satu kapilar pedikel-pedikel dari dua podosit berselang-
seling menempel pada sel-sel endotel kapilar sehingga terbentuk ruangan-
ruangan kurang lebih sekitar 25μm yang disebut celah filtrasi. Kapilar
glomerulus adalah tipe yang berfenestrata, jadi sel-sel endotel nya
mempunyai banyak lubang yang berdiameter 70-90 nm tanpa diafragma.
Lamina basal setebal 0,1μm ini merupkan barrier filtrasi atau sawar darah
ginjal (blood renal barrier) yang memisahkan ruang urin dan darah dalam
kapilar glomerulus.(8)
Di dekat vas aferens dan vas eferens diantara kapilar-kapilar
glomerulus terdapat sel-sel mesangial (intercapillary cell).Bentuk sel seperti
bintang.Sitoplasma sel ini menembus ruang antara sel-sel endotel kapilar
sampai ke lumen kapilar. Fungsinya belum banyak diketahui, yang baru
diketahui adalah sel ini mirip perisit dan berfungsi seperti makrofag untuk
membersihkan lamina basal dari akumulasi materi tertentu yang tersisa pada
proses filtrasi.(8)
TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL
Epitel selapis gepeng dari lapis parietal kapsula Bowman pada polus
urinarius melanjutkan diri menjadi epitel selapis kubis tinggi yang
merupakan epitel dari tubulus kontortus proksimal.Panjang tubulus
kontortus proksimal kurang lebih 14 mm, berdiameter 50-60 μm.
Sitoplasma sel-sel asidofilik, pada bagian apical sel terdapat mikrovili yang
tingginya kurang lebih 1 μm disebut “brush border” atau batas sikat. Inti
besar, bulat, letak ditengah sel, dan anak inti sering terlihat. Lumen tubulus
1. Endotel kapiler glomerulus
2. Pedikel podosit3. Membrana basal
ini lebar. Batas sikat terdiri dari mikrovili yang panjang merupakan tempat
glukosa dan asam amino di absorpsi.(8)
ANSA HENLE
Ansa Henle terletak di medula ginjal. Adalah bangunan berbentuk U
terdiri dari bagian tebal yang merupakan lanjutan dari tubulus kontortus
proksimal disebut segmen tebal bagian (pars) desendens, segmen tipis ansa
Henle, dan segmen tebal ansa Henle pars asendens.
Segmen tebal ansa Henle pars desendens disebut juga pars rekta
tubulus proksimal, mempunyai epitel selapis kubis atau selapis torak rendah.
Sitoplasma asidofilik dan mempunyai batas sikat, gambarannya mirip
kontortus proksimal.
Segmen tipis ansa Henle mempunyai epitel selapis gepeng dengan inti
gepeng yang tidak segepeng inti sel endotel kapilar darah, inti sedikit
menonjol ke lumen. Lumen relatif lebar. Dinding segmen tipis ansa Henle
lebih tebal dari dinding kapiler darah. Tidak ada “brush border” tetapi ada
sedikit mikrovilus yang letaknya tidak teratur dan pendek.
Segmen tebal ansa Henle pars asendens disebut juga pars rekta
tubulus distal mempunyai epitel selapis kubis. Sitoplasma pucat atau
kebiruan dengan inti relatif besar menonjol ke lumen. Tidak mempunyai
batas sikat tetapi mempunyai sedikit mikrovilus yang pendek. Bentuknya
mirip dengan tubulus kontortus distal tetapi tinggi sel nya lebih rendah.(8)
TUBULUS KONTORTUS DISTAL
Waktu segmen tebal ansa Henle pars asendens memasuki korteks
ginjal, tubulus berubah menjadi berkelok-kelok. Tubulus ini disebut tubulus
kontortus distal yang merupakan bagian akhir nefron. Epitelnya selapis
kubis dengan sel-sel yang tidak mempunyai batas sikat. Sitoplasma pucat
atau kebiruan. Inti bulat, besar, sedikit menonjol ke dalam lumen. Inti
terlihat lebih banyak disbanding tubulus kontortus proksimal (karena sel-
selnya lebih kecil dan batas sel tidak jelas).
Sepanjang perjalanannya di korteks, tubulus kontortus distal
mendekati polus vaskular korpus Malpighi dari nefron yang sama.
Pada tempat tubulus ini bersentuhan dengan vas aferens, tubulus dan
vas aferensnya bermodifikasi. Sel-sel yang merupakan bagian dari dinding
tubulus kontortus distal ini menjadi berbentuk torak dan intinya berdekatan
satu dengan yang lain. Bagian dinding tubulus ini disebut makula densa
(bercak padat), sebab terlihat lebih gelap akibat dari inti yang berdekatan
tersebut.
Modifikasi vas aferens terjadi di bagian yang berdekatan dengan
glomerulus dan berdekatan dengan makula densa yaitu sel-sel otot polos vas
aferens ini berubah seperti epitel (epiteloid). Sel-sel ini disebut sel-sel
yukstaglomerularis. Inti sel ini lonjog/bulat dan sitoplasmanya bergranula
yang terlihat dengan pewarnaan PAS, tetapi dengan pewarnaan rutin (HE)
tidak terlihat.
Fungsi makula densa kemungkinan menyampaikan keadaan tekanan
osmotik (sensor osmolaritas) cairan dalam tubulus kontortus distal kepada
arteriol aferen (vas aferens). Fungsi sel yukstaglomerularis yaitu
mempertahankan tekanan darah dengan cara menghasilkan hormon renin.
Berdekatan dengan sel yukstaglomerularis terdapat beberapa sel yang
terwarnai pucat disebut sel mesangial ekstraglomerular/sel polkisen/sel
Lacis yang fungsinya belum diketahui dengan jelas, kemungkinan
menghasilkan eritropoetin yaitu hormon yang merangsang pembentukan
eritrosit dalam sumsum tulang.
Makula densa, sel yukstaglomerularis dan sel mesangial
ekstraglomerularis disebut dengan aparatus yukstaglomerularis.(8)
Korpuskel renalTubulus kontortus proksimalTubulus kontortus distalTubulus koligen
DUKTUS KOLIGENS
Urin yang melalui tubulus kontortus distal sampai ke duktus koligens.
Duktus koligens bukan merupakan bagian nefron. Duktus ini terdapat dalam
medula, epitelnya selapis kubis, semakin besar (makin ke bagian dalam
medula) epitelnya menjadi selapis kubis tinggi sampai menjadi selapis
torak. Sitoplasma pucat, batas sel jelas. Duktus-duktus ini bersatu
membentuk saluran yang lebih besar disebut duktus papilaris Bellini yang
makin melebar waktu mendekati ujung piramid (papila renis). Duktus
papilaris bermuara di apeks papila renis. Muara ini sangat banyak dan
sangat rapat sehingga papila renis tampak seperti sebuah tapisan disebut
area kribrosa.(8)
Segmen tebal ansa HenleSegmen tipis ansa HenleTubulus koligen
VASKULARISASI GINJAL
Ginjal mendapat darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari
aorta abdominalis. Di hilus renis, aorta renalis biasanya bercabang dua sebelum
memasuki ginjal. Cabang anterior ke bagian depan ginjal, cabang posterior ke
bagian belakang ginjal. Kedua cabang ini bercabang lagi memasuki ginjal
menjadi arteri interlobaris yang terletak diantara piramid ginjal (kolumna
Bertini).Juga terdapat arteri interlobaris pada kutub atas dan bawah ginjal di
antara piramid dan permukaan ginjal.
Pada daerah setinggi perbatasan korteks dan medulla (yuksta medularis),
arteri interlobaris bercabang menjadi beberapa arteri arkuata/arteri arsiformis
yang berjalan sejajar permukaan ginjal sebagai end arteri. Dari arteri ini cabang-
cabangnya berjalan radier dalam korteks sampai ke tepi korteks di antara
lobulus (jaringan medula).Pembuluh darah ini disebut arteri interlobularis/arteri
kortikalis radiate/arteri intralobularis.Dari arteri ini terdapat banyak cabang
samping.Ujung perifer arteri kortikalis radiata memperdarahi kapsula ginjal,
disini menjadi pleksus kapilar.Cabang-cabang samping arteri kortikalis radiata
bercabang-cabang lagi menjadi arteriol-arteriol glomerulus aferens (vasa
aferensia) yang selanjutnya menjadi kapilar-kapilar glomerulus.
Dari kapilar glomerulus ini darah masuk ke arteriol-arteriol eferens yang
bercabang-cabang membentuk jala kapilar interlobular korteks (jala kapilar
peritubular) yang memperdarahi tubulus proksimal dan tubulus distal dari
nefron-nefron yang terletak di korteks bagian luar.Arteriol-arteriol eferens dari
kapilar glomerulus membentuk saluran darah yang panjang dan tipis.Pembuluh
darah ini berjalan lurus ke piramid medulla disebut arteri rektae spuriae yang
kemudian menjadi kapilar-kapilar yang memperdarahi (membwa nutrien dan
O2) jaringan medula dan kemudian berbalik melengkung ke arah perbatasan
korteks-medula disebut vena rekta.Pembuluh darah yang berjalan lurus ke
piramid medula dan kemudia berbalik melengkung ke arah perbatasan korteks-
medula disebut vasa rekta (saluran yang lurus).
Ujung akhir vasa rekta kembali ke korteks bermuara ke vena arkuata.
Dahulu beberapa peneliti menyatakan bahwa jalinan kapilar piramid medula
juga mendapat darah dari cabang langsung yang panjang dan lurus dari arteri
arkuata dan arteri interlobularis, cabang ini disebut arteri rektae verae, tetapi
cabang ini bila ada mungkin hanya sedikit sehingga tidak berarti banyak.
Kapilar-kapilar dalam korteks bagian luar dan kapsula renis (jalinan kapilar
peritubular) bermuara ke venula stellata Verheyni. Venula-venula ini bergabung
menjadi vena interlobularis/vena kortikalis radiate/vena intralobaris yang
berjalan sejajar arteri interlobaris.Dari vena-vena ini darah mengalir ke vena
arkuata yang juga menerima darah dari vasa rekta.Dari semua vena arkuata
darah menuju ke vena interlobaris.Vena-vena ini kemudian menjadi vena
renalis.Melalu vena ini darah keluar dariginjal bermuara ke vena kava inferior.
Secara singkat, vaskularisasi ginjal dapat dilihat dari skema dibawah ini:
Arteri renalis – arteri interlobaris – arteri arkuata – arteri interlobularis – arteri
aferen – glomerulus – arteri eferen - vasa rekta - vena interlobularis – vena
arkuata – vena interlobaris – vena renalis – vena kava inferior . (9)
LAPORAN KASUS : ANATOMI DAN HISTOLOGI TRAKTUS
URINARIUS
KELOMPOK X
I Nyoman Herlian B 03010130 Isnadiah Fitria M 0301010
Ila Mahira 03010131 Jeni Yuliana 03010141
Imam Adli 03010132 Jesika Wulandari 03010142
Intan Widyana A 03010134 Jimmy 03010143
Ira Nurul Afina 03010135
Irmawati M. Natsir 03010136
Ismail Salim 03010137
Isnadiah Fitria M 03010138
Jasmine Ariesta D 03010139
JAKARTA
KESIMPULAN
Tractus urinarius merupkan suatu saluran tubuh untuk
memproduksi urin yang juga ntuk membuang sisa-sisa hasil metabolisme yang
sudah tidak dapat dipakai oleh tubuh. Tractus urinarius atau sering disebut
dengan saluran kemih terdiri dari : dua buah/sepasang ginjal,dua buah/
sepasang ureter,satu buah kandung kemih(vesika urinaria) dan satu buah
orificium urethra externum dan memiliki fungsi masing masing dan memiliki
lapisan lapisan epitel masing masing.