makalah stroke

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring laju perkembangan peradaban dunia, banyak terjadi perubahan pola hidup dalam masyarakat. Masyarakat cenderung tidak disiplin dalam menerapkan pola makan gizi seimbang, gaya hidup yang tidak sehat sehingga akan memherikan dampak pada pergeseran pola penyakit, yaitu dari pola penyakit infeksius bergeser ke pola penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif yang tam Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu serba instan dan cepat. Seiring dengan itu ternyata kita harus membayar mahal dengan kesehatan kita. Di dalam makanan ada beberapa faktor yang apabiia dikonsumsi terus menerus dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu, kita membutuhkan sesuatu yang dapat 1

Upload: septian-muna-barakati

Post on 30-Jul-2015

113 views

Category:

Economy & Finance


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah stroke

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring laju perkembangan peradaban dunia, banyak terjadi perubahan

pola hidup dalam masyarakat. Masyarakat cenderung tidak disiplin dalam

menerapkan pola makan gizi seimbang, gaya hidup yang tidak sehat sehingga

akan memherikan dampak pada pergeseran pola penyakit, yaitu dari pola penyakit

infeksius bergeser ke pola penyakit degeneratif. Salah satu penyakit degeneratif

yang tam

Kehidupan modern kini menuntut segala sesuatu serba instan dan cepat.

Seiring dengan itu ternyata kita harus membayar mahal dengan kesehatan kita. Di

dalam makanan ada beberapa faktor yang apabiia dikonsumsi terus menerus

dalam jangka panjang dapat menurunkan kualitas kesehatan tubuh kita. Oleh

karena itu, kita membutuhkan sesuatu yang dapat mempertahankan kesehatan

tubuh kita. khususnya dalam melancarkan peredaran darah, mengurangi timbunan

lemak dalam pembuluh darah ( mencegah penyumbatan ) dan meringankan kerja

jantung (zuifianto arbi, 2008 ).

Dewasa ini tingkat kepedulian masyarakat akan pemeliharaar kesehatan

terhadap berbagai resiko yang dapat menimbulkan stroke masih sangat rendah,

terlihat dari insiden stroke cenderung meningkat setiap tahunnya sehingga stroke

menjadi masalah serius yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat,

kecacatan dan biaya yang dikeluarkan sangat besar ( Misbach, 2004).

1

Page 2: Makalah stroke

Resiko stroke meningkat seiring dengan beratnya dan banyaknya faktor

resiko. Data epidemiologi menyebutkan resiko untuk timbulnya serangan ulang

stroke adalah 30 % dan populasi yang pernah menderita stroke memiliki

kemungkinan serangan ulang adalah 9 kali dibandingkan populasi normal

( Misbach, 2004 ).

Stroke merupakan sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak,

progresi cepat, berupa defisit neurologis vokal dan latau global, yang berlangsung

24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian. Penyebab stroke sangat

kompleks dengan berbagai faktor resiko seperti hipertensi, diabetes mellitus,

hiperkolesterolemia, gaya hidup dan ada penyebab yang tidak dapat dimodifikasi

seperti umur, jenis kelamin, genetik (Mansjoer, 2000).

Umumnya stroke berlanjut dengan depresi, artinya penderita sadar

kondisinya sudah lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari, hal ini disebabkan

oleh masalah-masalah yang timbul pada penderita stroke seperti kelumpuhan pada

salah satu sisi tubuh, menurun atau hilangnya perasaan (tidak bisa membedakan

panas dan dingin), gangguan lapangan pandang, gangguan persepsi (sulit

membedakan bentuk, ukuran, warna), rnasalah emosional (tertawa atau menangis

tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya), masalah komunikasi (kesulitan

dalam mengungkapkan pendapat atau tidak bisa bicara sama sekali). Penderita

sering bertanya mengapa hal ini terjadi, ada yang mengatakan mau segera mati

karena sudah tidak tahan lagi dengan keadaan tersebut (Idris, 2004).

2

Page 3: Makalah stroke

Masalah-masalah yang timbul pada penderita stroke menyebabkan stres

berat pada keluarga, persoalan kecil menjadi masalah besar, terkadang

menimbulkan kemarahan yang akhirnya menyebabkan perpisahan antara anggota

keluarga, saudara laki-laki dan perempuan bertengkar masalah tanggung jawab,

sementara yang lainnya merasa depresi dan ingin bunuh diri. Merupakan hal yang

umum dan normal bila merasakan kemarahan terhadap orang sakit. Meskipun,

dalam hati sanubari, anda tahu itu tidak logis. Kelelahan sendiri dapat

menyebabkan situasi situasi yang bisa meledak, yang dapat berakibatkan

keretakan-keretakan perkawinan atau hubunga keluarga (Henderson, 2004).

Masa pengobatan adalah masa-masa menyusahkan seperti goncangan

yang disebabkan oleh serangan stroke yang tiba-tiba, biaya pengobatan yang

sangat besar dan memerlukan perawatan secara terus-menerus dalam jangka

waktu yang lama. Nielihat keadaan ini keluarga merasa frustasi dan

mengkhawatirkan tentang apa yang akan terjadi dikemudian hari ( Shimberg,

1998 ).

Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan

setelah jantung dan kanker. Bahkan, menurut survei tahun 2004, stroke

merupakan gembunuh no.l di RS Pemerintah diseluruh penjuru Indonesia.

Diperkirakan ada 5 00.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut,

sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami gangguan

fungsional ringan sampai sedang dan repertiga sisanya mengalami gangguan

3

Page 4: Makalah stroke

fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur

(www.medicastore.com).

Penderita stroke memerlukan banyak dukungan untuk mempercepat

kesembuhan. Tidak dapat dipungkin, merawat penderita stroke merupakan beban

psikososial yang tidak ringan. Perasaan cemas, tertekan, binggung, sedih, dan

jengkel akan menyelimuti anggota keluarga karena banyak faktor yang

mempengaruhinya teori tersebut. Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang "Gambaran Tingkat Stres Keluarga Dalam Merawat

Anggota Keluarga yang Menderita Stroke di Rumah Sakit Umum Keluarga

Tanjung Morawa."

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum :

Untuk mengetahui gambaran tingkat stres keluarga dalam merawat

anggota keluarga yang menderita stroke di rumah sakit umum keluarga.

1.2.2 Tujuan Khusus :

Untuk mengidentifikasi gambaran tingkat stres keluarga dalam

merawat anggota keluarga yang menderita stroke di rumah sakit umum

keluarga.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Bagaimana tingkat stres keluarga dalam merawat anggota keluarga yang

menderita stroke di rumah sakit umum keluarga?

4

Page 5: Makalah stroke

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai informasi tambahan bagi peneliti dalam memberikan

pengetahuan dalam meningkatkan kualitas hidup penderita stroke

sehingga dapat rneningkatkan mutu pelayanan keperawatan terutama

dalammemberikan asuhan keperawatan terhadap penderita dan keluarga.

1.4.2 Bagi pelayanan kesehatan

Dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan dan strategi bagi

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dirumah sakit yang lebih

komprehesif pada keluarga dan penderita stroke.

1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagi bahan masukan dalam memberikan materi perkuliahan

yang dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan pengembangan ilmu

keperawatan

5

Page 6: Makalah stroke

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 STRESS

2.1.1 Pengertian Stres

Stres dapat didefenisikan sebagai respon adaptif, dipengaruhi oleh

karakteristik individual dan / atau proses psikologis, yaitu akibat dari

tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik

dan / atau psikologis terhadap seseorang . (Ivancevich dan Matteson, 1980

dalam Kreitner dan Kinicki, 2004 ).

Stres adalah respons flsiologis terhadap naiknya emosi dan

menekankan fungsi adaptif dari reaksi" fight-or-flight "( menghadapi atau

lari dari stress ). Sementara Hans Selye, 1976, menyatakan bahwa stres

merupakan situasi dimana suatu tuntutan yang sifatnya tidak spesifik dan

mengharuskan seseorang memberikan respons atau mengambil tindakan

( Hidayat, 2007 ).

Menurut Dadang Hawari, 2001 stres adalah reaksi atau respon

tubuh terhadap stres psikososial ( tekanan mental atau beban kehidupan ).

Menurut Maramis, 1999 stress adalah segala masalah atau tuntutan

penyesuian diri dan karena itu, sesuatu yang menggangu keseimbangan

kita. Menurut Soeharto Heerdjan 1987, stres adalah suatu kekuatan yang

mendesak atau mencekam, yang menimbulkan tekanan, perubahan

ketegangan emosi, dan lain-lain.

6

Page 7: Makalah stroke

Menurut Vincent Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brecht,

2000 bahwa yang dimaksudkan " stres adalah gangguan pada tubuh dan

pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang

dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam

lingkungan tersebut"

2.1.2 Jenis Stres

Ditinjau dari penyebabnya, stres dapat dibedakan kedalam beberapa jenis:

Stres fisik, merupakan stres yang disebabkan oleh keadaan fisik seperti

suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, suara bising, sinar

matahari yang terlalu menyengat, dan lain-lain.

Stres kimiawi, merupakan stres yang disebabkan oleh pengaruh

senyawa ia yang terdapat pada obat-obatan, zat beracun asam, basa,

faktor hormon atau gas, dan lain-lain.

Stres mikrobiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh kuman,

seperti: virus, bakteri, atau parasit.

Stres fisiologis, merupakan stres yang disebabkan oleh gangguan fungsi

organ tubuh, antara lain: gangguan strukur tubuh, fungsi jaringan,

organ, dan lainlain.

Stres proses tumbuh kembang merupakan stres yang disebabkan oleh

proses tumbuh kembang seperti: pada masa pubertas, pernikahan,

pertambahan usia. Stres psikologis atau emosional, merupakan stres

yang disebabkan oleh gangguan situasi psikologis atau

7

Page 8: Makalah stroke

ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri,

misalnya dalam hubungan interpersonal, sosial budaya, atau

keagamaan (Hidayat, 2007 )

2.1.3 Penyebab Stres

Menurut Brench Grand, 2004 stres ditinjau dari penyebabnya

hanya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Penyebab makro, yaitu: menyangkut peristiwa besar dalam kehidupan,

seperti kematian, perceraian, pensiun, luka batin, dan kebangkrutan.

Penyebab mikro, yaitu: menyangkut peristiwa kecil sehari-hari, seperti:

pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa yang akan

dimakan, dan antri.

2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Stres

a. Faktor biologis-Herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik,

neurofsiologik, dan neurohormonal.

b. Faktor psikoedukatiflsosio cultural-perkembangan kepribadian,

pengalaman, dan kondisi lain yang mempengaruhi.

2.1.5 Sumber Stres

Stres yang diatami manusia berasal dari berbagai sumber. Menurut

Hidayat (2007) ada tiga sumber stres:

8

Page 9: Makalah stroke

a. Dalam Diri

Pada umumnya disebabkan oleh konflik yang terjadi antara

keinginan dan kenyataan berbeda, dalam hal ini adalah berbagai

permasalahan yang terjadi yang tidak sesuai dengan dirinya dan tidak

mampu diatasi, maka dapat menimbulkan stres.

b. Dalam Keluarga

Stres bersumber dari masalah keluarga yang ditandai dengan

adanya perselisihan masalah keluarga (anggota keluarga sakit, putus

sekolah), masalah keuangan serta adanya tujuan yang berbeda diantara

keluarga. Permasalahan ini akan selalu menimbulkan suatu keadaan

yang dinamakan stres.

c. Dalam Masyarakat dan Lingkungan

Sumber stres dapat terjadi di lingkungan atau masyarakat pada

umumnya seperti lingkungan pekerjaan, secara umum disebut sebagai

stres pekerja karena Lingkungan fisik, kurangnya hubungan

interpersonal serta kurang adanya pengakuan di masyarakat sehingga

sulit untuk berkembang kearah yang lebih baik( Hidayat, 2447 ).

2.1.6 Cara Mengendalikan Stres

Pengendalikan stres menurut Grant Brench, 2440 dalah sebagai

berikut;

a. Sikap, keyakinan, dan pikiran kita harus positif, fleksibel, rasional, dan

adaptif terhadap orang lain.

9

Page 10: Makalah stroke

b. Kendalikan faktor-faktor penyebab stres dengan jalan:

Kemampuan menyadari (awareness skills).

Kemampuan untuk menerima (acepetance skills).

Kemampuan untuk menghadapi { coping skill ).

Kemampuan untuk bertindak ( action skill ).

c. Perhatikan diri Anda, Proses interpersonaldan interaktif, serta

lingkungan

d. Lembangkan sikap efisien.

e. Relaksasi.

f. Visualisasi ( angan-angan terarah ).

g. Circuit breaker dan koridor stres (Sunaryo, 2007 ).

2.1.7 Cara Menilai Stres

Terdapat beberapa cara untuk menilai stres, antara lain Skala

Homes dan Rahe, 1967, beserta Skala Miller dan Smith, 1985.

Skala Holmes dan Rahe

Skala ini menghitung jumlah stres yang dialami seseorang dengan

cara menambahkan nilai relatif stres, yang disebut Unit Perubahan Hidup (

life Change Units - LCU ), untuk berbagai peristiwa yang dialami

seseorang.

Tingkat Stres

10

Page 11: Makalah stroke

Tidak signifikan : <>

Rendah : 150 - 200

Sedang : 200 - 299

Tinggi : > 300

Skala Miller dan Smith

Beberapa aspek tertentu dari kebiasaan, gaya hidup, dan

lingkungan seseorang dapat menjadikannya lebih kebal atau lebih rentan

terhadap dampak negatif stres.

Skor Ketahanan Stres

0-10 : Memiliki ketahanan luar biasa terhadap stres

11-30 : Tidak terlalu rentan terhadap stres

31-50 : Cukup rentan terhadap stres

51-74 : Rentan tcrhada p stres

75-80 : Sangat rentan terhadap stres

( Hidayat, 2007 ).

Tahapan Stres

11

Page 12: Makalah stroke

Menurut Van Amberg, sebagaimana dikemukakan oleh Hawari (2001) dal

Hidayat, 2004 mengenai tahapan stres :

1. Stres yang disertai perasaan nafsu bekerja yang besar dan berlebihan,

mampu tanpa memperhitungkan tenaga yang dimiliki menyelesaikan

pekerjaan penglihatan menjadi tajam.

2. Stres yang disertai keluhan seperti bangun pagi tidak segar atau letih,

lekas capek pada saat menjelang sore, lekas lelah sesudah makan,

tidak dapat rileks, lambung atau perut tidak nyaman, jantung berdebar,

hal tersebut karena cadangan tenaga tidak memadai.

3. Tahapan stres dengan keluhan, seperti defekasi tidak teratur (kadang-

kadang diare), otot semakin tegang, emosional, insomnia, mudah

terjaga dan sulit tidur kembali, bangun terlalu pagi dan sulit tidur

kembali, koordinasi tubuh terganggu, dan mau jatuh pingsan.

4. Stres dengan keluhan tidak mampu bekerja sepanjang hari, aktivitas

pekerjaan terasa sulit dan menjenuhkan, respon tidak adekuat, kegiatan

rutin terganggu, gangguan pola tidur, sering menolak ajakan,

konsentrasi dan daya ingat menunm, serta timbul ketakutan dan

kecemasan.

5. Stres yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental,

ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan yang ringan, gangguan

pencernaan berat, meningkatnya rasa takut dan cemas, bingung dan

panik.

12

Page 13: Makalah stroke

6. Stres dengan tanda-tanda seperti jantung berdebar keras, sesak nafas,

badan gemetar, dingin dan banyak keluar keringat, serta pingsan atau

collaps.

2.1.8 Reaksi Tubuh Terhadap Stres

Reaksi terhadap stres berbeda-beda tergantung tingkat kedewasaan

kepribadiaan, pendidikan dan pengalaman hidup seseorang. Reaksi

psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stres seperti

menghadapi langsung dengan segala resikonya, menarik diri dan tidak

mau tahu tentang persoalan yang dihadapinya, menggunakan mekanisme

pertahanan diri (Hadi, 2004).

2.1.9 Tingkatan Stres

Potter (2005), membagi stres menjadi tiga lingkaran besar :

1. Stres Ringan, stressor yang dihadapi setiap orang teratur seperti terlalu

banyak tidur, kemacetan lalu lintas situasi seperti ini biasanya

berlangsung bebcrap menit atau jam dan belum berpengaruh kepada

fisik dan mental hanya saja mulai sedikit tegang.

2. Stres Sedang, berlansung lebih lama, dari beberaa sampai beberapa

hari, misalnya perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan

kerja, anak yang sakit atau ketidakhadiran yang lama dari anggota

keluarga.

3. Stres Berat, situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu

sampai beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan terus-menerus,

13

Page 14: Makalah stroke

kesulitan finansial yang berkepanjangan, penyakit fisik yang

berkepanjangan, pada keadaan stres berat ini individu sudah mulai ada

gangguan fisik dan mental.

2.1.10 Gejala Stres

Beberapa gejala untuk mengetahui seseorang mengalami stres:

a) Gejala fisik

Ditandai dengan muncul rasa sakit kepala, sakit lambung, hypertensi

(darah tinggi), sakit jantung atau jantung yang sering berdebar-debar tanpa

sebab yang jelas, insomnia, mudah lelah, berkeringat, hilangnya selera

makan, sring buang air kecil. hl

b) Gejala psikis.

Ditandai dengan gelisah atau muncul kecemasan, sulit berkonsentrasi,

sikap apatis, pesimis, hilangnya rasa humor, sering melamun, kehilangan

gairah terhadap belajar atau pekerjaan, cenderung bersikap agresif baik

secara verbal maupun non-verbal (physic aggression)

(www.artiklpsikologi.com)

2.2 Pengertian Keluarga Menurut Friedm

14

Page 15: Makalah stroke

Menurut Friedman (1998) bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang

atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan emosional dan

individu mempunyai peran masing - masing yang merupakan bagian dari

keluarga. Pakar konseling keluarga dari yogyakarta, syekti ( 1994 ) menulis

bahwa keluarga adalah suatu ikatan / persetujuan hidup atas dasar perkawinan

antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang

perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak sendiri atau adopsi, dan

tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Menurut UU No. 10 Tahun1992 bahwa keluarga adalah unit kecil dari

masyarakat yang terdiri dari suami - isteri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah

dan anaknya, atau ibu dan anaknya.

2.2.1 Struktur Ketuarga

o Struktur peran yang menjelaskan peran masing-masing anggota

keluarga secara formal maupun informal baik di keluarga atau

masyarakat Nilai atau norma keluarga menjelaskan nilai atau norma

yang dipeiajari dan dianut oleh keluarga yang berhublmgan dengan

kesehatan.

o Pola komunikasi keluarga menjelaskan bagimana cara keluarga

berkomunikasi, siapa pengambil keputusan utama, dan bagaimana

peran anggota keluarga dalam menciptakan komunikasi.

15

Page 16: Makalah stroke

o Struktur kekuatan keluarga menjelaskan kemampuan keluarga untuk

mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk memgubah

perilaku yang berhubungan dengan kesehatan.

2.2.2 Fungsi Keluarga

1. Fungsi ekonomi menjelaskan bagaimana upaya keluarga dalam

pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan serta pemanfaatan

lingkungan rumah untuk meningkatkan penghasiian keluarga.

2. Fungsi mentlapatkan status sosial menjelaskan tentang upaya keluarga

untuk memperoleh status sosial dimasyarakat tempat tinggal keluarga.

3. Fungsi Pendidikan menjelaskan upaya yang dilakukan oleh keluarga

dalam pendidikan selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau

masya.rakat sekitar.

4. Fungsi sosialisasi menjelaskan tentang hubungan anggota keiuarga,

sejauh mana anggota keluarga belajar tentang disiplin, niiai, normal,

budaya, dan prilaku yang berlaku dikeluarga dan masyarakat,

5. Fungsi pemenuhan

kesehatan Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal

masalah kesehatan.

Mengetahui kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan

mengenai tindakan kesehatan yang tepat.

16

Page 17: Makalah stroke

Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang sakit

Mengetahui kemampuan keluarga memelihara/ memodifikasi

lingkungan rumah yang sehat. { Supra.titno, 2004 }

2.2.3 Pengertian Stres Keluarga

Gangguan pada tubuh dan sikap yang disebabkan oleh adanya

suatu sistem sosial yang saling berinteaksi satu sama lain yang

menyebabka.n perubahan tuntutan kerja maupun penampilan individu

dalam lingkungan (Leininger dalam Mulyadsi, 2003).

2.3 STROKE

2.3.1 Pengertian Stroke

Stroke atau cedera serebrovaskular adalah kehilangan fungsi otak

yang diakibatkan berhentinya suplai darah ke bagian otak (Brunner dan

Suddrath, 2001). Menurut Tjahjono,dkk, 2000 Stroke adatah sindrom

klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit

neurologis vokal dan atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih atau

langsung menunbulkan kematian dan sematamata disebabkan oleh

gangguan peredaran darah otak non traumatik.

2.3.2 Faktor Resiko Stroke

Faktor resiko stroke dibagi atas faktor yang dapat diubah dan faktor

yang tidak dapat diubah:

17

Page 18: Makalah stroke

a. Faktor yang dapat diubah

Hipertensi, diabetes mellitus, merokok, penyalahgunaan

alkohol dan obat, kontrasepsi oral, hematokrit meningkat, bruit karotis

asimtomatis, hiperurisemia, dan dislipidemia.

b. Faktor yang tidak dapat diubah

Usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, riwayat TIA

(Transient Ischemic Attack) atau stroke, penyakit jantung koroner,

fibrilasi atrium, dan heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria

(Mansjoer, 2000).

2.3.3 Manifestasi Klinis

Stroke menyebabkan berbagai defisit neurologik, bergantung pada

lokasi lesi (pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang

perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral, fungsi otak

yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya. Manifestasi klinis stroke

digolongkan atas lima bagian:

1. Kehilangan motorik.

Stroke adalah penyakit motorneuron atas dan mengakibatkan

kehilangan control volunter terhadap gerakan motorik. Karena neuron

motor atas melintas, gangguan control motor volunter pada salah satu

sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada motorneuron atas pada

18

Page 19: Makalah stroke

sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi motor paling umum adalah

hemiplegia (paralysis pada. salah satu sisi) karena lesi pada sisi otak

yang berlawanan. Hemiparesis atau kelemahan salah satu sisi tubuh.

Di awal tahapan stroke gambaran klinis yang muncul adalah paralysis

dan hilang atau menurun refleks tendon dalam. Apabila refleks tendon

dalam ini kembali (biasanya dalam 48 jam), peningkatan tanus disertai

dengan spastisitis (peningkatan tonus otot abnormal) pada ekstremitas

yang terkena.

2. Kehilangan komunikasi.

Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa

dan komunikasi. Stroke adalah penyebab afasia paling umum.

Disfungsi bahasa dan komunikasi dapat dimanifestasikan oleh disartria

(kesulitan berbicara), ditunjukkan dengan bicara yang atau reseptif.

Apraksia (ketidakmampua.n melakukan tindakan yang dipelajari

sebelumnya.

3. Gangguan Persepsi.

Stroke dapat mengakibatkan disfungsi persepsi visual,

gangguan dalam hubungan visual-spasial dan kehilangan sensori.

Disfungsi persepsi visual karena gangguan jaras sensori primer

diantara mata dan korteks visual. Homonimus hemianopsia

(kehilangan setengah lapang pandang) dapat terjadi karena stroke dan

19

Page 20: Makalah stroke

mungkin sementara dan permanen. Sisi visual yang terkena berkaitan

dengan sisi tubuh yang paralysis dan kehilangan sensori yang akhir.

4. Disfungsi Kandung Kemih.

Setelah stroke pasien mesngalami inkontinensia urinarius

sementara karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan

kebutuhan, ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena

kerusakan control motorik dan pastural. Kadang-kadang setelah stroke

kandung kemih menjadi atonik, dengan kerusakan sensasi dal respon

terhadap pengisisan kandung kemih.

5. Kerusakan Fungsi Kognitif dan Efek Psikologik.

Bila kerusakan telah terjadi pada labus frontal, mempelajari

kapasitas, memori, atau fungsi intelektual kortikal yang lebih tinggi

mungkin rusak. Disfungsi ini dapat ditunjukan dalam lapang perhatian

terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa, dan kurang motivasi yang

menyehabkan pasien menghadapi masalah frustasi, depresi umum

terjadi dan diperberat oleh respons alamiah pasien terhadap penyakit

katastrofik. Masalah psikologik lain juga umum terjadi dan

dimanifestasikan oleh labilitas emosional, frustasi, dendam yang

kurang kerja sama (Brunner & Sudarth, 2002).

2.3.4 Pencegahan(P.R.E.V.E.N.T)

20

Page 21: Makalah stroke

Tujuh rencana pokok NSW Stroke Recovery Association Untuk

pencegahan stroke :

1. Proper diet and exercise.

makan dan olah raga yang benar.

2. Reduce high blood Pressure (kurangi tekanan darah tinggi), yang

merupakan faktor resiko paling tinggi untuk terkena stroke.

3. Eliminate stress

singkirkan stres.

4. View diabetes and high blood pressure as high risks

pandanglah diabetes dan tekanan darah tinggi sebagai resiko tinggi.

5. End smoking habit

akhiri kebiasaan merokok

6. Notify your doctor of stroke warning signs

beri tahukan dokter anda tentang tanda - tanda peringatan stroke.

7. Take your medication as prescribed

makanlah obat - obatan yang diberikan dalam resep (Henderson,

2004).

21

Page 22: Makalah stroke

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Penelitian

Kerangka konseptual penelitian ini bertujuan untuk Mengambarkan Tingkat

Stres Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Yang Menderita Stroke dalam

penelitian ini yang diteliti yaitu keluarga yang merawat pasien stroke.

Skema : Kerangka konseptual Gambaran Tingkat Stres Keluarga dalam

Merawat Keluarga yang Menderita Stroke di RSU Keluarga Tanjung Morawa.

Pembagian Tingkat Stres:

ü Ringan

ü Sedang Berat

ü Pasien stroke

22

Page 23: Makalah stroke

Pasien Stroke

3.2 Defenisi Konseptual dan Operasional

3.2.1 Defenisi Konseptual

Stres adalah didefenisikan sebagai respon adaptif, dipengaruhi oleh

karakteristik individual danlatau proses psikologis, yaitu akibat dari tindakan, situasi,

atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan/atau psikologi terhadap

seseorang (Ivancevich dan Matteson, 1980 dalam kreitneir dan Kinicki, 2004).

Pengertian stres keluarga adalah Gangguan pada tubuh dan sikap yang

disebabkan oleh adanya suatu sistem sosial yang saling berinteaksi saiu sama lain

yang menyebabkan perubahan tuntutan kerja maupun penampilan individu dalam

lingkungan (Leininger dalam Mulyadsi, 2003).

Potter (2005), membagi stres menjadi tiga lingkaran besar :

1. Stres Ringan, stressor yang dihadapi setiap orang teratur seperti terlalu banyak

tidur, kemacetan lalu lintas situasi seperti ini biasanya berlangsung beberap menit

atau jam dan belum berpengaruh kepada fisik dan mental hanya saja mulai sedikit

tegang.

23

Page 24: Makalah stroke

2. Stres Sedang, berlangsung lebih lama, dari beberapa jam sampai beberapa hari,

misalnya perselisihan yang tidak terselesaikan dengan rekan kerja, anak yang

sakit atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga.

3. Stres Berat, situasi kronis yang dapat berlangsung beberapa minggu sampai

beberapa tahun, seperti perselisihan perkawinan terus-menerus, kesulitan fmansial

yang berkepanjangan, penyakit fisik yang berkepanjangan, pada keadaan stres

berat ini individu sudah mutai ada gangguan fisik dan mental.

3.2.2 Defenisi Operasional

Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh

perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun

penampilan individu didalam lingkungan tersebut. Reaksi terhadap stres berbeda-

beda tergantung tingkat kedewasaan kepribadiaan, pendidikan dan pengalaman hidup

seseorang.

24

Page 25: Makalah stroke

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis yang dimaksudkan untuk

menganalisa variabel yang sesuai dengan jenis penelitian.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Umun Keluarga. Dan penelitian

akan dilakukan mulai pada tanggal 12 November – 31 November 2009

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh rumah tangga yang miskin di Rumah Sakit Umum

Keluarga yang berjumlah 106 rumah tangga.

2. Sampel

25

Page 26: Makalah stroke

Sampel dipilih secara acak sederhana sebanyak 35 rumah tangga atau sekitar

31 % dari seluruh rumah tangga miskin di Rumah Sakit Umum Keluarga

yang berjumlah 106 rumah tangga

D. Pengumpulan Data

Berdasarkan sumbernya data yang dikumpulkan terdiri atas data primer

atau data sekunder. Data sekunder dikumpulkan melalui studi documenter pada

Rumah Sakit Umum Keluarga sedangkan data primer dikumpulkan pada rumah

tangga sampel

Data primer yang dikumpulkan adalah mengenai :

Karakteristik rumah tangga sampel, meliputi umur dan pangalaman kerja kepala

rumah tangga, pendidikan formal.

26

Page 27: Makalah stroke

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 1993. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhatara Karya Aksara : Jakarta

Djiteng Roedjito D. 1987. Perencanaan Gizi (Synopsis Dan Suntingan). PT. Media

Sarana Press : Jakarta

Hadi Prayitno dan Kuncalan Arsyad. 1987. Petani Desa Dan Kemiskinan. PBEE :

Jakarta

M. Khumandi. 1989. Gizi Masyarakat (Bahan Pengajaran). Dirjen Dikti

Depdikbud RI. Pangan dan gizi IPB, Bogor

Syahmien Moehji. 1986. Ilmu Gizi. Bhatara Karya Aksara : Jakarta

Suhardjo dan Hadi Riyadi. 1990. Penilaian Keadaan Gizi Masyarakat (Petunjuk

Laboratorium) : Dirjen Dikti Depdikbut RI. Pangan dan Gizi IPB. Bogor

www.google.com

27

Page 28: Makalah stroke

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Tujuan penelitian ..................................................................... 4

C. Pertanyaan penelitian................................................................ 4

D. Manfaat penelitian..................................................................... 4

BAB II. TINJAUN PUSTAKA

A. Stress ...................................................................................... 6

B. Pengertian keluarga menurut Friedm........................................ 13

C. Struktur keluarga....................................................................... 14

D. Fungsi keluarga......................................................................... 14

E. Pengertian stress keluarga......................................................... 15

F. Stroke......................................................................................... 16

G. Kerangka konsep....................................................................... 20

H. Defenisi konseptual dan operasional......................................... 21

28

Page 29: Makalah stroke

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.......................................................................... 23

B. Waktu dan Tempat Penelitian................................................... 23

C. Populasi dan Sampel.................................................................. 23

D. Pengumpulan data...................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 25

29