makalah keluarga dengan stroke non-hemorargi

44
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Stroke merupakan salah satu kegawatan neurologik, dari tahun ketahun morbiditasnya semakin meningkat seiring meningkatnya status ekonomi masyarakat dan adanya transisi epidemologik maupu transisi demografik(ismail, 2004). Penyakit jantung dan stroke merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di Indonesia penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplay darah kebagian otak ( Baughman, C Diane.dkk, 2000). Otak merupakan organ yang membutuhkan banyak oksigen dan glukosa. Zat ini diperolehnya dari darah.apabila di otak hampir tidak ada cadangan oksigen, sehingga dapat merusak daerah-daerah yang ada di otak yang dapat menyebabkan fungsi otak terganggu. Jadi jaringan otak sangat bergantung kepada keadaan aliran darah setiap saat. Beberapa detik saja aliran darah terhenti maka fungsi otak akan bisa berakibat fatal,dan apabila aliran darah kesuatu daerah otak terhenti selama kira-kira 3 menit maka jaringan otak akan mati (infark). 1

Upload: hary-arya

Post on 13-Aug-2015

172 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

askep

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Stroke merupakan salah satu kegawatan neurologik, dari tahun ketahun

morbiditasnya semakin meningkat seiring meningkatnya status ekonomi masyarakat

dan adanya transisi epidemologik maupu transisi demografik(ismail, 2004). Penyakit

jantung dan stroke merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan

sekarang ini di Indonesia penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai

penyebab kematian.

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplay

darah kebagian otak ( Baughman, C Diane.dkk, 2000). Otak merupakan organ yang

membutuhkan banyak oksigen dan glukosa. Zat ini diperolehnya dari darah.apabila di

otak hampir tidak ada cadangan oksigen, sehingga dapat merusak daerah-daerah yang

ada di otak yang dapat menyebabkan fungsi otak terganggu. Jadi jaringan otak sangat

bergantung kepada keadaan aliran darah setiap saat. Beberapa detik saja aliran darah

terhenti maka fungsi otak akan bisa berakibat fatal,dan apabila aliran darah kesuatu

daerah otak terhenti selama kira-kira 3 menit maka jaringan otak akan mati (infark).

Menurut europen stroke initiative (2003), Stroke atau serangan otak(brain

attack) adalah defisit neurologis mendadak susunan saraf pusat yang di sebabkan oleh

peristiwa iskhemik atau hemorargik. Stroke juga sebagai penyebab utama kecacatan

fisik atau mental pada usia lanjut maupun usia produktif, dan dengan sifat-sifatnya

tersebut, menempatkan stroke sebagai masalah serius di dunia. Penyakit jantung dan

stroke merupakan sosok penyakit yang sangat menakutkan. Bahkan sekarang ini di

Indonesia penyakit jantung menempati urutan pertama sebagai penyebab kematian.

Penyakit jantung dan stroke sering dianggap sebagai penyakit monopoli orang tua.

Dulu memang penyakit-penyakit tersebut di derita oleh orang tua terutama yang

berusia 60 tahun ke atas, karena usia juga merupakan salah satu faktor risiko terkena

penyakit jantung dan stroke. Namun sekarang ini ada kecenderungan juga diderita

1

Page 2: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

oleh pasien di bawah usia 40 tahun. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan gaya

hidup, terutama pada orang muda perkotaan modern.

(Roy.2008.http://911medical.blogspot.com/2007/09/penyakit-jantung-danstroke-

serta.html)

Ketika era globalisasi menyebabkan informasi semakin mudah diperoleh,

negara berkembang dapat segera meniru kebiasaan negara barat yang dianggap

cermin pola hidup modern. Sejumlah perilaku seperti mengkonsumsi makanan siap

saji (fast food) yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi, kebiasaan merokok,

minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah raga, dan stress, telah menjadi

gaya hidup manusia terutama di perkotaan. Padahal kesemua perilaku tersebut dapat

merupakan faktor-faktor penyebab penyakit jantung dan stroke.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Dari latar belakang masalah tersebut diatas penulis mengambil inisiatif untuk

menyusun makalah ini dengan mengambil judul “ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PERSYARAFAN :

STROKE NON HEMORARGI”.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok Keperawatan Keluarga.

2. Tujuan Khusus

Laporan ini dilaksanakan untuk mengetahui pelaksanaan asuhan keperawatan

keluarga dengan masalah utama gangguan system persyarafan : stroke non hemorargi.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi peneliti

Meningkatkan wawasan, pengetahuan serta sikap didalam memberikan

perawatan klien stroke untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah

komplikasi lebih lanjut.

2. Bagi Institusi Pendidikan

2

Page 3: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

Sebagai informasi lebih lanjut dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga

pada klien mengenai stroke.

3

Page 4: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

BAB II

KONSEP DASAR

A. Definisi Stroke

1. Pengertian

Stroke adalah syndrom klinis awal timbulnya mendadak, progresi berupa defisit

neurologi, fokal dan global, yang berlangsung 24 jam atau langsung menimbulkan

kematian dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan perdaran darah otak non

traumatik (Mansjoer, 2000).

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai

darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk , 2000). Stroke adalah gangguan

neurologi yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi dan pembuluh darah(

Price, 2000). Stroke adalah Infark dari sebagian otak karena kekurangan aliran darah

ke otak.( Junaidi, 2004).

Stroke adalah serangkaian kejadian neurologist yang terjadi bila aliran darah

arteri terganggu ke otak atau di otak terganggu.(Engram. 1998). Cedera

cerebrovaskuler atau stroke adalah awitan deficit neurologis yang berhubungan

dengan penurunan aliran darah cerebral yang di sebabkan oleh oklusi atau stenosis

pembuluh darah embolisme atau hemorargik, yang menyebabkan iskhemik otak

(Tucker, 1998).

Dari pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa stroke/cerebrovaskuler

adalah defisit neurologis yang berakibat pada hilangnya fungsi otak yang timbul

secara mendadak karena

adanya gangguan suplai darah ke bagian otak.

2. Etiologi

Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) stroke biasanya di akibatkan dari salah

satu tempat kejadian, yaitu:

1. Trombosis ( Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher).

4

Page 5: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

2. Embolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di bawa ke otak dari

bagian otak atau dari bagian tubuh lain).

3. Isiansia (Penurunan aliran darh ke arah otak).

4. Hemorargik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke

dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak). Akibatnya adalah gangguan suplai

darah ke otak , menyebabkan kehilangan gerak, pikir, memori, bicara, atau sensasi

baik sementara atau permanen. Sedangkan faktor resiko pada stroke menurut

Baughman, C Diane.dkk (2000):

1. Hipertensi merupakan faktor resiko utama.

2. Penyakit kardiovaskuler(Embolisme serebral mungkin berasal dari jantung).

3. Kadar hematokrit normal tinggi(yang berhubungan dengan infark cerebral).

4. Kontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 35

tahun dan kadar esterogen yang tinggi.

5. Penurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat

menyebabkan iskhemia serebral umum.

6. Penyalahgunaan obat tertentu. pada remaja dan dewasa muda.

7. Konsultan individu yang muda untuk mengontrol lemak darah, tekanan darah,

merokok kretek dan obesitas.

8. Mungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke.

3. Tanda dan gejala

Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) tanda dan gejala dari stoke adalah:

1. Kehilangan motorik.

Disfungsi motorik paling umum adalah hemiplegia(paralisis pada salah satu

sisi) dan hemiparesis(kelemahan salah satu sisi) dan disfagia.

2. Kehilangan komunikasi

Disfungsi bahasa dan komunikasi adalah disatria (kesulitan berbicara) atau

afasia (kehilangan berbicara).

3. Gangguan persepsi

5

Page 6: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

Meliputi disfungsi persepsi visual humanus, heminapsia atau kehilangan

penglihatan perifer dan diplopia, gangguan hubungan visual, spesial dan

kehilangan sensori.

4. Kerusakan fungsi kognitif, perestesia(terjadi pada sisi yang berlawanan).

5. Disfungsi kandung kemih

Meliputi inkontinensiaurinarius transier, inkontinensia urinarius peristen atau

retensi urin(mungkin simtomatik dari kerusakan otak bilateral), Inkontinensia

urinarius dan defekasi yang berlanjut. (dapat mencerminkan kerusakan neurologi

ekstensif).

4. Gambaran Klinis

Secara umum gangguan pembuluh darah otak atau sroke merupakan sirkulasi

serebral yang dapat disebabkan karena trombus, embolus dan perdarahan serebral.

Embolus dapat merupakan akibat bekuan darah plek aorta matosa fragmen, lemak

dan udara. embolus pada otak kebanyakan berasal dari jantung, sekunder

terhadapinfark miokard atau fibrilasi atrium, Jika etiologi stroke adalah hemorargi

maka faktor pencetusnya biasanya adalah hipertensi. Abnormalitas vaskuler seperti

Malformasi Arteri Venera (MAV) dan aneurisma serbral lebih rentan terhadap ruptur

dan menyebabkan hemorargia pada hipertensi. Pada stroke trombosis atau embolik

bagian otak yang mengalami iskhemik atau infark sulit ditentukan. Ada peluang

dimana stroke akan meluas setelah serangan pertama dapat terjadi edema serebral dan

peningkatan intra kranial (PTIK) herniasai dan kematian setelah trombolitik terjadi

pada area yang luasnya saat serangan, karena stroke trombolitik banyak terjadi karena

arterosklerosis, maka ada resiko terjadi stroke untuk masa mendatang. Pada pasien

yang sudah pernah mengalami stroke embolitik pasien juga mengalami atau

mempunyai kasus untuk mengalami stroke jika penyebabnya tidak ditangani. Jika

luas jaringan otak yang rusak akibat stroke hemorargik tidak besar dan bukan pada

tempat yang vital, maka pasien dapat pulih dengan defisit minimal. Jika hemorargik

luas terjadi pada daerah yang vital, pasien mungkin tidak dapat pulih (price, 2000)

5. Pemeriksaan penunjang

6

Page 7: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

Menurut Doenges (1999) pemeriksaan laboratorium meliputi:

a. CT.scan, memperlihatkan adanya cidera, hematoma, iskhemia infark.

b. Angiografi cerebral, membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik

seperti: perdarahan, obstruksi, arteri adanya ruptur.

c. Fungsi lumbal, menunjukan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis

embolis serebral dan tekanan intrakranial(TIK). Tekanan meningkat dan cairan yang

mengandung darah menunjukkan adanya haemoragik subarachnoid, perdarahan intra

kranial.

d. Magnetik Resonance imaging (MRI), Menunjukan ada yang mengalami infark.

e. Ultrasonografi dopler, mengidentifikasi penyakit artemovena.

f. Elektroencefalogram(EEG), Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang

otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.

g. Sinar X tengkorak:menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah

yang berlawanan dari masa yang meluas klasifikasi karotis interna terdapat pada

trombosis cerebral, klasifikasi parsial dinding aneurisma pada perdarahan

subarachnoid.

6. Penatalaksanaan Medis dan keperawatan

Menurut Engram (1998) penetalaksanaan medis umum dari cidera

cerebrovaskuler atau stroke adalah:

a. Farmakoterapi : Agen antihipertensi, antikoagulan (untuk stroke yang disebabkan

thrombus), kortikosteroid untuk mengurangi edema cerebral, asma aminokaproik

(Amicar) untuk perdarahan subarachnoid.

b. Pembedahan endarterektomi : eksisi tunika intima arteri yang menebal dan atero

matosa ( untuk sumbatan karotis yang di sebabkan oleh arterosklerosis).

7

Page 8: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN

STROKE NON HEMORARGI

A. GAMBARAN KASUS

Tn. R. Usia 25 tahun, pendidikan terakhir tamat SMP. Pekerjaan buruh, alamat

mendungan RT 01/ RW 04. Ny. O. Umur 23 tahun, pendidikan terakhir SD,

pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga inti karena

dalam satu rumah ada suami, istri dan anak. Pada keluarga Tn. R yang sedang sakit

adalah Ny. S yaitu sakit stroke non hemorargi. Ny. S mengetahui bahwa dia sakit

stroke sudah 2 tahun yang lalu, hal ini diketetahui saat Ny. S sakit oleh keluarga di

bawa ke klinik Abu salman, dan Ny. S menderita stroke. Ny. S dan keluarga

mengatakan Ny. S sudah pernah di opname di rumah sakit dan itu sudah satu tahun

yang lalu. Saat ini pasien mengatakan merasakan pusing, sulit tidur, dan ini sering

kambuh apabila pasien banyak pikiran. Keluarga juga mengatakan hanya mengetahui

kalau Ny . S hanya sakit stroke saja, tetapi keluarga pasien tidak mengetahui

pengertian, penyebab, tanda dan gejala,pencegahan dan komplikasi dari stroke jika

segera tidak di tangani.

B. PENGKAJIAN

1. Nama KK : Tn. R

2. Umur : 25 tahun

3. Alamat : Ds. Astana Blok pekauman RT 01/RW 01 kecamatan Gn. Jati

Kabupaten Cirebon

4. Pekerjaan KK : Buruh

5. Pendidikan : SMP

6. Agama : Islam

7. Suku bangsa : Jawa

8. Komposisi Keluarga :

8

Page 9: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

No Nama Umur JK Hub.Dgn KK Pendidikan Imunisasi Ket.

1 Tn. R 25 thn L Suami SMP -

2 Ny. O 23 bln P Istri SD -

3 An. A 4 thn P Anak 1 - lengkap

Genogram :

9

Bpk. T (22 th)

Bpk. Y (..th)Ibu K (…th)

Ny. O (29 th)Bpk T

(25th)

An.A ( 4 th)

Bpk...

(..th)

Ibu S (63th)

Page 10: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

Keterangan :

: laki-laki : laki-laki meninggal

: perempuan sakit : perempuan meninggal

: perempuan : cerai

9. Tipe Keluarga: keluarga inti yaitu keluarga yang terddiri dari ayah,ibu,dan

anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi.

10. Suku Bangsa: Ny. O mengatakan: Ny. O berasal dari suku jawa, setelah

menikah Ny. O menetap di Astana dan bahasa yang digunakan bahasa jawa dengan

campuran bahasa indonesia. Keyakinan yang berhubungan dengan kesehatan

keluarga Ibu S adalah membiarkan dahulu dan mengobati semampunya dengan

bantuan obat-obat yang dapat dibeli di warung, jika tidak sembuh dapat pergi ke

rumah sakit terdekat.

11. Agama: Ny. O mengatakan: kepercayaan yang dianut keluarga Ny. O adalah

Islam. Menurut ibu S, ibu S biasanya melaksanakan ibadah di rumah dan kadang-

kadang melakukanya di masjid didekat rumahnya.

12. Status Sosial Ekonomi Keluarga: Ny. O mengatakan ia bekerja sebagai

pedagang keliling kampung, penghasilan yang diperoleh per bulan Rp.300.000,-.

Penghasilan tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya sehingga

Ibu S mencari tambahan dengan menerima jahitan dirumahnya, menurut Ny. O.

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Ny. O mengatakan: biasanya Ny. O mengajak

An.A jalan-jalan ke alun-alun tetapi hal ini jarang dilakukan hanya ketika Ny. A

mempunyai uang.

10

Page 11: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

C. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

14. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga berada pada tahap

perkembangan keluarga dengan anak meninggalkan keluarga.

Tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah:

a. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar

keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)

Ny. O mengatakan: orang tua Ny. O sudah meninggal tetapi Ny. O

masih menjalin hubungan yang baik dengan bibinya yang tinggal di

depan rumahnya. Ny. O setiap hari bermain dan menonton tv dirumah

bibinya.

Dilingkungan sekitarnya ada tetangga yang baik ada juga tetangga yang

kurang baik. Ny. O menyikapinya dengan sabar. Kadang ketika Ny. O

mempunyai makanan Ny. O juga sering membagikan ke tetangganya

begitu juga sebaliknya, menurut Ny. O.

b. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak

Ny. O mengatakan: setiap pagi sebelum dia berangkat kerja dia

menyempatkan untuk memasak makanan buat anaknya setelah itu dia

memandikan An. A sebelum Ny. O berangkat kerja. Ketika ibu S

terlambat pulang kerumah biasanya Ibu S menitipkan anaknya ke

bibinya yang tinggal didepan rumahnya atau brgantian dengan Tn. R

untuk menjaga An. A.

c. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

Anak Ny. O masih berusia 4 tahun sehingga dalam anggota keluarga ibu

S tidak ada pembagian tanggung jawab. Setiap pagi ibu S memandikan

anak E kemudian Ny. O menyuapi anak A. Dan terkadang setiap sore

Tn. R mengajak An. A pegi jalan-jalan ke alun-alun.

d. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

Ny. O mengatakan: setiap hari An. A pergi bermain ditaman kanak-

kanak yang letaknya dekat dengan rumahnya.

11

Page 12: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Dari pengkajian yang

didapatkan ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi, adanya masalah yang

kompleks pada keluarga Tn. R. Ny. O mangatakan: Ny. O masih tidur dengan An. A

sehingga belum ada privasi bagi Ny. O karena Ny. O mengungkapkan bahwa An. A

belum berani tidur sendiri. Ny. A belum mampu memenuhi kebutuhan anggota

keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal privasi dan rasa aman.

16. Riwayat keluarga inti: Ny. O mengatakan: Ny. O sudah lama menetap di

Astana sejak menikah. Ny. O sekarang tinggal di Astana dengan An. A.

17. Riwayat keluarga sebelumnya: Ny. O mengatakan: kedua orang tua Bp.T

tinggal di Kediri dan sebagian keluarga besarnya tinggal disana sedangkan kedua

orang tua Ny. O berada dijember dan sudah meninggal, ada satu orang adik yang

tinggal bersama Tn. R, ketika Ny. O melahirkan, adik dari Ny. O yang membantu

merawat Ny. O.

D. LINGKUNGAN

18. Karekteristik Lingkungan Rumah : rumah yang ditempati adalah rumah pribadi

berukuran 8m x 12m yang ditempati oleh Tn. R, Ny. O dan An. A. Rumah terdiri dari

4 ruangan yaitu ruang tamu, dua kamar tidur dan dapur. Terdapat dua jendela di

ruang tamu, satu jendela di kamar tidur depan yang ditempati oleh anak dan kamar

tidur kedua ditempati ibu S tanpa jendela. Tembok rumah hanya berupa anyaman

bambu, ruangan depan yang dibangun dari batu bata.

Karakteristik Tetangga dan Komunitas : Ny. O bertempat tinggal di perkampungan

dengan jarak rumah antar tetangga yang cukup dekat.

19. Mobilitas Geografis Keluarga: Ny. O dan anaknya setiap hari berjalan kaki

untuk bekerja. Tidak ada kendaraan lain yang dimiliki keluarga ibu S. Setiap hari Ny.

O menuju tempat bekerjanya hingga pukul 10 siang.

20. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: Ny. O mengatakan

bahwa setiap hari berkumpul dengan An. A setelah pulang kerja. Dan Ny. O memiliki

perkumpulan pengajian yang diikuti secara rutin. Ny. O mengungkapkan bahwa

tetangganya ada yang menyukai dan tidak menyukai Ny. O.

12

Page 13: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

3

21. Sistem Pendukung Keluarga: keluarga Ibu S. mendapatkan dukungan dari

suaminya, pamannya dan bibinya yang tempat tinggalnya berdekatan dengan ibu S.

ibu S juga mengatakan bahwa jarang memiliki permasalahan serius sehingga harus

melibatkan keluarga.

Denah rumah:

1

Keterangan:1. Ruang Tamu : meja dan kursi2. Ruang dapur : mesin jahit3. Tempat tidur anak : perabotan dapur4. Tempat tidur Ortu5. Pintu6. Kamar mandi7. Ladang 8. Sumur

Keadaan lingkungan dalam rumah :

Luas rumah : 8m x 12 m

Tipe rumah : Status kepemilikan milik sendiri

13

1

2

4

5

7

Ujendela pintu

pintu

86

Page 14: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

Jumlah ruangan : 4 ruangan

Jumlah jendela : 3 buah

Pemanfaatan ruangan : Terdiri dari 2 kamar dengan 1

kamar untuk anak, 1 kamar untuk

Ortu, 1 kamar mandi di luar, 1

dapur.

Peletakan perabotan : 5 kursi diletakkan di ruang tamu,

di pojok sebelah pintu diletakkan

mesin jahit Ny. S. Tempat tidur

An. A terletak bersebelahan

dengan almari di kamar An . A.

Jenis septic tank : tidak memiliki, karena BAB

keluarga di sungai.

Sumber air minum : Air sumur

E. STRUKTUR KELUARGA

22. Pola Komunikasi Keluarga : Ny. O menyampaikan bahwa anak E senang

bercerita tentang teman sebayanya dan Ny. O menanggapinya dengan senang. Namun

kadang kala Ny. O pernah marah mana kala anaknya nakal, rewel, atau minta sesuatu

yang menurut Ny. O tidak bisa memenuhinya. Dan Tn. R sering bercerita tentang

pekerjaanya selama menjadi buruh.

23. Struktur Kekuasaan Keluarga: Tn. R pemegang keputusan terakhir dalam

keluarga.

24. Struktur Peran :

a. Tn. R berperan sebagai ayah sekaligus kepala rumah tangga dan

pencari nafkah.

b. Ny. O berperan sebagai ibu sebagai, ibu rumah tangga, pembimbing

anak-anak, dan pengatur rumah tangga.

14

Page 15: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

c. Anak A berperan sebagai anak tunggal dalam keluarga, penghibur

keluarga dengan gerak-geriknya serta ucapannya yang lucu.

25. Nilai dan Norma Budaya:

Norma yang dianut yaitu : sopan santun, menghargai orang lain, menghormati

orang yang lebih tua, dan lainnya. An. A kadang kala mendapat cubitan dan jeweran

bila tidak mau segera pulang saat bermain dengan teman-temannya.

F. FUNGSI KELUARGA

26. Fungsi Afeksi : Tn R mengatakan bahwa An. A pernah mengungkapkan

perasaannya pada saat meminta sesuatu padanya misalnya dengan merengek-rengek

saat minta dibelikan susu, minta jalan-jalan ke alun-alun (dari penuturan Ny. O).

27. Fungsi Sosialisasi : Ny. O memperbolehkan bermain dengan teman sebaya dan

An. A juga sering bermain di rumah tetangga, ke sungai kecil bersama teman-

temannya kecuali pada malam hari hanya bermain ke rumah kakeknya (paman Ny. O)

(hasil pengamatan dan penuturan Ny.O).

28. Fungsi perawatan keluarga: keluarga Tn. R mengatakan bahwa keadaan

kesehatannya sudah mulai membaik namun masih perlu pengobatan secara rutin.

Menu makanan tiap hari berbeda-beda, sayuran diambil dari halaman belakang atau

berbelanja, lauk pauknya kadang telur, tahu tempe, atau hanya sambal saja. Ketika

terjadi gangguan kesehatan, Ny. O langsung dibawa ke rumah sakit.

29. Fungsi reproduksi : Ny. O mengatakan dari dulu tidak punya kelainan

reproduksi. An. A juga dilahirkan secara normal. Ny. O tidak pernah mengalami

keguguran.

30. Fungsi Ekonomi : Tn. R mengatakan: gaji yang diperoleh belum cukup untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya,istri dan anaknya. Untuk menambah penghasilannya

Ny.O menjual sayuran dan telur hasil ternak, (penuturan Tn. R).

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

31. Stressor jangka pendek : Tn. R mengatakan kadang anak A merengek atau

bahkan menangis minta dibelikan susu, baju baru, ataupun jalan-jalan ke alun-alun.

15

Page 16: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

Namun oleh ibu S dibiarkan saja dengan alasan itu hanya keinginan sesaat anak E dan

lebih baik uangnya dipakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

32. Stressor jangka panjang : keadaan perekonomian yang sulit Tn. R dan Ny. O

harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ibu S mengatakan gaji

yang didapat sebagai seorang penjahit hanyalah Rp. 300.000/bulan dan itu sangat

kurang. Penyakit Stroke yang sudah lama dideritanya dianggap biasa olehnya sudah

jarang kambuh.

33. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : Tn. R sangat mampu dan

sabar dalam menghadapi masalah yang muncul di dalam keluarganya. Tn. R

mengatakan bahwa manusia hidup pasti ada masalah. Namun kita harus menghadapi

itu dengan penuh kesabaran. Apalagi masalah ekonomi yang sangat minimal sekali.

Tn. R jarang mengeluh saat kesulitan keuangan dan tidak pernah bersikap kasar

terhadap anak A karena masalah yang dipikirkannya.

34. Strategi koping yang digunakan : menurut Tn. R koping yang digunakan untuk

membantu meringankan masalah ekonomi adalah Ny. O menjual sayuran yang

ditanam di belakang rumahnya. Selain itu menjual ayam dan telurnya serta menerima

jahitan di rumah.

35. Strategi adaptasi disfungsional : Tn R mengatakan tidak ada perilaku yang

menyimpang dalam menghadapi masalahnya. Semua masalah yang ada dihadapi

dengan sabar.

H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN

KELUARGA

a. Persepsi terhadap masalah: Tn. R mengatakan bahwa dalam kehidupan pasti

ada masalah dan harus diatasi dengan sabar.

b. Harapan terhadap masalah: harapan Tn. R kedepannya yaitu membahagiakan

anak.

16

Page 17: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

17

Page 18: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

18

Page 19: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

J. ANALISIS DATA

No Data Etiologi Problem

1.

2.

3.

4.

Ds : Pasien dan keluarga

mengatakan tidak mengetahui

tentang pengertian, penyebab,

tanda dan gejala serta

pencegahan penyakit stroke.

Do : Pasien tampak bigung saat

ditanya tentang stroke .

Ds : Sering kambuh tetapi tidak

cepat ditangani tenaga kesehatan

Do : Ny. O tidak segera ditangani

tenaga kesehatan.

Ds : Tn R meengatakan tau bahwa

Ny. O menderita penyakit stroke

tetapi tidak mengetahui cara

merawatnya

Do : -

Ds : Kedokter biayanya mahal

Do :-

Ketidakmampuan

keluarga mengenal

masalah kesehatan

Ketidakmampuan

kelarga mengambil

keputusan.

Ketidakmampuan

keluarga merawat

anggota keluarga

yang sakit.

Ketidakmampuan

keluarga

memanfaatkan

fasilitas kesehatan.

Gangguan mobilitas

fisik

19

Page 20: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

K. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Gangguan mobilitas fisik pada keluarga Tn. R Khususnya Ny. O berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.

Skoring diagnosa keperawatan keluarga

Kriteria Bobot Skor PembenaranSifat MasalahAktual : 3

1 3/3x1=1 Ny. O menyadari keadaan kesehatannya sekarang ini dapat mengakibatkan An. A terlantar sedangkan An. A masih memerlukan kasih sayang Ny. O.

Kemungkinan DiubahSebagian = 1

2 1/2x2=1 Keadaan kesehatan Ny. O yang menderita Stroke nonhemorargi ini dapat diubah dengan cara melakukan pengobatan ke klinik Abu Salman.

Potensial DicegahRendah = 1

1 1/3x1=1/3 Proses pengobatan secara tidak berkala dan teratur serta interaksi yang diperhatikan tidak dapat meminimalkan kekambuhan penyakit.

Menonjolnya MasalahMasalah ada tapi tidak perlu segera = 1

1 1/2x1=1/2 Masalah sangat dirasakan ada tetapi tidak memerlukan penanganan untuk menghindari dampak lainnya.

20

Page 21: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

21

Page 22: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

22

Page 23: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

23

Page 24: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

M. EVALUASI FORTMATIF

No. Tgl Dp Implementasi Respon Paraf

1.

2.

14-01-11

14-01-11

Gangguan

mobilitas fisik

berhubungan

dengan ketidak

mampuan

keluarga

merawat

keluarga yang

sakit.

1). Setelah dilakukan

kunjungan selama 1x45

menit, keluarga dapat

mengenal masalah stroke

non hemorargi pada Ny. O

dengan mampu

menyebutkan :

1.1 pengertian stroke

non hemorargi

1.2 Penyebab

1.3 Tanda dan gejala

2 ). Setelah dilakukan

kunjungan selama 1x45

menit, keluarga dapat

Setelah dilakukan diskusi Kel Tn R

dan Ny. O mengetahui bahwa

pengertian stroke nonhemorargi

adalah penyakit yang disebabkan

oleh gangguan perdaran darah otak

non traumatik.

Setelah dilakukan diskusi Kel Tn.R

dan Ny. O mengetahui bahwa

penyebab TBC adalah disebabkan

oleh gangguan perdaran darah otak

non traumatik.

Setelah dilakukan diskusi Kel Tn.R

dan Ny. O mengetahui bahwa

tanda gan gejala dari stroke non

hemorargi

1. Kehilangan motorik.

2.Kehilangan komunikasi

3. Gangguan persepsi

24

Page 25: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

3. 14-01-11

mengambil keputusan

untuk mengatasi

masalah stroke non

hemorargi pada Ny. O

dengan :

2.1 Menyebutkan

penatalaksanaan

dari stroke non

hemorargi

3). Setelah dilakukan

kunjungan selama 1x45

menit kelurga mampu

melakukan perwatan

untuk mengatasi

masalah Ny. O yang

mengalami stroke non

hemorargi:

3.1 menyebutkan cara

Setelah dilakukan diskusi Kel Tn.

R dan Ny. O mengetahui bahwa

penatalaksanaan dari stroke non

hemorargi :

a. Farmakoterapi : Agen

antihipertensi, antikoagulan (untuk

stroke yang disebabkan thrombus),

kortikosteroid untuk mengurangi

edema cerebral, asma

aminokaproik (Amicar) untuk

perdarahan subarachnoid.

b. Pembedahan endarterektomi :

eksisi tunika intima arteri yang

menebal dan atero matosa ( untuk

sumbatan karotis yang di sebabkan

oleh arterosklerosis).

25

Page 26: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

4. 14-12-10

ROM yang benar

4). Setelah dilakukan

selama 1x45 menit,

keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas

kesehatan pada Ny. O

dengan menyebutkan

4.1 fasilitas kesehatan

disekitar tempat

tinggal

4.2 memanfaatkan

fasilitas kesehatan

di dekat tempat

tinggal

Setelah dilakukan diskusi Kel Tn.

R dan Ny. O mengetahui cara

ROM yang benar,

Setelah dilakukan diskusi Kel Tn.

R dan Ny. O akhirnya mampu

memanfaatkan fasilitas yang ada di

sekitar tempat tinggal dan

mengetahui apa saja nya seperti

puskesmas, posyandu, dokter,

klinik

N. EVALUASI SUMATIF

No. Tgl Dp SOAP

1. 14-01-11Gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

merawat keluarga yang

sakit.

S :

Keluarga dapat menyebutkan pengertian stroke non hemorargi

Keluarga dapat menyebutkan penyebab

Keluarga dapat menyebutkan Tanda dan Gejala

Keluarga mengetahui dan dapat menyebutkan cara perawatan

penderita stroke non hemorargi

Keluarga dapat mengidentifikasi tanda dan gejala pada Ny. O

O :

Keluarga tampak antusias dalam berdiskusi

Keluarga tersenyum saat diberikan reinforcement positif

26

Page 27: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

2.

3. 14-01-11

A :

Masalah teratasi. Keluarga dapat mengenal tentang penyakit

stroke non hemorargi

P :

Lanjutkan tujuan khusus selanjutnya

S : keluarga dapat menyebutkan penatalaksanaan dari stroke

non hemorargi

O : Keluarga tampak antusias dalam berdiskusi

Keluarga tersenyum saat diberikan reinforcement positif

A :

Masalah teratasi. Keluarga dapat memutuskan untuk mengatasi

masalah pada Ny. O

P :

Lanjutkan tujuan khusus selanjutnya

S :

Keluarga dapat menyebutkan cara ROM yg benar

Keluarga mengatakan akan lebih memperhatikan kondisi Ny. O

O:

Keluarga tampak antusias dalam berdiskusi

Keluarga tersenyum saat diberikan reinforcement positif

A :

Tujuan tercapai. Keluarga mengetahui cara ROM yang benar

P :

Lanjutkan tujuan khusus selanjutya.

27

Page 28: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

4. 14-01-11 S :

Keluarga dapat menyebutkan cara menjaga kebersihan

lingkungan rumah yang baik dan memmanfaatkan fasilitas

kesehatan yang ada di sekitar lingkungan rumah

O :

Keluarga tampak antusias dalam berdiskusi

Keluarga tersenyum saat diberikan reinforcement positif

A :

Masalah teratasi. Keluarga mengetahui cara menjaga kebersihan

lingkungan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di

sekitar tempat tinggal

P :

Hentikan Intervensi

28

Page 29: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Masalah kesehatan yang muncul pada keluarga Tn. R akibat ketidak mampuan

keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga

mengenal masalah kesehatan penyakit stroke, sehingga menyebabkan keluarga tidak

mampu dalm mencapai lima tugas kesehatan keluarga dalam penanganan penyakit

stroke.

2. Faktor pendukung keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan adalah

kesungguhan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit stroke dengan

memanfaatkan sumber yang ada keluarga untuk mencapai kemandirian keluarga

dalam melaksanakan lima tugas keluarga.

3. Untuk mencapai keberhasilan keperawatan maka perlu menjalin kerjasama yang

baik dengan keluarga.

B. Saran

Penulis dalam hal ini memberikan saran untuk meningkatkan mutu asuhan

keperawatan terutama pasien stroke dan masyarakat :

1. Dampak stroke yang dialami dapat menimbulkan berbagai masalah fisik, psikis dan

sosial bagi pasien dan keluarga. Oleh karena itu perawat sebaiknya meningkatkan

pendekatan – pendekatan melalui komunikasi terapeutik, sehingga akan tercipta

lingkungan yang nyaman dan kerja sam yang baik dalam memberikan asuhan

keperawatan keluarga.

2. Hal yang terpenting pada pasien stroke adalah pencegahan terhadap gangguan

mobilitas fisik yang semakin meluas, sehubungan dengan hal tersebut maka

sebaiknya perawat lebih meningkatkan upaya dalam menanggulangi gangguan

mobilitas fisik yaitu cara mengubah posisi, dan melatih ROM pada semua

ekstremitas.

29

Page 30: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

3. Perawat sebagai anggota tim kesehatan yang paling banyak berhubungan dengan

pasien dituntut meningkatkan secara terus – menerus dalam hal pemberian informasi

dan pendiikan kaesehatan sesuai dengan latar belakang pasien dan keluarga.

30

Page 31: Makalah Keluarga Dengan Stroke Non-hemorargi

DAFTAR PUSTAKA

Baughman, C diane,dkk, 2000. Buku saku medical bedah brunner suddart, Jakarta,

EGC.

Carpenito L.J,1998. Buku saku diagnosa keperawatan (terjemahan), Jakarta, EGC.

Carpenito L.J, 2000. Diagnosa keperawatan; Aplikasi pada perawatan

klinis(terjemahan), Edisi 6. Jakarta :EGC.

Depkes RI,1998. Asuhan keperawatan pasien dengan gangguan system persyarafan,

DEPKES RI. Jakarta.

Doenges,Marilyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.Jakarta:EGC.

Effendy,Nasrul. 1999. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan

Masyarakat.Jakarta:EGC

Engram, Barbara. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikel Bedah. Vol.2.

Jakarta:EGC.

Friedman,Marilyn M. 1998. Family Nursing Theory and Practice. Alih Bahasa Ina

Debora, Keperawatan Keluarga:Teori dan Praktek.Jakarta:EGC.

Junaidi, iskandar,2004, Panduan praktis pencegahan dan pengobatan stroke, Edisi;2,

PT Bhuana ilmu popular, kelompok gramedia, Jakarta.

Mansjoer,A, 2000, Kapita selekta kedokteran. Edisi:3, Media Ausculapius, FKUI,

Jakarta.

Price, S, A, 2000, Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit (terjemahan),

Edisi ;4 buku 2, Jakarta, EGC.

Tucker, 1998, Standar perawatan pasien ( terjemahan), Edisi 3, Jakarta, EGC. 42

Roy.2008.http://911medical.blogspot.com/2007/09/penyakit-jantung-dan-

strokeserta.html

http://etd.eprints.ums.ac.id/2907/2/J200050064.pdf diperoleh pada tanggal 14 Januari

2011

31