Sejarah Islam dan Penyimpangan terhadap Agama

Tugas Kelompok 5

Oleh:

1. Adelia dwi permata (14-066)2. Vivi yurika khairani (14-068)3. Sintia asnela (14-070)4. Rahima nur fitri m (14-072)5. Zuyyinatul ummah (14-074)6. Putri defri agusti (14-076)7. Luna nefan hp (14-080)

Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Baiturrahmah

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,

karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah Islam dan

Penyimpangan terhadap Agama ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan

juga kami berterima kasih kepada Bapak selaku Dosen mata kuliah Agama yang telah

memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai Sejarah Islam dan Penyimpangan terhadap Agama. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari

apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana

yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan

yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan

kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 13 Januari 2015

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSejarah adalah ilmu yang kita pelajari dimasa yang lampau. Islam adalah ajaran-

ajaran yang diwahyukan Allah kepada umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW. Sejarah Islam adalah suatu yang membicarakan segala hal kehidupan yang dialami manusia pada masa yang telah lalu dan terjadi baik masa sebelum Rasulullah lahir, saat kelahiran Rasulullah bahkan setelah Rasulullah wafat hingga sekarang.

Pada masa sebelum kelahiran Rasulullah, dunia ini berupa zaman jahiliyah yaitu zaman kebodohan dan kegelapan, pada masa ini banyaknya terjadi tindakan-tindakan keji, penyembahan berhala, perilaku manusia senantiasa bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan, dan kehidupan yang tidak beretika pada masa itu.

Saat kelahiran nabi, disini mulai timbul beberapa mukjizat seperti, setiap wanita yang mengandung selalu merasa sakit saat mau melahirkan, berbeda dengan Ibunda Rasulullah yang sama sekali tidak merasa sakit saat melahirkan Rasulullah. Rasulullah pertama kali diangkat menjadi Rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan dan berumur 40 tahun, Beliau menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat jibril di gua hira’ yaitu surah Al-‘Alaq ayat 1-5.

Pada saat ini banyaknya terjadi penyimpangan-penyimpangan terhadap agama seperti, syirik dan bid’ah. Syirik adalah menyekutukan Allah dengan makhluk lain, sedangkan bid’ah adalah suatu pekerjaan yang hanya diada-adakan oleh manusia dan tidak ada dipraktekkan oleh Nabi dan beliau juga tidak ada memerintahkan itu, sehingga penyimpangan-penyimpangan ini dapat kita hindari dengan lebih mendalami ilmu agama dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

B. Rumusan Masalah1. Bagaimana kondisi mekah sebelum kemunculan Rasulullah SAW?2. Bagaimana sejarah pada masa kemunculan Islam?3. Apa tantangan yang dihadapi Khalifaur Al-Rasyidin dalam penyebaran islam?4. Apa saja dinamika sejarah Islam sebagai pelajaran bagi umat Islam?5. Bagaimana penyebab, bentuk-bentuk dan upaya yang dilakukan dalam

penyimpangan beragama?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui kondisi mekah pada saat sebelum, saat dan sesudah kemunculan

Rasulullah SAW.2. Untuk mengetahui tantangan atau rintangan yang dihadapi Khalifaur Al-Rasyidin

dalam penyebaran Islam3. Untuk menjelaskan dinamika sejarah Islam sebagai pelajaran bagi umat Islam4. Untuk menjelaskan penyebab, bentuk-bentuk dan upaya yang dilakukan dalam

penyimpangan beragama.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Kondisi Mekkah sebelum Rasulullah SAWKondisi mekkah sebelum kemunculan Rasulullah SAW diantaranya:

1. Masyarakat mekah dan sekitarnya mengalami zaman kegelapan 2. Perilaku manusia senantiasa bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan3. Pada masa sebelum Rasulullah SAW lahir dinamakan zaman jahiliah yaitu zaman

kebodohan dan kegelapan terhadap kebenaran4. Pada masa itu berlaku hukum rimba dimana yang kuat akan menindas yang lemah5. Masyarakat memiliki kepercayaan yang menyimpang seperti:

- Menyembah berhala- Pemujaan pada kuburan yang dianggap keramat

6. Kehidupan yang tidak beretika selalu berkembang pada masa itu seperti:- Peperangan - Kaum wanita menjadi sasaran tindak - Kejahatan- Miras, perjudian, dan pemekosaan merajalela.

Kehidupan masyarakat mekkah sebelum kemunculan Rasulullah:a. Kehidupan agama

Pada awalnya mayoritas bangsa Arab mengikuti agama Ibrahim AS, yaitu agama tauhid untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun, setelah waktu berjalan sekian lama, mereka melalaikan hal tersebut, meskipun masih ada sisa-sisa peninggalan ajaran tauhid Nabi Ibrahim. Hingga kemudian di Mekah ada seorang yang bernama ‘Amr bin Luhay dari suku Khuza’ah yang sangat dihirmati dan dimuliakan kaumnya karena kedermawanan dan perilakunya yang baik. Suatu ketika dia pergi ke Syam dan disana dia melihat masyarakatnya menyembah berhala sebagai bentuk ibadah, maka dia kembali ke mekah dan membawa satu berhala yang bernama Hubal dan diletakkan didalam Ka’bah. Sehingga dia mengajak kaumnya untuk menyembah berhala dan penyembahan berhala ini menjadi keyakinan tersendiri penduduk mekah pada saat itu. Maka disanalah kemunculan berbagai bentuk praktek syirik, bid’ah dan khurafat di masyarakat Arab.

b. Kehidupan sosialKehidupan social masyarakat Arab berkelas dan bersuku-suku. Perlakuan

terhadap wanita sangat zalim. Laki-laki dapat melakukan poligami tanpa batas, bahkan dapat menikahi dua wanita bersaudara sekaligus, kemudian dapat mencerai mereka tanpa batas. Dan perzinaan pada saat ini hal yang biasa, bahkan ada suami yang memerintahkan istrinya untuk tidur dengan laki-laki lain semata ingin mendapatkan keturunan mulia dari laki-laki tersebut. Karena kelahiran anak perempuan menjadi hal yang aib bagi mereka, bahkan dikenal dengan istilah wa’dul banat yaitu menguburkan anak wanita hidup-hidup.

Perjudian dan miras juga hal yang sangat lumrah saat itu, bahkan menjadi sumber kebanggaan tersendiri. Jadi kondisi sosial saat sebelum kemunculan Rasulullah sangat parah, hingga kehidupan berlangsung tanpa aturan.

B. Sejarah pada Masa Kemunculan Islampenyebaran islam periode mekah islam bermula pada tahun 611 M ketika wahyu

pertama diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat jibril di gua hira' yaitu surah al-alaq ayat 1-5. Pada saat itu, nabi Muhammad SAW belum diperintahkan untuk menyampaikan dakwah kepada manusia. selanjutnya turun wahyu dari Allah surah Al-Muddassir ayat 1-7 yang menyatakan perintah kepada nabi untuk menyampaikan risalah ilahi kepada manusia.

Penyebaran Islam Periode Mekkah1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi

Nabi Muhammad awalnya melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3-4 tahun yang bertujuan untuk mengantisipasi guncangan di masyarakat mekkah dan mengantisipasi serangan dari kaum quraisy karena kepercayaannya yang terikat, fanatik, dan kuat dalam mempertahankan kepercayaan jahiliah.

Orang pertama masuk Islam dalam dakwah sembunyi-sembunyinya adalah istrinya (khadijah) dan kerabat karib (Ali bin Abithalib, Zaid bin Harisah, Abu Bakar, dan Ummu Aiman). Melalui Abu Bakar bertambahnya orang yang menganut agama Islam diantaranya: Abd Amar bin Auf, Abu Ubaidah bin Jarrah, Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan talhah bin Ubaidillah. Mereka inilah yang mendapat gelar Sabiqunal Awwalun, artinya orang-orang yang pertama masuk islam.

Nabi Muhammad SAW melarang pengikutnya menyatakan keislamannya secara terbuka. Meskipun demikian Abu Bakar terus berdakwah mengajak penduduk mekah untuk masuk islam. Ia berhasil mengislamkan beberapa

tokoh, antara lain Abu ubaidah bin al- Haris, Abu Salamah bin Abdul Asad, Arqam bin Abil Arqam, Usman bin Maz’un, Abdullah bin Maz’un, serta Asma’ dan Aisyah ( keduanya anak Abu Bakar). Bahkan Arqam bin Abil Arqam menyediakan rumahnya untuk pembinaan umat oleh Nabi Muhammad SAW sekaligus tempat untuk berdakwah.

2. Dakwah secara terang-teranganAllah menurunkan wahyu Q.s Al-Hijr/15:94 yang memerintahkan

rasulullah untuk melakukan dakwah secara terang-terangan kepada seluruh masyarakat. Dakwah ini membuat seorang tokoh Bani Giffar yang tinggal di Barat Laut Merah menyatakan diri masuk islam. Ia adalah Abu Zar al-Giffari.

Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah mendorong kaum kafir Quraisy melancarkan tindakan kekerasan terhadap beliau dan pengikutnya. Hamzah bin Abdul Mutalib dan Umar bin Khattab, dua orang kuat Quraisy masuk islam, hal ini membuat orang kuraisy mengalami kesulit untuk menghentikan dakwah beliau.

Suatu ketika nabi muhammaad saw, melakukan dakwah secara terang-terangan. Beliau naik ke bukit safa dan memanggil semua suku yang ada di sekitar mekah untuk menerangkan bagaimana islam dalam menata kehidupan.

Nabi Muhammad SAW kamudian berseru,” Saya peringatkan kamu akan siksa di hari kiamat. Allah menyuruhku untuk mengajakmu menyembah kepada-Nya, yaitu Tuhanku dan Tuhanmu juga, yang membentuk alam semesta termasuk yang kamu sembah. Maka tinggalkanlah Latta, Uzza, Hubal,dan berhala-berhala lain sesembahanmu ”Mendengar seruan tersebut, Abu Lahab marah dan seraya berkata, ” hari ini kamu (muuhammad) celaka, apakah hanya untuk ini kamu kumpulkan kami semua?”.

Nabi muhammad termenung sejenak memikirkan reaksi dari kaumnya yang menentang dakwahnya. Kemudian turun wahyu surah (Al-Lahab/111;1-5) yang menerangkan bahwa yang celaka bukanlah beliau, tetapi Abu lahab sendiri.

Penyebaran Islam Periode MedinahPada tahun ke-13, 73 orang penduduk Madinah berkunjung ke Makkah

untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau agar pindah ke Madinah. Melihat kondisi Masyarakat di Mekkah yang memandang Rasulullah sebagai buruan akhirnya nabi memandang bahwa kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat dakwah, namun ternyata tidak bisa,

karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi. Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat hijrah kaum Muslimin.

Faktor –faktor Nabi memilih kota Madinah :> Madinah adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah.> Sebelum jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah.> Penduduk Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut.> Nabi Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar.> Bagi diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allah SWT.

Hikmah sejarah dakwah Rasulullah saw antara lain:

1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshardapat memberikan rasa aman dan tentram.

2. Persatuan dan saling menghormati antar agama.

3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan miskin.

4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang menurut aturan Allah swt memahami dan menyadari bahwa kita wajib agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan antara manusia dengan manusia.

5. Kita mendapatkan warisan yang sangat menentukan keselamatan kita baik di dunia maupun di akhirat.

6. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam menyiarkan agama Islam.

7. Terciptanya hubungan yang kondusif

C. Tantangan Khalifaur Al-Rasyidin dalam Penyebaran Islam1. Abu Bakar ash-Shiddiq

Tantangan yang dihadapinya menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang disebabkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintaha madinah sepeninggalan nabi Muhammad SAW. Dalam penyelesaiannya dengan perang Riddah (perang melawan kemurtadan).

2. Umar bin Khattab Pengangkatan Umar bukan berdasarkan konsensus tetapi berdasarkan surat

wasiat sepeninggalan Abu Bakar. Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti dikalangan umat Islam saat itu karena umat Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang paling dekat dan paling setia membela ajaran Islam.

Pengangkatan Umar bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan dikalangan umat Islam.

3. Utsman bin Affan Tantangan yang dihadapinya yaitu terjadinya fitnah dan hasutan dari Abdullah

bin Saba’Al-Yamani salah seorang yahudi yang berpura-pura masuk Islam.salah satu faktor yang menyebabkan fitnah tersebut adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi.

4. Ali bin Abi Thalib Tantangan yang dihadapinya berbagai pergolakan. Tidak ada sedikitpun dalam

pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Perang yang terjadi Perang Jamal.

D. Dinamika Sejarah Islam sebagai Pelajaran Bagi Umat islamDinamika Islam mulai dari periode awal kemunculannya sampai sekarang, telah

tercatat dalam sejarah dunia. Berbagai peristiwa penting yang terjadi memberi warna bagi perkembangan kehidupan umat, khususnya dalam syiar Islam.Tahun 570 M Nabi Muhammad SAW lahir di Mekah, sebuah kota yang amat penting dan terkenal di Semenanjung Arabia pada masa itu. Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim, kabilah yang paling mulia dalam suku Quraisy yang mendominasi masyarakat Arab. Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal dengan nama "Tahun Gajah", karena bertepatan dengan datangnya pasukan gajah yang dipimpin Abrahah (gubernur kerajaan Habsyi di Yaman) menyerbu Mekah untuk menghancurkan Ka'bah dan memindahkan pusat kegamaan ini ke negerinya.Tahun 611 M Menjelang usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW sering menyendiri dan bertafakur di Gua Hira. Pada 17 Ramadhan 11 SH/6 Agustus 611, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama dari Allag SWT kepada Muhammad: "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan ..." (QS. 96:1-5). Dengan turunnya wahyu pertama itu, Muhammad SAW dipilih Allah SWT sebagai rasul.

Tahun 615 M Hijrah Pertama. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW mendapat banyak rintangan dari penduduk dan penguasa Mekah. Kekejaman yang dilakukan terhadap kaum muslimin itu mendorong Nabi Muhammad SAW untuk mengungsikan para sahabatnya ke luar mekah. dengan pertimbangan yang mendalam, pada tahun kelima kerasulannya, Nabi Muhammad SAW menetapkan Abessinia (Ethiopia) sebagai negeri tempat berhijrah.Tahun 620 M Pada tahun ke-10 kenabiannya, Nabi Muhammad SAW mengalami peristiwa Isra Mi'raj. Isra adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam (Mekah) ke Masjidilaksa (Yerusalem), sedangkan Mi'raj adalah perjalanan dari Masjidilaksa ke Sidratulmuntaha di langit ke tujuh. Isra Mi'raj terjadi secara bersambung dalam satu malam dengan ditemani Malaikat Jibril. Inti Isra Mi'raj adalah perintah salat yang diterima Nabi SAW di Sidratulmuntaha. Sebagai ulama berpendapat bahwa yang melakukan Isra Mi'raj adalah roh Nabi SAW, bukan jasadnya. Sebagaian lainnya berpendapat Isra Mi'raj dilakukan dengan jasad dan rohnya, bukan dalam mimpi.Tahun 622 M Karena perlakukan kaum Quraisy semakin kejam terhadap kaum muslimin di Mekah, maka Nabi SAW segera memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk hijrah ke Yatsrib (yang kemudian disebut Madinaturrasul). Setelah Nabi SAW tiba dan diterima penduduk Madinah, Nabi SAW menjadi pemimpin kota itu. Ia meletakkan dasar-dasar kehidupan yang kokoh, antara lain dengan menetapkan Piagam Madinah bagi pembentukan suatu masyarakat baru yang biasa disebut "negara Madinah". Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam semakin bertambah kuat.Tahun 622 M Tahun Hijriah, awal zaman Islam. Awal tarikh Hijrah terhitung sejak Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada 622 M. Penetapan tahun Hijriah ditentukan belakang oleh Khalifah Umar pada 17 H/638 M dengan mendengar usulan para sahabat. Dari berbagai usulan yang muncul, Umar menerima usulan Ali bin Abi Thalib yang mengangkat peristiwa hijrah Nabi SAW dari Mekan ke Madinah sebagai awal tahun Islam. Alasannya, hijrah merupakan titik pemisah antara masa Mekah dan masa Madinah, dan merupakan momentum terbesar perjuangan Nabi SAW dalam menyebarkan IslamTahun 624 M Puncak pertikaian antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy ditandai dengan perang pada 17 Ramadhan 2 H/624 M yang terjadi di Wadi Badar, 125 km selatan Madinah. Perang ini dikenal dengan nama Perang Badar.Tahun 625 M Perang meletus di Bukit Uhud dan disebut Perang Uhud. Perang ini disebabkan keinginan balas dendam kaum musyrikin Quraisy Mekah yang kalah dalam Perang Badar. Awalnya pasukan muslim berhasil membuat tentara Quraisy mundur, namun karena kelalaian pasukan muslim, terjadi serangan balik yang membuat pasukan Islam terjepit sehingga Hamzah bin Abdul Muthalib yang dijuluki "Singa Allah" terbunuh.

Tahun 627 M Perang Khandaq atau Perang Azhab (ahzab, sekutu) terjadi pada bulan Syawal 5 H/627 M. Ini perang antara kaum muslim dan orang Yahudi yang bersekutu dengan kaum Quraisy dan suku lainnya untuk memerangi Nabi SAW beserta pengikutnya. Perang ini disebut Perang Khandaq (khandaq : parit) karena berkaitan dengan strategi kaum muslim yang menggali parit pertahanan di dataran barat laut kota Madinah untuk menghambat gerak maju musuh.Tahun 628 M Pada bulan Zulkaidah 6 H (628 M), kaum muslim dan musyrikin Mekah membuat Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian ini dibuat berkaitan dengan larangan terhadap rombongan Nabi SAW memasuki kota Mekah untuk berziarah (haji) oleh kaum Quraisy yang menyangka akan diserang. Setelah saling mengirim utusan, akhirnya kaum Quraisy mengutus Suhayl bin Amr untuk menemui Nabi SAW dan membuat perjanjian damai. Kalimat perjanjian ditulis Ali bin Abi Thalib atas perintah Nabi SAW.Tahun 630 M Penaklukan kota Mekah (Fath Al -Makkah) dan pembersihan berhala-hala di sekeliling Ka'bah. Kaum Quraisy melanggar Perjanjian Hudaibiyah dan membantu sekutu mereka menyerang sekutu kaum muslimin. Mengetahui hal itu, Rasulullah SAW bersama 10.000 orang tentara bertolak ke Mekah. Kecuali mendapat perlawanan kecil dari kaum Ikrimah dan Safwan, Nabi Muhammad SAW tidak mengalami kesukaran memasuki kota Mekah. Pasukan Islam memasuki kota Mekah tanpa kekerasan. Seluruh berhala di sekeliling Ka'bah di Mekah dihancurkan. Sejak penaklukan itu Mekah berada di bawah kekuasaan Nabi Muhammad SAW.Tahun 632 M Pada 10 H, Nabi Muhammad SAW menunaikan ibadah haji terakhir (haji wadak) bersama sekitar 100.000 pengikutnya. Dua bulan setelah menunaikan ibadah haji wadak, Nabi SAW menderita sakit. Pada 13 Rabiulawal 11 H/8 Juni 632 M, Nabi Muhammad SAW wafat.Tahun 633-642 M Setelah kedudukan Islam di Mekah semakin kuat, Islam mulai membentangkan sayapnya. Dengan cepat Islam berkembang ke Persia, Suriah, Palestina dan Mesir. Pada 641 kaum muslim Arab menguasai Mesir, lalu menaklukan seluruh Afrika Utara.Tahun 2001 M Amerika Serikat (USA), Inggris, dan beberapa negara sekutunya, melakukan serangan militer terhadap pemerintahan Taliban di Afghanistan. Taliban dituduh melindungi Usamah bin Ladin (Osama bin Laden), orang yang menurut pihak USA bertanggung jawab atas kehancuran gedung World Trade Center (WTC) di New York, USA dan sebagian gedung Pentagon di Washington. Penyerangan itu memicu kecaman dari berbagai negara di dunia.Tahun 2003 M Irak diserang Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara sekutunya; karena dicurigai memproduksi senjata pembunuh massal. Aksi serangan ini mendapatkan kecaman PBB dan berbagai negara di dunia. Rezim Saddam Husein berakhir pada 10 April 2003, bersamaan dengan dirobohkannya patung Saddam Husain.

E. Penyebab Penyimpangan Beragama Mengikuti hawa nafsu, prasangka dan mengikuti jalan setan Ada da’i-da’I yang mengajak pada kesesatan Tidak mau serius belajar agama Mengatakan hal-hal tentang Allah dan Rasul tanpa didasari ilmu Menentang ajaran agama

F. Bentuk-bentuk Penyimpangan Beragama Syirik

yaitu segala perbuatan yang dikerjakan dengan beranggapan bahwa ada kekuatan lain disamping kekuatan Allah atau menyekutukan Allah dengan makhluknya.

Bid’ah yaitu segala pekerjaan yang baru sehingga mengada-adakan yang tidak pernah di

praktekkan nabi dan juga beliau tidak memerintahkan itu.G. Upaya Meminimalisir Penyeimpangan Agama

Kembali lebih mendalami ilmu agama Islam Mendekatkan diri kepada Allah SWT Kembali kepada kitabullah dan sunah Rasulullah SAW Menghindari sifat tercela yang akan menjerumuskan kepada ke syirik Selalu ikut dalam pengajian-pengajian beragama Islam Perbanyak membaca al-qur’an

BAB 3

PENUTUP