makalah agama sejarah islam anick

34
BAB I PENDAHULUAN Sejak dulu di Negara Indonesia, hukum islam memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan hukum di Indonesia selain hukum belanda yang berlaku saat ini. Setelah Indonesia berusia 60 tahun dan telah mengalami 6 kali pergantian presiden, hukum islam tetap di pakai dibeberapa bidang hukumdisamping hukum belanda tentunya. Seperti yang kita ketahui tentunya, gelombang reformasi yang menyapu seluruh kawasan Indonesia sejak kejatuhan suharto banyak memunculkan kembali lembaran sejarah masa lalu Indonesia. Salah satunya yang hingga hari ini menjadi sorotan adalah tuntutan untuk kembali kepada syari’at islam, atau hukum islam yang kemudian mrngundang beragam kontroversi di Indonesia. Kalau kita lihat lembarab sejarah Indonesia, salah satu faktor pemicunya adalah tuntutan untuk mengembalikan tujuh kata bersejarah yang tadinya terdapat dalam pembukaan atau mukadimmah konstitusi Indonesia yang dirumuskan oleh para pendiri Indonesia. Nilai moral agama bagi bangsa Indonesia adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidupnya menurut moral agama. Contohnya petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Sebagai bangsa 1

Upload: akhmad-lukman-hanafi

Post on 19-Jun-2015

1.801 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Agama Sejarah Islam anick

BAB I

PENDAHULUAN

Sejak dulu di Negara Indonesia, hukum islam memegang peranan yang

sangat penting dalam pembentukan hukum di Indonesia selain hukum belanda

yang berlaku saat ini. Setelah Indonesia berusia 60 tahun dan telah mengalami 6

kali pergantian presiden, hukum islam tetap di pakai dibeberapa bidang

hukumdisamping hukum belanda tentunya. Seperti yang kita ketahui tentunya,

gelombang reformasi yang menyapu seluruh kawasan Indonesia sejak kejatuhan

suharto banyak memunculkan kembali lembaran sejarah masa lalu Indonesia.

Salah satunya yang hingga hari ini menjadi sorotan adalah tuntutan untuk kembali

kepada syari’at islam, atau hukum islam yang kemudian mrngundang beragam

kontroversi di Indonesia. Kalau kita lihat lembarab sejarah Indonesia, salah satu

faktor pemicunya adalah tuntutan untuk mengembalikan tujuh kata bersejarah

yang tadinya terdapat dalam pembukaan atau mukadimmah konstitusi Indonesia

yang dirumuskan oleh para pendiri Indonesia.

Nilai moral agama bagi bangsa Indonesia adalah segala sesuatu atau

ketentuan yang mengandung petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam

hidupnya menurut moral agama. Contohnya petunjuk dan pedoman bagi manusia

dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Sebagai bangsa yang mempunyai

multi agama, keaneragaman perilaku dan adapt istiadat membuat masyarakat

Indonesia mempunyai watak yang dipengaruhi oleh agama yang mereka anut.

Sikap toleransi terus tumbuh dan berkembang dalam jiwa dan perilaku sehari-hari.

Adanya kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran masing-masing,

adalah bukti dan kenyataan yang ada dalam masyarakat.

Mempelajari dan mendalami nilai moral agama dan kerukunan antar umat

beragama merupakan kewajiban setiap pemeluk agama baik laki-laki maupun

perempuan, agar dalam kehidupan dapat melaksanakan perannya sebagai

manusia. Oleh karena itu, manusia manusia dalam hidupnya harus selalu berusaha

untuk menjadikan seluruh hidupnya sebagai wujud ibadah kepada Tuhan YME.

Ibadah dalam arti pengabdian yang bertujuan mencari ridho Allah SWT akan

1

Page 2: Makalah Agama Sejarah Islam anick

dapat dilaksanakan secara baik dan benar apabila didasari dengan pengetahuan

agama, agar tercipta juga kerukunan antar umat beragama di Negara Indonesia.

Rumusan Masalah

Untuk membicarakan Sejarah Islam di Indonesia mengingat materi

yang sangat luas dan mengingat waktunya yang terbatas maka perkenankan

kami dalam makalah ini hanya menyampaikan pokok-pokok permasahannya

yang meliputi:

1. Kedatangan Islam ke Indonesia dan proses penyebarannya;

2. Pertumbuhan dan Perkembangan Kesultanan-Kesultanan di Nusantara;

3. Hubungan antara agama Islam, Kristen dan Yahudi

4. Kerukunan antar umat beragama dalam Islam

5. Manfaat kerukunan antar umat beragama

2

Page 3: Makalah Agama Sejarah Islam anick

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. KEDATANGAN DAN PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA

Ada teori yang berpendapat baru abad ke-13 M. yang dikemukakan

oleh Snouck Hurgronje dan lainnya, dan yang berpendapat sudah sejak

abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi yann antara lain dikemukakan

W.P. Groeneveldt, Syeikh Muhammad Naguib Al-Attas, S.Q. Fatimi,

Hamka,Uka Tjandrasasmitadll. Masing-masing olongan membuat

argumentasinya. Tetapi bagaimanapun kami berpendapat yang benar abad

ke-1 H. atau abad ke-7 M. dan langsung dari Arabia (Kami telah

membicarakan kelemahan- kelemahan teori abad ke-13 M. dalam Sejarah

Nasional Indonesia III, sejak tahun 1975 dan seterusnya serta dalam

berbagai tulisan lainnya. Kedatangan Islam awalnya melalui perdagangan

Internasional dan penyebaran atau penyampaiannya secara lebih mendalam

oleh para da’i dan para wali (Di Jawa Wali Sanga) yang berasal dari luar

atau dari Indonesia sendiri. Waktu kedatangan dan penyebaran Islam di

Indonesia melalui beberapa fase dan yang abad ke-7 M. baru di bagian

Barat Indonesia saja, Penyebaran Islam di Indonesia bahkan di wilayah

Asia Tenggara berjalan dengan damai sesuai dengan prinsip-prinsip konsep

Islam. Proses Islamisasi melalui berbagai jalur : Perdagangan, Pernikahan,

Memasuki birokrasi, Sufisme, Pendidikan (Pesantren), Kesenian.

B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KESULTANAN-

KESULTANAN DI INDONESIA

Setelah terjadi proses penyebaran Islam lambat laun tumbuh dan

berkembang Keultanan-Kesultanan dengan dinamika sejarahnya dalam

berbagai aspek:social- politik, social ekonomi-perdagangan, social

keagamaan dan kebudayaan. Dalam bidang social- politik biasanya terjadi

pergantian kekuasaan yang mulus tetapi kadang-kadng tidak mulus. Tidak

mulus disebabkan terjadinya perebutan kekuasaan di kalangan keluarga; dan

juga kadang-kadang karena hasutan politik dari luar dari pihak yang 3

Page 4: Makalah Agama Sejarah Islam anick

menginginkan penjajahan termasuk bidang monopoli perdagangan. Dalam

menjalankan politik pemerintahan Kesultanan mempunyai system birokrasi

yang cukup lengkap, tetapi jika mulai dimasuki system birokrasi Barat (dari

Penjajah) mulai terjadi perlawanan. Tumbuh dan berkembangnya

Kesultanan –Kesultanan di Indonesia tidak menunjukkan persamaan karena

ada yang sejak abad ke-16, 17 dan ke-18 M.mulai memudar bahkan pada

awal abad ke-19 M. mulai di bawah lindungan pemerintahan jajahan

(terutama Belanda sejak VOC –Hindia Belanda) dan ada yang baru awal

abad ke 20 M. contohnya Kesultanan Aceh Darussalam baru dikuasai

Hindia-Belanda. Bahkan pada abad ke-19 M. di mana- mana timbul

gerakan social dan keagamaan misalnya Pemberontakan Cilegon, Perang

Padri, Pemberontakan Antasari, dan di daerah-daerah lainnya.

Pemberontakan atau perlawanan-perlawanan terhadap penjajah tersebut

umumnya dipimpin para Kiai atau Ulama.

Di antara sejumlah Kesultanan di Indonesia yang pada abad ke-17

M. mencapai keemasan dilihat dari berbagai aspek kehidupan: politik,

ekonomi-perdagangan, keagamaan dan kebudayaan: ialah Kesultanan Aceh

Darussalam semasa Sultan Iskandar Muda, Kesultanan Mataram semasa

Sultan Agung Hanyakrasusumo, Kesultanan Banten semasa Sultan Ageng

Tirtayasa, Kesultanan Gowa semasa Sultan Hasan Uddin. Dapat kita catat

tentang kemajuan keagamaan terutama yang memberikan warisan

kesasteraan agama Islam mengenai berbagai hal: Taugid, Tasawuf dan

Tarekatnya, Fikh, Musyah Al- Qur’an, dan lainnya ialah Kesultanan Aceh

Darussalam, kemudian Kesultanan Banaten. Aceh terkenal dengan para

ulama besarnya dan tempat berguru para kiai sebelum pergi menenuaikan

ibadah haj, karena itu sering digelari Aceh Serambi Mekkah. Di Aceh hidup

Hamzah Fansuri (w. 1527 M.), Syamsuddin As-Sumaatrani (abad 17 M.),

Nuruddin Ar-Raniri ( abd-17 M.), Abdurrauf As-Singkili (abd 17 M.)dan

lainnya. Dari Aceh mulai sastra keagamaaan Islam yang ditulis dalam huruf

Jawi berbahasa Melayu dan tersebar ke berbagai daerah Indonesia: di

Sumatara, di Bima, Maluku, Sulawesi- Buton, Kalimantan. Demikian pula

4

Page 5: Makalah Agama Sejarah Islam anick

pengaruhnya ke Banten , Cirebon dan lainnya. Pada abad 17 dan 18

Masehi hubungan atau jaringan kuat antara ulama-ulama Timur Tengah

dan Melayu-Indonesia. KItab-kitab Fikh yang tersebar sejak masa lampau

di Indonesia telah banyak dibicarakan dan dapat kami catatan pada

umumnya di Kesulatanan- Kesultanan di Indonesia menerapkan Syari’ah

terutama di bidang Ubudiyah, Muamalah dan Hudud, tetapi dalam bidang

Jinayah tidak kecuali satu masa di Kesultanan Aceh Darussalam semasa

pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 tetapi kemudian dihapus

mada masa Iskandar Thani (baca Denys Lombard: Kerajaan Aceh Zaman

Sultan Iskandar Muda (1607-1636), KPG-EFEO 2006, hlm. 118-119)

Hubungan perekonomian dan perdagangan antar Kesultanan di

Indonesia dan antar Bangsa dengan negeri-negeri di Asia Tenggara, Di

Timur Jauh: Cina, Jepang dan lainnya dan juga dengan Timur Tengah:

Arabia, Persi (Iran), Irak, Turki, Mesir dan lainnya berjalan terus sekalipun

penah dirintangi oleh politk monopoli perdagangan Portugis dan Belanda.

Setelah penjajahan VOC dan kemudian Hindia Belanda praktis beberapa

Kesulatanan perekonomian dan perdagangannya beralih kepada penjajah

kecuali Aceh baru pada awal abad ke-20 awal. Hubungan-hubungan

ekonomi pedagangan dengan negeri-negeri Islam diperkuat juga dengan

hubungan persabatan dalam menghadapi penjajahan.

Dapat pula kita catatat bahwa meskipun penjajahan VOC-Hindia

Belanda merupakan factor keruntuhan bagi Kesultanan-Kesultanandi

Indones ia namun perlawanan dengan cara pemberontakan seperti telah

dikatakan di atas berjalan terus. Untuk merintangi atau menghalangi

kegiatan-kegiatan Islam di berbagai bidang Pemerintah Hindia Belanda

misalnya dalam bidang ibadah haji dikeluarkanlah Haji Ordonansi 1922

yang sebanarnya merugikan umat Islam Indonesia. Demikian pula di bidang

pendidikan muncul Ordonnansi Guru, 1925. Politik penjajahan Belanda

untuk merintangi berbagai upaya bagi umat Islam telah diatur pula oleh Het

Kantoor voor Inlandsche Zaken , tetapi anehnya lebih mengatur kehidupan

keagamaan yang dianut bangsa Indonesia yang dapat kita perhatikan dalam

5

Page 6: Makalah Agama Sejarah Islam anick

disertasi H. Aqib Suminto “ Politik Islam Hindia Belanda” LP3S, 1986.

Mengenai keberadaan pendidikan zaman Penjajahan Belanda dengan

berbagai gerakan pendidikan sebagai lawan perimbangan terhadap system

pendidikan yang diciptakan Penjajahan Belanda misalnya tumbuh dan

berkembangnya pendidikan- pendidikan Islami yang dipelopori oleh Syaikh

Ahmad Khatib, Syaikh Thahir Jalaluddin, Syaikh Mugammad Jamil Jambek

dll di daerah Minangkabau dan di antara lain yang berpengaruh ialah

pendidikan Surau Jembatan Besi. Demikian juga di Jakarta waktu itu

tahun 1905, Muhammadiyah di Yogyakarta, Haji Abdulkarim dengan

Hayatul Qulub di Majlengka, dan gerakan-gerakan pendidikan sebagai

pembaruan untuk pendidikan Islam (Baca: Deliar Noer: Gerakan Modern

Islam di Indonesia 1900-1942.). Demikian pula dibicarakan hal-hal

berhubungan dengan gerakan politik dari tahun tahun tersebut.

Setelah jaman Penjajahan Belanda bagaimana kehidupan politik dan

lainnya dalam Islam di Indonesia pada zaman Pendudukan Jepang, kita

akan mendapat gambaran bagaimana dari salah sebuah buku yang juga

menerangkan tentang segi positif dan sefi negatifnya tindakan Pemerintah

Pendudukan Jepang, terlebih yang diakibatkan tindakan- tindakan Jepang

yang menyebabkan penderitaan rakyat yang juga menimbulkan

pemberontakan-pemberontakan di beberapa tempat (Baca: Harry J. Benda

“Bulan Sabit Dan Matahari Terbit. Islam Indonesia Pada Masa Pendudukan

Jepang.” Pustaka Jaya, 1985). Selanjutnya kita akan sampai pada

pebicaraan tentang Islam sejak Kemerdekaan Indonesia terutama masalah

perjuangan Islam masa modern dari sekitar tahun 1945 sampai 1965 an

setelahnya. B.J. Bolland dalam “ The Struggle Of Islam In Modern

Indonesia” 1971, telah memberikan gambaran gerakan-gerakan politik

Islam di zaman sejarah Indonesia modern itu dan dampaknya terhadap

kehidupan setelah 25 tahun sejak merdeka. Boland dalam kajiannya

melakukan pendekatan sosiologis yaitu dari segi awal idea-idea dunia

Islam dan sejarahnya untuk mengetahui sejauh dan bagaimana fungsi- funsi

Islam sebagai kekuatan yang hidup di Indonesia baru. Sehubungan dengan

6

Page 7: Makalah Agama Sejarah Islam anick

itu dikatakan pelunya serta akan berhasil jika dilakukan pendekatan

perkembangannya selama duapuluh limatahun dan dari sudut inilah untuk

memperoleh beberapa bahan tentang kegiatan-kegiatan Islam secara

spesifik, problema-problema serta kecenderungan-kecenderungannya.

Menarik perhatian kita bahwa Boland memberikan gambaran kepada kita

kecuali tentang perkembangan Islam 25 tahun juga memberikan gambaran

pembagian gambaran politik tahun 1945-1955, kemudian masa penguatan

kedalam komunitas Islam sendiri sampai peningkatannya (1955-1965), dan

masa setelah 30 September 1965.

C. HUBUNGAN AGAMA ISLAM, NASRANI, DAN YAHUDI

Pengertian Agama

a. Segi etimologis

“Agama” berasal dari bahasa Sansekerta, a = tidak, dan gama =

kacau. Jadi, agama = tidak kacau.

“Agama” dalam bahasa Inggris adalah religion yang berasal dari

bahasa Latin “religere”, yang berarti melakukan perbuatan dengan penuh

penderitaan atau mati-matian. Atau “religare” yang berarti mengikat

menjadi satu.

“Agama” dalam bahasa Arab adalah din dan millah. Din berasal

dari kata dana yang berarti cara, adapt istiadat, peraturan, undang-

undang, menunggalkan tuhan, pembalasan, nasehat, dan agama. Din

bersinonim dengan kata millah.

b. Segi terminologis

Agama adalah hubungan manusia dengan suatu kekuatan suci

yang dianggapnya lebih tinggi untuk dipuja, dimohon pertolongan dalam

mengatasi kesulitan hidupnya. (Endang Saefuddin Anshary)

Agama adalah ajaran-ajaran yang diwujudkan Tuhan kepada

manusia melalui para rasul-Nya. (Harun Nasution)

Agama adalah suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa

seseorang yang mempunyai akal memegang peraturan dengan

7

Page 8: Makalah Agama Sejarah Islam anick

kehendaknya sendiri, untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan

kebahagiaan di akherat kelak. (Taib Tahir Abdul Muin)

Di dunia ini agama dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu :

1. Agama samawiyah (agama langit atau agama wahyu)

Disebut juga agama tauhid, tauhid = ajaran yang mengakui Allah

SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan hukum dasar yang bersumber

pada wahyu Allah.Agama samawiyah merupakan agama pertama yang

dibawa oleh Nabi Adam as sampai dengan Nabi Muhammad SAW.

Agama samawiyah pada prinsipnya adalah Islam, terbukti dalam Al-Quran

bahwa nabi/rasul sebelum Nabi Muhammad SAW disebut dengan

“Muslim”. Hanya saja sebelum Nabi Muhammad SAW, nama Islam tidak

dipopulerkan , karena ruang lingkupnya masih terlalu terbatas, yakni untuk

satu golongan.

Nama Agama, selain diambil langsung dari nama Nabi/Rasul yang

membawanya, seperti agama Nabi Nuh, agama Nabi Shaleh, dan Agama

Nabi Hud, juga diambil dari nama kaum di mana Nabi/Rasul tersebut

diutus. Misalnya agama Yahudi berasal dari nama keturunan Nabi Ya’cub

yang disebut Yahudi dengan Nabi/Rasul-nya adalah Musa as, Harun as,

dan Daud as. Ada juga yang diambil dari nama tempat kelahiran nabi itu

sendiri, seperti agama Nasrani yang berasal dari Nazerat yaitu tempat

kelahiran Nabi Isa. Agama Nasrani disebut juga Kristen, istilah ini berasal

dari Bani Israel yang menyebut Nabi Isa as dengan Yesus Kritus. Agama

Nasrani dengan Kitab Injil yang diterima oleh Nabi Isa as merupakan salah

satu agama samawiyah yang datangnya dari Allah SWT. Hanya saja telah

datang Islam dengan Al-Quran sebagai penyempurna agama-agama

sebelumnya.

2. Agama ardhiyah (agama bumi atau agama budaya)

Disebut agama ardhiyah karena semua konsep ajarannya dari cipta,

rasa, karsa manusia. Oleh karena itu, walaupun nama agamanya sama

tetapi ada yang berbeda dalam pelaksaan ritualnya, hal ini karena

8

Page 9: Makalah Agama Sejarah Islam anick

disesuaikan dengan budaya setempat. Agama ini tidak memiliki

Nabi/Rasul dan juga Kitab suci yang murni. Kitab sucinya hanyalah

rumusan dari para pemimpin atau pendiri agama, kitab itu akan senantiasa

berubah dari waktu ke waktu menyesuaikan perkembangan budaya.

Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah (2) Ayat 62 :

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman (Mukmin), dan orang-

orang Yahudi, dan orang-orang Nasrani, dan orang-orang Shabi'in, siapa

saja (di antara mereka) yang (benar-benar) beriman kepada Allah dan hari

kemudian/akhirat, dan beramal saleh (berbuat kebajikan), maka bagi

mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka. Dan Tidak ada takut

atas mereka dan tidaklah mereka bersedih hati".

Mengenai tafsir ayat tersebut, ada beberapa kelompok pendapat,

yaitu :

Pendapat ke 1

Dengan landasan berfikir bahwa Allah Maha Mengetahui,

Maha Kuasa, Maha Adil, dsb. Maka pendapat ke 1 ini menyerahkan

sepenuhnya hal itu kepada Allah. Dengan kata lain, menerima dan

percaya apa adanya terhadap ayat tsb.

Pendapat ke 2

Ungkapan "beriman kepada Allah dan hari akhirat", dipahami

sebagai "beriman kepada seluruh rukun iman", yang otomatis juga

beriman kepada Nabi Muhammad saw. Sehingga ayat tersebut hanya

berlaku bagi yang beriman kepada seluruh rukun iman.

Pendapat ke 3

Ayat itu berlaku untuk orang2 Yahudi, Nasrani, dan Shabi'in,

yang kemudian masuk Islam. Maka pahala mereka sebelum masuk

Islam tetap dihitung.

Pendapat ke 4

Ayat itu hanya berlaku untuk orang2 Yahudi, Nasrani, dan

Shabi'in, sebelum diturunkannya Al-Quran.

9

Page 10: Makalah Agama Sejarah Islam anick

D. KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Kerukunan dalam kehidupan akan dapat melahirkan karya – karya

besar yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Sebaliknya konflik

pertikaian dapat menimbulkan kerusakan di bumi. Manusia sebagai mahkluk

social membutuhkan keberadaan orang lain dan hal ini akan dapat terpenuhi

jika nilai-nilai kerukunan tumbuh dan berkembang ditengah-tengah

masyarakat. Kerukunan dapat diklasifikan menjadi dua yaitu kerukunan antar

umat islam dan kerukunan antar umat baragama atau antar umat manusia

pada umumnya.

Kerukunan antar umat islam didasarkan pada akidah islamnya dan

pemenuhan kebutuhan social yang digambar kan bagaikan satu bangunan,

dimana umat islam satu sama lain saling menguatkan dan juga digambarkan

seperti satu tubuh;jika ada bagian tubuh yang sakit maka seluruh anggota

tuybuh merasakan sakit. Hal ini berbeda dengan kerukunan antar umat

beragama atau umat manusia pada umumnya. Kerukunan antar umat

beragama didasarkan pada kebutuhan social dimana satu sama lain saling

membutuhkan agar kebutuhan-kebutuhan hidup dapat ter penuhi. Kerukunan

antar umat manusia pada umumnya baik seagama maupun luar agama dapat

diwujudkan apabila satu sama lain dapat saling menghormati dan

menghargai.

Dalam ajaran islam seorang muslim tidak dibolehkan mencacimaki

orang tuanya sendiri. Artinya jika seseorang mencacimaki orang tua

saudaranya, maka orang tuanya pun akan dibalas oleh saudaranya untuk

dicaci maki. Demikian pula mencaci maki tuhan atau peribadatan agama lain,

maka akibatnya pemeluk agama lain pun akan mecaci maki tuhan kita.

Sejalan dengan agama ini agar pemeluk agama lain pun menghargai dan

menghormati agama islam.

1. Pengertian Kerukunan Umat Beragama

Kerukunan umat bragama yaitu hubungan sesame umat beragama

yang dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati,

10

Page 11: Makalah Agama Sejarah Islam anick

saling menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agamanya dan

kerja sama dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat beragama

dan pemerintah harus melakukan upaya bersama dalam memelihara

kerukunan umat beragama, di bidang pelayanan, pengaturan dan

pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu dalam mendirikan rumah ibadah

harus memperhatikan pertimbangan Ormas keagamaan yang berbadan

hukum dan telah terdaftar di pemerintah daerah.

Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah,

Provinsi, maupun Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga

Negara beserta instansi pemerinth lainnya. Lingkup ketentraman dan

ketertiban termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat

beragama, mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh

kembangkan keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, saling

percaya diantara umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah.

Sesuai dengan tingkatannya Forum Krukunan Umat Beragama

dibentuk di Provinsi dan Kabupaten. Dengan hubungan yang bersifat

konsultatif gengan tugas melakukan dialog dengan pemuka agama dan

tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi Ormas keagamaan dan

aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk rekomendasi

sebagai bahan kebijakan.

Kerukunan antar umat beragama dapat diwujdkan dengan;

1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat

beragama

2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu

3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan

4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam Agamanya maupun

peraturan Negara atau Pemerintah.

Dengan demikian akan dapat tercipta keamanan dan ketertiban

antar umat beragama, ketentraman dan kenyamanan di lingkungan

masyarakat berbangsa dan bernegara.

11

Page 12: Makalah Agama Sejarah Islam anick

2. Pengertian Kerukunan Umat Beragama Menurut Islam

Kerukunan umat beragama dalam islam yakni Ukhuwah

Islamiah. Ukhuah islamiah berasl dari kata dasar “Akhu” yang berarti

saudara, teman, sahabat, Kata “Ukhuwah” sebagai kata jadian dan

mempunyai pengertian atau menjadi kata benda abstrak persaudaraan,

persahabatan, dan dapat pula berarti pergaulan. Sedangkan Islaiyah

berasal dari kata Islam yang dalam hal ini menjadi atau memberi sifat

Ukhuwah, sehingga jika dipadukan antara kata Ukhuwah dan Islamiyah

akan berarti persaudaraan islam atau pergaulan menurut islam.

Dapat dikatakan bahwa pengertian Ukhuah Islamiyah adalah

gambaran tentang hubungan antara orang-orang islam sebagai satu

persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lain seakan akan

berada dalam satu ikatan. Ada hadits yang mengatakan bahwa hubungan

persahabatan antara sesame islam dalam menjamin Ukhuwah Islamuah

yang berarti bahwa antara umat islam itu laksana satu tubuh, apabila sakit

salah satu anggota badan itu, maka seluruh badan akan merasakan

sakitnya. Dikatakan juga bahwa umat muslim itu bagaikan sutu bangunan

yang saling menunjang satu sama lain.

Pelaksanaan Ukhuwah Islamiyah menjadi actual, bila

dihubungkan dengan masalah solidaritas social. Bagi umat Islam,

Ukhuwah Islamiyah adalah suatu yang masyru’ artinya diperintahkan

oleh agama. Kata persatuan, kesatuan, dan solidaritas akan terasa lebih

tinggi bobotnya bila disebut dengan Ukhuwah. Apabila bila kata

Ukhuwah dirangkaikan dengan kata Islamiyah, maka ia akan

menggambarkan satu bentuk dasar yakni Persaudaraan Islam merupakan

potensi yang obyektif.

Ibadah seperti zakat, sedekah, dan lain-lain mempunyai hubungan

konseptual dengan cita ukhuwah islamiyah. Ukhuwah islamiyah itu

sendiri bukanlah tujuan, Ukhuwah Islamiyah adalah kesatuan yang

menjelmakan kerukunan hidup umat dan bangs, juga untuk kemajuan

12

Page 13: Makalah Agama Sejarah Islam anick

agama, Negara, dan kemanusiaan. “Janganlah bermusuh-musuhan, maka

Allah menjinakan antara hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat

Allah orang-orang yang bersaudara” (QS. Ali Imran: 103)

Artinya: “Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai

dan berselisih sesudah dating keterangan yang jelas kepada mereka.

Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (QS. Ali

Imran 105).

E. MANFAAT KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA

Umat Beragama Diharapkan Perkuat Kerukunan Jika agama dapat

dikembangkan sebagai faktor pemersatu maka ia akan memberikan stabilitas

dan kemajuan negara

Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni berharap dialog antar-

umat beragama dapat memperkuat kerukunan beragama dan menjadikan

agama sebagai faktor pemersatu dalam kehidupan berbangsa.

"Sebab jika agama dapat dikembangkan sebagai faktor pemersatu

maka ia akan memberikan sumbangan bagi stabilitas dan kemajuan suatu

negara," katanya dalam Pertemuan Besar Umat Beragama Indonesia untuk

Mengantar NKRI di Jakarta, Rabu.

Pada pertemuan yang dihadiri tokoh-tokoh agama Islam, Kristen,

Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu itu Maftuh menjelaskan, kerukunan

umat beragama di Indonesia pada dasarnya telah mengalami banyak

kemajuan dalam beberapa dekade terakhir namun beberapa persoalan, baik

yang bersifat internal maupun antar-umat beragama, hingga kini masih sering

muncul.

Menurut dia, kondisi yang demikian menunjukkan bahwa kerukunan

umat beragama tidak bersifat imun melainkan terkait dan terpengaruh

dinamika sosial yang terus berkembang. "Karena itu upaya memelihara

kerukunan harus dilakukan secara komprehensif, terus-menerus, tidak boleh

berhenti," katanya.

13

Page 14: Makalah Agama Sejarah Islam anick

Dalam hal ini, Maftuh menjelaskan, tokoh dan umat beragama dapat

memberikan kontribusi dengan berdialog secara jujur, berkolaborasi dan

bersinergi untuk menggalang kekuatan bersama guna mengatasi berbagai

masalah sosial termasuk kemiskinan dan kebodohan.

Ia juga mengutip perspektif pemikiran Pendeta Viktor Tanja yang

menyatakan bahwa misi agama atau dakwah yang kini harus digalakkan

adalah misi dengan tujuan meningkatkan sumber daya insani bangsa, baik

secara ilmu maupun karakter. "Hal itu kemudian perlu dijadikan sebagai titik

temu agenda bersama lintas agama," katanya.

Mengelola kemajemukan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH

Ma'ruf Amin mengatakan masyarakat Indonesia memang majemuk dan

kemajemukan itu bisa menjadi ancaman serius bagi integrasi bangsa jika

tidak dikelola secara baik dan benar.

"Kemajemukan adalah realita yang tak dapat dihindari namun itu

bukan untuk dihapuskan. Supaya bisa menjadi pemersatu, kemajemukan

harus dikelola dengan baik dan benar," katanya. Ia menambahkan, untuk

mengelola kemajemukan secara baik dan benar diperlukan dialog

berkejujuran guna mengurai permasalahan yang selama ini mengganjal di

masing-masing kelompok masyarakat.

"Karena mungkin masalah yang selama ini terjadi di antara pemeluk

agama terjadi karena tidak sampainya informasi yang benar dari satu pihak ke

pihak lain. Terputusnya jalinan informasi antar pemeluk agama dapat

menimbulkan prasangka-prasangka yang mengarah pada terbentuknya

penilaian negatif," katanya.

Senada dengan Ma'ruf, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia

Mgr.M.D Situmorang, OFM. Cap mengatakan dialog berkejujuran antar umat

beragama merupakan salah satu cara untuk membangun persaudaraan antar-

umat beragama.

Menurut dia, tema dialog antar-umat beragama sebaiknya bukan

mengarah pada masalah theologis, ritus dan cara peribadatan setiap agama

14

Page 15: Makalah Agama Sejarah Islam anick

melainkan lebih ke masalah-masalah kemanusiaan. "Dalam hal kebangsaan,

sebaiknya dialog difokuskan ke moralitas, etika dan nilai spiritual," katanya.

Ia juga menambahkan, supaya efektif dialog antar-umat beragama

mesti "sepi" dari latar belakang agama yang eksklusif dan kehendak untuk

mendominasi pihak lain. "Sebab untuk itu butuh relasi harmonis tanpa apriori,

ketakutan dan penilaian yang dimutlakkan. Yang harus dibangun adalah

persaudaraan yang saling menghargai tanpa kehendak untuk mendominasi

dan eksklusif," katanya.

Menurut Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Budi S

Tanuwibowo, agenda agama-agama ke depan sebaiknya difokuskan untuk

menjawab tiga persoalan besar yang selama ini menjadi pangkal masalah

internal dan eksternal umat beragama yakni rasa saling percaya, kesejahteraan

bersama dan penciptaan rasa aman bagi masyarakat. "Energi dan militansi

agama seyogyanya diarahkan untuk mewujudkan tiga hal mulia itu,"

demikian Budi S Tanuwibowo.

15

Page 16: Makalah Agama Sejarah Islam anick

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kerukunan antar umat beragama dibedakan menjadi dua yaitu: Kerukunan

umat beragama antar sesama manusia dan Kerukunan umat agama menurut islam.

Kerukunan umat beragama antar sesame manusia yaitu Hubungan sesama

umat beragama dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati,

saling menghargai dan kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja

sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan,

Kerukunan antar umat beragama menurut islam yaitu Ukhuwah Islamiyah yang

berarti gambaran tentang hubungan antara orang-orang islam sebagai salah satu

ikatan persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lainnya seakan akan

berada dalam satu ikatan.

Makalah di atas. Semoga bermanfaat bagi kita semua dan terimakasih atas

segala perhatian Bapak-Bapak, serta Saudara-Saudara. Wa billahi taufik wal

hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

16

Page 17: Makalah Agama Sejarah Islam anick

DAFTAR PUSTAKA

Uka Tjandrasasmita (ditor Khusus): Jaman Pertumbuhan Dan Perkembangan

Kerajaan-Kerajaan Islam Di Indonesia. Dalam Sejarah Nasional

Indonesia III. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bp Balai

Pustaka, Jakarta

1993.

-------Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota Muslim di Indonesia. PT.

Menara Kudus, Jakarta, 2000.

………Peneliian Arkeologi Islam di Indonesia Dari Masa ke Masa. PT. Menara

Kudus, Jakarta, 2000.

……..Kajian Naskah-Naskah KLasik dan Penerapannya bagi Kajian Sejarah

Islam di Indonesia.Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan

Diklat Departemen Agama R.I., Jakarta 2006.

Azyumardi Azra: Jaringan Ulama Timur Tengahdan Kepulauan Nusantara

Melacak Akar-Akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia. Penerbit

Mizan, 1994.

Maartin van Bruinessen: Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat. Tradisi=Tradisi

Islam di Indonesia. Mizan, Bandung, 1995.

H.J. de Graaf- Th.G.Th. Pigeaud: Kerajaan-Keraajaan Islam Di JawaPeralihan

Dari Majapahiy Ke Mataram.Seri Terjemahan Javanologi, 1986.

Denys Lombard: Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-

1636).Diterjemahkan oleh Winarsih Arifin. KPG.Kepustakaan Populer

Gramedia- Forum Jakarta- Paris-EFEO, Jakaarta, 2006.

Harry J. Benda:Bulan SabitDan Matahari Terbit Islam Indonesia Pada Masa

Pendu- dukan Jepang Pustaka Jaya, 1985.

H. Aqib Suminto: Politik Islam Hindia Belanda Het Kantoor voor Inlandsche

Zaken.LP3ES, Jakarta 1985.

Deliar Noer: Geraakan Modern Islam di Indonesia. 1900-1942.LP3 ES., Jakarta

198

17

Page 18: Makalah Agama Sejarah Islam anick

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat taufik dan hidayah-Nya kami menyusun makalah agama Islam tentang Hubungan Islam , Yahudi dan Kristen serta Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Islam ini.

Penyusun makalah ini disajikan dengan bahasa yang komunikatif dan penjelasannya yang ringkas, padat, serta jelas dimaksud untuk membantu mempermudah rekan Mahasiswa dalam menelah bahan makalah agama Islam tentang Kerukunan Antar Umat Beragama

Penyusun sudah berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyajikan makalah ini agar benar-benar bermanfaat, mudah dipahami dan dapat diterima oleh rekan Mahasiswa.

Demikian kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna karena itu yang berupa saran dan kritik membangun sangat kami harapkan.

i

Page 19: Makalah Agama Sejarah Islam anick

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

LATAR BELAKANG..................................................................................... iii

BABI PENDAHULUAN................................................................................ 1

RUMUSAN MASALAH................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH............................................................ 3

A. KEDATANGAN DAN PENYEBARAN ISLAM.................................... 3

B.PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

KESULTANAN DI INDONESIA.............................................................. 3

C.HUBUNGAN AGAMA ISLAM , NASRANI DAN YAHUDI.................. 7

D.KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAM........................................... 10

E.MANFAAT KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA.................... 13

BAB III KESIMPULAN................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 17

ii

Page 20: Makalah Agama Sejarah Islam anick

Latar Belakang

Tujuan

Kami membuat makalah ini dengan tujuan untuk mengingatkan bahwa pentingnya

menjaga kerukunan antar umat beragama,

Kerukunan umat beragama antar sesama manusia yaitu Hubungan sesama

umat beragama dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati,

saling menghargai dan kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerja

sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sedangkan,

Kerukunan antar umat beragama menurut islam yaitu Ukhuwah Islamiyah yang

berarti gambaran tentang hubungan antara orang-orang islam sebagai salah satu

ikatan persaudaraan, dimana antara yang satu dengan yang lainnya seakan akan

berada dalam satu ikatan.

Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga dengan dibuatnya makalah agama

yang membahas Kerukunan Antar Umat Beragama ini bisa bermanfaat bagi kita

semua. Kami selaku pembuat mengharapkan semua bisa memanfaatkan makalah

ini. Sekian dan terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca makalah ini.

iii

Page 21: Makalah Agama Sejarah Islam anick

MAKALAH AGAMA

Hubungan Islam , Yahudi dan Kristen

serta

Kerukunan Antar Umat Beragama Dalam Islam

PENYUSUN :

Mahbubi ( 1415 )

iv

Page 22: Makalah Agama Sejarah Islam anick

Yayuk Susilowati ( 1459 )

Anik Sulistiawati ( 1460 )

Anik Rozanah ( 1464 )

Dwi Raka Siwi ( 1465 )

Maulana Kuswandi (1466 )

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MADURA

2010

v