makalah propaganda dan psywar (finish)-teori dan teknik-teknik propaganda

20

Click here to load reader

Upload: tri-suryo-nugroho

Post on 20-Oct-2015

390 views

Category:

Documents


132 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

BAB I PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Suatu teori dibutuhkan sebagai pegangan pokok secara umum, terdiri dari sekumpulan data

yang tersusun dalam suatu pemikiran. Data yang terdiri dari berbagai fakta memiliki prinsip-

prinsip, untuk membentuk dalil-dalil itu seorang ahli dapat melanjutkan penelitiannya, guna

kemudian dapat meramalkan suatu rangkaian peristiwa selanjutnya. Teori adalah serangkaian

generalisasi yang tersusun secara sistematik, sedangkan metode adalah suatu prosedur atau

proses yang menggunakan teknik-teknik dan perangkat-perangkat tertentu dalam mengkaji

sesuatu guna menelaah, menguji dan mengevaluasi teori. Teori meliputi penyampaian

pandangan dan pemikiran; teori diharapkan memberikan petunjuk.

Adalah tidak mudah untuk melakukan pekerjaan tersebut, karena sekalipun data yang

ditemukan menunjukkan persamaan, namun analisa dan kesimpulan terhadap data sedemikian

yang dilakukan oleh berbagai ilmuwan yang mempelajarinya akan berbeda satu dengan lainnya.

Hal itu diakibatkan oleh adanya perbedaan “frame of reference” (kerangka pengetahuan) dan

“frame of experience” (kerangka pengalaman) ditambah dengan perbedaan pendekatan

(approach). Itulah pula sebabnya, bahwa kalau suatu penelitian pada suatu ketika mencapai

konvergensi, namun dalam perkembangan selanjutnya ia mengalami divergensi yang dapat

dijabarkan sebagai “perkembangan yang kemudian dipegaruhi oleh berbagai kondisi dan situasi

(sosial) sehingga oleh karenanya menjadi bertambah dengan berbagai variasi”. Dengan demikian

akhirnya timbul berbagai perbedaan bila dibandingkan dengan awalnya, sebelum mengalami

divergensi.

Demikian pula yang akan dapat dilihat dengan teori dari propaganda. Mengingat, bahwa

propaganda adalah merupakan salah satu ilmu dilingkungan Ilmu Sosial, maka akan dapat

dialami nanti, bahwa tidak akan terdapat teori yang tepat sama antara ilmuwan yang satu dengan

yang lain, dikarenakan hal-hal yang telah diuraikan diatas.

1

Page 2: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

I.II Rumusan Masalah

Dalam makalah yang kami buat ini, kami mencoba merumuskan dua pertanyaan untuk

kemudian akan dibahas dalam bab selanjutnya. Berikut adalah rumusan masalah yang kami buat:

1. Bagaimana para teoritisi mendefiniskan apa itu Propaganda?

2. Apa saja teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam ber-Propaganda?

2

Page 3: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

BAB II PEMBAHASAN

A. Teori Propaganda

A.1 Salah satu teori tentang Ilmu Komunikasi (Communicology) adalah “Pernyataan antar

manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lambang-lambang yang berarti.”

Webster’s Third New International Dictionary tentang Propaganda mengemukakan sebagai

berikut:

“Doktrin, idea/gagasan/pemikiran, argumentasi/alasan/bantahan, fakta, pernyataan yang

disebarkan secara sengaja melalui sesuatu medium/sarana komunikasi untuk meneruskan

maksud seseorang guna menumbuhkan suatu gerak atau untuk menghancurkan kehendak

yang bertentangan dari pihak lainnya”.

A.2 Dalam kamus yang sama tetapi cetakan ke 5 Tahun 1975 dikemukakan sebagai

berikut:

“Pernyataan, fakta, pendapat/opini, argumentasi dan lain sebagainya disebarkan secara

sistematis dengan tujuan untuk membantu atau merusak seseorang, kelompok, lembaga

atau gerakan. Penyebar informasi (pesan) sedemikian, sekarang ini seringkali tidak

mengindahkan sesuatu yang kurang benar/nyata, distorsi/pemutar balikan. Menurut

kenyataan usaha sedemikan terutama dilakukan oleh partai politik”.

Dapatlah kiranya diketahui, bahwa antara rumusan dalam terbitan ke Tiga dan ke Lima

terdapat perbedaan, sabagai akibat dari berbagai pengalaman dan fakta serta pengamatan dan

pendekatan yang dilakukan/diperoleh perumus kamus tersebut selama perkembangannya.

Dengan demikian, maka dikemukakan oleh perumus-perumus dari kamus tersebut, bahwa

dalam cetakan ke-3 “dengan sengaja melakukan usaha merubah tingkah laku agar sesuai dengan

pola dari komunikator”, sedangkan dalam cetakan ke-5, pelaku propaganda disamping

“melakukan penyebaran pesan dengan sengaja juga mengabaikan sesuatu kebenaran atau sesuatu

pemutar balikan, dengan kata lain semua usaha dihalakan demi tujuan”.

Harrold Laswell, menyebut bentuk propaganda seperti yang diuraikan di atas sebagai suatu

“symbolic interaction” atau “interaksi yang simbolis”. Ia membandingkan dengan propaganda

3

Page 4: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

“of the deed” atau propaganda dengan “perbuatan nyata”, yang merupakan suatu variasi penting

dalam propaganda politik.

A.3 Encyclopaedi Britannica volume 18 halaman 580 mengenai “propaganda of the deed”

menjelaskan sebagai berikut:

“Efek komunikasi kadang-kadang didapat dengan menerapkan sarana fisik yang biasanya

tidak digunakan untuk keperluan. Tindakan pembunuhan bukanlah suatu metoda

komunikasi, namun demikian pebunuhan dalam bahasa ‘lisan’ sehari-hari (spoken of)

adalah sebagai ‘propaganda dengan perbuatan nyata’, seperti halnya dengan pembunuhan

politik yang digunakan untuk mempengaruhi sikap”.

A.4 Telah dikemukakan terlebih dahulu, bahwa penggunaan kekerasan dan semacamnya

tidak termasuk dalam propaganda, namun demikian para ilmuwan telah memberikan

suatu justifikasi atau pembenaran terhadap penggunaan kekerasan atau propaganda “of

the deed”, dengan merumuskan sebagai berikut:

“Suatu kegiatan atau peragaan oleh publik dengan tujuan atau mencapai efek dalam

meneruskan sesuatu maksud atau menghalangi sesuatu keinginan tertentu”.

Dengan kata lain, para perumus dari Webster’s Third International Dictionary tidak

membiarkan kegiatan “propaganda of the deed” tanpa suatu landasan teoritis, sehingga dengan

demikian ia membuktikan bahwa sebenarmya propaganda dengan kekerasan itu ada dan

khususnya diterapkan dalam bidang propaganda politik.

Selanjutnya, dalam kaitan dengan “bentuk” lain dari propaganda sebagai “symbolic

interaction” yang merupakan tandingan dari “Propaganda of the deed” tersebut terdapat berbagai

rumusan sebagai berikut:

A.5 Qualter

“Propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja oleh beberapa individu

atau kelommpok untuk membentuk, mengawasi atau mengubah sikap dari kelompok-

kelompok lain dengan mengggunakan media komunikasi dengan tujuan bahwa pada

4

Page 5: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

setiap situasi yang tersedia, reaksi dari mereka yang dipengaruhi akan seperti yang

diinginkan oleh si propagandis.”

Inti dari teori Qualter adalah menyangkut kepada: Secara sengaja memodifikasikan sikap

dengan menggunakan komunikasi

A.6 Lasswell

“Propaganda dalam arti yang luas, adalah bentuk teknik untuk mempengaruhi kegiatan

manusia dengan memanipulasikan representasinya (representasi dalam hal ini berarti

kegiatan atau berbicara untuk suatu kelompok).”

Dari rumusan tersebut digambarkan suatu pendapat, bahwa komunikasi bukanlah satu-

satunya medium baginya.

A.7 Lindsey Fraser

“Propaganda dapat dirumuskan sebagai aktivitas atau seni, untuk mengajak atau

menyebabkan orang lain bertingkah laku sedemikian rupa, hal mana tidak akan terjadi

tanpa adanya propaganda tersebut”.

Dengan rumusan tersebut maka, Fraser menekankan kepada suatu keadaan, bahwa tanpa

adanya suatu propaganda tidak akan timbul perubahan suatu tingkah laku tertentu. Ini berarti,

bahwa propaganda berfungsi sedemikian rupa, sehingga orang menjadi terangsang atau

terdorong untuk melakukan atau bertingkah laku sesuai dengan apa yang telah mereka terima

sebagai ajakan.

A.8 Ralph D. Casey

“Propaganda adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sadar untuk

memantapkan suatu sikap atau merubah suatu pendapat yang berkaitan dengan suatu

doktrin atau program, dan di pihak lain, merupakan suatu usaha yang sadar dari lembaga-

lembaga komunikasi untuk menyebarkan fakta dalam semangat obyektivitas dan

kejujuran”.

5

Page 6: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

A.9 Santoso Sastroputro atas dasar penganalisaan terhadap berbagai teori yang

dikemukakan oleh para ilmuwan yang diuraikan terdahulu berpendapat:

“Propaganda adalah suatu penyebaran pesan yang terlebih dahulu telah direncanakan

secara seksama untuk merubah sikap, pandangan, pendapat dan tingkah laku dari

penerima-komunikan sesuai dengan pola yang telah ditetapkan oleh komunikator”.

Oleh karena itu tujuannya adalah merubah hal-hal seperti dikemukakan diatas, maka sudah

tentu semuanya itu haruslah didasarkan kepada suatu perencanaan dan menggunakan sistem-

sistem tertentu agar dapat mencapai tujuannya secara efektif.

Unsur-unsur atau elemen-elemen yang ada dalam propaganda menurutnya adalah:

1. adanya komunikator

2. adanya komunikan

3. kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak

dicapai

4. pesan tertentu yang telah di”encode” atau dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai

tujuannya yang efektif, yaitu:

bahwa pesan itu dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat

menumbuhkan perhatian komunikan dan mencapai tujuannya.

pesan disampaikan dengan menggunakan lambang-lambang yang dapat

dimengerti oleh komunikan.

pesan itu harus diusahakan dapat menimbulkan kebutuhan secara personal atau

pribadi dan memberikan saran tentang bagaimana dapat memenuhi kebutuhan

tersebut.

pesan harus memberikan saran untuk dapat memenuhi kebutuhan yang serasi atau

“appropriate” kepada situasi kelompok, sehingga yang bersangkutan dapat

menentukan secara baik sikapnya untuk memberikan responsnya.

6

Page 7: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

B. Teknik-Teknik Propaganda

Kelompok kami memberikan dua pendapat atau pandangan tentang teknik-teknik propaganda

yaitu dari Pengamatan Institute of Propaganda Analysis dan Teknik Propaganda Hummel dan

Hunterss:

B.1 Pengamatan Institute of Propaganda Analysis

Sebagai hasil dari pengamatannya, IOPA telah menggolongkan interaksi-sosial didalam 7

devices (kelompok) yang biasa dilakukan oleh orang-orang yaitu:

1. Name-calling

Pemberian julukan atau sebutan dalam arti yang buruk dengan maksud untuk menurunkan

derajat nama seseorang atau prestise suatu idea di muka umum.

2. The use of glittering generalities

Suatu teknik dimana seorang propagandis menonjolkan gagasannya dengan sanjungan-sanjungan

agung, misalnya dengan kata-kata “demi keadilan, kemerdekaan, kebebasan”.

3. Testimonials

Cara menggunakan nama orang-orang terkemuka yang mempunyai otoritas dan prestise sosial

tinggi dalam menyodorkan atau meyakinkan sesuatu hal dengan jalan menyatakan misalnya,

bahwa hal tersebut didukung oleh orang-orang terkemuka tadi.

4. The transfer

Ciri-ciri kegiatan propaganda yang menggunakan teknik pemakaian pengaruh dari seseorang

tokoh yang paling berwibawa di lingkungan tertentu, dengan maksud menarik keuntungan-

keuntungan psikologis dari pengaruh-pengaruh itu.

5. The plain-folks

Cara propaganda dengan jalan memberi identifikasi terhadap idea, calon pemilih atau hal apa

saja yang dipropagandakan sebagai milik dari rakyat.

7

Page 8: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

6. Card-stacking

Cara propaganda dengan jalan menonjolkan hal-hal baiknya saja, sehingga publik hanya dapat

melihatnya dari satu segi saja.

7. Bandwagon technique

Dilakukan diantaranya dengan jalan membesar-besarkan sukses yang telah dicapai oleh

seseorang atau oleh suatu kelompok atau barang (produk).

B.2 Teknik dari Hummel dan Hunterss

Kedua ilmuwan sosial ini telah mengemukakan tentang pendapatnya mengenai bagaimana

caranya menarik perhatian publik, oleh karena daya-upayanya untuk dapat mempengaruhi rakyat

harus didasarkan kepada syarat: bahwa rakyat mau mendengarkan, membaca atau

memperhatikan apa yang disajikan. Jika rakyat tidak memperdulikannya, maka kegiatan

propaganda itu berarti tidak efektif dan tidak ada faedahnya untuk diteruskan.

Jika usaha propaganda sudah dapat berhasil menarik perhatian, Hummel dan Hunterss

berpendapat bahwa pendekatan dan teknik yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

1. The Bald Appeal (Bald=botak, gundul: Appeal=minta)

Cara ini adalah cara yang paling umum, karena sifatnya mudah dan sederhana. Dengan “the

bald appeal” ini, dimaksudkan menyatakan suatu anjuran atau sugesti secara langsung tanpa

suatu komentar. Anjuran dan sugesti yang disingkat ini sebenarnya masih memerlukan

keterangan, alasan-alasan atau argumentasi untuk memperkuatnya. Akan tetapi propagandis yang

menggunakan “the bald appeal” tidak menggunakan hal-hal tersebut, karena kekuatannya

diletakkan dalam pengulangan yang dilakukan secara terus menerus tanpa henti-hentinya.

2. Humor

Manusia hampir seluruhnya suka ketawa. Humor selalu “welcome” dimana-mana.

Karikatur dan Cartoon adalah dua diantara berbagai cara untuk menyanjung atau merendahkan

sesuatu secara humoristis atau lucu. Akan tetapi, ia bisa juga tajam dan kadang-kadang bisa

8

Page 9: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

sangat menyinggung perasaan. Demikianlah pula pidato propaganda akan dapat mencapai hasil

yang cukup baik, jika didalamnya dapat diselipkan humor atau sesuatu yang lucu.

3. Satire

Satire adalah semacam lelucon, tapi mengandung ironi (mencemoohkan) dan sarcasme

(ejekan), suatu pernyataan yang menyakiti hati. Satire biasanya mengandung kritik yang

mengandung ejekan-ejekan mengenai berbagai kepincangan didalam masyarakat. Faedahnya

dapat digunakan untuk mendukung suatu wibawa, tetapi sebaliknya juga dapat untuk

meruntuhkannya. Sarcasme sebagai pendukung Satire, kadang-kadang mengandung filsafah,

tetapi sifatnya selalu mengiris, pahit, tajam dan menyakiti hati.

4. Shock Technique

Dalam propaganda seringkali teknik ini ditemui. Misalnya dalam kampanye keselamatan lalu

lintas digunakan gambar-gambar atau kerangka mobil ringsek atau gambar korban “maut” yang

mengerikan sebagai akibat tabrakan; Iklan asuransi yang menggambarkan anak kecil yang nyaris

ditabrak. Semuanya itu sangat efektif dalam menarik perhatian komunikan.

5. Just Plain Lies

Dalam suatu kegiatan pengaruh-mempengaruhi dikehidupan manusia yang serba sulit ini,

seringkali terjadi berbagai peristiwa yang sukar diketahui asal mulanya secara pasti, oleh karena

pengamatan dan penyaksian setempat tidak selalu mungkin untuk dilakukan. Umumnya berbagai

peristiwa yang bersifat kontroversial seringkali diselubungi oleh prasangka dan berbagai macam

kepentingan, sehingga pandangan orang semakin jauh dari fakta yang sebenarnya.

6. Half-Truths

Cara ini seringkali dengan sengaja menyisihkan fakta atau catatan historis yang ada. Dalam

suatu perjuangan politik misalnya suatu partai politik bisa mengutuk kegiatan lawannya, padahal

yang sebenarnya kegiatan yang sama itu olehnya sendiri pernah dilakukan.

7. Argumentum ad Hominem

9

Page 10: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

Istilah itu berarti “mengajukan argumentasi untuk seseorang”. Teknik demikian adalah yang

paling banyak terasa dan terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Efektivitasnya dapat dipetik untuk

membela dan meruntuhkan sesuatu argumentasi mengenai seseorang, biasanya berupa

sanjungan, dukungan atau pujian, tetapi juga sebaliknya bisa berupa cerca/cacian, hinaan, fitnah

dan ejekan.

8. Argumentum ad Populum

Istilah itu berarti pengajuan argumentasi yang diperkirakan dapat menyenangkan hati orang

banyak/rakyat dengan kata-kata yang bersifat “flattering” (merayu) atau “soft soap”. Cara

“Argumentum ad Populum” ini berlaku pula sampai tingkat menepuk-nepuk bahu rakyat biasa

atau menimang-menimang anak yang dijumpainya.

9. Snob-Appeal and Home-Folks

Dua teknik ini merupakan kebalikan dari yang satu dengan lainnya, akan tetapi kedua-duanya

sama-sama efektif. “Snob” adalah kegiatan seseorang yang dalam cara berbicara dan bertingkah

laku mengimitasikan orang yang mempunyai prestise sosial, status/kedudukan atau pengetahuan

tinggi. Snob-Appeal dalam propaganda biasanya dilakukan dengan menggunakan tokoh-tokoh

terkemuka atau kaum cendikiawan untuk memperkuat sesuatu pandangan atau hal lainnya.

Homefolks-appeal adalah kebalikannya. Cara ini, dapat diterapkan dalam perjuangan seorang

calon untuk sesuatu pemilihan. Gambar sang calon itu disiarkan secara luas dibubuhi keterangan

tentang cara hidupnya sehari-hari sebagai rakyat biasa.

10. Appeal of Power, Size and Skill

Teknik ini dalam pelaksanaannya menggunakan kekuasaan kebesaran dan keahlian

seseorang, sesuatu pihak atau sesuatu otoritas sebagi jaminan dan pangkal kekuatan untuk

menanam pengaruh dan sugesti.

11. Begging the Question

Maksud dari teknik ini adalah menyatakan sesuatu yang seolah-olah sudah pasti. Dalam

periklanan misalnya, seringkali dapat dibaca kalimmat: “sekali mencoba menjadi terbiasa”.

Secara psikologis, kalimat ini mengandung arti, bahwa jika produk itu benar memenuhi selera

10

Page 11: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

dengan sendirinya akan disenangi orang banyak, sehingga orang menjadi terdorong untuk

mencobanya.

12. Effective Language

Penggunaannya adalah untuk maksud menjunjung atau merendahkan sesuatu. Dalam setiap

bahasa ada saja kata-kata yang bersifat efektif yang secara psikologis membawa pengaruh

kepada jalan pikiran seseorang, misalnya kata-kata “ces-pleng”, “antek-antek” dan sebagainya.

13. Insufficient or Immaterial Evidence

Teknik ini biasa juga disebut “post hoc ergo propter hoc” (suatu perubahan tak sengaja yang

dianggap sebagai akibat dari suatu tindakan tertentu). Secara lelucon hal ini dapat dimisalkan

dalam keadaan hujan lebat. Dalam situasi demikian, ada seseorang yang keluar rumah untuk

berpergian. Secara mendadak sekali hujan pun berhenti. Dalam keadaan demikian, orang tersebut

dapat menyombongkan diri dengan mengatakan bahwa hujan itu berhenti karena ia hendak

keluar rumah.

14. Faulty Syllogism

Syllogisme adalah suatu skema analisa yang logis dari suatu argumentasi, yang terdiri dari

“major premises” dan “conclucion”. Jika premises dalam suatu syllogisme ini benar, maka hal

itu akan berakhir dalam konklusi yang benar pula. Akan tetapi, tidaklah selalu premises yang

benar akan berakhir dengan penarikan konklusi yang benar pula, apalagi jika seseorang

menyusun “premises” sedemikian rupa, sehingga dapat menyesatkan penarikan kesimpulan.

15. False Analogy and Analogy as proof

Analogy/persamaan adalah berguna sekali, baik bagi ilmu dan pengetahuan maupun bagi

kepentingan falsafah hidup manusia. Akan tetapi Analogy masih memerlukan pembuktian oleh

karena ia sering menimbulkan keadaan atau hasil yang meragukan, misalkan analogy berikut:

“Amerika Serikat terletak disebelah barat Inggris dan tidak pernah dikalahkan dalam dua kali

peperangan dengan Inggris. Jepang terletak disebelah barat dari Amerika Serikat dan karenanya

tidak mungkin dapat dikalahkan dalam peperangan oleh Amerika Serikat”.

11

Page 12: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

Analogy diatas tidak benar, karena tidak pernah dapat dibuktikan, bahwa kondisi letak arah

negara berpengaruh terhadap sesuatu peperangan. Akan tetapi, analogi semacam itu dalam

propaganda adalah cukup efektif, terutama sekali di masyarakat yang masih primitif.

16. Dillemas

Adalah suatu situasi, didalam mana orang sudah tidak tahu jalan keluar, dalam arti jika ia

mengambil suatu langkah, maka ia akan menghadapi bahya; sebaliknya jika mengambil langkah

yang lain bahaya lain pun akan mengancamnya pula.

12

Page 13: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan

Propaganda dapat berupa kegiatan saling pengaruh mempengaruhi dengan menggunakan

lambang-lambang tertentu, atau dalam bahaasa asing Inggris disebut dengan “symbolic

interaction”, dan dapat pula merupakan propaganda yang menggunakan kegiatan nyata, atau

yang disebut “propaganda of the deed”, yang pada umumnya merupakan propaganda dibidang

politik.

Satu sifat yang diterima secara umum adalah, bahwa semua kegiatan/penerapan propaganda

menggunakan komunikasi yang menyebarkan berbagai pesan melalui berbagai media guna

menciptakan di pihak audience/komunikan suatu kepercayaan, sikap atau tingkah laku yang

sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator (penyebar pesan).

Dalam kajian mengenai propaganda, dari pengertian propaganda mungkin dapat ditarik

suatu landasan mengenai objek kajian propaganda. Dalam kaitan itu, R. M. Simatupang

mengatakan, beragam alasan orang melakukan berbagai kegiatan propaganda baik di bidang

politik, ekonomi, agama dan lain-lain. Menurutnya, persoalan pokok didalam propaganda adalah

“how to influnce and to control the mind’s of men” – bagaimana mempengaruhi dan menguasai

pikiran manusia (Deppen RI, 1995:331)

13

Page 14: Makalah Propaganda Dan Psywar (FINISH)-Teori Dan Teknik-Teknik Propaganda

Daftar Referensi

Deppen RI, 1995. Pengetahuan Penerangan bagi Petugas Penerangan, Proyek Operasi

Penerangan, Kanwil Deppen RI Provinsi Jawa Barat.

Munthe, Moeryanto Ginting & R. M. Simatupang. Propaganda dan Perang Urat Syaraf. Yayasan

Kampus Tercinta, Jakarta, 2012.

Sastroputro, Santoso. Propaganda Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa. Alumni, Bandung,

1983.

14