makalah presentasi

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali selalu menjadi perhatian wisatawan dunia. Walaupun dua peristiwa bom sempat mengguncang Bali pada 2002 dan 2005, dunia pariwisata Bali secara umum sudah pulih bahkan semakin berkembang. Tengok saja deretan hotel baru di kawasan Kuta. Berbanding lurus dengan jumlah wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Bali, tercatat kenaikan setiap tahun,yaitu dari 2 juta di tahun 2008 hingga nyaris menyentuh angka 3 juta di tahun 2012 lalu. Pulau Bali semakin ramai, terutama pusat destinasi wisata yang kebanyakan berada di Bali bagian selatan, atau sekitar Kabupaten Badung. Perkembangan tersebut tentunya memiliki konsekuensi tersendiri. Salah satunya adalah semakin banyak bermunculan hotel, penginapan, restoran, toko, dan sebagainya. Di sektor transportasi, juga terjadi lonjakan kenaikan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Akibatnya kemacetan kini juga mulai terasa terutama di sekitar Kuta, Bandara Ngurah Rai dan Denpasar. Di satu sisi, untuk mengantisipasi pertumbuhan pariwisata tersebut dibutuhkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Pemerintah bukannya lalai mengantisipasi hal tersebut, namun perlu disadari pembangunan infrastruktur

Upload: hanna-syabrina

Post on 26-Dec-2015

148 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: makalah presentasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bali selalu menjadi perhatian wisatawan dunia. Walaupun dua peristiwa bom sempat

mengguncang Bali pada 2002 dan 2005, dunia pariwisata Bali secara umum sudah pulih

bahkan semakin berkembang. Tengok saja deretan hotel baru di kawasan Kuta. Berbanding

lurus dengan jumlah wisatawan mancanegara yang datang langsung ke Bali, tercatat

kenaikan setiap tahun,yaitu dari 2 juta di tahun 2008 hingga nyaris menyentuh angka 3 juta

di tahun 2012 lalu. Pulau Bali semakin ramai, terutama pusat destinasi wisata yang

kebanyakan berada di Bali bagian selatan, atau sekitar Kabupaten Badung. Perkembangan

tersebut tentunya memiliki konsekuensi tersendiri. Salah satunya adalah semakin banyak

bermunculan hotel, penginapan, restoran, toko, dan sebagainya. Di sektor transportasi, juga

terjadi lonjakan kenaikan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Akibatnya

kemacetan kini juga mulai terasa terutama di sekitar Kuta, Bandara Ngurah Rai

dan Denpasar.

Di satu sisi, untuk mengantisipasi pertumbuhan pariwisata tersebut dibutuhkan

sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai. Pemerintah bukannya lalai mengantisipasi

hal tersebut, namun perlu disadari pembangunan infrastruktur sistem transportasi di Pulau

Seribu Pura tersebut terkendala hal non teknis. Selain masalah tingginya harga tanah di

seputaran kawasan wisata, pengadaan lahan juga perlu mengakomodir ketentuan adat dan

budaya setempat. Ambil contoh, keberadaan pura sebagai tempat sembahyang yang tersebar

di mana-mana. Pelebaran jalan harus memperhatikan keberadaan pura mengingat di setiap

rumah tinggal terdapat pura sebagai tempat sembahyang. Pura, sebagai tempat sembahyang

sangat sulit dipindahkan, kalau pun dapat dipindahkan juga memerlukan biaya yang besar.

Ini masih ditambah berbagai situs yang disucikan secara adat istiadat dan memiliki nilai

historis serta keagamaan yang tak ternilai sehingga nyaris tidak mungkin untuk dipindahkan.

Kondisi tersebut membuat sistem jaringan jalan di Bali rata-rata memiliki karakteristik

geometrik yang sempit.

Page 2: makalah presentasi

Jalan merupakan media transportasi darat yang utama dalam infrastruktur

pembangunan suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi yang terkait dengan kesejahteraan

rakyat umumnya didahului dan didukung oleh infrastruktur yang memadai, salah satunya

adalah infrastruktur jalan. Pembangunan jalan tol di Bali merupakan suatu upaya untuk

mendukung masterplan program percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia (MP3EI) yang

telah ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Dari segi waktu, Indonesia juga menjadi tuan rumah even internasional, yaitu

Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) pada Oktober

2013 lalu. Acara berskala dunia ini merupakan salah satu kesempatan baik untuk

mendongkrak pamor pariwisata Indonesia. Tentu saja kesuksesan acara ini menjadi

pertaruhan nama baik bangsa sehingga perlu dipersiapkan sebaik-baiknya. Terkait masalah

transportasi, yang paling mendesak untuk ditangani adalah kemacetan yang terjadi di

kawasan Bali Selatan, utamanya adalah Pelabuhan Laut Benoa dan Bandar Udara Ngurah

Rai sebagai gerbang utama pintu masuk ke Pulau Kahyangan tersebut. Pelabuhan Benoa

dioperasikan sebagai pelabuhan internasional terbatas sebagai jalan masuk dan keluar arus

kapal, arus barang, dan peti kemas. Sedangkan Bandar Udara Ngurah Rai memegang

peranan penting sebagai pintu gerbang wisatawan domestik maupun mancanegara. Selama

ini, praktis lalu lintas yang menghubungkan Bandara Ngurah Rai, Nusa Dua dan Pelabuhan

Tanjung Benoa hanya bergantung pada Jalan By Pass Ngurah Rai.

Mensiasati hal berbagai macam tersebut,muncul suatu wacana untuk membangun

jalan melewati laut untuk menghubungkan ketiganya. Pertimbangan ketersediaan lahan,

estetika dan kepraktisannya melatar belakangi proyek besar tersebut. Ide itu mewujud dalam

bentuk jalan tol yang dibangun sepanjang kurang lebih 12 km. Jalan tol dan Underpass

Dewaruci yang juga dibangun dalam waktu yang hampir bersamaan diharapkan dapat

mengatasi masalah kemacetan di wilayah Badung Selatan. Pembangunan jalan tol yang

mengadopsi konsep green, strong and beautiful ini diharapkan dapat memudahkan ke

Kawasan Badung Selatan (Kuta, Nusa Dua, Tanjung Benoa, Jimbaran, dan sekitarnya).

Pembangunan tol di atas perairan dangkal ini tidaklah mudah, berbagai upaya dilakukan

agar  pembangunan dapat dilakukan tepat waktu tanpa mengurangi kualitas.

Page 3: makalah presentasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Deskripsi Proyek

2.1.1 Nama Proyek

Proyek Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa (Tol Bali

Mandara).

2.1.2 Identifikasi Proyek

Sebagai sebuah proyek Jalan tol pertama di Bali, jalan tol ini sangat spesial dan

diklaim akan menjadi jalan tol terindah di Indonesia. Jalan tol yang memiliki total

panjang jalan 8,12 km ini merupakan jalan tol pertama yang melintas di atas

permukaan laut. Jalan tol ini memang dirancang sedemikian rupa, sehingga bisa

melintasi Teluk Benoa. Selain melintas di atas permukaan laut, ada bagian jalan tol

yang juga berada di jalur bawah permukaan tanah. Tujuan dibangunnya proyek jalan

tol ini adalah untuk mengatasi kemacetan di Pulau Bali yang semakin padat. Dengan

lahirnya jalan tol terindah ini diharapkan wisatawan jadi lebih nyaman dan cepat

dalam mencapai tempat wisata yang diinginkan. Uniknya lagi, jalan tol ini tak hanya

dikhususkan untuk kendaraan roda empat atau lebih, karena sepeda motor juga diberi

jatah untuk bisa melewati jalan tol.

Pembangunan jembatan ini memerlukan waktu konstruksi selama 14 bulan lebih

cepat dari rencana awal yaitu 18 bulan dan pembuatan studi kelayakan serta amdal

selama 2 bulan. Sementara lahan yang dibebaskan relative sedikit mengingat jembatan

diatas laut. Proses pembangunan Jalan Tol Bali Mandara ini dengan memanfaatkan

lahan yang cukup luas dari segi teknik bangunan didesain dengan baik dan kokoh agar

dapat bertahan lama dan proses pembangunannya menggunakan alat berta seperti

bouldozer dan menggunakan kendaraan seperti truk untuk mengangkut bahan

bangunannya serta dikerjakan oleh tenaga ahli bangunan agar sesuai dengan harapan

Page 4: makalah presentasi

meneger perseroan tersebut. Dari segi fisik bangunan dibuat dengan kokoh

menggunakan beton dan baja untuk menopang bangunan tersebut. Pengerjaannya

terbagi menjadi empat paket pengerjaan:

1. Paket 1 yaitu Main Road dari STA 0 + 00- STA 2 + 970, dan persimpangan

sebidang dengan By Pass Ngurah Rai, yang dikerjakan oleh Wika-Adhy-Hutama

JO, dan sebagai Lead Kontraktor adalah PT. Adhy Karya.

2. Paket 2, main road dari STA 2 + 970- STA 5 + 308 yang dikerjakan oleh PT.

Waskita Karya.

3. Paket 3, Main Road dari STA 5 + 308 - STA 6 + 092, simpang susun Ngurah Rai,

jalan akses Ngurah Rai STA 0 + 000- STA 1 + 597, dan persimpangan sebidang

dengan By pass Ngurah Rai, dikerjakan oleh WIKA-ADHI-HUTAMA JO dan

sebagai Lead Kontraktor PT. Hutama Karya.

4. Paket 4, Main Road dari STA 6 + 090 - STA 8 + 122, dan simpang susun Benoa.

Pelebaran akses pelabuhan STA 0 + 000 - 2 + 200 dan persimpangan pesanggaran

By Pass Ngurah Rai yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.

Page 5: makalah presentasi

2.1.3 Lokasi Proyek

Lokasi proyek ini terletak di atas permukaan air laut di Teluk Benoa yang

menghubungkan wilayah selatan Pulau Bali (kawasan Nusa Dua) dengan wilayah

Kecamatan Denpasar Selatan, tepatnya kawasan Pelabuhan Benoa. Selain kedua

wilayah ini, jalan tol ini juga diberikan akses menuju ke Bandara Internasional Ngurah

Rai.

2.1.4 Tujuan Proyek

Untuk mendukung program pemerintah pusat MP3EI, tujuan utama lainnya dari

pembangunan jalan tol ini adalah untuk menguraikan kemacetan yang kerap terjadi di

ruas jalan By Pass Ngurah Rai Denpasar menuju titik-titik penting di daerah kota

Denpasar (waktu tempuh sebelumnya 1-2 jam menjadi hanya 15 menit), yaitu akses

menuju bandara internasional Ngurah Rai dan pelabuhan Tanjung Benoa yang

merupakan pintu masuk menuju pulau Bali.

Page 6: makalah presentasi

Selain itu, dibangunnya jalan tol ini adalah untuk membuka akses lebih luas dari

dan menuju Bandara Ngurah Rai serta Pelabuhan Benoa. Kemudian memperkuat

keterkaitan antara kota Denpasar dengan perkotaan lainnya. Dan tujuan yang terakhir

yakni peningkatan sektor pariwisata di Bali, khususnya di wilayah Bali Selatan.

2.2 Organisasi Pelaksana

Pembangunan jembatan ini memerlukan waktu konstruksi selama 14 bulan lebih cepat

dari rencana awal, yaitu 18 bulan dan pembuatan studi kelayakan serta amdal selama 2

bulan. Sementara lahan yang dibebaskan relative sedikit mengingat jembatan diatas laut.

Proyek pembangunan jalan Tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa, Bali ini dikerjakan bersama

oleh PT Jasa Marga Bali Tol yang merupakan konsorsium BUMN (Jasa Marga, Angkasa

Pura I, Pelindo III, Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Wijaya Karya).

Komposisi Pemegang Saham

PT Jasa Marga 55 %

PT Angkasa Pura I 8 %

PT Pelindo III 17.58 %

PT Pengembangan Pariwisata Bali 1 %

PT Adhi Karya 1 %

PT Hutama Karya 1 %

Wijaya Karya 0.4 %

Pemerintah Provinsi Bali 8.01 %

Pemerintah Provinsi Badung 8.01 %

Manajemen :

1. Direktur Utama : Ir. A. Tito Karim

2. Direktur Teknik dan Operasional : Ir. Rismarture Sidabutar, M. MT

3. Direktur Keuangan : Drs. Ronny Haryanto

Page 7: makalah presentasi

2.3 Sumber Dana

Proyek yang menelan dana sebesar 2,4 Triliun Rupiah ini pun memiliki susunan

kepemilikan sebagai berikut, Jasa Marga sebesar 60%, PT Pelindo III sebesar 20%, PT

Angkasa Pura I sebesar 10%, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) sebesar 5%, PT Adhi Karya Tbk

sebesar 2%, PT Hutama Karya Tbk sebesar 2%, dan PT Pengembangan Pariwisata Bali

sebesar 1%.

Sesuai dengan SK Menteri Pekerjaan Umum Nomor 375/KPTS/M/2013 tanggal 18

September 2013, tarif tol untuk jalan tol pertama di Pulau Bali ini dioperasikan secara sistem

terbuka dengan tarif sebagai berikut:

1. Golongan I (sedan, minibus, dan sejenisnya serta bus) sebesar Rp 10.000;

2. Golongan II (kendaraan truk dengan dua gandar) sebesar Rp 15.000;

3. Golongan III (truk dengan tiga gandar) sebesar Rp 20.000;

4. Golongan IV (truk dengan empat gandar) sebesar Rp 25.000;

5. Golongan V (truk dengan lima gandar atau lebih) sebesar Rp 30.000; dan

6. Golongan VI (sepeda motor) sebesar Rp 4.000.

2.4. Capaian-Capaian Proyek (Kendala)

Pembangunan tol di atas perairan dangkal ini tidaklah mudah, berbagai upaya

dilakukan agar  pembangunan dapat dilakukan tepat waktu tanpa mengurangi kualitas.

Berbagai kendala baik teknis dan non teknis dihadapi. Kendala teknis dialami terutama

karena cuaca dan pasang surut air laut yang ekstrim. Namun dengan pengamatan dan

perencanaan yang cermat kendala ini justru akhirnya dimanfaatkan. Pada saat air pasang,

dilakukan distribusi alat berat dan material misalnya sekitar pukul 12 malam atau pukul 11

siang. Sedangkan pada saat surut dilakukan  pekerjaan konstruksi. Pasokan material harus

selalu dipastikan agar tidak mengganggu pekerjaan konstruksi. Terdapat sekitar 35.000 tiang

pancang yang diangkut menggunakan truk dari Subang menuju Denpasar. Dengan biaya

yang kurang lebih sama, truk dipilih sebagai sarana distribusi karena dinilai lebih

Page 8: makalah presentasi

menguntungkan daripada menggunakan kapal. Satu truk dapat memuat 10 tiang pancang,

truk hanya membutuhkan waktu 7 hari dibandingkan dengan perjalanan kapal setiap kapal

dapat selama 2 bulan.

Selain itu, tetap ada kendala sosial seperti kritik dari LSM terkait rusaknya mangrove

di sekitar lokasi pembangunan dan juga terancamnya sumber mata pencaharian kelompok

nelayan Wanasari. Hal itu disebabkan karena proses pembangunannya menyebabkan ikan-

ikan menjauh dan terjadi perubahan arus di laut sekitarnya. Namun pihak pengelola

menanggapi protes tersebut, merupakan kontrol dari masyarakat sehingga bisa lebih berhati-

hati dalam bekerja. Masalah lingkungan telah tercantum di AMDAL dan masalah kerusakan

mangrove adalah konsekuensi logis yang tidak dapat dihindarkan dalam pembangunan tol

Benoa yang letaknya di atas laut. Dalam mengatasi hal tersebut, secara bertahap ditanam

kembali sebanyak 16.000 batang pohon mangrove untuk menggantikan sekitar 600 batang

mangrove yang rusak disebabkan oleh pembangunan tol.Selain itu ada rencana

menghutankan kembali mangrove.

Terkait masalah terganggunya mata pencaharian para nelayan, maka sebagai jalan

keluar sementara selama proses pembangunan proyek ini, maka warga sekitar utamanya para

nelayan direkrut sebagai pekerja proyek. Selanjutnya dilakukan bantuan pembinaan kepada

para  nelayan di sekitar proyek dalam bentuk menyewa perahu nelayan untuk kegiatan

proyek, penangkaran kepiting, pembangunan sarana ibadah, serta bentuk-bentuk

bantuan lainnya.

2.5. Dampak

2.5.1 Dampak Positif :

Esensi pembangunan berkelanjutan diantaranya adalah memenuhi kebutuhan

saat ini tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan di masa mendatang. Berupaya

sebagai awal pembangunan berkelanjutan di sektor pariwisata, pembangunan jalan tol

harus memiliki dampak positif yang dapat dirasakan saat ini sehingga membawa

suasana kondusif dalam perkembangannya. Beberapa dampak positif pada

Page 9: makalah presentasi

pembangunan jalan tol dibawah sesuai dengan tabel dampak pembangunan yang

dituliskan diatas, diantaranya adalah :

Penyerapan sekitar 3000 tenaga kerja pada saat proses pembangunannya,

Keuntungan bagi industri/pelaku usaha konstruksi bangunan,

Mengurai kemacetan (waktu tempuh sebelumnya 1-2 jam menjadi hanya 15

menit),

Menjadi acuan awal rencana pembangunan jalan tol lainnya (Jalan Tol Kuta-

Soka-Seririt),

Sinergi BUMN mencerminkan pembangunan tidak terhambat oleh

pendanaan,

Memberi nilai lebih sebagai kota tujuan wisata (landmark baru Pulau Bali).

2.5.1 Dampak Negatif :

Selain dampak positif yang dapat dirasakan, terdapat beberapa dampak negatif

juga yang bermuncul sebagai efek samping dari perkembangan suatu wilayah. Berikut

beberapa dampak negatif yang timbul akibat pembangunan jalan tol ini :

Potensi kapatalisme tinggi, bertentangan dengan adat budaya.

Budaya masyarakat setempat yang terancam keberlangsungannya adalah

sistem penghormatan seseorang berdasarkan kasta. Adanya kapitalisme yang

muncul, jika tidak dikendalikan menyebabkan penghormatan terhadap

seseorang dinilai dari harta yang dimilikinya. Padahal seperti yang diketahui

bersama bahwa strata tertinggi yang ada dalam sistem sosial kasta di Bali

adalah pemimpin upacara adat (kaum Brahmana). Jika penghormatan

terhadap pemimpin memudar, tidak menutup kemungkinan adat istiadat

masyarakat setempat perlahan-lahan memundar dan hilang.

Tarif tol yang relatif tinggi akibat investasi tidak berasal dari APBN murni.

Page 10: makalah presentasi

Tidak adanya subsidi dari pemerintah membuat investor menginginkan

keuntungan yang maksimal dalam proses bisnisnya.

Jumlah kendaraan pribadi meningkat.

Peningkatan kemudahan untuk mengakses daerah yang ingin dijangkau

membuat setiap orang memiliki tuntunan lebih, diantaranya kenyamanan

yang bisa diperoleh dengan memiliki kendaraan pribadi.

Memicu terjadinya urbanisasi yang tinggi.

Merupakan dampak regional/nasional akibat kesenjangan yang muncul yang

disebabkan kurangnya pemerataan pembangunan.

2.6. Rekomendasi Dampak

Idealisme pembangunan yang sempurna memang sulit untuk diraih, akan tetapi yang

memungkinkan adalah mengurangi dampak negatif yang muncul ataupun melakukan

tindakan preventif terhadap kemungkinan dampak negatif yang muncul di masa mendatang.

Berikut beberapa upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk menyeimbangkan

dampak negatif yang ada :

Penetapan regulasi yang ketat terhadap investasi di bidang pariwisata.

Selain untuk melindungi usaha menegah dan kecil lokal, penetapan regulasi investasi di

bidang pariwisata juga dirasa penting untuk menjaga suasana kondusif budaya yang

ada.Investasi asing tidak semata-mata hanya berdampak ekonomi saja, aspek sosial juga

harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam menyetujuinya.

Pembatasan jumlah kendaraan dengan peraturan daerah.

Adanya peraturan mengenai batas tahun minimal kendaraan yang diperbolehkan masuk ke

pulau Bali merupakan tindakan awal yang cukup baik dilakukan oleh pemerintah provinsi

Bali.

Page 11: makalah presentasi

Pengembangan transportasi umum.

Pemerintah provinsi harusnya belajar dari beberapa wilayah lainnya di nusantara, seperti

Jakarta dan sekitarnya yang sudah mulai mengembangkan transportasi umum yang

memadai selain pengembangan pembangunan jalan yang kurang lagi efektif untuk

dilakukan karena keterbatasan lahan.

Peningkatan kualitas public services dari return values investment.

Dalam teori transport and development disebutkan bahwa beberapa hal yang sering

dikorbankan oleh pembangunan infrastruktur transportasi adalah public

services.Pemerintah daerah yang berfokus menyediakan alokasi pendapatan wilayahnya

hanya untuk infrastruktur fisik sering melupakan kesejahteraan masyarakatnya diluar dari

dampak langsung terhadap pembangunan tersebut. Seharusnya terdapat beberapa persen

dari nilai balik investasi untuk menyelenggarakan program yang menguntungkan rakyat

kecil, seperti bebas biaya sekolah hingga tingkat perguruan tinggi bagi mereka yang

berprestasi tetapi secara ekonomi tidak memadai ataupun bebas biaya pengobatan untuk

mereka yang telah lanjut usia.

Page 12: makalah presentasi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pembangunan Jalan Tol Bali Mandara merupakan program pemerintah daerah untuk

mendukung program MP3EI di ocial pariwisata dengan pembenahan transportasi

darat.Pembangunan jalan tol Bali Mandara menjadi awal pembangunan transportasi modern di

pulau Bali. Hal tersebut terbukti melalui adanya masterplan pembangunan jalan tol lainnya yang

menghubungkan Bali wilayah selatan dengan bali wilayah barat dan utara. Dampak positif di

ocial ekonomi dapat dirasakan langsung dengan pembangunan ini.Kebijakan pemerintah

dibutuhkan untuk mengurangi dampak ociale pembangunan jalan tol ini.

Terealisasinya proyek jalan tol ini membuktikan bahwa jika ocia-aktor yang terkait

didalamnya mampu bersinergi dengan baik, maka pembiayaan dana proyek bukan merupakan isu

yang menjadi jalan buntu terciptanya pembangunan. Perencanaan pembangunan yang baik

mampu menciptakan pembangunan yang berkelanjutan lebih jauh lagi akan mendorong banyak

dampak positif serta mengurangi permasalahan ocial yang biasa muncul di masyarakat.

Page 13: makalah presentasi