makalah me
DESCRIPTION
bbbbTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami
sehingga kami dapat mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari
internet. Kami telah berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagai
macam bahan tentang Milenarisme, Mesianisme, Dan Ratu Adil.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu kami
mohon bantuan dari para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, kami mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya kami
mengucapkan terima kasih.
Wassalam
Jambi, 10 Mei 2013
KELOMPOK III
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Banyak hal yang terjadi ketika suatu kepercayaan dihadapkan pada suatu
masa yang baru dan umur dari sebuah kepercayaan yang sudah cukup tua, dan
biasanya hal akan terjadi berupa suatu perubahan, perubahan tersebut biasanya
dalam hal yang mendasar dari sebuah agama. Begitu juga dalam islam yang sudah
berumur lebih dari satu milennium, dan selain itu di indonesia selain islam juga
pernah terjadi perubahan pada sebuah kepercayaan yang di anut masyarakat
dikarenakan adanya zaman yang mereka anggap mengganggu.
Oleh sebab itu menarik untuk melihat prubahan apa saja yang terjadi
dalam islam setelah beberapa abad perjalanan nya. Dan lebih spesifiknya
perubahan yang akan diangkat disini berupa milenarisme, mesianisme, dan Ratu
adil.
2. Batasan masalah
a. Milenarisme
b. Msianisme
c. Ratu adil
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mileniarisme
Mileniarisme berasal dari kata millenium, yaitu kepercayaan setelah
berlalu seribu tahunan akan akan datang perubahan mendasar yang berbentuk
keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian yang sempurna dalam kehidupan.
Gerakan mileniarisme adalah gerakan keagamaan yang ditujukan untuk
mewujudkan perubahan sosial dalam kehidupan duniawi ini. Ini berbeda dengan
gerakan eskatologis atau salvation religion yang dapat saja mengharapkan
perubahan hanya di akhirat kelak.
Di Malanesia, gerakan Milenarisme Baru Bangkit setelah penjajah
melancarkan penjajahan ekonomi dengan mempekerjakan penduduk daerah
jajahan lain dari penduduk asli. Pejajah juga membanjiri pasar mereka dengan
barang-barang asing. Bersamaan Dengan datangnya barang dan orang asing, nilai
dan kebudayaan asing lebih memicu bangkitnya gerakan penolakan barang dan
budaya asing yang dipimpin oleh seorang tokoh religious.
Kelompok-kelompok milenarian biasanya mengklaim bahwa masyarakat
masa kini dan para penguasanya korup, tidak adil, atau menyimpang. Karena itu
mereka percaya bahwa mereka akan segera dihancurkan oleh suatu kekuatan yang
dahsyat.
Sifat yang berbahaya dari status quo ini selalu dianggap tidak dapat diubah
tanpa adanya perubahan dramatis yang telah diharapkan. Dalam beberapa orang
yang menganut milenarianisme Abad Pertengahan, dunia dianggap dikendalikan
oleh setan dan bahkan sampai abad ke-19 milenarianisme Tionghoa menggunakan
suatu motif seperti ini, namun "setan"nya mempunyai suatu konotasi budaya yang
sedikit berbeda.
Dengan melihat realitas sosial kita mengetahui bahwa, Dalam dunia
modern ekonomi berkuasa dan kesepakatan-kesepakatan besar dianggap
3
melakukan penindasan. Hanya perubahan dramatis yang akan mengubah dunia
dan perubahan yang akan ditimbulkan mungkin akan mensejahterakan, atau
memusnahkan semua orang kecuali, sekelompok orang yang mereka setia dan
berdedikasi pemimpin. Itulah yang menjadi tujuan beberapa kelompok
millenarian.
Dan dalam kebanyakan skenario milenarian, bencana atau pertempuran
yang akan datang akan diikuti oleh suatu dunia baru yang dimurnikan di mana
orang-orang yang benar-benar percaya akan memperoleh ganjarannya.
Sementara banyak kelompok milenarian bersifat pasifis, Yang lebih
memilih menghindar dan menjauh ketika dunia baru datang kedalam
linkungannya, selain itu mileniarian yang bersifat aktifis lebih memilih melakukan
resistentsi terhadap para pembawa hal baru.
Dan keyakinan-keyakinan milenarian telah diklaim menyebabkan orang
mengabaikan aturan-aturan perilaku yang konvensional, yang menimbulkan
kekerasan yang diarahkan ke dalam (seperti misalnya bunuh diri massal) dan/atau
ke luar (seperti misalnya tindakan-tindakan teroris).
Kadang-kadang di sini juga tercakup kepercayaan akan suatu kekuatan
adikodrati atau kemenangan yang telah ditakdirkan. Dalam kasus-kasus tertentu,
para pemeluk millenarian pasifis menarik diri dari masyarakat untuk menantikan
campur tangan tuhan atau kekuatan metafisik lainnya.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa milenarisme seperti sebuah
koin yang punya dua sisi. Oleh karena itu mileniarisme bisa berdampak positif
atau pun negatif. beberapa contoh gerakan mileniarisme, seperti:
1. SAD ( Suku Anak Dalam )/Suku Kubu
Suku kubu berdasarkan analisa kami termasuk kedalam gerakan
milenarisme. Namun mereka tergolong kedalam gerakan mileniarisme
yang pasifis, hal ini dikerenakan penolakan mereka mereka terhadap
kehidupan modern dan berpengang teguh terhadap apa yang mereka
percayai dengan cara menghindar dan mengucilkan diri dari masyarakat.
4
Salah satu bentuk milenarisme mereka seperti, hanya percaya pada obat-
obatan dari alam yang mereka temui dan menolak obat-obatan kimiawi,
hidup dengan bangunan yeng mereke buat seadanya dari alam, dll.
walaupun ketika kita lihat sekarang mereka sudah mulai terbuka, namun
kita tidak dapat memungkiri masih cukup banyak yang mereka hindari dari
peradaban modern ini.
2. AlQaeda
Kelompok ini digolongkan kepada kelompok yang bersifat milenarisme
yang aktif, dikatakan seperti itu karena, mereka merupakan kelompok
yang melakukan resistensi terhadap pemimipin yang mereka anggap
sebagai pemimipin tidak baik dalam pandangan mereka.
3. Pondok pesantren salaf
Kami mencantumkan pesantren salaf disini dikarenakan dadalam
pesantren salaf mempunnyai unsur yang dianggap penulis sebagai
milenarisme, beberapa di antaranya seperti: kurikulum yang masih
konvensional atau belum modren, cara berpakaian kebanyakan pesantren
salaf yang masih konvesional juga, dll. Itulah sebagian indicator mengapa
pondok salaf masuk dalam milenarisme , tapi masih dalam kategori pasif.
B. Mesianisme
Mesianisme adalah suatu faham menantikan datangnya seorang "messiah"
yang bakal menyelamatkan umat manusia dan mewujudkan keadilan bagi
penduduk bumi. Messiah adalah nama lain dari Isa Al-Masih yang berarti sang
penyelamat.
Walaupun pada mula nya yang dimaksud mesiah itu adalah Isa Al-masih,
kemudian penamaan ini dipakaikan kepada setiap pemimpin pergerakan yang
percayai sebagai juru selamat.
5
Kepercayaan demikian karena sang pemimpin dipercayai punya atau di
anugrahi kekuatan gaib oleh tuhan. Dengan kekuatan gaib itu ia dipercayai akan
mendapatkan kemenangan melawan kesewenang-wenangan kaum penjajah kafir.
Penamaan ini tidak hanya dipakaikan pada gerakan yang dilancar oleh
pemimpin tetapi semua gerakan yang menambahkan kekuatan supranatural di
dalam gerakannya, dan karena kepercayaan kepada supranatural tersebut, dia
adalah gerakan keagamaan.
C. Ratu adil
Ratu adil adalah suatu faham yang menanti-nantikan kedatangan seorang
pemimpin yang akan memimpin masyarakatnya secara adil, dan
kepemimpinannya akan menebarkan keadilan. Memilih kata adil agaknya
sehubungan dengan pengalaman selama ini yang penuh kezaliman, yaitu
kezaliman dan penjajahan.
Walaupun ratu berarti raja perempuan, namun orientasi nya bukan hanya
kepada raja perempuan saja, karena kedatangannya yang misterius, seperti diutus
oleh tuhan untuk menebar kasih sayang.
Maka pemakaian kata ratu dipandang lebih dekat,kata mesianisme lebih
bernuansa kepada kedatang yesus kristus, sedangkan ratu adil lebih bernuansa
budaya timur. Esensi kedua istilah sma-sama kedatang seorang pemimpin yang
didambakan dari alam gaib, dan karenanya dibekali dengan kekuatan supranatural.
Perbedaan antara Ratu adil dan Mesianisme:
Mesianisme
1. Sang penyelemat bukan seorang raja dan panglima perang. Tapi menjadi
pemimpin agama. Hal ini dilihat dari yesus yang dalam sejarahnya
bukanlah pemimpin Negara, politikus, ataupun panglima perang.
2. Tidak harus melakukan perlawanan kepada kelompok yang berkuasa
karena tidak tetuju pada kekusaan dan menjadi pemerintah yang adil.
6
3. Pebaikan lebih kepada yang bersifat keburukan ke kebaikan yang ada
dalam diri masyarakat. Tidak sampai pada tahap sistem pemerintahan.
Ratu adil
1. Sang penyelamat juga akan mencakup jadi pemimpin yang adil.
2. Melakukan resistensi kepada kelompok yang memimpin.
3. Perbaikan terhadap Negara secara menyeluruh. Tidak menghususkan pada
masyarakat.
Setelah mengatahu tentang mesianisme dan ratu adil, kami mengetahui
bahwa dalam islam konsep seperti ini sudah ada dan masih ada sampai
sekarang yaitu :
Mahdisme
Mahdisme adalah faham dalam syi’ah yang menunggu datangnya
imam Mahdi sebagai penyelamat, dan imam dalam konsep imam yang
mereka anut.
Imam Mahdī (Arab المهدي Al ,اإلمام Imam al-Mahdī, Mehdi;
"Seseorang yang memandu") adalah seorang muslim berusia muda yang
akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan
menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.
Dikatakan bahwa ia menjadi pemimpin yang jujur dan
adil menggunakan harta kekayaannya yang berlimpah untuk
kemajuan umat.
Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana
halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya. Imam
Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi
petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin",
sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".
7
Kemunculan
Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu
sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan ia
sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan
setelah Allah mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan
dalam sebuah hadist berikut:
Al-Mahdi berasal dari umatku, yang akan diislahkan oleh Allah
dalam satu malam. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-
tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist:
Mahdi akan muncul ketika banyak perselisihan antar manusia dan
banyaknya gempa.
Baitullah akan diserang oleh suatu pasukan, tetapi bagian tengah
pasukan tersebut akan ditelan bumi.
Seseorang akan dibaiat di antara makam Ibrahim dengan sudut Kabah.
Suatu pasukan yang datang dari negeri Syam menuju Baitullah untuk
mengejar seorang lelaki yang dilindungi oleh Allah.
Kepemimpinan
Imam mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa
kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk
memerangi kezaliman, hingga satu demi satu kedzaliman akan tumbang
takluk dibawah kekuasaanya.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan
pasukannya akan membuat murka raja kezaliman (Dajjal) sehingga
membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh
Imam Mahdi serta pengikutnya.
8
Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam
Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan
menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam
Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan
pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "Pintu Lud"
dalam kompleks Al-Aqsa.
.
9
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa
keinginan manusia terhadap yang mereka inginkan dalam hidup nya dan berada
diluar kemampuannya telah menimbulkan banyak sekali hal yang terjadi
terhadapnya dan kepercayaannya seperti timbul hal baru dalam agama yang
mereka yakini, hal seperti ini terjadi juga dikarenakan kondisi yang mereka temui
tidak seideal yang terdapat dalam kepercayaannya. Beberapa hal yang timbul
diantaranya disebut mileniarisme, mesianisme, dan ratu adil. Ketiga hal yang
timbul dari perubahan zaman. Yang berupa tindakan tidak menerima perubahan
tersebut, dan tanggapan yang terjadi sering tidak selalu sesuai dengan kebaikan
yang telah mereka junjung sebelum dikarena tindakannya dalam menyikapai hal
baru dengan cara berbada, dan juga keinginan dalam mendapatkan pemimpin
yang ideal.
Hal ini bisa membuatnya hilang dari panduan yang sebenarnya dalam
kepercayaannaya, dikarenakan cara melihat keininginan terhadap sebuah bentuk
keadilan, idealnya pemimpin dan keadaan yang terkadang salah, dan dari sebuah
kesalahan interpretasi terhadap keinginannya. sehingga apa yang mereka lakukan
terkadang bukan hal baik.
10
Daftar Pustaka
Behrend, T.E. (ed.). Perpustakaan Nasional Republik Indonesia:
Katalog Induk
Naskah-naskah Nusantara, Jilid 4. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia dan EFEO, 1998.
Hooker, M. B. Indonesian Islam: Social Change through
Contemporary
Fatawa. Honolulu: Allen & Unwin, Hawai’i University, 2003.
Martin David, The Religious And The Scular, Routledge and kegan paul,
1969
Puspito Hendro,Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 1993.
Rahman, Fazlur. Islam. second edition, Chicago: University of Chicago Press,
1979.
Thomas F. O’Dea,The sociology of religion, new jersey: prince hall inc.
Englewood cliffs.
11