makalah kwn (politik dunia)
TRANSCRIPT
Kelas : X - G
Disusun Oleh :
1. AHMADIN A.
2. AJI SANTOSO
3. DEWI SUNDARIYANI
4. EVA SLUVIA
5. HAMIDATUL JANNAH
MADRASAH ALIYAH NEGERI BANGILTAHUN AJARAN 2007 / 2008
Jl. Balai Desa Glanggang No. 3A Telp. (0343) 742690 Beji - Pasuruan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-
Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
kami susun sedemikian rupa.
Makalah ini bersumber dari beberapa buku yang telah kami rangkum bersama
kelompok kami.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat dalam meningkatkan
pengetahuan para teman-teman. Pada akhir makalah ini menyajikan kesimpulan dari
beberapa isi makalah yang sudah dirangkum dengan tujuan teman-teman dapat
memahami isi dari makalah yang kami buat ini.
Akhirmya, kami ucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing PPKn dan
semua teman-teman yang telah memberikan dorongan semangat atas partisipasinya
dalam membantu pembuatan makalah ini. Saran dan kritik yang membangun akan
kami terima dengan hati terbuka agar dapat menyempurnakan makalah yang kami
buat ini suaya lebih bermanfaat bagi kami dan teman-teman sekalian.
Amin –amin Ya Rabbal Alamin...
MACAM-MACAM SISTEM POLITIK
Menurut Carter dan Hez sistem politik dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Apabila pihak yang memerintah dalam ruang lingkup jangkauan kewenangan
beberapa orang.
2. Apabila pihak yang memerintah terdiri atas banyak orang, maka sistem politik
ini disebut demokrasi. Selain itu, jika kewenangan pemerintah pada prinsipnya
mencakup segala sesuatu yang ada dalam masyarakat, maka rezim ini disebut
totaliter.
Menurut Almond dan Dowell, dikategorikan menjadi 3 (tiga) macam sistem politik,
yaitu :
1. Sistem Primitif yang intermittent
2. Sistem Tradisional
3. Sistem Modern
Menurut Alfian mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 (empat) tipe, yaitu :
sistem politik menjunjung Otoriter atau Totaliter, Anarki, Demokrasi dan Demokrasi
dalam Transisi.
Menurut Ramlan Subarki mengklasifikasikan sistem politik menjadi 4 (empat)
macam yang dijelaskan dalam bentuk tabel.
Jenis VariabelSistem Poltik
Otokrasi Tradisional
Sistem Politik Totaliter
Sistem Politik Demokrasi
Sistem Politik Negara
Berkembang
Kebaikan bersama
Tidak ada persamaan dan kebebasan politik
Tidak ada persamaan dan kebebasan politik, yang ada adalah penyamaan dalam kebutuhan materiil
Persamaan dan kebebasan politik tidak ada stratifikasi ekonomi materiil / moril
Tidak tetap, masih mencari bentuk
Identifikasi bersama
Bersifat primodial (SARA). Pemimpin lambang kebersamaan
Bersifat sakral, ideologi sebagai agama politik
Bersatu dalam perbedaan
Campur tangan pemeritah begitu luas
Hubungan kekuasaan
Bersifat pribadi negatif, sedikit konsensus, ada pada raja / emir
Bersifat monopoli sentral, tunggal dan nonkonsensus. Ada pimpinan partai
Distribusi kekuasaan yang relatif merata. Puncak kekuasaan ada pada President/ Perdana Menteri
Dominatif, negatif dan paksaan, tetapi dapat dilakukan konsensus. Puncak kekuasaan ada pada President/ Perdana Menteri
Legitimasi kewenangan
Bersifat otokrat sesuai tradisi
Bersifat totaliter doktriner dan pasksaan
Rule of low dan konstitusional
Belum ada pola/ pihak penguasa
Hubungan politik
Penguasa kaya dan rakyat miskin sangat berperan
Partai pengendali politik dan ekonomi rakyat sangat berperan
Rakyat ambil bagian secara aktif secara mekanisme pasar
Pola hubungan baru mencari bentuk ( sentral/ desentralisasi )
Beberapa sistem politik pada Negara-negara berkembang pada dasarnya adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Politik Otokrasi
a. Kebaikan bersama
b. Identitas bersama
c. Hubungan kekuasaan
d. Legitimasi kewenangan
e. Hubungan ekonomi dan politik
2. Sistem Politik Totaliter
a. Keduanya menghendaki pengaturan masyarakat secara menyeluruh
atas dasar tertentu, dengan kelompok kecil penguasa yang memonopoli
kekuasaan.
b. Keduanya juga merupakan sistem mobilisasi massa dalam rangka
membentuk manusia dan masyarakat baru dalam melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan penguasa.
c. Keduanya juga menempatkan individu dibawah kehendak dan partai
tunggal yang mengatasnamakan bangsa dan negara.
3. Sistem Politik Demokrasi
Sistem Demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedur yang
mengatur konflik. Selain itu Sistem Demokrasi juga menyalurkan konflik
serta penyelesaiannya dalam bentuk konsensus.
4. Sistem Politik di Negara Berkembang
Dalam pola pengembangan dan pembangunan politik di Indonesia baik
yang berkaitan dengan aspek-aspek pembangunan politi, pola umum
pembangunan politik maupun proses perkembangannya. Perlu adanya
partisipasi politik dari seluruh masyarakat Indonesia dengan tujuan agar
segala aspek-aspek yang berkaitan dengan pembangunan politik beserta
polanya dapat dilaksanakan.
Bentuk partisipasi politik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam, sebagai
berikut :
Konvensional Nonkonvensional
1. pembentukan suara (voting)
2. kegiatan kampanye3. kontak partai dengan
pejabat politik atau pejabat administrasi pemerintah
1. pengajuan petisi2. demonstrasi aatu unjuk rasa3. konfrontasi4. makar5. tindakan kekerasan politik
terhadap harta benda6. tindakan kekerasan politik
terhadap manusia7. perang gerilya dan revolusi
Masing-masing sistem politik memiliki sudut pandang sendiri-sendiri. Dengan
demikian banyak modal atau klasifikasi sistem politik.
a. Sistem politik tradisional terdiri atas sistem politik partimonial dan
sistem politik feodal.
b. Sistem politik antara modern dan tradisional yang disebut dengan sistem
politik kerajaan birokrasi ( The Historical Bureaucratic Empire ).
c. Sistem politik modern yang terdiri atas sistem politik demokrasi dan
sistem politik kediktaktoran (otoriter dan totaliter).
Menurut Fred W. Riggs dalam buku yang berjudul “Keseluruhan
Perbandingan Sistem Politik” menyatakan bahwa ada 4 (empat) macam
institusi utama sistem politik, yaitu :
a. Eksklusif, yaitu kekuasaan yang menjalankan pemerintahan.
b. Birokrasi, yang berarti keseluruhan pejabat negara yang bekerjasama
tidak turun temurun dibawah kekuasaan Eksklusif.
c. Legislatif, yaitu suatu majelis yang terdiri atas orang-orang yang
memegang jabatan melalui pemilihan dan membuat keputusan.
d. Partai politik, yaitu suatu lembaga yang mengajukan calon-calonnya
melalui suatu pemilihan umum untuk menduduki jabatan negara.
Berdasarkan 4 (empat) institusi tersebut, ada 6 (enam) tipe sistem politik,
yaitu :
a. Sistem Politik Asepali
b. Sistem Politik Prosepali
c. Sistem Politik Ortosepali
d. Sistem Politik Heteropali
e. Sistem Politik Metasepali
f. Sistem Politik Suprasepali
Sistem politik yang banyak dikembangkan negara adalah sistem politik
demokrasi, sedangkan sistem politik diktaktor adalah kebalikan dari sistem
politik demokrasi.
Menurut Sukarno dalam buku yang berjudul “Perbandingan Sistem Politik”,
sistem politik modern ditandai oleh beberapa unsur, yaitu :
a. Kebudayaan Politik
b. Doktrin-doktrin Politik
c. Lembaga-lembaga Negara
d. Lembaga Masyarakat
e. Birokrasi
f. Perundang-undangan sebagai landasan penyelenggaraan bernegara
g. Media komunikasi sebagai sarana hubungan antara negara dan
masyarakat
Adapun prinsip-prinsip sistem politik Demokrasi antara lain :
1. Pembagian kekuasaan, eksketif, legislatif dan yudikatif.
2. Pemerintah konstitusional.
3. Pemerintah berdasarkan hukum.
4. Pemerintahan mayoritas
5. Pemilihan umum yang bebas.
6. Partai politik lebih dari satu dan dapat melaksanakan fungsinya.
7. Manajemen yang terbuka
8. Pers yang bebas
9. Pengakuan terhadap hak-hak minoritas
10. Pelindungan terhadap Hak-hak asasi manusia
11. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
12. Pengawasan terhadap administrasi negara
13. menyelesaikan secara damai, bukan dengan kompromi
14. Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu
15. Konstitusi / UUD Demokrasi
16. Prinsip persetujuan
Adapun prinsip-prinsip yang dijalankan dalam siste kediktaktoran adalah
sebagai berikut :
1) Pemusatam kekuasaan
2) Rule of Low atau prinsip negara kekuasaan yang ditandai dengan
supremasi kekuasaan dan ketidaksamaan di depan hukum.
3) Pemerintahan tidak berdasar konstitusional
4) Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah tetapi melalui
dekrit
5) Pemilihan umum yang tidak demokrasi
6) Satu partai politik
7) Manajemen dan kepemimpinan yang tertutup dan tidak bertanggung
jawab
8) Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga negara
9) Tidak ada perlindungan terhadap HAM.
10) Tidak ada kontrol atau pengendalian terhadap administrasi dan
birokrasi
KESIMPULAN
1) Dengan adanya macam-macam sistem politik, kita dapat menggunakannya
dalam membedakan sistem politik yang mencakup beberapa faktor yang berupa
kebaikan bersama, pemersatu atau identitas bersama, hubungan kekuasaan,
prinsip legitimasi kewenangan dan hubungan politik dengan ekonomi.
2) Sistem politik dapat menjalankan pemerintahannya berdasarkan kekuasaan
konstitusinya memberi kekuasaan yang besar pada negara atau pemerintah.
3) Sistem politik digunakan dalam penyelesaian secara damai.
4) Sistem politik bertujuan agar segala aspek-aspek yang berkaitan
denganpembangunan politik beserta polanya dapat dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Chotib.2006. Kewarganegaraan I Menuju Masyarakat Madani. Jakarta : PT
GHALIA Indonesia.
Drs. H. M. Djazuli.2006 Kewarganegaraan I Menuju Masyarakat Madani.
Jakarta : PT GHALIA Indonesia.
Drs. H. Tri Suharno.2006. Kewarganegaraan I Menuju Masyarakat Madani.
Jakarta : PT GHALIA Indonesia.
Drs. H. Suardi Abu Bakar.2006. Kewarganegaraan I Menuju Masyarakat
Madani. Jakarta : PT GHALIA Indonesia.
Drs. H. Muchlis Catio, M.Ed.2006. Kewarganegaraan I Menuju Masyarakat
Madani. Jakarta : PT GHALIA Indonesia.
Dra. Tri Wahyuni. Lembar Kerja Evaluasi Tuntas. Graha Pustaka. Jakarta