makalah kk

7
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epilepsi merupakan manifestasi hangguan otak akibat berbagai etiologi yang ditandai oleh gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berulang yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Anak yang menderita epilepsi memerlukan penatalaksanaan yang tepat karena bangkitan epilepsi yang tidak terkontrol akan meningkatkan resiko mortalitas 2-3 kali populasi normal akibat sudden death, trauma, bunuh diri, dan status epilepstikus. Penatalaksanaan yang komprehensif juga diperlukan karena bangkitan yang berulang akan menurunkan kualitas hidup penderita. Epilepsi pada anak perlu mendapat perhatian karena selain merupakan kasus yang cukup sering ditemukan, juga sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita baik fisik, mental dan sosial. Menurunnya kulaitas hidup penderita epilepsi disebabkan karena epilepsinya sendiri, pengaruh obat anti epilepsi (OAE), dan pengaruh psikososial. Salah satu aspek kualitas hidup yang dipengaruhi oleh epilepsi yaitu gangguan daya ingat. Daya ingat sangat dibutuhkan dalam proses belajar terutama pada penderita epilepsi anak yang masih dalam masa perkembangan. Nolan dkk dalam penelitiannya membuktikan penderita epilepsi dihadapkan pada resiko mengalami penurunan fungsi kognitif karena mempunyai fungsi daya ingat. Akibat gangguan daya ingat tersebut banyak penderita epilepsi anak yang tidak mencapai tingkat pendidikan yang tinggi, dapat

Upload: mira-ria-andriani

Post on 05-Dec-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mm

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Epilepsi merupakan manifestasi hangguan otak akibat berbagai etiologi yang ditandai oleh gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berulang yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Anak yang menderita epilepsi memerlukan penatalaksanaan yang tepat karena bangkitan epilepsi yang tidak terkontrol akan meningkatkan resiko mortalitas 2-3 kali populasi normal akibat sudden death, trauma, bunuh diri, dan status epilepstikus. Penatalaksanaan yang komprehensif juga diperlukan karena bangkitan yang berulang akan menurunkan kualitas hidup penderita.

Epilepsi pada anak perlu mendapat perhatian karena selain merupakan kasus yang cukup sering ditemukan, juga sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita baik fisik, mental dan sosial. Menurunnya kulaitas hidup penderita epilepsi disebabkan karena epilepsinya sendiri, pengaruh obat anti epilepsi (OAE), dan pengaruh psikososial. Salah satu aspek kualitas hidup yang dipengaruhi oleh epilepsi yaitu gangguan daya ingat. Daya ingat sangat dibutuhkan dalam proses belajar terutama pada penderita epilepsi anak yang masih dalam masa perkembangan. Nolan dkk dalam penelitiannya membuktikan penderita epilepsi dihadapkan pada resiko mengalami penurunan fungsi kognitif karena mempunyai fungsi daya ingat. Akibat gangguan daya ingat tersebut banyak penderita epilepsi anak yang tidak mencapai tingkat pendidikan yang tinggi, dapat berkaibat panjang seperti sulitnya mendapat pekerjaan dan stigma negatif yang menetap sampai dewasa.

1.2 Rumusan Masalaha. Apa yang dimaksud dengan epilepsi?b.

1.3 Tujuan Masalah

Page 2: Makalah Kk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Epilepsi ialah manifestasi gangguan otak akibat berbagi etiologi yang

ditandai oleh gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berulang yang disebabkan

oleh lepasa muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. Lepas muatan listrik

tersebut terjadi karena terganggunya fungsi neiron oleh gangguan fisiologis,

biokimia, anatomis, atau gabungan faktor-faktor tersebut. Setiap kelainan yang

mengganggu fungsi otak baik kelainan lokal maupun umum, dapat mengakibatkan

terjadinya bangkitan epilepsi.

2.2 Epidemiologi

Prevalensi epilepsi bervariasi antara 0,5%-1% populasi umum. Insiden

pada anak di negara maju secara umum diperkirakan sebesar 40 per 100.000

penduduk pertahun, dan dinegara berkembang sebesar 50-100 per 100.000

penduduk pertahun (Schacter, 2004; Covanis, 2003). Tingginya insiden epilepsi

dinegara berkembang diduga karena tingginya faktor resiko gangguan atau infeksi

saraf pusat yang dapat menjadi fokus epileptik, seperti penatalaksanaan persalinan

yang tidak optimal, kebersihan diri dan lingkungan yang buruk, infeksi otak, dan

infestasi parasit. Insiden epilepsi tertinggi dijumpai pada umur 1 tahun pertama

yaitu 120 per 100.000 populasi, dan menurun secara drastis pada umur 1 – 10

tahun yaitu sebesar 40 per 100.000 populasi.

2.3 Etiologi

Epiepsi bukan suatu penyakit, melainkan sekumpulan gejala dan tanda

akibat berbagai etiologi yang berbeda. Sebagian besar kasus epilepsi (70%)

etiologinya tidak diketahui atau idiopatik. Penderita biasanya tidak menunjukan

manifestasi cacat otak dan tingkat intelegensinya normal. Pada pencitraan juga

tidak dijumpai adanya kelainan struktural otak. Sedangkan sisanya diketahui

penyebabnya atau simtomatik. Epilepsi simtomatik disebabkan oleh :

Page 3: Makalah Kk

Kasus-kasus perinatal yaitu malformasi atau disgenesi, misal sklerosis

lobus temporal, esefalopati iskemik hipoksik akibat asfiksasi berat, dan

pendarahan serebral pada bayi-bayi prematur

Infeksi : infeksi kongenital yang disebabkan oleh baktri maupun virus

(TOURCH); meningitis bakterial, ensefalitis virus, abses intraserebral,

tuberkuloma.

Trauma kepala : luka penetrasi, pendarahan

Tumor otak

Penyakit serebrovaskular : stroke, malformasi arteriovenosus, trombosit sinus venosus.

Tabel 1. Etiologi Epilepsi

2.4 Faktor ResikoGangguan stabilitas neuron-neuron otak yang dapat terjai saat

epilepsi, dapat terjadi saat : Table 2. Faktor Resiko Epilepsi

Page 4: Makalah Kk

2.5 Gejala dan TandaGejala dan tanda dari epilepsi dibagi berdasarkan klasifikasi dari epilepsi, yaitu :1. Kejang parsial

Lesi yang terdapat pada kejang pasrial berasal dari sebagian kecil dari otak ayai suhu hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada satu sisi atau satu bagian tubuh dan kesadarn penderita umumnya masih baik.a. Kejang parsian sederhana

Gejala yang timbul berupa kejang motorik fokal fenomena halusinatorik, psikolusi, atau emosional komplek. Pada kejang parsial sederhana, kesadaran penderita masih baik.

b. Kejang parsial komplekGejala bervariasui dan hampir sama dengan kejang parsial sederhana, tetapi yang paling khas terjadi adalah penurunan kesadaran dan otomatisme.

2. Kejang umumLesi yang terdapat pada kejang umum berasal dari sebagian besar dari otak atau kedua hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada seluruh bagian tubuh dan kesadaran penerita umunya menurun.a. Kejang absans

Hilangnya kesadaran sesaat (beberapa detik) dan mendadak disertai amnesia. Serangan tersebut tanpa disertai peringatan seperti aura atau halusinasi, sehingga sering tidak terdeteksi.

b. Kejang atonikHilangnya tonus mendadak dan biasanya total pada otot anggota badan, leher, dan badan. Durasi kejang bisa sangat singkat atau lebih lama.

c. Kejang mioklonikDitandai dengan kontraksi otot bilateral simetris yang cepat dan singkat. Kejang yang terjadi dapat tunggal atau berulang.

d. Kejang tonik-klonikSering disebut dengan kejang grand mal. Kesadaran hilang dengan cepat dan total disertai kontraksi menetap dan masif di seluruh otot. Mata mengalami deviasi ke atas. Fase tonik berlangsung 10-20 detik dan diikuti oleh fase klonik yang berlangsung sekitar 30 detik. Selama fase tonik, tampak jelas fenomena otonom yang terjadi seperti dilatas pupil, pengeluaran air liur, dan peningkatan denyut jantung.

e. Kejang klonikGejala yang terjadi hampir sama dengan kejang mioklonik, tetapi kejang yang terjadi berlangsung lebih lama, biasanya sampai 2 menit.

Page 5: Makalah Kk

f. Kejang tonikDitandai denagn kaku dan tegang pada otot. Penderita sering mengalami jatuh akibat hilangnya keseimbangan.