makalah kf rev

Upload: yanuarinr

Post on 17-Jul-2015

422 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1 I.Pendahuluan Lajureaksidipengaruhiolehkonsentrasipereaksibukankonsentrasi hasil reaksi. Seperti yang dikemikakan oleh Gulberg dan Wooge dalam hukum AksiMassaberikutLajureaksidalamsuatusistempadasuatutemperatur tertentuberbandinglurusdengankonsentrasidipangkatkandengan koefisiennya dalam persamaan yang bersangkutan. Misalnya pada reaksi: mA+nB pC+qD Secarateoritishukumlajureaksidirumuskandenganpersamaan berikut. | | ||m nA B v k = Keterangan: v = laju reaksi (m/dt) k = konstanta atau tetapan konsentrasi laju reaksi [L/mol.dt] [A] = konsentrasi zat A (mol/L) [B] = konsentrasi zat B (mol/L) Eksponenmdannmerupakanhubunganspesifikantarakonsentrasi reaktan A dan B dengan laju reaksi. Penjumlahan eksponen ini menghasilkan orde reaksi total, m+n. Ordereaksimemungkinkankitauntukmengetahuikeberganutungan reaksi terhadap reaktan. Misalnya kita memiliki persamaan laju reaksi sebagai berikut. | |||2laju= A B k ReaksiinimemilikiordesatuterhadapAdanordeduaterhadapB sehingga orde reaksi totalnya adalah tiga. Untukreaksitertentu,hargaordereaksiterhadapsalahsatupereaksi (A)padapersamaanlajudapatsamadengannol,m=0danordereaksi terhadapreaksiyanglainnya(B)samadengan1,n=1makapersamaanlaju reaksinya dituliskan sebagai berikut. | | ||||o 1LajuA BBkk== ReaksiinimerupakanordenolterhadapAdanordesatuterhadapB 2 sehingga orde reaksi totalnyaadalah orde satu. Pada reaksiyang berlangsung bertahap, orde reaksi ditentukan oleh tahapan reaksi yang paling lambat. Ordereaksimerupakanpangkatdarikonsentrasisehinggabentuk grafiknyamerupakangrafikperpangkatan.Misalnyaxhasilreaksi, merupakan reaksi pengurangan zat x, maka persamaan laju reaksinya | |mv= x k

a.Reaksi Orde Nol Reaksiordenolmerupakanreaksi-reaksiyangmempunyaikecepatan reaksitetap,dantidakdipengaruhiolehkonsentrasireaktan.Padareaksiini, kecepatanreaksiditentukanolehfaktorlainsepertiintensitassinaratau katalis. Persamaan laju reaksi:v = k [x]o = k. Grafik laju reaksinya: b.Reaksi Orde Satu Persamaan laju reaksi:v = k [x]1 = k [x]. Grafik laju reaksinya: c.Reaksi Orde Dua Persamaan laju reaksi:v = k [x]2. grafik laju reaksinya: Sukrosayaitugulabiasa.Sukrosaterjadipadasemuatanamanyang mengalamifotosintesis,yangfungsinyaadalahsebagaisumberenergi.Gula inidiperolehdaritanamantebuyangmenyusunsebanyak14-20%dari v [x] v [x] v [x] 3 cairannya.HidrolisissukrosamenghasilkanD-GluikosadangulaketoD-fruktosa dalam jumlah yang sama. Sukrosa tak dapat bermutaroyasi karena tak adalagigugusaldehidayangbebas,sukrosatakdapatmereduksilagi mereduksi pereaksi-pereaksi Tollens, Fehling dan Benedict, karena itu sukrosa dinamakan gula non pereduksi. Sukrosamempunyaiputaranoptik[o]=+66o.Jikasukrosa dihidrolisisterdapatycampuranD-GlukosadanD-Fruktosadalamjumlah yangsama,danrotasioptiknyaberubahtandamenjadi[o]=-20o.Halini disebabkanolehcampurankesetimbangananomerD-glikosa(odan|) mempunyairotasi+52o,tetapianomerfruktosamempunyairotasinegatip yang kuat yaitu [o] = -92o. Karena hidrolisis sukrosa menukar (=invert) tanda rotasioptik,enzimyangmelakukanhidrolisisnyaadalahinvertase,dan hasilnyaberupacampuransebandingglukosadanfruktosadinamakangula invert. Enantiomeryangmemutarcahayaterpolarisasikekanandiberitanda (+)ataud(dextro),sedangkanyangmemutarkekiridiberitanda(-)ataul (levo).Besarnyasuduputar/sudutrotasi(u)tergantungpadajenissenyawa, suhu,cahayaterpolarisasidanbanyaknyamolekulpadajalanyangdilalui cahayarotasispesifikialahputaran/rotasioyangdihasilkanoleh1gram senyawa dalam mol larutan dalam 1 sel sepanjang 1 dm. .Ae co = Gulamerupakanzatoptisaktif.Bilacahayaterpolarisasilinierjatuh pada bahan optis aktif, maka cahaya yang keluar bahan akan tetap terpolarisasi linier dengan arah bidang getar terputar terhadap arah bidang getar semulaSifatoptisaktifzatdispesifikasikandengansudutputarjenis.Sudut putarbidangpolarisasisebandingdengansudutputarjenisdankonsentrasi bila sudut putar jenis diketahui dan sudut putar bidang polarisasi dapat diukur, makakonsentrasi(kadar)zatoptisaktifdapatditentukan(halinimerupakan Dimana, A = sudut rotasi yang diamati e = panjang (dm) c = koefisien larutan 4 prinsip yang digunakan untuk menentukan kadar zat optisGula inversi adalah campurn D-glukosa dan D- fruktosayang diperoleh denganhidrolisisasamdarisukrosa.Berdasarkanteoribahwamayoritasgula adalahfruktosadanfruktosamembelokkancahayakekiri.Gulayangterdiri dariSukrusamauopunGlukosamemutarcahayakekanan.Sukrosamemiliki rotasi+66,5(positif)produkyangdihasilkanglukosa[]=+52,7danfruktosa [] = -92o ( negatif). Dengan mengetahui pembelokan cahaya yang dihasilkan oleh larutan gula, dapat di analisa jenis/komposisi gula yang ada dalam larutan tersebut. Ordereaksidariinversegulamerupakanordekesatu.Padareaksiini lajureaksihanyatergantungpadasatukosentrasisajayaitu[C12H22O11] sedangkan H2O tidak berpengaruh dalam reaksi tersebut. II.Tujuan Menentukan orde reaksi dari reaksi inversi gula menggunakan polarimeter. III.Dasar Teori A.Inversi Gula Karbohidratmerupakansenyawakarbon,hidrogendanoksigen yangterdapatdalamalam.Karbohidratsangatberanekaragamsifatnya. Misalnya,sukrosa(gulapasir)dankapas,keduanyaadalahkarbohidrat. Salahsatuperbedaanutamaantarapelbagaitipekarbohidratialahukuran molekulnya. Inversisukrosadapatterjadikarenaadanyaenziminvertasedan didukungsuasanaasamdansuhuyangoptimal.Inversiterjadipadakodisi asam (pH dibawah 7) dan juga tergantung pada kondisi temperatur: a.Pada temperatur tinggi reaksi inverse dapat berlangsung lebih cepatb.Denganwaktureaksiyanglamareaksiinversidapatberlangsunglebih cepat UntukmenghindariterjadinyainversimakapadaprosespemurnianpH diaturpada 7,8-8,0, tetapi tidak boleh lebih dari 8. Karena apabila lebih dari 8makaakantimbulkerusakanwarnadarisukrosa.Selainituwaktuuntuk 5 prosesjugaharus berlangsungdengancepat.Lajuinersisukrosaakan semakin besar pada kondisi pH rendah dantemperature tinggi dan berkurang padapHtinggi(pH7)dantemperaturerendah.Lajuinversiyangpaling cepat adalah pada kondisi pH asam (pH 5). Invertaseadalahsuatuenzimyangdapatmengkatalisisreaksi inversi. Pada umumnya proses inversi sukrosa dipengaruhi oleh : a.Sifat asam dari lingkungan b.Suhu lingkungan c.Keberadaan enzim invertased. d.Kebersihan lingkungan Gulainvert(glukosa+fruktosa)terbentukkarenaadanyaenzim invertase.Enziminitumbuhdengancepatpadakondisilingkunganyang kurangbersihapalagididukungolehsuasanapHdansuhuyangoptimal. KarenapadaumumnyapHNiratebusekitar5.05.5makakemungkinan aktifitasenziminvertasecukupbesar.Kerugiandarigulainvertantaralain, mudahmenyebabkanprodukmenjadibasah,afinitasdalamairtinggi, memberikanefekkaramelisasi,menyebabkanwarnamenjadikecoklatan. Padadasarnyareaksiinversisukrosamenjadigulareduksiadalahreaksi hidrolisis.Pengaruhinversisukrosaterhadapkomponenlainpadanira ditunjukkan pada gambar 1. 6 B.Polarimeter Berbagai struktur transparan tidak simetris memutar bidang polarisasi radiasi. Materi tersebut dikenal sebagai zat optik aktif, misalkan kuarsa, gula, dan sebagainya. Pemutaran dapat berupa dextro-rotary (+) bila arahnya sesuai dengan arah jarum jam atau levo-rotary (-) bila arahnya berlawanan dengan jarum jam. Derajat rotasi bergantung pada berbagai parameter seperti jumlah molekul pada lintasan radiasi, konsentrasi, panjangnya pipa polarimeter, panjangnya gelombang radiasi dan juga temperatur. Rotasi spesifik didefinisikan sebagai []t =, di mana adalah sudut bidang cahaya terpolarisasi dirotasi oleh suatu larutan dengan konsentrasi c gram zat terlarut per mL larutan, pada suatu bejana dengan panjang d desimeter. Panjang gelombang yang umumnya dispesifikkan adalah 590 nm, berupa garis spektrum natrium (Khopkhar,2008 : 302). Polarisasi merupakan proses mengurung vibrasi vektoryang menyusun gelombang transversal menjadi satu arah. Dalam radiasi tak terkutubkan, vektor berosilasi ke semua arah tegak lurus pada arah perambatan. Polarisasi cahaya merupakan vektor gelombang cahaya ke satu arah. Dalam cahaya tak terpolarisasi, medan listrik bervibrasi ke semua arah, tegak lurus pada arah perambatan. Sesudah dipantulkan atau ditransmisikan melalui zat tertentu, maka medan listrik terkurung ke satu arah dan radiasi dikatakan sebagai cahay terkutub bidang. Bidang cahaya yang terkutub-bidang dapat diputar bila melewati zat tertentu (dantith, 1990 : 342-343). Menurut Soekardjo (2002 :430) polarisasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:1.Polarisasi konsentrasiyang disebabkan oleh perubahan konsentrasi di sekitar elektrode. 2.Polarisasi overvoltage atau tegangan lebih yang disebabkan oleh jenis elektrode dan proses yang terjadi di permukaan. Gelombangcahayaterpolarisasiterletakpadasatubidangyaitubidang getarcahaya.Apabilacahayaterpolarisasidilewatkanpadalarutansalahsatu enansiomer,makabidanggetarnyaakanmengalamiperubahanposisi,yaitu berputarkearahkananataukiri.Prosespemuutaranbidanggetarcahaya terpolarisasi,yanguntukselanjutnyadisebutpemutarancahayaterpolarisasi 7 dinamakanjugarotasioptik,sedangkansenyawayangdapatmenyebabkan terjadinya pemutaran cahaya terpolarisasi itu dikatakan mempunyai aktivitas optik (Poedjiadi, 1994 : 16). Rotasispesifiksuatusenyawapadasuhu20 oCdapatdiperolehdengan menggunakan rumussebagai berikut: Dalam rumus tersebut = rotasi spesifik menggunakan cahaya D natrium pada suhu 20 oC. = sudut rotasi yang diamati pada polarimeter l = panjang sel dalam dm c= konsentrasi larutan dalam gram/mL apabilarotasispesifiktelahdiketahuidaritabilyangtelahada,maka denganrumusdiatasdapatdihitungkonsentrasilarutan.Analisiskuantitatifini dilakukandenganmenggunakanalatyangdisebutpolarimeter(Poedjiadi,1994: 16-17). Polarimeteradalahalatyangdidesainuntukmempolarisasikancahaya dan kemudian mengatur sudut rotasi bidang polarisasi cahaya oleh suatu senyawa aktifoptisyangprinsipkerjanyadidasarkanpadapemutaranbidangpolarisasi (Anonim, 2010). Jadi polarimeter ini merupakan alatyang didesain khusus untuk mempolarisasi cahaya oleh suatu senyawa optis aktif. Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat memutar bidang polarisasi. MenurutAnonim(2010),besarnyaperputaranbidangpolarisasi tergantung pada : 1.Struktur molekul 2.Panjang gelombang 3.Temperatur 4.Konsentrasi 5.Panjang pipa polarimeter 6.Banyaknya molekul pada jalan cahaya, dan 7.Pelarut DiindustriguladiIndonesia,polarimeterdigunakanadayangmanual danadayangdigital.Yangmanualmenggunakanpengukuransudutputar 8 internationalsuugarscale(),sedangkanyangdigitalumumnyasudah menunjukkan atau (Anonim,2010). Jikacahayaterpolarisasi-bidangdilewatkansuatularutanyang mengandungsuatuenantiomertunggalmakabidangpolarisasiitudiputar kekananataukekiri.Perputarancahayaterpolarisasi-bidanginidisebut rotasioptis.Suatusenyawayangmemutarbidangpolarisasisuatusenyawa terpolarisasi-bidangdikatakanbersifataktifoptis.Karenainilahmaka enantimer-enantiomerkadang-kadangdisebutisomeroptis.Prinsipkerja alatpolarimeteradalahsebagaiberikut,sinaryangdatangdarisumber cahaya(misalnyalampunatrium)akandilewatkanmelaluiprisma terpolarisasi (polarizer), kemudian diteruskan ke sel yang berisi larutan. Dan akhirnya menuju prisma terpolarisasi kedua (analizer). Polarizer tidak dapat diputar-putar sedangkan analizer dapat diatur atau di putar sesuai keinginan. Bila polarizer dan analizer saling tegak lurus (bidang polarisasinya juga tega lurus),makasinartidakadayangditransmisikanmelaluimediumdiantara prisma polarisasi. Pristiwa ini disebut tidak optis aktif. Jika zat yang bersifat optis aktifditempatkanpadaseldanditempatkandiantaraprisma terpolarisasimakasinarakanditransmisikan.Putaranoptikadalahsudut yangdilaluianalizerketikadiputardariposisisilangkeposisibaruyang intensitasnya semakin berkurang hingga nol. Untuk menentukan posisi yang tepatsulitdilakukan,karenaitudigunakanapayangdisebutsetengah bayangan(bayanganredup).Untukmancapaikondisiini,polarizerdiatur sedemikianrupa,sehinggasetengahbidangpolarisasimembentuksudut sekecilmungkindengansetengahbidangpolarisasilainnya.Akibatnya memberikanpemadamanpadakeduasisilain,sedangkanditengahterang. Bilaanalyzerdiputarterussetengahdarimedanmenjadilebihterangdan yanglainnyaredup.Posisiputarandiantaraterjadinyapemadamandan terangtersebut,adalahposisiyangtepatdimanapadasaatituintensitas keduamedansama.Jikazatyangbersifatoptisaktifditempatkandiantara polarizer dan analizer maka bidang polarisasi akan berputar sehingga posisi menjadiberubah.Untukmengembalikankeposisisemula,analizerdapat diputarsebesarsudutputarandarisampel.Sudutputarjenisialahbesarnya 9 perputaranoleh1,00gramzatdalam1,00mLlarutanyangberadadalam tabung dengan panjang jalan cahaya 1,00 dm, pada temperatur dan panjang gelombangtertentu.Panjanggelombangyanglazimdigunakanialah589,3 nm, dimana 1 nm = 10-9m. Sudut putar jenis untuk suatu senyawa (misalnya pada 25o C) Macam macam polarisasi antara lain, polarisasi dengan absorpsi selektif,polarisasiakibatpemantulan,danpolarisasiakibatpembiasan ganda. 1.Polarisasi dengan absorpsi selektif, dengan menggunakan bahan yang akan melewatkan(meneruskan)gelombangyangvektormedanlistriknya sejajardenganarahtertentudanmenyeraphampirsemuaarahpolarisasi yang lain. 2.Polarisasiakibatpemantulan,yaitujikaberkascahayatakterpolarisasi dipantulkanolehsuatupermukaan,berkascahyaterpanyuldapatberupa cahayatakterpolarisasi,terpolarisasisebagian,ataubahkanterpolarisasi sempurna. 3.Polarisasiakibatpembiasanganda,yaitudimanacahayayangmelintasi mediumisotropik(misalnyaair).Mempunyaikecepatanrambatsama kesegala arah. Sifat bahan isotropik yang demikian dinyatakan oleh indeks biasnyayangberhargatunggaluntukpanjanggelombangtertentu. Pada kristalkristaltertentumisalnyakalsitdankuartz,kecepatancahaya didalamnya tidak sama kesegala arah. Bahan yang demikian disebut bahan anisotropik(tidakisotropik).Sifatanisotropikinidinyatakandengan indeksbiasgandauntukpanjanggelombangtertentu.Sehinggabahan anisotropik juga disebut bahan pembias ganda. Sukrosa(gula)dapatterhidrolisiskarenapengaruhasamatau enzim invertase, membentuk glukosa dan fruktosa. Pada hidrolisis sukrosa terjadipembalikansedut(inversi)daripemutarankananmenjadi pemutarankiri.Sukrosaadalahpemutarankanan(putaranjenis+66,53), glukosa juga pemutaran kanan putaran jenis +52,7), tetapi fruktosaadalah pemutaran kiri (putaran jenis -92,4), daya pemutaran kiri fruktosa ternyata lebih besar dari daya pemutaran kanan glukosa. 10 Sukrosa glukosa+Fruktosa +66,53 +52,7 -92,4 (Sumarno, 1994 : 80) Cara Kerja Polarimeter IV.ALAT DAN BAHAN ALAT : Erlenmeyer1 buah Pipet tetes2 buah Stopwatch1 buah Gelas ukur 10ml1 buahGelas kimia 200ml1 buah Labu ukur 25 ml1 buah Polarimeter dan komponennya BAHAN : Gula pasir 2,5 gram Larutan HCl 2M10 ml Aquades 11 V.ALUR KERJA 2,5 gram Gula pasir -dimasukan dalam labu ukur 25 ml -ditambahkan air sampai tanda batas vol total 25 ml -dikocok sampai larut. Larutan gula 10% Kuvet -dibersihkan -dicuci dengan zat yang akan diukur sudut putarnya Kuvet Bersih -dikeluarkan dari polarimeter -dicuci dengan akuades -dikeringkan -dicuci dengan pelarut -dimasukkan polarimeter -dibaca skalanya Kuvet siap dipakai -ditambahkan lart.gula 10% -Diukur sudut putarnya Hasil Pengamatan 12 VI.PEMBAHASAN Padapercobaanyangbertujuanuntukmenentukanordereaksidarireaksi inversi gula dengan menggunakan alat polarimeter ini, langkah pertamayaitu menimbangsebanyak2,5gramgulapasiryaitusukrosa,kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 ml. Ditambahkan sedikit air ke dalam labu ukurberisisukrosakemudiandikocokhinggalarut,setelahituditambahlagi air hingga mencapai tanda batas. Dalam hal ini akan dihasilkan sampel berupa 10% larutan sukrosa (gula pasir). Selanjutnya terdiri dari beberapa tahap, antara lain adalah sebagai berikut : a.Mempersiapkan apparatus polarimeter. Dalammempersiapkanapparatuspolarimeter,yangpertamakalidilakukan adalah mengeluarkan kuvet dari polarimeter kemudian dicuci dengan aquades sebersihmungkindandikeringkan.Untukmemperkecilkemungkinan kesalahanterjadidalampengamatanmakalebihbaiktabung(kuvet)dibilas denganpelarutyangakandipakaisebagaipelarutzatoptisaktifyangakan dianalisis. Setelah bersih dan dikeringkan, kuvet siap dipakai.b.Menentukan titik nol Dalammenentukantitiknolpelarut,dalampercobaaniniadalahair,yang pertamakalidilakukanadalahmengisikuvetdenganairdengan menggunakanpipetdandiusahakantidakadagelembungudaradalamkuvet yangberisiairtersebut,agarhasilpengamatanyangdiperolehlebihakurat. Kuvetyangberisiairdimasukkankedalampolarimeter,lalumencaricahaya gelapterangyangditunjukkanpadapolarimeter.Setelahditemukancahaya gelapterang,kemudianmelihatskalayangditunjukkanpadapolarimeter. Pada pengamatan ini diketahui putaran yang diamati adalah 0o. c.Menentukan sudut putar jenis sampel Padapenentuansudutputarjenissampel,pertamamengeluarkankuvetyang berisiairkemudiandikosongkandandiisilagidenganlarutangula10%. Kuvetyangtelahberisilarutangula10%,dimasukkankedalampolarimeter kemudiandiamaticahayagelapterangnyadandilihatskalanya.Dari pengamataninidiketahuiputaranyangdiamati.Kemudianmenghitungsudut 13 putarjenissampel(),yangdiperolehdariperbedaanskalapengukurantitik nol air dan sudut putar larutan gula 10% : 7,9o 0o = 7,9o Dengan menggunakan rumus : [] = ) ( mol per gram kadar dm dalam tabung panjangdiamati yang putaran = 1 , 0 13 , 19 , 7 = 69,91 Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa sudut putar sukrosa sebesar 69,91o, sudut putar yang kami peroleh berbeda dengan sudut putar sukrosa sesuai teori yaitusebesar66,5o.Halinikemungkinanterjadikarenakurangtelitidalam menggunakanpolarimeter,yaitupadasaatmenentukancahayagelapterang yangnampakpadapolarimeteryangmenyebabkanputaranyangdiamati kurang tepat sehingga diperoleh sudut putar yang berbeda dengan teori. d.Menentukan sudut putar sampel dari waktu ke waktuDalammenentukansudutputarsampeldariwaktukewaktu,pertamaadalah mengosongkankuvetkemudianmengisidenganlarutanyangdibuatdengan caramencampurkan25mllarutangula10%dengan10mllarutanHCl2N. PenambahanHCladalahsebagaikatalisyangdapatmempercepatreaksi terurainyasukrosamenjadiglukosadanfruktosa,dimanapadaakhirreaksi akanterbentukkembali.Kemudiankuvetyangberisicampuranlarutangula danHCldimasukkankedalampolarimeterdanmelakukanpengamatansudut putar dari waktu ke waktu yaitu pada waktu : 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50,55dan60menit.Padapercobaaninitidakdilakukanpengamatanpada interval waktu 24 jam. Selanjutnyadisiapkanapparatuspolarimeter.Kuvetdikeluarkandaridalam bakpolarimeteruntukdilakukanpencucianhinggabersihsertadikeringkan. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan, maka lebih baik kuvet 14 dibilasdenganpelarutyangakandipakaisebagaipelarutzatoptisaktifyang akan dianalisis.Agarmendapathasilyangakurat,kuvetdiisihinggatidakadagelembung udaradidalamnya.Kuvetdiisilarutansampaitandabatasbawah,alat polarimeterjugadiarahkanpadasumbercahayayangterangagarpadaalat polarimeterdapatterlihatbatasterangdangelap.Selanjutnyaadalah menentukantitiknolpelarutairyangpastiakandidapatkanputaranoptik sama dengan nol. Kemudian dilakukan pengukuran sudut sampel yaitu larutan gula 10%, tetapi sebelumnya kuvet dibilas terlebih dahulu dengan larutan gula 10%danakandidapatskala.Nilaiskalayangdidapatdapatdigunakanuntuk menghitung nilai o dengan menggunakan rumus berikut : ||( ) /putaran yang diamatipanjang tabung dalamdm kadar gr mLo = Misalnya, diketahui panjang tabung 1,1 dm ; kadar 0,1 gr/ml; serta nilai skala larutan gula yang didapat sebesar 6,6. Sehinggadapatdihitungnilaiodarilarutangula10%(0menit)sebagai berikut: | | 9 , 1101 , 0 1 , 12 , 12= =xoMaka didapat [] sebesar 110,9o. Selanjutnyayaitu dilakukan pengukuran sudut putar dari waktu ke waktu dengan membuat campuran 25 ml larutan sukrosa dengan 10 ml larutan HCl2N.Tujuandarihaliniialahuntukmengetahuireaksihidrolisisyang terjadi pada gula dengan menggunakan suatu asam (HCl) sebagai katalis. Setelahitu,putaranoptikdiukurmenggunakanpolarimeterdengancara yang sama dengan sebelumnya ketika mengukur putaran optik larutan blanko. Pengamatan sudut putar dilakukan dari waktu ke waktu yaitu 5, 10, 15, 20, 25, 30,35,40,45,50,55,60menitdansetelah24jam.Terjadinyareaksi hidrolisissukrosamenjadiglukosadanfruktosaditandaidengansemakin turunnilaiputaranoptikdariwaktukewaktu.Padasukrosayangmemiliki putaran optik +66o jika terhidrolisis akan terdapat campuran D-Glukosa dan D-15 Fruktosa dalam jumlah yang sama, dan rotasi optiknya berubah tanda menjadi [o ]=-20o.HalinidisebabkanolehcampurankesetimbangananomerD-glukosa (o dan | ) mempunyai rotasi +52o, tetapi anomer fruktosa mempunyai rotasinegatifyangkuatyaitu[o ]=-92o,karenahidrolisissukrosamenukar (=invert) tanda rotasi optik. Reaksi inversi gula : C12H22O11 + H2O C6H12O6+ C6H12O6 Reaksi ini disebut juga orde reaksi satu pseudo. Ordereaksidariinversigulamerupakanordekesatu.Padareaksiinilaju reaksi hanya tergantung pada satu kosentrasi saja yaitu [C12H22O11] sedangkan H2O tidak berpengaruh dalam reaksi tersebut. Jikahasildaripercobaansesuaidenganteorimenghasilkandatasebagai berikut: Waktu (menit)skala 0+12,2110,90 5+10,797,87 10+9,586,37 15+8,476,22 20+7,467,27 25+6,559,36 30+5,852,39 35+5,146,23 40+4,540,80 45+3,936,01 50+4,031,77 55+3,128,04 60+2,724,74 setelah 24 jam+ 1,110 16 ta(a-x)(a-x)2ln(a-x)1/(a-x)1/2(a-x)2 0110,95110,997,879578,53694,5836 0,0102176364789,26845 10110,986,377459,77694,4586 0,0115780943729,88845 15110,976,225809,48844,3336 0,0131199162904,7442 20110,967,274525,25294,2087 0,0148654682262,62645 25110,959,363523,60964,0836 0,0168463611761,8048 30110,952,392744,71213,9587 0,0190876121372,35605 35110,946,232137,21293,8336 0,0216309761068,60645 40110,940,81664,643,70868 0,024509804832,32 45110,936,011296,72013,5838 0,027770064648,36005 50110,931,771009,33293,4585 0,031476235504,66645 55110,928,04786,24163,3336 0,035663338393,1208 60110,924,74612,06763,2084 0,040420372306,0338 Datatersebutdapatdigunakanuntukmencarinilaikdenganintegralmetode grafik maupun non grafik sebagai berikut. A.METODE INTEGRAL GRAFIK Orde 1 : Hubungan antara ln(a-x) terhadap waktu. y = -0,025x + 4,708 R = 1 0123450 20 40 60 80ln (a-x) waktu (t) Grafik Orde 1 Grafik Orde 1Linear (Grafik Orde 1)17 Orde 2: Hubungan antara 1/(a-x) terhadap waktu. Orde 3: Hubungan antara 1/2(a-x)2 terhadap waktu. Dariketigagrafikdiatas,diketahuibahwayangpalingmemenuhi syarat ialah grafik pada orde 1 ditinjau dari nilai gradien(m) menunjukkan nilaiksertanilaiR2adalahsamadengan1.Sehinggadalamhalini diketahui dari grafik didapatkan harga k sebesar0,025 dan orde reaksinya adalah satu. Sehingga persamaan laju inversi gula ini adalah: ln (a-x) = 1 0,025tdanv = 0,025 [x] Dengan menggunakan formula differensial untuk ( )dxk a xdt = y = 0.0005x + 0.0048 R = 0.9653 00.0050.010.0150.020.0250.030.0350.040.0450 20 40 60 801/(a-x) Waktu (t) Grafik Orde 2 Grafik Orde 2Linear (Grafik Orde 2)y = -75.042x + 4153.4 R = 0.88 -100001000200030004000500060000 20 40 60 801/(a-x)2 Waktu (t) Grafik Orde 3 Grafik Orde 3Linear (Grafik Orde 3)18 Maka didapat rumus tetapan laju k bagi inversi gula, yaitu:( )lnaa xkt=Dimana, k=tetapan konsentrasi laju reaksi a =konsentrasi mula-mula (a-x)=konsentrasi setiap reaksi t=waktu Sehinggadapatdihitungkonstantaatautetapankonsentrasilajureaksigula tiap 5 menit. B.METODE INTEGRAL NON GRAFIK Orde 1. Untuk mencari harga k dapat digunakan rumus : ( )( )lnlnakta xaa xkt== t = 5 menit 025 , 051331 , 1587 , 979 , 110ln11= ==kk t = 10 menit 025 , 052840 , 1537 , 869 , 110ln11= ==kk t = 15 menit 025 , 0545499 , 1522 , 769 , 110ln11= ==kk t = 20 menitt =25 menitt =30 menit 19 025 , 056487 , 1522 , 769 , 110ln11= ==kk 025 , 058682 , 1536 , 599 , 110ln11= ==kk 025 , 051170 , 2539 , 529 , 110ln11= ==kk t =35 menit 025 , 053988 , 2523 , 469 , 110ln11= ==kk t =40 menit 025 , 057182 , 258 , 409 , 110ln11= ==kk t =45 menit 025 , 050802 , 3501 , 369 , 110ln11= ==kk t =50 menit 025 , 0549 , 3577 , 319 , 110ln11= ==kk t =55 menit 025 , 05955 , 3504 , 289 , 110ln11= ==kk t =60 menit 025 , 054816 , 4574 , 249 , 110ln11= ==kk Dariperhitunganmenggunakanrumusorde1tersebutdihasilkannilaik yangsamaataukonstan.Halinimembuktikanbahwaordereaksiinversi gula adalah 1. VII.KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah : -Padapercobaaniniterjadihidrolisisgulamenjadiglukosadanfruktosa ditandaidengansudutputardariwaktukewaktumenurunsecaraberturut turut.20 -Padapercobaaniniordereaksiyangterjadiadalahordereaksisatu(pseudo) karenalajureaksihanyatergantungpadasatukosentrasisajayaitu [C12H22O11] sedangkan H2O tidak berpengaruh dalam reaksi tersebut.