makalah isac unpar trisakti rev

9
ANALISIS STATISTIKA PASOKAN BERAS KE PASAR INDUK BERAS CIPINANG JAKARTA Dedy Sugiarto 1 , Dadang Surjasa 1 , Binti Solihah 2 , Nirdukita Ratnawati 3 . 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti 2 Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti 3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti [email protected] , [email protected] Abstrak DKI Jakarta memiliki permasalahan jumlah penduduk yang besar namun lahan pertanian yang tersedia sangat kurang. Akibatnya sebagian besar kebutuhan pangan terutama beras dipasok dari daerah-daerah lain yang merupakan sentra produksi beras terutama dari wilayah Kabupaten Cirebon, Karawang dan Bandung. Makalah ini menyajikan potret pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta menggunakan beberapa metode statistika deskriptif serta metode peramalan. Hasil plot grafik pasokan menunjukkan bahwa pasokan beras dari masing-masing wilayah memiliki pola yang mirip yaitu tinggi pada sekitar bulan Maret-April (musim panen pertama) serta bulan September- Oktober (musim panen kedua) serta masa paceklik pada sekitar bulan Desember-Februari. Namun demikian pola Karawang dan Cirebon lebih mirip satu sama lain bila dibandingkan dengan Bandung. Hal ini dikarenakan Karawang dan Cirebon sama-sama memiliki karakteriktik adanya adanya panen raya. Hal ini berbeda dengan Bandung yang tidak mengenal istilah panen raya. Kata Kunci : beras, kestabilan pasokan, panen raya I. Pendahuluan Kebutuhan beras yang sangat besar pada suatu daerah namun tidak didukung langsung oleh produksi beras secara mandiri juga menjadi suatu permasalahan tersendiri yang menuntut peran serta pelaku rantai pasok untuk bekerja secara efektif dan efisien. Situasi seperti ini terjadi di DKI Jakarta, dimana pasokan beras sebagian besar berasal dari luar propinsi DKI. Rantai pasok beras di Provinsi DKI Jakarta sebagian besar melewati Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran situasi pasokan beras yang masuk ke PIBC 1

Upload: faishal-makarim-kamali

Post on 08-Nov-2015

258 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

peramalan pasokan beras

TRANSCRIPT

ANALISIS STATISTIKA PASOKAN BERAS KE PASAR INDUK BERAS CIPINANG JAKARTADedy Sugiarto1, Dadang Surjasa1, Binti Solihah2 , Nirdukita Ratnawati3.

1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti2 Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas [email protected] , [email protected] Jakarta memiliki permasalahan jumlah penduduk yang besar namun lahan pertanian yang tersedia sangat kurang. Akibatnya sebagian besar kebutuhan pangan terutama beras dipasok dari daerah-daerah lain yang merupakan sentra produksi beras terutama dari wilayah Kabupaten Cirebon, Karawang dan Bandung. Makalah ini menyajikan potret pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta menggunakan beberapa metode statistika deskriptif serta metode peramalan. Hasil plot grafik pasokan menunjukkan bahwa pasokan beras dari masing-masing wilayah memiliki pola yang mirip yaitu tinggi pada sekitar bulan Maret-April (musim panen pertama) serta bulan September-Oktober (musim panen kedua) serta masa paceklik pada sekitar bulan Desember-Februari. Namun demikian pola Karawang dan Cirebon lebih mirip satu sama lain bila dibandingkan dengan Bandung. Hal ini dikarenakan Karawang dan Cirebon sama-sama memiliki karakteriktik adanya adanya panen raya. Hal ini berbeda dengan Bandung yang tidak mengenal istilah panen raya. Kata Kunci : beras, kestabilan pasokan, panen rayaI. Pendahuluan

Kebutuhan beras yang sangat besar pada suatu daerah namun tidak didukung langsung oleh produksi beras secara mandiri juga menjadi suatu permasalahan tersendiri yang menuntut peran serta pelaku rantai pasok untuk bekerja secara efektif dan efisien. Situasi seperti ini terjadi di DKI Jakarta, dimana pasokan beras sebagian besar berasal dari luar propinsi DKI. Rantai pasok beras di Provinsi DKI Jakarta sebagian besar melewati Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran situasi pasokan beras yang masuk ke PIBC menggunakana teknik-teknik analisis statistika. Hasilnya diharapkan dapat menjadi input bagi para pelaku rantai pasok beras DKI Jakarta serta Pemerintah Daerah dalam rangka peningkatan kinerja rantai pasok serta peningkatan ketahanan pangan propinsi.II. Tahapan Penelitian

Penelitian terbagi atas beberapa tahapan.Descriptive Statistics: Total

Variable N Mean SE Mean StDev CoefVar Minimum Q1 Median Q3

Total 30 70203 1651 9046 12,88 48322 65221 69438 74970

Variable Maximum

Total 89596

Descriptive Statistics: Karawang; Cirebon; Bandung; Cianjur; Banten; ...

Variable N Mean SE Mean StDev CoefVar Minimum Q1 Median Q3

Karawang 30 16483 836 4580 27,79 7114 13088 16670 20633

Cirebon 30 20506 847 4637 22,61 10383 17059 21340 23561

Bandung 30 7615 278 1524 20,01 4273 6604 7423 8994

Cianjur 30 432,7 21,9 119,9 27,71 226,0 327,3 427,5 522,0

Banten 30 213,3 41,1 225,0 105,49 0,0 34,5 117,0 324,5

Jateng 30 11461 1003 5491 47,91 2412 6742 12064 16299

Jatim 30 2230 324 1772 79,47 55 686 1854 3425

Gdg.Jkt 30 3434 414 2267 66,02 280 1592 3065 5674

Ex Bulog 30 7203 1890 10352 143,70 0 191 2700 8435

Anpu 30 624 149 818 131,14 55 150 377 782

Variable Maximum

Karawang 23708

Cirebon 27555

Bandung 10364

8

_1444778283

_1444810319

_1444820780

_1444820978

_1444820897

_1444820659

_1444791383

_1444809913

_1444778518

_1444777201

_1444777927

_1444778122

_1444777814

_1444777128