makalah kelompok v

Upload: endryawan

Post on 14-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

elastisitas transmisi harga

TRANSCRIPT

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN DARURAT KERACUNAN

Oleh : Kelompok VErdiyanto9113129061.0040Saiful 9113129061.0006Watiani9113129061.0020Monika9113129061.0064

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKATJURUSAN EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIKASEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AVICENNAKENDARI2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.,Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat kesehatan yang diberikan sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Mata kuliah Epidemiologi Kesehatan Darurat yang diberikan oleh Dosen mata kuliah bersangkutan mengenai Keracunan. Tak lupa juga shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya.Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.Billahifii sabililhaq fastabiqulkhairatWassalamualaikum Wr, Wb.

Kendari 7 November 2014Penyusun

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR ,....................................................................................................... !DAFTAR ISI ,......................................................................................................................... !!

BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ,.................................................................................................... 1B. Rumusan Masaalah ,................................................................................................. 2C. Tujuan dan Manfaat ,................................................................................................ 2

BAB II. PEMBAHASANA. Definisi Keracunan ,....................................................................................................B. Keracunan dari aspek epidemiologi ,...........................................................................C. Penyebab keracunan ,..................................................................................................D. Dampak keracunan ,....................................................................................................E. Upaya penanggulangan ,..............................................................................................F. Upaya Pencegahan ,.....................................................................................................

BAB III. PENUTUPA. Kesimpulan ,........................................................................................................... B. Saran ,..................................................................................................................... Daftar Pustaka ,................................................................................................................

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGManusia hidup tidak bisa hidup secara sendiri sendiri karena manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain untuk mempertahankan hidup. selain itu manusia juga tidak lepas dari barang barang kabutuhan seperti makanan, minuman, alat transfortasi dan lain - lain yang dapat membantu menjalani kehidupannya. Penggunaan barang barang kebutuhan tersebut memang sangat membantu kelangsungan hidup manusia namun di sisi lain barang barang tersebut juga memiliki dampak dampak negatif bagi kehidupan manusia.Dampak negatif yang sering dialami oleh manusia ialah terganggunya kesehatan fisik. Ketika kesehatan tubuh manusia telah terganggu maka dalam menjalani aktivitas sehari hari juga akan terganggu. Ketergangguan aktivitas manusia ini disebebkan oleh manusia itu sendiri yang belum atau tidak memahami dampak negatif dari penggunaan, pemanfaatan dan pengelolaan barang barang kebutuhan sehari hari. Penggunaan serta pemanfaatan yang tidak sesuai dan berlebihan maka akan menimbulkan racun dari barang barang kebutuhan tersebut.Racun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa ( Ircham Machfoed, dkk, 2012:87). Sedangkan menurut Menurut Taylor, Racun adalah setiap bahan atau zat yang dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan penyakit dan kematian. Dari zat zat racun ini lah yang akan menyebabkan keracunan pada manusia.Keracunan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau makanan kedalam tubuh melalui berbagai cara, seperti melalui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit (Iskandar Junaidi, 2011:55). Di Indonesia sering terjadi kasus keracunan, mulai dari keracunan makanan, zat kimia hingga keracunan gas. Tidak jarang kasus keracunan ini berujung pada kematian. Ketidaktahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama pada kasus keracunan juga menjadi salah satu penyebab kematian tersebut.Untuk mengatasi dan membatu korban yang keracunan kita harus mengetahui keracunan yang dialami oleh korban dan gejala gejala yang ditunjukan oleh korban serta penanganan pertamanya. Karena keracunan dapat meimbulkan dampak yang berbahaya bagi keehatan hingga bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang tepat dalam kasus keracunanan sangat penting untuk mnecegah terjadinya korban jiwa

B. RUMUSAN MASAALAH1. Definisi Keracunan ?2. Keracunan dar Aspek Epidemiologi ?3. Penyebab Keracunan ?4. Dampak yang ditimbulkan dari keracunan ?5. Upaya penanggulangan keracunan ?6. Pencegahan keracunan ?

C. TUJUANDari makalah ini diharapkan kita mampu mengetahui ;1. Definisi Keracunan.2. Keracunan dar Aspek Epidemiologi.3. Penyebab Keracunan.4. Dampak yang ditimbulkan dari keracunan.5. Upaya penanggulangan keracunan.6. Pencegahan keracunan.

BAB IIPEMBAHASAN

A. DEFINISIIstilah racun bersinonim dengan kata toksin dan bisa, namun memiliki definisi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Kata "toksin" didefinisi sebagai racun yang dihasilkan dari proses biologi, atau sering disebut sebagai biotoksin. Sementara, bisa didefinisikan sebagai cairan mengandung racun yang disekresikan atau dihasilkan oleh hewan selama proses pertahanan diri atau menyerang hewan lain dengan gigitan maupun sengatan. Racun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa ( Ircham Machfoed, dkk, 2012:87). Racun dapat berupa obat yang diminum dengan dosis yang berlebihan, seperti misalnya obat penghilang rasa nyeri dan pusing yang banyak dijual ditoko obat bebas, obat tidur dan lain-lainnya. Bisa juga zat-zat kimia seperti obat pemati serangga, cairan pembersih rumah tangga atau terkena serangan gigitan ular, serangga, atau terhisap gas-gas melalui paru-paru, pestisida yang terserap melalui pori-pori kulit dan lain-lain. Dalam sebuah buku forensik medis yang ditulis oleh JL Casper, racun diklasifikasikan menjadi 5 golongan, yaitu:a. Racun iritan, yaitu racun yang menimbulkan iritasi dan radang. Contohnya asam mineral, fungi beracun, dan preparasi arsenik. b.Racun penyebab hiperemia, racun narkotik, yang terbukti dapat berakibat fatal pada otak, paru-paru, dan jantung. Contohnya opium, tembakau, konium, dogitalis, dan lain lain. c. Racun yang melumpuhkan saraf, dengan meracuni darah, organ pusat saraf dapat lumpuh dan menimbulkan akibat yang fatal seperti kematian tiba-tiba. Contohnya asam hidrosianat, sianida seng, dan kloroform.d. Racun yang menyebabkan marasmus, biasanya bersifat kronis dan dapat berakibat fatal bagi kesehatan secara perlahan. Contohnya bismut putih, asap timbal, merkuri, dan arsenik. e. Racun yang menyebabkan infeksi (racun septik), dapat berupa racun makanan yang pada keadaan tertentu menimbulkan sakit Pyaemia (atau pyemia) dan tipus pada hewan ternak. Keracunan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat atau makanan kedalam tubuh melalui berbagai cara, seperti melalaui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit (Iskandar Junaidi, 2011:55).

B. KERACUNAN DARI ASPEK EPIDEMIOLOGIBeberapa penyakit yang disebabkan keracunan pangan seringkali dianggap sakit ringan seperti sakit perut, muntah dan acap kali dapat sembuh tanpa perawatan maupun pengobatan sehingga orang tidak berobat ke puskesmas atau rumah sakit. Selain itu, keracunan yang bersifat sporadik cenderung tidak dilaporkan. Sebenarnya pelaporan keracunan pangan sangat penting untuk mengetahui status keamanan pangan suatu negara. Yang lebih penting lagi adalah tindak lanjut pelaporan yakni investigasi keracunan pangan, yang hasil investigasinya semestinya dapat digunakan untuk penanggulangan keracunan, penetapan penyebab keracunan dan pencegahan keracunan serupa di masa yang akan datang.Investigasi keracunan yang baik seyogyanya tidak berhenti pada adanya tindakan medis untuk menanggulangi korban, akan tetapi terutama ditujukan pada penemuan penyebab keracunan dengan menggunakan informasi dan pendekatan epidemiologi : Dimana kejadian tersebut Siapa yang terkena Apakah bahan penyebab keracunan Apa dan berapa jumlah cemaran atau bahaya ( hazard ) yang menyebabkan keracunan Kapan keracunan terjadi Mengapa bahan cemaran tersebut terdapat dalam bahan pangan. Untuk itu, investigasi harus dilakukan terhadap korban keracunan, sample makanan yang tersedia, sample klinis yang dikumpulkan dari penderita dan dilanjutkan kepada tempat atau lokasi ( premises ) dimana bahan pangan tersebut diolah. Untuk melakukan investigasi yang tuntas diperlukan suatu sistem investigasi yang baik yang didukung oleh sumber daya manusia maupun laboratorium yang baik. Investigasi yang baik akan memberikan hasil investigasi yang bermakna sehingga dapat dikonmfirmasi penyebab keracunan dan kesalahan penanganan yang menyebabkan terjadinya keracunan sehingga dapat digunakan sebagai pedoman untuk memperbaiki suatu proses maupun suatu kebijakan umum tentnagn penanganan atau pengolahan pangan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

C. PENYEBAB KERACUNANBerikut beberapa macam tentang penyebab keracunan ; 1. Keracunan Obat-obatanBisa karena kesalahan pada dosis pemberian atau cara penggunaan yang tidak benar sehingga menyebabkan keracunan obat.

2. Keracunan Bahan kimiaContoh bahan kimia yang paling sering menjadi penyebab keracunan di indonesia seperti insektisida yang kurang hati-hati Sehingga beresiko terjadinya keracunan zat kimia.

3. Keracunan makananBanyak juga jenis-jenis makanan yang bisa menyebabkan keracunan, salah satunya adalah sianida yang terdapat pada singkong, atau ichtyosarcotoxion pada ikan dan juga singkong yang bisa menyebabkan penyumbatan pada tubuli ginjal sehingga menimbulkan hematuria dan anuria.

4. Keracunan bakteri atau jamurcontohnya seperti Toksin botulinus yang terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, atau pun enterotoksin yang terdapat pada makanan-makanan yang sudah basi.

5. Accidental PoisoningIni merupakan keracunan yang terjadi karena tanpa disengaja atau pun akibat kecelakaan, Jenis Keracunan ini biasa terjadi pada anak-anak balita yang sering memasukkan benda-benda yang dijumpainya kedalam mulut.

D. DAMPAK KERACUNANDampak dari Racun dapat berefek dalam jangka panjang maupun cepat, tergantung dari tingkat bahaya bahan paparan racun. Berikut beberapa dampak yang ditimbulkan dari racun :1. Tingkat Kesadaran penderita KeracunanTingkat Kesadaran merupakan Petunjuk penting untuk mengetahui beratnya keracunan yang dialami oleh penderita. derajat tingkat keracunan didalam toksikologi dibagi dalam beberapa tingkat berdasarkan kesadaran pasien :Keracunan Tingkat 1 : penderita mengantuk tetapi masih sadar dan mudah di ajak berbicaraKeracunan Tingkat 2 : Penderita dalam keadaan sopor, tetapi dapat dibangunkan dengan rangsangan minimal seperti panggilan atau digoyangkan lengannya.Keracunan Tingkat 3: Penderita dalam keadaan soporkoma dan hanya bereaksi terhadap rangsangan maksimal seperti dengan menggosok tulang dada dengan keras menggunakan kepalan tangan.Keracunan Tingkat 4 : Penderita dalam keadaan koma dan tidak ada reaksi sedikitpun terhadap rangsangan seperti diatas. ini merupakan tingkat yang lebih parah dan mengancam keselamatan jiwa.2. Gejala Respirasi penderita keracunanPada banyak kasus keracunan seringkali adanya hambatan pada jalan nafas yang dapat menyebabkan kematian, ini merupakan hal yang wajib dan salah satu cara menolong orang keracunan yaitu dengan memastikan jalan nafas tetap terbuka dan bersihkan/ keluarkan / bebaskan jalan nafas nya jika memang ada hambatan. 3. Tekanan darah dan jantung penderita keracunanSyok terjadi karena depresi dan berkurangnya curah jantung dan terkadang berhentinya denyut jantung4. Sebagian penderita keracunan mengalami kejangKejang ini merupakan pertanda terhadap adanya respon dari SSP atau medula spinalis atau Hubungan saraf-saraf otot. Selain itu beberapa gejala keracunan yang lain adalah Retensio urin, Diare, Mual-muntah dan adanya kerusakan ginjal dan hati yang dibuktikan dengan tes laboratorium.E. UPAYA PENANGGULANGANUntuk mengatasi dan membatu korban yang keracunan kita harus mengetahui keracunan yang dialami oleh korban dan gejala gejala yang ditunjukan oleh korban serta penanganan pertamanya. Karena keracunan dapat meimbulkan dampak yang berbahaya bagi keehatan hingga bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu, pertolongan pertama yang tepat dalam kasus keracunanan sangat penting untuk mnecegah terjadinya korban jiwa.1. Carilah racun tersebut, apakah itu obat atau bahan berbahaya lainnya. Mengenali racun adalah langkah awal untuk mendapatkan obat penawar yang tepat.2. Panggil dokter atau Anda yang segera pergi ke dokter atau rumah sakit, dan beritahukan kepada dokter tersebut semua kronologis keracunan tersebut dengan detail -detail tentang penyebab atau semua hal terkait keracunannya, bukan berarti Anda harus berbicara panjang lebar-. Jangan lupa bawa juga jenis racunnya di dalam wadah atau kemasan aslinya.3. Obat penawar racun universal. Netralkan racun itu jika Anda sudah mengetahui jenis racun yang apa penyebabnya. Bila Anda tidak mengetahui jenis racunnya, gunakan obat penawar racun universal (penawar racun untuk semua). Jenis obat penawar racun universal saat ini sudah banyak, namun ada baiknya Anda menemui dokter Anda untuk mendapatkan obat penawar racun universal apa yang bisa Anda simpan dirumah4. Suruh si korban muntah Baringkan si anak pada lutut Anda dengan kepalanya di bawah dan letakkan jarimu di belakang kerongkongannya agar ia muntah. Untuk anak yang sudah besar atau orang dewasa, berilah satu atau dua gelas susu atau putih telur. Jika tidak memungkinkan mendapatkan susu atau putih telur, gunakan air putih yang sudah dicampur dengan garam minimal 1 sendok teh. Ini akan menambah kecenderungan untuk muntah.

F. UPAYA PENCEGAHAN1. Buang semua obat lama. Sebaiknya hanya simpan obat-obat yang baru. Namun bila obat baru tersebut juga tidak jelas etiket atau kegunaannya, lebih baik di buang.2. Bacalah etiket dengan hati-hati.Sebelum memakai suatu obat, bacalah etiketnya dengan benar. Bila dirasa tulisan pada etiketnya tidak jelas, lebih baik tidak digunakan.3. Cuci dengan baik semua buah dan sayuran sebelum dikonsumsi. Banyak bahan berbahaya yang telah disemprotkan pada buah dan sayuran selama masa penanamannya guna melindunginya dari serangan serangga dan hama lainnnya. Racun-racun ini harus dihilangkan sebelum Anda mengkonsumsinya.4. Semprot nyamuk (serangga) Hendaknya hanya dipakai di dalam kamar yang cukup ventilasinya dan jangan menghirup uapnya. Jangan gunakan semprot nyamuk beracun di dekat makanan atau di dekat tempat makan. Ada baiknya dalam menyemprot memakai masker dan harus tidak ada orang lain di ruangan yang disemprot. Ini semua untuk menghindari keracunan.5. Jangan menyimpan racun dengan makanan di tempat yang sama.Hal keliru yang sering ditemui dimasyarat, ditemui, ketika kulkas (lemari pendingin) dibuka, akan kita ditemui berbagai bahan makanan dan racun (bahan kimia) disitu, termasuk obat. Orang dewasa saja bisa salah apalagi anak-anak. Ada baiknya setiap rumah tangga memiliki dua lemari pendingin, yang satu khusus bahan makanan, dan yang satu lagi khusus obat-obatan. Sebaiknya lemari untuk obat selalu aman dari jangkauan anak-anak.6. Pendidikan.Bila anak Anda sudah cukup besar atau sudah mengerti, berilah pengertian kepada mereka tentang bahayanya mengkonsumsi sesuatu yang tidak jelas, termasuk jajanan di sekolahnya. Juga jelaskan bahwa sayuran dan buah-buahan juga bisa berbahaya bila tidak ditangani dengan baik. Dan berikan nasihat-nasihat bermanfaat lainnya kepada mereka, tapi jangan sampai membuat mereka takut. Jika anak Anda memiliki kepercayaan terhadap Anda, biasanya ia akan mengikuti nasihat yang Anda berikan.

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANRacun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa ( Ircham Machfoed, dkk, 2012:87). Racun dapat berupa obat yang diminum dengan dosis yang berlebihan, seperti misalnya obat penghilang rasa nyeri dan pusing yang banyak dijual ditoko obat bebas, obat tidur dan lain-lainnya. Bisa juga zat-zat kimia seperti obat pemati serangga, cairan pembersih rumah tangga atau terkena serangan gigitan ular, serangga, atau terhisap gas-gas melalui paru-paru, pestisida yang terserap melalui pori-pori kulit dan lain-lain. Investigasi keracunan yang baik seyogyanya tidak berhenti pada adanya tindakan medis untuk menanggulangi korban, akan tetapi terutama ditujukan pada penemuan penyebab keracunan dengan menggunakan informasi dan pendekatan epidemiologi : Dimana kejadian tersebut Siapa yang terkena Apakah bahan penyebab keracunan Apa dan berapa jumlah cemaran atau bahaya ( hazard ) yang menyebabkan keracunan Kapan keracunan terjadi Mengapa bahan cemaran tersebut terdapat dalam bahan pangan. Diantara penyebab keracunan adalah Keracunan Obat-obatan, Keracunan Bahan kimia, Keracunan makanan, bakteri atau jamur, dan Accidental PoisoningPenyakit akibat makanan tercemar patogen umumnya ditandai dengan terganggunya fungsi-fungsi saluran pencernaan. Gejala yang lazim muncul adalah diare.

B. SARANOleh karena itu penting bagi pemerintah agar memiliki tim investigasi yang handal yang dilengkapi dengan sumberdaya yang memadai, sistem kerjasama yang baik dengan pihak pihak pos untuk memberi prioritas pengiriman sampel keracunan serta dengan pihak kepolisian agar penanganan sampel keracunan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, tim humas yang dapat terus memberi penjelasan secara transparan kepada publik serta publikasi ilmiah tentang kasus-kasus keracunan yang terjadi agar dijadikan bahan pembelajaran bagi industri pangan dan para peneliti.Demikian makalah ini dibuat sebagai bahan referensi bagi pembaca semoga bermanfaat bagi kita semua khususnya buat kami sendiri.

DAFTAR PUSTAKAhttp://Laboratory-Makalah-Investigasi-Wabah-KLB-Keracunan-Makanan.htmhttp://elib.fk.uwks.ac.id/jurnal/judul/136