makalah hepatitis

Download Makalah Hepatitis

If you can't read please download the document

Upload: eloxs-la-tahzan

Post on 07-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATITISNs. Ana Fitriana Nusantara,.S.Kep

Kelompok :

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSTIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONGPAJARAKAN PROBOLINGGO2012-2013

KATA PENGANTARAssalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur Alhamdulillah pada Allah swt atas bimbingan dan pertolongan-Nya sehingga makalah system pencernaan (Hepatitis) ini dapat disusun. Dan semoga sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman terang akan pengetahuan seperti saat ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :Ketua Yayasan Pesantren Zainul Hasan Genggong KH. Moch. Hasan Mutawakkil Alaallah, SH. MM.Direktur STIKES Hafshawati Zainul Hasan Genggong yaitu: Ns. Titik Suhartini, S.Kep. M.Kep.Ketua program studi S1 keperawatan STIKES Hafshawati Zainul Hasan genggong yaitu: Ns. Iin Aini Isnawati, S.kep.M kepDosen pembimbing mata kuliah Sistem pencernaan yaitu: Ns. Ana Fitriana Nusantara,.S,Kep.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Dengan disusunnya makalah ini yang berjudul Hepatitis diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan menambah pengetahuan bagi pembaca. Makalah ini masih jauh dalam kesempurnaan, untuk itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca terutamanya dosen pembimbing.Wassalamualaikum Wr. Wb.

DAFTAR ISILembar JudulKata PengantarDaftar IsiBAB I PENDAHULUANLatar Belakang Rumusan MasalahTujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN2.1 Pengertian2.2 Insiden2.3 Etiologi2.4 Klasifikasi2.5 Manifestasi Klinis2.6 Pemeriksaan penunjang2.7 pemeriksaan diagnostic2.8 Patofisiologi2.9 Komplikasi2.10 Penatalaksanaan BAB III ASUHAN KEPERAWATAN3.1 Asuhan KeperawatanBAB IV PENUTUP4.1 Kesimpulan4.2 Saran.DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangHepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)

Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.Rumusan MasalahBagaimana asuhan keperawatan pada pasien hepatitis ?1.3 Tujuan 1.3.1Tujuan Umum yaitu:Mahasiswa keperawatan mampu memahami hepatitis dan asuhan keperawatan yang berkaitan dengan hepatitis dengan baik.

1.3.2Tujuan Khusus.Mahasiswa mampu menjelasakan pengertian hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan etiologi hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan Manifestasi klinis hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan patofisiologi hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan pemeriksaan penunjang hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan komplikasi hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan penatalaksanaan hepatitisMahasiswa mampu menjelasakan Asuhan Keperawatan pada pasien hepatitis

ManfaatTeoritis

Mahasiswa dapat mengetahui tentang penyakit hepatitisMahasiswa dapat memahami tentang tanda dan gejala hepatitisMahsiswa dapat mengetahui tentang penatalaksanaan hepatitis

Klinik

Mahasiswa dapat melakukan dan mempraktekkan asuhan keperawatan pada penyakit hepatitis dengan baik dan benar.

BAB 2PEMBAHASANPengertianHepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)Hepatitis merupakan infeksi sistemik oleh virus nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis. Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati yang memberikan gejala klinis yang khas, yaitu: badan lemah, kencing berwarna seperti air the pekat,mata dan seluruh badan menjadi kuning. Dan penyakit ini mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan biasanya menyebabkan penderitanya absent dari sekolah atau pekerjaanya untuk waktu yang lama. (Smeltzer, 2001)Hepatitis adalah peradangan pada hati atau infeksi pada hati (Elizabeth J. Corwin, 2001). Hepatitis ada yang akut dan ada juga yang kronik. Hepatitis akut adalah penyakit infeksi akut dengan gejala utama yang berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada jaringan hati (Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid I). Hepatitis kronik adalah suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi yang ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan nekrosis pada hati yang berlangsung terus-menerus tanpa penyembuhan dalam waktu palaing sedikit 6 bulan (Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi 3).InsidenMenurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan menjadi penting.Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)Etiologi

Type AType BType CType DType EMetode Transmisi

Fekal-oral melalui orang lainParenteral seksual, perinatalParentera jarang seksual, orang ke orang, perinatalParenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type BFekal-oralKeparahanTak ikterik dan asimtomatikParahMenyebar luas, dapat berkembang sampai kronisPeningkatan insiden kronis dan gagal hepar akutSama dengan DSumber virusDarah, feces, salivaDarah, saliva, semen, sekresi vaginaTerutama melalui darahMelalui darahDarah, feces, saliva

AlkoholMenyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. Obat-obatanMenyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akutVirus.Bakteri (salmonella typhi).Racun (hepatotoxic).

KlasifikasiTerdapat dua jenis virus yang menjadi penyebab yaitu RNA (Ribo Nucleic Acid) dan DNA (Deoksi Nucleic Acid).

Hepatitis A /Hepatitis infeksius

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Penyakit ini ditularkan terutama melalui kontaminasi oral fekal akibat higyne yang buruk atau makanan yang tercemar.Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A. Hepatitis B /hepatitis serum

Virus hepatitis B adalah suatu virus DNA untai ganda yang disebut partikel dane. Virus ini memiliki sejumlah antigen inti dan antigen permukaan yang telah diketahui secara rinci dapat diidentifikasikan dari sampel darah hasil pemeriksaan lab.hepatitis B memiliki masa tunas yang lama, antara 1 7 bulan dengan awitan rata-rata 1-2 bulan. Sekitar 5-10% orang dewasa yang terjangkit hepatitis B akan mengalami hepatitis kronis dan terus mengalami peradangan hati selama lebih dari 6 bulan. Gejalanya mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia. Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan. Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang yang mempunyai banyak pasangan seksual. Hepatitis c

Hepatitis c diidentifikasi pada tahun 1989.cara penularan virus RNA tersebut sama dengan hepatitis B dan terutama ditularkan melalui transfusi darah dikalangan penduduk amerika serikat sebelum ada penapisan. Virus ini dapat dijumpai dalam semen dan sekresi vagina tetapi jarang sekali pasangan seksual cukup lama dari pembawa hepatitis C terinfeksi dengan virus ini. Masa tunas hepatitis C berkisar dari 15 sampai 150 hari, dengan rata-rata 50 hari. Karena gejalanya cenderung lebih ringan dari hepatitis B, invidu mugkin tidak menyadari mereka mengidap infeksi serius sehingga tidak datang ke pelayanan kesehatan. Antibody terhadap virus hepatitis C dan virus itu sendiri dapat di deteksi dalam darah, sehingga penapisan donor darah efektif. Adanya antibody terhadap virus hepatitis C tidak berarti stadium kronis tidak terjadi. saat ini belum tersedia vaksin hepatitis C.Hepatitis D

Hepatitis D Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif. agen hepatitis D ini meningkatkan resiko timbulnya hepatitis Fulminan, kegagalan hati dan kematian. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari virus hepatitis B.Hepatitis E

virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingesti air yang tercemar. Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air yang terkontaminasi feces. Tabel Virus Hepatitis Yang Dikenali Saat IniJenisPenularanPrognosisDiagnosisHepatitis AOral atau fekalBiasanya sembuh sendiriAntibody hepatitis A ; IgM(stadium dini),IgG(stadium lanjut)Hepatitis BDitularkan melalui darah,khususnya dari ibu ke anak. Juga ditularkan melalui hubungan seksualBiasanya sembuh sendiri.10% diantaranya dapat menjadi hepatitis B kronis atau fulminan. Antigen permukaan hepatitis B (HbsAg) dan antigen inti(HbeAg) yang diikuti dengan antibody terhadap antigen permukaan hepatits B dan antigen inti. Heparitis CDitularkan melalui darah ( angkat penularan melalui hubungan kelamin rendah).50% dapat menjadi infeksi kronisAntibody hepatitis CHepatitis DDitularkan melalui darah.ko-infeksi hanya dengan hepatitis BMeningkatkan kemungkinan perburukan hepatitis BAntigen hepatitis D, antibody hepatitis D.Hepatitis EAir tercemar, oral atau fekalBiasanya sembuh sendiri, tetapi menimbulkan angka kematian tinggi pada wanita hamilPengukuran virus hepatitis E

Manifestasi KlinisTerdapat tiga stadium :

Stadium pre ikterik

Berlangsung selama 4 7 hari, pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah, demam, nyeri otot, dan nyeri perut kanan atas, urine lebih coklat.

Stadium ikterik, yang berlangsung selama 3 6 minggu. Ikterus mula-mula terlihat pada sclera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan berkurang tetapi pasien masih lemah, anoreksia dan muntah, tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda, hati membesar dan nyeri tekan.Stadium pasca ikterik (rekonvalensensi)

Ikterus mereda, warna urine dan tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak-anak lebih cepat daripada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan kedua. Karena penyebab yang biasa berbeda.

Pemeriksaan penunjangSalah satu pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk diagnosis hepatitis adalah sebagai berikut:

pemeriksaan dengan USG (ultrasonografi). USG adalah alat yang digunakan untuk mengetahui adanya kelainan pada organ dalam. USG hati dilakukan jika pemeriksaan fisik kurang mendukung diagnosis, sedangkan keluhan klinis pasien dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan hal sebaliknya. Jadi pemeriksan USG dilakukan untuk memastikan diagnosis kelainan hati

Melalui pemeriksaan USG hati, dapat dilihat adanya pembesaran hati serta ada tidaknya sumbatan saluran empedu. Pembesaran hati dilihat dengan mengamati bagian tepi hati. Tepi hati yang tumpul menunjukkan adanya pembesaran hati. Selain untuk melihat ada tidaknya fibrosis (jaringan ikat), USG juga dapat digunakan untuk melihat peradangan hati dengan mengamati densitas (kepadatan) hati yang lebih gelap.USG hanya dapat melihat kelainan pada hepatitis kronis atau sirosis. Pada hepatitis akut atau pada proses awal penyakit yang belum mengakibatkan kerusakan jaringan, pemeriksaan USG tidak akurat. Pemeriksan USG juga dapat digunakan untuk mengungkap diagnosis lain yang terkait kelainan hati seperti tumor hati abses hati radang empedu, dan lain-lain.

Uji serelogiTransmisi Infeksi Secara Enterik

HAV

IgM anti HAV dapat dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya.Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV mengindikasikan infeksi lampau

HEV

Belum tersedia pemeriksaan serologi komersial yang telah disetujui FDA.IgM dan IgG anti HEV baru dapat dideteksi oleh pemeriksaan untuk riset.IgM anti HEV dapat bertahan selama 6 minggu setelah puncak dari penyakit.IgG anti HEV dapat tetap terdeteksi selama 20 bula

Pemeriksaan Diagnostik

Laboratorium

Pemeriksaan pigmen

urobilirubin direk bilirubun serum total bilirubin urineurobilinogen urineurobilinogen feses

Pemeriksaan protein

protein totel serum albumin serum globulin serum HbsAG

Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

AST atau SGOT ALT atau SGPTLDH Amonia serum

Waktu protombin

respon waktu protombin terhadap vitamin K

Radiologi

foto rontgen abdomen pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif kolestogram dan kalangiogram arteriografi pembuluh darah seliaka

Pemeriksaan tambahan

Laparoskopi biopsi hati

PatofisiologiVirus hepatis

Pengaruh alkoholToksin

Inflamasi pada hepar

Hepatomegali Gangguan suplay darah normal pada sel-sel heparDemam

Hipertermi

Kerusakan parenkimPerasaan tidak nyaman dikuadran kanan atas

Gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan proteinAnoreksia nyeri

Obstruksi Kerusakan konjugasiNutrisi kurang dari kebutuhan

Bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikusKerusakan sel eksresi

Glukoneogenesis Glikognesis

Retensi bilirubin

Bilirubin direk meningkatGlikogen dalam hepar berkurang

Ikterus Regurgitasi pada duktuli empedu intra hepatik

Glikogenolisis menurun

Gangguan integritas kulitGlukosa dalam darah berkurang

Bilirubin meningkat

Cepat lelah

Intoleransi aktivitasKeletihan

Larut dalam airPeningkatan garam empedu dalam darah

pruritus

Ekskresi ke dalam kemih

Perubahan kenyamana

Kemih berwarna gelap

KomplikasiKomplikasi hepatitis virus yang paling sering dijumpai adalah perjalanan penyakit yang memanjang hingga 4 sampai 8 bulan. Keadaan ini dikenal sebagai hepatitis kronis persisten. Sekitar 5 % dari pasien hepatitis virus akan mengalami kekambuhan setelah serangan awal yang dapat dihubungkan dengan alkohol atau aktivitas fisik yang berlebihan setelah hepatitis virus akut sejumlah kecil pasien akan mengalami hepatitis agresif atau kronik aktif dimana terjadi kerusakan hati seperti digerogoti (picce meal). Akhirnya satu komplikasi lanjut dari hepatitis yang cukup bermakna adalah perkembangan karsinoma hepatoseluler.Penatalaksanaan Saat ini telah banyak jenis pengobatan yang diberikan pada pasien penyakithepatitis.Pengobatan yang diberikan dapat berupa tindakan medis (kedokteran) maupun non medis. Tindakan non medis antara lain adalah akupunktur, akupresure, reflesiologi, pengobatan herbal, dan lain-lain. Tindakan non medis ini dapat diberikan sebagai tindakan komplementer dari tindakan medis ataupun alternatif. Terapi secara medis dapat berupa terapi suportif, simtomatis dan kausatif. Terapi suportif adalah terapi yang membantu agar fungsi-fungsi penting tubuh tetap bekerja dengan baik. Terapi simtomatis diberikan pada pasien untuk meringankan gejala penyakit. Sedangkan terapi kausatif berguna untuk menghilangkan penyebab dari penyakithepatitisitu sendiri, biasanya berupa antivirus pada kasus penyakithepatitis yang disebabkan oleh virus.

Terapi medis untuk kasushepatitis Bkronis bertujuan untuk menekan replikasi virushepatitis B(HB). Tujuan jangka pendek pengobatan ini adalah membatasi peradangan hati dan memperkecil kemungkinan fibrosis (jaringan ikat) pada hati maupun sirosis. Sementara tujuan jangka panjangnya adalah mencegah meningkatnya kadar serum transminase dan komplikasi hepatitis yang lebih buruk. Terapi medis yang biasa diberikan pada penderita penyakithepatitisdiantaranya adalahTirah baring

Penderita penyakithepatitisharus menjalani istirahat di tempat tidur saat mengalami fase akut. Jika gejala klinis cukup parah, penderita perlu dirawat di rumah sakit. Penderita harus mengurangi aktivitas hariannya. Tujuan dari istirahat ini adalah memberi kesempatan pada tubuh untuk memulihkan sel-sel yang rusak.Diet

Pada prinsipnya penderita seharusnya mendapat diet cukup kalori. Pada stadium ini persoalannya ialah bahwa penderita mengeluh mual dan bahkan muntah, disamping hal mengganggu yaitu tidak nafsu makan. Dalam keadaan ini jika dianggap perlu pemberian makanan dapt dibantu dengan pemberian infuse cairan glukosa.Obat-obatan

Pada saat ini belum ada obat yang mempunyai khasiat memperbaiki kematian / kerusakan sel hati dan memperpendek perjalanan penyakit hepatitis virus akut.Dilarang makan dan minum yang mengandung alkohol. Biasanya penderita penyakithepatitisakut merasa mual di malam hari. Oleh karena itu sebaiknya asupan kalori diberikan secara maksimal di pagi hari. Jika penderita mengalami rasa mual yang hebat atau bahkan muntah terus menerus maka biasanya makanan diberikan dalam bentuk cair melalui infus.Penderita penyakithepatitisdiberi obat untuk mengatasi peradangan yang terjadi di hati. Selain itu pada kasus penyakithepatitis yang disebabkan oleh virus, penderita diberi antiviral/antivirus dengan dosis yang tepat. Tujuan pemberian antivirus ini adalah untuk menekan replikasi virus.Virus membutuhkan sel inang untuk melakukan replikasi (menggandakan diri).Sel inang dalam kasus hepatitis adalah sel-sel hati. Proses replikasi virus melalui beberapa tahapan. Tahap pertama virus melakukan penetrasi (masuk) ke dalam sel inang (sel hati). Tahap kedua virus melakukan pengelupasan selubung virus. Tahap ketiga adalah sintesis DNA virus. Tahap keempat adalah tahap replikasi. Tahap terakhir adalah tahap pelepasan virus keluar dari sel inang dalam bentuk virus-virus baru. Virus-virus baru inilah yang siap menginfeksi sel-sel hati lainnya.Antivirus bekerja menghambat salah satu tahapan tersebut, tergantung jenis antivirusnya.Beberapa macam antivirus diantaranya adalah interferon,lamivudin,ribavirin,adepovir dipivoksil,entecavir,dantelbivudin. Antivirus diberikan berdasarkan hasil tes darah dan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Hasil penelitian menunjukan bahwa terapi antivirus akan lebih efektif pada kasus hepatitis aktif. Fungsi hati dan ginjal harus terus di monitor selama terapi antivirus, sehingga efek samping dapat dicegah sedini mungkin. Pada kasushepatitis C, kombinasi terapiinterferondanribavirinadalah yang dianjurkan.

BAB 3ASUHAN KEPERAWATANPengkajian

Identitas

Nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosis medis.Riwayat penyakit sekarang

Pasien mengeluh adanya ikterus, anoreksia, mual, muntah, kulit gatal, dan gangguan pola tidur. Pada beberapa pasien juga mengeluh demam ringan, nyeri otot, nyeri dan merasa ada benjolan pada abdomen kanan atas, keluhan nyeri kepala, keluahan riwayat mudah mengalami perdarahan, serta bias didapatkan adanya perubahan kesadaran secara progresif sebagai respons dari hepatic ensefalopati, seperti agitasi (gelisah), tremor, disorientasi, confussion, kesadaran delirium sampai koma.Riwayat penyakit dahulu

Adanya riwayat menderita hepatitis virus, khususnya hepatitis B dan C, riwayat penggunaan alcohol, dan riwayat penyakit kuning yang penyebabnya belum jelas.Riwayat penyakit psikososialspiritual

Akan didapatkan peningkatan kecemasan, serta perlunya pemenuhan informasi intervensi keperawatan dan pengobatan. Pada pasien dalam kondisi terminal, pasien dan keluarga membutuhkan dukungan perawat atau ahli spiritual sesuai dengan keyakinan pasien.Riwayat kesehatan

Aktivitas

KelemahanKelelahanMalaise

Sirkulasi

Bradikardi ( hiperbilirubin berat )Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

Eliminasi

Urine gelapDiare feses warna tanah liat

Makanan dan Cairan

AnoreksiaBerat badan menurunMual dan muntahPeningkatan oedemaAsites

Neurosensori

Peka terhadap rangsangCenderung tidurLetargiAsteriksis

Nyeri / Kenyamanan

Kram abdomenNyeri tekan pada kuadran kananMialgiaAtralgiaSakit kepalaGatal ( pruritus )

Keamanan

DemamUrtikariaLesi makulopopulerEritemaSplenomegaliPembesaran nodus servikal posterior

Seksualitas

Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

Diagnosa KeperawatanPerubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksiaIntoleransi aktivitas b/ d kelemahan fisik.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan ikterus dan status imunologi yang terganggu.Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.Nyeri berhubungan dengan hepatomegali.

Intervensi KeperawatanPerubahan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24 jam status nutrisi bias terpenuhi.Kriteria Hasil : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas tanda malnutrisi.Intervensi :

Awasi pemasukan diet / jumlah kalori.Tawarkan makanan dengan porsi sedikit tapi sering. (mandiri)Rasional :Makanan dengan porsi kecil dan sering lebih ditolerir oleh penderita anoreksia.Berikan obat sesuai indikasi (kolaborasi)Rasional :Beberapa obat bersifat hepatotoksik, selain itu kerusakan hati telah menurunkan kemampuan metabolisme obat, meningkatkan kecenderungan perdarahan.Observasi kebutuhan nutrisi pasien. (monitoring)

Rasional : Dilakukan observasi karena memudahkan intervensi selanjutnyaAnjuran makan pada posisi duduk tegak.

Rasional :Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukanIntoleransi aktivitas b/ d kelemahan fisik

Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam pasien berenergi dan beraktivitas dengan normal.Kriteria hasil :Menunjukkan teknik atau perilaku yang memampukan kembali melakukan aktivitas.IntervensiTingkatkan tirah baring, berikan lingkungan tenang, batasi pengunjung.(mandiri)rasional : Meningkatkan istirahat dan ketenanganKaji tingkat kemampuan pasien dalam beraktivitas.(monitoring)

Rasional : sebagai acuan dalam menentukan tindakan keperawatan.Anjurkan pasien untuk tidak melakukan aktifitas berlebihan. (penkes)

Rasional : dengan mengurangi aktivitas yang berlebihan keadaan pasien akan lebih baik.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan ikterus dan status imunologi yang terganggu.

Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2X24 jam kulit tampak normal.IntervensiObservasi dan catat derajat ikterus pada kulit dan sklera.(monitoring)

Rasional : Memberikan dasar untuk deteksi perubahan dan evaluasi intervensi.Lakukan perawatan yang sering pada kulit, mandi tanpa menggunakan sabun dan melakukan masase dengan losion pelembut (emolien).(mandiri)

Rasional : Mencegah kekeringan kulit dan meminimalkan pruritusJaga agar kuku pasien selalu pendek

Rasional : Mencegah ekskoriasi kulit akibat garukan

BAB 4PENUTUP Kesimpulan

Hepatitis adalah penyakit hati kronik yang di sebabkan oleh virus yang ditandai dengan hilangnya sebagian besar fungsi hati. Penanganan untuk mengatasi masalah pada pasien dengan Hepatitis harus dilakukan melalui tindakan keperawatan yang berurutan dan sistematis yang terdiri dari pengkajian, perumusan masalah, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.Peningkatan pengetahuan penyakit, perawatan dan pengobatan pada keluarga dan masyarakat untuk mengenal manifestasi klinik yang dialami pasien Hepatitis serta cara untuk mengatasinyaSaran

Hendaknya para tenaga kesehatan khususnya perawat dapat mengerti maupun memahami tentang penyakit hepatitis sehingga selain mampu untuk melakukan tindakan keperawatan kepada pasien, juga mampu mengerti mengenai asuhan keperawatan pada anak dengan hepatitis.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC. Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta. EGC.Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta. EGC. Arif M, 2000, Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius. Brunner dkk, 2002, Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC.Fahrial syam, Ari, dkk, 2009,Buku AjarIlmu Penyakit Dalam. Jakarta. Interna PublishingMansjoer arief, Kuspuji Triyanti, dkk. 2001.Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.