makalah filsafat pendidikan pascasarjana

Upload: ivan-o-reina

Post on 07-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan

    mengalami perkembangan yang sangat menyolok. Pada permulaan sejarah

    filsafat di Yunani, “ philosophia” meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis.

    Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dikemudian hari, ternyata juga

    kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Filsafat Yunani uno yang tadinya

    merupakan suatu kesatuan kemudian menjadi terpecah!pecah.

    "ebih lanjut #uchelmans $%&'() mengemukakan bah*a dengan munculnya

    ilmu pengetahuan alam pada abad ke %+, maka mulailah terjadi perpisahan antara

    filsafat dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian dapatlah dikemukakan bah*a

    sebelum abad ke %+ tersebut ilmu pengetahuan adalah identik dengan filsafat.

    Dalam perkembangan lebih lanjut menurut oento*ibisono el al . $%&&+), filsafat

    itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan menunjukkan

     bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar bercabang secarasubur. asing!masing cabang melepaskan diri dari batang filsafatnya,

     berkembang mandiri dan masing!masing mengikuti metodologinya sendiri!

    sendiri.

    Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetahuan semakin lama semakin

    maju dengan munculnya ilmu!ilmu baru yang pada akhirnya memunculkan pula

    sub!sub ilmu pengetahuan baru bahkan kearah ilmu pengetahuan yang lebih

    khusus lagi seperti spesialisasi!spesialisasi. -lmu pengetahuan hakekatnya dapatdilihat sebagai suatu sistem yang jalin!menjalin dan taat asas $konsisten) dari

    ungkapan!ungkapan yang sifat benar!tidaknya dapat ditentukan dengan patokan!

     patokan serta tolok ukur yang mendasari kebenaran masing!masing bidang.

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    2/14

    Pengetahuan Filsafat biasanya berkenaan dengan hakikat sesuatu

    $transenden) sehingga kadang perbincangannya seputar hal!hal yang abstrak 

    terhadap bangunan sebuah pengetahuan. bjek pembahasannya selalu

    mengedepanan aspek ontologi, epistimologi dan aksiologi. Filsafat pengetahuan

    $/pistemologi) merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan

    mengenai masalah hakikat pengetahuan. /pistemologi merupakan bagian dari

    filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber 

     pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas!batas, sifat!sifat dan kesahihan

     pengetahuan. bjek material epistemologi adalah pengetahuan dan bjek formal

    epistemologi adalah hakekat pengetahuan.

    -nteraksi antara ilmu dan filsafat mengandung arti bah*a filsafat de*asa ini

    tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu pengetahuan. -lmu

     pengetahuan tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat. Dengan

    mengutip ungkapan dari ichael 0hiteman $dalam oento*ibisono et al . %&&+),

    yang menyatakan bah*a ilmu kealaman persoalannya dianggap bersifat ilmiah

    karena terlibat dengan persoalan!persoalan filsafati sehingga memisahkan satu

    dari yang lain tidak mungkin. 1ebaliknya, banyak persoalan filsafati sekarang

    sangat memerlukan landasan pengetahuan ilmiah supaya argumentasinya tidak salah. Dalam perkembangannya para filsuf filsafat ilmu pengetahuan menemukan

     beberapa problema yang sulit dipecahkan, dan setiap filsuf memiliki kajian

     problema yang berbeda!beda.

    2erdasarkan beberapa pendapat di atas serta dikaitkan dengan permasalahan

    yang akan kaji, maka makalah ini akan difokuskan pada pembahasan tentang

    “bjek!objek dalam filsafat ilmu pengetahuan, dan Problema yang muncul dalam

    ilsafat ilmu pengetahuan.

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    3/14

    1.2 Rumusan Masalah

    %. 3pakah objek!objek dalam filsafat ilmu pengetahuan 4

    (. 3pa problema!problema yang muncul dalam filsafat ilmu pengetahuan 4

    1.3 Tujuan

    %. engkaji objek!objek dalam filsafat ilmu pengetahuan

    (. engkaji problema!problema yang muncul dalam filsafat ilmu pengetahuan

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    4/14

    BAB II

    PEMBAHAAN

    2.1 !"jek #$lsa%at Ilmu Pengetahuan

    Pada dasarnya setiap ilmu mempunyai dua macam obyek, yaitu obyek 

    material dan obyek formal. byek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran

     penyelidikan, seperti tubuh adalah obyek material ilmu kedokteran. 3dapun obyek 

    formalnya adalah metode untuk memahami obyek material tersebut, seperti

     pendekatan induktif dan deduktif $Pandia, (556).

    Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal juga memiliki

    obyek material dan obyek formal. byek material filsafat adalah segala yang ada,

     baik mencakup ada yang tampak maupun ada yang tidak tampak. 3da yang tampak 

    adalah dunia empiriss, sedang ada yang tidak tampak adalah alam metafisika.

    1ebagian filsuf membagi obyek material filsafat atas tiga bagian, yaitu7 yang ada

    dalam alam empiriss, yang ada dalam alam pikiran, dan yang ada dalam

    kemungkinan. 3dapun obyek formal filsafat adalah sudut pandang yang menyeluruh,

    radikal, dan rasional tentang segala yang ada.Dalam perspektif ini dapat diuraikan bah*a filsafat ilmu pada prinsipnya

    memiliki dua obyek substantif dan dua obyek instrumentatif $uhadjir, (556) yaitu7

    1. !"&ek u"tant$%' &ang ter($r$ (ar$ (ua hal)

    a. Fakta $enyataan) , yaitu empiris yang dapat dihayati oleh manusia. Dalam

    memahami fakta $kenyataan ini ada beberapa aliran filsafat yang memberikan

     pengertian yang berbeda!beda, diantaranya adalah7   Positivisme7

    -a hanya mengakui penghayatan yang empirisk dan sensual

    1esuatu sebagai fakta apabila ada korespondensi antara yang sensual

    satu dengan yang sensual lainnya. Data empirisk sensual tersebut harus obyektif tidak boleh masuk 

    subyektifitas peneliti Fakta itu yang faktual

      Phenomenologi7

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    5/14

    Fakta bukan sekedar data empirisk sensual, tetapi data yang sudah

    dimaknai atau diinterpretasikan, sehingga ada subyektifitas peneliti.

    Tetapi subyektifitas disini tidak berarti sesuai selera peneliti, subyektif 

    disini dalam arti tetap selektif sejak dari pengumpulan data, analisis

    sampai pada kesimpulan. Data selektifnya mungkin berupa ide, moral

    dan lain!lain. rang mengamati terkait langsung dengan perhatiannya dan juga

    terkait pada konsep!konsep yang dimiliki. enyataan itu terkonstruk dalam moral.

      Realisme7

    1esuatu itu sebagai nyata apabila ada korespondensi dan koherensi

    antara empiris dengan skema rasional. atepisik sesuatu sebagai nyata apabila ada koherensi antara empiris

    dengan yang obyektif uni8ersal

    Yang nyata itu yang riil eksis dan terkonstruk dalam kebenaran

    obyektif  /mpiriss bukan sekedar empiriss sensual yang mungkin palsu, yang

    mungkin memiliki makna lebih dalam yang beragam. /mpiris dalam realisme memang mengenai hal yang riil dan memang

    secara substantif ada

    Dalam realisme metaphisik skema rasional dan paradigma rasional penting

    /mpiris yang substantif riil baru dinyatakan ada apabila ada koherensi

    yang obyektif uni8ersal   Pragmatis7 yang ada itu yang berfungsi, sehingga sesuatu itu dianggap ada

    apabila berfungsi. 1esuatu yang tidak berfungsi keberadaannya dianggap

    tidak ada   Rasionalistik  7 yang nyata ada itu yang nyata ada, cocok dengan akal dan

    dapat dibuktikan secara rasional atas keberadaanya b. ebenaran

      Positivisme7

    2enar substantif menjadi identik dengan benar faktual sesuatu dengan

    empiris sensual

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    6/14

    ebenaran  positivistik   didasarkan pada diketemukannya frek*ensi

    tinggi atau 8ariansi besar 

    2agi  positivisme  sesuatu itu benar apabila ada korespondensi antara

    fakta yang satu dengan fakta yang lain   Phenomenologi7

    ebenaran dibuktikan berdasarkan diketemukannya yang esensial,

     pilah dari yang non esensial atau eksemplar dan sesuai dengan skema

    moral tertentu 1ecara esensial dikenal dua teori kebenaran, yaitu teori kebenaran

    korespondensi dan teori kebenaran koherensi 2agi phenomenologi, penomena baru dapat dinyatakan benar setelah

    diuji korespondensinya dengan yang dipercaya.

     Realisme Metaphisik 7 -a mengakui kebenaran bila yang faktual itu koheren

    dengan kebenaran obyektif uni8ersal   Realisme7

    1esuatu itu benar apabila didukung teori dan ada faktanya

    9ealisme baru menuntut adanya konstruk teori $yang disusun deduktif 

     probabilis) dan adanya empiris terkonstruk pula   Pragamatisme 7 engakui kebenaran apabila faktual berfungsi

    9umusan substantif tentang kebenaran ada beberapa teori, menurut ichael

    0illiams $dalam, -smaun (55() ada lima teori kebenaran, yaitu7

    %) ebenaran Preposisi, yaitu teori kebenaran yang didasarkan pada kebenaran

     proposisinya baik proposisi formal maupun proposisi materialnya.

    () ebenaran orespondensi, teori kebenaran yang mendasarkan suatu

    kebenaran pada adanya korespondensi antara pernyataan dengan kenyataan

    $fakta yang satu dengan fakta yang lain). 1elanjutnya teori ini kemudian

     berkembang menjadi teori ebenaran 1truktural Paradigmatik, yaitu teori

    kebenaran yang mendasarkan suatu kebenaran pada upaya mengkonstruk 

     beragam konsep dalam tatanan struktur teori $struktur ilmu:structure of 

    science) tertentu yang kokoh untuk menyederhanakan yang kompleks atau

    sering

    ;) ebenaran oherensi atau onsistensi, yaitu teori kebenaran yang

    medasarkan suatu kebenaran pada adanya kesesuaian suatu pernyataan dengan

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    7/14

     pernyataan!pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima

    dan diakui kebenarannya.

    6) ebenaran Performatif, yaitu teori kebenaran yang mengakui bah*a sesuatu

    itu dianggap benar apabila dapat diaktualisasikan dalam tindakan.

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    8/14

    hukum pemikiran, yaitu 7 Principium -dentitatis $?anun D@atiyah), Principium

    Aountradictionis $?anun Bhairiyah), dan Principium /Cclutii Tertii $$?anun

    -mtina). "ogika ini sering juga disebut dengan logika -nferensi karena kontribusi

    utama logika 3ristoteles tersebut adalah untuk membuat dan menguji inferensi.

    Dalam perkembangan selanjutnya "ogika 3ristoteles juga sering disebut dengan

    logika tradisional.

    2.2 Problema-Problema Dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan

    Filsafat sebagai suatu ilmu pengetahuan merupakan salah satu cabang

    dari ruang lingkup lsafat ilmu pengetahuan pada umumnya. Pada

    kelanjutannya lsafat ilmu pengetahuan merupakan suatu bagian dari

    lsafat. Dengan demikian, pembahasan mengenai lingkupan lsafat

    sesuatu ilmu pengetahuan khusus tidak terlepas dari kaitan dengan

    persoalan-persoalan dan lsafat ilmu pengetahuan dan problem-problem

    lsafat pada umumnya. Filsuf terkemuka Clarence Irving Lewis (dalam

    Liang, !!"# mengemukakan adanya dua gugus persoalan yakni,

    problem-problem re$ektif dalam suatu ilmu khusus yang dapat dikatakan

    membentuk lsafat dari ilmu tersebut dan problem-problem mengenai

    asas permulaan dan ukuran-ukuran yang berlaku umum bagi semua ilmu

    maupun akti%itas kehidupan pada umumnya.

    Problem menurut defenisi A. Cornelius Benjamin ialah &'uatu

    situasi praktis atau teoritis yang untuk itu tidak ada jaaban la)im atau

    otomatis yang memadai, dan yang oleh sebab itu memerlukan proses-

    proses re$eksi.* +anyak sekali pendapat para lsuf mengenai kelompok

    atau perincian problem apa saja yang diperbincangkan dalam lsafat ilmu

    pengetahuan. ntuk mendapat gambaran yang lebih jelas perlulah

    kiranya dikutipkan pendapat-pendapat berikut (Liang, !!"#.

    a. M$*hel Berr&

    Filsuf ini mengemukakan dua problem yaitu7

    %) 2agaimana kuantitas dan rumusan dalam teori!teori ilmiah $misal7 ciri genetik 

    atau momentum dalam mekanika #e*ton) berkaitan dengan peristi*a!peristi*a

    dunia alamiah diluar pikiran kita4

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    9/14

    () 2agaimana dapat dikatakan bah*a teori atau dalil ilmiah adalah benar 

     berdasarkan induksi dari sejumlah percobaan yang terbatas4

    ". B. +an Mrasen (an H. Margenau

    enurut kedua ahli filsuf ini, problem!problem utama dalam filsafat ilmu

     pengetahuan adalah7

    %) etodologi7 yang membicarakan tentang sifat dasar dari penjelasan ilmiah

    $ scientific explanation), logika penemuan $logic discovery), teori probabilitas

    $ probability theory), dan teori pengukuran $theory of measurement ).

    () "andasan -lmu Pengetahuan7 dengan melakukan suatu penelitian untuk 

    mencapai suatu tujuan, misalnya menggunakan landasan matematika.

    ;) ntologi7 permasalahan utama yang diperbandingkan adalah konsep!konsepsubtansi, proses, *aktu, ruang kausalitas, hubungan budi dan materi, serta

    status dari entitas!entitas teoritis.

    *. +$*t,r Len-en

    Filsuf ini mengajukan dua problem7

    %) 1truktur yaitu metode dan bentuk pengetahuan ilmiah.

    () Pentingnya ilmu pengetahuan bagi praktek dan pengetahuan tentang realitas.

    (. ../. mart

    Filsuf ini mengemukakan dua persoalan yaitu7

    %) Pertanyaan!pertanyaan tentang ilmu pengetahuan, misalnya pola!pola

     perbincangan ilmiah, langkah!langkah pengujian teori ilmiah, sifat dasar dari

    dalil dan cara!cara merumuskan konsep ilmiah.

    () Perbincangan filsafat yang mempergunakan ilmu pengetahuan, misalnya bah*a

    hasil!hasil penyelidikan ilmiah akan menolong para filsuf menja*ab

     pertanyaan!pertanyaan tentang manusia dan alam semesta.

    e. Ph$l$0 $ener

    enurut beliau para filsuf ilmu pengetahuan de*asa ini membahas problema!

     problema yang menyangkut7

    %) 1truktur logis atau ciri!ciri metodologis umum dari ilmu pengetahuan.

    () 1aling berhubungan diantara ilmu pengetahuan.

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    10/14

    ;) Eubungan ilmu!ilmu yang sedang tumbuh dengan tahap!tahap lainnya dari

     peradaban, yaitu7 kesusilaan, politik, seni dan agama.

    f. A. Cornelius Benjamin

    Filsuf ini menggolongkan segenap persoalan lsafat ilmupengetahuan dalam tiga bidang

    # +idang pertama meliputi semua persoalan yang bertalian secara

    langsung atau tidak langsung dengan suatu pertimbangan mengenai

    metode ilmu pengetahuan.

    # Persoalan-persoalan dalam bidang kedua dalam lsafat ilmu

    pengetahuan agak kurang terumuskan baik dari problem-problem

    tentang metode. Dalam suatu makna, banyak darinya merupakan

    pula persoalan-persoalan metode. /etapi, penunjukannya secara

    langsung lebih kepada pokok persoalan dari pada kepada prosedur,

    sehingga persoalan-persoalan itu menyangkut apa yang umumnya

    disebut pertimbangan-pertimbangan metasis dalam suatu cara

    bidang terdahulu tidak menyangkutnya. 0ni bertalian dengan analisis

    terhadap konsep-konsep dasar dan praanggapan-praanggapan dari

    ilmu pengetahuan.

    1# +idang ketiga dari lsafat ilmu pengetahuan, terdiri dari aneka

    ragam kelompok persoalan yang tidak mudah terpengaruh oleh

    suatu penggolongan sistematis. 2esemua itu dapat secara kasar

    dilukiskan sebagaimana bersangkut paut dengan implikasi-implikasi

    yang dimiliki ilmu pengetahuan dalam isi maupun metodenya bagi

    aspek-aspek lain dari kehidupan kita.

    g. Davih ull

    Filsuf biologi ini mengemukakan persoalan yang berikut.

    # Persoalan menyampingkan yang meliputi jilid-jilid belakangan ini (seri

    Foundations of Philosophy # ialah apakah pembagian tradisional dari

    ilmu-ilmu empiriss dalam cabang-cabang pengetahuan yang terpisah

    seperti geologi, astronomi dan sosiologi mencerminkan semata-mata

    perbedaan dalam pokok soal ataukah hasil dari perbedaan pokok

    dalam metodologi.

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    11/14

    # 'ecara singkat, adakah suatu lsafat ilmu pengetahuan tunggal yang

    berlaku merata pada semua bidang ilmu kealaman, atau adakah

    beberapa lsafat ilmu pengetahuan yang masing-masing cocok dalam

    ruang lingkupnya sendiri3h. !ose"h #nee$

    4enurut lsuf ini, pembedaan dalam jenis problem-problem lsafat

    ilmu pengetahuan khusus (misalnya variable tersembunyi, determinisme 

    dalam mekanika kuantum# dan jenis problem-problem lsafat ilmu

    pengetahuan seumumnya (misalnya ciri-ciri teori ilmiah# yang telah

    umum diterima adalah menyesatkan. 5al itu dinyatakannya demikian,

    &'aya menyarankan baha dualitas diantara problem-problem lsafat

    ilmu pengetahuan ini adalah menyesatkan. 'aya berpendapat baha

    problem-problem lsafati tentang sifat dasar ilmu pengetahuan

    seumumnya tidaklah, dalam suatu cara yang mendasar, berbeda dengan

    problem-problem lsafati yang bertalian semata-mata dengan ilmu-ilmu

    khusus. 'ecara khusus tidaklah ada makna khusus baha lsafat ilmu

    pengetahuan umumnya merupakan suatu usaha normatif , sedangkan

    lsafat ilmu-ilmu khusus tidak.*

    i. Fre$eric% #u""e

    4enurut lsuf ini, problem yang paling pokok atau penting dalam

    lsafat ilmu pengetahuan adalah sifat dasar atau struktur teori ilmiah.

    6lasannya ialah kerena teori merupakan roda dari pengetahuan ilmiah

    dan terlibat dalam hampir semua segi usaha ilmiah. /anpa teori tidak

    akan ada problem-problem mengenai entitas teoritis, istilah teoritis,

    pembuktian kebenaran, dan kepentingan kognitif. /anpa teori yang perlu

    diuji atau diterapkan, rancangan percobaan tidak ada artinya. 7leh karena

    itu, hanyalah agak sedikit melebih-lebihkan bilamana dinyatakan baha

    lsafat ilmu pengetahuan adalah suatu analisis mengenai teori dan

    peranannya dalam usaha ilmiah.

     j. D.&. 'heobal$

    4enurut lsuf ini, dalam lsafat ilmu pengetahuan terdapat dua

    kategori problem yaitu

    # Problem-problem metodologis yang menyangkut struktur pernyataan

    ilmiah dan hubungan-hubungan diantara mereka. 4isalnya analisis

    probabilitas, peranan kesederhanaan dalam ilmu pengetahuan,

    realitas dari entitas teoritis, dalil ilmiah, sifat dasar penjelasan, dan

    hubungan antara penjelasan dan peramalan.

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    12/14

    # Problem-problem tentang ilmu pengetahuan yang menyelidiki arti dan

    implikasi dari konsep-konsep yang dipakai para ilmuan. 4isalnya

    kausalitas, aktu, ruang, dan alam semesta.

    %. &. . &alshFilsuf sejarah ini menyatakan baha lsafat ilmu pengetahuan

    mencakup problem yang timbul dari metode dan praanggapan dari ilmu

    pengetahuan serta sifat dasar dan persyaratan dari pengetahuan ilmiah.

    l. &alter &eimer

    6hli ini mengemukakan empat problem yang berikut.

    # Pencarian terhadap suatu teori penyimpulan rasional (ini berkisar

    pada penyimpulan induktif, sifat dasarnya dan pembenarannya#.

    #  /eori dan ukuran bagi pertumbuhan atau kemajuan ilmiah (0niberkisar pada pertumbuhan pengetahuan ilmiah, pencarian dan

    penjelasannya. 4isalnya dalam menilai baha teori 8instein lebih

    unggul daripada teori sebelumnya, apakah ukurannya3#.

    1# Pencarian terhadap suatu teori tindakan Pragmatis (dalam

    menentukan salah satu teori di antara teori-teori yang salah,

    bagaimanakah caranya untuk mengetahui secara pasti teori yang

    paling terkecil kesalahannya3#.

    9# Problem mengenai kejujuran intelektual (0ni menyangkut usaha

    mencocokkan prilaku nyata (riil#, dari para ilmuan dengan teori

    yang mereka anut setia#.

    m. Phili" &iener

    4enurut beliau para lsuf ilmu deasa ini membahas problem-

    problem yang menyangkut

    # struktur logis atau ciri-ciri metodologis umum dari ilmu-ilmu:

    # saling berhubungan diantara ilmu pengetahuan:

    1# 5ubungan ilmu pengetahuan yang sedang tumbuh dengan

    tahapan-tahapan lainnya dari peradaban, yaitu kesusilaan, politik,

    seni dan agama.

    n. 'he Liang (ie

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    13/14

     /he Liang ;ie berpendapat baha lsafat ilmu pengetahuan

    merupakan suatu bagian dari lsafat pada umumnya, dimanan problem-

    problem lsafat ilmu pengetahuan bilamana digolong-golongkan ternyata

    berkisar pada enam hal pokok, yaitu pengetahuan, keberadaan, metode,

    penyimpulan, moralitas, dan keindahan. +erdasarkan keenam sasaran itu,

    bidang lsafat dapat secara sistematis dibagi dalam enam cabang pokok,

    yaitu e"istemologi (teori pengetahuan#, meta)si%a (teori mengenai apa

    yang ada#, meto$ologi (studi tentang metode#, logi%a (teori

    penyimpulan#, eti%a (ajaran moralitas# dan esteti%a (teori keindahan#.

    7leh karena lsafat ilmu pengetahuan merupakan suatu bagian dari

    lsafat seumumnya, problem-problem dalam lsafat ilmu pengetahuan

    secara sistematis juga dapat digolongkan menjadi enam kelompok sesuai

    dengan cabang-cabang pokok lsafat itu. Dengan demikian, seluruh

    problem dalam lsafat ilmu pengetahuan dapat ditertibkan menjadi

    # Problem-problem epitesmologis tentang ilmu pengetahuan

    # Problem-problem metasis tentang ilmu pengetahuan

    1# Problem-problem metodologis tentang ilmu pengetahuan

    9# Problem-problem logis tentang ilmu pengetahuan

  • 8/18/2019 Makalah filsafat pendidikan pascasarjana

    14/14