makalah blok 9-digestivus (rebecca)

Upload: elseyra-rebecca-parhusip

Post on 03-Mar-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

digestive

TRANSCRIPT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANADAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTATAHUN AJARAN 2013/2014

Elseyra Rebecca Parhusip / [email protected]. Terusan Arjuna Utara no.6 Kebon Jeruk. Jakarta baratPendahuluanSetiap manusia mempunyai kelenjar tiroid dalam tubuhnya. Kelenjar tiroidadalah salah satu darikelenjarendokrinterbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depanleher, sedikit di bawahlaring.Skenario kasus : Seorang perempuan usia 40 tahun, berobat kedokter karena lehernya membesarMakalah ini dibuat dengan tujuan, yaitu :1. Agar mahasiswa mengetahui struktur makroskopik dan mikroskopik tentang kelenjar tiroid2. Agar mahasiswa mengetahui hormone yang berpengaruh dalam kelenjar tiroid, pengaturan pengangkutan hormone tiroid3. Agar mahasiswa mengetahui peran sirkulasi enterohepatik pada katabolisme dan sekresi hormone tiroid

Pembahasan Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanpa duktus yang tersebar diseluruh tubuh. Meskipun kelenjar-kelenjar endokrin secara anatomis tidak berhubungan namun secara fungsional kelenjar-kelenjar tersebut membentuk suatu sistem. Semua kelenjar endokrin melaksanakan fungsinya dengan mengeluarkan hormon ke dalam darah, dan terdapat banyak interaksi fungsional diantara berbagai kelenjar endokrin. Setelah dikeluarkan, hormon mengalir dalam darah ke sel sasaran di tempat yang jauh, tempat bahan ini mengatur atau mengarahkan fungsi tertentu. Meskipun darah menyebarkan hormon ke seluruh tubuh namun hanya sel sasaran tertentu yang dapat berespons terhadap masing-masing hormon, karena hanya sel sasaran memiliki reseptor untuk mengikat hormon tertentu. Pengikatan suatu hormon ke reseptornya di sel sasaran memicu serangkaian proses didalam sel sasaran agar terjadi efek akhir hormon. Mengingat bahwa cara-cara yang digunakan oleh hormon untuk menimbulkan efek fisiologiknya bergantung pada apakah hormon bersifat hidrofilik (hormon peptida dan katekolamin). Atau lipofilik (hormon steroid dan tiroid).1

A. STRUKTUR MIKROSKOPIK KELENJAR TIROID MikroskopikKelenjar tiroid vertebrata tingkat tinggi terdiri daridua lobus, terletak padapermukaan lateral trakhea tepat di bawah larynx. Masing-masing lobus tersebut dihubungkan oleh isthmus yang melintang pada permukaan ventralnya. Kedua kelenjar tiroid tersebut dikelilingi oleh kapsula yang tersusun dari jaringan fibroelastik yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar yang berhubungan dengan permukaan servikal lebih padat biladibandingkan dengan lapisan dalam yang secara langsung berada pada permukaan kelenjar. Masing-masing lobus terdiri dari banyak folikel (foliculli) yang berbentukoval atau bulat, yang satu sama lain dihubungkan oleh membran basal. Tiap folikel dibasahi oleh sel epitelium kuboid dan pada bagian tengahnya terdapatlumen pusat. Folikel dikelilingi oleh kapiler darah, dan pada kapsula terdapatpembuluh darah yang lebih besar. Selain pembuluh darah juga terdapat serabut saraf yang bercabang-cabang sangat banyak yang merupakan serabutpostganglionariscervicalis.Serabut saraf ini berfungsi untuk mengatur aliran darah didalam kelenjar tiroid, bukti lain menunjukkan bahwa saraf simpatis dapat menstimulasi sekresi hormon tiroid.

Kelenjar tiroid juga mengandung sel parafolikel.Sel ini terdapat di tepi epitel folikel, sendiri atau berkelompok di antara folikel. Sel parafolikel menyintesis dan menyekresi hormon kalsitonin (tirokalsitonin). Fungsi hormon ini adalah untuk menurunkan kadar kalsium darah. Hal ini terjadi terutama mengurangi jumlah osteoklas tulang dan mengurangi aktivitasnya sehingga mengurangi resorpsi tulang dan pembebasan kalsium. Produksi dan pembebasan hormon tiroid tergantung hormon TSH kelenjar pituitaria, sedangkan sekresi dan pembebasan kalsitoin oleh sel parafolikukar langsung dikendalikan melalui kadar kalsium darah.2

B. HORMON YANG MEMPENGARUHI KELENJAR TIROID

Hormon adalah zat yang dihasilkan oleh suatu kelenjar endokrin, disekresikan ke dalam darah dan sampai ke sel sasaran di jaringan lain dalam tubuh tempat hormone tersebut menimbulkan efek fisiologis.3 Tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu : TRIIDOTIRONINTriidotironin (T3) adalah hormon kedua yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon ini bersama-sama dengan tiroksin bertanggung jawab atas penggunaan energi oleh tubuh.

TIROKSINHormon Tiroksin (T4 = levothyroxine) adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur metabolisme karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya minimal 25 kali daripada triiodotironin (T3). Kadar tiroksn serum umumnya digunakan untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.

KALSITONINKalsitonin adalah hormon yang diproduksi oleh sel parafolikular dari kelenjar tiroid. Kalsitonin dapat mengurangi kadar kalsium dalam aliran darah dengan menghambat aksi perombakan sel tulang oleh osteoklas, sel-sel yang menghancurkan matrix ekstraseluler. Sekresi hormone kalsitonin mengontrol umpan balik negative.

Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa. Jika Tiroid mengeluarkan terlalu sedikit Triodotironin dan Tiroksin, maka tubuh akan merasa kedinginan, letih, kulit mengering dan berat badan bertambah. Sebaliknya jika terlalu banyak, tubuh akan berkeringat, merasa gelisah, tidak bisa diam dan berat badan akan berkurang.

C. PERANAN IODIUM DALAM TUBUH MANUSIAFungsi iodium di dalam tubuh yaitu memaksimalkan kerja kelenjar tiroid (kelenjar gondok) dalam pembentukan hormon tiroid. Hormon tiroid di bedakan menjadi dua jenis yaitu : tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kedua hormon ini berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, merangsang jaringan tubuh untuk memproduksi protein dan energi dari oksigen dan makanan.D. PENGATURAN SEKRESI HORMON TIROIDUntuk membuat tiroksin dalam jumlah normal, setiap tahunnya dibutuhkan 50 mg yodium yang ditelan dalam bentuk iodida. Setelah ditelan per oral, iodida akan diabsorpsi dari saluran cerna ke dalam darah. Seperlima dari iodida yang beredar di darah akan digunakan oleh kelenjar tiroid sebagai bahan baku. Kerja pompa iodium yaitu tahap pertama pembentukan hormone tiroid dengan cara mengangkut iodide dari darah ke dalam sel dan folikel. Selanjutnya, membrane basal mempunyai kemampuan spesifik yaitu memompakan iodide secara aktif ke dalam sel. Kemampuan ini disebut dengan iodide trapping (penjeratan iodida). Pada keadaan normal, kelenjar tiroid (pompa iodida) dapat memekatkan iodida 30 kali dari konsentrasinya di dalam darah.Jika pompa menjadi sangat aktif, tingkat kepekatan dapat meningkat menjadi 250 kali lipat.Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pompa iodida dari darah ke dalam sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal sel tiroid memompakan iodida masuk ke dalam sel yang disebut denganpenjeratan iodida(iodide trapping). Sel-sel tiroid kemudian membentuk dan mensekresikan tiroglobulin dari asam amino tirosin. Tahap berikutnya adalah oksidasi ion iodida menjadi I2oleh enzim peroksidase. Selanjutnya terjadi iodinasi tirosin menjadi monoiodotirosin, diiodotirosin, dan kemudian menjadi T4dan T3yang diatur oleh enzim iodinase. Kemudian, hormon tiroid yang telah terbentuk ini disimpan di dalam folikel sel dalam jumlah yang cukup untuk dua hingga tiga bulan. Setelah hormon tiroid terbentuk di dalam tiroglobulin, keduanya harus dipecah dahulu dari tiroglobulin, oleh enzim protease. Kemudian, T4dan T3yang bebas ini dapat berdifusi ke pembuluh kapiler di sekitar sel-sel tiroid. Keduanya diangkut dengan menggunakan protein plasma. Karena mempunyai afinitas yang besar terhadap protein plasma, hormon tiroid, khususnya tiroksin, sangat lambat dilepaskan ke jaringan. Kira-kira tiga perempat dari tirosin yang teriodinasi dalam tiroglobulin tidak akan pernah menjadi hormon tiroid, hanya sampai pada tahap monoiodotirosin atau diiodotirosin. Yodium dalam monoiodotirosin dan diiodotirosin ini kemudian akan dilepas kembali oleh enzim deiodinase untuk membuat hormon tiroid tambahan.Regulasi hormon tiroid adalah sebagai berikut. Hipotalamus sebagai master gland mensekresikan TRH (Tyrotropine Releasing Hormone) untuk mengatur sekresi TSH oleh hipofisis anterior. Kemudian tirotropin atau TSH (Thyroid Stimulating Hormone) dari hipofisis anterior meningkatkan sekresi tiroid dengan perantara cAMP. Mekanisme ini mempunyai efek umpan balik negatif, bila hormon tiroid yang disekresikan berlebih, sehingga menghambat sekresi TRH maupun TSH. Bila jumlah hormon tiroid tidak mencukupi, maka terjadi efek yang sebaliknya.

Gambar 2. Sekresi hormone (umpan balik)5E. PERAN SIRKULASI ENTEROHEPATIK PADA KATABOLISME DAN SEKRESI HORMON TIROID

Efek pada plasma dan lemak hatiMeningkatnya hormone tiroid akan menyebabkan menurunnya jumlah kolesterol, fosfolipid dan trigliserida dalam darah, dan meningkatkan asam lemak bebas. Sedangkan ketika hormone tiroid menurun maka akan menyebabkan peningkatan kolesterol, fosfolipid, dan trigliserida plasma dan hamper selalu menyebabkan pengendapan lemak secara berlebihan di dalam hati.

F. PENGUKURAN KELENJAR TIROID

Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011. p.725.2. Eroschenko, VP. Atlas histologi di fliore dengan korelasi fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC;2003.h. 269-2723. Marks DB, Allan D, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2010.p.6514. Guyton, Hall AC, John E.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC;20075. Campbell, Neil A. Biologi. Ed.5, jilid 3. Jakarta:Erlangga;2008.h.1407