makalah b.25
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Makalah b.25
1/18
NCB BMK denganCephalhematoma
Pendahuluan
Cephal hematoma biasanya disebabkan oleh cedera pada periosteum tengkorak selama
persalianan dan kelahiran, meskipun dapat juga timbul tanpa trauma lahir. Cephal hematola
terjadi sangat lambat, sehingga tidak nampak adanya edema dan eritema pada kulit kepala.
Insidennya adalah 2,5%. Perdarahan dapat terjadi di satu atau kedua tulang parietal. Tepi
periosteum membedakan cephal hematoma dari caput sucsedeneum. Terdapat juga faktor
predisposisi yaitu seperti tekanan jalan lahir yang terlalu lama pada kepala saat persalinan,
moulage terlalu keras dan partus dengan tindakan seperti forcep maupun acum ekstraksi. Caput
terdiri atas pembengkaakan lokal kulit kepala akibat edema yang terletak di atas periosteum.
!elain itu,sefalhematum mungkin timbul beberapa jam setelah lahir, sering tumbuh semakin
besar dan lenyap hanya setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.
Anamnesis
Identitas pasien " #ama pasien, #ama suami atau keluarga terdekat, $lamat, $gama,
Pendidikan terakhir, !uku bangsa.
&eluhan utama "
'itemukanbenjolanlunakdengan diameter ( )cm yang tidakmele*atisuturakranialis
&eluhan tambahan
Tentang haid
&apan hari pertama haid terakhir+
enarche umur berapa+
$pakah haid teratur+
!iklus haid
-erapa lama hari/
#yeri haid
Perdarahan antara haid
Tentang kehamilan -erapa kali hamil
$dakah komplikasi pada kehamilan terdahulu
$pakah pernah keguguran, berapa kali, umur kehamilan
Tentang persalinan
-erapa kali bersalin
-agaimana persalinan terdahulu, adakah komplikasi+
-erapa berat badan bayi *aktu lahir+
1
-
7/26/2019 Makalah b.25
2/18
Persalinan normal atau sectio caesarea+ &alau caesarea, apa alasannya+
0i*ayat perka*inan
-erapa kali menikah
Pernikahan sekarang sudah berapa lama+
$dakah cairan yang keluar dari agina+ 1arna+ Cair atau kental+ -anyak atau sedikit+
-erbau atau tidak+ $pakah disertai dengan gatal pada ula+
'i daerah abdomen, apakah ada keluhan+ !eperti mulesmules+
#afsu makannya bagaimana+ eningkat atau menurun+
-$- dan -$&, apakah ada gangguan+ !eperti konstipasi, sering buang air kecil/
0i*ayat penyakit pasien
$dakah penyakit berat yg pernah diderita pasien+
3perasi di daerah perut dan alat kandungan
0i*ayat penyakit keluarga
$dakah keturunan kembar+
0i*ayat sosial
$pakah saat ini sedang menggunakan obatobatan+
$pakah merokok atau minum alkohol+
Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Pada neonatus normal "
a. rambut kulit kepala teraba halus seperti suterab. bentuk kepala tergantung presentasi kepala4bokong
c. sutura kranialis teraba terbuka
d. fontanela anterior terbuka, lunak dan datar diameter kurang dari ,5 cm sedangkan
fontanela posterior sering kali hanya seukuran ujung jari atau hanya sekadar teraba
terbuka
e. lesi traumatik biasanya terjadi berupa " kaput suksedaneum, perdarahan subgaleal,
sefalohematoma, luka tusuk, serta lesi lepuh dan hematoma sirkular.2
2. Wajaha. Pada neonatus normal " *ajahnya simetris
b. $bnormalitas " malformasi mis. -ibir sumbing/, paralisis fasial perifer, cedera traumatik
pada *ajah fraktur arkus 6igomatikus saat persalinan/, tanda eritematosa atau memar
yang ditemukan pada *ajah akibat trauma forsep.
2
-
7/26/2019 Makalah b.25
3/18
3. Mata
a. Pada neonatus yang normal " tidak ada kelainan berarti yang ditemukan pada mata.
b. $bnormalitas " ptosis kongenital, konjungtiitis pada gonore/, kekeruhan kornea pada
glaukoma kongenital/, kekeruhan lensa pada katarak kongenital/.
c. 7ungsi penglihatan " bayi normal yang diam dan terjaga selama pemeriksaan biasanya
akan memfiksasikan pandangannya ke *ajah pemeriksa dan mengikutinya, paling tidak
sampai jarak tertentu, seiring pemeriksa berpindah perlahan dari satu sisi ke sisi lainnya.
8ika tidak ada respon *alaupun dilakukan pemeriksaan berulang, maka perlu
pemeriksaan lebih lanjut terhadap fungsi penglihatan.
4. Telinga
a. Pada neonatus usia cukup bulan " telinga luar sudah terbentuk dengan baik dan
mengandung cukup tulang ra*an untuk mempertahankan bentuk dan mencegah
deformitas.
b. $bnormalitas " adakah lesi dan kelainan kongenital lain yang tampak pada telinga luar+
9anjutkan dengan pemeriksaan otoskopi " adakah otitis media atau tidak:
c. 7ungsi pendengaran " pada neonatus yang normal akan terjadi respon mengalih pada
suara manusia, bereaksi dan mengalih ke bel yang berdering, dan terkejut oleh suara yang
keras di ruangan tanpa suara mengganggu/.2
5. Hidung
&ebanyakan bayi baru lahir bernapas melalui hidung. Periksa " lesi obstruktif4benda asing
bisa berupa mukus, darah dan mekonium normalnya, bayi akan bersin sebagai refleks untuk
membersihkan hidungnya/, serta adakah dislokasi bagian tulang ra*an septum nasi
biasanya akibat trauma persalinan/.
6. Mulut
Periksa dengan cara inspeksi dan palpasi " celah dan lengkung palatum: ukuran lidah, *arna
sekresi dari mulut, dan lesi. Pada neonatus normal biasanya sudah mempunyai gigi natal.
7. Leher
;kurannya lebih pendek dari anak yang lebih tua, namun rentang geraknya sudah sempurna:
amati " gerakan leher yang terbatas, massa, cedera.
8. Dada
3
-
7/26/2019 Makalah b.25
4/18
Pada neonatus normal, dada berbentuk seperti tong dan prosesus
-
7/26/2019 Makalah b.25
5/18
mmol4/ sebelum makan dan kurang dari ?) dan 2) mg4dl A,B dan =,A mmol4/, satu atau dua
jam setelah makan.2
!elain pemeriksaan kadar gula darah, juga harus dilakukan pemeriksaan ;!> untuk mendeteksi
adakah kelainan pada janin.
Pada bayi cukup bulan, besar masa kehamilan dengan cephalhematoma, tidak ada pemeriksaan
laboratorium yang diperlukan. Pemeriksaan radiologik kepala atau CTscan dilakukan bila
terdapat kelainan neurologis atau jika terdapat fraktur tulang tengkorak.
Diagnosis Kerja
1. CephalHematoma
Cephal hematoma adalah perdarahan sub periosteal akibat kerusakan jaringan poriestum
karena tarikan atau tekanan jalan lahir dan tidak pernah melampaui batas sutura garis tengah.
Pemeriksaan
-
7/26/2019 Makalah b.25
6/18
daerah yang dibatasi oleh suturasutura tersebut. 8umlah darah pada tipe subperiosteal ini lebih
sedikit dibandingkan pada tipe subgaleal, fraktur tengkorak bisa menyertainya.2
I.2.Lubchenko Curve
Kur"a Lu,)hen)!sampai saat sekarang ini masih digunakan oleh setiap praktisi dalam
mera*at bayi baru lahir. Kur"a Lu,)hen)! adalah kura pertumbuhan yang disajikan dalam
bentuk table. . 'efinisi tentang bayi prematur adalahsetiap bayi baru lahir dengan berat lahir
D25)) g. 'efinisi ini direkomendasikan oleh $merican $cademy of Pediatrics dan 1orld ealth
$ssembly. 'okter ahlipediatri)#dihadapkan pada masalah hubungan antara usia kehamilan dan
pertumbuhan janin. 'enganKur"a Lu,)hen)! diharapkan dapat menunjukkan hubungan
pertumbuhan janin dan usia kehamilan.?
'ariKur"a Lu,)hen)!dimungkinkan definisi yang lebih tepat lahir prematur dan adopsi
luas dari istilah Ekecil untuk usia kehamilanE,Ebesar untuk usia kehamilanE, Ekelambatan
pertumbuhan intrauterine,E dan Fjanin dysmaturityG. al ini juga membentuk dasar untuk
memeriksa bayi dengan berat badan lahir lebih besar dari nilai persentil lebih @)% atau berat
badan lahir kurang dari persentil kurang dari ), sehingga dapat diprediksi masalah medis yang
mungkin terjadi.
Tael 1.1&ura9ubchenco
6
-
7/26/2019 Makalah b.25
7/18
1.!.AP"A# $%ore
!istem penilaian ini adalah alat klinis yang berguna untuk mengidentifikasi neonatus yang
membutuhkan resusitasi serta menilai efektifitas setiap tindakan resusitasi. Tael 1.!
menunjukkan penilaian untuk sistem apgar. $da lima nilai dalam sistem apgar yang masingmasing dari lima karakterisitik sangat mudah diidentifikasi yaitu " denyut jantng, usaha bernapas,
tonus otot, refleks iritabilitas dan *arna dinilai dan diberi angka ) hingga 2. #ilai total,
berdasarkan jumah dari lima komponen tersebut, ditentukan pada menit ke dan ke 5 setelah
pelahiran.
Tael 1.!$P>$0 !core
7
-
7/26/2019 Makalah b.25
8/18
!kor apgar menit ke mencerminkan kebutuhan resusitasi segera. !kor menit ke 5, dan
khusunya perubahan dalam skor antara menit dan 5, adalah indeks efektiitas yang berguna
terhadap upaya resusitasi. -ayi cukup bulan dengan adaptasi kardiopulmonal normal harus
memiliki skor B@ pada menit dan 5. !kor apgar ?A memerlukan perhatian yang ketat untuk
menentukan apakah status bayi akan membaik dan memastikan apakah setiap keadaan patologis
akibat persainan atau yang berasal dari bayinya sendiri yang menyebabkan skor apgar rendah.
enrut definisi, skor apgar ) menggambarkan henti kardiopulmonel atau keadaan yang
disebabkan oleh bradikardi berat, hipoentilasi, atau depresi sistem saraf pusat. &ebanyakan skor
apgar rendah disebabkan oleh kesukaran menciptakan entilasi yang adekuat dan bukan oleh
patologi jantung primer. -ayi dengan penyakit jantung kongenital kompleks tipe yang paling
berat seperti sindroma jantung kiri hipoplastik yang mematikan/ tidak mempunyai skor apgar
rendah karena lesi jantung. !eain skor apgar ), kebanyakan bayi dengan asfiksia cukup bera
menyebabkan cedera neurologis dan menunjukkan asidosis janin p D A/ : kejangkejang :
koma : hipotonia dan disfungsi multiorgan. &ebanyakan bai dengan skor apgar rendah berespon
terhadap bantuan entilasi dengan masker *jah atau dengan intubasi endotrakeal dan biasanya
tidak memerlukan obat)obat ga*at darurat.5,=
Diagnosis anding
A. Caput su%%edaneum
8
-
7/26/2019 Makalah b.25
9/18
Pengertian Caput succedaneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena
tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. $tau pembengkakan difus, kadangkadang bersifat
ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian kepala
terba*ah, yang terjadi pada kelahiran erteks. &arena tekanan ini ena tertutup, tekanan dalam
ena kapiler meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar diba*ah lingkaran
tekanan dan pada tempat yang terendah. 'an merupakan benjolan yang difus kepala, dan
melampaui sutura garis tengah. &ejadian caput succedaneum pada bayi sendiri adalah benjolan
pada kepala bayi akibat tekanan uterus atau dinding agina dan juga pada persalinan dengan
tindakan akum ekstraksi,Persalinan lama 'apat menyebabkan caput succedaneum karena
terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah ena tertutup,
tekanan dalam ena kapiler meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar diba*ah
lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. Persalinan dengan ekstraksi akum Pada bayi
yang dilahirkan akum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput akum sebagai edema
sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot akum yang digunakan.2
Caput succedaneum ini ditemukan biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi
bagian yang bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema sebagai akibat pengeluaran
serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak memerlukan pengobatan khusus dan
biasanya menghilang setelah 25 hari.
Patofisiologi &elainan ini timbul karena tekanan yang keras pada kepala ketika
memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran
cairan tubuh ke jaringan ekstra askuler. -enjolan caput ini berisi cairan serum dan sering
bercampur dengan sedikit darah. -enjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang tindihnya
tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran sebagai salah satu upaya bayi untuk
mengecilkan lingkaran kepalanya agar dapat melalui jalan lahir. ;mumnya moulage ini
ditemukan pada sutura sagitalis dan terlihat segera setelah bayi lahir. oulage ini umumnya jelas
terlihat pada bayi premature dan akan hilang sendiri dalam satu sampai dua hari. Proses
perjalanan penyakit caput succedaneum adalah sebagi berikut " Pembengkakan yang terjadi pada
kasus caput succadeneum merupakan pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat melampaui
sutura garis tengah. $danya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulasi kapiler dan
limfe disertai pengeluaran cairan tubuh. -enjolan biasanya ditemukan didaerah presentasi lahir
dan terletak periosteum hingga dapat melampaui sutura. Pembengkakan pada caput succedaneum
9
-
7/26/2019 Makalah b.25
10/18
dapat meluas menyeberangi garis tengah atau garis sutura. 'an edema akan menghilang sendiri
dalam beberapa hari. Pembengkakan dan perubahan *arna yang analog dan distorsi *ajah dapat
terlihat pada kelahiran dengan presentasi *ajah. 'an tidak diperlukan pengobatan yang spesifik,
tetapi bila terdapat ekimosis yang ektensif mungkin ada indikasi melakukan fisioterapi dini untuk
hiperbilirubinemia. oulase kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan
dengan adanya caput succedaneum dan semakin menjadi nyata setelah caput mulai mereda,
kadangkadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan diperlukan transfusi darah.A
>ejala ataupun tanda yang sering ditemui pada kasus caput succedaneum sebagai berikut"
$. $danya oedema di kepala, hal ini disebabkan karena adanya penggumpalan cairan diba*ah
kulit kepala bayi sehingga kepala bayi terlihat bengkak atau oedema.A
-. Pada perabaan terasa lembut dan lunak. -enjolan ini terlokalisir, dapat tunggal atau lebih dari
satu multiple /. Tempat lunak ini akan berdenyut seirama dengan jantung. &etika seorangbayi aktif atau mendapat demam, daerah ini akna berdenyut lebih cepat.
C. 3edema melampaui selasela tulang tengkorak, semua bayi memiliki daerah lunak di kepala
mereka fontanel /, yang mungkin tidak akan menutup sampai B bulan. Ini adalah tempat
dimana tulang tengkorak belum menyatu. 7ontanel yang terbuka ini memberi tengkorak lebih
banyak kelenturan selama proses kelahiran atau ketika bayi membenturkan.
'. -atas tidak jelas, biasanya pembengkakan akan mele*ati garis tengah kepala dan
menyeberangi ubunubun. &epala yang tidak rata bisa juga disebabkan pecahnya pembuluh
darah akibat proses persalinan, ciricirinya benjolan tidak akan mele*at garis ubunubun.
-ila darahnya banyak bayi bisa kekurangan darah dan kulitnya menjadi kuning.H. -iasanya menghilang dalam *aktu 2 hari tanpa pengobatan.A
B. Perdarahan intrakranial pada neonatus
Perdarahan intrakranial pada neonatus PI#/ tidak jarang dijumpai. PI# mempunyai arti
penting karena dapat menyebabkan kematian atau cacat jasmani dan mental.PI# ialah perdarahan dalam rongga kranium dan isinya pada bayi sejak lahir sampai
umur ? minggu. !ebabnya PI# banyak. !ering PI# tak dikenal4dipikirkan karena gejala
gejalanya tidak khas. PI# meliputi perdarahan epidural, subdural, subaraknoid,
intraserebral4parenkim dan intraentrikuler Penatalaksanaan dan penanggulangan PI# masih
kurang memuaskan. ;ntuk menurunkan angka kejadian PI#, usaha yang lebih penting ialah
profilaksis seperti pera*atan prenatal, pertolongan persalinan dan pera*atan postnatal yang
sebaikbaiknya. Pada umumnya prognosis PI# tidak terlalu menggembirakan. akalah ini
10
-
7/26/2019 Makalah b.25
11/18
membahas sekedar insidensi, etiologi, patogenesis, gambaran klinik, diagnosis, penatalaksanaan,
prognosis dan pencegahan PI# yang berkaitan dengan persalinan.2
Pada trauma kelahiran, perdarahan terjadi oleh kerusakan4 robekan pembuluh pembuluh
darah intrakranial secara langsung. Pada perdarahan yang bukan karena trauma kelahiran, faktor
dasar ialah prematuritas: pada bayibayi tersebut, pembuluh darah otak masih embrional dengan
dinding tipis, jaringan penunjang sangat kurang dan pada beberapa tempat tertentu jalannya
berkelok kelok, kadang kadang membentuk huruf ; sehingga mudah sekali terjadi kerusakan
bila ada faktor faktor pencetus hipoksia4iskemia/. &eadaan ini ter utama terjadi pada
perdarahan intraentrikuler4perientrikuler.Perdarahan epidural4 ekstradural terjadi oleh robekan arteri atau ena meningika media
antara tulang tengkorak dan duramater. &eadaan ini jarang ditemukan pada neonatus. Tetapi
perdarahan subdural merupakan jenis PI# yang banyak dijumpai pada -C-. 'i sini perdarahan
terjadi akibat pecahnya enaena kortikal yang menghubungkan rongga subdural dengan sinus
sinus pada duramater. Perdarahan subdural lebih sering pada -C- daripada -&- sebab pada
-&- enaena superfisial belum berkembang baik dan mulase tulang tengkorak sangat jarang
terjadi . Perdarahan dapat berlangsung perlahanlahan dan membentuk hematoma subdural. Pada
robekan tentorium serebeli atau ena galena dapat terjadi hematoma retroserebeler. >ejalagejala
dapat timbul segera dapat sampai bermingguminggu, memberikan gejala gejala kenaikan
tekanan intrakranial. 'engan kemajuan dalam bidang obstetri, insidensi perdarahan subdural
sudah sangat menurun.Pada perdarahan subaraknoid, perdarahan terjadi di rongga subaraknoid yang biasanya
ditemukan pada persalinan sulit. $danya perdarahan subaraknoid dapat dibuktikan dengan fungsi
likuor. Pada perdarahan intraserebral4intraserebeler, perdarahan terjadi dalam parenkim otak,
jarang pada neonatus karena hanya terdapat pada trauma kepala yang sangat hebat kecelakaan/.
Perdarahan intraentrikuler dalam kepustakaan ada yang gabungkan bersama perdarahan
intraserebral yang disebut perdarahan perientrikuler . 'ari semua jenis PI#, perdarahan
perientrikuler meme gang peranan penting, karena frekuensi dan mortalitasnya tinggi pada
bayi prematur. !ekitar A5@)% perdarahan peri entrikuler berasal dari jaringan subependimal
germinal matriks4jaringan embrional di sekitar entrikel lateral.?
Pada perdarahan intraentrikuler, yang berperanan penting ialah hipoksia yang
menyebabkan asodilatasi pembuluh darah otak dan kongesti ena. -ertambahnya aliran darah
ini, meninggikan tekanan pembuluh darah otak yang diteruskan ke daerah anyaman kapiler
sehingga mudah ruptur. !elain hipoksia, hiperosmolaritas pula dapat menyebabkan perdarahan
11
-
7/26/2019 Makalah b.25
12/18
intraentrikuler iperosmolaritas antara lain terjadi karena hipernatremia akibat pemberian
natrium bikarbonat yang berlebihan4plasma ekspander. &eadaan ini dapat meninggikantekanan
darah otak yang diteruskan ke kapiler sehingga dapat pecah.
>ejalagejala PI# tidak khas, dan umumnya sukar didiagnosis jika tidak didukung, oleh ri*ayat
persalinan yang jelas. >ejalagejala berikut dapat ditemukan?"
. 7ontanel tegang dan menonjol oleh kenaikan tekanan intrakranial, misalnya pada perdarahan
subaraknoid.
2. Iritasi korteks serebri berupa kejangkejang, irritable, t*itching, opistotonus. >ejalagejala
ini baru timbul beberapa jam setelah lahir dan menunjukkan adanya perdarahan subdural ,
kadangkadang juga perdarahan subaraknoid oleh robekan tentorium yang luas.
. ata terbuka dan hanya memandang ke satu arah tanpa reaksi. Pupil melebar, refleks
cahaya lambat sampai negatif. &adangkadang ada perdarahan retina, nistagmus dan
eksoftalmus.
?. $pnea" berat dan lamanya apnea bergantung pada derajat perdarahan dan kerusakan susunan
saraf pusat. $pnea dapat berupa serangan diselingi pernapasan normal4takipnea dan sianosis
intermiten.5. Cephalic cry menangis merintih/.
=. >ejala gerakan lidah yang menjulur ke luar di sekitar bibir seperti lidah ular snake like
flicking of the tongue/ menunjuk kan perdarahan yang luas dengan kerusakan pada korteks.A. Tonus otot lemah atau spastis umum. ipotonia dapat berakhir dengan kematian bila
perdarahan hebat dan luas. 8ika perdarahan dan asfiksia tidak berlangsung lama, tonus otot
akan segera pulih kembali. Tetapi bila perdarahan berlangsung lebih lama, flaksiditas akan
berubah menjadi spastis yang menetap. &elumpuhan lokal dapat terjadi misalnya
kelumpuhan otototot pergerakan mata, otototot muka4anggota gerak
monoplegi4hemiplegi/ menunjukkan perdarahan subdural4 parenkim.
B. >ejalagejala lain yang dapat ditemukan ialah gangguan kesadaran apati, somnolen, sopor
atau koma/, tidak mau minum, menangis lemah, nadi lambat4cepat, kadangkadang ada
hipotermi yang menetap. $pabila gejalagejala tersebut di atas ditemukan pada bayi
prematur yang 2??B jam sebelumnya menderita asfiksia, maka PI dapat dipikirkan.?
'iusahakan tindakan dibatasi untuk mencegah terjadinya kerusakan4kelainan yang lebih parah "
. -ayi dira*at dalam inkubator yang memudahkan obserasi kontinu dan pemberian 32. Perlu
diobserasi secara cermat" suhu tubuh, derajat kesadaran, besarnya dan reaksi pupil, aktiitas
12
-
7/26/2019 Makalah b.25
13/18
motorik, frekuensi pernapasan, frekuensi jantung bradikardi4takikardi/, denyut nadi dan
diuresis. 'iuresis kurang dari ml4kg--4jam berarti perfusi ke ginjal berkurang, diuresis
lebih dari ml4kg--4jam menunjukkan fungsi ginjal baik 5.
2. enjaga jalan napas tetap bebas, apalagi kalau penderita dalam koma diberikan )2. -ayi
letak dalam posisi miring untuk mencegah aspirasi serta penyumbatan larings oleh lidah dan
kepala agak ditinggikan untuk mengurangi tekanan ena serebral.
. Pemberian itamin & serta transfusi darah dapat dipertim bangkan.?. Infus untuk pemberian elektrolit dan nutrisi yang adekuat berupa larutan glukosa 5)%/
dan #aCl ),@% ?" atau glukosa 5)%dan #abik ,5% ?".
Pemberian obat obatan "
. alium4luminal bila ada kejang kejang. dosis alium ),),5 mg4kg--, tunggu 5 menit,
kalau belum berhenti diulangi dosis yang sama: kalau berhenti diberikan luminal )
mg4kg-- neonatus ) mg/, ? jam kemudian luminal per os B mg4kg-- dibagi dalam 2 dosis
selama 2 hari, selanjutnya ? mg4kg-- dibagi dalam 2 dosis sambil perhatikan keadaan umum
seterusnya.
2. kortikosteroid berupa deksametason ),5 mg4kg--42? jam yang mempunyai efek baik
terhadap hipoksia dan edema otak.
. antibiotika dapat diberikan untuk mencegah infeksi sekunder, terutama bila ada manipulasi
yang berlebihan.
?. 7ungsi lumbal untuk menurunkan tekanan intrakranial, mengeluarkan darah, mencegah
terjadinya obstruksi aliran likuor dan mengurangi efek iritasi pada permukaan korteks.
Tindakan bedah darurat"
-ila perdarahan4hematoma epidural *alaupun jarang dilakukan e
-
7/26/2019 Makalah b.25
14/18
persalinan. 'alam hal ini perlu monitoring keadaan bayi intrapartum, resusitasi segera sesudah
lahir dan mencegah kemungkinan hipoksia oleh sebabsebab lain B. Pemberian koagulans
sebagai usaha untuk mencegah timbulnya PI# sampai saat ini belum ada persesuaian paham,
tetapi pemberian itamin & secara rutin pada -&- dapat dianjurkan.
&tiologi %ephalhematoma
ematoma dapat terjadi karena"
. Persalinan lama
Persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebabkan adanya tekanan tulang pelis ibu
terhadap tulang kepala bayi, yang menyebabkan robeknya pembuluh darah.
2. Tarikan akum atau cunam
Persalinan yang dibantu dengan acum atau cunam yang kuat dapat menyebabakan
penumpukan darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintasi tulang kepala ke jaringan
periosteum.
. &elahiran sungsang yang mengalami kesukaran melahirkan kepala bayi.
Tanda dan gejala klinis
-erikut ini adalah tandatanda dan gejala Cephal hematoma2"
. $danya fluktuasi
2. $danya benjolan, biasanya baru tampak jelas setelah 2 jam setelah bayi lahir. $danya chepal hematoma timbul di daerah tulang parietal-erupa benjolan timbunan kalsium
dan sisa jaringan fibrosa yang masih teraba. !ebagian benjolan keras sampai umur 2 tahun.
Tempatnya tetap.2
?. &epala tampak bengkak dan ber*arna merah, karena perdaraahan subperiosteum
5. Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak melampaui tulang tengkorak tidak
mele*ati sutura/.
=. Pada perabaan terasa mula mula keras kemudian menjadi lunak, tetapi tidak leyok pada
tekanan dan berfluktuasi.A. -enjolan tampak jelas lebih kurang = B jam setelah lahir
B. -enjolan membesar pada hari kedua atau ketiga, pembengkakan terbatas
@. -enjolan akan menghilang dalam beberapa minggu.
Patofisiologi
14
-
7/26/2019 Makalah b.25
15/18
$. -agian kepala yang hematoma bisanya ber*arna merah akibat adanya penumpukan daerah
yang perdarahan sub periosteum.
-. Pada partus lama kala I lama, kala II lama/, kelahiran janin dibantu dengan menggunakan
acum ekstraksi atau forseps yang sangat sulit. !ehingga moulage berlebihan danmenyebabkan trauma kepala dan selaput tengkorak rupture. !ehingga menyebabkan
pendarahan sub periosteum dan terjadi penumpukan darah sehingga terjadi Cephal
ematoma.
C. Pada kelahiran spontan kepala bayi besar/ terjadi penekanan pada tulang panggul ibu.
!ehingga moulage terlalu keras atau berlebihan dan menyebabkan trauma kepala dan selaput
tengkorak rupture. !ehingga menyebabkan pendarahan sub periosteum dan terjadi
penumpukan darah sehingga terjadi Cephal ematoma.&arena adanya tekanan yangberlebihan, maka akan menyerap dan terabsorbsi keluar sehingga oudema.
Komplikasi
a. Infeksi
Infeksi pada caput succedanum bisa terjadi karena kulit kepala luka
b. Ikterus
Pada bayi yang terkena caput succedanium dapat menyebabkan ikterus karena
inkompatibiliatas faktor rh atau golongan darah $,-,3 antara ibu dan bayi.B
c. $nemia
bisa terjadi pada bayai yang terkena caput succedanum karena pada benjolan terjadi
pendarahan hebatatau pendarahan hebat .
d &lasifikasi mungkin bertahan selama J tahun
>ejala lanjut yang mungkin terjadi yaitu anemia dan hiperbilirubinemia. 8arang menimbulkan
perdarahan yang memerlukan transfusi, kecuali bayi yang mempunyai gangguan pembekuan
&adangkadang disertai dengan fraktur tulang tengkorak di ba*ahnya atau perdarahan intra
kranial.B
Penatalaksanaan
15
-
7/26/2019 Makalah b.25
16/18
Cephal hematoma umumnya tidak memerlukan pera*atan khusus. -iasanya akan
mengalami resolusi khusus sendiri dalam 2B minggu tergantung dari besar kecilnya benjolan.
#amun apabila dicurigai adanya fraktur, kelainan ini akan agak lama menghilang bulan/
dibutuhkan penatalaksanaan khusus antara lain@"
. Cegah infeksi bila ada permukan yang mengalami luka maka jaga agar tetap kering dan
bersih.
2. Tidak boleh melakukan massase luka4benjolan Cephal hematoma. Pemberian itamin &
?. Pemeriksaan radiologi, bila ada indikasi gangguan nafas, benjolan terlalu besar obserasi
ketat untuk mendeteksi perkembangan5. Pantau hematokrit
=. 0ujuk, bila ada fraktur tulang tengkorak, cephal hematoma yang terlalu besar
A. -ila tidak ada komplikasi, tanpa pengobatan khusus akan sembuh 4 mengalami resolusi
dalam 2 B minggu
-ayi dengan Cephal hematoma tidak boleh langsung disusui oleh ibunya karena
pergerakan dapat mengganggu pembuluh darah yang mulai pulih.;ntuk melakukan penanganan
pada kasus cephal hematoma sebagai berikut@"
. lebih hatihati jangan sering diangkat dari tempat tidur.
2. Cairan tersebut akan hilang terabsorbsi dengan sendirinya dalam satu minggu.
Terabsosbsinya menjadi lama apalagi terjadi jaringan fibroblast.. Tidak di aspirasi karena dikha*atirkan akan terjadi infeksi bila kulit ditusuk jarum sehingga
terjadi trauma akibat peradangan benda asing.?. !etelah hematoma lenyap, terjadi hemolisis sel darah merah.5. !tilumus secara pelan untuk merangsang pembuluh limfe diba*ah kulit.
=. ari pertama kopres dingin
A. ari kedua sampai keempat kompres hangat.B. iperbilirubinemia dapat timbul setelah bayi dirumah.
@. 3bserasi terhadap bilirubinemia dan trombositopenia. Pada neonatus dengan sefalhematoma
tidak diperlukan pengobatan, namun perlu dilakukan fototerapiuntuk mengatasi
hiperbilirubinemia.
). 'apat diberi itamin & untuk mengurangi perdarahan.
. Pemeriksaan
-
7/26/2019 Makalah b.25
17/18
Prognosis
8ika tidak terjadi komplikasi maka Cephalhematom akan sembuh sendiri dalam 2B
minggu tergantung besar kecilnya benjolan.
Kesimpulan
Cephal hematoma merupakan perdarahan subperiosteum. Cephal hematoma terjadi
sangat lambat, sehingga tidak nampak adanya edema dan eritema pada kulit kepala. Cephal
hematoma dapat sembuh dalam *aktu 2 minggu hingga B minggu, tergantung pada ukuran
perdarahannya. Pada neonatus dengan cephal hematoma tidak diperlukan pengobatan, namun
perlu dilakukan fototerapi untuk mengatasi hiperbilirubinemia. Tindakan insisi dan drainase
merupakan kontraindikasi karena dimungkinkan adanya resiko infeksi. &ejadian cephal
hematoma dapat disertai fraktur tengkorak, koagulopati dan perdarahan intrakranial. aka dari
itu sebagai seorang dokter kita harus terampil memberikan asuhan pada bayi baru lahir baik yang
normal maupun memilik kelainan untuk menghindari terjadinya cephal hematoma tersebut.
DaftarPustaka
. 'e*i, Kiian lanny lia . asuhan neonatus bayi dan anak balita. 8akarta: !alemba medika "
2)).2. Pra*irohardjo, sar*ono. Ilmu kebidanan. 8akarta" Layasan bina pustaka sar*ono
pra*ihardjo: 2))2.
. !aifuddin, majang.Ilmu kebidanan " patologi dan fisiologi persalinan. 8akarta: Layasan
esentia medica: 2)).
?. 8#P&&04P3>I. $suhan Persalinan #ormal. 8akarta" 8#P&&04P3>I : 2))A.5. -erman 0 H, &liegman 0 H. #elson !ensi Pediatric. 8akarta" H>C: 2)).h
=. Cunningham >, -rahm ;. 3bstetri *illiams. Cedera pada janin dan neonatus. Hd.2.
8akarta" H>C, 2)2.h.==2A. &liegman 0, $rin $. Ilmu kesehatan anak nelson. 8akarta"H>C :2)).
B. ochtar, 0ustam. !inopsis 3bstetri 8ilid I. 8akarta"H>C: @@B.
@. Pra*irohadjo, !ar*ono.Ilmu &ebidanan. 8akarta" L-P!P : 2))5.
17
-
7/26/2019 Makalah b.25
18/18
18