makalah aik viii

12
AKIKAH, PEMOTONGAN RAMBUT BAYI, DAN PEMBERIAN NAMA AKIKAH DAN PEMOTONGAN RAMBUT BAYI A. Pengertian, Hukum dan Dasar Hukum Akikah 1. Pengertian Akikah Aqiqah berasal dari kata aqqa yang artinya memotong atau membelah. Ada yang mengungkapkan bahwa aqiqah artinya rambut yang tumbuh di atas kepala bayi sejak lahir. Ada lagi mengartikan bahwa aqiqah ialah nama kambing yang disembelih untuk kepentingan bayi. Adapun dalil yang menyatakan, bahwa kambing yang disembelih itu dinamakan aqiqah antara lain adalah hadits yang dikeluarkan oleh Al-Bazzar dari Atha, dari Ibnu Abbas secara marfu: “Bagi seorang anak laki-laki dua ekor aqiqah dan seorang anak perempuan seekor.” Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan aqiqah diIndonesiakan menjadi akikah adalah serangkaian ajaran Nabi SAW untuk anak yang baru lahir yang terdiri atas mencukur rambut bayi, memberi nama, dan menyembelih hewan. 2. Hukum Akikah Hukum melakuka akikah adalah mustahab/sunah, maka tidak akan memberatkan bagi orang uta yang 1

Upload: synyster-rockmantic

Post on 24-Jul-2015

83 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

makalah aik universitas muhammadiyah purworejo jurusan matematika

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Aik VIII

AKIKAH, PEMOTONGAN RAMBUT BAYI, DAN

PEMBERIAN NAMA

AKIKAH DAN PEMOTONGAN RAMBUT BAYI

A. Pengertian, Hukum dan Dasar Hukum Akikah

1. Pengertian Akikah

Aqiqah berasal dari kata aqqa yang artinya memotong atau

membelah. Ada yang mengungkapkan bahwa aqiqah artinya rambut yang

tumbuh di atas kepala bayi sejak lahir. Ada lagi mengartikan bahwa aqiqah

ialah nama kambing yang disembelih untuk kepentingan bayi.

Adapun dalil yang menyatakan, bahwa kambing yang disembelih

itu dinamakan aqiqah antara lain adalah hadits yang dikeluarkan oleh Al-

Bazzar dari Atha, dari Ibnu Abbas secara marfu:

“Bagi seorang anak laki-laki dua ekor aqiqah dan seorang anak

perempuan seekor.”

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan aqiqah

diIndonesiakan menjadi akikah adalah serangkaian ajaran Nabi SAW

untuk anak yang baru lahir yang terdiri atas mencukur rambut bayi,

memberi nama, dan menyembelih hewan.

2. Hukum Akikah

Hukum melakuka akikah adalah mustahab/sunah, maka tidak akan

memberatkan bagi orang uta yang benar-benar tidak mampu untuk

berakikah, karena tanpa mengakikahkan anak-anaknyapun mereka tidak

akan menerima siksaan dari Allah SWT.

3. Dasar Hukum Akikah

Hadits-hadits yang menjadi dasar disyariatkannya akikah cukup

banyak, antara lain:

a. Hadits riwayat Imam Ahmad:

Anak-anak itu tergadai (tertahan) dengan akikahnya, disembelih

hewan untuknya pada hari ketujuh, dicukur kepalanya dan diberi

nama.

1

Page 2: Makalah Aik VIII

b. Hadits riwayat Aisyah r.a.:

Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami supaya menyembelih

akikah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk wanita seekor.

c. Hadits riwayat Aisyah r.a. yang lain:

Rasulullah SAW pernah membuat akikah untuk Hasan dan Husain

pada hari ketujuhnya. (HR Ibnu Hibban, Hakim, dan Baihaqi)

d. Hadits yang diriwayatkan dari Salman bin Amar Adh-Dhahabi:

Sesungguhnya bersama anak itu ada hak diakikahi, maka

tumpahkanlah darah baginya (dengan menyembelih hewan) dan

buanglah penyakit darinya (dengan mencukur rambutnya). (HR

Bukhari)

B. Jenis, Jumlah dan Syarat Binatang Akikah

1. Jenis Binatang Akikah

Jenis binatang yang digunakan untuk keperluan akikah antara lain ada

empat jenis, yakni kambing, domba, sapi, dan unta.

2. Jumlah Binatang Akikah

Jumlah binatang akikah sebanyak dua ekor untuk laki-laki dan seekor

untuk perempuan. Ada juga yang berpendapat akikah untuk laki-laki

cukup satu ekor. Yaitu menurut pendapat Imam Malik.

3. Waktu Pelaksanaan Akikah

a. Waktu Ada’

Waktu yang tepat untuk mengakikahkan anak yaitu hari ke tujuh

kelahiran bayi pada saat bayi berusia tujuh hari, yakni bersamaan

dengan acara mencukur serta menamainya.

b. Waktu Qodha

akikah boleh dilaksanakan pasca pencukuran dan penamaan bayi.

Menurut pendapat (Qaul) mukhtar dari mazhab Syafi’i jika anak sudah

dewasa dan belum diakikah oleh orang tuanya maka anak

dipersilahkan mengakikahkan dirinya sendiri.

2

Page 3: Makalah Aik VIII

c. Prosesi Pelaksanaan Akikah

Pelaksanaan akikah terdiri dari tiga kegiatan:

1) Menyembelih binatang akikah

2) Mencukur rambut kepala bayi

Mencukur rambut dilakukan dengan tata cara:

a) Membaca basmallah

b) Mencukur seluruh rambut atau cukup merapikan

c) Menimbang rambut yang dicukur dan bersedekah senilai emas

seberat timbangan rambutnya.

Rasulullah saw bersabda:

Artinya: “Timbanglah rambut (hasil cukuran) Husein dan

bersedekahlah senilai perak seberat timbangan rambutnya.”

(HR. Al Hakim)

PEMBERIAN NAMA

A. Arti Sebuah Nama

Nama memiliki arti tersendiri yang sangat penting, baik di hadapan

sesama manusia ataupun di hadapan Allah. Nama tidak hanya berfungsi

sebagai panggilan di dunia, tetapi juga di akhirat. Nama merupakan identitas

diri yang mengandung unsur doa dan harapan serta dapat membentuk

kepribadian seseorang. Adapun arti sebuah nama antara lain sebagai berikut:

1. Identitas Diri yang Paling Hakiki

Nama merupakan identitas diri seseorang yang paling hakiki, yang

dapat membedakan orang yang satu dengan yang lain, sehingga

memudahkan sesame muslim berkomunikasi. Pada hari kiamat kelak,

Allah akan memanggil setiap hamba berdasarkan namanya masing-

masing.

Hingga kelak di hari kiamat, manusia akan dipanggil dengan nama

yang mereka dipanggil dengannya semasa di dunia.

3

Page 4: Makalah Aik VIII

: : وسلم عليه الل�ه صلى الل�ه رسول قال قال الدرداء أبي عن

فأحسنوا" آبائكم وأسماء بأسمائكم القيامة يوم )دعون ُت إنكم

."أسماءكم

Dari Abu Dardaa’, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallaahu

‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari

kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka

baguskanlah nama-nama kalian” (HR. Muslim dan Abu Dawud)

2. Doa dan Harapan

Melalui nama yang baik, harapan orang tua kepada sang anak kelak

bisaa tumbuh dewasa sesuai dengan kandungan makna dalam nama yang

diberikan.

3. Pembentuk Sebuah Kepribadian

Nama merupakan sebuah pembentuk kepribadian. Nama yang

melekat pada dirinya akan mensupport untuk berbuat dan berperilaku

sesuai dengan makna apa yang terkandung di dalam nama tersebut.

B. Kewajiban Memberi Nama Yang Baik

Pemberian nama yang baik kepada anak tercinta tidak terlepas dari

hak dan kewajiban antar orang tua sebagai pemberi nama dengan anak sebagai

penerima.

1. Hak anak mendapatkan nama yang baik

Seorang anak memiliki hak untuk mendapatkan nama yang baik

dari orang tuanya. Sebagai manusia yang baru lahir, sang anak juga

memiliki hak untuk hidup menjadi insan yang mulia.

2. Kewajiban orang tua member nama yang baik

Selain merupakan hak anak, orang tua mempunyai kewajiban

untuk member nama yang baik pula untuk anaknya. Kewajiban ini adalah

4

Page 5: Makalah Aik VIII

salah satu perintah Rasul yang harus dilaksanakan dan ditaati. Sabda

Rasullullah:

“muliakanlah anak-anak kalian dan berilah nama yang baik”. (HR. Ibnu

Majah)

3. Keharusan mengganti nama yang buruk

Seseorang yang menyadari akan keburukan namanya, hendaklah

bersegera untuk merubah sendiri atau orang yang mengetahui keburukan

nama seseorang, seharusnya mengingatkan agar segera mengganti dengan

nama yang baik.

C. Kategori Baik Buruknya Nama

Menurut ajaran islam, nama-nama seseorang itu dapat dikelompokkan

ke dalam lima kategori, yaitu:

1. Nama Yang Terbaik

Istilah “terbaik” tidak lain disesuaikan dengan nama orang yang

paling disukai oleh Allah swt. Dan kita yakin bahwa apa yang disukai

Allah itu akan membuahkan pahala, bagi para hambanya.

Misalnya Abdullah, Abdurrahman. Kedua nama ini sangat disukai

oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagaimana diterangkan oleh Nabi

Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu

Dawud dll. Kedua nama ini menunjukkan penghambaan kepada Allah

Azza wa Jalla.

2. Nama Yang Baik

Perbedaan nama yang terbaik adalah nama yang disukai Allah,

sedangkan nama yang baik itu nama-nama yang disukai Rasulullah atau

yang diperintahkan.

Adapun kategori nama yang baik itu adalah:

a. Menggunakan nama Rasulullah SAW.

b. Menguunakan nama para Nabi dan Rasul.

c. Memiliki makna kebaikan positif dalam islam, sekalipun tidak

berbahasa arab.

5

Page 6: Makalah Aik VIII

3. Nama Yang Tidak Baik (Sebaiknya Diganti)

Nama yang tidak bermakna dan nama yang maknanya tidak baik

termasuk dalam klasifikasi nama yang tidak baik, maka sebaiknya diganti

dengan yang lebih baik.

4. Nama yang Buruk

Kategori nama yang buruk adalah nama-nama yang arti

katanya/maknanya buruk, tidak sesuai dengan visi dan misi islam. Visi

islam identik dengan kebaikan yang bersifat manusiawi dan penghambaan

diri kepada Allah sang Pencipta.

5. Nama yang Diharamkan (Wajib Diganti)

Adapun nama-nam yang diharamkan itu diantaranya adalah nama

yang maknanya berusaha menyamai kekuasaan Allah.

Contohnya nama yang merupakan nama berhala yang disembah selain

Allah, misalnya: Al-Laata, Al-’Uzza, Wisnu, Brahma, dan lain-lain. Juga

yang merupakan nama-nama syaithan, contoh: Khinzab, Walhan,

Al-’A'war, Al-Ajda’.

D. Cara Merumuskan Nama Yang Baik

1. Menjauhi Kebisaaan Yang Kurang Tepat

a. Membuat akronim yang tidak jelas maknanya

Contoh : Farji, nama dari ayah Abdul Ghafar dan kakek Munaji.

b. Menjadikan nama sebagai “bahan peringatan”

Contoh : Sungkawa (Sungkowo), sebagai bahan peringatan karena

ketika bayi lahir, keluarganya ada yang meninggal.

c. Merumuskan nama yang asal ngetrend

Nama yang menunjukkan nama-nama orang kafir yang sudah menjadi

kekhususan mereka misalnya: Suzan, John, Jacklin, Diana, Linda,

Victoria, Gloria. Karena hal ini menunjukkan penyerupaan terhadap

6

Page 7: Makalah Aik VIII

mereka, dan tasyabuh (meniru-niru) dengan kebisaaan dan perbuatan

mereka merupakan sesuatu yang diharamkan Islam.

Artinya: “barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia

termasuk golongan mereka” (HR. Abu Dawud)

2. Menetapkan Harapan yang Paling Diinginkan

Harapan yang baik adalah harapan agar anaknya kelak tumbuh dewasa

menjadi insan muslim yang saleh. Karena dengan kesalehan yang

dimilikinya, niscaya ia akan menjadi insan yang lebih tampan, lebih

cantik, lebih kaya, dan lebih tinggi pangkatnya dimata Allah serta akan

terwujud kelak semua harapan pada kehidupannya yang serba abadi.

3. Memilih Rumusan Kata yang Paling Tepat

Perumusan nama bisa memilih diantara lima cara berikut:

a. Meng-idhafahkan kata “abdun” dengan Asmaul Husna.

Nama yang dirumuskan dari idhafah (rangkaian) kata “abdun” yang

berarti penghambaan diri, dengan salah satu Asma dari Asmaul Husna

adalah nama yang masuk dalam kategori terbaik dan paling disukai

oleh Allah SWT.

b. Mengambil nama Nabi dan Rasul

c. Memilih rumusan kata yang baik

d. Mengambil nama tokoh muslim

4. Melakukan Shalat Istikharoh

5. Prosesi Penetapan Nama Terpilih

Dengan urutan sebagai berikut:

a. Meresmikan anak

b. Mendoakan khusus bagi kebaikan bayi

7

Page 8: Makalah Aik VIII

MAKALAH AIK

AKIKAH, PEMOTONGAN RAMBUT BAYI, DAN PEMBERIAN NAMA

Oleh:

SIGIT ANDRIAWAN (08 214 3387)

WALUYO (08 214 3394)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2012

8