majalah tamaddun edisi maret-april 2012-ok

80

Upload: redaksitamaddun

Post on 22-Jul-2015

518 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Majalah Tamaddun Edisi Maret-April 2012-OKMedia Komunikasi dan Edukasi EKonomi SyariahDiterbitkan oleh TAMZIS Baituttamwil

TRANSCRIPT

Serambi

Ekonomi Keluargaalam suatu sesi pelatihan, dibuatlah dua kelompok kartu, yang satu berisi kebutuhan-kebutuhan diri. Seperti mengejar diskon, harga murah, jalan-jalan keluar bersama keluarga, makan bakso dan sebagainya. Sedangkan kelompok yang lain berisi kebutuhankebutuhan keluarga yang wajib untuk dipenuhi, pada kelompok pertama mereka boleh memilih untuk menggunakan atau tidak, akan tetapi kelompok kewajiban seperti anak bayar sekolah, anak sakit dan bayar listrik dimasukkan dalam kelompok yang tidak boleh tidak harus dibayarkan. Dalam simulasi, diketahui bahwa satu keluarga sederhana bisa menyelamatkan penghasilan keluarganya dengan cara ngirit banget. Dengan pola itu, mereka tidak bisa menikmati kebahagiaan dan kegembiraan dengan menggunakan dana yang mereka miliki. Tapi ternyata banyak sekali keluarga yang tidak mampu mengelola keuangan keluarganya. Selalu saja pendapatannya kurang, karena tidak memiliki satu fungsi budgeting (anggaran) yakni fungsi untuk mengurutkan prioritas dalam mengatur keuangan keluarga. Memang, pelatihan-pelatihan seperti ini dalam suatu keluarga menjadi sangat penting. Dimana kalau semua keluarga menjadi sangat irit, mengekang konsumsi. Tentu secara makro tidak baik pula untuk ekonomi daerah tersebut. Mengapa? Karena tidak terjadinya konsumsi tersebut mengakibatkan orang tidak melakukan produksi atau berusaha memenuhi suplai atas kebutuhan. Dengan demikian, ekonomi sulit untuk berjalan. Akan tetapi, memboros-boroskan pendapatan apalagi dengan cara yang marak didorong oleh lembaga-lembaga keuangan yang pada umumnya menawarkan kepada mereka, pakai dulu, bayar belakangan. Dengan begitu, mereka sedang didorong untuk mencuri masa depannya sendiri untuk dipakai hari ini. Bagi keluarga yang kreatif atau beruntung, keterpaksaan akibat tambahnya pengeluaran itu kemudian mereka memacu untuk mendapatkan penghasilan tambahan, akan tetapi ada pula yang gagal, pembiayaan mereka bermasalah. Jika hal seperti ini banyak dijumpai, tentu menjadi tidak terlalu bagus pula bagi ekonomi suatu wilayah, ekonomi menjadi tidak bergerak. Karena uang lebih banyak masuk kepada lembaga penyedia pinjaman dan bukan digunakan untuk memicu produksi. Maka sesungguhnyalah, mengatur ekonomi keluarga adalah sesuatu yang penting. TAMZIS berupaya agar penghasilan keluarga dapat membawa kebahagiaan. Dalam artian, tidak terlalu irit sehingga mematikan kebutuhan-kebutuhan konsumtif (kesenangan konsumtif), tetapi juga tidak terlalu menjadi boros sehingga menuai penderitaan di kemudian hari.

D

Ir. Saat Suharto Amjad(Ketua Pengurus KJKS TAMZIS)

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

1

SerambiTAMZIS berharap tahun 2020 nanti, mampu membawa satu juta keluarga mejadi keluarga utama. Apa itu keluarga utama? Yakni keluarga yang memiliki aspek yang bagus pada lima parameter maqasidus syariah (maksud syariah).Dari pemikiran inilah lembaga-lembaga keuangan diharapkan memiliki wajah yang bisa menyejahterakan masyarakatnya dan mendidik masyarakat untuk membedakan kebutuhan dengan keinginan, itulah yang sesungguhnya kita butuhkan. Salah satu kebutuhan dasar yang harus diajarkan adalah menabung. Dulu, para ekonom mengenal adanya garis dimana di bawah garis tersebut ada masyarakat yang tidak mampu menabung tetapi TAMZIS melanggar pakem itu dan percaya bahwa menabung adalah kebutuhan umat manusia. Maka terbukti kemudian, bahwa masyarakat miskin pun mampu menabung. Dan tabungan mereka berkembang dari waktu ke waktu. Sesungguhnya TAMZIS percaya bahwa pembiayaan itu seharusnya digunakan untuk membesarkan usaha dan selayaknya diarahkan untuk menambah produksi, membesarkan perdagangan, atau untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat investasi bagi masa yang akan datang. Tentu haruslah dihindari membujuk-bujuk mereka untuk melakukan kegiatan yang bersifat konsumtif yang sesungguhnya tidak diperlukan oleh mereka, hal seperti ini tidak memiliki arti terhadap perkembangan masyarakat. Dengan mengajari mereka menabung, berarti kita bisa mengajak mereka untuk membangun modal usaha. Dan ketika usaha tersebut makin berkembang dan membutuhkan modal tambahan. Nah, baru TAMZIS melakukan perannya untuk meningkatkan pemodalan mereka sehingga dapat meningkatkan kapasitas usaha, income mereka bisa naik dan kemampuan menabung mereka menjadi makin kuat. Dengan begitu, kapasitas usaha naik, pembiayaan meningkat, ekonomi keluarga semakin kokoh, sekolah anak pun semakin baik serta kehidupan keluarga menjadi lebih sejahtera. Karena tabungannya semakin meningkat, mereka bisa memperbaiki rumahnya, dimana awalnya berlantai tanah menjadi keramik, yang semula tidak memiliki toilet menjadi punya toilet. Sehingga kesejahteraan diri dan masyarakat meningkat. Dulu, yang tidak mempunyai waktu luang untuk sosial kemasyarakatan, sekarang bisa membantu secara sosial kemasyarakatan ditempatnya ia tinggal. Meningkatkan gizi makanannya dan kesehatan keluarga terjamin. Tentu yang tidak boleh dilupakan dari semua itu dari hulu dan hilirnya adalah ketundukannya kepada Tuhan makin maju. Bukankah sebagaimana orang tua kita bilang kadzal fakru ayyakuna kufron (adanya kefakiran itu akan melahirkan kekufuran). Juga terdapat dalam Al Qur'an surat Quraisy, disebutkan Al-ladzi at-'amahum min jui wa amanahum min khouf (yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan). Lebih jauh dari layanan yang diberikan TAMZIS, kita berharap ekonomi keluarga menjadi lebih bagus. TAMZIS berharap tahun 2020 nanti, TAMZIS mampu membawa satu juta keluarga menjadi keluarga utama. Apa itu keluarga utama? Yakni keluarga yang memiliki aspek yang bagus pada lima parameter maqasidus syariah (maksud syariah). []

2

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Salam Redaksi

Jadi Jurnalis Butuh Kecintaanering dikata, bekerja tanpa rasa cinta akan terasa berat dan hampa. Maka belajar mencintai pekerjaan dengan mengerjakan tanpa keluh kesah adalah bentuk cinta kita pada pekerjaan. Jurnalistik adalah kerja peristiwa yang dikatakan atau ditulis. Hanya dengan tulisan, semua bisa membaca dan menikmati. Sekarang dan nanti. Semua bisa abadi. Keinginan ketika belum dilaksanakan terasa lama. Begitu juga dengan training jurnalistik Tamaddun. Hal ini terkait dengan banyak hal, peningkatan sumberdaya insani, kualitas tulisan, kualitas penyajian rubrik, kemampuan berkomunikasi dengan pembaca dan lebih penting dari itu, bagaimana pembaca bisa memahami ekonomi syariah dan bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu Tamaddun mengadakan training jurnalistik yang dipandu langsung oleh M. Faried Cahyono, mantan wartawan TEMPO, FORUM dan TIME Magazine. Acara ini sengaja dilaksanakan di kantor pusat TAMZIS, Wonosobo, Jawa Tengah (3/03/2012). Tujuannya semua peserta dapat memahami tata pengelola majalah, mulai dari kredo, rubrikasi, newsroom (rapat redaksi) dan elemenelemen penting dalam jurnalistik. Tamaddun edisi kali ini hadir dengan menerapkan hasil training jurnalistik tersebut. Redaktur mengajak pembaca mengenal lebih jauh mengenai konsep Satu Desa Satu Produk (One Village One Product /OVOP). Tamaddun mewawancarai Drs. Braman Setyo, M.Si., Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM RI. Kami berharap pembaca mendapat inspirasi dari pengenalan terhadap konsep tersebut untuk selanjutnya tergerak untuk mempraktekkannya di lingkungan tempat tinggalnya. Dalam menyambut Milad TAMZIS ke-20 (1992-2012), Tamaddun mempunyai 'wajah baru', mulai dari sisi ukuran, nama rubrikasi hingga penyajian yang terasa ringan dan renyah. Saran dan masukan pembaca tetap kita tunggu di meja redaksi. Selamat menikmati. []

S

Foto Cover: Memanen tomat, salah satu hasil bumi Wonosobo

TamaddunDewan Redaksi: Edy Ryanto, Anung Karyadi Anwar Tribowo, Attabik Ali Tri Wuryanto, Erwin Saleh M. Alfarid Agus Pemimpin Redaksi: Muhammad Irkham Redaktur Pelaksana: Zubaeri Distribusi: Agustin, Indri, Adam Andi Usman Lay out: Tim Creative Tamaddun Alamat Redaksi: Gd. TAMZIS. Jl. S. Parman 46, Wonosobo (56311) Telp. (0286) 325303 Fax. (0286) 325064 E-mail: [email protected] Website: www.tamzis.com Diterbitkan oleh: Baituttamwil TAMZIS, sebagai media komunikasi dan edukasi ekonomi syariah.

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

3

Daftar Isi

Drs. Braman Setyo, M.SiIndustri kreatif harus terus dikembangkan. Karena memang industri kreatif dapat memberikan kontribusi secara ekonomi yang signifikan dan menciptakan iklim bisnis yang positif pada sumber daya manusia yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas. Dengan begitu, suatu bangsa mempunyai keunggulan kompetitif yang berdampak pada kesejahteraan bersama.

1 5 6

SERAMBI Ekonomi Keluarga COVER STORY SAJIAN UTAMA Satu Desa, Satu Produk Unggul Produk Kreatif, Peluang dan UnggulanProduk UMKM

38 43 45 48 49 50 53

SOSOK Drs. Jularso; Memilih Ekonomi Syariah Sebagai Jalan Dakwah TAMZIS MENJAWAB EKONOMI SYARIAH Pembukuan Sederhanan Bagi Pedagang KAMUS EKONOMI SYARIAH PUSTAKA SYARIAH JENDELA KELUARGA Ibu Bagi Keluarga INSPIRASI Suyati Puji Rahayu: Dua Kunci Sukses; Mengatur Uang dan Mengerti Pembeli Tarsono: Untung Berlimpah, Buah Kerja Keras HM. Sofwan Jauhari: Sukses itu Seimbang Antara Dunia dan Akhirat Yoyok Prasetya: Santanku Buah Kreatifitas Entrepeneur Muda

One Village, One ProductUntuk Kesejahteraan Bersama

19

DINAMIKA ICMI Wonosobo Gelar Seminar Nasional Ekonomi Syariah Pelatihan Pembukuan Pedagang Pasar BMT Bangun SDI Media;Tulislah Peristiwa Agar Semua Menjadi Abadi

115 Siswa Terima Beasiswa TAMADDUN RAT TAMZIS Tutup Buku 2012;20 Tahun TAMZIS Membawa Kebahagiaan

PBMT Indonesia Goes to Campus UGM; Bila Menjadi Manajer BMT Pelatihan Account Officer dan Analisis Pembiayaan

67 69 71

SANTAP KULINERKupat Tahu Mbak Undiya, Rasanya Berlipat-lipat

32

PROFIL TAMZIS Kejajar; Bantu KembangkanSentra Pertanian Wonosobo

Pasar Induk Banjarnegara;Menjadi Pasar Tradisional yang Bersih, Nyaman dan Disukai Pengunjung

TEGAR Prihatin Berdagang itu Biasa, Asal Anak Bisa Sekolah REFLEKSI Standar Ganda

4

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Cover Story

DESA, BUTUH PEMUDAaat pagi buta, Agus sudah bersiap-siap memulai aktifitasnya. Raut mukanya polos dan terlihat masih begitu muda. Saat ditemui Tamaddun di kebun tomat Haji Nawawi di daerah Mojotengah Wonosobo, pemuda yang satu ini terlihat sedikit gugup dan malu. Apalagi ketika Tamaddun meminta untuk pengambilan foto cover Satu Desa, Satu Produk (One Village, One Product).

S

Program OVOP ini dicanangkan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM yang menjadi salah satu pelopornya. Tujuannya, tidak lain untuk meningkatkan kualitas dan kuntitas serta daya saing produk lokal di dalam negeri maupun luar negeri. Sungguh disayang, bila kekayaan alam dan kegigihan para petani tidak dihargai sebagaimana mestinya. Ketika itu terjadi, para pemuda desa dalam usia produktifnya enggan membangun desa dengan mengelola sumber daya alam. Akibatnya, kota menjadi pilihan mengadu nasib dan meninggalkan anggota keluarga dengan alasan ekonomi. Kota pun menjadi padat dan desa menjadi sepi dari pemuda yang produktif. Agus adalah salah satu pemuda yang tidak mau mengikuti jejak rekan sebayanya yang sudah sampai ke kota besar, Jakarta, salah satunya. Tak sedikit pula temannya yang menjadi TKI ke luar negeri. Penghasilan kecil tak mengapa asal bisa membangun desa dan berkumpul dengan keluarga, inilah prinsip Agus. Wonosobo sendiri merupakan ladang subur yang memerlukan uluran tangan pemuda. Semua lahan membantu meningkatkan gizi masyarakat sekitar, khususnya Jawa Tengah. Bagaimana tidak, semua sayur bisa dihasilkan, mulai dari tomat, kubis, buncis, wortel, kentang, cabe dan banyak lagi yang lain. Hal itu tentunya hasil dari petani yang setia mengelola alam Wonosobo. Sebagai anak yang dilahirkan dan dibesarkan di desa membuat Agus akrab dengan alam. Sejak usia sekolah, ia sudah terbiasa pergi berkebun meski sekedar membantu orang tua. Wajar, bila kini ia terbiasa bekerja keras meski sekedar menjadi buruh salah satu petani sukses di desanya, Haji Nawawi, begitu semua orang memberi julukan. Haji Nawawi sendiri memang salah satu petani yang memiliki sawah banyak dan luas, para pekerjanya terbiasa pindah dari satu sawah ke sawah lainnya untuk menggarap. Sayur-mayur yang dihasilkan pun tergolong sayuran yang super, baik kualitas maupun kuantitas. Satu Desa, Satu Produk adalah program yang belum sepenuhnya berjalan secara baik. Keyakinan dan sikap optimis harus terus dikuatkan dalam diri petani, pengrajin, seniman dan lainnya. Bahwa niat baik akan segera menjadi nyata bila semua masyarakat mendukung dan berjalan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bertahap, masa depan, kita sendirilah yang menentukan. [red]Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

5

Sajian Utama

SATU UNGGULne Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk (SDSP), merupakan suatu gerakan ekonomi-sosial yang tumbuh dari bawah ke atas (bottom-up). Gerakan ini didasarkan pada ide mengembangkan potensi suatu daerah menjadi lebih produktif dengan melibatkan masyarakat di daerah tersebut, sehingga termotivasi bangkit untuk membangun Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di daerahnya, dengan memanfaatkan potensi lokal semaksimal mungkin. Konsep OVOP dimaksudkan untuk menunjang kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan

DESA PRODUK

OVOP bertujuan menggali dan mempromosikan produk inovatif dan kreatif lokal berdasarkan potensi sumber daya yang ada. Bersifat unik khas daerah, bernilai tambah tinggi secara ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

O6

pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). One Village One Product (OVOP) sebenarnya bukan kosa kata baru di bidang pemberdayaan masyarakat. Sejarah OVOP bermula dari sebuah kota kecil di Jepang yang bernama Oita, Jepang sekitar tahun 2001, Gerakan ini dikembangkan Morihiko Hiramatsu, seorang mantan penjabat METI yang terpilih menjadi Gubernur Oita tahun 1979. One Village One Product (OVOP) diterjemahkan sebagai paling sedikit satu kecamatan menghasilkan satu produk unggulan.

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Konsep ini menyebar ke Thailand dengan istilah One Tambon, One Product (OTOP) yang oleh pemerintah Thailand dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan. Selain Thailand, China juga mengadopsi konsep ini dengan nama lain yaitu One Factory One Product, di Philipina dikenal dengan istilah One Barangay One Product, di Malaysia di kenal dengan nama Satu Kampung Satu Product Movement. Di Indonesia sendiri, program pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dengan pendekatan OVOP baru dimulai sejak keluarnya Inpres Nomor 6 Tahun 2007, yang menugaskan Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengembangan sektor ini melalui pendekatan OVOP. Kemudian pada tanggal 14 November 2009 bertempat di Nusa Dua Bali, Wakil Presiden Budiono, mencanangkan OVOP sebagai gerakan nasional. Konsep One Village One Product atau satu desa satu produk merupakan pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumberdaya lokal, atau dengan kata lain, konsep OVOP ini merupakan salah satu pendekatan menuju

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

7

Sajian UtamaKonsep One Village One Product atau satu desa satu produk merupakan pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumberdaya lokal.klusterisasi produk-produk unggulan yang berskala mikro, kecil, dan menengah agar dapat berkembang dan mengakses pasar secara lebih luas, baik lokal, domestik, dan luar negeri. Kembali ke Desa Secara garis besar, latar belakang munculnya gerakan OVOP serta konsep dasarnya dapat disampaikan dalam tiga hal. Pertama, adanya konsentrasi dan kepadatan populasi di perkotaan sebagai akibat pola urbanisasi dan menimbulkan menurunnya populasi penduduk di pedesaan, sehingga pedesaan menjadi kehilangan penggerak dan gairah menumbuhkan roda kegiatan ekonomi. Kedua, untuk menghidupkan kembali gerakan dan pertumbuhan ekonomi di pedesaan, maka perlu dibangkitkan suatu roda kegiatan ekonomi yang sesuai skala dan ukuran pedesaan dengan cara memanfaatkan potensi dan kemampuan yang ada di desa itu serta melibatkan para tokoh masyarakat setempat. Ketiga, mengurangi ketergantungan masyarakat desa yang terlalu tinggi terhadap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, maka perlu diciptakan inisiatif dan semangat membangun dalam masyarakat desa, sehingga timbul rasa memiliki (sense of belonging) dan ingin membangun desa menjadi lebih baik.

MEMPERKUAT UMKM INDONESIAkonomian Indonesia sesungguhnya sangat ditentukan oleh kekuatan usaha rakyat baik yang berskala mikro, kecil maupun menengah (selanjutnya disebut UMKM). Menurut data Bank Indonesia tahun 2010, terdapat 53,2 juta usaha mikro, 573, 6 ribu usaha kecil dan 42.600 usaha menengah. Jumlah ini jelas tidak bisa diabaikan. Belum lagi kalau kita berbicara jumlah tenaga kerja yang terlibat sebagai penggerak UMKM. Masih menurut data Bank Indonesia, terdapat 93 juta bekerja di sektor mikro, 3.627 juta di sektor usaha kecil dan 2.759 di usaha menengah. Adalah keniscayaan jika Pemerintah harus mengusahakan bagaimana UMKM berkembang dengan baik.

E

Dalam hal ini, beragam upaya dilakukan Pemerintah melalui serangkaian kebijakan, program, kegiatan, kredit murah, dana hibah dan pendampingan. Sebagian upaya Pemerintah tersebut berhasil, tetapi sebagian besar masih jauh dari yang diharapkan. Berdasarkan pengalaman yang ada, kebijakan dan program pemerintah akan berhasil jika sejak awal melibatkan masyarakat baik secara individual maupun melalui wadah koperasi atau lembaga swadaya masyarakat. Tahun 2007, Pemerintah mengeluarkan instruksi Presiden nomor 6 tahun 2007 penugasan kepada Kementrian Koperasi dan UMKM melaksanakan suatu pendekatan pengembangan ekonomi yang melibatkan

8

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Melalui program sejenis OVOP ini, beberapa negara di Asia tenggara menemukan keunggulan bersaing (competitive advantage) berdasarkan potensi sumber daya dan competitiveness masingmasing produk negara tersebut. Indonesia, Punya Segalanya OVOP bertujuan menggali dan mempromosikan produk inovatif dan kreatif lokal berdasarkan potensi sumber daya yang ada. Bersifat unik khas daerah, bernilai tambah tinggi secara ekonomi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian dan Sumber Daya Manusia Kementerian Negara Koperasi dan UKM, menjelaskan program OVOP ini

Suasana Pasar Sayur di Garung Wonosobo Jawa Tengah

pelaku ekonomi dengan konsep yang disebut Satu Desa Satu Produk Unggulan. Pemerintah bersama dengan masyarakat di suatu desa, kecamatan atau negara menentukan produk unggulan apa yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut sehingga dikenal dan dapat menembus pasar internasional. Pendekatan pembangunan masyarakat melalui pengembangan satu desa satu produk unggulan ini sesungguhnya bukan khas Indonesia. Menurut penelusuran literatur yang dilakukan oleh Tamaddun, konsep Satu Desa Satu Produk ini pertama kali muncul di Jepang dengan nama One Village One Product (OVOP). Konsep ini dikembangkan di Thailand dengan istilah One Tambon, One Product (OTOP), China

dengan nama One Factory One Product, Philipina dengan istilah One Barangay One Product, Malaysia dikenal dengan nama Satu Kampung Satu Product Movement. Menentukan produk apa yang akan dikembangkan di satu daerah (desa) tidaklah mudah. Konsep satu desa satu produk unggulan harus didasarkan kepada informasi sumber alam apa yang tersedia dan keterampilan apa yang dimiliki oleh masyarakat di desa tersebut. Perpaduan antara pengembangan sumber alam dan pengembangan sumber daya manusia yang optimal akan menghasilkan produk yang tepat dan berkualitas sehingga menjadi produk unggulan suatu negeri. []

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

9

Sajian UtamaKonsep OVOP ini merupakan salah satu pendekatan menuju klusterisasi produkproduk unggulan yang berskala mikro, kecil, dan menengah agar dapat berkembang dan mengakses pasar secara lebih luas, baik lokal, domestik, dan luar negeri.Sementara bahannya bukan dari Madina. Hasil penelitian tentang tanaman kopi menyebutkan kopi yang sama pernah ada di Kecamatan Pakantan, kentang dari Kecamatan Ulu Pungkut, Jeruk Maga dari Maga Kecamatan Lambah Sorik Marapi. Contoh tiga komoditas tersebut (keramik, kopi luwak dan kopi madina) sama-sama memiliki nama baik tingkat dunia. Hal ini membuktikan sesungguhnya banyak pilihan produk unggulan setiap desa sesuai kompetensi inti daerah, bersifat unik khas budaya dan keaslian lokal, berpotensi pasar domestik dan ekspor, bermutu dan berpenampilan baik, dapat diproduksi secara kontinyu dan konsisten. Dapat dibayangkan jika keberagaman dan keunikan serta keunggulan daya saing itu bisa diwujudkan. Menurut analisa pakar, kalau melihat kekayaan dan keragaman sumberdaya yang dimiliki negara-negara Asia tenggara, agroindustri adalah suatu keniscayaan bagi kawasan ini. Dan Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara mestinya bisa memimpin sebagai (leading sector). Alam Indonesia memberi lahan yang dapat memaksimalkan perolehan produktivitas sesuai potensi tanaman, seharusnya mampu menghasilkan beragam produk OVOP yang memiliki image dan daya saing yang tinggi dibanding negaranegara lain di Asia Tenggara. Untuk itu Indonesia harus melompat tidak cukup dengan berlari. Indonesia perlu kemandirian daya saing. Apalagi jika masing-masing desa bisa memenuhi apa yang diisyaratkan produk OVOP. Jika ini sudah tercapai, masyarakat Indonesia akan sejahtera, makmur, damai sesuai yang dicita-citakan. Semoga! []

diharapkan mampu meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dengan memanfaatkan potensi produk khas lokal. Intinya OVOP adalah program lokal, akan tetapi pangsa pasarnya telah mencapai internasional. Ini perlu kami tegaskan agar pengertian program OVOP tidak rancu, dan jangan disalahartikan, ujar Wayan Dipta kepada Tamadddun. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sesungguhnya negara yang kaya dan memiliki segalanya, baik sumber daya manusia maupun sumberdaya alam. Hanya saja perlu pengelolaan secara profesional. Wayan Difta mencontohkan produk keramik atau gerabah sudah sangat identik dengan daerah Kasongan (Jogjakarta) sebagai pusatnya. Kalau bicara kopi luwak, masyarakat pasti memahami sumbernya ada di Bali. Madina (Kabupaten Mandailing Natal) di Sumatra utara pernah harum namanya sehubungan populernya kopi Mandailing hingga ke Jepang dan pasar dunia.

10

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Drs. Braman Setyo, M.Si

Produk Kreatif; Peluang dan Unggulan Produk UMKMIndustri kreatif di Indonesia berpedoman pada instruksi presiden nomor 6 tahun 2009. Hal tersebut bertujuan sebagai proses penciptaan barang dan jasa yang memiliki nilai tambah (value added) yang berasal dari kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan lapangan kerja sehingga kesejahteraan semakin merata.ila kita berkunjung ke suatu tempat, daerah atau lebih tepatnya desa, pasti akan kita temukan kekhasan dan keunikan, entah itu soal makanan, kerajinan, hasil bumi bisa juga penemuan teknologi di daerah tersebut. Selama ini, jarang sekali, keunggulan desa atau daerah diperhatikan dan dipublikasikan ke daerah lain. Wajar, bila sangat susah dikembangkan menjadi suatu peluang pasar yang bisa diandalkan. Dengan adanya program OVOP (one village one product), satu desa satu produk, peluang pasar di daerah semakin terbuka dan menjadi pasar potensial. Salah satunya misalnya, produk kreatif, yakni produk yang menggabungkan antara ide, seni dan teknologi. Bagaimana Kementerian Koperasi dan UMKM dalam merealisasikan dan pengembangan OVOP serta industri kreatif Sesuai intruksi presiden No. 6 tahun 2007?

B

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

11

Sajian UtamaBerikut wawancara eksekutif Zubaeri At dari Tamaddun dengan Drs. Braman Setyo, M.Si, Deputi Bidang Produksi di kantor Kementerian Koperasi dan UKM RI, Jalan H.R Rusuna Said, Jakarta Pusat. Bagaimana upaya pengembangan sektor riil, khususnya industri kreatif di Indonesia? Ya, kita selalu mendorong pelaku usaha riil ini, untuk menangkap peluang pasar. Dulu, Alfin Tofler, dalam bukunya future shock, tahun 70-an menjelaskan bahwa proses perkembangan pasar menjadi empat era, yakni, era pertanian, era industri, era informasi dan komunikasi dan terakhir, era kreatif dan inovasi. Pemerintah sendiri sudah memfasilitasi, mulai dari gubenur, walikota dan bupati memberikan peluang yang harus ditangkap oleh para pengusaha sektor riil, terutama pelaku UMKM di daerah. Apa landasan dan tujuan pengembangan industri kreatif? Industri kreatif di Indonesia berpedoman pada instruksi presiden nomor 6 tahun 2009. Jadi masih relatif baru. Dalam artian, belum berumur lima tahun. Tentang pengembangan ekonomi kreatif. Hal tersebut bertujuan sebagai proses penciptaan barang dan jasa yang memiliki nilai tambah (value added) yang berasal dari kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan lapangan kerja sehingga kesejahteraan semakin merata. Mengapa industri kreatif harus terus dikembangkan? Ya, karena memang industri kreatif dapat memberikan kontribusi secara ekonomi yang signifikan dan menciptakan iklim bisnis yang positif pada sumber daya manusia yang terbarukan, menciptakan inovasi dan kreativitas. Dengan begitu, suatu bangsa mempunyai keunggulan kompetitif yang berdampak pada kesejahteraan bersama. Profil:: Drs. Braman Setyo, M.Si. : Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM RI TTL : Malang, 23 Juni 1958 Alamat Kantor: Jl. H.R Rasuna Said Kav. 3-4 Kotak Pos 177, 621, 384 Status : Menikah Pendidikan: 1. Universitas 17 Agustus 1945 (S2) 2. Universitas Jember (S1) 3. SMA Negeri III Surabaya 4. SMP Negeri Pasuruan 5. SD Achmad Yani Karir PNS: 1. Deputi Bidang Produksi Kementerian Koperasi dan UKM RI, 18 Maret 2011 sekarang 2. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Prov. Jawa Timur, 07 Nopember 2006 Maret 2011 3. Kepala Biro Umum Setda Prov. Jawa Timur, 28 Oktober 2005 Penghargaan: 1. Mendongkrak promosi-promosi UMKM dan citra Provinsi Jawa Timur melalui Gedung pusat Souvenir dan Gedung Pamer 2. Memfasilitasi diraihnya penghargaan Koperasi dan UMKM ke Tingkat Nasional 3. Meraih penghargaan Provinsi Jawa Timur sebagai Provinsi Koperasi 4. Terbentuknya Komisi Pengendalian Koperasi Simpan Pinjam 5. Memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat dan Program Peminjaman Kredit dari PT. Jamkrida Nama Jabatan

Pelaku usaha perlu motivasi, apa program yang diberikan Deputi Produksi? Dari Deputi Produksi mempersiapkan segala sesuatunya. Misalnya, di sana ada ternak sapi yang prospeknya cukup bagus, berapa sapi yang kurang. Nanti dari pemerintah yang mensuport untuk tambahan sapi tersebut. Menurut Bapak, SDM daerah apakah siap sebagai pelaku produksi? SDM di bawah, saya kira cukup bagus. Menurut kajian kita cukup banyak yang harus kita bantu tergantung bantuan apa yang diperlukan, entah pelatihan maupun penyuluhan dalam rangka pengembangan SDM. Contoh, kita sedang mengembangkan batik dengan pewarna alam. Ini yang sedang banyak tuntutan. Karena produk batik dengan

12

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

pewarna buatan sudah mulai ditinggalkan. Di tahun 2013, sudah banyak koperasi-koperasi yang berproduksi batik pewarna alam. Dan menjadi produk kreatif juga. Bagaimana mempercepat pertumbuhan industri kreatif? Menurut saya, bagi daerah-daerah yang mempunyai kreatifitas-kreatifitas yang menonjol diharapakan untuk mengikuti pameran yang telah kita fasilitasi. Hal ini untuk memicu meningkatkan kualitas dari daerahdaeran lain, sebelahnya. Apa persoalan utama pengembangan industri kreatif? Persoalan utama, industri kreatif hingga 2015 adalah pertama, kualitas dan kuantitas SDM pelaku industri kreatif. Kedua, iklim kondusif untuk memulai dan menjalankan usaha industri kreatif. Ketiga, masih rendahnya penghargaan/apresiasi terhadap insan kreatif dan karyanya. Keempat, lambatnya akses teknologi informasi dan komunikasi untuk mendapatkan informasi. Kelima, lemahnya lembaga pembiayaan yang mendukung usaha pelaku kreatif. Apa problem yang sering dihadapi sekarang? Problem yang sering dihadapi adalah pertama pemasaran, dimana hasil karya industri kreatif masih susah menemukan pembeli. Pemerintah sendiri sudah menyediakan ruangruang pameran baik yang bersifat lokal, regional maupun internasional. Kedua, dari akses pembiayaan. Pemerintah telah membuka akses dengan perbankan maupun pihak pengelola keuangan untuk bisa bersama-sama membiayai pelaku usaha kreatif ini. Contoh, ada Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB). Hingga saat ini lebih dari satu trilyun Rupiah yang diberikan kepada pelaku usaha seluruh Indonesia. Mengapa hasil produksi industri kurang mampu bersaing?

Hasil produksi kita sebenarnya sanggup bersaing. Hanya saja sering kemasannya tidak menarik. Tapi soal cita rasanya memang, saya kira kita tidak kalah bersaing. Artinya, beberapa perusahaan besar seperti Carefour dan minimarket-minimarket mau menampung hasil produk dari pelaku-pelaku usaha. Bisa dijelaskan, apa yang harus dipersiapkan dalam mendukung industri kreatif ke depan? Memang tidak mudah, pertama-tama, harus ada sarana dan prasarana. Kedua, produksi dan pengelolaan yang kontinyu. Ketiga, bahan baku harus tersedia. Keempat, kemasan dan pemasaran bagi produk UMKM. Selama ini, kementerian koperasi dan UMKM dalam mendukung program industri kreatif telah memberikan bantuan dana kepada koperasi untuk pengadaan sarana di bidang industri kerajinan handycraft, anyaman bambu, gerabah dan batu mulia. Apa hubungan dengan gerakan One Village One Product? Ya, industri kreatif merupakan kelanjutan dari program OVOP. Dari 100 program One Village One Product, alhamdulillah hingga tahun 2011 sudah dilaksanakan 17 program. Di Pacitan ada batik pewarna alam. Terus, di Bengkulu ada minuman Jeruk Kalamanci. Apa target ke depan? Tahun 2009, menurut perhitungan kita peningkatannya 0,24 %. Tahun 2011 kemarin, 1,56%. mudah-mudahan tahun 2012 ini bisa mencapai 2,25% lebih. Selain itu, industri kreatif ini dipandang penting untuk membantu kesejahteraan secara ekonomi. Apalagi, industri kreatif itu adalah penggabungan antara ide, seni dan teknologi. Bagaimana menciptakan suatu ide, dengan seni yang begitu rupa dan ditunjang dengan sentuhan teknologi maka menghasilkan kemakmuran bagi masyarakat. []

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

13

Sajian Utama

One Village One Product Untuk Kesejahteraan BersamaAda tiga dasar dalam peningkatan kualitas komuditas. Pertama, modernisasi pengetahuan (sains). Kedua, keterampilan (skill). Dan ketiga, kecepatan (speed). Dengan pengetahuan bisa dikembangkan keterampilan kita. Dengan pengetahuan dan keterampilan harus mampu memacu kecepatan dalam proses bekerja. Cepat mengejar informasi, cepat menyesuaikan keadaan dan cepat menangkap peluang pasar.

B

Home industri roti crispy di Bandung Jawa Barat

erjalan-jalan ke pasar tradisional, melihat buah-buahan segar pastilah hati kita senang dan ingin mencobanya. Tetapi ketika kita bertanya kepada penjual, ini apel dari mana? klengkeng dari mana? jeruk dari mana? Dan seterusnya. Hati kita akan miris mendengar jawaban penjual buah tersebut. Mereka menjawab, klengkeng dari Thailand, jeruk dari China, apel dari Amerika dan seterusnya. Ini kenyataan ketika pasar kita dibanjiri produkproduk pertanian dari China, Thailand, Vietnam, India, Amerika Serikat, Australia dan Eropa. Lebih menyedihkan lagi tidak hanya buah, pasar kita juga dibanjiri produk elektronik hingga nainan anak-anak didominasi produk impor. Makanya, masyarakat Indonesia harus sadar dan mampu mengembangkan produk dalam negeri secara maksimal. Baik produk pertanian, produk kerajinan maupun produk teknologi. Ada tiga dasar dalam peningkatan kualitas komuditas. Pertama, modernisasi pengetahuan (siences). Kedua, keterampilan (skill). Dan ketiga, kecepatan (speed). Dengan pengetahuan bisa dikembangkan keterampilan kita. Dengan pengetahuan dan keterampilan harus mampu memacu kecepatan dalam proses bekerja. Cepat mengejar informasi, cepat menyesuaikan keadaan dan cepat menangkap peluang pasar. Sangat pas, bila kebijakan yang diterapkan kementerian koperasi dan UMKM yang mansyaratkan agar para petani dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang berkeinginan

14

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

mendapat bantuan teknis, permodalan, pemasaran, pelatihan dan bimbingan menjadi anggota koperasi. Dengan model koperasi tersebut kesadaran dan semangat OVOP dapat di koordinasikan guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, mengelola produk dan pemasaran sesuai dengan kebutuhan konsumen. Dan mampu menghadapi saingan globalisasi. Adanya mengintegrasian komoditas atau produk unggulan masing-masing desa atau daerah dalam satu kesatuan jaringan, program OVOP dapat bermanfaat bagi akses pemasaran, baik lokal, antar daerah, di dalam negeri serta pemasaran untuk tujuan ekspor. Tentu tetap berpegang pada prinsip-prinsip keberhasilan program OVOP antara lain, Pertama, komuditas/produk lokal yang mampu menjadi komuditas global. Kedua, adanya kemandirian dan kreativitas dalam menjalankan bisnis. Ketiga, mampu mengembangkan sumberdaya manusia. Artinya, mampu mendorong sumberdaya manusia disekitarnya agar mampu berinovasi dan berkreasi. Berani menghadapi tantangan-tantangan baru di sektor industri, pertanian, pariwisata, serta di sektor-sektor lain. Unggulan Daerah Betapa banyak daerah di Indonesia memiliki 'mutiara' keunggulan produk dan kekayaan alam. Salah satunya, desa Warung Kondang, kabupaten Cianjur, Jawa Barat melalui Koperasi Mitra Tani Parahyangan yang beranggotakan 328 petani yang mengembangkan program OVOP agribisnis terutama sektor hortikultural, mulai dari sayur-mayur, beras ketimun hingga cabai hijau. Hasil hortikultural tersebut di pasarkan ke pasar swalayan di area cipanas dan sekitarnya dan swalayan di

Jakarta. Dalam pengirimannya, untuk menjaga kualitas dan memperlancar pemasaran, Kementerian Koperasi dan UMKM memberi satu unit kendaraan pendingin (cooling unit). Sarana cooling unit ini dapat menekan kerusakan dari awalnya 30% menjadi 15 %. Sehingga Koperasi Tani Parahyangan dapat meraih keuntungan (laba) sebesar 4,5 juta perbulan. Pada saat ini Koperasi Tani Parahyangan telah mampu memasarkan komoditas sayur-mayur hasil anggotanya ke Careffour, Superindo, hotel-hotel, restoran, catering dan beberapa tempat lain di Jakarta. Lain lagi, dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Bhatari Tunas Mandiri yang beralamat di desa Tiga, kecamatan Susut, kabupaten Bangli, Bali yang memiliki 1.600 anggota yang menekuni bisnis agribisnis sayuran organik (paprika) dan buahbuahan (jeruk kintamani dan manggis) sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida dan lainlain) serta pemasaran pupuk.

Prinsip-prinsip keberhasilan program OVOP antara lain, Pertama, komuditas lokal yang mampu menjadi komuditas global. Kedua, adanya kemandirian dan kreativitas dalam menjalankan bisnis. Ketiga, mampu mengembangkan sumberdaya manusia.

Khusus untuk paprika hijau dan paprika merah, salah satu komoditi unggulan KSU Bhatari Tunas Mandiri yang berhasil dari program OVOP dan mampu memasuki pasar ekspor. Berbeda dengan Koperasi Kampung Unggulan Griya Karya Tiara Kusuma yang mengembangkan Batik Mangrove warna limbah alami eksklusif yang berasal dari kelurahan Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya Jawa timur yang telah mendapat Kalpataru kategori perintis lingkungan. Batik SeRuMangrove pertama kali dicetuskan pada tahun 2007, batik ini berhasil menampilkan

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

15

Sajian Utamaberagam motif dari bentuk mangrove. Mulai dari daun, bunga, sampai untaian buah, serta makhluk yang hidup di sekitarnya, seperti ikan, kepiting dan udang. Jangan sampai terkecoh batik mangrove palsu, karena setiap pembelian batik dengan merk Batik SeRu Mangrove Alami Lulut dapat sertifikat 1 desain, 1 orang, 1 pohon mangrove atas nama pembeli dan jelas siapa yang merawat tanaman, dan tanaman bisa dilihat di hutan mangrove sekaligus rekreasi dengan menunjukkan sertifikat. Mangrove sendiri adalah salah satu jenis tanaman laut yang mempunyai khasiat baik untuk kesehatan. Hingga kini, ada 250 pakem motif batik mangrove yang dikembangkan ditambah dengan motif kelautan seperti motif ombak. Warna yang dipilih untuk batik inipun berwarna cerah. Warna yang berasal dari warna-warna alami dari hasil campuran beberapa tumbuhan mangrove kering dengan tumbuhan alami lainnya. Produk lain hasil dari pengelolaan mangrove adalah sabun pencuci batik sirvega tempe mangrove, sirup dan kerupuk yang telah dipasarkan khususnya kota Surabaya dan sekitarnya. Sedang Desa Boto, kecamatan Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah yang menjadi pusat pengelolaan kayu lapis. Salah satunya, ditemui Tamaddun adalah Triyanto (32), pengusaha muda pemilik perusahaan Permata Hijau (Sawmill & Wood Working), industri pengelolaan kayu yang dirintis sejak 1999. Usaha tersebut terletak di Jalan Raya Purworejo Km. 19 Boto, Sapuran Wonosobo Jawa Tengah. Ia mengawali karir dengan ikut kakaknya, Kuryadi, pengusaha kayu lapis terkenal di Wononosobo selama dua tahun. Setelah belajar kepada kakaknya dan merasa cukup bisa menjalankan usaha, ia langsung mempratekkan semua ilmu dengan membuka usaha sendiri dan mandiri. Dalam menghasilkan kayu, Triyanto, memperoleh dari para pengepul atau langsung membeli kepada petani. Kecamatan Sapuran merupakan salah satu kecamatan di Wonosobo yang

STRAWBERRY BANDUNG JAWA BARATProduk unggulan desa Alamendah, kabupaten Bandung, Jawa Barat adalah strawberry. Produk ini dikembangkan sejak tahun 2009 oleh kementerian perindustrian melalui pendekatan OVOP . Hingga kini, produk unggulan ini meningkat atas kerjasama antara para petani strawberry, pelaku usaha kecil dan menengah, koperasi, asosiasi usaha strawberry, penyuluh klaster strawberry serta unsur pemerintah daerah kabupaten Bandung. []

Sentra industri pengolahan kayu di Boto, Sapuran, Wonosobo

16

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

mengembangkan industri kayu dan penanaman kayu terbesar di Jawa Tengah. Beberapa daerah, seperti Banjarnegara, Purworejo, Temanggung, Ambarawa dan Salatiga menyetorkan hasil hutannya ke Sapuran untuk dikelola. Dengan modal awal 10 juta Rupiah, waktu itu, Triyanto bisa memperoleh kayu sepuluh truk besar. Sekarang, satu truknya mencapai 4,5 juta Rupiah. Usaha kayu menurut Triyanto cukup simpel, membeli, digesek (di kelola dengan cara digergaji) kemudian dijual untuk dijadikan kayu lapis. Pengusaha penggergajian kayu (sawmill) memang dari tahun ke tahun terus berkembang, bayangkan saja di jalan Sapuran saja sudah ada sebelas pabrik penggergajian

kayu. Belum yang di dalam yang tidak kelihatan. Hingga sekarang, Triyanto memperkirakan kurang lebih ada 100 industri penggergajian kayu di Wonosobo. Dan ini benar-benar jadi industri unggulan daerah. Triyanto dalam produksi mempunyai tiga mesin gesek (sebutan untuk mesin penggergajian) dengan karyawan 30 orang yang mampu menghasilkan dua truk perhari dengan nilai sembilan juta Rupiah perhari. Jadi dalam satu bulan bisa dikalikan 25 hari. Hasilnya, 225 juta Rupiah perbulan. TAMZIS sebagai lembaga keuangan syariah secara tidak langsung mendukung keberhasilan Triayanto dalam mengelola keuangan maupun menyalurkan sebagian keuangannya untuk dijadikan pengembangan ekonomi mikro masyarakat setempat. Ini bukti, bahwa masingmasing daerah memiliki keunggulan yang berbeda. Entah, dalam agrobisnis, hortikultural, kerajinan hingga teknologi. Dengan program OVOP diharapkan mampu menyatukan produk unggulan di masing-masing daerah sehingga lebih mudah untuk di konsumsi oleh daerah lain, lokal dalam negeri dan mampu bersaing di luar negeri. Oleh karena itu, OVOP harus kita dukung bersama demi kesuksesan meningkatkan ekonomi bangsa dan mampu membangkitkan kesejahteraan bersama. []

KERAJINAN SULAMAN ACEHKerajinan sulaman merupakan seni tradisi bagi masyarakat. Keindahan sulaman Aceh sangat indah. Dapat diarahkan sebagai produk ekspor dengan merubah desain dijadikan penyekat dinding, hiasan dinding, sarung bantal dan taplak meja. Di Aceh lazim menggunakan beludru sebagai bahan baku, untuk ekspor biasanya diganti dengan bahan katun. Desain motif dan komposisi warna disesuaikan tujuan pasar. []

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

17

1992 - 2012

www.tamzis.comMemuat fakta dan edukasi ekonomi syariah Dinamika sektor ekonomi mikro syariah Gagasan tokoh ekonomi syariah Wacana pengembangan ekonomi syariah

Dinamika

ICMI Wonosobo Gelar Seminar Nasional Ekonomi Syariahsampai di Madagasgar. Potensi SDM dan SDA kita tidak berarti apa-apa jika kita tidak bersatu, oleh karena itu kunci untuk membangun ekonomi Indonesia adalah persatuan jelasnya. Selanjutnya, Saat Suharto, mengatakan bahwa pencapaian BMT hingga saat ini sudah luar biasa baik bila dibanding dengan dua puluh tahunan lalu ketika awal mula BMT berdiri. BMT sudah mampu melatih masyarakat untuk memiliki budaya menabung. Dimana dulu asumsi menabung (saving) hanya dimiliki oleh orang-orang yang kelebihan materi saja. Namun, kini bisa kita saksikan para pedagang kecil di pasarpasar tradisionalpun sudah terbiasa menabung tambahnya. Dalam perjalanannya hingga kini, BMT juga suda memiliki parameter untuk mengukur kesejahteraan anggota atau masyarakat yang selama ini bermitra dengan BMT. Lima parameter ini kita dasarkan pada maqashid syariah, yakni kesejahteraan Al-Aql (akal pikiran), Addien (agama), Nasl (keturunan), Nafs (kemanusiaan) dan Maal (harta benda). Oleh karena itu, BMT menegaskan diri sebagai lembaga dakwah, terutama dibidang ekonomi syariah katanya. Pembicara terakhir, Aditya Warman, mengatakan bahwa, pilihan kita terhadap perbankan syariah bukanlah diukur dari murah atau mahalnya bunga atau bagi hasilnya, melainkan berdasarkan ketakwaan kita kepada Allah. Jika kita bertakwa sudah barang tentu memilih perbankan syariah. Analoginya, kalau hanya memilih yang murah daging babi itu murah tapi kan haram, yang sudah jelas halal adalah daging sapi meski lebih mahal. Sekali lagi pilihan ekonomi syariah itu bukan berdasar murah atau mahal tapi seberapa takwa kita pungkasnya. [ir]Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Peserta seminar menyimak ulasan pemateri

onosobo. Kampus Unsiq (Universitas Sains Al Qur'an) Jawa Tengah di Wonosobo selama ini dikenal dengan keunggulannya dalam pengembangan ilmu-ilmu berbasis Al Qur'an. Baru-baru ini, Pengurus Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Kabupaten Wonosobo mengadakan pelantikan pengurus sekaligus seminar nasional ekonomi syariah di kampus Unsiq. Acara yang digelar di Aula Al A'la Unsiq pada hari Sabtu 14 April 2012 ini mengambil tema Mengukuhkan Kecendikiawanan yang Takwa, Mempelopori Kebangkitan Bangsa, Menuju Kemandirian Bangsa. Hadir sebagai pembicara seminar yakni, Dr. H. Adi Sasono (Mantan Menteri Koperasi dan UKM), Ir. H. Saat Suharto Amjad (CEO Permodalan BMT Ventura Jakarta) dan Aditya Warman (Pengurus ICMI Jateng). Acara tersebut juga dihadiri oleh Dr. Ir. Didik Eko Budi Santoso, MT., Ketua ICMI Jateng, Drs. H.A. Kholiq Arif, M.Si., Bupati Wonosobo, Dr. H. Zamakhsyari Dhofier, M.A., Rektor Unsiq, para Camat dari masing-masing kecamatan di Wonosobo, Ulama dan tokoh masyarakat, serta para pegiat ekonomi syariah khususnya BMT di Wonosobo. Mengawali seminar, Dr. Adi Sasono menyampaikan materi seputar potensi dan kekayaan Indonesia baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA). Sejak dulu Indonesia telah tampil sebagai penjelajah, bahkan sejak zaman Majapahit kita sudah

W

19

Dinamika

Pelatihan Pembukuan Pedagang Pasarakan dicatat hingga nanti hari kiamat sebagai laporan kepada Allah Swt. H. Warsono menghimbau, kalau memang pedagang kecil di pasar tradisional iman kepada malaikat, seyogyanya menulis apa yang laku dari dagangan, kulakan habis berapa dan untuk keperluan keluarga berapa jadi akan jelas dari catatan tadi pedagang untuk apa rugi. Pedagang Harusnya Mencatat Dalam aktifitas berdagang, pedagang pasar tradisonal masih menggunakan ingatan ataupun feeling (perasaan), apakah dagangannya untung atau rugi. Memang dilihat dari sisi pendidikan yang relatif rendah hanya tamatan SD dan dari sisi usia sudah tua. Apalagi mencatat adalah sesuatu yang asing. Kondisi belakang ini berbeda, pedagang pasar tradisional sudah relatif muda dan pendidikan rata-rata SLTP dan SLTA. Artinya, pemberdayaan pedagang melalui pembukuan usaha harus segera dimulai meski bertahap. Hadir sebagai pemateri pelatihan pembukuan usaha kecil dan menengah bagi pedagang ini, Budi Santoso, SE. (Manajer Utama TAMZIS). Hal ini tentunya karena TAMZIS beberapa kali telah mengadakan pelatihan pembukuan pedagang, baik di Wonosobo maupun di Jogjakarta. Budi menjelaskan, bahwa mencatat itu penting untuk mengetahui laba-rugi bagi pedagang, selain itu, catatan bisa digunakan sebagai panduan, barang apa yang laris, kulakan barang yang murah, berapa kenaikan barang perbulan dan sebagainya. Menurut Budi, bahwa mencatat bagi pedagang bukan masalah bisa atau tidak, tetapi lebih pada niatan yang kuat dan keinginan yang besar. [zbr]

Budi Santoso, ketika menyampaikan materi

ehabis sholat dhuhur, para pedagang dari beberapa pasar di Kebumen Jawa Tengah berdatangan ke gedung baru BMT Umat Sejahtera. Ada yang rombongan membawa mobil bak, ada yang diantar motor ke lokasi dan ada juga yang membawa sepeda motor sendiri. Para pedagang tersebut mengikuti pelatihan pembukuan pedagang dalam rangka launching gedung baru BMT Umat Sejahtera Kebumen. Acara yang berlangsung pada 16 Mei 2012 ini, dihadiri oleh Sutrisno, kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kebumen, Ahmad Sugandi (General Manajer BMT Umat Sejahtera) dan Asosiasi BMT se-Kabupaten Kebumen. Pelatihan pembukuan usaha kecil dan menengah ini, ternyata menarik para pedagang pasar tradisional untuk hadir. Hal ini, sebagai salah satu upaya BMT Umat Sejahtera memberi pemberdayaan kepada pedagang agar mengerti dan mempraktekkan pembukuan perdagangan pasar. Tujuan dari pemberdayaan ini adalah agar pedagang mengerti betul pengelolaan keuangan, apakah sudah untung atau rugi. Selain itu, BMT Umat Sejahtera dapat menggunakan salah satu akad ekonomi syariah khususnya akad mudharabah (akad bagi hasil). Dalam sambutan, Ketua Pengurus BMT Umat Sejahtera H. Warsono menyampaikna kepada peserta, bahwa iman itu ada enam, pertama, iman kepada Allah Swt. Kedua, iman kepada malaikat. Khusus malaikat pencatat, amal baik akan dicatat dan amal buruk manusia

S

20

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

BMT Bangun SDI MediaTulislah Peristiwa Agar Semua Menjadi Abadiebun hijau, perbukitan yang asri, sejuknya kabut tipis yang menyelimuti menjadi pemandangan menarik di Bandungan Semarang, tempat dimana didakan pelatihan media PBMT (Perhimpunan BMT) Indonesia. Tempat ini dipilih karena memang suasananya terasa sangat tenang, tentram dan hampir-hampir tak terdengar kebisingan dari luar. Acara ini digelar di Bandungan Hotel Indah (BHI), berlangsung mulai tanggal 18 hingga 19 Mei 2012. Pelatihan diikuti oleh tiga puluh lima peserta dari dua puluh lima lebih BMT di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Mereka dengan sangat antusias menerima materi. Hampir-hampir hanya matahari pagi yang dirasakan, karena siang selalu mendung hingga sore hari. Tiba-tiba malam. Forum yang dimulai sejak 07.30 pagi baru diakhiri pukul 23.00 malam. Materi diawali, membangun maindset tentang haluan BMT 2020 oleh Awalil Rizki (Ketua II PBMT Indonesia). Manajemen redaksi (newsroom), penulisan feature dan membuat majalah yang baik oleh Faried Cahyono (Mantan Wartwan Tempo, Time Magazine dan Majalah Forum). Pengenalan internet, visualisasi dan desain oleh Syarafuddin (Fotografer dan Programer UGM). Materi terakhir adalah Sapto (Pengusaha Percetakan Semarang) terkait dengan mempersiapkan cetak mencetak, mulai ukuran majalah, kertas yang digunakan, menghitung biaya produksi dan tips-tips agar hasil cetakan sesuai dengan desain. Kita tahu, kuatnya ekonomi mikro di Indonesia tak terlepas dari sumbangsih dari BMT (Baitul Maal Wattamwil) dengan sistem ekonomi syariah. Hingga kini, tercatat ada 4.000 BMT tersebar di seluruh Indonesia. Banyaknya BMT tidak sebanding dengan

K

Awalil Rizky, menyampaikan haluan BMT 2020

banyaknya kesadaran masyarakat akan BMT. Pertanyaanpertanyaan apa manfaat BMT, kinerja BMT, sistem BMT hingga bagaimana menjadi mitra BMT sering kita dengar. Maka media menjadi sangat penting untuk sosialisasi, edukasi dan memberi kesadaran akan pentingnya ekonomi syariah dalam membangun ekonomi masyarakat. Dengan media, dialog antar praktisi dan masyarakat bisa bertemu. Untuk mengubah anggapan sebagian masyarakat yang mempertanyakan dimanakah letak kesyariahan BMT, BMT tidak mungkin memberi jawaban satu persatu kepada anggotanya. Media menjadi alternatif dalam menyampaikan hal-hal yang terkait dengan anggapan anggota. SDI (Sumber Daya Insani), khususnya media BMT, harus dirancang bagus sehingga ke depan BMT bisa menyuarakan diri sendiri secara objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Ke depan, media BMT dapat memperkenalkan Haluan BMT 2020 yang dirancang oleh PBMT Indonesia kepada para praktisi BMT, praktisi perbankan, akademisi dan masyarakat luas. Dengan begitu, pembangunan ekonomi dapat sinergi dan kebangkitan ekonomi Indonesia yang menjadi cita-cita bersama dapat terwujud. Media BMT meliputi; Majalah, Website, Twitter dan Facebook. Dengan keempat media ini, BMT akan semakin dekat dengat masyarakat. Baik secara konseptual, sistem operasional dan prakteknya serta masyarakat mengerti bagaimana bermitra dengan BMT. [zbr]

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

21

Dinamika

115 Siswa Terima Beasiswa TAMADDUNonosobo, 2 Mei 2012. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Kita tahu, pendidikan sebagai tonggak majunya suatu negara. Semua berhak mendapat pendidikan yang sama. Tanpa terkecuali kaum dhuafa (miskin). TAMADDUN memberikan beasiswa kepada 65 siswa yang diadakan di pendopo kecamatan Sapuran, Wonosobo Jawa Tengah. TAMADDUN (Baitul Maal TAMZIS) adalah lembaga sosial yang berada di bawah manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) TAMZIS Baituttamwil. Kehadiran TAMADDUN merupakan wujud kepedulian TAMZIS sebagai Lembaga Syariah Mikrofinance yang tidak profite oriented, tetapi juga memiliki kepekaan dan tanggungjawab sosial dan fokus masalah pendidikan. Sebagai wujud tanggungjawab sosial TAMZIS kepada masyarakat sekitarnya, khususnya bagi kelompok dhuafa, melalui TAMADDUN memberikan beasiswa kepada 65 siswa-siswi tingkat SD, SMP dan SMA yang ada di wilayah Sapuran, Wonosobo dan Sekitarnya. Total bantuan Beasiswa yang diberikan selama 6 bulan ke depan sebesar Rp. 16.800.000. Sebelumnya, beasiswa TAMADDUN juga diberikan di Kotagede, Jogjakarta. 14 April 2012 betempat di gedung PDHI (Perhimpunan Djamaah Haji Indonesia) jalan Pembayun Kotagede Jogjakarta. Sebesar 15.670.000,-

W

Sardana, Manajer Marketing TAMZIS Sapuran menyerahkan beasiswa

Pentasyarufan (penyaluran) beasiswa ini sekaligus sebagai pertanggungjawaban (akuntabilitas publik) TAMADDUN kepada para Muzakki (pembayar zakat) atau Munfiq (orang yang berinfaq) yang telah mengamanahkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Program Beasiswa Pendidikan TAMADDUN Sapuran Wonosobo ini merupakan penyaluran beasiswa ke-13. Sebelumnya, secara reguler setiap 3 bulan beasiswa TAMADDUN diberikan kepada siswa-siswi dhuafa yang berprestasi di beberapa wilayah kerja TAMZIS. Yaitu meliputi; Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Jogjakarta dan Jakarta. Pentasyarufan kali ini agak berbeda dari biasanya. Jika biasanya pentasyarufan diberikan hanya selama 3 bulan, kini diperpanjang menjadi 6 bulan. Dengan demikian total beasiswa yang disalurkan menjadi lebih besar. Selain itu, mereka juga memperoleh bantuan ongkos transportasi sebesar Rp. 20.000 per siswa. Total beasiswa yang sudah disalurkan TAMADDUN sejak 2006, sebesar Rp 256 juta. Beasiswa ini tidak langsung diberikan secara tunai, namun dalam bentuk simpanan pendidikan/tabungan. Drs. Agus Fajar Wibowo, Camat Sapuran mengatakan dalam sambutannya, merasa senang ada lembaga keuangan seperti TAMZIS yang memperdulikan anakanak Sapuran dan sekitarnya untuk memajukan dunia pendidikan. TAMZIS sebenarnya salah satu lembaga keuangan yang turut memajukan ekonomi Sapuran. Mudah-mudahan TAMZIS lebih maju sehingga ke depan TAMZIS juga memberikan beasiswa lebih besar dan lebih banyak lagi siswa yang memperoleh beasiswa dari TAMADDUN. Oleh karena itu, TAMADDUN mengajak kepada dermawan untuk menyisihkan sebagian hartanya sebagai wujud kepedulian kita akan nasib generasi Indonesia ke depan. [ir/zbr]

22

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

RAT TAMZIS Tutup Buku 2011 20 Tahun TAMZIS Membawa Kebahagiaankita peroleh berkat rahmat Allah Swt., tetapi selama 20 tahun, kita juga harus bisa melakukan evaluasi terhadap langkah kita, sehingga TAMZIS bisa melangkah lebih jauh ke depan ujarnya. Dalam acara tersebut, hadir pula jajaran pejabat dari kalangan Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Jawa Tengah Ir. Sujarwanto Dwiatmoko, M.Si., yang diwaliki oleh Ir. Dyah Pravita Damayanti, M.M. Drs. Agus Suryatin, MT., Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Wonosobo, serta Drs. H. Muchson, MM., Ketua DEKOPINDA Kabupaten Wonosobo. Cita TAMZIS Ir. Dyah, dalam pidato sambutan mengatakan, bahwa RAT adalah Agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh koperasi. Dan TAMZIS, kami nilai salah satu koperasi yang tepat waktu dalam melaksanakan, kami ucapka terima kasih. Apalagi kita tahu, bahwa kekuasaan tertinggi koperasi bukan ditangan pengurus tapi di forum RAT. Dari sisi sistemnya, sistem syariah semakin hari, semakin dapat kepercayaan oleh masyarakat, selain memang 90% masyarakat kita adalah masyarakat muslim. Menurut saya, memang sistem syariah adalah sistem ekonomi yang seharusnya diterapkan karena jauh lebih maju dan adil dibanding dengan sistem yang lain jelasnya. Adanya koperasi syariah seperti TAMZIS ini, kami anggap telah membantu pemerintah dalam dua hal. Pertama, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan kedua, dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Apalagi setiap tahun TAMZIS selalu ada penambahan karyawan

Saat Suharto, Ketua Pengurus didampingi jajaran pengurus TAMZIS

onosobo, 18 Februari 2012. TAMZIS mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tutup buku tahun 2011. Kegiatan ini bertempat di Gedung PDHI Kabupaten Wonosobo diikuti sekitar tiga ratus anggota TAMZIS. Ir. H. Sholeh Yahya, dalam sambutannya mewakili pengurus menyampaikan, bahwa Rapat Anggota Tahunan kali ini, TAMZIS memberi tema 20 TAMZIS Membawa Kebahagiaan sebagai wujud syukur Alhamdulillah kita kepada Allah Swt, TAMZIS telah mampu 20 tahun melewati perjalanan mulai 1992 hingga 2012. Selama 20 tahun, TAMZIS secara konsisten dan istiqomah memberikan layanan jasa keuangan syariah kepada anggota yang memiliki tujuan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada keluarga besar TAMZIS, baik pengurus, pengelola maupun anggota TAMZIS. Mudahmudahan selama 20 tahun ini TAMZIS benar-benar membawa kebahagiaan tambahnya. Selain itu, Sholeh, mengingatkan, selama 20 TAMZIS berkiprah selalu ada kelebihan dan pencapaian yang patut kita syukuri bersama. Ada prestasi-prestasi juga yang bisa

W

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

23

Dinamikadan cabang, kini TAMZIS sudah ada 400-an karyawan dan 28 cabang tambahnya. Ke depan, ada tujuh program koperasi dan UMKM yang dijadikan sasaran bersama-sama. Pertama, Peningkatan nilai ekspor 20% pertahun, secara nasional. TAMZIS salah satunya yang turut meningkatkan pasar Islamic Microfinance. Kedua, tumbuhnya koperasi berkualitas lima ribu pertahun, koperasi berkualitas adalah koperasi yang sehat plus, sehat dalam organisasinya, sehat dalam usahanya dan juga sehat mentalnya. Ketiga, sistem keanggotaan yang online. Keempat, peningkatan distribusi pembiayaan usaha mikro dari pemerintah melalui kredit usaha rakyat dengan target penyaluran 20 trilyun Rupiah setiap tahun secara nasional, untuk Jawa Tengah sendiri sudah mencapai 4,6 trilyun Rupiah. Kelima, pengembangan sumberdaya manusia dengan target menciptakan seribu sarjana wirausaha baru setiap tahunnnya. Keenam, menciptakan daerah percontohan one village, one product yang di kembangkan di setiap kabupaten kota. Ketujuh, adalah pengembangan koperasi dalam skala besar.

Sugeng, Anggota TAMZIS yang memperoleh undian umroh gratis

Terakhir, TAMZIS di tahun ke-20 mempunyai cita-cita untuk menciptakan kebahagiaan (falah), dimana TAMZIS bertujuan untuk mewujudkan kebahagiaan hakiki, yakni; kebahagiaan duniawi dan ukhrawi bagi seluruh stake holder perusahaan. Hal tersebut terangkum dalam akronim LIFE, yakni Learning, Integrity, Friendliness dan Endurance. [zbr]

Studi banding Asosiasi BMT Kabupaten Semarang Jawa Tengah (Selasa, 22/5/2012). Studi banding dalam rangka meningkatkan kemampuan sumberdaya insani bagi para pegiat ekonomi syariah.

24

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

PBMT Indonesia Goes to Campus UGM Bila Menjadi Manajer BMT ogjakarta, seiring dengan kesadaran masyarakat yang meningkat tentang ekonomi syariah, membuat lembaga keuangan mikro syariah membuka pelayanan-pelayanan hingga pelosok desa. Satu kantor, satu kecamatan, keinginan ke depan. Hal tersebut membutuhkan sumberdaya insani (SDI) yang kompeten dan berkualitas. Baik, pengetahuan maupun akhlak dan menagerial syariah. Untuk menopang kebutuhan tersebut, Perhimpunan BMT Indonesia mengadakan agenda Goes to Campus Negeri seluruh Indonesia. Kemarin, tanggal 08 April 2012 giliran kampus UGM yang bertempat di Wisma Kagama. Acara tersebut, diikuti kurang lebih 55 peserta dari beberapa Universitas maupun perguruan tinggi, antara lain, UIN Sunan Kalijaga, STEI Hamfara, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta(UMY), STEI Wiwaha Yogyakarta dan tentunya UGM. PBMT Indonesia Goes to Campus dengan tema Islamic Microfinance Insight Forum; mengenal profesi Manajer BMT yang sebelumnya di Semarang Jawa Tengah. Awalil Rizky sebagai ketua II PBMT Indonesia mengatakan, Islamic Microfinance Insight Forum untuk sosialisasi dan dialog guna memunculkan potensi akademik maupun aktivis mahasiswa yang berkeinginan kuat bergiat dalam dakwah ekonomi syariah, sekaligus sebagai tanggungjawab PBMT untuk edukasi dan transformasi ekonomi syariah kepada masyarakat. Dalam pembukaan, Priya Budi Santoso, SE., General Manager BMT Agawe Makmur, sekaligus koordinator wilayah PBMT DIY menuturkan BMT di Jogjakarta khususnya berdiri tahun 1996-an sebagai

J

Budi Santoso, SE., Manajer Utama TAMZIS

respon melihat kesulitan ekonomi umat, kami berpikir, tidak mungkin berhasil dalam berdakwah bila secara ekonomi masyarakat masih rendah katanya. Dari situ, kemudian tergugah hati untuk berdakwah melalui ekonomi syariah dengan cara mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT). BMT Agawe Makmur sendiri berdiri tahun 1996 dengan modal awal sekitar lima jutaan dan gaji pertama dua puluh lima ribu tambahnya. Sekarang, Priya menambahkan, BMT-BMT tumbuh berkembang dengan gedung-gedung yang megah, fasiltas yang tak kalah dengan lembaga keuangan lainnya. Gajipun bisa kurang lebih hampir sama dengan perbankan pada umumnya. Acara Islamic Microfinance Insight Forum, terbagi menjadi tiga sesi. Pertama, pengenalan PBMT Indonesia, jati diri BMT dan grand desain BMT yang disebut dengan Haluan BMT 2020. Dengan pembicara, Awalil Rizky. Kedua, pengenalan tugas dan fungsi Manager BMT yang disampaikan oleh Ruly Febrianto, Wakil Direksi BMT Bringharjo Jogjakarta. Ketiga, materi pengenalan KJKS Baitutamwil TAMZIS, selayang pandang pengembangan dan strategi operasionalnya, oleh Budi Santoso, SE., Direktur Utama TAMZIS. [zbr]

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

25

Dinamika

Pelatihan Account Officer dan Analisis Pembiayaan

ogjakarta, 9 Maret 2012. Manajer Area dan Manajer Marketing Cabang TAMZIS mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Account Officer dan Analisis Pembiayaan. Training tersebut diselenggarakan oleh Pusat Training Perbankan Daerah Istimewa Jogjakarta yang berlokasi di Perumahan Candi Gerbang Permai Blok T No 1,3,4 dan 5 Wedomartani, Ngemplak , Sleman, Jogjakarta. Training selama tiga hari tersebut, diikuti oleh 7 Manajer Area dan 11 Manajer Marketing Cabang TAMZIS dari wilayah Wonosobo, Banyumas, Jakarta dan Bandung. Materi pelatihan ini diberikan langsung oleh Direktur Utama Pusat Training Perbankan Jogjakarta yaitu Dr. R. Agus Basuki, MM., QIA., dan dibantu oleh Ratu Luky Dewantari, SP., ST., MM. Adapun materi pelatihan ini difokuskan kepada analisis pembiayaan yang ditinjau dari aspek keuangan maupun ditinjau dari aspek non keuangan. Disamping itu juga diisi dengan materi mengenai account officer.

J

Peserta foto bersama seusai pelatihan

Penyampaian yang diberikan oleh pemateri dalam pelatihan ini sangat aplikatif dan dapat langsung diterapkan secara mudah dalam praktek analisa pemberian pembiayaan yang diberikan kepada anggota TAMZIS. Hal inilah yang merupakan nilai positif yang didapat dari pelatihan ini. Hal ini pula yang dapat menjawab kesulitan atau permasalahan selama ini yang dihadapi oleh para penentu kebijakan pemberian pembiayaan. Ketika dihadapkan pada penentuan kebutuhan modal anggota TAMZIS maka diharapkan para penentu kebijakan pemberian pembiayaan dapat menentukan dengan tepat dan akurat sehingga dapat mengoptimalkan pemberian pembiayaan kepada anggota dan meminimalisir kerugian yang akan terjadi apabila tidak tepat dalam menganalisa pemberian pembiayaan kepada anggota. Upaya untuk meningkatkan skill karyawan TAMZIS merupakan titik perhatian yang utama yang dilakukan oleh TAMZIS. Diharapkan dengan diikutkannya seluruh jajaran TAMZIS dari tingkat clerical sampai ke tingkat Manajer maka akan menambah kemampuan seluruh karyawan TAMZIS dalam rangka memberi pelayanan yang optimal bagi anggota. [haendprij]

26

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Kerjasama TAMZIS dengan STEI Hanfara dan BAIC-PPA FE UMY;

Kembangkan SDI Ekonomi Syariah Unggulerkembangan lembaga keuangan syariah yang meningkat menuntut persiapan yang lebih matang. TAMZIS sadar, ke depan kebutuhan SDI (Sumber Daya Insani) menjadi penting untuk memberi layanan terbaik bagi anggota. Salah satu langkah TAMZIS untuk pengembangan tersebut adalah kerjasama dengan perguruan tinggi. Senin, 30 April 2012, TAMZIS melakukan penandatanganan kerjasama dengan BAIC-PPA (Business & Accounting Innovation Center - Pusat Pengembangan Akuntansi FE UMY) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dari pihak UMY sendiri yakni, Dr. Ietje Nazarrudin, SE., M.Si (Ketua Program Studi Akuntansi UMY) dan Rudy Suryanto, SE.,M.Acc (ketua UMY) sedang dari pihak TAMZIS diwakili oleh Erwin Saleh (Manajer Bisnis TAMZIS). Isi kerjasama ini sendiri menyangkut beberapa hal penting. Yakni, pertama, program persiapan memasuki dunia kerja dibimbing oleh praktisi BMT dan dosen. Kedua, rekrutmen karyawan dan pengembangan program management trainee. Ketiga, pelatihan UKM (Usaha Kecil Menengah) oleh dosen. Keempat, pendampingan UKM oleh mahasiswa. Dan kelima, implementasi software akuntansi SYNCORE. Sebelumnya, TAMZIS juga mengadakan kerjasama dengan STEI HAMFARA, (15 Maret 2012). Bertempat di kantor pusat TAMZIS Jalan S.Parman No. 46. STEI HAMFARA Jogjakarta merupakan salah satu sekolah tinggi ekonomi Islam yang membentuk insan cendekia sekaligus pejuang dalam mewujudkan ekonmi Islam ke depan lebih unggul. Dengan adanya kerjasama tersebut diharapkan pihak STEI HAMFARA maupun TAMZIS bisa saling memberi keuntungan.

P

Erwin Saleh, mewakili TAMZIS sedang menandatangani MOU

STEI HAMFARA sebagai institusi yang mendidik mahasiswa hingga mempunyai kemampuan khusus tentang ekonomi syariah, sedang TAMZIS menjadi lembaga keuangan syariah membutuhkan tenaga kerja dalam meningkatkan pelayanan kepada anggota. Budi santoso, SE., selaku Manajer Utama TAMZIS dalam kerjasama tersebut mengatakan, antar lembaga seyogyanya saling terkoneksi, ada lulusan perguruan tinggi mencari kerja, sedang ada institusi seperti TAMZIS yang membutuhkan SDI, jadi konek, ketemu makanya saling diuntungkan. Ini adalah ijtihad bagaimana antara akademisi, praktisi dan ulama ketemu, agar perjuangan ekonomi syariah akan lebih bisa mendekati tujuan dan menjadi kenyataan Budi menambahkan. Ke depan, kata Budi, semua lembaga keuangan mikro syariah akan ada kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah yakni kewajiban kompetensi. Kompeten dalam mengelola keuangan secara keseluruan maupun kompenten dalam mengelola perusahaan. Semua kepala cabang sudah harus mempunyai sertifikan kompetensi tambah budi. Dalam pendatanganan kerjasama ini, STEI Hamfara diwakili oleh Sugeng Widodo, SE., MM. (Ketua Prodi Keuangan dan Perbankan Syariah) didampingi Salihah Khairawati, S.Ag., M.M. dan Ir. Sugeng Nugroho Hadi, M.M. (Kepala LP3M STEI HAMFARA). [zbr]

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

27

Dinamika

Hadiah Umroh Gratis Bagi Anggota TAMZISsaya bisa menikmati semua prosesi umroh. Ada kebahagiaan yang luar biasa dalam hati saya yang tidak bisa saya ungkapkan tambahnya. Sugeng berharap, ke depan tidak hanya satu orang anggota yang mendapatkan kesempatan umroh gratis. Semoga di tahun mendatang, yang mendapat kesempatan umroh gratis tidak hanya satu orang, saya rasa beberapa anggota juga berharap bisa menunaikan umroh apalagi kalau gratis ujarnya. Bapak yang merupakan pengusaha kayu ini, sebelumnya tidak pernah mengira akan memperoleh hadiah umroh gratis. Alumnus Akademi Maritim Jogja ini, dikenal sebagai pribadi yang telaten, tekun dan jujur. Bisa menunaikan ibadah umroh memang menjadi impian banyak orang, selain tidak harus menunggu lama, anggota juga bisa memilih sendiri waktu keberangakatan. Anggota juga bisa mengajukan dana talangan umroh. Oleh karena itu, selain undian umroh gratis bagi anggota, TAMZIS juga melayani program ibadah umroh reguler. Baru-baru ini (April 2012), TAMZIS juga telah membuka program talangan haji. Hal ini karena banyak anggota TAMZIS yang ingin menunaikan rukun Islam yang kelima ini. Oleh karena itu, untuk memberi layanan dan kemudahan, TAMZIS melakukan penandatanganan MOU (Memorandum of Understanding) dengan BSM (Bank Syariah Mandiri) Cabang Temanggung. Dalam penandatangan ini, TAMZIS diwakili oleh Tri Wuryanto (Manajer Penjaminan TAMZIS) didampingi Alfarid Agus (Manajer Funding). Sedang dari BSM diwakili oleh Taufiq Faulanni, SE., sebagai Marketing Cabang Temanggung. Dana talangan haji penting guna membantu mempercepat porsi (kuota) kursi haji. Dengan hanya membayar 2,5 juta Rupiah anggota sudah bisa mendaftar haji, dengan dana talangan dari BSM sebesar 22,5 juta Rupiah. [ir]

Sugeng, pertama kanan, saat menjalani Umroh

khir Maret 2012, merupakan waktu bersejarah bagi Sugeng (40). Pasalnya, anggota TAMZIS ini mendapatkan kesempatan menunaikan umroh gratis. Program ini merupakan program undian umroh gratis TAMZIS yang pertama, undian khusus bagi anggota yang memenuhi persyaratan tertentu ini, diadakan ketika RAT (Rapat Anggota Tahunan). Sugeng mendapatkan kesempatan pertama dari program ini. Saya bersyukur bisa memperoleh kesempatan umroh gratis ini, meski awalnya sempat bingung karena merasa belum pantas menjadi tamu Allah. Selama seminggu, setiap sholat dhuha saya sampai meneteskan air mata karena merasa belum pantas tutur Sugeng. Alhamdulillah, di sana

A

28

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Bulan Promo Pasar Tradisionalwal Maret 2012 yang lalu, menjadi momen penting bagi seluruh pedagang pasar tradisonal Jogjakarta. Pasalnya, dengan semangat memajukan perekonomian masyarakat bawah dan mendukung perkembangan ekonomi Jogjakarta diadakanlah kegiatan Promo Pasar Tradisional dan Belanja Berhadiah 2012 . Siang itu, ibu-ibu pedagang rela berdagang setengah hari, karena ikut memeriahkan Promo Pasar Tradisional dengan kirab pedagang pasar tradisional dari Taman Parkir Abu Bakar Ali menuju Stadion Kridosono Jogjakarta. Kegiatan ini dikemas dalam kirab budaya dan dilanjutkan dengan sarasehan pedagang pasar tradisional Jogjakarta. Sarasehan pedagang yang dipandu langsung oleh Achmad Fadli, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Jogjakarta bersama Wali Kota Jogjakarta, Ahmad Sayuti. Ketua DPRD DIY, H. Yoeke Indra Agung L, SE. dan Gusti Pembayun selaku Ketua APSI (Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia) wilayah Jogjakarta. Menurut Fadli, kirab budaya yang akan diikuti oleh sekitar 1.500 pedagang pasar tradisional tersebut merupakan gebrakan baru untuk semakin meningkatkan nilai tawar pasar tradisional di mata masyarakat dan mendukung pengembangan industri pariwisata di Kota Jogjakarta. Seluruh pedagang pasar tradisional yang mengikuti kirab tersebut mengenakan pakaian tradisional khas Jogjakarta dan membawa semacam hasil bumi yang

A

Meriah, rombongan kirab dari Pasar Klitikan Jogja

menjadi dagangan khas dari masing-masing pasar. "Misalnya saja, Pasar Giwangan akan menampilkan gunungan yang terbuat dari buah dan sayur yang menjadi dagangan khas pasar itu atau Pasar Klithikan yang menampilkan gunungan berbagai onderdil" katanya. Seperti tahun sebelumnya, pada 2012 panitia penyelenggara akan tetap menggelar kegiatan Promo Pasar dan Belanja Berhadiah tersebut selama tiga bulan, yaitu mulai 1 Maret hingga 31 Mei dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 6 Juni. "Promo Pasar Tradisional dan Belanja Berhadiah ini bisa meningkatkan citra dan juga omzet pedagang hingga 40 %. Ini akan menjadi kegiatan rutin tahunan sebagai upaya untuk terus meningkatkan manajemen pasar tradisional kata Ketua Panitia Promo Pasar Tradisional dan Belanja Berhadiah 2012, Faturachman. Tema utama dalam kegiatan Promo Pasar Tradisional tersebut adalah "Modernisasi Manajemen Pasar Tradisional di Era Global". Faturachman, juga menyampaikan bahwa pasar tradisional perlu terus menyesuaikan tuntutan dari konsumen, misalnya menciptakan kondisi pasar yang nyaman dan bersih untuk berbelanja. Belanja berhadiah cukup mudah, Pembeli di pasar tradisional akan memperoleh kupon sebagai tanda untuk mengikuti undian. Kupon tersebut didasarkan pada jumlah pembelanjaan yang dilakukan. Ke pasar yuuuk!, Akeh Hadiaheee(Ayo ke pasar, banyak hadiahnya). TAMZIS pun turut mendukung bulan promo pasar tradisional dan belanja hadiah Jogajakarta ini. Pasar tradisional ramai, ekonomi maju, jogjakarta selalu berhati nyaman. [zbr]Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

29

Dinamika

Pembekalan Calon Karyawan TAMZIS;Memberi Pengetahuan dan Mengantar KesadaranAdapun materi yang diberikan kepada peserta adalah, pertama, Islam sebagai jalan hidup. Kedua, ekonmi syariah secara umum. Ketiga, akad-akad dalam ekonomi syariah. Keempat, sejarah TAMZIS. Kelima, product knowledge TAMZIS. Keenam, pembiayaan (lending) dan funding. Ketujuh, service excellence. Kedelapan, praktek. Pembekalan ini dibuka secara resmi oleh Asawandi Danoe Atmadja, S.sos. M.M., selaku perwakilan pengurus TAMZIS. Dalam sambutannya mengatakan bahwa peserta pembekalan saat ini telah mengikuti tiga tahapan proses seleksi, mulai dari tes tulis, tes wawancara dan terakhir nanti tes permagangan. Jika lulus proses tersebut akan dikontrak untuk kerja sebelum menjadi karyawan tetap TAMZIS. TAMZIS mempunyai banyak pertimbangan dalam menilai calon karyawan, antara lain pertama, mempunyai IQ atau kecerdasan lebih. Kedua, mempunyai akhlak, karena akhlak cerminan tuntunan syariah nabi. Ketiga, mempunyai penampilan yang rapi dan syar'i. Makanya karyawan TAMZIS mendengar adzan harus berhenti, sholat bukan malah narik terus ungkap Aswandi dalam memberi motivasi peserta. Selanjutnya, Aswandi mengucap Bismillahirrohmanirrahim acara pembekalan calon karyawan TAMZIS resmi dibuka. Yang diikuti seluruh peserta. Proses pembekalan pun segera dimulai. Mudahmudahan dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Penyayang proses pembekalan diridhoi oleh Allah Swt. Amin. [zbr]

Peserta pembekalan, siap berdakwah melalui ekonomi syariah

onosobo, mesti sedikit mendung, pembekalan calon karyawan KJKS Baituttamwil TAMZIS berlangsung mulai jam sepuluh pagi hari. Tepatnya, mulai tanggal 2-5 April 2012. Pembekalan ini bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Wonosobo. Pembekalan TAMZIS tidak lain sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya insani (SDI) karyawan baru. Dan juga untuk mempercepat pengetahuan dan kesadaran keagamaan. Sehingga karyawan TAMZIS sebagai mujahid ekonomi syariah yang selama ini dimimpikan dapat terpenuhi. Apalagi, tema dalam pembekalan Memantapkan pilihan dakwah melalui ekonomi syariah. Pembekalan pertama di tahun 2012 ini, diikuti oleh empat puluh delapan peserta dari seluruh Area TAMZIS, mulai dari Jakarta, Bandung, Magelang, Wonosobo dan Jogjakarta. Dan pembekalan sengaja didesain camp atau diasramakan dengan tujuan peserta dapat 'gemblengan' terpaan dari pemateri maupun pemandu secara intensif dan fokus.

W

30

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Pembiayaan Syariah

Ikhtiar Utama

Pembiayaan untuk Pengusaha Mikro, Kecil dan MenengahKantor Pusat Operasional: Jl. S. Parman No. 46, Wonosobo (56311). Telp. 0286 325303, Fax. 0286 325064. e-mail: [email protected] Kantor Pusat Non Operasional: Jl. Buncit Raya 405, Jakarta Selatan. Telp. (021) 79198411, Fax. (021) 7993346

www.tamzis.com

Profil

TAMZIS KEJAJAR

Bantu Kembangkan Sentra Pertanian WonosoboPara pegiat TAMZIS Kejajar berusaha mengoptimalkan pembiayaan usaha pertanian dan perdagangan pada wilayah yang belum terjangkau selama ini. Yaitu daerah Patakbanteng dan Kalilembu, dua desa di kecamatan Kejajar yang juga menjadi sentra pertanian.

ecamatan Kejajar adalah salah satu kawasan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan. Dengan iklimnya yang dingin di dataran tinggi dan kawasan lahan pertanian yang luas. Hal ini sangat mendukung untuk pengembangan potensi unggulan kecamatan sebagai mata pencaharian utama masyarakat Kejajar. Selama ini Kejajar telah terbukti dengan potensi unggulannya terutama pertanian kentang dan jenis sayur-sayuran lainnya. Seiring dengan hal itu, ternyata usaha dagang hasil-hasil pertanian dan usaha dagang pupuk baik organik maupun non organik menjadi berkembang di wilayah Kejajar. Apabila kita bertandang ke Kejajar, maka sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan aktifitas pertanian di sepanjang jalan. Toko-toko penjual pupuk dan obat-obatan pertanian juga berjajar rapi dibanyak titik. Tak kalah penting pula, adanya pasar sayur yang merupakan sentra pertemuan antara para petani dengan pedagang dan pembeli. Dengan potensi yang ada diharapkan hadirnya TAMZIS Kejajar mampu membantu warga Kejajar dan wilayah Garung untuk mengembangkan usahanya sehingga tingkat perekonomian Kejajar dan Garung bisa meningkat. Masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan pelayanan pembiayaan berdasar prinsip-prinsip syariah.

K

Sejarah TAMZIS Kejajar TAMZIS Kejajar merupakan kantor cabang TAMZIS pertama. Sebelumnya, antara tahun 1992 hingga 1995, baru ada kantor TAMZIS Kertek. Kantor Kertek sendiri, merupakan kantor pusat yang pada perkembangannya menjadi cikal bakal kantor cabang Kertek. Dengan semangat untuk terus mengenalkan ekonomi syariah kepada masyarakat, terutama para petani yang saat itu kesulitan mengakses dana-dana dari perbankan maka TAMZIS membuka pelayanan di Kejajar, salah sentra pertanian Wonosobo. TAMZIS Kejajar berdiri sekitar akhir tahun 1995. Awalnya, posisi kantor berada di lingkungan pasar Kejajar dengan kondisi yang sederhana. Namun kesederhanaan itu tidak membuat kecil hati para karyawan TAMZIS Kejajar dalam mendakwahkan ekonomi syariah pada masyarakat Kejajar sekaligus menghalau rentenir yang saat itu masih sangat marak.

32

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

Para pegiat ekonomi syariah TAMZIS Kejajar

Berbekal semangat itulah, hingga kini TAMZIS Kejajar bisa dekat dan diterima dengan baik oleh masyarakat Kejajar dan sekitarnya. Sebagai kantor cabang pertama, TAMZIS Kejajar ikut mewarnai perkembangan TAMZIS dari waktu ke waktu hingga kini TAMZIS telah memiliki 28 kantor cabang tidak hanya di Wonosobo tapi meliputi Jogja, Kedu, Banyumas, Bandung dan Jakarta. Saat ini, posisi TAMZIS Kejajar berada tak jauh dari Pasar Induk Kejajar. Dari arah Wonosobo berada setelah Pasar Kejajar, tepatnya di Jalan Raya Dieng No. 2 Km. 17 Kejajar Wonosobo. Menjelang usia 20 tahun TAMZIS, para pegiat ekonomi syariah TAMZIS Kejajar berharap lebih bisa lagi untuk melayani masyarakat Kejajar dalam mengembangkan usahanya dengan memberikan tambahan modal untuk usaha usahanya. Selain itu, diharapkan juga bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan peralatan dan transportasi sebagai penunjang usahanya.

Bantu Permodalan Petani Sejak awal berdirinya, TAMZIS Kejajar memang diharapkan banyak membantu masyarakat khususnya petani. Dimana saat musim panen, biasanya petani kelebihan dana dan tak sedikit yang kemudian berlebihan dalam konsumsi. Namun, saat musim tanam tiba, tak sedikit pula yang kekurangan dana, bahkan beberapa menjual motor atau mobil sebagai modalnya. Dalam hal ini, TAMZIS berperan sebagai pengelola keuangan (cash managemen) para petani. Sehingga, ketika panen tiba tidak terlalu konsumtif, dan saat tanam tiba tidak kekurangan modal. Dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip syariah, di tahun 2012 ini TAMZIS Kejajar mencanangkan

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

33

ProfilTAMZIS berperan sebagai pengelola keuangan (cash managemen) para petani. Sehingga, ketika panen tiba tidak terlalu konsumtif, dan saat tanam tiba tidak kekurangan modal.dilakukan beberapa diantaranya, pertama, meningkatkan kemampuan karyawan untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan SOP dengan cara pelatihan internal, kajian materi khusus maupun mengirimkan ke pelatihan eksternal. Kedua, meningkatkan pemahaman sisi syariah bagi karyawan baik dengan diskusi maupun kajian. Para pegiat TAMZIS Kejajar yakni, Ahmad Afdol sebagai MMC (Manajer Marketing Cabang) dan Ahmad Nasir Salasa sebagai MAC (Manajer Administrasi Cabang). Sebelumnya MMC TAMZIS Kejajar adalah Ganda Untung yang melanjutkan tongkat estafet dari Sardana. Untuk MAC sendiri, sebelumnya diemban oleh Fitria Suraningsih yang kini pindah ke TAMZIS Pasar Induk Wonosobo. Mereka dibantu oleh Ratna Dwi Y., M. H. Adam Syafi'i, Faisal Arnas, Yulianto, Mohamad Yasin, Vicky Isma Amelanton, dan Ary Purwanto, Sebagai marketing. Nur Khabib, Sebagai AO (Account Officer) dan Ani Setyowati, sebagai Staff Administrasi. Ke depan, TAMZIS Kejajar dengan niat yang tulus ingin terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Misalnya dalam hal kemudahan permodalan, baik dari segi nominal maupun penggunaan akad-akad yang lebih variatif di luar akad yang sudah biasa yaitu mudharabah dan murabahah. Dengan begitu, anggota atau masyarakat akan bisa lebih merasakan manfaat yang lebih dalam memenuhi kebutuhannya. [ir]

Era Financing bagi anggota. Artinya, TAMZIS berusaha fokus pada peningkatan pembiayaan masyarakat khususnya anggota agar bisa lebih produktif dan berkembang dalam usahanya. Para pegiat TAMZIS Kejajar berusaha mengoptimalkan pada pembiayaan usaha pertanian dan perdagangan pada wilayah yang belum terjangkau selama ini. Yaitu daerah Patakbanteng dan Kalilembu, dua desa di kecamatan Kejajar yang juga menjadi sentra pertanian. TAMZIS Kejajar selama ini melayani anggota di kecamatan Kejajar, Garung dan Mojotengah. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk terus mengenalkan pembiayaan dengan sistem syariah. Yang lebih utama ialah untuk merubah persepsi masyarakat khususnya di tiga kecamatan tersebut, bahwa mereka masih menganggap sama antara syariah dan konvensional, mereka belum tahu bahwa bunga itu haram dan bagi hasil itu halal, barokah dan tentunya menemtramkan. Tingkatkan SDI, Luaskan Layanan Kerja keras dan kerjasama adalah salah satu dari penunjang keberhasilan TAMZIS Kejajar selama ini, baik dalam produktifitas kerja maupun pelayanan anggota. Oleh karena itu, mereka terus berupaya meningkatkan sumber daya insani (SDI) dari waktu ke waktu. Hal ini sebagai bukti bahwa TAMZIS serius berpihak pada sektor mikro, terlebih di usianya yang ke-20 tahun ini, TAMZIS berusaha terus memberikan kemanfaatan bagi masyarakat. Peningkatan SDI terus diupayakan baik dari kualitas, kuantitas maupun produktifitas serta dari segi kesyariahan baik yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun kehidupan sehari-hari. Upaya yang

34

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

PASAR INDUK BANJARNEGARA

Menjadi Pasar Tradisional yang Bersih, Nyaman dan Disukai Pengunjung

Suasana ramai di depan Pasar Induk Banjarnegara

Harus ada pemahaman bersama, kerjasama dan kepedulian antara dinas dengan pedagang atau antara pedagang itu sendiri. Bersama-sama mengelola pasar agar lebih bersih menjadikan pasar tradisional disukai pengunjung. Dan pasar tradisional lebih hidup lagi.

L

etak Pasar Induk Banjaarnegara (PIB) tak jauh dari pusat kota, alun-alun kota Banjarnegara, kurang lebih lima hingga sepuluh menit akan tiba di pasar. Deretan becak-becak khas Banjarnegara seolah dikomandoi untuk berjajar rapi sambil menunggu pengunjung pasar yang akan memanfaatkan jasa tukang becak. Pasar Induk Barjarnegara tepatnya terletak di Jalan Veteran Banjarnegara 53415. Saat Tamaddun berkunjung awal April lalu, pasar tradisional yang bercat kuning dikombinasikan dengan warna putih terasa begitu mencolok menunjukkan tidak begitu lama pasar baru direnovasi. Di atas pintu gerbang utama terdapat papan nama pasar yang cukup besar. Pasar begitu ramai siang itu.Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

35

ProfilSetelah bertanya pada tukang becak, Tamaddun ditunjukkan bahwa kantor Pasar Induk Banjarnegara berada di lantai dua. Beberapa saat berkeliling untuk mengamati para pedagang pasar tradisional, dagangan yang dijajakan dan pengunjung pasar. Rasa penasaran itu menghantarkan untuk datang langsung ke kantor pasar. Para pengawai tenang mengerjakan masingmasing pekerjaannya. Daryadi, SE., selaku Kepala UPTD Pasar Induk Banjarnegara baru enam bulan memimpin belum sepenuhnya mengetahui seluk beluk Pasar Induk Banjarnegara secara detail. Yang pasti, pasar baru satu tahun selesai renovasi dan yang terakhir blok pasar sayur. Pasar sayur adalah pasar khusus yang didesain untuk memenuhi dan menjual hasil bumi dari kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya yang buka sejak pukul empat pagi. PIB sendiri dibagi menjadi dua pasar sebenarnya, satu untuk pakaian, peralatan rumah tangga dan kebutuhan sandang pangan, satu lagi adalah pasar sayur mayur dan beberapa toko kelontong. Selebihnya masih belum dibedakan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Daryadi mengatakan, PIB memang belum tertata sesuai dengan jenis barang karena pedagang masih belum memahami pentingnya pemisahan jenis dagangan. Ke depan, kata Daryadi, dinas pasar akan mencoba kerjasama dengan pedagang untuk mengelola PIB lebih baik. Tanpa kerjasama PIB tak akan ada kemajuan berarti, begitu juga sebaliknya dengan dinas pasar. Pasar Induk Banjarnegara Kini Pasar Banjarnegara yang baru direnovasi ini dibagi menjadi dua pasar. Pasar pakaian, peralatan rumah tangga dan pasar sayur-sayuran. Dengan jumlah kios 125, los 842 petak, pedagang emprak 80 pedagang, itu yang tercatat oleh dinas pasar. Sedang pasar sayur yang baru diresmikan belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan secara baik, masih sekitar 229 yang tutup dan yang buka baru 92. Los ada 1.259, yang buka baru sekitar 801 dan emprakan tercatat 154. Pengunjung pasar pagi dan pasar siang hingga sore mencapai tiga ribu orang. Menurut Daryadi, ada rencana mempromosikan pasar untuk menarik pembeli dan memajukan Pasar Induk Banjarnegara, seperti akan ada pemasangan papan nama jenis

Daryadi, SE., (Kepala UPTD Pasar Induk Banjarnegara)

dagangan, petujuk arah dan nama kios masing-masing. Dengan begitu, diharapkan ada peningkatan pendapatan selama ini 5% akan terus meningkat dan lebih baik. Kalau meningkatpun tetap semua hasil pendapatan akan masuk ke daerah. Cuma ada prestasi kerja jelasnya. Dinas pasar dalam waktu dekat juga akan melakukan perbaikan sarana dan prasarana. Soal, kontribusi kios telah sesuai dengan perda No. 6 tahun 2011 sebesar 36 ribu Rupiah perbulan. Dan tergantung letak strategisnya. Kaitannya dengan pengelolaan pasar, Daryadi mengatakan harus ada kerjasama antara dinas pasar dengan pedagang agar lingkungan pasar tetap terjaga bersih dan tidak ada bau yang tidak sedap. Sekali lagi, harus ada pemahaman bersama, kerjasama dan kepedulian antara dinas dengan

36

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

pedagang atau antara pedagang itu sendiri ucap Daryadi. Bersama-sama mengelola pasar agar lebih bersih menjadikan pasar tradisional disukai pengunjung. Dan pasar tradisional lebih hidup lagi. Pasar Induk Banjarnegara dalam pengembangannya memperoleh dukungan dari banyak lembaga keuangan antara lain yakni; TAMZIS, BMT Marhamah, Kospin, Madani Syariah, Teras BRI, BKK, Mandiri Mikro, Bank Syariah Mandiri, Mikro Laju dan Mega Syariah. Lembaga keuangan ini sebagai support pembiayaan maupun memenuhi kebutuhan pedagang pasar. Mesti begitu, Pasar Induk Banjarnegara juga menghadapi beberapa masalah yang masih dicari jalan keluar terbaik. Sebagaimana Daryadi mengungkapkan, niat merubah lebih baik itulah yang akan dilakukan secara bertahap. Pertama, sulitnya lahan parkir. Kita tahu para pedagang dan pembeli rata-rata sudah membawa motor. Berbeda dengan dulu, semua pedagang dan pembeli mau naik kendaraan umum. Sehingga lahan parkir bagi pasar tradisional tidak lagi memenuhi kebutuhan parkir pembeli dan pedagang terangnya. Kedua, akses mobil pengangkut yang tidak sampai lokasi pasar, truk sayur misalnya, mengharuskan parkir jauh dari lokasi sehingga menambah biaya. Ketiga, belum ada papan petunjuk yang kadang-kadang membawa kesulitan sendiri bagi pembeli. Sedang, sampah pasar merupakan permasalahan yang terjadi hampir di seluruh pasar tradisional. Selama ini sebagian besar pasar tradisional dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end of pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah (TPA). Hal ini memerlukan

biaya yang tidak sedikit untuk mengangkut sampah tersebut ke TPA. Jajan Pasar Tetap Lestari Siapa yang tidak suka jajanan pasar? Pastilah rugi besar. Karena jajanan pasar satu ini, sudah teruji zaman, baik rasa maupun bentuknya. Selain itu, terbuat dari bahan lokal, alami dan tidak memakai bahan pewarna dan perasa buatan. Sehat tentunya. Contohnya, seperti tetel, apem, nogosari, cenil, madumongso dan masih banyak lagi yang lain. Semua jajanan tersebut masih cukup banyak yang dijual di Pasar Induk Banjarnegara. Bukan tanpa alasan, memang, masih banyak peminatnya, artinya Pasar Banjarnegara secara budaya tetap lestari. Komuditas yang banyak dijumpai di Pasar Induk Banjarnegara adalah buah-buahan lokal yang berwarna, seperti salak, duku, dan durian. Salak tetap menjadi buah utama yang diunggulkan selain duku dan durian kata Daryadi. Komuditas lain, khas Banjarnegara adalah sayur-mayur, utamanya kentang dari Batur, Karangkobar dan Kalibening. Pasar Induk Banjarnegara menjadi andalan untuk buah dan sayuran, tentu, harga masih relatif terjangkau bila akan dijual kembali. Memang, Daryadi juga mengatakan, dulu pasar tradisional ramai, cari rizki gampang, sekarang setiap kecamatan ada pasar modern jadi pengunjung pasar menjadi berkurang. Ini menjadi tantangan bagi pasar tradisional ke depan. Mesti begitu, Marhamah, salah satu pedagang, mengatakan Pasar Banjarnegara termasuk bersih untuk ukuran pasar tradisional yang lain. Selain itu, pengelolaan pasar, retribusi dan daya beli masyarakat juga terus meningkat. Pasar Induk Banjarnegara mulai ramai sejak pukul empat pagi hingga pukul delapan pagi untuk pasar sayur, sedang pasar non sayur pukul tujuh hingga pukul empat sore. [zbr]

Tamaddun edisi XXXIV/th.VII/Maret-April 2012

37

Sosok

Profil:

Nama TTL Alamat Telpon Istri Anak Pendidikan

: Drs. Jularso, : Karanganyar, 14 Februari 1967 : Kauman RT 02/XII, Solo Jawa Tengah 57139 : 08122647876 : Umi Munawwaroh : Empat orang : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pengalaman kerja: 1. 1989-1996: Guru di SMP Muhammadiyah 10 Matesih dan SMP Negeri 2 Matesih 2. 1996-1998: BAZIS Kabupaten Karangnyar 3. 1998-2000: PINBUK Jawa tengah 3. 2000-sekarang: Direktur Lembaga keuangan syariah Alfa Dinar Pengalaman Organisasi: 1. 1994-2000: Trainer LKMS Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil Jateng (PINBUK) 2. 2000-2005: Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar 3. 2005-2010: Ketua Asosiasi BMT Jawa Tengah, Wakil Ketua Asosiasi BMT Dompet Duafa Republika Jakarta, Koordinator Wilayah Asosiasi BMT Indonesia Jakarta. 4. 2010-sekarang: Ketua Perhimpunan BMT Indonesia dan komisaris PT Permodalan BMT Ventura.

Drs. Jularso

Memilih Ekonomi Syariah sebagai Jalan DakwahBerpuluh-puluh kali saya berusaha menjadi pengusaha, berpuluh-puluh kali juga mengalami kegagalan, saya menuruti keinginan tetapi Allah berkehendak lain, sekarang mulai sadar diri dan berserah diri. Bahwa dalam diri saya lebih dituntut memi