lp ante natal care juniardi

33
Juniardi, S.Kep BAB I KONSEP DASAR MEDIK ANTE NATAL CARE A. Definisi Ante Natal Care ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007). ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. (Wiknjosastro, 2002) Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fetilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mansjoer, 2009) Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba, dkk., 2008) Maternitas Departement UIN Alauddin Makassar | Profesi Ners 2015 Ang. VII 1

Upload: afrianhy-avril-ariesta

Post on 15-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

J u n i a r d i , S . K e p

BAB I

KONSEP DASAR MEDIK ANTE NATAL CARE

A. Definisi Ante Natal Care

ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama

ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim

(Guttmacher, 2007).

ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan

mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,

persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara

wajar. (Wiknjosastro, 2002)

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu

manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik

(Hanifa Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002)

Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga

terjadinya konsepsi dan fetilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

(Mansjoer, 2009)

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin

mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. (Manuaba,

dkk., 2008)

B. Tujuan Pelayanan Ante Natal Care

1. Pengawasan : Kesehatan. Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi

kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)

2. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

3. Menyiapkan persalinan well born baby dan well health mother

4. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial

ibu.

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

1

J u n i a r d i , S . K e p

5. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu

dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

6. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemeliharaan

bayi & laktasi serta pemberian ASI ekslusif .

7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara optimal.

8. Pengawasan janin dalam rahim sehingga mengurangi kejadian abortus,

prematuritas dan gangguan neonates.

C. Patofisiologis

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam

sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan

berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke

saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang

mengembang oleh tuba falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi

untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang

paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu

dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh

rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi

(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.

Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,

dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan

harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi

(konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.

1. Sel telur (ovum); Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi

ovum terjadi di geneta-bridge.

2. Sel mani (spermatozoa); Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas

kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang

menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat

bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas); Pembuahan adalah suatu peristiwa

penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.

4. Nidasi (implantasi ); Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil

konsepsi ke dalam endometrium

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

2

J u n i a r d i , S . K e p

D. Tanda dan Gejala Kehamilan (Ante Natal Care)

1. Presumtif (Bukti Subjektif)

a. Amenorea atau tidak datangnya haid

b. Perubahan payudara menjadi besar

c. Mual & muntah (morning sickness)

d. Frekuensi berkemih meningkat 

e. Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.

f. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu.

g. Test kehamilan memberikan hasil positif.

h. Pada perubahan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.

2. Probabilitas (Bukti Objektif)

a. Pertumbuhan & perubahan uterus

Uterus akan mengalami perubahan pada ukuran, bentuk, dan

konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globular.

1) Tanda Hegar’s

Tanda Hegar diketahui melalui pemeriksaan bimanual pada

usia kehamilan 6-8 minggu. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan

konsistensi rahim, terutama pada bagian isthmus uteri teraba lunak.

2) Ballotement

Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya air

ketuban pada bulan keempat dan kelima, maka jika rahim didorong

dengan sekonyong-konyong atau digoyangkan, janin akan melenting

di dalam rahim.

3) Braxton hick’s

Adanya kontraksi selama kehamilan

4) Piscaseck

Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus

yang dekat dengan implantasi plasenta.

5) Goodell’s

Tanda Goodell’s diketahui melalui pemeriksaan bimanual.

Pada pemeriksaan ini serviks akan terasa lebih lunak. Penggunaan

kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.

6) Chadwick

Pada pemeriksaan ini didapatkan warna selaput lendir vulva

dan vagina terlihat menjadi ungu karena hipervaskularisasi.

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

3

J u n i a r d i , S . K e p

7) McDonald

Fundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu

sama lain dan bergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.

b. Perubahan Abdomen

1) Pembesaran abdomen

2) Striae Gravidarum

3) Pigmentasi pada linea nigra

3. Absolut (Bukti Positif)

Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan

janin secara jelas dan hal-hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi

kesehatan yang lain.

a. Teraba bagian-bagian janin. Palpasi yang dilakukan sudah dapat diraba

bagian-bagian dari janin.

b. Mengidentifikasi posisi janin, pemeriksa yang berpengalaman juga bisa

membedakan antara pergerakan tangan dan kaki.

c. Terlihat atau teraba gerakan janin

d. DJJ (denyut jantung janin) sudah dapat didengar. DJJ dapat didengar

dengan stetoskop Laenac, kardiotokografi, dan Doppler. Teknik

auskultasi yang dilakukan dengan benar dapat mengidentifikasi bunyi-

bunyi seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu. Rentang

normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut

jantungjanin,seperti bunyi detik jam dibawah bantal.

e. Pemeriksaan dengan USG terlihat kerangka janin.

E. Perubahan-Perubahan Anatomi Fisiologis Dan Adaptasi Psykologis Pada

Ante Natal Care

Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada

alat kandung, dan juga organ lainnya.

1. Uterus

Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20

cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).

Berat : dari 30 gr – 1000 gr

Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir

kehamilan ; bujur telur.

Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis,

akhir ; rongga perut sampai hati. Serviks : menjadi lunak yang disebut

tanda “boodell”

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

4

J u n i a r d i , S . K e p

2. Indung telur (ovarium) ; Ovulasi terhenti dan Masih terdapat korpus

luteum gravidas sampai terbentuknya uri

3. Vagina dan Vulva ; Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebirua.

Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,

heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya :

1. Sistem sirkulasi darah

a. Volume darah ; Volume daran dan volume plasma meningkat

b. Protein darah ; Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara

bertahap      meningkat sampai akhir kehamilan

c. Hitung jenis dan Hb; Hematokrit menurun karena volume plasma darah

eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.

d. Nadi dan TD; TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt

e. Jantung ; Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun

pada minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke

kiri.

2. Sistem pernapasan

a. Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat

pembesaran rahim.

b. Kapasitas vital paru meningkat.

c. Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada

3. Sistem pencernaan

a. Saliva meningkat, mual dan muntah

b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas

c. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)

4. Tulang dan gigi

a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak

b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi

kebutuhan kalsium janin

5. Kulit

Terjadi hiperpigmentasi pada ; Muka : cloasma gravid, Payudara : putting

susu dan areola payudara, Perut : linea nigra

6. Kelenjar endokrin

a. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit

b. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior

c. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

5

J u n i a r d i , S . K e p

7. Payudara

a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat

b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli

c. Bayangan vena lebih membiru

d. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.

8. Metabolisme

a. BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga

b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.

Laktasi

c. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.

d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.

e. BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh Janin, uri, air ketuban,

uterus. Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.

f. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

Perubahan – perubahan pada ibu hamil menurut Trimester Kehamilan :

1. Perubahan pada trismester  I (0 - 12 Minggu)

a. Payudara : terjadi perubahan dan hormon kehamilan yang menyebabkan

peningkatan jaringan payudara dan memberikan nutrisi pada jaringan

payudara.

b. Sering buang air kecil : Karena terjadi penekanan pada kantong kemih

oleh janin.

c. Konstipasi: Terjadi karena hormon progesteron dan terjadi penekanan

pada otot.

d. Denyut jantung meningkat, Nadi meningkat ± 10-15  x /menit.

Transportasi oksigen meningkat.

e. Morning sickness (mual dan muntah) : terjadi karena hormonal dan

menekan saraf hormonal, dirasakan 4 – 6 minggu.

f. Merasa lelah : peningkatan aktifitas dan menyesuaikan dengan janin

g. Sakit kepala : akibat aktivitas

h. Keram perut : karena selalu menyokong pembesaran perut.

i. Peningkatan BB : adanya pertumbumbuhan janin

2. Perubahan Pada Trismester II (12-28 minggu)

a. Pembesaran perut : 1 cm setiap minggu dan sejajar dengan umbilikus

b. Sendawa dan buang angin : terjadi peregangan pada usus dan kembung

c. Pelupa : ibu hamil bekerja secara terus – menerus.

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

6

J u n i a r d i , S . K e p

d. Nyeri pada ulu hati : meningkatnya asam lambung, asupan nutrisi yang

berkurang.

e. Pertumbuhan rambut dan kuku : terjadi adanya peningkatan hormonal.

f. Sakit perut bagian bawah : terjadi peregangan pada ligamentum

sehingga otot rahim menyokong.

g. Perubahan kulit : perubahan pigmentasi

3. Perubahan Trismester III (28 minggu – akhir kehamilan / 38-42 minggu)

a. Sakit punggung : terjadi karena pembesaran daerah abdomen

b. Cairan keluar ASI keluar pertama ( kolesterom )

c. Konstipasi : terjadi perubahan dan penekanan pada rahim yang semakin

menekan.

d. Masalah pada tidur : terjadi karena perut ibu semakin membesar.

e. Varises : berat badan meningkat dan tidak seimbang, volume darah

berubah dan meningkat.

f. Kontraksi perut ( braktonhis) : bayi mulai beraktifitas.

g. Edema : sirkulasi darah tidak lancar.

Perubahan Psykologis :

a. Perubahan Psikologis Ibu

1) Penerimaan terhadap janin meningkat

2) Fantasi terhadap perubahan peran

3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat

4) Fokus perhatian pada persalinan

5) Menaruh perhatian pada persalinan

6) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well

being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.

“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat

diterima.

7) Maternal role attainment ; Reflikasi berlanjut, peran model yang

diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.

8) Fantasi; Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.

9) Hubungan dengan ibu ; Semakin erat dan penting, tukar

pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.

10) Hubungan dengan janin ; Sadar dengan adanya pergerakan janin,

memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan

sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

7

J u n i a r d i , S . K e p

11) Body image ; Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-

tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.

12) Waktu dan jarak ; Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu

berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain

b. Perubahan Psikologis Ayah

1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan,

personal freedom, covvod sindrom berat

2) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

F. Tanda – Tanda Bahaya dalam Kehamilan

1. Perdarahan pervaginam

Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.

Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan

dengan kehamilan dapat berupa:

a. Abortus

1) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa

interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut.

2) Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang

disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.

3) Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri,

dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan

jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat

persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.

4) Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena

tindakan–tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi

medis.

5) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian

dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua

atau plasenta.

6) Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus

yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan

ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.

7) Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran

membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih

dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti

spasmodika serta istirahat

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

8

J u n i a r d i , S . K e p

8) Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi

tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau

lebih.

b. Mola Hidatidosa

Pada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga

sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed

abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.(Sarwono, 2007 : 142)

Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan,

lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan

sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin

dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan

40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan

hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara

cepat). (Saifudin,2002:17)

2. Mual Muntah Berlebihan

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang

wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. namun jika

berlebihan merupakan tanda bahaya. Jika muntah terus menerus bisa terjadi

kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang

disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.

(Rochjati, 2003:2)

3. Sakit kepala yang hebat

Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia,

suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi

dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.

(Irma, 2002:4)

4. Penglihatan Kabur dan Selaput Kelopak Mata Pucat

Anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin

sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat

menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/

keguguran. (Ayurai, 2009

5. Nyeri perut yang hebat

6. Gerakan Janin Berkurang

7. Bengkak Pada Wajah, Kaki Dan Tangan

8. Demam Tinggi, Kejang

9. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

9

J u n i a r d i , S . K e p

G. Pemeriksaan Pada Ante Natal Care

1. Laboratorium

a. Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)

b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)

c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)

2. USG

a. Jenis kelamin

b. Taksiran kelahiran, taksiran berat janin, jumlah cairan amnion

3. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

a. Inspeksi.

1) Daerah kepala : kebersihan, bentuk, keadaan rambut

2) Daerah muka : apakah ada clausma garvidarum, keadaan

konjungtiva, edema pada wajah dan bagaimana keadan lgigi serta

lidah.

3) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe distensi vena

jugolaris.

4) Payudara : bentuk, pigmentasi, puting susu, pengeluaran kolestrum.

5) Abdomen : membesar kedepan atau kesamping, linea alba, stie

grafidarum, kontraksi uterus.

6) Vulva : varices, tanda chekwic, flour albus, kebersihan dan keadaan

perineum.

7) Tungkai bawah : varices, edema

b. Palpasi

Ibu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit

lebih tinggi dengan memakai bantal, pemeriksa berdiri disebelah kanan

ibu hamil dengan sikap hormat melakukan palpasi bimanual terutama

padapemeriksaan perut dan mamae, palpasi perlu untuk menentukan :

1) Besar dan konsistensi rahim

2) Bagian-bagian janin, letak persentasi

3) Gerakan janin,

4) Kontraksi rahim.

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

10

J u n i a r d i , S . K e p

Cara palpasi ada bermacam-macam yakni menurut Leopold,

menurut Knebel, menurut Budin, menurut Ahlfied. Namun cara yang

paling sering digunakan adalah leopold :

1) Leopold I

Tujuan : untuk menentukan tinggi fundus uteri, untuk menentukan

presentasi dengan caramengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang

teraba di fundus.

Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi fundus Uteri diatas Simfhisi,

menurut Mur sprelgelberg :

(a) 22 - 28 Minggu (24 – 26 cm)

(b) 28 Minggu (26,7 cm)

(c) 30 - 32 Minggu (29,5 - 30 cm)

(d) 34 - 36 Minggu (31 - 32 cm)

(e) 38 Minggu (33 cm)

(f) 40 Minggu (37,7 cm)

2) Leopold II

Tujuan : untuk menentukan batassamping rahim kiri dan kanan,

menentukan letak punggung janin dan letak lintang tentukan

dimana kepala janin

3) Leopold III

Tujuan : menentukan bagian terbawajanin apakah bagian terbawah

sudah masuk atau masih goyang.

4) Leopold IV

Tujuan : menetukan bagian terbawah apa dan berapa jauh janin

masuk masuk PAP

c. Auskultasi

Dilakukan dengan mengunakan steteskop monokuler, kepala atau

deptone dengan steteskop dapatdidengarbermacam-macam bunyi yang

berasal dari :

1) Dari anak

(a) Bunyi jantung anak : dapat didengar pada akhir bulan ke V

(b) Sifat bunyi jantung anak : mendengar 3x 5 detik kemudian

dijumlahkan kemudian dikalikan 4

(c) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim

2) Dari ibu

(a) Bising rahim

(b) Bunyi aorta dan Bising usus

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

11

J u n i a r d i , S . K e p

d. Perkusi

Dilakukan pada refleks lutut : lutut (-) pada hypovitaminose BI dan

penyakit urat saraf

e. Pemeriksaan pangul

1) Untuk mengetahui pangul sesesorang normal atau tidak

2) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya

3) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang

Ukuran-ukuran pangul : Distansia spinarum ( 23 – 26 cm ), distansia

kristarum ( 26 – 29 cm ), conyugata eksterna ( 18 – 20 cm ) dan lingkar

panggul ( 80 – 90 cm ).

f. Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)

1) Hari  + 7

2) Bulan  (1-3) + 9,    Bulan (4-12) – 3

3) Tahun (1-3) + 0,    Tahun (4-12) + 1

g. Perhitungan Taksiran Berat Janin

1) TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr

2) TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr

h. Frekuensi Kunjungan

1) Kunjungan I (12-24 minggu) ; Anamnesis lengkap, pemeriksaan

fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium, antopometri, penilaian

resiko kehamilan, KIE

2) Kunjungan II (28-32 minggu) ; Anamnesis, USG, penilaian resiko

kehamilan, nasehat perawatan payudara dan senam hamil), vaksin

TT I

3) Kunjungan III (34 minggu) ; Anamnesis, pemeriksaan ulang

laboratorium, vaksin TT II

4) Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 minggu) ; Anamnesis ,

perawatan payudara dan persiapan persalinan

Jadwal pemeriksaan kehamilan :

1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika

haidnya terlambat 1 bulan.

2) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan

3) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

12

J u n i a r d i , S . K e p

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan

suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber,

untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan status kesehatan klien (Nursalam,

2001).

1. Identitas

Mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi; nama, umur, agama,

suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan alamat.

2. Keluhan utama

Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya pendarahan pervaginam

berulang

3. Riwayat kehamilan sekarang

a. HPHT, HTP

b. Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang

terjadi)

c. Masalah atau tanda-tanda bahaya

d. Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan

e. Penggunaan oba-obatan

f. Kehawatiran-kehawatiran yang dirasakan

4. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke

Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di

luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan

b. Riwayat kesehatan masa lalu yaitu menegenai kehamilan sebelumnya

agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan

sekarang

c. Riwayat pembedahan; Kaji adanya pembedahan yang pernah di alami

oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan

tersebut berlangsung.

d. Riwayat penyakit yang pernah dialami; Kaji adanya penyakit yang pernah

di alami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah

ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

13

J u n i a r d i , S . K e p

e. Riwayat kesehatan keluarga; Yang dapat di kaji melalui genogram dan

dari genogram tersebut dapat di identifikasi mengenai penyakit turunan

dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.

f. Riwayat  mentruasi; Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya,

banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji

kapan menopause terjadi, gejala serta keluhan yang menyertainya.

g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas; Kaji bagaimana keadaan anak

klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan

kesehatan anaknya.

h. Riwayat seksual; Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi

yang di gunakan serta keluhan yang menyertainya.

i. Riwayat pemakaian obat; Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi

oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.

j. Pola aktivitas sehari-hari; Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,

eliminasi (BAB dan BAK), istrahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik

sebelum dan saat sakit

k. Riwayat imunisasi; Memberikan imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya

telah mendapatkan. Dengan jadwal sebagai berikut :

Antigen Interval

(selang Waktu minimal)

Lama

perlindungan

         %

Perlindungan

TT1 Pada kunjungan antenatal

pertama

- -

TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80

TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95

TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99

TT5 1 tahun setelah TT4  25 tahun /

seumur hidup

99

Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut

melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus

Neonatorum).

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

14

J u n i a r d i , S . K e p

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis),

kerusakan/trauma jaringan, dan pembesaran jaringan atau distensi efek-efek

hormonal, Kontraksi Uterus.

2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran

diagfragma sekunder kehamilan

3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b/d

perubahan nafsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan

kebutuhan metabolic.

4. Ketidakseimbangan Nutrisi; KurangLebih Dari Kebutuhan Tubuh b/d

intake berlebihan, obesitas.

5. Kekurangan Volume Cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan

kebutuhan cairan.

6. Kelebihan Volume Cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi

natrium/air, edema.

7. Perubahan eliminasi urine b/d penekanan pada vesika urinaria.

8. Gangguan Pola Tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas,

sesak.

9. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Gangguan metabolisme sel,

Pengobatan , Kehilangan integritas struktur tulang, Terapi pembatasan gerak,

Tidak nyaman, Penurunan kekuatan otot.

10. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada

konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial

dan tujuan hidup, kurang informasi.

C. Intervensi Keperawatan

1. Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), pembesran jaringan, perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus.

DS:- Laporan secara verbal DO:- Posisi untuk menahan nyeri - Tingkah laku berhati-hati- Gangguan tidur (mata sayu,

tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)

- Terfokus pada diri sendiri - Fokus menyempit (penurunan

NOC : Pain Level, pain control, comfort levelSetelah dilakukan tinfakan keperawatan selama …. Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri (tahu

penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

Observasi adanya kram pada kaki dan anjurkan klien meluruskan kaki.

Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

15

J u n i a r d i , S . K e p

persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

- Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang)

- Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)

- Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah)

- Perubahan dalam nafsu makan

menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala,

intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

Tanda vital dalam rentang normal

Tidak mengalami gangguan tidur

menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non

farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin

Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ……...

Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti

penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Observasi untuk beberapa gejala, yaitu : dispneu, mual/muntah, pusing, palpitasi, keinginan untuk BAK

Anjurkan pada pasien memberitahukan kepada perawat ketika terjadi chest pain

2. Ketidakefektifan pola pernafasan

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Pola Nafas tidak efektifberhubungan dengan :- Hiperventilasi- Penurunan energi/kelelahan- Perusakan/pelemahanmuskulo-skeletal- Kelelahan otot pernafasan- Hipoventilasi sindrom- Nyeri- Kecemasan- Disfungsi Neuromuskuler- Obesitas- Injuri tulang belakangDS:- Dyspnea- Nafas pendekDO:- Penurunan tekananinspirasi/ekspirasiPenurunan pertukaranudara per menit- Menggunakan ototpernafasan tambahan- Orthopnea- Pernafasan pursed-lip- Tahap ekspirasiberlangsung sangat lama- Penurunan kapasitas vital- Respirasi: < 16 / >24 x /mnt

NOC: Respiratory status :Ventilation Respiratory status :Airway patency Vital sign StatusSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama………..pasien menunjukkankeefektifan pola nafas,dibuktikan dengan kriteriahasil: Menunjukkan jalan nafasyang paten (klien tidakmerasa tercekik, iramanafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidakada suara nafasabnormal) Tanda Tanda vital dalamrentang normal (tekanandarah, nadi, pernafasan)

NIC: Monitor pola nafas atau Kaji status

pernapasan Posisikan pasien untuk

memaksimalkan ventilasi Lakukan fisioterapi dada jika

perlu Auskultasi suara nafas, catat

adanya suara tambahan Pertahankan jalan nafas yang paten Observasi adanya tanda tanda

hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien

terhadap oksigenasi Monitor vital sign Informasikan pada pasien dan keluarga

tentang tehnik relaksasi nafass dalam untuk memperbaiki pola nafas.

Ajarkan bagaimana batuk efektif Pantau riwayat medis (alergi, rinitis,

asma, TBC) Kaji kadar HB atau tekankan

pentingnya vit. Informasikan hubungan program

latihan & kesullitan pernafasan Anjurkan istirahat & latihan berimbang

3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan :

NOC:a. Nutritional status: Adequacy

of nutrient

NIC Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

16

J u n i a r d i , S . K e p

Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi - Intake tidak adekuat / anoreksia,

mual/muntah, kelemahan.

DS:- Nyeri abdomen- Muntah- Kejang perut- Rasa penuh tiba-tiba setelah

makanDO:

- Diare- Rontok rambut yang berlebih- Kurang nafsu makan- Bising usus berlebih- Konjungtiva pucat- Denyut nadi lemah

b. Nutritional Status : food and Fluid Intake

c. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….nutrisi kurang teratasi dengan indikator:

Nutrisi Adekuat Nafsu Makan meningkat Albumin serum Pre albumin serum Porsi makan klien dihabiskan Tidak terjadi Mual / muntah BB dalam batasan normal.

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

Monitor adanya penurunan BB dan gula darah

Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan

tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam,

total protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan

kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga

tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang

kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.

Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan

Kelola pemberan anti emetik:..... Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik,

hipertonik papila lidah dan cavitas oval

4. Ketidakseimbangan Nutrisi; Lebih dari Kebutuhan

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ketidakseimbangan nutrisilebih dari kebutuhantubuhBerhubungan dengan :Intake yang berlebihanterhadap kebutuhanmetabolisme tubuh, obesitas.DS :- Laporan adanya sedikitaktivitas atau tidak adaaktivitasDO:- Lipatan kulit tricep > 25mm untuk wanita dan >15 mm untuk pria- BB 20 % di atas idealuntuk tinggi dankerangka tubuh ideal- Makan dengan responeksternal (misalnya :situasi sosial, sepanjanghari)- Dilaporkan ataudiobservasi adanyadisfungsi pola makan(misal : memasangkanmakanan denganaktivitas yang lain)- Konsentrasi intake

NOC : Nutritional Status : food andFluid Intake Nutritional Status : nutrientIntake WeightcontrolSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama ….Ketidak seimbangan nutrisilebih teratasi dengankriteria hasil: Mengertifactor yangmeningkatkan beratbadan Mengidentfifikasi tingkah lakudibawah kontrol klien Memodifikasi diet dalamwaktu yang lamauntuk mengontrolberat badan Penurunan berat badan 1-2pounds/mgg Menggunakan energy untuk

NIC :Weight Management Diskusikan bersama pasien mengenaihubungan antara intake makanan,latihan, peningkatan BB dan penurunanBB Diskusikan bersama pasien menganikondisi medis yang dapat mempengaruhiBB Diskusikan bersama pasien mengenaikebiasaan, gaya hidup dan factorherediter yang dapat mempengaruhi BB Diskusikan bersama pasien mengenairisiko yang berhubungan dengan BBberlebih dan penurunan BB Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan Perkirakan BB badan ideal pasienNutrition Management Kaji adanya alergi makananKolaborasi dengan ahli gizi untuk

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

17

J u n i a r d i , S . K e p

makanan pada menjelangmalam

aktivitas sehari hari menentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkanintake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkanprotein dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakanmengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudahdikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuatcatatan makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungankalori Berikan informasi tentang kebutuhannutrisi Kaji kemampuan pasien untukmendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Beri pujian/reward saat pasien berhasilmencapai tujuan Ajarkan pemilihan makanan

5. Kekurangan volume Cairan

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Defisit Volume CairanBerhubungan dengan:- Kehilangan volume cairansecara aktif- Kegagalan mekanisme Pengaturan- Intake yang tidak adekuat dan

output cair yang berlebih (mual dan muntah).

DS :- HausDO:- Penurunan turgorkulit/lidah- Membran mukosa/kulitkering- Peningkatan denyut nadi,penurunan tekanan darah,penurunanvolume/tekanan nadi- Pengisian vena menurun- Perubahan status mental- Konsentrasi urinemeningkat- Temperatur tubuhmeningkat- Kehilangan berat badansecara tiba-tiba- Penurunan urine output- HMT meningkat- Kelemahan

NOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Foodand Fluid IntakeSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama…..defisit volume cairanteratasi dengan kriteriahasil: Mempertahankan urineoutput sesuai denganusia dan BB, BJ urinenormal, Tekanan darah, nadi,suhu tubuh dalam batasnormal Tidak ada tanda tandadehidrasi, Elastisitasturgor kulit baik,membran mukosalembab, tidak ada rasahaus yang berlebihan Orientasi terhadapwaktu dan tempat baik Jumlah dan iramapernapasan dalambatas normal Elektrolit, Hb, Hmtdalam batas normal pH urin dalam batas

NIC :Pertahankan catatan intake danoutput yang akuratMonitor status hidrasi ( kelembabanmembran mukosa, nadi adekuat,tekanan darah ortostatik ), jikadiperlukanMonitor hasil lab yang sesuaidengan retensi cairan (BUN , Hmt ,osmolalitas urin, albumin, totalprotein )Monitor vital sign setiap 15menit – 1jamKolaborasi pemberian cairan IVMonitor status nutrisiBerikan cairan oralBerikan penggantian nasogatriksesuai output (50 – 100cc/jam)Dorong keluarga untuk membantupasien makanKolaborasi dokter jika tanda cairanberlebih muncul meburukAtur kemungkinan tranfusi

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

18

J u n i a r d i , S . K e p

normal Intake oral danintravena adekuat

Persiapan untuk tranfusiPasang kateter jika perluMonitor intake dan urin outputsetiap 8 jam

6. Kelebihan Volume Cairan

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kelebihan Volume CairanBerhubungan dengan :- Mekanismepengaturan melemah- Asupan cairanberlebihanDO/DS :Berat badanmeningkat pada waktu yangsingkatAsupan berlebihandibanding outputDistensi vena jugularisPerubahan pada polanafas, dyspnoe/sesak nafas,orthopnoe, suara nafasabnormal (Rales atau crakles),, pleural effusionOliguria, azotemiaPerubahan statusmental, kegelisahan,kecemasan

NOC : Electrolitand acid basebalance Fluidbalance HydrationSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama ….Kelebihan volume cairanteratasi dengan kriteria: Terbebasdari edema, efusi,anaskara Bunyi nafasbersih, tidak adadyspneu/ortopneu Terbebasdari distensi venajugularis, Memeliharatekanan vena sentral,tekanan kapiler paru,output jantung danvital sign DBN Terbebasdari kelelahan,kecemasan ataubingung

NIC :Pertahankan catatan intake danoutput yang akuratPasang urin kateter jika diperlukanMonitor hasil lab yang sesuaidengan retensi cairan (BUN , Hmt ,osmolalitas urin )Monitor vital signMonitor indikasi retensi / kelebihancairan (cracles, CVP , edema, distensivena leher, asites)Kaji lokasi dan luas edemaMonitor masukan makanan / cairanMonitor status nutrisiBerikan diuretik sesuai interuksiKolaborasi pemberian obat:....................................Monitor berat badanMonitor elektrolitMonitor tanda dan gejala dariOdema

7. Perubahan eliminasi urine

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

19

J u n i a r d i , S . K e p

Perubahan Pola eleminasi Urine berhubungandengan:Tekanan uretratinggi,blockage, hambatanreflek, spingter kuatDS:- Disuria- Bladder terasa penuhDO :- Distensi bladder- Terdapat urine residu- Inkontinensia tipeluapan- Urin outputsedikit/tidak ada

NOC: Urinary elimination Urinary ContiunenceSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama ….retensi urinpasien teratasi dengankriteria hasil: Kandung kemih kosongsecarapenuh Tidak ada residu urine>100-200 cc Intake cairan dalamrentang normal Bebas dari ISK Tidak ada spasmebladder Balance cairanseimbang

NIC :Urinary Retention Care- Monitor intake dan output tiap 24 jam- Monitor penggunaan obatantikolinergik- Monitor derajat distensi bladder- Anjurkan berkemih 6-8 jam post partum

- Instruksikan pada pasien dan keluargauntuk mencatat output urine- Sediakan privacy untuk eliminasi- Stimulasi reflek bladder dengankompres dingin pada abdomen.- Kateterisaai jika perlu- Monitor tanda dan gejala ISK (panas,hematuria, perubahan bau dankonsistensi urine)

- Berikan teknik merangsang berkemih

seperti rendam duduk, aliran air keran

8. Gangguan Pola Tidur

Diagnosa Keperawatan/

Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan pola tidur berhubungan dengan:- Psikologis : usia tua, kecemasan,

agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian.

- Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan.

- Fisiologis : Demam, mual, nyeri, posisi, urgensi urin.

DS:- Bangun lebih awal/lebih

lambat- Secara verbal menyatakan

tidak fresh sesudah tidurDO :- Penurunan kemempuan fungsi- Penurunan proporsi tidur

REM. Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidur

NOC: Anxiety Control Comfort Level Pain Level Rest : Extent and Pattern Sleep : Extent ang PatternSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama …. gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil: Jumlah jam tidur dalam

batas normal Pola tidur,kualitas dalam

batas normal Perasaan fresh sesudah

tidur/istirahat Mampu mengidentifikasi

hal-hal yang meningkatkan tidur

NIC :

Sleep Enhancement- Determinasi efek-efek medikasi

terhadap pola tidur- Jelaskan pentingnya tidur yang

adekuat- Fasilitasi untuk mempertahankan

aktivitas sebelum tidur (membaca)- Ciptakan lingkungan yang nyaman- Kolaburasi pemberian obat tidur

9. Gangguan Mobilitas Fisik

Diagnosa Keperawatan/ Masalah

Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Gangguan mobilitas fisikBerhubungan dengan : - Gangguan metabolisme sel- Keterlembatan perkembangan- Pengobatan - Kurang support lingkungan- Keterbatasan ketahan

kardiovaskuler- Kehilangan integritas struktur

tulang- Terapi pembatasan gerak

NOC : Joint Movement : Active Mobility Level Self care : ADLs Transfer performanceSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama….gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil: Klien meningkat dalam

aktivitas fisik

NIC :

Exercise therapy : ambulation

Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan

Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan

Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

20

J u n i a r d i , S . K e p

- Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik

- Indeks massa tubuh diatas 75 tahun sesuai dengan usia

- Kerusakan persepsi sensori - Tidak nyaman, nyeri - Kerusakan muskuloskeletal dan

neuromuskuler - Intoleransi aktivitas/penurunan

kekuatan dan stamina- Depresi mood atau cemas - Kerusakan kognitif - Penurunan kekuatan otot,

kontrol dan atau masa - Keengganan untuk memulai

gerak DO:- Penurunan waktu reaksi- Kesulitan merubah posisi- Perubahan gerakan (penurunan

untuk berjalan, kecepatan, kesulitan memulai langkah)

- Keterbatasan ROM- Gerakan disertai nafas pendek

atau tremor

Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas

Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah

Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)

terhadap cedera Ajarkan pasien atau tenaga

kesehatan lain tentang teknik ambulasi

Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.

Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.

Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

10. Ansietas

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi

Rencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kecemasan berhubungan denganFaktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi

DO/DS:- Insomnia- Kontak mata kurang- Kurang istirahat- Berfokus pada diri sendiri- Iritabilitas- Takut- Nyeri perut- Penurunan TD dan denyut nadi- Diare, mual, kelelahan- Gangguan tidur- Gemetar- Anoreksia, mulut kering- Peningkatan TD, denyut nadi,

RR- Kesulitan bernafas- Bingung- Bloking dalam pembicaraan- Sulit berkonsentrasi

NOC :- Kontrol kecemasan- Koping Setelah dilakukan asuhan selama ……………klien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil: Klien mampu

mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas

Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas

Vital sign dalam batas normal

Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

NIC :

Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)

Gunakan pendekatan yang menenangkan

Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur

Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut

Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis

Libatkan keluarga untuk mendampingi klien

Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi

Dengarkan dengan penuh perhatian Identifikasi tingkat kecemasan Bantu pasien mengenal situasi yang

menimbulkan kecemasan Dorong pasien untuk

mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi

Kelola pemberian obat anti cemas:........

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

21

J u n i a r d i , S . K e p

DAFTAR PUSTAKA

Doenges  M E. 2002. Rencana asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan

dokumentasi perawatan pasien edisi 3 , Jakarta : EGC

Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.

(Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC). Penerbit Buku

kedokteran EGC Jakarta

Mansjoer , Arief , 2001 , Kapita Selekta Kedokteran , Edisi kedua. Medikal

Aesculapius. FKUI : Jakarta

Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan

Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Andy. 2013. LP Teori Askep ANC (Online)

http://andy22061988.blogspot.com/2013/04/lp-teori-askep-anc.html,

diakses 4 Desember 2013.

Moger, 2011. Askep Ante Natal (ANC), (Online) (http://mogerr-

bwubaloks.blogspot.com/2011/10/askep-antenatal-anc.html , diakses 20

April 2015)

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

22

J u n i a r d i , S . K e p

Senny Susilo, 2012. Askep Ante Natal (ANC), (Online)

(http://sennysusilo.blogspot.com/2012/04/askep-anc.html , diakses 20

April 2015)

___(PPNI). 2012. Askep MaternitasAntenNatal Care (Online)

http://ppnikesdambrw.wordpress.com/2012/12/10/askep-maternitas-

antenatal-care/, diakses 20 April 2015

Maternitas Departement | Profesi Ners 2015 Ang. VII

23