lp ante natal care

45
BAB I KONSEP DASAR MEDIS A. Definisi Ante Natal Care ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik. Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fetilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. B. Tujuan Pelayanan Ante Natal Care

Upload: unhyharsul

Post on 27-Sep-2015

77 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Laporan Pendahuluan

TRANSCRIPT

BAB IKONSEP DASAR MEDIS

A. Definisi Ante Natal CareANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.ANC adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga terjadinya konsepsi dan fetilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.

B. Tujuan Pelayanan Ante Natal Care1. Pengawasan : Kesehatan. Ibu, Deteksi dini penyakit penyerta & komplikasi kehamilan, menetapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan dan rendah)2. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.3. Menyiapkan persalinan well born baby dan well health mother4. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu.5. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.6. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemeliharaan bayi & laktasi serta pemberian ASI ekslusif .7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.8. Pengawasan janin dalam rahim sehingga mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates.

C. PatofisiologisSetiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.1. Sel telur (ovum); Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.2. Sel mani (spermatozoa); Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas); Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.4. Nidasi (implantasi ); Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium

D. Tanda dan Gejala Kehamilan (Ante Natal Care)1. Presumtif (Bukti Subjektif)a. Amenorea atau tidak datangnya haidb. Perubahan payudara menjadi besarc. Mual & muntah (morning sickness)d. Frekuensi berkemih meningkate. Gusi bengkak terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.f. Pembesaran perut terutama tampak jelas setelah kehamilan 14 minggu. g. Test kehamilan memberikan hasil positif. h. Pada perubahan di bagian perut dirasakan adanya janin serta gerak janin.2. Probabilitas (Bukti Objektif)a. Pertumbuhan & perubahan uterusUterus akan mengalami perubahan pada ukuran, bentuk, dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak, bentuknya globular.1) Tanda Hegars Tanda Hegar diketahui melalui pemeriksaan bimanual pada usia kehamilan 6-8 minggu. Pada pemeriksaan ini akan didapatkan konsistensi rahim, terutama pada bagian isthmus uteri teraba lunak.

2) Ballotement Ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan banyaknya air ketuban pada bulan keempat dan kelima, maka jika rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau digoyangkan, janin akan melenting di dalam rahim.3) Braxton hicks Adanya kontraksi selama kehamilan4) Piscaseck Terjadinya pertumbuhan yang asimetris pada bagian uterus yang dekat dengan implantasi plasenta.5) GoodellsTanda Goodells diketahui melalui pemeriksaan bimanual. Pada pemeriksaan ini serviks akan terasa lebih lunak. Penggunaan kontrasepsi oral juga dapat memberikan dampak ini.6) Chadwick Pada pemeriksaan ini didapatkan warna selaput lendir vulva dan vagina terlihat menjadi ungu karena hipervaskularisasi.7) McDonaldFundus uteri dan serviks bisa dengan mudah difleksikan satu sama lain dan bergantung pada lunak atau tidaknya jaringan isthmus.b. Perubahan Abdomen1) Pembesaran abdomen2) Striae Gravidarum3) Pigmentasi pada linea nigra

3. Absolut (Bukti Positif)Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan janin secara jelas dan hal-hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain.a. Teraba bagian-bagian janin. Palpasi yang dilakukan sudah dapat diraba bagian-bagian dari janin.b. Mengidentifikasi posisi janin, pemeriksa yang berpengalaman juga bisa membedakan antara pergerakan tangan dan kaki.c. Terlihat atau teraba gerakan janind. DJJ (denyut jantung janin) sudah dapat didengar. DJJ dapat didengar dengan stetoskop Laenac, kardiotokografi, dan Doppler. Teknik auskultasi yang dilakukan dengan benar dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu. Rentang normal adalah 120 sampai 160 denyut/menit. Bunyi denyut jantungjanin,seperti bunyi detik jam dibawah bantal.e. Pemeriksaan dengan USG terlihat kerangka janin.

E. Perubahan-Perubahan Anatomi Fisiologis Dan Adaptasi Psykologis Pada Ante Natal CareHampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung, dan juga organ lainnya.1. UterusUkuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).Berat : dari 30 gr 1000 gr Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir kehamilan ; bujur telur. Posisi : Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis, akhir ; rongga perut sampai hati. Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda boodell2. Indung telur (ovarium) ; Ovulasi terhenti dan Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri3. Vagina dan Vulva ; Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebirua. Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut tanda Chadwick, heipervaskularisasi.Perubahan pada organ dan sistem lainnya :1. Sistem sirkulasi daraha. Volume darah ; Volume daran dan volume plasma meningkatb. Protein darah ; Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara bertahap meningkat sampai akhir kehamilanc. Hitung jenis dan Hb; Hematokrit menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.d. Nadi dan TD; TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnte. Jantung ; Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.2. Sistem pernapasana. Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim.b. Kapasitas vital paru meningkat.c. Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada3. Sistem pencernaana. Saliva meningkat, mual dan muntahb. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitasc. Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)4. Tulang dan gigia. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunakb. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan kalsium janin5. Kulit Terjadi hiperpigmentasi pada ; Muka : cloasma gravid, Payudara : putting susu dan areola payudara, Perut : linea nigra6. Kelenjar endokrina. Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikitb. Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anteriorc. Kelenjar adrenal : tidak satu berpengaruh ( - )7. Payudaraa. Payudara bertambah besar, tegang dan beratb. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveolic. Bayangan vena lebih membirud. Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.8. Metabolismea. BMR meningkat 15 20% terutama trimester ketigab. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasic. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.e. BB bumil meningkat 6,5 16 kg disebabkan oleh Janin, uri, air ketuban, uterus. Payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.f. Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

Perubahan perubahan pada ibu hamil menurut Trimester Kehamilan :1. Perubahan pada trismester I (0 - 12 Minggu)a. Payudara : terjadi perubahan dan hormon kehamilan yang menyebabkan peningkatan jaringan payudara dan memberikan nutrisi pada jaringan payudara.b. Sering buang air kecil : Karena terjadi penekanan pada kantong kemih oleh janin.c. Konstipasi: Terjadi karena hormon progesteron dan terjadi penekanan pada otot.d. Denyut jantung meningkat, Nadi meningkat 10-15 x /menit. Transportasi oksigen meningkat.e. Morning sickness (mual dan muntah) : terjadi karena hormonal dan menekan saraf hormonal, dirasakan 4 6 minggu.f. Merasa lelah : peningkatan aktifitas dan menyesuaikan dengan janing. Sakit kepala : akibat aktivitash. Keram perut : karena selalu menyokong pembesaran perut.i. Peningkatan BB : adanya pertumbumbuhan janin2. Perubahan Pada Trismester II (12-28 minggu)a. Pembesaran perut : 1 cm setiap minggu dan sejajar dengan umbilikusb. Sendawa dan buang angin : terjadi peregangan pada usus dan kembung c. Pelupa : ibu hamil bekerja secara terus menerus.d. Nyeri pada ulu hati : meningkatnya asam lambung, asupan nutrisi yang berkurang.e. Pertumbuhan rambut dan kuku : terjadi adanya peningkatan hormonal.f. Sakit perut bagian bawah : terjadi peregangan pada ligamentum sehingga otot rahim menyokong.g. Perubahan kulit : perubahan pigmentasi3. Perubahan Trismester III (28 minggu akhir kehamilan / 38-42 minggu)a. Sakit punggung : terjadi karena pembesaran daerah abdomenb. Cairan keluar ASI keluar pertama ( kolesterom )c. Konstipasi : terjadi perubahan dan penekanan pada rahim yang semakin menekan.d. Masalah pada tidur : terjadi karena perut ibu semakin membesar.e. Varises : berat badan meningkat dan tidak seimbang, volume darah berubah dan meningkat.f. Kontraksi perut ( braktonhis) : bayi mulai beraktifitas.g. Edema : sirkulasi darah tidak lancar.Perubahan Psykologis :a. Perubahan Psikologis Ibu1) Penerimaan terhadap janin meningkat2) Fantasi terhadap perubahan peran3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat4) Fokus perhatian pada persalinan5) Menaruh perhatian pada persalinan6) Reaksi reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan Well being menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain. Ambivalence sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.7) Maternal role attainment ; Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.8) Fantasi; Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.9) Hubungan dengan ibu ; Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang membutuhkan support.10) Hubungan dengan janin ; Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai Bentuk komunikasi yang rutin.11) Body image ; Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.12) Waktu dan jarak ; Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lainb. Perubahan Psikologis Ayah1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat2) Parent hood, fantasi, bicara dengancalon ayah lain

F. Tanda Tanda Bahaya dalam Kehamilan1. Perdarahan pervaginamPerdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa:

a. Abortus1) Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar (buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. 2) Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obatobatan mau pun alatalat.3) Abortus medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.4) Abortus kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakantindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.5) Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.6) Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. 7) Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obatobat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat8) Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. b. Mola HidatidosaPada trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion, abortus inkompletus, atau mioma uteri.Penanganan umum: jika diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit oksitosin dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60 tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat dan efektifitas kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat). 2. Mual Muntah Berlebihan Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. namun jika berlebihan merupakan tanda bahaya. Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. 3. Sakit kepala yang hebatNyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.4. Penglihatan Kabur dan Selaput Kelopak Mata PucatAnemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. 5. Nyeri perut yang hebat6. Gerakan Janin Berkurang7. Bengkak Pada Wajah, Kaki Dan Tangan8. Demam Tinggi, Kejang9. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

G. Pemeriksaan Pada Ante Natal Care1. Laboratoriuma. Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)2. USGa. Jenis kelaminb. Taksiran kelahiran, taksiran berat janin, jumlah cairan amnion3. Pemeriksaan Fisik Ibu Hamila. Inspeksi.1) Daerah kepala : kebersihan, bentuk, keadaan rambut2) Daerah muka : apakah ada clausma garvidarum, keadaan konjungtiva, edema pada wajah dan bagaimana keadan lgigi serta lidah.3) Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe distensi vena jugolaris.4) Payudara : bentuk, pigmentasi, puting susu, pengeluaran kolestrum.5) Abdomen : membesar kedepan atau kesamping, linea alba, stie grafidarum, kontraksi uterus.6) Vulva : varices, tanda chekwic, flour albus, kebersihan dan keadaan perineum.7) Tungkai bawah : varices, edemab. PalpasiIbu hamil disuruh berbaring terlentang, kepala dan bahu sedikit lebih tinggi dengan memakai bantal, pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil dengan sikap hormat melakukan palpasi bimanual terutama padapemeriksaan perut dan mamae, palpasi perlu untuk menentukan :1) Besar dan konsistensi rahim2) Bagian-bagian janin, letak persentasi3) Gerakan janin,4) Kontraksi rahim.Cara palpasi ada bermacam-macam yakni menurut Leopold, menurut Knebel, menurut Budin, menurut Ahlfied. Namun cara yang paling sering digunakan adalah leopold :1) Leopold I Tujuan : untuk menentukan tinggi fundus uteri, untuk menentukan presentasi dengan caramengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang teraba di fundus. Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi fundus Uteri diatas Simfhisi, menurut Mur sprelgelberg :(a) 22 - 28 Minggu (24 26 cm)(b) 28 Minggu (26,7 cm)(c) 30 - 32 Minggu (29,5 - 30 cm)(d) 34 - 36 Minggu (31 - 32 cm)(e) 38 Minggu (33 cm)(f) 40 Minggu (37,7 cm)2) Leopold II Tujuan : untuk menentukan batassamping rahim kiri dan kanan, menentukan letak punggung janin dan letak lintang tentukan dimana kepala janin3) Leopold III Tujuan : menentukan bagian terbawajanin apakah bagian terbawah sudah masuk atau masih goyang.4) Leopold IVTujuan : menetukan bagian terbawah apa dan berapa jauh janin masuk masuk PAP c. AuskultasiDilakukan dengan mengunakan steteskop monokuler, kepala atau deptone dengan steteskop dapatdidengarbermacam-macam bunyi yang berasal dari : 1) Dari anak (a) Bunyi jantung anak : dapat didengar pada akhir bulan ke V(b) Sifat bunyi jantung anak : mendengar 3x 5 detik kemudian dijumlahkan kemudian dikalikan 4(c) Gerakan anak : bersifat pukulan dari dalam rahim2) Dari ibu(a) Bising rahim(b) Bunyi aorta dan Bising ususd. Perkusi Dilakukan pada refleks lutut : lutut (-) pada hypovitaminose BI dan penyakit urat saraf e. Pemeriksaan pangul 1) Untuk mengetahui pangul sesesorang normal atau tidak 2) Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya3) Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorangUkuran-ukuran pangul : Distansia spinarum ( 23 26 cm ), distansia kristarum ( 26 29 cm ), conyugata eksterna ( 18 20 cm ) dan lingkar panggul ( 80 90 cm ).f. Perhitungan Taksiran Partus (Naegle)1) Hari + 72) Bulan (1-3) + 9, Bulan (4-12) 33) Tahun (1-3) + 0,Tahun (4-12) + 1g. Perhitungan Taksiran Berat Janin1) TFU (11 belum masuk PAP) X 155 = .gr2) TFU (13 sudah masuk PAP) X 155 = .gr h. Frekuensi Kunjungan 1) Kunjungan I (12-24 minggu) ; Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium, antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE2) Kunjungan II (28-32 minggu) ; Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara dan senam hamil), vaksin TT I3) Kunjungan III (34 minggu) ; Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II4) Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 minggu) ; Anamnesis , perawatan payudara dan persiapan persalinanJadwal pemeriksaan kehamilan :1) Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan.2) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan3) Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan4) Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN

A. PengkajianPengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber, untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan status kesehatan klien 1. IdentitasMengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi; nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan alamat.2. Keluhan utamaKaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya pendarahan pervaginam berulang3. Riwayat kehamilan sekaranga. HPHT, HTP b. Gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang terjadi)c. Masalah atau tanda-tanda bahayad. Keluhan-keluhan lazim pada kehamilane. Penggunaan oba-obatanf. Kehawatiran-kehawatiran yang dirasakan4. Riwayat kesehatan a. Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilanb. Riwayat kesehatan masa lalu yaitu menegenai kehamilan sebelumnya agar perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan sekarangc. Riwayat pembedahan; Kaji adanya pembedahan yang pernah di alami oleh klien, jenis pembedahan, kapan, oleh siapa dan dimana tindakan tersebut berlangsung.d. Riwayat penyakit yang pernah dialami; Kaji adanya penyakit yang pernah di alami oleh klien misalnya DM, jantung, hipertensi, masalah ginekologi/urinary, penyakit endokrin, dan penyakit-penyakit lainnya.e. Riwayat kesehatan keluarga; Yang dapat di kaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat di identifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga.f. Riwayat mentruasi; Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluhan yang menyertainya.g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas; Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya.h. Riwayat seksual; Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang di gunakan serta keluhan yang menyertainya.i. Riwayat pemakaian obat; Kaji riwayat pemakaian obat-obatan kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya.j. Pola aktivitas sehari-hari; Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istrahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakitk. Riwayat imunisasi; Memberikan imunisasi TT 0,5 cc, jika sebelumnya telah mendapatkan. Dengan jadwal sebagai berikut :AntigenInterval(selang Waktu minimal)Lama perlindungan% Perlindungan

TT1Pada kunjungan antenatal pertama--

TT24 minggu setelah TT13 tahun80

TT36 bulan setelah TT25 tahun 95

TT41 tahun setelah TT310 tahun 99

TT51 tahun setelah TT425 tahun / seumur hidup99

Keterangan : *artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terilndung dari TN (Tetanus Neonatorum). B. Diagnosa Keperawatan1. Nyeri berhubungan dengan Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), kerusakan/trauma jaringan, dan pembesaran jaringan atau distensi efek-efek hormonal, Kontraksi Uterus.2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diagfragma sekunder kehamilan 3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh b/d perubahan nafsu makan, mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.4. Ketidakseimbangan Nutrisi; KurangLebih Dari Kebutuhan Tubuh b/d intake berlebihan, obesitas.5. Kekurangan Volume Cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.6. Kelebihan Volume Cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air, edema.7. Perubahan eliminasi urine b/d penekanan pada vesika urinaria.8. Gangguan Pola Tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.9. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan Gangguan metabolisme sel, Pengobatan , Kehilangan integritas struktur tulang, Terapi pembatasan gerak, Tidak nyaman, Penurunan kekuatan otot.10. Ansietas b/d adanya factor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.C. Intervensi Keperawatan1. Gangguan Rasa Nyaman : NyeriDiagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Nyeri berhubungan dengan: Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis), pembesran jaringan, perubahan fisik, pengaruh hormonal, kontraksi uterus.DS: Laporan secara verbal DO: Posisi untuk menahan nyeri Tingkah laku berhati-hati Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai) Terfokus pada diri sendiri Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan) Tingkah laku distraksi, contoh : jalan-jalan, menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitas berulang-ulang) Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil) Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang/berkeluh kesah) Perubahan dalam nafsu makanNOC : Pain Level, pain control, comfort levelSetelah dilakukan tinfakan keperawatan selama . Pasien tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil: Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan) Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Tanda vital dalam rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur

NIC : Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan Observasi adanya kram pada kaki dan anjurkan klien meluruskan kaki. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kurangi faktor presipitasi nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri: ... Tingkatkan istirahat Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali Observasi untuk beberapa gejala, yaitu : dispneu, mual/muntah, pusing, palpitasi, keinginan untuk BAK Anjurkan pada pasien memberitahukan kepada perawat ketika terjadi chest pain

2. Ketidakefektifan pola pernafasanDiagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Pola Nafas tidak efektifberhubungan dengan :- Hiperventilasi- Penurunan energi/kelelahan- Perusakan/pelemahanmuskulo-skeletal- Kelelahan otot pernafasan- Hipoventilasi sindrom- Nyeri- Kecemasan- Disfungsi Neuromuskuler- Obesitas- Injuri tulang belakangDS:- Dyspnea- Nafas pendekDO:- Penurunan tekananinspirasi/ekspirasiPenurunan pertukaranudara per menit- Menggunakan ototpernafasan tambahan- Orthopnea- Pernafasan pursed-lip- Tahap ekspirasiberlangsung sangat lama- Penurunan kapasitas vital- Respirasi: < 16 / >24 x /mntNOC: Respiratory status :Ventilation Respiratory status :Airway patency Vital sign StatusSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama..pasien menunjukkankeefektifan pola nafas,dibuktikan dengan kriteriahasil: Menunjukkan jalan nafasyang paten (klien tidakmerasa tercekik, iramanafas, frekuensipernafasan dalamrentang normal, tidakada suara nafasabnormal) Tanda Tanda vital dalamrentang normal (tekanandarah, nadi, pernafasan)NIC: Monitor pola nafas atau Kaji status pernapasan Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi Lakukan fisioterapi dada jika perlu Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan Pertahankan jalan nafas yang paten Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi Monitor vital sign Informasikan pada pasien dan keluarga tentang tehnik relaksasi nafass dalam untuk memperbaiki pola nafas. Ajarkan bagaimana batuk efektif Pantau riwayat medis (alergi, rinitis, asma, TBC) Kaji kadar HB atau tekankan pentingnya vit. Informasikan hubungan program latihan & kesullitan pernafasan Anjurkan istirahat & latihan berimbang

3. Ketidakseimbangan Nutrisi; Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhBerhubungan dengan : Ketidakmampuan untuk memasukkan atau mencerna nutrisi Intake tidak adekuat / anoreksia, mual/muntah, kelemahan.

DS:1. Nyeri abdomen1. Muntah1. Kejang perut1. Rasa penuh tiba-tiba setelah makanDO:1. Diare1. Rontok rambut yang berlebih1. Kurang nafsu makan1. Bising usus berlebih1. Konjungtiva pucat1. Denyut nadi lemah NOC:0. Nutritional status: Adequacy of nutrient0. Nutritional Status : food and Fluid Intake0. Weight ControlSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama.nutrisi kurang teratasi dengan indikator:1. Nutrisi Adekuat1. Nafsu Makan meningkat1. Albumin serum1. Pre albumin serum1. Porsi makan klien dihabiskan1. Tidak terjadi Mual / muntah1. BB dalam batasan normal.NIC1. Kaji adanya alergi makanan1. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien1. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi1. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.1. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah1. Monitor lingkungan selama makan1. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan1. Monitor turgor kulit1. Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht1. Monitor mual dan muntah1. Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva1. Monitor intake nuntrisi1. Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi1. Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.1. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan1. Kelola pemberan anti emetik:.....1. Anjurkan banyak minum1. Pertahankan terapi IV line1. Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval

4. Ketidakseimbangan Nutrisi; Lebih dari KebutuhanDiagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Ketidakseimbangan nutrisilebih dari kebutuhantubuhBerhubungan dengan :Intake yang berlebihanterhadap kebutuhanmetabolisme tubuh, obesitas.DS :- Laporan adanya sedikitaktivitas atau tidak adaaktivitasDO:- Lipatan kulit tricep > 25mm untuk wanita dan >15 mm untuk pria- BB 20 % di atas idealuntuk tinggi dankerangka tubuh ideal- Makan dengan responeksternal (misalnya :situasi sosial, sepanjanghari)- Dilaporkan ataudiobservasi adanyadisfungsi pola makan(misal : memasangkanmakanan denganaktivitas yang lain)- Konsentrasi intakemakanan pada menjelangmalamNOC : Nutritional Status : food andFluid Intake Nutritional Status : nutrientIntake WeightcontrolSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama .Ketidak seimbangan nutrisilebih teratasi dengankriteria hasil: Mengertifactor yangmeningkatkan beratbadan Mengidentfifikasi tingkah lakudibawah kontrol klien Memodifikasi diet dalamwaktu yang lamauntuk mengontrolberat badan Penurunan berat badan 1-2pounds/mgg Menggunakan energy untukaktivitas sehari hariNIC :Weight Management Diskusikan bersama pasien mengenaihubungan antara intake makanan,latihan, peningkatan BB dan penurunanBB Diskusikan bersama pasien menganikondisi medis yang dapat mempengaruhiBB Diskusikan bersama pasien mengenaikebiasaan, gaya hidup dan factorherediter yang dapat mempengaruhi BB Diskusikan bersama pasien mengenairisiko yang berhubungan dengan BBberlebih dan penurunan BB Dorong pasien untuk merubah kebiasaan makan Perkirakan BB badan ideal pasienNutrition Management Kaji adanya alergi makananKolaborasi dengan ahli gizi untukmenentukan jumlah kalori dan nutrisiyang dibutuhkan pasien. Anjurkan pasien untuk meningkatkanintake Fe Anjurkan pasien untuk meningkatkanprotein dan vitamin C Berikan substansi gula Yakinkan diet yang dimakanmengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Berikan makanan yang terpilih ( sudahdikonsultasikan dengan ahli gizi) Ajarkan pasien bagaimana membuatcatatan makanan harian. Monitor jumlah nutrisi dan kandungankalori Berikan informasi tentang kebutuhannutrisi Kaji kemampuan pasien untukmendapatkan nutrisi yang dibutuhkan Beri pujian/reward saat pasien berhasilmencapai tujuan Ajarkan pemilihan makanan

5. Kekurangan volume CairanDiagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Defisit Volume CairanBerhubungan dengan:- Kehilangan volume cairansecara aktif- Kegagalan mekanisme Pengaturan Intake yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah).DS :- HausDO:- Penurunan turgorkulit/lidah- Membran mukosa/kulitkering- Peningkatan denyut nadi,penurunan tekanan darah,penurunanvolume/tekanan nadi- Pengisian vena menurun- Perubahan status mental- Konsentrasi urinemeningkat- Temperatur tubuhmeningkat- Kehilangan berat badansecara tiba-tiba- Penurunan urine output- HMT meningkat- KelemahanNOC: Fluid balance Hydration Nutritional Status : Foodand Fluid IntakeSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama..defisit volume cairanteratasi dengan kriteriahasil: Mempertahankan urineoutput sesuai denganusia dan BB, BJ urinenormal, Tekanan darah, nadi,suhu tubuh dalam batasnormal Tidak ada tanda tandadehidrasi, Elastisitasturgor kulit baik,membran mukosalembab, tidak ada rasahaus yang berlebihan Orientasi terhadapwaktu dan tempat baik Jumlah dan iramapernapasan dalambatas normal Elektrolit, Hb, Hmtdalam batas normal pH urin dalam batasnormal Intake oral danintravena adekuatNIC :Pertahankan catatan intake danoutput yang akuratMonitor status hidrasi ( kelembabanmembran mukosa, nadi adekuat,tekanan darah ortostatik ), jikadiperlukanMonitor hasil lab yang sesuaidengan retensi cairan (BUN , Hmt ,osmolalitas urin, albumin, totalprotein )Monitor vital sign setiap 15menit 1jamKolaborasi pemberian cairan IVMonitor status nutrisiBerikan cairan oralBerikan penggantian nasogatriksesuai output (50 100cc/jam)Dorong keluarga untuk membantupasien makanKolaborasi dokter jika tanda cairanberlebih muncul meburukAtur kemungkinan tranfusiPersiapan untuk tranfusiPasang kateter jika perluMonitor intake dan urin outputsetiap 8 jam

6. Kelebihan Volume CairanDiagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Kelebihan Volume CairanBerhubungan dengan :- Mekanismepengaturan melemah- Asupan cairanberlebihanDO/DS :Berat badanmeningkat pada waktu yangsingkatAsupan berlebihandibanding outputDistensi vena jugularisPerubahan pada polanafas, dyspnoe/sesak nafas,orthopnoe, suara nafasabnormal (Rales atau crakles),, pleural effusionOliguria, azotemiaPerubahan statusmental, kegelisahan,kecemasanNOC : Electrolitand acid basebalance Fluidbalance HydrationSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama .Kelebihan volume cairanteratasi dengan kriteria: Terbebasdari edema, efusi,anaskara Bunyi nafasbersih, tidak adadyspneu/ortopneu Terbebasdari distensi venajugularis, Memeliharatekanan vena sentral,tekanan kapiler paru,output jantung danvital sign DBN Terbebasdari kelelahan,kecemasan ataubingungNIC :Pertahankan catatan intake danoutput yang akuratPasang urin kateter jika diperlukanMonitor hasil lab yang sesuaidengan retensi cairan (BUN , Hmt ,osmolalitas urin )Monitor vital signMonitor indikasi retensi / kelebihancairan (cracles, CVP , edema, distensivena leher, asites)Kaji lokasi dan luas edemaMonitor masukan makanan / cairanMonitor status nutrisiBerikan diuretik sesuai interuksiKolaborasi pemberian obat:....................................Monitor berat badanMonitor elektrolitMonitor tanda dan gejala dariOdema

7. Perubahan eliminasi urineDiagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Perubahan Pola eleminasi Urine berhubungandengan:Tekanan uretratinggi,blockage, hambatanreflek, spingter kuatDS:- Disuria- Bladder terasa penuhDO :- Distensi bladder- Terdapat urine residu- Inkontinensia tipeluapan- Urin outputsedikit/tidak adaNOC: Urinary elimination Urinary ContiunenceSetelah dilakukan tindakankeperawatan selama .retensi urinpasien teratasi dengankriteria hasil: Kandung kemih kosongsecarapenuh Tidak ada residu urine>100-200 cc Intake cairan dalamrentang normal Bebas dari ISK Tidak ada spasmebladder Balance cairanseimbangNIC :Urinary Retention Care- Monitor intake dan output tiap 24 jam- Monitor penggunaan obatantikolinergik- Monitor derajat distensi bladder- Anjurkan berkemih 6-8 jam post partum- Instruksikan pada pasien dan keluargauntuk mencatat output urine- Sediakan privacy untuk eliminasi- Stimulasi reflek bladder dengankompres dingin pada abdomen.- Kateterisaai jika perlu- Monitor tanda dan gejala ISK (panas,hematuria, perubahan bau dankonsistensi urine)- Berikan teknik merangsang berkemih seperti rendam duduk, aliran air keran

8. Gangguan Pola Tidur Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Gangguan pola tidur berhubungan dengan: Psikologis : usia tua, kecemasan, agen biokimia, suhu tubuh, pola aktivitas, depresi, kelelahan, takut, kesendirian. Lingkungan : kelembaban, kurangnya privacy/kontrol tidur, pencahayaan, medikasi (depresan, stimulan),kebisingan. Fisiologis : Demam, mual, nyeri, posisi, urgensi urin. DS: Bangun lebih awal/lebih lambat Secara verbal menyatakan tidak fresh sesudah tidurDO : Penurunan kemempuan fungsi Penurunan proporsi tidur REM. Penurunan proporsi pada tahap 3 dan 4 tidurNOC:1. Anxiety Control1. Comfort Level1. Pain Level1. Rest : Extent and Pattern1. Sleep : Extent ang PatternSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama . gangguan pola tidur pasien teratasi dengan kriteria hasil:1. Jumlah jam tidur dalam batas normal1. Pola tidur,kualitas dalam batas normal1. Perasaan fresh sesudah tidur/istirahat1. Mampu mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan tidur

NIC :Sleep Enhancement Determinasi efek-efek medikasi terhadap pola tidur Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat Fasilitasi untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca) Ciptakan lingkungan yang nyaman Kolaburasi pemberian obat tidur

9. Gangguan Mobilitas Fisik Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Gangguan mobilitas fisikBerhubungan dengan : Gangguan metabolisme sel Keterlembatan perkembangan Pengobatan Kurang support lingkungan Keterbatasan ketahan kardiovaskuler Kehilangan integritas struktur tulang Terapi pembatasan gerak Kurang pengetahuan tentang kegunaan pergerakan fisik Indeks massa tubuh diatas 75 tahun sesuai dengan usia Kerusakan persepsi sensori Tidak nyaman, nyeri Kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler Intoleransi aktivitas/penurunan kekuatan dan stamina Depresi mood atau cemas Kerusakan kognitif Penurunan kekuatan otot, kontrol dan atau masa Keengganan untuk memulai gerak DO: Penurunan waktu reaksi Kesulitan merubah posisi Perubahan gerakan (penurunan untuk berjalan, kecepatan, kesulitan memulai langkah) Keterbatasan ROM Gerakan disertai nafas pendek atau tremorNOC : Joint Movement : Active Mobility Level Self care : ADLs Transfer performanceSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama.gangguan mobilitas fisik teratasi dengan kriteria hasil: Klien meningkat dalam aktivitas fisik Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)

NIC :Exercise therapy : ambulation Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

10. Ansietas Diagnosa Keperawatan/ Masalah KolaborasiRencana keperawatan

Tujuan dan Kriteria HasilIntervensi

Kecemasan berhubungan denganFaktor keturunan, Krisis situasional, Stress, perubahan status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan dan hospitalisasi

DO/DS:1. Insomnia1. Kontak mata kurang1. Kurang istirahat1. Berfokus pada diri sendiri1. Iritabilitas1. Takut1. Nyeri perut1. Penurunan TD dan denyut nadi1. Diare, mual, kelelahan1. Gangguan tidur1. Gemetar1. Anoreksia, mulut kering1. Peningkatan TD, denyut nadi, RR1. Kesulitan bernafas1. Bingung1. Bloking dalam pembicaraan1. Sulit berkonsentrasiNOC : Kontrol kecemasan Koping Setelah dilakukan asuhan selama klien kecemasan teratasi dgn kriteria hasil:1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas1. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas1. Vital sign dalam batas normal1. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan

NIC :Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)1. Gunakan pendekatan yang menenangkan 1. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien1. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur1. Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut1. Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis 1. Libatkan keluarga untuk mendampingi klien1. Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi1. Dengarkan dengan penuh perhatian1. Identifikasi tingkat kecemasan 1. Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan1. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi1. Kelola pemberian obat anti cemas:........

DAFTAR PUSTAKA

Doenges M E. 2002. Rencana asuhan Keperawatan untuk perencanaan dan dokumentasi perawatan pasien edisi 3 , Jakarta : EGC

Judith M. Wilkinson, Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. (Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC). Penerbit Buku kedokteran EGC Jakarta

Mansjoer , Arief , 2001 , Kapita Selekta Kedokteran , Edisi kedua. Medikal Aesculapius. FKUI : Jakarta

Hidayati, Ratna. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika.

Andy. 2013. LP Teori Askep ANC (Online) , diakses 22 April 2015.

Moger, 2011. Askep Ante Natal (ANC), (Online) http://mogerr-bwubaloks.blogspot.com/2011/10/askep-antenatal-anc.html , diakses 22 April 2015

Senny Susilo, 2012. Askep Ante Natal (ANC), (Online) http://sennysusilo.blogspot.com/2012/04/askep-anc.html , diakses 22 April 2015

___(PPNI). 2012. Askep MaternitasAntenNatal Care (Online) , diakses 22 April 2015