loyalitas manajemen

7
Keburukan & Keindahan ----------------------------------- Pokok Pikiran Materi Loyalitas dan Kebersamaan dalam Manajemen Manajemen berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang memastikan perusahan tetap berjalan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya. manajemen berbasis nilai merupakan sebuah pendekatan untuk mengelola apa yang dibangun, dipromosikan, dan dipraktekan oleh para manajer yang terkait dengan nilai organisasi bersama. sebuah nilai organisasi mencerminkan apa yang dituju dan apa yang dipercaya, dalam hal ini adalah apa yang menjadi tujuan dan kepercayaan sebuah organisasi. Dalam organisasi yang diberdayakan, nilai memberikan pedoman bagi pengambilan keputusan. Jika perusahaan mempunyai nilai-nilai yang kuat, maka karyawan akan bekerja sama menuju sasaran bersama (komitmen pada nilai bersama). Ketika etika telah menjadi bagian dari spirit untuk mencapai nilai yang ditetapkan oleh perusahan. loyalitas dan sense of place merupakan komitmen yang harus dimiliki oleh setiap anggota dalam organisasi untuk mencapai nilai yang ditetapkan perusahan. Hal yang sangat penting dan fundamental di dalam sebuah organisasi adalah loyalitas dan kebersamaan dari setiap anggota dan pimpinannya yang akan sangat menentukan kemajuan dan perkembangan organisasi

Upload: iwan-fitrah

Post on 04-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Manajemen berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang memastikan perusahan tetap berjalan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya.

TRANSCRIPT

Page 1: loyalitas manajemen

Keburukan & Keindahan-----------------------------------

Pokok Pikiran Materi

Loyalitas dan Kebersamaan dalam Manajemen

Manajemen berbasis nilai adalah sebuah pendekatan yang memastikan

perusahan tetap berjalan sesuai dengan nilai yang telah ditentukan sebelumnya.

manajemen berbasis nilai merupakan sebuah pendekatan untuk mengelola apa yang

dibangun, dipromosikan, dan dipraktekan oleh para manajer yang terkait dengan nilai

organisasi bersama. sebuah nilai organisasi mencerminkan apa yang dituju dan apa yang

dipercaya, dalam hal ini adalah apa yang menjadi tujuan dan kepercayaan sebuah

organisasi. Dalam organisasi yang diberdayakan, nilai memberikan pedoman bagi

pengambilan keputusan. Jika perusahaan mempunyai nilai-nilai yang kuat, maka

karyawan akan bekerja sama menuju sasaran bersama (komitmen pada nilai bersama).

Ketika etika telah menjadi bagian dari spirit untuk mencapai nilai yang

ditetapkan oleh perusahan. loyalitas dan sense of place merupakan komitmen yang

harus dimiliki oleh setiap anggota dalam organisasi untuk mencapai nilai yang ditetapkan

perusahan. Hal yang sangat penting dan fundamental di dalam sebuah organisasi adalah

loyalitas dan kebersamaan dari setiap anggota dan pimpinannya yang akan sangat

menentukan kemajuan dan perkembangan organisasi mengingat adanya berbagai

tantangan yang seringkali dialami oleh sebuah organisasi.

Tanpa adanya loyalitas dan kebersamaan, maka sebuah organisasi tidak akan

berjalan dengan baik bahkan terkadang tidak akan mampu bertahan apabila di dalamnya

tidak diterapkan sikap loyal dan kebersamaan dengan baik. Hal ini dapat dikatakan

sebagai kesetiaan terhadap organisasinya. Apabila para anggota organisasi memiliki

kesetiaan /loyalitas terhadap organisasinya, maka ia akan merasa memiliki kesadaran

akan kewajiban untuk menggunakan semua fasilitas, kemampuan serta sumber daya

yang dimilikinya demi kemajuan organisasinya. Semua itu dapat terlihat dari para anggota

organisasi yang selalu menaati peraturan atau kesepakatan yang telah ditentukan baik

tertulis maupun lisan. Ia akan mendukung setiap program kerja organisasi yang telah

Page 2: loyalitas manajemen

dijalankan dan akan mengerjakan bagiannya dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Tentunya terkadang memerlukan pengorbanan baik secara materi maupun waktu yang

seringkali tidak dapat diterima oleh mereka yang tidak memiliki kesetiaan / loyalitas

terhadap organisasinya.

Disamping loyalitas, di dalam berorganisasi juga memerlukan Sense of place

(timbulnya perasaan yang kuat) tentang tempat/organisasi dimana seseorang bekerja

yang dapat menghasilkan semangat kebersamaan, dimana dapat diartikan sebagai

semangat kesatuan, sehati, sepikir dan sepenanggungan dalam menjalankan aktivitas

organisasi. akan tetapi terkadang di dalam melaksanakan program kerja organisasi tidak

semua anggota memiliki kesamaan sistem / metode dalam mengerjakan bagiannya

sehingga hal ini membuat kemajuan dan perkembangan organisasi menjadi terhambat.

Keinginan-keinginan untuk memanfaatkan keadaan dan fasilitas yang dimiliki

sebuah organisasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang

anggota organisasi. Semua itu banyak ditemukan di berbagai bidang pekerjaan yang

mengharuskan pimpinan organisasi untuk melakukan kegiatan pencegahan secara

kooperatif antara lain pertama; pemberian pengetahuan tentang organisasi dan

kepemimpinan melalui seminar / workshop dengan menghadirkan nara sumber yang

sesuai dengan bidang organisasi, kedua; memberikan informasi tentang sejarah pendirian

organisasi, dan ketiga; menjadi teladan bagi bawahan dalam hal sikap berjiwa besar,

menghargai kiritik dan saran yang membangun demi kemajuan organisasi.

Dengan memiliki sikap loyalitas dan kebersamaan dalam setiap diri anggota

organisasi maka ketika karyawan menerima nilai perusahaan, mereka mereka

menyatakan mengembangkan komitmen yang lebih pribadi untuk pekerjaan mereka dan

merasa wajib untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. karena nilai

bersama mempengaruhi jalan kerja yang dilakukan, sehingga karyawan menjadi lebih

antusias bekerja bersama sebagai sebuah tim untuk mendukung nilai perusahaan.

Belajar dan Spiritualitas

Page 3: loyalitas manajemen

Belajar spiritual itu mudah, bila pola pikir kita dan segala sesuatu dianggap

mudah, maka dalam pelaksanaannya juga akan mudah. Demikian pola belajar spiritual,

begitu mudahnya dan sekali saja merasakan pengalaman spiritual akan terasa bahagia

yang tak terlupakan. Mungkin dengan beginilah kesalahan orang-orang yang ada di

sekitar kita dapat sangat membantu dalam meningkatkan pertumbuhan kita. Jika kita

sungguh bertekad untuk memperbaiki diri kita sendiri dan belajar dari kesalahan orang

lain, maka hal itu dapat menjadi suatu dorongan yang kuat bagi kemajuan spiritual kita.

Perkembangan spiritualitas adalah perkembangan kualitas atau sifat dasar dalam

berhubungan dengan diri sendiri orang lain, tuhan, dan alam serta kebutuhan terdalam

dari diri seseorang untuk menemukan identitas dan makna hidup yang penuh arti.

Terjadinya perkembangan spiritual atau kepercayaan dapat berkembang hanya dalam

lingkup perkembangan intlektual dan emosional yang dicapai oleh seseorang.

Ilmu pengetahuan belum berhasil menyanggah pengalaman spiritual, dan Wilber

berpendapat bahwa “Spiritualitas yang dalam merupakan bagian dari ilmu pengetahuan

yang lebih luas, yang merupakan pencapaian yang lebih jauh dari potensi manusia.”

Artinya, semakin maju spiritualitas, semakin ilmiah spiritualitas tersebut.

Kepemimpinan dan manajemen spiritual dan etika perlu meresapi dan menyerap

setiap aktivitas, sikap dan perilaku manusia, dalam kaitannya dengan transaksi dan/atau

interaksi dalam konteks organisasi dan administrasi. Semangat para pekerja memiliki

pengaruh langsung pada produktivitas, sehingga peran spiritualitas akan mampu

menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, menyenangkan, dan bahkan mewah. Ketika

ketulusan dan motif yang murni digabungkan kedalam keterampilan kepemimpinan dan

manajemen, serta dibarengi dengan pengambilan keputusan secara konsisten, hasilnya

adalah sebuah organisasi yang kuat dan sangat termotivasi.

Banyak organisasi menghabiskan biaya yang tinggi untuk mengembangkan

lingkungan kerja yang konon dirancang untuk memelihara pikiran positif para pekerja

dalam rangka kepentingan mengoptimalkan produktivitas, namun hasilnya sia-sia.

Pengendalian diri, optimisme, dorongan berbuat yang terbaik, dan prakarsa, kesemuanya

ini terkait dengan self leadership and management, yang juga adalah dampak lain dari

spiritualitas.

=========================================================

Page 4: loyalitas manajemen

Penilaian Terhadap Isi Materi

Dalam loyalitas terkandung beberapa unsur diantaranya pengorbanan,

kepatuhan, komitmen, ketaatan dan kesetiaan. Hal ini menunjukkan bahwa

terbentuknya sikap loyal melalui proses yang sangat rumit karena dipengaruhi

interaksi dua belah pihak. mengacu dari pengertian loyalitas diatas dapat

dikatakan bahwa seseorang dikatakan memiliki loyalitas jika seseorang tersebut

memiliki kepatuhan dan kesetiaan terhadap organisasi.

Kemajuan teknologi telah memberikan kemudahan-kemudahan bagi individu

mendapatkan segala bentuk informasi yang kemungkinan besar dapat merubah

pola pikir individu sekarang ini. Kesadaran akan sesuatu yang dikerjakan dan hasil

yang akan diterima menjadi faktor penting dalam suatu sikap seseorang.

Untuk terus menumbuhkan sikap kebersamaan dalam organisasi maka manajer

perlu melakukan tindakan-tindakan yang dapat membangun rasa kebersamaan

didalam organisasi. semangat kesatuan, sehati, sepikir dan sepenanggungan

dalam menjalankan aktivitas organisasi merupakan modal yang kuat untuk

menggapai nilai-nilai perusahan.

Dampak dari spiritualitas terhadap individu adalah terbentuknya mentalitas baru

yang bercirikan orientasi yang lebih holistik, altruistik, pelayanan kepada manusia,

komitmen pada kebenaran, dan bentuk-bentuk perilaku luhur lainnya, serta

kesadaran diri.

Pengembangan spiritual di tempat kerja telah menjadi alat kepemimpinan dan

manajemen yang sederhana dan relatif murah, yang mampu menggantikan

imbalan finansial yang relatif mahal, dengan melatih para pekerja bermotivasi

tinggi dan menumbuhkan rasa hormat yang besar antara satu dengan lainnya.