hubungan antara loyalitas dan sikap terhadap...

65
i HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU AGRESI PADA SUPORTER SEPAKBOLA PANSER BIRU SEMARANG SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi oleh Anisa Kurnia Dewi 1511415022 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2020

Upload: others

Post on 31-Jul-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

i

HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP

TERHADAP PERILAKU AGRESI PADA SUPORTER

SEPAKBOLA PANSER BIRU SEMARANG

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

oleh

Anisa Kurnia Dewi

1511415022

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 2: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

ii

HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP

TERHADAP PERILAKU AGRESI PADA SUPORTER

SEPAKBOLA PANSER BIRU SEMARANG

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi

oleh

Anisa Kurnia Dewi

1511415022

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020

Page 3: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto:

If everyone does some good, think of what a good world this will be “Jika semua

orang melakukan hal baik, pikirlah akan sebaik apa dunia ini jadinya.” (Jackie

Chan)

Not only do i think being nice and kind is easy, but being kind, in my opinion is

important “Menurut saya, bersikap baik itu tidak hanya mudah, tetapi bersikap baik

menurut saya juga penting” (Dwayne Johnson)

Jika kita bisa menjadi orang baik yang bisa bermanfaat untuk banyak orang, lalu

kenapa memilih menjadi orang jahat ? (Penulis)

Persembahan:

1. Papa Agus dan Mama Ruli yang selalu

mendoakan, memberi dukungan serta

semangat setiap waktu.

2. Kakak Rista dan adik Nabila tercinta yang

selalu memberi motivasi dan semangat

Page 6: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan

nikmat dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan Antara Loyalitas dan Sikap Terhadap Perilaku Agresi pada

Suporter Sepakbola Panser Biru Semarang”. Kepada semua pihak yang dengan

setia dan penuh kesabaran mendukung lewat ide, semangat yang telah diberikan

kepada penulis. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Achmad Rifai RC, M.Pd Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Semarang.

2. Rahmawati Prihastuty, S.Psi., M.Si., Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

3. Luthfi Fathan Dahriyanto, S.Psi.,M.A. selaku dosen pembimbing, yang dengan

penuh kasih, kesabaran, kesetiaan dalam memberikan motivasi dan waktu untuk

membimbing penulis.

4. Drs. Sugeng Hariyadi, S.Psi., M.S. selaku dosen wali rombel 1, terimakasih

untuk kasih, kepedulian, perhatian, semangat, dan kesabaran yang telah

diberikan kepada penulis selama menempuh studi.

5. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Psikologi yang telah berkenan berbagi ilmu dan

pengetahuan kepada penulis.

6. Seluruh subjek penelitian yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian yaitu mengisi skala.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

vii

7. Papa, Mama, Kakak, Adik terimakasih untuk doa, kasih sayang, semangat ketika

saya putus asa, kesetiaan dalam mendengarkan keluh kesah saya, dan kesabaran

dalam menanti berita kesuksesan saya menjadi sorang sarjana.

8. Seluruh sahabat saya yang sudah membantu selama proses penyusunan skripsi

ini terkhusus Nisya, Mayzora, Susi, Tutut.

9. Teman-teman Psikologi Universitas Negeri Semarang Rombel 1 yang selalu

menemani penulis sejak awal menjadi mahasiswa hingga menjadi sarjana.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan

dukungan yang berarti untuk penulis. Semoga Allah membalas kebaikan kalian

semua. Aamiin.

Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih setulus hati kepada semua

pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini

memberikan manfaat kepada siapapun yang membacanya.

Semarang, 13 Januari 2020

Penulis

Page 8: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

viii

ABSTRAK

Dewi, Anisa Kurnia. 2020. Hubungan Antara Loyalitas dan Sikap Terhadap

Perilaku Agresi pada Suporter Sepakbola Panser Biru Semarang. Skripsi. Jurusan

Psikologi. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing 1

Luthfi Fathan Dahriyanto, S.Psi.,MA

Kata Kunci : Loyalitas, Sikap, Perilaku Agresi, Panser Biru Semarang

Loyalitas suporter merupakan hal yang penting dalam mendukung klub

sepakbola. Terkadang terdapat emosional yang lebih di dalam sebuah loyalitas.

Rasa emosional tersebut yang nantinya akan menentukan apakah suporter

mendukung atau tidak terhadap adanya perilaku agresi antar suporter di dalam

lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara loyalitas dan

sikap terhadap perilaku agresi suporter Panser Biru Semarang.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Sampel

penelitian ini berjumlah 272 suporter Panser Biru Semarang dengan teknik

sampling yang digunakan adalah incidental sampling. Data penelitian diambil

dengan menggunakan dua skala yaitu skala loyalitas yang terdiri dari 28 butir valid

dan skala sikap terhadap perilaku agresi yang terdiri dari 25 butir valid. Koefisien

reliabilitas skala loyalitas yaitu sebesar 0,906 dan koefisien reliabilitas skala sikap

terhadap perilaku agresi sebesar 0,786.

Metode analisis yang digunakan yaitu dengan meggunakan teknik analisis

korelasi rank spearman dengan menggunakan program pengolah data. Hasil dari

olah data menunjukkan adanya hubungan antara loyalitas dan sikap terhadap

perilaku agresi dengan nilai signifikansi 0,000 (p< 0,05) dan koefisien korelasi

sebesar 0,64. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

hubungan positif yang signifikan antara loyalitas dan sikap terhadap perilaku agresi

suporter Panser Biru Semarang.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN ........................................................................................... ii

PENGESAHAN ............................................................................................ iii

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 13

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 13

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 13

1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................................... 13

1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 13

2 LANDASAN TEORI .................................................................................. 15

2.1 Sikap Terhadap Perilaku Agresi ................................................................ 15

2.1.1 Pengertian Sikap .................................................................................... 15

2.1.2 Struktur Sikap ........................................................................................ 15

Page 10: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

x

2.1.3 Pembentukan Sikap ................................................................................ 17

2.1.4 Fungsi Sikap .......................................................................................... 18

2.1.5 Pengertian Perilaku Agresi ..................................................................... 20

2.1.6 Jenis-jenis Perilaku Agresi ..................................................................... 21

2.1.7 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Agresi ............................... 25

2.1.8 Sikap Terhadap Perilaku Agresi ............................................................. 30

2.2 Loyalitas Suporter ..................................................................................... 31

2.2.1 Pengertian Loyalitas Suporter ................................................................. 31

2.2.2 Aspek Loyalitas ..................................................................................... 32

2.2.3 Dimensi Loyalitas .................................................................................. 34

2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 35

2.4 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 38

2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 40

3 METODE PENELITIAN ........................................................................... 41

3.1 Jenis Dan Desain Penelitian ...................................................................... 41

3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 42

3.2.1 Identifikasi Variabel Penelitian............................................................... 42

3.2.2 Definisi Operasional ............................................................................... 43

3.3 Populasi Dan Sampel ................................................................................ 45

3.3.1 Populasi ................................................................................................. 45

3.3.2 Sampel ................................................................................................... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 46

3.4.1 Skala Sikap Terhadap Perilaku Agresi .................................................... 46

Page 11: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xi

3.4.2 Skala Loyalitas Suporter......................................................................... 47

3.5 Validitas Dan Reliabilitas .......................................................................... 49

3.5.1 Validitas ................................................................................................. 49

3.5.2 Reliabilitas ............................................................................................. 52

3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................. 54

4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 56

4.1 Persiapan Penelitian .................................................................................. 56

4.1.1 Orientasi Kancah Penelitian ................................................................... 56

4.1.2 Penentuan Sampel .................................................................................. 56

4.1.3 Penyusunan Instrumen Penelitian .......................................................... 58

4.1.4 Uji Coba Instrumen (Try Out) ............................................................... 60

4.2 Pelaksanaan Penelitian .............................................................................. 60

4.2.1 Pengumpulan Data ................................................................................. 60

4.2.2 Pelaksanaan Skoring .............................................................................. 61

4.3 Hasil Penelitian ......................................................................................... 62

4.3.1 Data Demografi ...................................................................................... 62

4.3.1.1 Subjek Berdasarkan Usia .................................................................... 62

4.3.2 Analisis Inferensial................................................................................. 62

4.3.2.1 Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 62

4.3.3 Analisis Deskriptif ................................................................................. 63

4.3.3.1 Gambaran Umum Loyalitas Suporter Panser Biru Semarang .............. 63

4.3.3.2 Gambaran Loyalitas Suporter Tiap Aspek ........................................... 65

4.3.3.2.1 Gambaran Loyalitas Suporter Berdasarkan Aspek Taat Pada

Aturan ............................................................................................... 65

Page 12: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xii

4.3.3.2.2 Gambaran Loyalitas Suporter Berdasarkan Aspek Tanggung

Jawab ................................................................................................ 67

4.3.3.2.3 Gambaran Loyalitas Suporter Berdasarkan Aspek Kemauan

Untuk Bekerjasama ........................................................................... 68

4.3.3.2.4 Gambaran Loyalitas Suporter Berdasarkan Aspek Rasa

Memiliki ............................................................................................ 70

4.3.3.2.5 Gambaran Loyalitas Suporter Berdasarkan Aspek Hubungan

Antar Pribadi .................................................................................... 72

4.3.3.2.6 Gambaran Loyalitas Suporter Berdasarkan Aspek Kesukaan

Terhadap Tugas Organisasi .............................................................. 74

4.3.3.2.7 Gambaran Secara Ringkas Aspek-Aspek Dalam Loyalitas

Suporter ............................................................................................ 76

4.3.3.3 Gambaran Umum Sikp Terhadap Perilaku Agresi .............................. 77

4.3.3.4 Gambaran Spesifik Sikap Terhadap Perilaku Agresi Berdasarkan

Tiap Aspeknya ...................................................................................... 78

4.3.3.4.1 Gambaran Sikap Terhadap Perilaku Agresi Berdasarkan Aspek

Kognitif ............................................................................................. 78

4.3.3.4.2 Gambaran Sikap Terhadap Perilaku Agresi Berdasarkan Aspek

Afektif ................................................................................................ 80

4.3.3.4.3 Gambaran Sikap Terhadap Perilaku Agresi Berdasarkan Aspek

Konatif .............................................................................................. 82

4.3.3.4.4 Gambaran Secara Ringkas Aspek-Aspek Dalam Sikap Terhadap

Perilaku Agresi ................................................................................. 84

4.4 Pembahasan .............................................................................................. 85

4.4.1 Pembahasan Analisis Inferensial Loyalitas dan Sikap Terhadap

Perilaku Agresi Panser Biru Semarang ................................................... 85

4.4.2 Pembahasan Analisis Deskriptif Loyalitas dan Sikap Terhadap

Perilaku Agresi Panser Biru Semarang ................................................... 87

4.5 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 91

Page 13: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xiii

5 PENUTUP .................................................................................................. 93

5.1 Simpulan ................................................................................................... 93

5.2 Saran ......................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 96

LAMPIRAN .................................................................................................. 100

Page 14: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Daftar Kerusuhan Yang Melibatkan Suporter PSIS................ 6

3.1 Blueprint Skala Sikap Terhadap Perilaku Agresi.................... 47

3.2 Blueprint Skala Loyalitas Suporter......................................... 48

3.3 Hasil Uji Validitas Skala Sikap Terhadap Perilaku................. 50

3.4 Sebaran Nomor Item Skala Sikap .......................................... 50

3.5 Hasil Uji Validitas Skala Loyalitas......................................... 51

3.6 Sebaran Nomor Loyalitas Suporter......................................... 52

4.1 Gambaran Umum Subjek Berdasar Usia................................ 62

4.4 Hasil Uji Hipotesis.................................................................. 63

4.5 Statistik Deskriptif Loyalitas Suporter................................... 64

4.6 Distribusi Frekuensi Loyalitas Suporter................................. 65

4.7 Statistik Deskriptif Sikap Terhadap Perilaku Agresi.............. 63

4.8 Distribusi Frekuensi Sikap Terhadap Perilaku Agresi............ 63

4.9 Statistik Deskriptif Loyalitas Berdasar Aspek Taat Pada

Aturan......................................................................................

65

4.10 Distribusi Frekuensi Loyalitas Berdasar Aspek Taat Pada

Aturan......................................................................................

65

4.11 Statistik Deskriptif Loyalitas Berdasarkan Aspek Tanggung

Jawab.......................................................................................

65

Page 15: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xv

4.12 Distribusi Frekuensi Loyalitas Berdasarkan Aspek Tanggung

Jawab.......................................................................................

68

4.13 Statistik Deskriptif Loyalitas Berdasarkan Aspek Kemauan

Untuk Bekerjasama................................................................. 69

4.14 Distribusi Frekuensi Loyalitas Berdasarkan Aspek Kemauan

Untuk Bekerjasama.................................................................

70

4.15 Statistik Deskriptif Loyalitas Berdasarkan Aspek Rasa

Memiliki...................................................................................

71

4.16 Distribusi Frekuensi Loyalitas Berdasarkan Aspek Rasa

Memiliki...................................................................................

71

4.17 Statistik Deskriptif Loyalitas Berdasarkan Aspek Hubungan

Antar Pribadi............................................................................

72

4.18 Distribusi Frekuensi Loyalitas Berdasarkan Aspek Hubungan

Antar Pribadi............................................................................

73

4.19 Statistik Deskriptif Loyalitas Berdasarkan Aspek Kesukaan

Terhadap Tugas Organisasi......................................................

74

4.20 Distribusi Frekuensi Loyalitas Berdasarkan Aspek Kesukaan

Terhadap Tugas Organisasi......................................................

75

4.21 Ringkasan Deskriptif Spesifik Tiap Aspek Dari Loyalitas

Suporter....................................................................................

76

4.22 Statistik Deskriptif Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Berdasarkan Aspek Kognitif....................................................

79

4.23 Distribusi Frekuensi Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Berdasarkan Aspek Kognitif....................................................

79

4.24 Statistik Deskriptif Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Berdasarkan Aspek Afektif......................................................

80

4.25 Distribusi Frekuensi Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Berdasarkan Aspek Afektif......................................................

81

4.26 Statistik Deskriptif Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Berdasarkan Aspek Konatif.....................................................

82

4.27 Distribusi Frekuensi Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Berdasarkan Aspek Konatif.....................................................

83

Page 16: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xvi

4.28 Ringkasan Deskriptif Spesifik Tiap Aspek Dari Sikap

Terhadap Perilaku Agresi.........................................................

84

Page 17: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berpikir.............................................................. 39

4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada

Aturan...................................................................................

67

4.2.2 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Tanggung

Jawab....................................................................................

68

4.2.3 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Kemauan Untuk

Bekerjasama.........................................................................

70

4.2.4 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Rasa

Memiliki...............................................................................

72

4.2.5 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Hubungan Antar

Pribadi..................................................................................

74

4.2.6 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Kesukaan

Terhadap Tugas Organisasi..................................................

75

4.2 Ringkasan Deskriptif Spesifik Tiap Aspek Loyalitas

Suporter................................................................................

76

4.4.1 Gambaran Sikap Terhadap Perilaku Berdasarkan Aspek

Kognitif................................................................................

80

4.4.2 Gambaran Sikap Terhadap Perilaku Berdasarkan Aspek

Afektif..................................................................................

82

4.4.3 Gambaran Sikap Terhadap Perilaku Berdasarkan Aspek

Konatif.................................................................................

83

4.3 Ringkasan Deskriptif Spesifik Tiap Aspek Loyalitas

Suporter................................................................................

84

Page 18: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Skala Penelitian Psikologi................................................. 102

2 Tabulasi Skor Penelitian.............................................. .... 110

3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah Try Out ......... 135

4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah Penelitian ...... 143

5 Hasil Uji Hipotesis Penelitian........................................... 148

6 Statistik Deskriptif............................................................. 150

7 Surat Keterangan Jurnal..................................................... 160

8 Dokumentasi Penelitian..................................................... 162

Page 19: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persatuan Sepakbola Indonesia Semarang atau PSIS Semarang adalah klub

sepak bola yang bermarkas di kota Semarang Indonesia dengan tempat berlatih dan

bertanding di Stadion Jatidiri Semarang. Julukan untuk klub sepakbola ini adalah

"Laskar Mahesa Jenar". Klub yang berdiri sejak tahun 1932 adalah klub pertama di

Liga Indonesia yang pernah menjadi juara Divisi Utama (1999) dan kemudian

terdegradasi ke divisi I pada musim berikutnya (2000). PSIS kemudian berhasil

menjuarai kompetisi Divisi I nasional (2001), dan berhak berlaga kembali di

kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia. PSIS Semarang juga tercatat sebagai klub

ketiga yang pernah menjuarai Liga Perserikatan dan Divisi Utama Liga Indonesia,

setelah Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.

Keberadaan klub PSIS Semarang tidak terlepas dari suporter yang selalu ada

untuk memberikan dukungan dan semangat para pemain. Ketika supporter dikaji

dalam bahasa teoritis, kata support yang berarti dukungan, Chaplin (dalam Prakoso,

2013) mengatakan bahwa “Ada dua arti yang penting, pertama support adalah

mengatakan atau menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan orang lain, dan

kedua support adalah memberikan sebuah dorongan atau pengorbanan semangat

dan nasihat kepada orang lain dalam satu situasi pembuatan keputusan”. Kehadiran

suporter merupakan pilar penting yang ada dalam suatu pertandingan sepakbola

Page 20: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

2

karena tanpa adanya suporter bisa menyebabkan pertandingan sepakbola menjadi

kurang menarik, hambar dan tanpa makna.

Pada dasarnya suporter mempunyai dua peranan, yaitu sebagai penampil dan

penonton. Sebagai penampil yang ikut menentukan alur jalannya pertandingan

sepakbola, suporter menetapkan identitas yang membedakannya dengan penonton

biasa. Suporter jauh lebih banyak bergerak, bersuara dan berkreasi di dalam stadion

dibanding penonton yang terkadang hanya ingin menikmati pertandingan sepakbola

dari kedua tim yang bertanding. Suporter dengan peran penyulut motivasi dan

penghibur biasanya membentuk kerumunan dan menempati area atau tribun

tertentu di dalam stadion. Peranan suporter yang biasa disebut sebagai pemain

kedua belas, sangat dibutuhkan oleh suatu kesebelasan untuk meningkatkan

motivasi bertanding pemain. Aksi dan yel-yel nyanyian serta berbagai kreasi yang

ditampilkan oleh kelompok suporter juga cukup menghibur. Namun di sisi lain,

perilaku buruk yang ditunjukkan suporter bisa menghancurkan reputasi dan nama

baik tim sepakbola dengan perilaku agresi mereka.

Menurut Ramazanoglu (2005), sepakbola dapat meningkatkan sebuah identitas

pemenang sehingga dapat memicu permainan agresif, konflik dan kekerasan dalam

fitur-fitur khasnya. Agresi dalam olahraga merupakan suatu fenomena sosial dan

psikologis yang perlu dipertimbangkan baik dalam perspektif partisipasi olahraga

aktif dan dalam konteks penonton olahraga (Slepicka, 2012).

Kemunculan agresi didefinisikan oleh para psikolog sebagai bentuk perilaku

yang dimaksudkan untuk menyakiti atau merugikan seseorang yang bertentangan

dengan kemauan orang tersebut. Ketika pihak yang dirugikan menghendaki hal

Page 21: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

3

tersebut terjadi, agresi melibatkan setiap bentuk penyiksaan termasuk penyiksaan

psikologis atau emosional seperti menakut-nakuti, serta memepermalukan atau

mengancam. Agresi merupakan bentuk tingkah laku kekerasan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk menyakiti (Oktaviani,

2017).

Perilaku agresi merupakan luapan emosi sebagai reaksi terhadap kegagalan

individu yang ditampakkan dalam bentuk pengerusakan terhadap orang atau benda

dengan unsur kesengajaan yang dieskpresikan dengan kata-kata (verbal) dan

perilaku non verbal (Scheneiders dalam Putri, 2013). Perilaku agresi ini secara

umum diartikan sebagai suatu bentuk penyaluran yang dapat merugikan orang lain

maupun diri sendiri, karena penyaluran ini bersifat menganggu atau merusak.

Perilaku agresi bukan ditentukan sejak lahir untuk menjadi agresif oleh faktor

pembawaannya, melainkan adanya faktor-faktor lain yang terlibat dalam interaksi

dengan lingkungan sosial. Berdasarkan hasil penelitian Sinatrya dan Darminto

(2013) didapatkan bahwa perilaku agresi dipicu oleh beberapa faktor. Diantaranya

faktor frustasi, faktor pihak ketiga, lingkungan dan faktor provokasi. Faktor tersebut

terjadi karena adanya kekecewaan yang mendalam yang dirasakan. Wasit

berpengaruh pada perilaku agresi yang ditimbulkan. Terkadang mereka juga

frustasi karena timnya kalah. Faktor lingkungan berpengaruh apabila cuaca tidak

mendukung atau panas maka akan lebih cepat naik emosinya.

Hal ini ditunjukkan dengan tingginya kerusuhan antar suporter klub sepakbola

di Indonesia. Suryanto (dalam Hutama, 2015) mengungkapkan bahwa dalam

evaluasi 136 pertandingan sepakbola terjadi kerusuhan sebanyak 2,6% atau sekitar

Page 22: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

4

tiga hingga empat kali kerusuhan. Hal tersebut menunjukkan belum tercapainya

tujuan kelompok suporter secara umum, yaitu mendukung tim disertai sportivitas

tinggi sesuai dengan program fair-play yang dikeluarkan FIFA.

Masalah mengenai perilaku agresi dapat terlihat bahwa masalah ini menimpa

beberapa suporter sepakbola sebagian wilayah di Indonesia. Dari hasil penelitian

menunjukkan 5,59% dari 200 orang subyek melakukan bentuk perilaku agresi

dengan menyerang secara verbal atau simbolis, Suroso (dalam Putri, 2013). Sebuah

penelitian di Kota Surabaya menjelaskan bahwa sekitar 65% suporter melakukan

perilaku agresi yang dikarenakan perasaan frustasi dari kekalahan tim yang mereka

idolakan mengalami kekalahan. Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku agresi

pada suporter dapat mengakibatkan bentrok antar suporter, pelemparan barang ke

dalam lapangan dan dapat merusak fasilitas pada stadion (Utomo dan Warsito,

2012).

Pada kelompok suporter Panser Biru sendiri, perilaku agresi secara verbal

ditunjukkan dengan menyanyikan lagu-lagu yang bersifat provokatif secara

bersama-sama ketika wasit melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan pada

saat pertandingan berlangsung. Agresivitas verbal timbul akibat adanya tindakan

yang dilakukukan dari komunitas lain dengan cara memprovokasi terlebih dahulu

dengan kata-kata yang kasar pada saat nonton bareng berlangsung. Provokasi ini

timbul akibat kondisi situasional pada saat nonton bareng berlangsung, pada saat

kondisi tim tertinggal dan adanya kepututusan-keputusan wasit yang dinilai

merugikan tim (Anam, 2018).

Page 23: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

5

Selain itu, Panser Biru juga menunjukkan perilaku agresi fisik terhadap

kelompok suporter lawan dan juga aparat kepolisian. Seperti yang dipaparkan oleh

Silwan (2012) bahwa pada tahun 2006 Panser Biru terbukti telah melakukan

pengrusakkan sejumlah fasilitas stadion dan terlibat perkelahian dengan kelompok

suporter Persita Tangerang saat menjalani laga tandang. Kemudian pada tahun

2011, Panser Biru juga melakukan pelemparan terhadap kelompok suporter Mitra

Kukar pada saat menjalani laga kandang di stadion Jatidiri Semarang. Tindakan

agresi tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Ardianto

(2015) yang mengemukanan bawa faktor lain yang dapat menyebabkan tingginya

intensi agresi adalah adanya rasa kekecewaan dan frustrasi. Rasa kecewa karena

mengalami kekalahan atau kecewa terhadap sikap polisi yang terlalu berlebihan

dalam menjaga keamanan. Perselisihan antar suporter Persis Solo dengan suporter

PSIS Semarang saat final piala Polda Jawa Tengah. Tiba-tiba suporter Persis Solo

dan PSIS saling melempar botol dan petasan di beberapa penjuru stadion, saat

striker PSIS Semarang mencetak gol. Kemudian pertandingan dihentikan beberapa

menit, perselisihan tidak kunjung reda dan berakhir sweeping kendaraan bermotor

plat AD di Semarang.

Kemudian selanjutnya ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Silwan

(2012) dengan judul “Aggressive Behavior Pattern, Characteristics and Fanaticism

Panser Biru Group PSIS Semarang ” memperoleh hasil bahwa perilaku agresi yang

terjadi pada saat tandang cukup banyak terjadi beberapa tahun silam yaitu tahun

2001-2005 berjumlah 9 kali bentrok yang terparah pada tahun 2006 dengan Jepara

Page 24: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

6

sedangkan perilaku agresi verbal terjadi 3 kali. Kemudian berikut ini tabel

kerusuhan yang terjadi 5 tahun belakangan ini yaitu sejak 2013-2018.

Tabel 1.1 Daftar Kerusuhan Yang Melibatkan Suporter PSIS

Perilaku agresi dapat diukur dengan menggunakan sikap. Myers (dalam Lutfi,

2007) menyatakan bahwa perilaku seseorang dapat diprediksi melalui sikap.

Kemudian sikap dikatakan sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon

secara konsisten dalam cara tertentu berkenaan dengan objek tertentu. Lalu menurut

Ajzen dan Fishbein (dalam Lutfi, 2007), individu yang memiliki behavioral belief,

normative belief dan kontrol perilaku yang positif terhadap perilaku agresi maka

dapat diprediksi bahwa individu tersebut akan melakukan tindakan agresi. Seperti

hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti terhadap suporter Panser Biru

Semarang yang akan melakukan tandang di Magelang pada 5 Februari 2019 lalu :

Page 25: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

7

Kalau misal ada kericuhan pas kita nonton PSIS lalu kita diserang ya

harus melawan to mbak, mosok diserang kita diem aja kan yang rugi kita.

Wong lagian kita juga rame-rame, sama-sama orang banyak jadi jangan

mau kalah.

(AW/Laki-laki/05-02-2019)

Dari petikan wawancara di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan

teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli. Berkowitz (dalam Sari, 2016)

menyatakan bahwa agresi merupakan sebuah bentuk perilaku untuk menyerang

pihak lainnya dengan tujuan tertentu yang dapat menyakiti individu baik secara

fisik yaitu memukul, melempar, menendang dan menggigit maupun secara verbal

yaitu dengan membentak, menghina, menyanyikan lagu-lagu rasis serta

melontarkan kata-kata kotor. Hal tersebut terdapat pada penggalan petikan “Kalau

misal ada kericuhan pas kita nonton PSIS lalu kita diserang ya harus melawan to

mbak” yang dimaksudkan bahwa sikap para suporter tersebut tidak acuh ketika

agresi terjadi.

Sikap melawan untuk melakukan pembalasan juga tersirat pada penggalan

petikan di atas “... mosok diserang kita diem aja kan yang rugi kita. Sama-sama

orang banyak jadi jangan mau kalah”. Penggalan tersebut dimaksudkan bahwa ada

sikap pembalasan dari kelompok suporter tersebut pada saat kericuhan terjadi

sehingga mereka merasa tidak diinjak-injak. Biasanya dalam melakukan sebuah

pembalasan yang dilakukan oleh suporter pada suporter lainnya, dilakukan lebih

berat dari pelanggaran awal yang sudah dialaminya.

Namun meskipun begitu, mereka juga tetap berusaha untuk melindungi diri

dari serangan-serangan yang diberikan oleh lawan supaya tidak terluka terlalu

parah. Sebisa mungkin kelompok suporter tersebut melindungi diri, pasti tidak

Page 26: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

8

sedikit dari mereka yang terluka akibat agresi yang ada. Dan hal tersebut semata-

mata pembuktian dari rasa solidaritas yang mereka miliki. Menurut Durkheim

(dalam Pramudika, 2016) menyatakan bahwa solidaritas merupakan sebuah

keadaan saling percaya antar anggota kelompok maupun komunitas. Solidaritas

juga terlihat pada kelompok suporter pendukung PSIS yang terdapat pada

penggalan petikan “... Wong lagian kita juga rame-rame”. Solidaritas juga nampak

dari jawaban beberapa suporter lainnya saat diwawancara oleh peneliti yaitu,

mereka mengatakan bahwa PSIS merupakan klub kebanggaannya sejak kecil

karena mereka asli orang Semarang, sehingga apabila ada kelompok suporter yang

mengejek atau menantang pastinya mereka tidak akan tinggal diam. Mereka selalu

bersama-sama untuk meningkatkan rasa solidaritas dan kekeluargaan antar

suporter.

Kemudian hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti juga

didukung oleh hasil penelitian dari Alghaffar (2017) yang dalam penelitiannya

menghasilkan pernyataan bahwa sebanyak 62% responden selalu menghadiri setiap

pertandingan ketika klub sepakbola yang didukungnya bertanding. Kemudian

mereka bernyanyi provokasi serta mendorong perlawanan dari suporter lawan.

Mereka juga tak segan untuk membalas serangan dari suporter lawan yang

disebabkan dari hasil pertandingan yang tidak sesuai harapan serta dari lagu yang

berisikan ejekan dengan cara melempari batu dan botol minuman, terlibat tawuran

pun sudah menjadi hal yang biasa karena tersulut emosi.

Dengan mengetahui perubahan sikap seseorang akan dapat diprediksi

perubahan perilakunya. Peneliti mengkaji sikap seperti yang dijelaskan di atas

Page 27: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

9

karena dengan mengetahui sikap akan dapat memprediksi perilaku seseorang

(Myers dalam Lutfi, 2007).

Sebagai seorang suporter harus pandai-pandai mengambil sikap dalam

situasi apapun terutama dalam situasi ramai dan tidak kondusif dalam tribun, sesuai

pendapat Allport (dalam Sarwono, 2015:81) bahwa sikap merupakan sebuah

kesiapan mental dimana terdapat proses yang berlangsung dalam diri seseorang

bersama dengan pengalaman individual masing-masing mengarahkan dan

menentukan respons terhadap berbagai objek dan situasi. Sehingga seorang

suporter seharusnya mampu untuk menentukan sikap apa yang akan ia pilih,

mengikuti suporter lainnya dengan melakukan tindak agresi atau tetap pada

pendiriannya bahwa mendukung klub kesayangan tidak perlu dengan cara yang

tidak baik untuk menunjukkan loyalitas pada klub yang dibela.

Loyalitas memiliki arti setia, taat, komitmen dan juga pengorbanan.

Loyalitas merupakan suatu hal yang penting, seperti yang disimpulkan oleh

Mahony (2000) bahwa ada dua alasan utama mengapa loyalitas sangat penting

untuk organisasi olahraga atau tim olahraga. Pertama, penggemar yang loyal akan

terus mendukung timnya terlepas dari hasil yang baik atau buruk. Kedua,

penggemar yang loyal akan menambah konsumsi mereka sehingga tidak hanya

mengkonsumsi core product (tiket pertandingan), tetapi juga secondary product

(baju, aksesoris tim, produk media, serta yang lainnya), yang berfungsi untuk

kesejahteraan klub nantinya. Loyalitas lebih banyak bersifat emosional. Sehingga

yang dimaksud dengan loyalitas suporter yaitu bagaimana kesetiaan atau komitmen

dari seorang suporter di dalam mendukung klub kebangaannya. Loyalitas suporter

Page 28: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

10

sepakbola bukan hanya diukur berdasarkan dari fisik sebuah perjuangan saja,

namun juga masih banyak faktor lainnya. Loyalitas suporter juga tidak melulu harus

mengikuti away match ataupun harus hadir disaat home match. Sifat loyalitas tanpa

batas yang ditunjukkan adalah dengan mendukung tim kesebelasan kebanggaanya

kapanpun dan dimanapun dan kegiatan nonton bareng dengan sesama suporter

lainnya. Sebenarnya meskipun dengan hadirnya suporter di home maupun away

match merupakan dukungan yang sangat berarti bagi klub yang di dukung tapi

sesungguhnya loyalitas suporter itu adalah kondisi dimana para suporter bisa

memberikan sesuatu yang berguna bagi klub yang dibanggakan.

Sesuatu yang diberikan tidak harus berupa materi namun juga bisa non

materi seperti doa untuk kemenangan klub yang didukung, kritikan pada pemain

maupun suporter lainnya, serta pemikiran yang dapat membangun dunia sepakbola.

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sitepu (2011) bahwa loyalitas

dan solidaritas anggota suporter terhadap kelompok juga terkait dengan lamanya ia

bergabung, intensitas pertemuan dengan sesama anggota, dan kontribusi kelompok

terhadap kehidupan mereka. Menurut Rivaldho (2015), loyalitas suporter dapat

ditingkatkan dengan mengadakan kegiatan yang dilakukan oleh manajerial beserta

pemain dan juga suporter. Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan

menciptakan berbagai acara dengan para suporter sehingga para suporter merasa

lebih terlibat dalam tim yang didukung tersebut.

Di Inggris loyalitas bagi para suporter yang sangat tinggi atau biasa disebut

hooliganisme ditunjukkan dengan perilaku agresif dan brutal para pendukung tim

sepak bola. Hooligan merupakan suporter sepak bola yang sangat fanatik dimana

Page 29: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

11

para hooligan ini selalu menonton setiap pertandingan klub kesayangan mereka

dengan mengenakan atribut lengkap bahkan mereka bisa menangis ketika klub

kesayangan mereka mengalami kekalahan. Perkembangan hooligan ini menyebar

dengan cepat keseluruh belahan dunia termasuk ke Indonesia. Indonesia yang

mempunyai budaya sepak bola yang kuat dan membuat para suporter di Indonesia

menjadi fanatik kepada klub yang mereka dukung. Suporter Indonesia ini

mempunyai budaya yang keras layaknya hooligan di Inggris, para suporter

Indonesia ini tak segan menyerang suporter klub lawan ketika klub yang mereka

dukung mengalami kekalahan. Loyalitas yang ditunjukkan mereka memang harus

diacungi jempol karena ketika klub kesayangan mereka bertanding di luar pulau,

mereka ikut menemani walaupun harus pergi jauh melintasi lautan. Selain itu saat

ini banyak dari suporter sepak bola Indonesia yang bangga dengan kata hooligan

yang disematkan kepada mereka. Masuknya pengaruh hooliganisme suporter sepak

bola di Indonesia memang menimbulkan sisi negatif dan positif. Sisi negatif dari

masuknya pengaruh hooligan terhadap suporter sepak bola Indonesia ialah dimana

banyak gaya anarkis yang dilakukan oleh hooligan ditiru oleh para suporter sepak

bola di Indonesia, selain itu suporter sepak bola di Indonesia menjadi lebih sulit

diatur dan cenderung bersifat agresif. Sisi positif dari masuknya pengaruh

hooliganisme terhadap suporter sepak bola Indonesia ialah selalu bernyanyi yel-yel

lagu tim yang mereka dukung serta bernyanyi kompak untuk membangkitkan

semangat pemain (dalam Besa, 2016).

Loyalitas seorang suporter diuji ketika klub yang didukungnya mengalami

kekalahan, sebagai suporter yang setia baiknya tidak mudah beralih ke klub lain

Page 30: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

12

bila klub yang didukung mengalami kekalahan. Karena belakangan ini banyak

ditemukan suporter yang hanya mendukung klubnya pada saat di atas lebih dikenal

dengan glory hunter tetapi pada saat klubnya di bawah mereka meninggalkan klub

tersebut dan mengganti dukungan kepada klub lain.

Effendy (2018) melakukan sebuah penelitian terhadap suporter sepakbola

Panser Biru Banyumanik Semarang yang berjudul “Hubungan Antara Empati

Dengan Perilaku Agresif Pada Suporter Sepakbola Panser Biru Banyumanik

Semarang” dengan sample berjumlah 166 orang suporter. Pengambilan sampel

menggunakan teknik convenience sampling. Hasil yang didapatkan dalam

penelitian tersebut adalah adanya hubungan negatif yang signifikan antara empati

dengan perilaku agresif. Semakin tinggi empati maka semakin rendah perilaku

agresif dan sebaliknya, semakin rendah empati maka akan semakin tinggi perilaku

agresif.

Dari penelitian tersebut dapat menjadikan acuan bagi peneliti serta dapat

digunakan untuk memperkaya teori yang digunakann dalam mengkaji penelitian

yang dilakukan. Dengan demikian, agar berbeda dengan penelitian yang sudah ada

sebelumnya, peneliti merasa tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut

fenomena tersebut dengan variabel bebas (independent) yang berbeda, sehingga

peneliti memilih judul: “Hubungan Antara Loyalitas dan Sikap Terhadap

Perilaku Agresi pada Suporter Panser Biru Semarang”

Page 31: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

13

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah yang ingin

diteliti yaitu apakah ada hubungan antara loyalitas dengan sikap terhadap perilaku

agresi pada suporter panser biru semarang ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah untuk :

a. Mendeskripsikan korelasi antara loyalitas dengan sikap terhadap perilaku agresi

pada suporter panser biru semarang

b. Mengetahui gambaran deskriptif loyalitas suporter panser biru semarang

c. Mengetahui gambaran deskriptif sikap terhadap perilaku agresi panser biru

Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Mengetahui dan memberikan gambaran mengenai korelasi antara loyalitas

dengan sikap terhadap perilaku agresi pada suporter panser biru semarang.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan positif bagi:

1. Suporter, sehingga nantinya para suporter mampu bersikap dengan tepat

demi kelangsungan masa depan klub yang didukung.

2. Pengelola atau panitia pelaksana pertandingan, sehingga panitia

pertandingan mampu menjaga keamanan setiap pertandingan yang

dilaksanakan sehingga dapat berjalan dengan lancar.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

14

3. PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), sehingga PSSI mampu

bersikap tegas memberikan sanksi terhadap suporter yang melakukan tindak

agresi.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

15

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sikap Terhadap Perilaku Agresi

2.1.1 Pengertian Sikap

Sikap menurut Chaplin (dalam Dewi, 2008) adalah suatu kecenderungan

untuk mereaksi terhadap orang, institusi, atau kejadian baik secara positif maupun

negatif. Sikap dapat menuntun seseorang untuk berperilaku secara relatif konsisten

terhadap objek yang sama, karena dalam sikap terkandung unsur kepercayan dan

unsur pengetahuan seseorang tentang objek yang sama, yang disertai reaksi

emosional terhadap objek yang dihadapi. Brecker dkk (dalam Azwar, 2000:4)

mendefenisikan sikap sebagai afek atau penilaian positif atau negatif terhadap suatu

objek. Sikap seseorang terhadap suatu objek selalu berperan sebagai perantara

antara responnya dan objek yang bersangkutan.

Menurut Allport (dalam Sarwono, 2009:81), sikap merupakan kesiapan

mental yaitu suatu proses yang berlangsung dalam diri seseorang bersama dengan

pengalaman individual masing-masing, kemudian mengarahkan dan menentukan

respons terhadap berbagai objek dan situasi. Menurut Sarwono (2009: 201) sikap

(attitude) adalah istilah yang mencerminkan rasa senang, tidak senang, atau

perasaan biasa-biasa saja (netral) dari seseorang terhadap sesuatu. Sedangkan

menurut Eagly dan Chaiken masih dalam buku Sarwono, menyatakan bahwa sikap

merupakan sebuah tendensi psikologis yang diekspresikan dengan mengevaluasi

entitas tertentu dengan beberapa derajat kesukaan atau ketidaksukaan.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

16

Dari pendapat berbagai ahli maka dapat disimpulkan bahwa sikap

merupakan suatu proses penilaian positif maupun negatif, suka atau tidak suka

terhadap suatu objek.

2.1.2 Struktur Sikap

Ada 3 komponen struktur sikap (Sarwono, 2009:154) yaitu:

1. Komponen Kognitif

Yaitu komponen yang berkaitan dengan pemikiran dan ide-ide yang

berkenaan dengan objek sikap. Isi pemikiran seseorang tersebut dapat meliputi hal-

hal yang diketahuinya sekitar objek sikap dapat berupa pengetahuan, pandangan,

keyakinan, yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap

objek sikap tadi.

2. Komponen Afektif

Yaitu komponen yang berhubungan dengan perasaan atau emosi seseorang

terhadap objek sikap. Adanya komponen afeksi dari sikap dapat diketahui melalui

rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal

yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Isi perasaan

atau emosi pada penilaian seseorang terhadap objek sikap inilah yang mewarnai

sikap menjadi suatu dorongan atau kekuatan.

3. Komponen Perilaku

Yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak

terhadap objek sikap. Komponen ini dapat dapat diketahui melalui respons subjek

yang berkenaan dengan objek sikap. Respons yang dimaksud dapat berupa sebuah

tindakan atau perbuatan yang dapat diamati dan dapat berupa intensi atau niat untuk

Page 35: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

17

melakukan perbuatan tertentu sehubungan dengan objek sikap. Intensi merupakan

predisposisi atau kesiapan untuk bertindak terhadap objek sikap. Jika orang

mengenali dan memiliki pengetahuan yang luas tentang objek sikap yang disertai

dnegan perasaan positif mengenai kognisinya, maka ia akan cenderung mendekati

objek sikap tersebut. Sebaliknya bila orang memiliki anggapan, pengetahuan dan

keyakinan negatif yang disertai dengan perasaan tidak senang terhadap objek sikap,

maka ia cenderung menjauhinya.

2.1.3. Pembentukan Sikap

Menurut Azwar (2013:17) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap, yaitu:

1. Pengalaman Pribadi

Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi dalam

situasi yang melibatkan emosi, penghayatan terhadap pengalaman akan lebih

mendalam dan lebih lama berbekas. Namun suatu pengalaman tunggal jarang sekali

dapat menjadi dasar suatu pembentukan sikap, karena biasanya individu tidak

melepaskan pengalaman yang sedang dialaminya dari pengalaman-pengalaman

lain yang terdahulu, yang relevan.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis

atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini

antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk

menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

18

3. Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita

terhadap berbagai masalah. Sebuah kebudayaan telah mewarnai sikap anggota

masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-

individu masyarakat asuhannya.

4. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Pesan-pesan

sugestif yang dibawa oleh media massa, apabila cukup kuat akan memberi dasar

afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

sangat menentukan sistem kepercayaan, maka dari itu tidaklah mengherankan jika

pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

6. Pengaruh Faktor emosional

Tidak semua sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman

pribadi. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan

bentuk mekanisme pertahanan ego.

2.1.4 Fungsi Sikap

Sikap sangat diperlukan dan mempunyai fungsi dalam kehidupan setiap

individu. Menurut Baron (dalam Sarwono dan Meinarno, 2012:86) menyatakan

terdapat lima fungsi sikap, sebagai berikut :

Page 37: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

19

1. Fungsi Pengetahuan

Sikap dapat membantu kita untuk menginterpretasikan stimulus baru dan

menampilkan respons yang sesuai. Contohnya, para suporter sepakbola diajarkan

untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap perilaku agresi yang terjadi

dilapangan sehingga nantinya apabila hal tersebut benar-benar terjadi ia mampu

untuk mengambil sikap yang sesuai.

2. Fungsi Identitas

Sikap berfungsi segabai ciri khas yang membedakan kita dengan yang

lainnya. Seperti Panser Biru yang menggunakan kaos serta atribut lainnya berwarna

biru sebagai ciri khas warna dari PSIS Semarang.

3. Fungsi Harga Diri

Sikap yang kita miliki mampu menjaga atau meningkatkan harga diri.

Seperti sikap suporter yang patuh terhadap aturan-aturan saat pertandingan

berlangsung maupun ketika diluar lapangan bertujuan agar tidak berperilaku

menyimpang untuk menjaga harga diri para suporter di depan publik.

4. Fungsi Pertahanan Diri (Ego Defensif)

Sikap berfungsi untuk melindungi diri dari penilaian negatif tentang diri

kita. Menghindarkan diri serta melindungi dari hal-hal yang mengancam egonya

atau apabila ia mengetahui fakta yang tidak mengenakkan, maka sikap dapat

berfungsi sebagai makanisme pertahanan ego yang akan melindunginya dari

kepahitan kenyataan tersebut. Seperti apabila terjadi kerusuhan disaat menyaksikan

pertandingan sepakbola, sikap dapat membantu kita sebagai mekanisme untuk

mempertahankan diri.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

20

5. Fungsi Memotivasi Kesan (Impression Motivation)

Sikap berfungsi untuk mengarahkan orang lain untuk memberikan penilaian

atau kesan yang positif tentang diri kita. Misalnya Panser Biru berkendara dengan

tertib saat akan menyaksikan pertandingan PSIS di luar kota.

2.1.5 Pengertian Perilaku Agresif

Orpinas dan Frankowski (2001:53), menyatakan perilaku agresi yang paling

umum dilakukan adalah agresi verbal (menggoda, menyebut nama panggilan,

mendorong untuk melawan, mengancam untuk menyakiti) dan agresi fisik

(mendorong, menampar, menendang, memukul), serta marah. Maguire dan Pastore,

1998 (dalam Orpinas dan Frankowski, 2001:50), kekerasan adalah salah satu

perilaku yang paling umum remaja hadapi, karena mereka berada pada resiko

tertentu, baik menjadi korban atau pelaku tindakan kekerasan. Berkowitz, 1993,

2001 (dalam Sarwono (2012:148)), menyatakan bahwa agresi merupakan tindakan

melukai yang disengaja oleh seseorang atau institusi terhadap orang atau institusi

lain yang sejatinya disengaja. Dayakisni dan Hudaniah (2012:171), menyatakan

bahwa agresi dapat artikan sebagai suatu serangan yang dilakukan oleh organisme

terhadap organisme lain, objek lain bahkan dirinya sendiri.

Sarwono (2012:148-151), menyatakan ada beberapa perspektif dalam

menjelaskan agresi, yaitu biologi, psikoanalisis dan behavioristik. (1) Perspektif

biologis menekankan pada tingkah laku hewan sebagai rujukan tingkah laku

manusia karena agresivitas manusia sama halnya dengan agresivitas hewan dan

fungsi-fungsi alami organ tubuh. (2) Perspektif psikodinamika melihat agresi

merupakan bagian dari insting dasar, yaitu insting hidup (eros) dan insting mati

Page 39: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

21

(thanatos/death instinct). Insting mati ini yang membawa manusia pada dorongan

agresif. (3) Perspektif behavioristik melihat bahwa tingkah laku agresi adalah salah

satu bentuk tingkah laku yang rumit. Oleh karena itu dibutuhkan pembelajaran yang

artinya bahwa agresivitas tidaklah alami.

Berdasarkan pengertian perilaku agresif yang telah diungkapkan oleh

beberapa ahli di atas, maka disimpulkan bahwa perilaku agresif adalah perilaku

yang dilakukan oleh seseorang secara fisik maupun verbal untuk melukai diri

sendiri, orang lain atau benda baik disengaja maupun tidak yang dapat

menimbulkan kekerasan.

2.1.6 Jenis-Jenis Perilaku Agresif

Menurut Deaux (dalam Putri, 2013), ada dua macam agresi, yaitu : (1) agresi

fisik adalah agresi yang dilakukan untuk melukai orang lain, secara fisik, meliputi

memukul teman, menarik baju teman dengan kasar, meninju teman, menyikut

teman, melempar teman dengan benda, berkelahi, merusak barang milik teman,

menganggu teman, mengancam teman dengan mengacungkan tinju, membuang

barang milik teman, mencakar teman, memaksa teman memenuhi keinginannya,

dan melukai diri sendiri, (2) agresi verbal adalah agresi yang dilakukan untuk

melukai orang lain secara verbal, meliputi mengejek teman, menghina teman,

mengeluarkan kata-kata kotor, bertengkar mulut, menakut-nakuti teman, memangil

teman nada kasar, mengancam dengan kata-kata mengkritik, menyalahkan, dan

menertawakan.

Buss, 1987 (dalam Dayakisni & Hudaniah, (2012:188-189)) membagi

agresi menjadi delapan jenis, sebagai berikut :

Page 40: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

22

1. Agresi fisik, aktif, langsung

Agresi fisik, aktif, langsung adalah tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh

individu dengan cara berhadapan langsung dan melakukan kontak fisik terhadap

target, seperti: memukul, mendorong, dan melempar batu.

2. Agresi fisik, pasif, langsung

Agresi fisik, pasif, langsung adalah tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh

individu dengan berhadapan dengan target agresi. Namun, tidak terjadi kontak

fisik secara langsung, misalnya: demonstrasi, aksi mogok, dan aksi diam.

3. Agresi fisik, aktif, tidak langsung

Agresi fisik, aktif, tidak langsung adalah tindakan agresi fisik yang dilakukan

oleh individu dengan tidak melakukan kontak fisik secara langsung, melainkan

merusak harta benda korban, membakar, atau menyewa tukang pukul, dan

sebagainya.

4. Agresi fisik, pasif, tidak langsung

Agresi fisik, pasif, tidak langsung adalah tindakan agresi fisik yang dilakukan

oleh individu dengan tidak berhadapan langsung dan tidak terjadi kontak fisik

dengan target agresi, misalnya: bersikap tidak peduli, apatis, dan masa bodoh.

5. Agresi verbal, aktif, langsung

Agresi verbal, aktif, langsung adalah tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh

individu dengan berhadapan langsung pada target agresi dan melakukan kontak

verbal secara langsung, misalnya: menghina, memaki, mengejek, dan marah.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

23

6. Agresi verbal, pasif, langsung

Agresi verbal, pasif, langsung adalah tindakan agresi yang dilakukan oleh

individu dengan berhadapan langsung kepada target agresi. Namun, tidak terjadi

kontak verbal secara langsung, misalnya: menolak untuk berbicara dengan target

agresi.

7. Agresi verbal, aktif, tidak langsung

Agresi verbal, aktif, tidak langsung adalah tindakan agresi yang dilakukan oleh

individu dengan tidak berhadapan langsung dengan target agresi, misalnya:

menyebar fitnah dan mengadu domba.

8. Agresi verbal, pasif, tidak langsung

Agresi verbal, pasif, tidak langsung adalah tindakan agresi yang dilakukan oleh

individu dengan cara tidak berhadapan langsung dan tidak terjadi kontak verbal

langsung kepada target agresi, misalnya: tidak memberi dukungan suara dan

tidak menggunakan hak suara.

Menurut Buss, 1961 (dalam Baron dan Richardson (1977:10))

mengkategorikan agresi menjadi delapan kelompok yaitu:

a. Fisik-aktif-langsung, contohnya: menusuk, meninju atau menembak orang lain.

b. Fisik-aktif-tidak langsung, contohnya: menaruh ranjau untuk orang lain,

menyewa seorang pembunuh untuk membunuh musuh.

c. Fisik-pasif-langsung, contohnya: secara fisik mencegah orang lain untuk

mendapat tujuan yang diinginkn atau melakukan tindakan yang diinginkan

(seperti demonstrasi).

Page 42: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

24

d. Fisik-pasif-tidak langsung, contohnya: menolak untuk melakukan sesuatu

(seperti menolak melakukan sesuatu selama kegiatan).

e. Verbal-aktif- langsung, contohnya: menghina atau mengejek orang lain.

f. Verbal-aktif-tidak langsung, contohnya: menyebarkan rumor buruk atau gosip

mengenai individu lain.

g. Verbal-pasif-langsung, contohnya: menolak berbicara dengan orang lain untuk

menjawab pertanyaan.

h. Verbal-pasif-tidak langsung, contohnya: membuat komentar tertentu (seperti

tidak mau dikritik orang lain).

Moyer, 1971 (dalam Koeswara, (1988:6)) membagi tipe-tipe agresi menjadi

tujuh tipe sebagai berikut:

a. Agresi predatori, yaitu agresi yang dibangkitkan oleh kehadiran objek alamiah

(mangsa).

b. Agresi antarjantan, yaitu agresi yang secara tipikal dibangkitkan oleh kehadiran

sesama jantan pada suatu species.

c. Agresi ketakutan, yaitu agresi yang dibangkitkan oleh tertutupnya kesempatan

untuk menghindar dari ancaman.

d. Agresi tersinggung, yaitu agresi yang dibangkitkan oleh perasaan tersinggung

atau kemarahan.

e. Agresi pertahanan, yaitu agresi yang dilakukan oleh organisme dalam rangka

mempertahankan daerah kekuasaan dari ancamab atau gangguan anggota

species-nya sedndiri.

Page 43: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

25

f. Agresi maternal, yaitu agresi yang spesifik pada species atau organisme betina

(induk) yang dilakukan dalam upaya melindungi anak-anaknya dari berbagai

ancaman.

g. Agresi instrumental, yaitu agresi yang dipelajari, diperkuat dan dilakukan untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu.

2.1.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif

Koeswara (1988:83-113), mengatakan ada beberapa faktor pengaruh agresi

manusia yaitu:

1. Frustasi

Frustasi adalah situasi di mana individu terhambat atau gagal dalam usaha

mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya atau mengalami hambatan untuk

bebas bertindak dalam rangka mencapai tujuan. Berkowitz, frustasi hanyalah salah

satu prasyarat bagi kemunculan agresi, yang tidak atau belum tentu menghasilkan

tingkah laku agresif aktual apabila tidak terdapat prasyarat lain yang bertindak

sebagai pemicu. Berkowitz (1969), frustasi bisa mengarahkan individu kepada

bertindak agresif karena frustasi bagi individu merupakan situasi yang tidak

menyenangkan dan ingin mengatasii atau menghindari dengan berbagai cara,

termasuk cara agresif. Individu akan memilih tidakan agresif sebagai reaksi atau

cara untuk mengatasi frustasi apabila terdapat stimulus yang menunjang ke arah

tindakan agresif.

2. Stres

Para peneliti bidang fisiologi mendefinisikan stres sebagai reaksi, respon

atau adaptasi fisiologis terhadap stimulus eksternal atau perubahan lingkungan

Page 44: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

26

(Selye, 1946, Mason, 1971). Sedangkan para ahli psikologi, psikiatri dan sosialogi

mengatakan stres bukan sebagai respon melainkan sebagai stimulus. Engle (1953)

mendefinisikan stres menunjukkan segenap proses, baik yang bersumber pada

kondisi-kondisi internal maupun lingkungan eksternal yang menuntut penyesuaian

atas organisme. Adapun stres bisa muncul berupa stimulus eksternal (sosiologi atau

situasinal) dan stimulus internal (intrapsikis).

3. Deindividuasi

Lorenz menekankan bahwa deindividuasi bisa mengarahkan individu

kepada keleluasaan dalam melakukan agresi sehingga agresi akan lebih menjadi

intens. Zimbardo, Haney dan Banks (1976) dari hasil penelitiannya menyimpulkan

bahwa deindividuasi memiliki efek behavioral yang kuat terhadap individu-

individu, yakni efek-efek agresi, kecemasan dan depresi. Dunn dan Rogers (1979),

Diener (1980), Mann, Newton dan Innes (1982), deindividuasi memperbesar

keleluasaan melakukan agresi atau memperbesar kemungkinan terjadinya agresi,

karena deindividuasi menyingkirkan atau mengurangi peran beberapa aspek yang

terdapat pada individu yakni identitas diri atau personalitas individu pelaku maupun

identitas diri korban agresi dan keterlibatan emosional individu pelaku agresi

terhadap korban.

4. Kekuasaan dan kepatuhan

Lord Acton, kekuasan cenderung disalahgunakan, penyalahgunaan

kekuasaan yang mengubah kekuasaan menjadi kekuatan yang memaksa, mimiliki

efek langsung maupun tidak langsung terhadap kemunculan agresi. Tadeschi, Smith

dan Brown (1974), mencatat agresi manusia adalah suatu cara dari manusia untuk

Page 45: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

27

mencoba memperoleh apa-apa yang diinginkannya jika cara-cara lain tidak

mendatangkan hasil. Peranan kekuasaan sebagai pengaruh kemunculan agresi tidak

dapat dipisahkan dari salah satu aspek penunjang yakni pengabdian atau kepatuhan

(compliance).

5. Efek senjata

Berkowitz dan LePage menyimpulkan dari penelitiannya bahwa kehadiran

senjata api memiliki efek meningkatkan kecenderungan dan intensitas agresi.

Berkowitz, mengnyatakan bahwa efek senjata terhadap kecenderungan agresi

individu ditentukan oleh perpepsiindividu tersebut terhadap sejata apa itu.

6. Provokasi

Moyer (1971), provokasi bisa memcetuskan agresi karena provokasi dilihat

sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan respons agresi untuk meniadakan

bahaya yang diisyaratkan oleh ancaraman tersebut. Dalam mengahadapi provokasi

yang mengancam, para pelaku agresi agaknya cenderung berpegang pada prinsip

bahwa daripada diseranf lebih baik mendahului menyerang atau daripada dibunuh

lebih baik membunuh.

7. Alkohol dan obat-obatan

Alkohol berpengaruh mengarahkan individu kepada agresi dan tingkah laku

antisosial lainnya, karena alkohol dalam takaran tinggi melemahkan kendali dari

preminumnya. Sedangkan dalam takaran rendah, alkohol diketahui melemahakan

aktivitas sistem saraf pusat dan menghasilkan efek sedatif. Judith dan David Brook,

pengaruh obat-obatan terhadap agresivitas itu boleh jadi dan memang sering

bersifat tidak langsung. Artinya, para pemakai obat-obatan psikoaktif yang telah

Page 46: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

28

mencapai taraf ketergantungan, sering terlibat tindak-tindak kriminal yang disertai

kekerasan dalam upaya memperoleh dana bagi pemenuhan mereka akan obat-

obatan tersebut.

8. Suhu udara

Carlsmith dan Anderson (1979), menyimpulkan bahwa pada musim panas

terjadi lebih banyak tingkah laku agresif karena pada musim panas hari-hari lebih

panjang serta individu0individu memiliki keleluasaan bertindak yang lebih besar

daripada musim-musim yang lain.

Sarwono (2012: 152-157), mengatakan ada beberapa faktor penyebab agresi

pada manusia, yaitu:

1. Sosial

Di dalam faktor sosial terdapat frustrasi yang dapat menjadi penyebab

agresi. Tidak tercapainya keinginan menimbulkan perasaan tidak nyaman yang

kemudian terwujud menjadi frustrasi. Kemudian kondisi frustasi akan

menimbulkan kemarahan yang mengakibatkan menjadi tingkah laku agresif.

Provokasi verbal atau fisik adalah salah satu penyebab agresi. Manusia cenderung

untuk membalas dengan derajad agresi yang sama atau sedikit lebih tinggi daripada

yang diterimanya. Faktor lainnya adalah alkohol dapat menaikkan agresivitas.

Minum alkohol ini dilakukan secara bersama-sama, tidak sendirian.

2. Personal

Pola tingkah laku berdasar kepribadian. Orang dengan pola tingkah laku tipe

A cenderung lebih agresif daripada orang dengan tipe B. Tipe A identik dengan

karakteristik terburu-buru dan kompetitif. Tingkah laku yang ditunjukkan orang

Page 47: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

29

bertipe B adalah bersikap sabar, kooperatif, non kompetisi, non agresif. Orang

bertipe A cenderung lebih melakukan hostile aggression merupakan agresi yang

bertujuan untuk melukai atau menyakiti korban. Sedangkan orang bertipe B

cenderung lebih melakukan instrumental aggression adalah tingkah laku agresif

yang dilakukan dengan tujuan tidak untuk melukai atau menyakiti korban. Adanya

perbedaan pada jenis kelamin, laki-laki lebih agresif daripada perempuan. Bahwa

anak laki-laki menunjukan ekspresi dominan, merespon menampilkan hingga

memulai tingkah laku agresif, anak laki-laki lebih menampikan agresi dalam bentuk

fisik dan verbal. Sedangkan pada anak perempuan agresivitas diwujudkan secara

tidak langsung, dengan bentuk menyebarkan gosip atau kabar buruk, atau dengan

menolak atau menjahui seseorang sebagian dari lingkungan pertemanan.

3. Kebudayaan

Lingkungan berperan terhadap tingkah laku, maka muncul penyebab agresi

adalah faktor kebudayaan. Lingkungan geografis, seperti daerah pesisir atau pantai

menunjukkan karakter lebih keras daripada masyarakat yang hidup dipedalaman.

Nilai dan norma yang mendasari sikap dan tingkah laku masyarakat juga berperan

terhadap agresivitas satu kelompok.

4. Situasional

Dalam sebuah penelitian kondisi cuaca yang panas lebih sering

memunculkan aksi agresi. Hal ini muncul ketika udara panas menimbulkan rasa

tidak nyaman yang berujung meningkatkan agresi sosial.

5. Sumber daya

Page 48: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

30

Sumber daya yang mendukung mampu untuk menumbuhkan perdagangan,

sehingga sering memunculkan perselesihan hingga peperangan.

6. Media masa

Media masa televisi yang merupakan media tontonan dan secara alami

mempunyai kesempatan lebih bagi untuk mengamati apa yang disampaikan secara

jelas. Tayangan-tayangan yang penuh kekerasan tampaknya menjadi salah satu hal

yang memicu agresivitas.

2.1.8 Sikap Terhadap Perilaku Agresi

Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku yang berada di dalam batas

kewajaran dan kenormalan yang merupakan respon atau reaksi terhadap suatu

stimulus. Sikap pada hakikatnya hanyalah merupakan predisposisi atau tendensi

untuk bertingkah laku, sehingga belum dapat dikatakan sebuah tindakan atau

aktivitas. Sikap merupakan suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul

apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi

individual. Respon evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai

sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi

kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif,

menyenangkan tidak menyenangkan, yang kemudian mengkerucut sebagai potensi

reaksi terhadap objek sikap tersebut.

Objek sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku agresi.

Perilaku agresi dapat diketahui dengan melihat sikap seseorang terhadap indikator

perilaku agresi. Menurut Delut (dalam Dayakisni dan Hudaniyah, 2006:188) salah

satu indikator perilaku agresi adalah menyerang orang lain. Apabila ingin

Page 49: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

31

mengetahui sikap individu terhadap perilaku agresi maka dapat diketahui ketika

individu merespon indikator perilaku agresi dengan norma subjektif yang dimiliki,

sikap terhadap perilaku dan kontrol terhadap perilaku. Respon individu terhadap

perilaku agresi melalui suatu proses evaluasi yang rumit, yang pada akhirnya

individu menentukan apakah mendukung atau tidak mendukung.

Sikap terhadap perilaku agresi merupakan kecenderungan suporter untuk

bereaksi dengan cara yang baik atau buruk terhadap perilaku agresi. Sikap suporter

yang positif terhadap perilaku agresi bisa dikarenakan pengaruh dari lingkungan

sekitar dan kurang pahammnya mengenai dampak buruk yang muncul akibat

perilaku agresi. Sedangkan suporter yang bersikap negatif terhadap perilaku agresi

dikarenakan sudah paham akan kerugian-kerugian yang muncul akibat dari perilaku

agresi itu sendiri

Jadi sikap terhadap perilaku agresi (dalam Lutfi, 2007) adalah keputusan

individu bahwa melakukan perilaku agresi itu baik atau buruk, dan apakah individu

mendukung atau menolak melakukan perilaku agresi. Semakin tinggi individu

memiliki sikap terhadap perilaku agresi maka akan semakin tinggi individu akan

melakukan perilaku agresi. Kemudian sebaliknya apabila sikap individu terhadap

perilaku agresi rendah maka semakin rendah pula individu dalam melakukan

perilaku agresi.

2.2 Loyalitas Suporter

2.2.1 Pengertian Loyalitas Suporter

Wicaksono (dalam Heryati, 2016) menyatakan loyalitas adalah setia pada

sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang

Page 50: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

32

merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk

orang lain atau organisasi tempat dia meletakan loyalitasnya. Robin dan Coulter

(dalam Nandania, 2013) berpendapat bahwa loyalitas adalah kesediaan untuk

melindungi dan menyelamatkan fisik dan perasaan seseorang. Hal ini sejalan

dengan definisi loyalitas yang diberikan oleh Siswanto, loyalitas adalah tekad dan

kesanggupan menaati, melaksanakan serta mengamalkan sesuatu yang ditaati

dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Kemudian menurut Jusuf (dalam Nandania, 2013) juga berpendapat bahwa

loyalitas merupakan sebuah sikap yang timbul akibat keinginan untuk setia dan

berbakti pada kelompoknya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa loyalitas suporter

merupakan sebuah kesetiaan, kecintaan, ketaatan yang dimiliki oleh seorang

suporter di dalam menjaga, mendukung dan membela klub sepakbola yang mereka

banggakan.

2.2.2 Aspek Loyalitas

Aspek-aspek loyalitas dikemukakan oleh Siswanto (dalam Soegandhi, 2013),

antara lain yaitu:

1. Taat pada peraturan.

Seorang yang loyal akan selalu taat pada sebuah peraturan. Sesuai dengan

pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan yang

dibuat semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan organisasi.

Kesadaran ini membuat anggota akan bersikap taat tanpa merasa terpaksa atau takut

terhadap sanksi yang akan diterimanya apabila melanggar peraturan tersebut.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

33

Dalam organisasi suporter sepakbola Panser Biru juga tentunya terdapat peraturan-

peraturan yang harus ditaati oleh seluruh anggotanya. Adanya peraturan tersebut

memiliki tujuan untuk meningkatkan rasa solidaritas antar anggota Panser Biru

dalam mendukung PSIS Semarang.

2. Tanggung jawab pada organisasi.

Ketika seorang anggota memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas,

maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap

organisasinya. Anggota akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya,

namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan

Organisasi. Setiap anggota Panser Biru diharapkan memiliki inovasi dan kontribusi

untuk organisasi suporter sepakbola tersebut untuk kemajuan bersama.

3. Kemauan untuk bekerja sama.

Anggota yang memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, tidak

segan untuk bekerja sama dengan anggota lain. Bekerja sama dengan anggota yang

lainnya dalam satu organisasi suporter memungkinkan seorang anggota mampu

mewujudkan impian organisasi untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin

bisa dicapai oleh seorang anggota secara invidual.

4. Rasa memiliki

Adanya rasa ikut memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat

anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap

organisasi suporter Panser Biru sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap

sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.

5. Hubungan antar pribadi

Page 52: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

34

Anggota yang memiliki loyalitas tinggi akan mempunyai hubungan antar

pribadi yang baik terhadap anggota lainnya. Sesuai dengan pengertian loyalitas,

hubungan antar pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari

suporter selama berinteraksi.

6. Kesukaan terhadap tugas organisasi

Sebagai manusia, anggota pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap

tugas organisasi yang dilakukannya. Seorang anggota yang memiliki sikap sesuai

dengan pengertian loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan

bijaksana. Hal ini hanya dapat dilakukan oleh suporter apabila ia benar-benar

mencintai tugas dan keberadaannya dalam organisasi suporter tersebut.

2.2.3 Dimensi Loyalitas

Menurut Mehta et al (dalam Heryati, 2016), Loyalitas pada dasarnya adalah

keterikatan emosional. Loyalitas memiliki dua dimensi diantaranya adalah dimensi

internal dan eksternal.

1. Dimensi internal

Dimensi internal merupakan komponen emosional yang meliputi

a. Rasa peduli (feeling of caring), rasa peduli merupakan sebuah keberpihakan kita

untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi di

sekitar kita. Termasuk peduli kepada para pemain PSIS Semarang apabila

memang pada kenyataannya para pemain belum bisa memenangkan

pertandingan. Perduli untuk mengetahui sebenernya apa yang menyebabkan

kekalahan tersebut apakah pemain banyak yang mengalami cidera atau para

pemain merasa kurang termotivasi atau sebagainya.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

35

b. Rasa kedekatan (feeling of affiliation), rasa kedekatan antar suporter sangat

mempengaruhi suasana yang muncul di dalam mendukung klub kesayangan

mereka. Semakin erat kedekatan yang mereka ciptakan untuk bersama-sama

mendukung PSIS Semarang maka akan semakin kompak.

c. Rasa akan tanggung jawab (feeling of commitment), rasa akan tanggung jawab

merupakan sebuah rasa memiliki dengan sepenuh hati bahwa ia adalah anggota

dari sebuah organisasi suporter sepakbola Panser Biru maka sudah seharusnya

ia berusaha untuk melakukan tugas-tugasnya dengan tanggung jawab serta

menjaga nama baik organisasi tersebut.

2. Dimensi eksternal

Dimensi eksternal terdiri dari perilaku yang menampilkan komponen

emosional dan merupakan bagian dari loyalitas yang paling banyak berubah.

2.3 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis tentunya membutuhkan

penelitian-penelitian terdahulu yang dapat digunakan sebagai acuan untuk

memperkaya teori dan memastikan bahwa penelitian yang dilakukan oleh penulis

berbeda dengan penelitian-penelitian yang sudah ada. Berikut ini adalah penelitian

terdahulu yang terkait dengan penelitian kali ini diantaranya adalah penelitian yang

dlakukan oleh Hutama (2015) dengan judul Hubungan Antara Kohesivitas

Kelompok dengan Perilaku Agresi Pada Kelompok Suporter Panser Biru

Semarang. Penelitian tersebut dilakukan kepada 50 orang suporter dengan cara

membagikan 2 kuesioner yaitu kuesioner kohesivitas kelompok dan kuesioner

perilaku agresi. Dan hasil dari analisa data penelitian tersebut diperoleh hubungan

Page 54: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

36

(r) sebesar 0,304 dengan sig = (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan positif

signifikan antara kohesivitas kelompok dengan perilaku agresi suporter Panser Biru

Semarang.

Kemudian ada penelitian dari Agriawan (2016) dengan judul Hubungan

Fanatisme dengan Perilaku Agresi Suporter Sepak Bola. Jumlah subjek yang

digunakan sebanyak 120 orang dengan status sebagai suporter Aremania, Bonek

Mania, serta Ultras. Dengan menggunakan skala agresivitas dan juga skala

fanatisme. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang terjadi

antara fanatisme dengan perilaku agresi pada kelompok suporter sepakbola (r=

0,315 dan p= 0,000) dengan sumbangsih efektif sebesar 9,9%. Hal ini memiki arti

bahwa semakin fanatik suporter sepakbola tersebut maka semakin tinggi tingkat

agresivitanya.

Selanjutnya ada penelitian dari Putri (2013) dengan judul Hubungan antara

Identitas Sosial dan Konformitas dengan Perilaku Agresi Pada Suporter Sepakbola

Persisam Putra Samarinda. Dalam penelitiannya, menggunakan 75 subjek yang

seluruhnya adalah suporter Persisam Putra Samarinda. Hampir sama dengan

penelitian yang lainnya, pengumpulan data menggunakan skala identitas sosial,

skala konformitas dan juga skala agresi. Berdasarkan hasil uji analisis regresi mode

penuh menunjukkan hubungan yang sangat signifikan antara identitas sosial dan

konformitas dengan perilaku agresi pada suporter sepakbola Persisam Putra

Samarinda dengan F = 6.367, R2 = 0.150, dan p = 0.003. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara identitas sosial dan

Page 55: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

37

konformitas dengan perilaku agresi pada suporter sepakbola Persisam Putra

Samarinda.

Hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri, Utomo (2012)

meneliti mengenai konformitas dan perilaku agresi ditambah dengan frustasi.

Sehingga judul dari penelitian Utomo adalah Hubungan antara Frustasi dan

Konformitas dengan Perilaku Agresi pada Suporter Bonek Persebaya. Subjek yang

digunakan dalam penelitian tersebut adalah 60 Bonek yang berjenis kelamin laki-

laki dan berusia remaja yang tegabung dalam anggota YSS (Yayasan Suporter

Surabaya) di Lidah Wetan, Surabaya. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

adanya hubungan yang signifikan dan positif antara Frustasi dan Konformitas

dengan Perilaku Agresi.

Untuk variabel loyalitas, peneliti menggunakan penelitian dari Muhammad

dan Luika sebagai acuan. Penelitian Muhammad (2018) berjudul Dampak Insiden

Kematian Choirul Huda Terhadap Peningkatan Loyalitas Suporter Pada Pembelian

Jersey Kiper Persela. Subjek dalam penelitian tersebut adalah suporter Persela atau

disebut LA mania yang memiliki jersey kiper. Penelitian tersebut menggunakan

pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi awal, studi lapangan dan

penggalian data serta pengolahan analisis data. Hasil yang didapatkan menyatakan

bahwa figur Choirul Huda ini memiliki pengaruh positif dalam peningkatan jumlah

pembelian jersey kiper persela dan mampu untuk mmpengaruhi suporter LA mania

dalam membeli jersey tersebut.

Kemudian judul dari penelitian Luika (2017) adalah Analisis Faktor

Loyalitas Suporter Arema. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada

Page 56: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

38

200 responden suporter Arema atau disebut aremania menggunakan pendekatan

kuantitaif deskriptif dengan Principal Component Analysis (PCA), teknik analisis

data dari PCA menghasilkan pemuatan faktor dan pengelompokan beberapa

variabel yang didukung oleh uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda

yang hasilnya paling berpengaruh baik partial maupun simultan. Dan hasil dalam

penelitian tersebut menunjukkan bahwa komponen yang secara simultan

mempengaruhi loyalitas Aremania yang pertama adalah komponen internal, kedua

komponen hiburan, tiga komponen kepercayaan, dan empat komponen eksternal.

Sedangkan komponen yang pertama yaitu komponen internal yang terdiri dari Fan

Bonding, Emotional Intelligence, Anticedent Kognitif, Centering, dan Playing

Factor adalah komponen yang paling mempengaruhi secara parsial atau yang

paling signifikan loyalitas Aremania.

2.4 Kerangka Berpikir

Suporter merupakan pemain kedua belas bagi klub yang didukung karena

mereka mampu untuk mendorong dan membangkitkan semangat dari para pemain

dari klub tersebut. Mereka yang tergabung di dalam sebuah komunitas suporter

sepakbola tentu memiliki tanggung jawab dan kemauan untuk mentaati peraturan

di dalam komunitas tersebut. Bagaimana hubungan antar pribadi yang dijalin antar

suporter serta seberapa besar rasa memiliki di dalam komunitas tersebut nantinya

akan mengarah pada loyalitas yang diberikan dalam komunitas tersebut untuk

mendukung klub kesayangan.

Loyalitas dapat dipengaruhi oleh keadaan internal maupun eksternal dari

seorang suporter. Keadaan internal berasal dari sikap perilaku dan tujuan yang

Page 57: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

39

dimiliki seorang suporter sedangkan keadaan eksternal berasal dari situasi

lingkungan sekitar. Tinggi rendahnya sebuah loyalitas dapat dilihat dari sikap

positif atau negatif terhadap perilaku agresi. Sikap terhadap perilaku agresi (dalam

Lutfi, 2007) adalah keputusan individu bahwa melakukan perilaku agresi itu baik

atau buruk, dan apakah individu mendukung atau menolak melakukan perilaku

agresi. Semakin tinggi individu memiliki sikap positif terhadap perilaku agresi

maka akan semakin tinggi individu akan melakukan perilaku agresi. Kemudian

sebaliknya apabila sikap individu terhadap perilaku agresi negatif maka semakin

rendah pula individu dalam melakukan perilaku agresi. Berdasarkan deskripsi di

atas, kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir

Pendukung PSIS Semarang

Aspek-Aspek Loyalitas :

1. Taat pada peraturan

2. Tanggung jawab pada organisasi

3. Kemauan untuk bekerjasama

4. Rasa memiliki

5. Hubungan antar pribadi

6. Kesukaan terhadap tugas organisasi

Loyalitas

Internal

eksternal

Tinggi Rendah

Sikap positif atau

negatif terhadap

perilaku agresi

Page 58: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

40

2.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan tentatif tentang hubungan antara satu atau

lebih variabel dengan variabel lain (Purwanto, 2016:77). Hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara loyalitas dan sikap terhadap

perilaku agresi pada suporter panser biru Semarang.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

93

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian yang ada, maka dapat diambil simpulan

sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel loyalitas dengan sikap

terhadap perilaku agresi. Kemudian diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.643

yang artinya variabel loyalitas dan sikap terhadap perilaku agresi memiliki

hubungan atau korelasi yang positif. Maka dapat disimpukan bahwa terdapat

hubungan positif yang signifikan antara loyalitas dan sikap terhadap perilaku

agresi. Sehingga hipotesis penelitian yang menyatakan ada hubungan antara

loyalitas dan sikap terhadap perilaku agresi suporter Panser Biru Semarang,

terbukti.

2. Sikap terhadap perilaku agresi supporter Panser Biru Semarang termasuk

dalam kategori tinggi dengan prosentase 95%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mereka memiliki sikap positif atau sikap mendukung adanya perilaku

agresi.

3. Loyalitas suporter Panser Biru Semarang juga termasuk dalam kategori tinggi

yaitu 93%. Hal tersebut menunjukkan bahwa mereka memiliki rasa kesetiaan

yang tinggi dalam mendukung PSIS.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

94

5.2 Saran

Berdasar pada penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi Subjek Penelitian (Suporter Panser Biru Semarang)

Subjek memiliki loyalitas yang tinggi terhadap tim kesayangan yang mereka

dukung yaitu PSIS. Hal tersebut sangat perlu untuk dipertahankan sehingga

bagaimanapun kondisi PSIS, sedang berada di klasemen atas maupun bawah,

sedang berjaya ataupun terpuruk, Panser Biru harus tetap memberikan

dukungan. Namun di sisi lain, sangat disarankan untuk sedikit demi sedikit

mengurangi adanya perilaku agresi untuk meminimalisir hal-hal yang tidak

diinginkan, serta kerugian yang akan dialami banyak pihak seperti masyarakat,

managemen atau tim PSIS yang bahkan bisa dikenakan sanksi. Sejatinya

sebagai seorang suporter yang profesional, tidak seharusnya individu

mendukung adanya tindak agresi seperti merusak fasilitas maupun ikut dalam

bentrokan antar suporter apabila tim kesayangannya mengalami kekalahan.

Perilaku yang ditunjukkan seharusnya perilaku mendukung yang positif.

Menjadi suporter yang dewasa salah satunya mendukung tim kesayangan

dengan penuh kecintaan terhadap tim dan tidak melakukan tindakan anarkis.

Individu boleh menyukai sesuatu yang diidolakannya tetapi tidak harus dengan

tindak agresi.

2. Bagi Organisasi Suporter

Bagi organisasi suporter lainnya yang memiliki kecintaan dan loyalitas

terhadap klub sepakbola yang didukung sebaiknya tidak mengarahkannya

Page 61: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

95

kepada perilaku agresi yang dapat merugikan banyak pihak. Banyak hal-hal

positif yang bisa dilakukan untuk sama-sama saling mendukung tanpa harus

melukai satu sama lain. Sudah saatnya untuk menciptakan situasi yang aman

dan kondusif bagi persepakbolaan Indonesia.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian mengenai dunia

sepakbola sebaiknya lebih bisa memperhatikan subjek yang akan diteliti.

Lakukan pendekatan supaya nantinya pernyataan yang mereka berikan dalam

mengisi skala bisa valid. Selain itu, pilihlah waktu yang tepat dalam

menyebarkan skala supaya subjek tidak tergesa-gesa dalam mengisi skala.

Proses penyebaran skala agar dapat diberikan kepada subjek secara bertahap,

sehingga didapatkan jawaban dengan kualitas yang lebih baik dan tidak

dipengaruhi oleh faktor kelelahan dalam menjawab aitem.

Page 62: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

96

DAFTAR PUSTAKA

Agriawan, D. (2016). Hubungan Fanatisme Dengan Perilaku Agresi Suporter

Sepak Bola. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Malang. Alghaffar, R. (2017). Perilaku Agresif Pada Suporter Sepakbola. Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta Psikologi.

Anam, H. (2018). Hubungan Fanatisme Dan Konformitas Terhadap Agresivitas

Verbal Anggota Komunitas Suporter Sepakbola Di Kota Denpasar.

Journal Psikologi, Vol 5, No 5, 132-144, ISSN: 2354-5607. Azwar, S. (2000). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

________ . (2001). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

________ . (2013). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya edisi ke 2.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2017). Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Baron. R., & Richardson, D. R. (1977). Human Aggression. Plenum: New York.

Retrieved from http://books.google.co.id

Besa, MR. (2016). Pengaruh Hooliganisme Terhadap Gaya Hidup Para Suporter

Sepakbola Indonesia. Skripsi. Universitas Pasundan

Chaplin, J. (2002). Kamus Lengkap Psikologi . Jakarta: PT. Raja Grafindo. Dayakisni & Hudaniyah. (2006). Psikologi Sosial. Malang: UMM Pres

___________________ . (2012). Psikolosi Sosial. Malang: UMM Press.

Dewi, I. (2008). Hubungan Sikap Terhadap Anak Autis Dengan Motivasi

Orangtua Untuk Menyembuhkan Anak Autis . Skripsi. Universitas Islam

Syarif Kasim , 31-36. Effendy, M. (2018). Hubungan Antara Empati Dengan Perilaku Agresif Pada

Suporter Sepakbola Panser Biru Banyumanik Semarang. Journal Empati,

Vol 7, No 3, 140-150

Hapsari, Indria. (2015). Fanatisme dan Agresifitas Suporter Klub Sepakbola.

Journal Psikologi, Vol 8, No 1

Page 63: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

97

Heryati, Agustina. (2016). Pengaruh Kompensasi Dan Beban Kerja Terhadap

Loyalitas Karyawan Di Departemen Operasi PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang. Journal , Vol 1, No 2, ISSN: 2540-816X.

Hutama, G. (2015). Hubungan Antara Kohesivitas Kelompok Dengan Perilaku

Agresi Kelompok Suporter Panser Biru Semarang. Skripsi. Universitas

Kristen Satya Wacana, 10-37.

Imaniar. (2017). Inilah nama-nama Suporter PSIS, Yang Menjadi Korban Bentrok

di Colomadu Karanganyar. Retrieved from https://jateng.tribunnews.com/ diunduh tanggal 24 Januari 2019.

Insetyonoto & Yudha, I. (2015). Kronologi Kerusuhan PSIS Semarang vs Persis

Solo. Retrieved from www.solopos.com diunduh pada tanggal 9 Maret 2019.

Junaedi, Fajar. (2014). Amuk Suporter PSIS Dalam Narasi Media. Journal Ilmu

Komunikasi, Vol 11, No 1, 1-10.

Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: PT. Eresco. Luika, Emmanuel. (2017). Analisis Faktor Loyalitas Suporter Arema. Journal

Akuntansi, Vol 3, No 3. Lutfi. (2007). Hubungan Kepribadian Otoriter dengan Sikap Terrhadap Perilaku

Agresi pada Suporter Persebaya. Skripsi. University of Surabaya

Mahony, D. F., Madrigal, R., & Howard, D. (2000). Using the psychological

commitment to team (PCT) scale to segment sports consumers based on

loyalty. Sport Marketing Quarterly, 15-25.

Muhammad, Fahmi. (2018). Dampak Insiden Kematian Choirul Huda Terhadap

Peningkatan Loyalitas Suporter Pada Pembelian Jersey Kiper Persela.

Skripsi. Universitas Pesantran Tinggi Darul Ulum.

Nandania. (2013). Peran Kepercayaan Organisasi dengan Loyalitas Karyawan di

BCA Malang Raya. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang.

Oktaviani, Eka Sari. (2017). Hubungan Sabar Dan Harga Diri Dengan Agresivitas

Suporter Bola. Journal Psikoislamedia , Vol 2, No 1, ISSN: 2548-4044.

Orpinas, P., & Frankowski, R. (2001). The Aggression Scale: A Self-Report

Meansure of Aggressive Behavior for Young Adolescents. Journal of

Early Adolescence, Vol 21, No. 1, 50-67.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

98

Paramitasari, R. (2012). Hubungan antara Kematangan Emosi dengan

Kecenderungan Memaafkan Pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi

Pendidikan Dan Perkembangan . Vol 1 , No. 2.

Prabowo, R. (2014). Bentrokan Suporter PSIS, Belasan Orang Terluka. Retrieved

from https://www.bola.com/ diunduh tanggal 24 Januari 2019.

Prakoso, B. (2013). Fanatisme Suporter Sepakbola Persija Jakarta. Skripsi.

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro, 1-10

Pramudika, V. (2016). Komunitas Suporter Panser Girl Kota Semarang Kajian

Identitas Dan Solidaritas. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Purwanto, E. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Putri, K. (2013). Hubungan Antara Identitas Sosial Dan Konformitas Dengan

Perilaku Agresi Pada Suporter Sepakbola Persisam Putra Samarinda. e-

Journal Psikologi, 241-253. ISSN: 0000-0000

Putri, Dhella. (2014). Hubungan Antara Fanatisme Terhadap Klub Dengan

Kecenderungan Perilaku Agresif Pada Suporter Klub Sepakbola Nonton

Bareng Di Yogyakarta. Skripsi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Putro, K. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.

Journal Aplikasi Ilmu Agama, Vol 17, No. 1, 25-32. ISSN: 1411-8777 Ramazanoglu. (2005). Aggressiveness Behaviours of Soccer Spectator and

Prevention of These Behaviours. Finat University Journal of So-cial

science. Cilt: 15, 279-287.

Rivaldho, A. A. (2015). Loyalitas Terhadap Tim Olahraga : Mengintegrasikan

Pendekatan Pemasaran Relasional Dan Hirarki Efek (Studi Pada Persib

dan Persija). Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia.

Safitri, D., & Andrianto, A. (2015). Hubungan antara kohesivitas dengan intensi

agresi pada suporter sepak bola. Jurnal psikologi Islami,2(1), 11-23. ISSN:

2502-728X

Santrock, John. (2012). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi

Ketigabelas Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Saputra, I. (2018). Kerusuhan di Mangkang, Suporter PERSIS Minta Maaf ke

Warga Semarang. Retrieved from https://www.solopos.com/ diunduh

tanggal 24 Januari 2019.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA LOYALITAS DAN SIKAP TERHADAP …lib.unnes.ac.id/35981/1/1511415022_Optimized.pdf4.2.1 Gambaran Loyalitas Berdasarkan Aspek Taat Pada Aturan..... 67 4.2.2 Gambaran Loyalitas

99

Sari, DK. (2016). Kesesakan dan Agresivitas Remaja Di Kawasan Tambak. Jurnal

Empati, Vol 5, No 1, 10-13

Sarwono, S., & Meinarno, E. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

_____________________. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.

Silwan, A. (2012). Aggressive Behaviour Pattern,Characteristicts And Fanaticism

Panser Biru Group PSIS Semarang. Journal of Physical Education And

Sport, 27-35.

Sinatrya, E., & Darminto, E. (2013). Agresifitas Suporter Sepak Bola Persebaya

pada saat Pertandingan Berlangsung. Jurnal Psikologi, Vol 1, No 2.

Sitepu, Y. S. (2011). Konstruksi Identitas Suporter Sepakbola Di Indonesia .

Jurnal Ilmu Sosial- Fakultas Isipol UMA, Vol 4, No 1, 1-19, ISSN:2085-

0328

Soegandhi, VM. (2013). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Loyalitas Kerja Terhadap

Organizational Citizenship Behavior Pada Karyawan PT. Surya Timur

Sakti Jatim. Universitas Kristen Petra, Vol 1, No 1

Slepicka, P. (2012). Psychosocial Aspects Of Agression In Sport. Czech

Kinanthropology, Vol 16, No 2. Suryabrata, S. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: C.V

Andi offset. Utomo & Waristo . H., (2012). Hubungan antara frustasi dan konformitas dengan

perilaku agresi pada suporter bonek persebaya. Jurnal Penelitian Psikologi

. Vol 1 , No. 2. Wibowo, Aris. (2018). Bentrok, Suporter PSIS dan Persija Saling Lempar.

Retrieved from http://www.rmoljateng.com/ diunduh tanggal 24 Januari

2019.

Zebua, S.P.I., Suprapto, M.H., & Elisabeth, M.P. (2014). Menelaah Fenomena

Suporter Persebaya : Hubungan Harga Diri dan Kolektivitas dengan

Tindakan Agresi. Jurnal Gema Aktualita, Vol 3, No 1.