longcase terbaru

25
LONG CASE OTITIS EKSTERNA DIFUSA Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan THT RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Pembimbing : dr. Asti Widuri, Sp. THT-KL, M. Kes Disusun oleh : Pagela Pascarella Renta 20100310166

Upload: pagela-pascarella-renta

Post on 02-Feb-2016

233 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tht

TRANSCRIPT

Page 1: longcase terbaru

LONG CASE

OTITIS EKSTERNA DIFUSA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti

Ujian Kepaniteraan Ilmu Kesehatan THT

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Pembimbing :

dr. Asti Widuri, Sp. THT-KL, M. Kes

Disusun oleh :

Pagela Pascarella Renta

20100310166

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 2: longcase terbaru

HALAMAN PENGESAHAN

OTITIS EKSTERNA DIFUSA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti

Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Telinga, Hidung dan Tenggorok

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

Pagela Pascarella Renta

20100310166

Telah disetujui dan dipresentasikan pada November 2015

Oleh :

Dokter Penguji

dr. Asti Widuri, Sp. THT-KL, M. Kes

Page 3: longcase terbaru

LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. “A”

Umur : 18 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Alamat : Wirobrajan, wb.2, no. 78, Yogyakarta

2. ANAMNESIS

Keluhan Utama: Perasaan penuh dan nyeri di telinga kiri.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke Poli THT RS PKU Muhammaiyah Yogyakarta dengan keluhan

nyeri pada telinga kiri. Keluhan ini dirasakan sejak 2 hari yang lalu sehabis berenang.

Pasien merupakan atlet renang. Nyeri memberat ketika membuka mulut atau mengunyah.

riwayat keluar cairan dari dalam telinga(+) berwarna kekuningan dan cair, pasien juga

mengeluhkan pendengaran pada telinga kanan sedikit terasa berkurang, liang telinga

kanan sedikit gatal dan terasa penuh. Selain itu, pasien mengaku kerap membersihkan

liang telinganya menggunakan cotton bud. Riwayat telinga berdengung (-) dan perasaan

berputar (-). Pasien tidak mengeluhkan demam. Riwayat batuk, pilek dan nyeri

tenggorokan juga disangkal oleh pasien. Riwayat pengobatan sebelumnya tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit berat, riwayat sinusitis (-), riwayat

rinitis (-), hipertensi (-), diabetes mellitus (-), asma (-), riwayat trauma pada telinga (-),

riwayat penyakit pada telinga sebelumnya (-).

Riwayat Penyakit Keluarga:

Tidak ada riwayat gejala penyakit telinga yang serupa pada anggota keluarga pasien.

Page 4: longcase terbaru

Riwayat Alergi:

riwayat penggunaan obat-obatan dan riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan (-).

Riwayat Pengobatan :

Pasien belum pernah mencoba mengobati keluhan yang dirasakannya.

Anamnesis Sistem:

A. Anamnesis Sistem

Sistem serebrospinal : demam (-), pusing (-), nyeri kepala (-)

Sistem respiratorius : snooring (-) batuk (-) pilek (-) hidung tersumbat (-)

Sistem Kardiovaskuler : berdebar-debar (-)

Sistem gastrointestinal : dysfagia (-)

Sistem urogenitalia : BAK lancar.

Sistem muskuloskeletal : tidak ada hambatan dalam bergerak

Sistem Integumentum : Akral teraba hangat

3. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital:

Tensi : 110/80 mmHg

Nadi : 84 x/menit

Suhu: 36,3 C

Respirasi : 16 x/menit

Page 5: longcase terbaru

- Pemeriksaan Kepala

- Kepala : Normocephal, simetris, tumor (-), tanda radang (-), bekas luka(-)

- Rambut : Distribusi merata, tidak mudah dicabut

- Mata :Konjungtiva pucat (-/-), sklera tampak kekuningan (-/-), kelopak

edema (-/-)

- Telinga : Status lokalisasi

- Hidung : Status lokalisasi

- Mulut : Status lokalisasi

- Pemeriksaan leher

Kaku kuduk (-),pembesaran limfonodi (-), pembesaran kelenjar thyroid (-),

massa (-).

- Pemeriksaan thoraks

Pulmo

- Inspeksi : Bentuk dada normal, kedua hemithoraks simetris, tidak

ada bekas luka, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)

- Palpasi : Vokal fremitus kanan kiri sama, nyeri

tekan (-)

- Perkusi : Sonor kedua lapangan paru

- Auskultasi : Suara dasar : Vesikuler (+/+)

Suara tambahan : Ronkhi basah (-/-)

Cor

- Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

- Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan

- Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat

- Auskultasi : S1 / S2 reguler, bising (-), murmur (-)

Page 6: longcase terbaru

- Pemeriksaan Abdomen

- Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi daripada dinding dada, tidak

ada luka.

- Auskultasi : Bising usus (+) 8x/menit

- Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba ,undulasi (-), turgor

kulit <3” (+), nyeri tekan (-)

Palpasi Ginjal : Nyeri ketok ginjal (-/-)

- Perkusi : Tes pekak beralih (-), timpani (+)

- Pemeriksaan Ekstremitas

- edema ekstremitas (-/-) , ekstremitas hangat (+)

- Tidak terdapat kelemahan anggota gerak.

Status Lokalis:

Telinga:

Gambar :

Bagian Telinga Telinga kanan Telinga kiri

AurikulaDeformitas (-), hiperemis (-),

edema (-)

Deformitas (-), hiperemis (-),

edema (-)

Daerah preaurikula

Hiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan tragus

(-)

Hiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan tragus

(+)

Daerah retroaurikulaHiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan (-)

Hiperemis (-), edema (-), fistula

(-), abses (-), nyeri tekan (-)

Meatus akustikus Serumen (-), edema (-), Serumen (-), edema (+),

Page 7: longcase terbaru

hiperemis (-), furunkel (-), otorea

(-)

hiperemis (+), furunkel (-),

sekret (+) minimal, cair,

kekuningan

Membran timpani

Retraksi (-), bulging (-),

perforasi (-), cone of light (+),

posisi jam 5, Injeksi (+)

TDE

Hidung:

Gambar :

Pemeriksaan Hidung Hidung Kanan Hidung Kiri

Hidung Luar Bentuk (N), Inflamasi (-),

nyeri tekan (-), deformitas (-).

Bentuk (N), Inflamasi (-),

nyeri tekan (-), deformitas (-).

Rinoskopi Anterior

Vestibulum N N

Dasar kavum nasi media Bentuk (N), mukosa hiperemi

(-).

Bentuk (N), mukosa hiperemi

(-).

Meatus nasi media Mukosa hiperemi (-), sekret

(-), konka nasi media (N),

massa (-), sekret (-).

Mukosa hiperemi (-), sekret

(-), konka nasi media (N),

massa (-), sekret (-).

Meatus nasi inferior Mukosa hiperemi (-), edema

(-)

Mukosa hiperemi (-), edema

(-)

Konka nasi inferior Mukosa hiperemi (-), edema

(-)

Mukosa hiperemi (-), edema

(-)

Septum nasi Deviasi (-), benda asing (-), Deviasi (-), benda asing (-),

Page 8: longcase terbaru

perdarahan (-). perdarahan (-).

Tenggorokan:

Gambar :

Bagian Keterangan

Mukosa bukal hiperemis (-), massa (-)

Mukosa gigi hiperemis (-), massa (-)

Palatum durum dan palatu mole Hiperemis (-), massa (-)

Mukosa faring Hiperemis (-), edema (-), massa (-), granul (-), ulkus (-)

Tonsil Hiperemis (-), ukuran T1-T1, detritus (-)

4. DIAGNOSIS:

Otitis Eksterna Diffusa Auricula Sinistra.

5. DIAGNOSIS BANDING :

Otitis Media Akut

6. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Swab telinga untuk dilakukan kultur guna mengetahui jenis kuman penyebab dan

sensitifitas terhadap antibiotik.

7. PENATALAKSANAAN:

Page 9: longcase terbaru

Penyisipan tampon telinga kecil berantibiotik: Otolin (Chloramphenicol 5%,

polymyxin B sulfate 10,000 iu, benzocaine 1%, nipagin 1%) 3-4 tetes / 3-4 kali

perhari, pada telinga yang sakit.

Analgesik : Asam mefenamat 500mg 3x1 jika perlu

8. PROGNOSIS :

Dubia ad bonam

9. EDUKASI :

Pasien diberitahu bahwa pasien mengalami infeksi pada liang telinga.

Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin

terjadi pada pasien.

pasien harus menjaga agar telinganya selalu kering. jika perlu, menggunakan

alcohol encer secara rutin tiga kali seminggu.

Pasien diingatkan agar tidak menggaruk/membersihkan telinga dengan cotton bud

terlalu sering.

Page 10: longcase terbaru

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Otitis eksterna difus dikenal dengan swimmer ear (telinga perenang) atau telinga cuaca

panas ( hot weather ear) adalah infeksi pada 2/3 dalam liang telinga akibat infeksi bakteri yang

menyebabkan pembengkakan stratum korneum kulit sehingga menyumbat saluran folikel.

Terjadinya kelembaban yang berlebihan karena berenang atau mandi menambah maserasi

kulit liang telinga dan menciptakan kondisi yang cocok bagi pertumbuhan bakteri. Perubahan ini

dapat juga menyebabkan rasa gatal di liang telinga sehingga menambah kemungkinan trauma

karena garukan 3,5 .

Diagnosis otitis eksterna difusa ditegakkan bila onsetnya cepat (umumnya 48 jam)

disertai adanya tanda dan gejala inflamasi kanal telinga. Tanda khas pada otitis eksterna difusa

ini adalah adanya tenderness pada tragus, pinna atau keduanya.

B. Epidemiologi

Penyakit ini merupakan penyakit telinga bagian luar yang sering dijumpai, disamping

penyakit telinga lainnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan mulai tanggal Januari 2000 s/d

Desember 2000 di Poliklinik THT RS H.Adam Malik Medan didapati 10746 kunjungan baru

dimana, dijumpai 867 kasus (8,07 %) otitis eksterna, 282 kasus (2,62 %) otitis eksterna difusa

dan 585 kasus (5,44 %) otitis eksterna sirkumskripta. Penyakit ini sering diumpai pada daerah-

daerah yang panas dan lembab dan jarang pada iklim- iklim sejuk dan kering. Patogenesis dari

otitis eksterna sangat komplek dan sejak tahun 1844 banyak peneliti

mengemukakan faktor pencetus dari penyakit ini seperti Branca (1953) mengatakan

bahwa berenang merupakan penyebab dan menimbulkan kekambuhan. Senturia dkk

(1984) menganggap bahwa keadaan panas, lembab dan trauma terhadap epitel dari

liang telinga luar merupakan faktor penting untuk terjadinya otitis eksterna. Nan Sati CN dalam

penelitiannya di RS.Sumber Waras / FK UNTAR Jakarta mulai 1 Januari 1980 sampai dengan

30 Desember 1980 mendapatkan 1.370 penderitabaru dengan diagnosis otitis eksterna yang

terdiri dari 633 pria dan 737 wanita1 .

Page 11: longcase terbaru

Etiologi

Otitis eksterna dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Pseudomonas aeruginosa,

Proteus mirabilis, Staphylococcus, Streptococcus, dan beberapa bakteri gram negatif. Serta dapat

juga disebabkan oleh jamur sereti Jamur golongan Aspergillus atau Candida sp. Otitis eksterna

difusa dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis 4,9.

Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya otitis eksterna, yaitu : 6,7

Derajat keasaman (pH)

Ph pada liang telinga biasanya normal atau asam, pH asam berfungsi sebagai protektor

terhadap kuman. Bila terjadi perubahan pH menjadi basa maka akan mempermudah terjadinya

otitis eksterna yang disebabkan oleh karena proteksi terhadap infeksi menurun.

Udara

Udara yang hangat dan lembab lebih memudahkan kuman dan jamur mudah tumbuh.

Trauma

Trauma ringan misalnya setelah mengorek telinga merupakan factor predisposisi

terjadinya otitis eksterna.

Berenang

Terutama jika berenang pada air yang tercemar. Perubahan warna kulit liang telinga

dapat terjadi setelah terkena air.

C. Patofisiologi

Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit

yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan

cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong

sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga sehingga kotoran menumpuk disana.3

Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air

yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada

saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur. 3

Page 12: longcase terbaru

Gambar II.2.2 Patofisiologi Otitis Eksterna

D. Gejala Klinik

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap awal dari otitis

eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa sakit dan nyeri tekan daun telinga.1

Gatal merupakan gejala klinik yang sangat sering dan merupakan pendahulu rasa sakit

yang berkaitan dengan otitis eksterna akut. Pada kebanyakan penderita rasa gatal disertai rasa

penuh dan rasa tidak enak merupakan tanda permulaan peradangan suatu otitis eksterna akuta.

Pada otitis eksterna kronik merupakan keluhan utama.1

Rasa sakit di dalam telinga bisa bervariasi dari yang hanya berupa rasa tidak enak

sedikit, perasaan penuh didalam telinga, perasaan seperti terbakar hingga rasa sakit yang hebat,

serta berdenyut. Meskipun rasa sakit sering merupakan gejala yang dominan, keluhan ini juga

sering merupakan gejala sering mengelirukan. Kehebatan rasa sakit bisa agaknya tidak sebanding

dengan derajat peradangan yang ada. Ini diterangkan dengan kenyataan bahwa kulit dari liang

Page 13: longcase terbaru

telinga luar langsung berhubungan dengan periosteum dan perikondrium, sehingga edema dermis

menekan serabut saraf yang mengakibatkan rasa sakit yang hebat. Lagi pula, kulit dan tulang

rawan 1/3 luar liang telinga bersambung dengan kulit dan tulang rawan daun telinga sehingga

gerakan yang sedikit saja dari daun telinga akan dihantarkan kekulit dan tulang rawan dari liang

telinga luar dan mengkibatkan rasa sakit yang hebat dirasakan oleh penderita otitis eksterna.1

Kurang pendengaran mungkin terjadi pada akut dan kronik dari otitis eksterna akut.

Edema kulit liang telinga, sekret yang sorous atau purulen, penebalan kulit yang progresif pada

otitis eksterna yang lama, sering menyumbat lumen kanalis dan menyebabkan timbulnya tuli

konduktif. Keratin yang deskuamasi, rambut, serumen, debris, dan obat-obatan yang digunakan

kedalam telinga bisa menutup lumen yang mengakibatkan peredaman hantaran suara.1

E. Diagnosis

Pada anamnesis biasanya didapatkan keluhan dengan gejala awal berupa gatal. Rasa gatal

berlanjut menjadi nyeri yang sangat dan terkadang tidak sesuai dengan kondisi penyakitnya (mis,

pada folikulitis atau otitis eksterna sirkumskripta). Nyeri terutama ketika daun telinga ditarik,

nyeri tekan tragus, dan ketika mengunyah makanan.

Rasa gatal dan nyeri disertai pula keluarnya sekret encer, bening sampai kental purulen

tergantung pada kuman atau jamur yang menginfeksi. Pada jamur biasanya akan bermanifestasi

sekret kental berwarna putih keabu-abuan dan berbau.

Pendengaran pasien bisa normal atau sedikit berkurang, tergantung pada besarnya

furunkel atau edema yang terjadi dan telah menyumbat pada liang telinga.

Didapatkan riwayat faktor predisposisi misalnya kebiasaan berenang pada pasien,

ataupun kebiasaan mengorek kuping dengan cotton bud bahkan menggunakan bulu ayam yang

merupakan media penyebaran infeksi.

Pemeriksaan Fisik pada pasien bisanya menunjukkan:

Kulit MAE edema, hiperemi merata sampai ke membran timpani dengan liang MAE

penuh dengan sekret. Jika edema hebat, membran timpani dapat tidak tampak.

Pada folikulitis akan didapatkan edema, hiperemi pada pars kartilagenous MAE.

Nyeri tragus (+)

Tidak adanya partikel jamur

Adenopati reguler dan terkadang didapatkan nyeri tekan.4

Page 14: longcase terbaru

F. Penatalaksanaan

Otitis eksterna difusa harus diobati dalam keadaan dini sehingga dapat

menghilangkan edema yang menyumbat liang telinga. Dengan demikian, biasanya

perlu disisipkan tampon berukuran ½ x 5 cm kedalam liang telinga mengandung obat

agar mencapai kulit yang terkena. Setelah dilumuri obat, tampon kasa disisipkan

perlahan-lahan dengan menggunakan forsep aligator. Penderita harus meneteskan

obat tetes telinga pada kapas tersebut satu hingga dua kali sehari. Dalam 48 jam

tampon akan jatuh dari liang telinga karena lumen sudah bertambah besar. Polimiksin

B dan colistemethate merupakan antibiotik yang paling efektif terhadap Pseudomonas

dan harus menggunakan vehiculum hidroskopik seperti glikol propilen yang telah

diasamkan bahan kimia lain, seperti gentian violet 2% dan perak nitrat 5% bersifat

bakterisid dan bisa diberikan langsung ke kulit liang telinga. Setelah reaksi

peradangan berkurang, dapat ditambahkan alcohol 70% untuk membuat liang telinga

bersih dan kering. Terapi sistemik hanya dipertimbangkan pada kasus berat;

dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kepekaan bakteri. Antibiotik sistemik

khususnya diperlukan jika dicurigai adanya perikondritis atau kondritis pada tulang

rawan telinga. 1,2,8

Pasien harus diingatkan mengenai kemungkinan kekambuhan yang mungkin

terjadi pada pasien, terutama setelah berenang. Untuk menghindarinya pasien harus

menjaga agar telinganya selalu kering, dengan cara menggunakan alkohol encer

secara rutin tiga kali seminggu. Pasien juga harus diingatkan agar tidak menggaruk /

membersihkan telinga dengan cotton bud terlalu sering. 1,3

G.Komplikasi

Perikondritis

Selulitis

Dermatitis aurikularis.4

H. Prognosis

Otitis eksterna adalah suatu kondisi yang dapat diobati biasanya sembuh dengan cepat

dengan pengobatan yang tepat. Paling sering, otitis ekserna dapat dengan mudah diobati

dengan tetes telinga antibiotik. Otitis eksterna kronis yang mungkin memerlukan

Page 15: longcase terbaru

perawatan lebih intensif. Otitis eksterna biasanya tidak memiliki komplikasi jangka

panjang atau serius. 10

Page 16: longcase terbaru

PEMBAHASAN

Pada kasus ini diagnosis otitis eksterna diffusa sinistra ditegakkan berdasarkan anamnesis

gejala klinis dan pemeriksaan fisik pasien. Dari anamnesis di dapatkan bahwa pasien mengeluh

telinga kiri terasa penuh dan sedikit nyeri yang dirasakan sejak 2 hari yang lalu (sehabis

berenang), dan sebelumnya pasien memiliki kebiasaan mengkorek-korek telinga karena telinga

terasa gatal. Hal ini yang kemungkinan dapat menyebabkan trauma ringan sehingga terjadi

perubahan pada kulit liang telinga yang memudahkan terjadinya infeksi kuman, dimana pada

sepertiga luar liang telinga banyak mengandung adneksa kulit seperti folikel rambut, kelenjar

sebasea dan kelenjar serumen sehingga dapat membentuk furunkel. Pasien juga mengeluhkan

sensasi gatal pada liang telinga serta terdapat penurunan pendengaran yang dirasakan sejak

keluhan utama muncul. Hal ini sesuai dengan gejala otitis ekterna diffusa yaitu nyeri tekan

tragus, liang telinga sangat sempit akibat edema masif, terdapat secret yang berbau dan terdapat

gangguan pendengaran yang terjadi karena liang telinga yang edema dan menyumbat liang

telinga.

Pada pemeriksaan fisik telinga kiri pasien didapatkan adanya gejala klinis otitis eksterna

diffusa berupa nyeri tekan tragus selain itu terdapat peradangan pada meatus akustikus telinga

kiri yaitu terdapat edema, hiperemi, secret(+) minimal, dan liang telinga sangat sempit. Membran

timpani tidak dapat dievaluasi akibat liang telinga yang menyempit karna adanya edema masif

dan secret.

Untuk pengobatan otitis eksterna diffusa membutuhkan kepatuhan penederita terutama

dalam menjaga kebersihan liang telinga. Pembersihan liang telinga dengan mengkorek-korek

telinga dengan menggunakan benda yang dapat menimbulkan trauma tidak dianjurkan.

Penatalaksanaannya dengan cara membersihkan liang telinga. Memasukkan tampon yang berisi

antibiotika ke liang telinga supaya terdapat kontak yang baik antara obat dan kulit yang

meradang. Kadang-kadang diperlukan obat-obatan antibiotika sistemik.

Page 17: longcase terbaru

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, F. 2003. Uji Banding Klinis Pemakaian Larutan Burruwi Saring dengan Salep

Ichthyol (Ichthammol) pada Otitis Eksterna Akut. Available from :

www.usudigitallibrary.com. Accessed : 2011, April 16.

Anonim. 2006. Otitis Eksterna. Available from : http://www.kalbe.co.id. Accessed :

2011, April 16.

Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.

Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : 2011 April 16.

Ardan, Juliarti, Satwika, et al. 2008, Sinopsis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.

Available from : http://www.THTUB.pdf.co.id . Accessed : 2011 Oktober 10.

Ballanger, Jhon. 1996. Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorokan, Kepala dan Leher Edisi

13. Jakarta: Binarupa Aksara.

Boies. 1997. Buku Ajar Penyakit THT edisi keenam. Jakarta: EGC

Kartika, Henny. 2008. Otitis Eksterna. Availble from

http://library.usu.ac.id/modules.php&id. Accessed : April 16th 2011.

Soepardi, Iskandar, N., Bashiruddin, J., et al. (eds)., (2007), Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher Edisi Keenam, Jakarta : Gaya Baru.

Sosialisman, Alfian P. hafil, Helmi. 2007. Kelainan Telinga Luar.Buku Ajar Ilmu

Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Hal. 59. Jakarta : Balai

Penerbit FKUI.

Stoppler M. Swimmer’s Ear Infection. Available at: http://www.medicinenet.com/otitis_externa/article.htm. Accessed: 14 September 2012

Page 18: longcase terbaru