logbook sk 12

Upload: nabilla-puteri-trisira

Post on 03-Mar-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

logbook

TRANSCRIPT

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

Student Log BookDiskusi Kelompok I Skenario Nama Mahasiswa

: Jannatul FirdausNama Fasilitator

: Dr. drg. Tut Wuri Andajani, M. BiomedTanggal / Jam Diskusi : 4 Mei 2015 / 08.00-09.30 WIBPada DK1 yang diharapkan :

1. Identifikasi Istilah yang belum diketahui : 30 tahun

Gigi posterior berlubang besar

Bahan tambal estetik indirect

Gigi sulung mudah rusak

Crown sewarna gigi

Foto radiografis

2. Rumusan Masalaha. Bagaimana gambaran radiografis gigi permanen untuk indikasi bahan restorasi keramik dan porselen?b. Apa saja material KG yang digunakan sebagai bahan tambal estetik indirect untuk gigi posterior? c. Bagaimana perbedaan struktur gigi sulung dan gigi tetap?

3. Analisis Masalah

4. Menyusun Pokok Bahasan berdasarkan Prior KnowledgePada restorasi estetik gigi permanen posterior diperlukan bahan restorasi keramik

MANDIRI

SUMBER PEMBELAJARAN : TEXT BOOK

JUDUL

: Craigs Restorative Dental Materials, 13th Ed.

PENULIS

: Robert G. Craig, John M. Powers

Klasifikasi Dental CeramicDental ceramic dapat diklasifikasikan menurut:

1. Temperature pembakaran (craig, 10ed)2. Aplikasi

3. Teknik pembuatan

4. Fase kristalin

Temperature Pembakaran

Dibagi menjadi

a. High fusing ( 1300oC - 1370 oC

Digunakan untuk elemen gigi tiruan. Sifatnya strength kuat, tidak dapat larut, translusen, dan dapat menjaga keakuratan bentuk dalam proses firing berulang.

b. Medium fusing ( 1090 oC - 1260 oC

Digunakan pada ceramic metal, all ceramic fixed restorasi. Dilakukan penambahan boron oksida atau alkali karbonat untuk menguntungkan pada saat fusing karena bubuk menjadi homogeny.

c. Low Fusing ( 870 oC 1065 oC

Sama seperti ultra low fusing, untuk crown and bridge.

d. Ultra low fusing ( 870 oC

Temperature pembakaran dipengaruhi oleh 3 komposisi keramik

1. Quartz

2. Feldspar

3. Kaolin

AplikasiTiga aplikasi utama keramik gigi (just two major)

a. Keramik, untuk mahkota logam dan bridge

b. All ceramic, untuk mahkota, inlay, onlay, dan veneer.

c. Available : Ceramic denture teeth, orthodontic bracket, dental implant abutments, ect.

Teknik Pembuatan

Klasifikasi ceramic berdasarkan teknik pembuatannya dapatdilihat pada table di atas. Teknik yang paling sering digunakan dalam pembuatan keramik-metal komersial adalah sintering. Sintering merupakan proses pembakaran bubuk padat keramik dengan suhu yang sangat tinggi. Pada all-ceramic, dapat pula dibuat dengan proses sintering, namun all-ceramic mencakup teknik yang lebih luas yakni slip casting, heat-pressing, dan CAD/CAM machining. Beberapa teknik tersebut dapat pula dikombinasikan untuk membuat bahan restorasi.

a. Sintering : menggabungkan bubuk ceramic pada suhu yang tinggi

b. Heat-pressing : pemberian tekanan eksternal dan membentuk ceramic pada suhu yang tinggi

c. Slip-casting : kondensasi aqueous porcelain slip pada refractory die

d. Machining : CAD/CAM (computer assited design/computer assited machining)Fase KristalinSetelah teknik pembuatan dan pembakaran, keramik gigi dibagi dalam dua fase.

a. Fase glassy (mengelilingi fase kristalin)

b. Fase kristalin (leucite)

Dengan meningkatkan fase glassy maka akan menurunkan ketahanan terjadinya crack namun meningkatkan translucensi. Fase kristalin dengan jumlah banyak terdapat pada restorasi all-ceramic.

SUMBER PEMBELAJARAN : TEXT BOOK

JUDUL

: Introduction to Dental Materials

PENULIS

: Richard van Noort

Klasifikasi dari Dental Ceramic Modern

dalam menutupi kekurangan dental porcelain yaitu mengenai kekuatan dan kekerasan, ada dua cara yang dapat digunakan. Salah satu solusinya adalah memebrikan dental porcelain tambahan komposisi yang berstruktur kuat. Solusi lainnya adalah memproduksiceramic dengan sifat yang lebih keras dan lebih kuat. Dalam konteks ini, dental ceramic dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori berdasarkan struktur pendukung alami.1. Reinforced ceramic core system

2. Resin-bonded ceramics

3. Metal-ceramics

Tujuan dari setiap manipulasi pada komposisi keramik adalah untuk menghasilkan keramik dengan struktur pendukung yang kuat dan estetik yang baik. Pada reinforced ceramic system, estetik yang baik dihasilkan dari penambahan material ceramic lainnya, yang memiliki kekuatan dan kekerasan tinggi namun dapat mengurangi nilai estetiknya.

Sebaliknya, pada resin-bonded ceramic, dukungan terhadap ceramic diberikan oleh struktur gigi sendiri, dengan cara melakkukan ikatan aesthetic ceramic dengan enamel dan dentin. Estetika dan kekuatan ini berasal dari kemampuan keramik mengikat jaringan gigi.Pada metal-ceramic, kombinasi untuk menghasilkan keramik yang baik estetiknya dengan kekuatan yang ideal .5. Menyusun topik dan sasaran belajar skenario

Mahasiswa memahami :

Perbedaan struktur gigi sulung dan gigi permanen

Bahan tambal estetik posterior indirect

Gambaran radiografis bahan tambal estetik