logbook sk1

29
Klasifikasi Kehilangan Gigi Kennedy Klasifikasi Kennedy diajukan oleh Dr. Edward Kennedy pada tahuan 1925. Kennedy membagi kehilangan gigi dalam lengkung rahang menjadi 4 kelas. Area kehilangan gigi (edentulous area) di luar dari empat kelas ini dijadikan atau dimasukkan sebagai modification spaces. Klasifikasinya adalah sebagai berikut: 1. CLASS I : daerah yang kehilangan gigi berada di bagian posterior gigi yang masih ada, dan bilateral (melibatkan dua regio). 2. CLASS II : daerah yang kehilangan gigi terletak pada bagian posterior gigi yang masih ada, tapi unilateral (satu regio saja). 3. CLASS III : daerah yang kehilangan gigi terletak antara gigi anterior dan posterior, dan unilateral. 4. CLASS IV : daerah yang kehilangan gigi terletak di daerah anterior dan bilateral yaitu menyeberangi midline. GAMBAR 1. CLASS I Kennedy’s 2. CLASS II Kennedy’s Egy Puti Lenggogeni 1206256485 PBL - 1

Upload: egi-puti-lenggogeni

Post on 26-Dec-2015

173 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: logbook sk1

Klasifikasi Kehilangan Gigi Kennedy

Klasifikasi Kennedy diajukan oleh Dr. Edward Kennedy pada tahuan 1925.

Kennedy membagi kehilangan gigi dalam lengkung rahang menjadi 4 kelas. Area kehilangan gigi (edentulous area) di luar dari empat kelas ini dijadikan atau dimasukkan sebagai modification spaces.

Klasifikasinya adalah sebagai berikut:

1. CLASS I : daerah yang kehilangan gigi berada di bagian posterior gigi yang masih ada, dan bilateral (melibatkan dua regio).

2. CLASS II : daerah yang kehilangan gigi terletak pada bagian posterior gigi yang masih ada, tapi unilateral (satu regio saja).

3. CLASS III : daerah yang kehilangan gigi terletak antara gigi anterior dan posterior, dan unilateral.4. CLASS IV : daerah yang kehilangan gigi terletak di daerah anterior dan bilateral yaitu menyeberangi midline.

GAMBAR

1. CLASS I Kennedy’s

2. CLASS II Kennedy’s

CLASS III Kennedy’s CLASS IV Kennedy’s

Egy Puti Lenggogeni

1206256485

PBL - 1

Page 2: logbook sk1

Klasifikasi modifikasi dari Kennedy

Class II modification 1 mandibular arch Class II modification 1 maxillary arch

Class II modification 2 Class III modification 2

APPLEGATE’S RULES DALAM MENGAPLIKASIKAN KLASIFIKASI KENNEDY

1. Pengklasifikasian harus mengikuti bukan mendahului ekstraksi gigi yang mampu mengubah klasifikasi original nya2. Apabila molar ketiga hilang dan tidak akan digantikan, tidak bisa dimasukkan ke dalam klasifikasi3. Apabila molar ketiga ada dan akan dijadikan sebagai abutment (batasan) , maka dimasukkan ke dalam klasifikasi.4. Apabila molar kedua hilang dan tidak akan digantikan, serta molar antagonis hilang dan tidak akan diganti, maka tidak

dimasukkan ke dalam klasifikasi. 5. Edentulous area yang paling posterior selalu menetukan klasifikasi6. Edentuluous area selain dari 4 kelas klasifikasi merupakan area modifikasi 7. Perluasan modifikasi tidak dipertimbangkan, hanya jumlah area edentulous tambahan yang penting8. Tidak ada area modifikasi pada kelas IV.

Efek dari kehilangan gigi :

- Pengunyahan menjadi tidak sempurna

- Fonetik terganggu

- Gigi antagonis tumbuh lebih panjanga tau terjadi extrude

- Terjadi kontak premature

- Gigi sebelahnya menjadi bergeser atau tumbuh miring

- Kelainan TMJ atau ada clicking

- Kelainan jaringan periodontal

- Estetik berkurang

- Lidah membesar

- Makanan menjadi sering terjebak atau tersangkut dekat gigi yang hilang

Tujuan perawatan gigi tiruan cekat

1. Fungsi pengunyahan restorasi harus terbuat dari bahan yang kuat dan punya bentuk anatomi yang sesuai2. Fungsi estetis warna restorasi sesuai dengan gigi asli nya3. Fungsi bicara bentuk dan ukuran harus sesuai

Page 3: logbook sk1

4. Untuk kesehatan local dan umum bahan tidak toksik, permukaan licin agar makanan tidak melekat, bentuk restorasi tidak membuat ada retensi makanan, titik kokntak baik agar tidak terjadi food impaction

5. Rasa nyaman dan menumbuhkan rasa percaya diri

GIGI TIRUAN CEKAT

Gigi tiruan cekat terdiri dari 2 macam, yaitu mahkota tiruan dan gigi tiruan jembatan/bridge. Mahkota tiruan merupakan restorasi

ekstrakoronal artifisial yang berfungsi untuk mengembalikan bentuk anatomi mahkota gigi yang rusak, yang akan disementasikan

menutupi atau melapisi permukaan terluar mahkota klinis, sehingga mahkota tiruan tersebut harus dapat melindungi struktur gigi

yang tersisa dari kerusakan yang lebih lanjut. Mahkota tiruan digunakan untuk menggantikan kerusakan maupun kehilangan

jaringan mahkota gigi. Mahkota tiruan dapat di klasifikasikan menjadi :

1. Mahkota Tiruan Penuh (Full Veneer Crown)

Menggantikan atau memperbaiki seluruh kerusakan permukaan mahkota gigi. Bertujuan untuk mengembalikan bentuk

dan anatomi gigi, maupun mengembalikan estetika gigi.

Mahkota tiruan akrilik bersifatsementara(untuk menunggu mahkota tiruannya selesai dibuat)

Mahkota tiruan penuh metal seluruhnya terbuat dari metal, untuk gigi dengan tekanan kunyah besar, namun tidak

estetis (lebih cocok untuk gigi posterior)

Mahkota tiruan penuh porselen seluruhnya terbuat dari porselen, mudah fraktur, untuk gigi dengan tekanan

kunyah ringan, namun estetis (lebih cocok untuk gigi anterior)

Mahkota Tiruan Penuh Kombinasi

Mahkota tiruan penuh yang dibuat dari bahan logam paduan untuk backing, sedangkan facing (untuk permukaan

buccal/labial) menggunakanbahanakrilik/ porselenagar lebih estetis

Mahkota tiruan penuh kombinasi metal – akrilik terbuat dari logam (sebagai backing) yang dilapisi dengan akrilik

(sebagai facing), ikatan keduanya hanya ikatan mekanis sehingga ada kemungkinan facing terlepas dari backing

Mahkota tiruan penuh kombinasi metal – porselen terbuat dari logam (sebagai backing) yang dilapisi dengan

porselen (sebagai facing), ikatan keduanya memiliki ikatan kimia, sehingga ikatannya lebih baik dibandingkan

dengan kombinasi metal – akrilik

2. Mahkota Tiruan Sebagian (Partial Veneer Crown)

Menggantikan atau memperbaiki sebagian jaringan mahkota gigi meliputi bagian oklusal, proksimal, dan lingual/palatal

kecuali bagian labial/buccal. Membutuhkan pembuangan jaringan yang lebih sedikit dibandingkan dengan mahkota tiruan

penuh.

Page 4: logbook sk1

Mahkota tiruan sebagian ¾ (anterior) mahkota tiruan yang menutupi 3 permukaan dari 4 permukaan gigi, yaitu

memperbaiki permukaan mesial, distal, dan palatal/lingual gigi anterior

Mahkota tiruan sebagian 4/5 (posterior) mahkota tiruan yang menutupi 4 permukaan dari 5 permukaan gigi, yaitu

memperbaiki permukaan mesial, distal, oklusal, dan lingual/palatal gigi posterior

3. Mahkota Tiruan Pasak (Dowel/Post and Core Crown)

Menggantikan atau memperbaiki sebagian ataupun seluruh mahkota gigi non-vital yang sudah dilakukan PSA (perawatan

saluran akar) dan dipersiapkan untuk pasak sebagai retensi pada saluran akar tersebut.

Komponennya terdiri dari :

- Pasak (post/dowel)

Bagian restorasi yang direkatkan dengan semen ke dalam saluran akar dan berfungsi sebagai retensi utama, dapat

menjadi satu kesatuan atau dijadikan satu dengan inti. Dapat menggunakan bahan yang tahan korosi seperti emas,

paladium, perak.

- Inti (core)

Bagian yang menyatu dengan pasak dan berfungsi sebagai pengganti jaringan mahkota gigi yang hilang/rusak

sehingga membentuk seperti gigi yang telah di preparasi untuk mahkota tiruan penuh (dapat menggunakan

amalgam, GIC, dan RK atau logam cor)

- Mahkota Tiruan Penuh

Mahkota tiruan pasak detached

Mahkota tiruan yang terpissah dari pasak intinya. Inti berbentuk seperti gigi yang di preparasi untuk mahkota tiruan

penuh. Diindikasikan untuk gigi yang normal atau lebih besar dari normal.

Mahkota tiruan pasak attached

Mahkota tiruan yang menyatu dengan pasak intinya. Diindikasikan untuk gigi – gigi yang pendek atau tipis karena

tidak terdapat ruang yang cukup untuk membuat inti dengan mahkota tiruan yang terpisah.

Gigi tiruan jembatan adalah gigi tiruan sebagian yang menggantikan kehilangan satu atau beberapa gigi dan direkatkan

menggunakan semen secara permanen pada satu atau beberapa gigi penyangga yang telah dipersiapkan dengan adanya gigi

tiruan jembatan maka akan meningkatkan kemampuan mastikasi dan kenyamanan pasien.

KOMPONEN MAHKOTA TIRUAN

Komponen mahkota tiruan pasak yaitu:

1. Mahkota tiruan

Merupakan jenis mahkota tiruan penuh. Bahan yang digunakan dapat berupa metal, akrilik, porselen, atau kombinasi.

Macam-macam mahkota tiruan pasak berdasarkan hubungan antara pasak inti dengan mahkota tiruannya :

Page 5: logbook sk1

a. Detached dowel crown Mahkota tiruan terpisah dari pasak inti dan dipasang dengan semen. Digunakan

pada gigi yang normal atau lebih besar dari normal.

Keuntungan : Reparasi lebih mudah.

Kerugian : Waktu pembuatan memerlukan 2 tahap dan 2 kali penyemenan.

b. Attached dowel crown Bagian mahkota tiruan menjadi satu kesatuan dengan pasak intinya. Digunakan pada:

Gigi dengan ukuran cervicoinsisal / occlusal kurang dari normal (pendek)

Gigi dengan ukuran labiopalatal/ingual kurang dari normal (tipis)

Kerusakan yang meliputi seluruh jaringan mahkota gigi sehingga inti berupa full core

2. Inti/core

Fungsi :

Menggantikan sebagian/seluruh jaringan mahkota gigi yang rusak atau hilang.

Menjadi pegangan atau dukungan bagi mahkota tiruan penuhnya

Bentuknya seperti gigi yang telah dipreparasi.

Berdasarkan banyaknya jaringan mahkota gigi yang diganti, inti dibedakan menjadi:

a. Inti Sebagian (Partial core) Menggantikan sebagian jaringan mahkota gigi yang rusak/hilang. Digunakan jika masih

ada sisa jaringan mahkota gigi yang sehat dan tidak rapuh, didukung oleh dentin yang sehat, serta mempunyai

ketebalan yang cukup. Keuntungannya yaitu memiliki kemampuan untuk mendukung mahkota tiruan lebih baik karena

lebih banyak jaringan gigi yang diikutsertakan.

b. Inti Penuh (Full core) Menggantikan seluruh jaringan mahkota gigi yang rusak/hilang.

Keuntungannya yaitu dapat merubah inklinasi mahkota, sedangkan kerugiannya yaitu kemampuan untuk mendukung

mahkota tiruan buruk karena jaringan gigi yang masih ada hanya sedikit.

Berdasarkan bahan, inti dibedakan atas :

a. Cast core

b. Composite core

c. Amalgam core

d. GIC core

Page 6: logbook sk1

e. Prefabricated / ready made core Produksi pabrik yang siap pakai.

3. Pasak/post restorasi yang direkatkan dengan semen ke dalam saluran akar, memiliki fungsi sebagai retensi utama

dan menjadi satu dengan inti.

KOMPONEN GIGI TIRUAN JEMBATAN

Sumber: http://www.prestige-dental-care.com.my/blog/general-dental-treatment/bridges.html

RetainerRetainer merupakan sebuah mahkota atau restorasi lainnya yang disementasikan pada abutment/gigi penyangga. Material yang digunakan biasanya berupa metal/logam alloy untuk gigi posterior dan metal-ceramic untuk gigi anterior.

Beberapa kriteria dalam menentukan retainer yang digunakan antara lain:1. Penampilan pada beberapa kasus, retainer mahkota penuh akan memiliki penampilan yang lebih baik daripada

retainer dengan minimum preparation (parsial).2. Kondisi dari gigi abutment jika sudah kehilangan banyak dari permukaan mahkota gigi abutment, maka sebaiknya

digunakan retainer mahkota penuh.3. Konservasi jaringan gigi Terkadang ada kengganan dari gigi yang sehat untuk menghilangkan enamel dan dentin

yang sehat pada bagian bukal gigi. Hal ini akan melemahkan gigi, merusak penampilan, dan bahkan membahayakan pulpa. Oleh karena itu penting untuk menggunakan prinsip minimum preparation. Namun jika ada indikasi membuat crown, jangan sampai prinsip tersebut menghalangi operator untuk membuat crown.

4. Kesejajaran antara gigi penyangga dan jaringan yang retensi jika keadaan gigi penyangga tidak parallel maka retainer mahkota tiruan tidak dapat digunakan.

5. Oklusi6. Biaya

Mahkota penuh dan sebagian logam mungkin akan lebih murah daripada mahkota logam-keramik.

PonticPontic merupakan sebuah gigi buatan/artifisial dan merupakan bagian dari bridge. Fungsi dari pontik antara lain adalah untuk mengembalikan penampilan, menstabilisasikan oklusi, dan meningkatkan fungsi mastikasi.

Sebuah pontik terdiri dari 5 permukaan, yaitu:1. Ridge2. Oklusal3. Aproksimal4. Bukal/labial5. Lingual/palatal

Connector

Page 7: logbook sk1

Connector menghubungkan Pontic dengan retainer, atau retainer dengan retainer. Connector dapat berupa fixed atau memungkinkan pergerakan antar komponen. - Fixed connectors

1. Cast (cor)Dibuat dari pola malam dari retainer dan Pontic yang dihubungkan dengan wax/malam sehingga hasil dari pengecoran dalam bentuk satu. Semakin banyak unit yang ada, maka harus semakin akurat dalam mengecor.

2. Disolder/dilas dengan laserDigunakan apabila retainer dan Pontic dibuat secara terpisah. Hal ini sangat diperlukan terutama jika mereka dibuat dari material yang berbeda, seperti misalnya retainer mahkota emas dengan Pontic metal-keramik.

3. Porcelain Digunakan hanya pada bridge yang semua komponennya terdiri dari porcelain.

- Movable connectorsKonektor ini selalu didesain agar Pontic tidak tertekan oleh gaya oklusal.

Pertimbangan Biomekanika Gigi Tiruan Cekat (GTC)

1. Anterior component of force (ACF) Resultan gaya yang arahnya dari posterior ke anterior akibat proses pengunyahan 2. Ante’s lawa Pedoman yang digunakan untuk menentukan gigi penyangga yang dibutuhkan untuk mendukung beban

gigi yang digantikan 3. Flexural effect Efek melengkung pada daerah pontik akibat beban kunyah

Makin panjang daerah yang tidak bergigi , maka semakin besar beban yang terjadi pada daerah pontik sehingga menyebabkan besarnya lengkungan yang terjadi mengakibatkan patahnya konektor, terbukanya servikal dari retainer mengakibatkan kegagalan perawatan GTJ

Pertimbangan Biomekanika Gigi Tiruan Cekat (GTC)

Gigi tiruan cekat digunakan untuk menggantikan sebagian besar struktur gigi yang hilang, prosedur restorativnya menyebabkan efek yang besar terhadap tekanan yang ditransmisikan pada gigi yang tersisa dan struktur penyangga lainnya.

Parameter bentuk dan tekanan ada pada kontrol dan tanggung jawab operator, meliputi :

1. Jumlah dan area kontak oklusal2. Inklinasi dan panjang cusp 3. Kontur axial 4. Kontak interproximal

1. Jumlah dan area kontak oklusalJika total area kontak lebih besar dibanding tekanan occlusal yang diberikan, maka semakin kecil tekanan pada

titik tersebut, serta semakin besar kontak pada permukaan cutting atau grinding untuk memfasilitasi pengunyahan.

2. Inklinasi dan panjang cuspsPengunyahan yang efisien dicapai dengan cusps yang curam , akan tetapi jika cusp tersebut kontak dengan

gerakan excursive mandibula maka dapat terjadi gangguan. Operator memiliki kontrol yang terbatas terhadap panjang cusp restorasi kecuali gigi lawannya juga dirawat. Cusp yang terlalu panjang harus dihindari , Karena kecendrungan cusp tersebut dapat mentrasmisikan tekanan yang lebih besar pada struktur penyangga.

3. Kontur axial Ketika aksial kontur terlibat, konsentrasi tekanan menjadi lebih kecil. Bolus makanan yang sedang dikunyah

dapat memberikan sedikit tekanan pada dinding lateral serta tekanan yang besar pada permukaan oklusal. Tekanan dari lidah dan bibir pada permukaan lateral dapat menghasilkan pergerakan gigi, hal ini dapat diperparah ketika kontur restorasi atau gigi alami, cenderung untuk memicu atau mendorong pola kebiasaan yang menonjolkan efek ini.

4. Kontak interproximal Besar dan bentuk kontak interproximal dapat menyebabkan tekanan pada tulang interseptal dan sulcus gingiva.

Hal tersebut menimbulkan kerentanan pada jaringan periodontal untuk teriritasi. Maka dibutuhkan desain yang dapat mengurangi tekanan pada regio tersebut. Faktor utama pada desain restorasi adalah permukaan luar hasil restorasi akhir dan yang juga penting adalah interaksi antara restorasi dengan gigi.

Page 8: logbook sk1

Ante’s lawAnte’s law yaitu, total membran periodontal pada gigi abutment harus sama dengan atau melebihi gigi yang

akan menggantikan. Ante’s law merupakan Pedoman yang digunakan untuk menentukan gigi penyangga yang dibutuhkan untuk mendukung beban gigi yang digantikan. Area sebenarnya pada interface antara gigi dan struktur penyangga harus yakin memiliki jumlah minimal untuk bertahan terhadap tekanan yang akan ditransmisikan kepada struktur penyangga tersbeut.

Determinasi terhadap area ligament periodontal yang baik dan sehat dan berpotensi untuk menjadi abutment bridge bukanlah hal yang mudah, cara termudah digunakan adalah dengan radiograf, namun terbatas pada proyeksi satu sisi. Selain itu bisa dilakukan probing, evaluasi mobilitas, dan sebagainya. Yang juga penting dalam hal ini adalah bentuk dari akar gigi itu sendiri, faktor seperti akar yang tappered (pipih), conical, atau sempit harus dipertimbangkan dalam penentuan aplikasi ante’s law. Yang sangat harus diertimbangkan adalah area actual pada kontak antara struktur periodontal dan akar. Jika ada kehilangan tulang, maka mengurangi kemungkinan akar tersebut menjadi abutment bridge. Area normal PDL pada gigi yang akan digantikan dengan pontics harus kurang dari PDL pada kandidat abutment.

Pertimbangan Retensi dan Resistensi

Retensi : kemampuan restorasi menahan tekanan agar tidak lepas dari preparasi sepanjang garis menarikResistensi : kemampuan preparasi dan restorasi untuk menolak kekuatan yang cenderung mengusir kedua arah selain garis menarik.

Flexural Effect

Untuk meningkatkan tempat beban pada periodontal ligament adalah dengan rentang panjang (long spans) gigi tiruan sebagian, rentang yang lebih panjang menjadi kurang kaku. Variasi Pembengkokan atau defleksi secara langsung dengan kubus panjang dan berbanding terbalik dengan kubus dari ketebalan occlusogingiva dari pontik. Dibandingkan dengan Gigi tiruan cekat sebagian yang memiliki single-tooth pontic span dengan yang memiliki two-tooth pontic span dapat melengkung 8 kali lebih banyak, sedangkan three-tooth pontic akan melengkung 27 kali lebih dari single pontic.

Pontic dengan dimensi occlusogingival akan melengkung 8 kali lebih banyak dibanding ketebalan pontic dibagi dua.

Page 9: logbook sk1

Oleh karena itu, long-span fixed partial denture pada gigi mandibular yang pendek dapat menghasilkan hasil yang kurang baik. Rentang pontic yang lebih panjang memiliki potensi menghasilkan tekanan torquing / memutar pada fixed partial denture, terutama pada abutment yang lemah.

Untuk mengurangi pembengkokan diakibatkan long-span atau thin spans (rentang yang panjang), desain pontic dengan dimensi occlusogingival yang lebih besar, protesa akan di fabrikasi dengan alloy dengan yield strength yang lebih besar, seperti nikel-chromium. Semua fixed partial denture, panjang atau pendek, melengkung untuk beberapa jauh. Karena tekanan yang diberikan pontic kepada gigi abutment, tekanan pada casting serving sebagai retainers untuk gigi tiruan cekat sebagan berbeda besarannya dan direksina dari penggunaan single restorasi. Tekanan yang menyebabkan lepasnya gigi tiruan cekat sebagian retainer cenderung ke arah direksi mesiodistal, sebagai lawan direksi faciolingual tekanan pada restorasi single. Preparasi harus dimodifikasi untuk memproduksi resistensi yang lebih besar dan daya tahan yang terstruktur.

Double abutments sering kali mengalami masalah dikarenakan rasio mahkota akar yang tidak menguntungkan dan long spans. Gigi abutments yang kedua harus memiliki area akar dan rasio mahkota akar yang sama dengan gigi yang hilang Contohnya, caninus dapat digunakan sebagai abutment kedua untuk premolar 1 abutment utama, tapi tidak baik menggunakan I2 sebagai abutment kedua sedangkan caninus sebagai abutment utama.

Lengkungan memiliki efek pada tekanan gigi tiruan cekat sebagian. Ketika pontics berada pada interabutments axis line, pontic berperan menjad lever arm, yang dapat memproduksi torquing movement.

Gigi Tiruan Lepasan

A. Gigi Tiruan Lepasan

Gigi tiruan lepasan merupakan gigi tiruan yang dapat dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien dari mulutnya.

Jenis gigi tiruan lepasan di bagi berdasarkan jumlah gigi yang hilang. Apabila semua gigi geligi hilang maka dapat

Page 10: logbook sk1

menggunakan Gigi Tiruan Penuh (Complete Denture). Apabila hanya sebagian gigi yang hilang maka dapat

menggunakan GTSL yang terbuat dari akrilik atau kerangka logam.

B. Komponen GTSL Akrilik:

Pada GTSL akrilik terdapat beberapa komponen yaitu:

- Basis

Disebut juga plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal,

lingual.

Macam-macam Basis:

1. Basis dukungan gigi

Pada basis dukungan gigi, yang semata-mata merupakan span yang dibatasi gigi asli pada kedua sisinya, tekanan

oklusal secara langsung disalurkan kepada gigi penyangga melalui kedua sandaran oklusal. Selain fungsi tadi,

basis bersama-sama elemen gigi tiruan berfungsi pula mencegah migrasi horisontal gigi tetangga, serta migrasi vertikal

gigi antagonis.

2. Basis dukungan jaringan

Dukungan jaringan ini penting, agar tekanan kunyah dapat disalurkan ke permukaan yang lebih luas, sehingga tekanan

persatuan luas menjadi lebih kecil

Macam-macam Bahan Basis:

Metal

Akrilik

Fungsi Basis Gigi Tiruan:

Mendukung gigi (elemen) tiruan.

Menyalurkan tekanan oklusal ke jaringan pendukung dan gigi penyangga

Memenuhi faktor kosmetik

Memberikan stimulasi pada jaringan berada di bawah dasar geligi tiruan

Memberikan retensi dan stabilisasi kepada geligi tiruan

- Cengkeram

Disebut juga klammer. Cengekram adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari

kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/memegang gigi penjangakaran.

Bagian-bagian Cengkram:

Lengan (Arm), yaitu bagian dari cengkeram kawat yangterletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi

penjangkaran.Sifat agak lentur, berfungsi untuk retensi dan stabilisasi.

Ujung Lengan (Terminal), yaitu bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaranterbesar gigi. Sifat lentur/fleksibel dan

berfungsi untuk retensi.

Bahu (Shoulder), yaitu bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaranterbesar dari gigi. Sifat kaku dan berfungsi untuk

stabilisasiyaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual

Badan (body), yaitu cengekaram kawat yang terletak di atastitik kontak gigi di daerah aproksimal. Sifat kaku,

danberfungsi untuk stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior

Oklusal rest, yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagaian oklusal gigi. Sifat kaku, panjang ±1/3 lebar mesio-distal

gigi. Berfungsi untuk meneruskan beban kunyah ke gigipenjangkaran

Retensi dalam akrilik, yaitu bagian dari cengkeram kawat yangtertanam dalam basis akrilik 

Macam-macam Cengkeram Kawat

Cengkeram Kawat Oklusal (Circumferential Type Clasp )

1. Cengkram 3 jari:

Page 11: logbook sk1

2. Cengkram 2 Jari:

3. Cengkram Jackson

4. Cengkram ½ Jackson

5. Cengkram S

6. Cengkram Panah (Arrow Crib)

7. Cengkram Adam

Page 12: logbook sk1

8. Rush Anker Crib

Cengkeram Kawat Gingival (Bar Type Clasp )

1. Cengkram Meacock

2. Cengkram Panah Anker

3. Cengkram Penahan Bola

Page 13: logbook sk1

4. Cengkram C

- Elemen Gigi

Bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan darigigi asli yang hilang. Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam,yaitu:resin

akrilik, porselen,logam.

Perbandingan Elemen gigi akrilik dan porselen:

Page 14: logbook sk1

C. Komponen GTSL Logam

- Konektor (connector)

Konektor pada tiap rahang dapat dibagi menjadi konektor utama (major connector) dan konektor minor (minor

connector), sesuai dengan fungsinya masing-masing (Suryatenggara et al., 1991).

Konektor Utama

Merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang menghubungkan bagian protesa yang terletak

pada salah satu sisi rahang dengan yang ada pada sisi lainnya.

Konektor Minor

Merupakan bagian geligi tiruan sebagian lepasan yang menghubungkan konektor utama, dengan

bagian lain, misalnya suatu penahan langsung atau sandaran oklusal dihubungkan dengan konektor utama

melalui suatu konektor minor. Fungsi konektor minor adalah menyalurkan tekanan fungsional atau kunyah ke

gigi penyangga. Gaya oklusal atau kunyah yang diterima protesa diteruskan ke basis melalui sandaran oklusal,

lalu kemudian ke gigi penyangga. Selain itu, konektor minor juga berfungsi untuk menyalurkan efek penahan,

sandaran dan bagian pengimbangan kepada sandaran. Efek ini disalurkan ke sandaran oleh konektor minor,

kemudian ke seluruh lengkung gigi.

Retainer Direk

Fungsi utama dari retainer direk pada GTSL adalah support, retensi, dan bracing. Retainer direk

dapat dibagi menjadi 2 jenis utama yaitu retainer direk intrakoronal dan ekstrakoronal.

Retainer direk intrakoronal terletak pada kontur normal dari gigi penyangga dan berfungsi untuk

menahan dan menstabilisasi GTSL.Retainer ini memiliki dua komponen, yaitu: patrix, yaitu komponen yang

menempel pada GTSL dan matrix yaitu komponen logam yang merupakan wadah yang meliputi komponen patrix dan

terletak pada kontur normal gigi yang telah dipreparasi.

Berbeda dengan retainer direk intrakoronal, retainer ekstrakoronal memiliki komponen yang

seluruhnya terletak di luar kontur normal gigi penyangga. Komponen tersebut berfungsi untuk menahan dan

menstabilkan GTSL ketika gaya yang mengangkat GTSL terjadi. Retainer

 

Retainer Indirek

Retainer indirek adalah rest yang paling ujung dari kedua sisi dalam bentuk rest oklusal tambahan

atau rest kaninus. Komponen retainerindirek, terdiri dari:

1. Satu atau lebih rest

2. Konektor minor

3. Proximal plate

Fungsi utama retainer indirek adalah ia secara efektif mengaktifkan retainer direk untuk mencegah

pergerakan basis menjauhi jaringanmukosa.

Page 15: logbook sk1

Fungsi tambahan retainer indirek adalah:

1. Mengurangi kemiringan antero-posterior dari gigi penyangga utamaterutama pada gigi yang terisolir.

2. Membantu stabilisasi dari pergerakan horizontal gigi tiruan dan dapatberperan sebagai guiding plane tambahan.

3. Membantu stabilisasi gigi anterior yang mendukung retainer indirek terhadap pergerakan lingual.

4. Dapat berfungsi sebagai rest tambahan untuk mendukung bagian darikonektor mayor

5. Berfungsi sebagai indikasi pertama untuk kebutuhan reline basis. Jikabasis berkurang dukungannya

maka retainer indirek menjadi tidak pas.

Biomekanika Removeable Denture

Removeable dentures didesain untuk diletakan di dalam mulut dan dikeluarkan dari mulut. Oleh karena itu , removeable dentures tidak boleh melekat secara kaku pada gigi maupunjaringan.Hal ini memungkinkan pergerakan yang merupakan respon dari beban fungsional misalnya saat mastikasi.

Pertimbangan gaya yang berkaitan dengan rongga mulut sangat penting. Hal ini mencakup arah, durasi, frekuensi, dan kekuatan gaya. Pada analisis terakhir , tulang yang menyediakan dukungan bagi prothesa removeable (i.e tulang alveolar dan ligament periodontalnya atau residual ridge dan jaringan lunak yang menutupinya). Jika memungkinkan gaya destructive dapat diminimalisir, makan toleransi fisiologis struktur pendukung tidak berlebih dan perubahan patologis tidak akan terjadi. Gaya yang terjadi dengan fungsi removeable prothesa dapat didistribusikan dan diarahkan, dan efek tersebut diminimalisir dengan desain yang tepat dari removeable dentures.

Desain removeable prothesa memerlukan pertimbangan mekanis dan biologis.. Pemahaman mengenai mesin sederhana yang diaplikasikan pada desain removeable dentures membantu memenuhi tujuan mempertahankan struktur oral. Tanpa pemahaman seperti itu, removeable denture malah menjadi merusak struktur di dalam rongga mulut.

Machines dapat diklasifikasikan menjadi 2 kategori umum : simple dan complex. Complex machines merupakan kombinasi dari berbagai simple machines. Enam jenis simple machines adalah lever, wedge, screw, wheel and axle, pulley, dan inclined planes.

Page 16: logbook sk1

Gigi memiliki karakteristik lebih baik dalam menahan gaya vertikal dibandingkan dengan gaya non vertikal, torquing, atau gaya horizontal. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menunjukan bahawa serat periodontal lebih aktif dalam menahan gaya vertikal yang diberikan pada gigi. Sebagai contoh distal extension pada removeable denture berputar ketika gaya diaplikasikan pada gigii tiruan yang melekat pada extension base. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa rotasi tersebut menyebabkan dominasi gaya non vertikal. Untuk menncegah hal tersebut, maka diperlukan peletakan komponen retentive yang terhubung pada sumbu rotasi horizontal gigi abutment. Gigi abutment akan lebih baik menahan gaya nonvertikal jika gaya tersebut diaplikasikan sedekat mungkin dengansumbu rotasi horizontal dari gigi abutment. Kontur permukaan axial gigi abutment harus disesuaikan untuk meletakan komponen clasp pada gigi abutment.

Page 17: logbook sk1

Possible Movements of Removeable Denture

Pergerakan terbesar dari removeable dentures dapat ditemukan pada tooth-tissue-supported prosthesis karena sangat bergantung pada jaringan pendukung distal extension untuk berbagi beban fungsional dengan gigi. Pergerakan distal extension base terhadap ridge tissue tergantungs pada kualitas jaringan, ketepatan dan luas denture base, serta jumlah beban fungsional yang diaplikasikan.

Pergerakan pertama adalah rotasi pada sumbu abutment paling posterior. Poros dapat melalui occlusal rest atau bagian kaku lainnya dari deirect retainer yang terleetak oklusal atau insisal terhadap tinggi kontur primary abutments. Poros atau sumbu ini dikenal dengan fulcrum line, adalah pusat rotasi ketika distal extension base berpinah menuju jaringan pendukung ketika beban oklusal diberikan. Pergerakan ini daat ditahan dengan menggunakan retentive clasp arms pada terminal abutment.

Pergerakan kedua adalah rotasi pada sumbu longitudinal ketika distal extension base berpindah dengan arah memutar terhadap residual ridge. Pergerakan ini ditahan oleh kekakuan dari major dan minor connector dan kemampuannya menahan torque. Jika connnectors tidak kaku atau jika terdapat stress-breaker di antara distal extension base dan major connectors, rotasi pada sumbu longitudinal dapat menyebabkan horizontal shifting dari denture base.

Pergerakan ketiga adalah rotasi pada sumbu vertikal imajiner yang terletak dekat pusat dari dental arch. Pergerakan ini dapat ditahan dengan komponen penstabil seperti reciprocal clasp arms dan minor connectors yang berkontak dengan permukaan vertikal gigi

Page 18: logbook sk1

Horizontal force selalu terjadi dalam beberapa derajat karena tegangan lateral yang terjadi selama mastikasi,bruxism,clenching, dan kebiasaan pasien lainnya. Gaya ini biasanya diperparah dengan kegaagalan orientasi oklusal plane, pengaruh gigi yang malposisi pada lengkung rahang, dan efek dari hubungan rahang yang abnorml. Oklusi yang harmonis dengan dentition yang berlawanan dan bebas interferensi lateral saat peregerakan eksentrik rahang dapat meminimalisir besar lateral stress. Jumlah pergerakan horizontal yang terjadi tergantung pada besar gaya lateral yang dikenakan dan keefektifan komponen penstabil.

Pada tooth-supported partial dentur, pergerakan basis menuju edentulous ridge dicegah oleh gigi abutment dan oleh bagian yang kaku pada framework yang terletak oklusal terhadap tinggi kontur, Pergerakan dari edentulous ridge dicegah dengan aksi retainer langsung pada abutment yang diletakan pada setiap ujung dari setiap edentulous space dan oleh komponen penstabil konektor minor yang kaku. Oleh karena itu pergerakan pertama dapat dicegah paa tootgh supported denture. Pergerakan kedua yang berada di sepanjang sumbu longitudinal dicegah dengan komponen kaku dari retainer langsung pada gigi abutment dan kemampuan major connector untuk menahan torque.Pergerakan ini lebih jarang pada tooth supported denture karena adanya posterior abutment. Pergerakan ketiga terjadi pada semua dentures.

Pada tooth supported denture, pergerakan yang paling signifikan adalah horizontal dan dapat ditahan dengan efek komponen penstabil yang terletak pada permukaan axial dari abutment. Sehingga pada tooth-supported denture intracoronal rest diperbolehkan.

Gigi Tiruan Mutahir

Macam – macam gigi tiruan mutahir :

a. Precision Attachment

Gigi tiruan precision attachment (GTPA) adalah gigi tiruan yang menggunakan suatu alat pengunci (interlocking device) yang

dikenal sebagai precision attachment. GTPA diindikasikan untuk kasus kelas I bilateral free end dan II pada klasifikasi

Kennedy.

Terdapat dua jenis precision attachmet yaitu intracoronal dan ekstracoronal direct retainer. Intracoronal retainer berfungsi

untuk menahan protesa agar tetap resisten dan stabil. Intracoronal retainer terdiri dari kunci mesin (prefabricated machined

key) dan alur pasak (keyway).

Page 19: logbook sk1

Sedangkan extrakoronal retainer merupakan suatu alat dengan sebagian atau seluruh mekanismenya berada di luar kontur

gigi yang berfungsi untuk mencegah dan untuk menstabilkan gigi tituan lepasan. Extracoronal attachment lebih sering

digunakan dibandingkan dengan intracoronal attachment karena mempunyai nilai estetik yang lebih baik dibanding

intracoronal attachment yang memperlihatkan adanya cengkram serta pasien juga lebih mudah untuk memasang dan melepas

protesanya.

b. Overdenture

Overdenture adalah gigi tiruan sebagian atau lengkap lepasan yang melekat pada satu atau lebih gigi asli, dan akar-akar gigi.

Retensi akar gigi alami memberikan peningkatan stabilitas gigi tiruan dan juga mempertahankan tulang alveolar selain itu akar

gigi yang tersisa juga dapat digunakan sebagai penyangga namun harus memiliki oral hygiene yang baik dan juga jaringan

periodontal yang baik.

Page 20: logbook sk1

Indikasi Overdenture :

Overdenture dapat diindikasikan untuk semua kasus yang masih memiliki sisa gigi atau akar yang masih dapat dipertahankan

untuk mendukung overdenture dan tidak dapat digantikan dengan restorasi inlay ataupun onlay.

Keuntungan Overdenture :

- Perawatan yang mudah diterima oleh pasien karena pencabutan yang dilakukan minimal sehingga pasien merassa

lebih nyaman

- Mempertahankan tulang alveolar gigi asli yang masih dipertahankan dapat melindungi dan membantu

mempertahankan ketinggian tulang alveolar dengan masih terjaganya tulang alveolar akan lebih mempercepat adaptasi

rongga mulut dengan gigi palsu karena adanya serat-serat proprioseptif dari jaringan periodontal.

- Memiliki rentensi dan stabilisasi yan baik retensi dan stabilisasi protesa yang didukung oleh gigi yang masih tersisa

atau akar yang masih tersisa akan lebih baik karena pembebanan pada mukosa akan berkurang akibat adanya sisa gigi

atau akar tersebut sehingga mengurangi iritasi mukosa

- Memiliki oklusi dan estetika yang baik pemakaian gigi tiruan overdenture akan memiliki oklusi dan nilai estetika yag

lebih baik karena pengaruh kondisi retensi dan stabilisasi yang baik

Kerugian Overdenture :

- Perawatan overdenture relative mahal karena biasanya memerlukan perawatan periofontal,ndodontic dan restorasi

lainnya

- Rentan terhadap karies dan mengalami kelainan periodontal pada sisa elemen gigi yang ditutupi oleh protesa

c. Single Tooth Implant

Implant gigi merupakan salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang sehingga dapat diperoleh fungsi pengunyahan,

estetik dan kenyamanan yang ideal. Implant gigi adalah suatu alat yang diitanam secara bedah ke dalam jaringan lunak atau

tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun jembatan. Keuntungan

implant gigi adalah memiliki nilai estetika yang baik karena memiliki kemiripan restorasi gigi yang sangat menyerupai gigi asli

yang tertanam di dalam jaringan sehigga mendukung nilai estetika.

Page 21: logbook sk1

Syarat implant gigi :

1. Biokompatibel memiliki sifat non toksik, non alergik, non karsinogenik dan tidak merusak serta mengganggu

penyembuhan jaringan sekitar serta tidak korosif

2. Memiliki kekuatan yang baik untuk menahan beban pengunyahan

3. Memiliki resistensi tinggi terhadap termal dan korosi

4. Memiliki elastisitas yang mirip dengan jaringan sekitar

5. Dapat dibuat dalam berbagai bentuk

Indikasi implant gigi :

1. Memiliki ketebalan tulang rahang yang cukup

2. Memiliki oral hygiene yang baik

3. Pasien yang menolak gigi aslinya diasah untuk membuat gigi tiruan

Kontraindikasi implant gigi :

1. Mengalami keadaan patologi pada jaringan lunak dank eras

2. Mempunyai penyakit sistemik

3. Pasien hipersensitif terhadap salah satu komponen implant

4. Mempunyai kebiasaa buruk

5. Memiliki oral hygiene yang buruk

Gigi Tiruan Khusus

Protesa Maksilofasial

Protesa maksilofasial merupakan salah satu alat dalam bidang prostodontik yang bertujuan untuk mengatasi gangguan pada

wilayah maksilofasial yang didapat secara bawaan, akibat kecelakaan atau akibat penyakit yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas hidup pasien yang mengalami gangguan pada wilayah maksilofasial,

a. Feeding plate Merupakan alat bantu yang digunakan bagi penderita celah bibir dan langit-langit

Page 22: logbook sk1

b. Obturator merupakan alat yang terbuat dari akrilik maupun logan yang digunakan untuk pasien yang sudah menjalani

operasi pasca pengangkatan tumor pada rongga mulut yang bertujuan untuk menutuup bekas operasi agar tidak mudah

menjadi retensi makanan yang dapat menyebabkan infeksi, mengembalikan fungsi pengunyahan, membantu proses bicara

dan mengembalikan nilai estetika pasien.

c. Protesa Mata merupakan alat yang digunakan untuk pasien yang telah mengalami operasi pengangkatan bola mata

dengan adanya alat ini diharapkan dapat membantu pasien dalam mengembalikan kepercayaan diri.

Gigi tiruan penuh (GTP) menggantikan kehilangan semua gigi pada suatu rahang

Indikasi GTP

- Pasien yang edentulous = tidak punya gigi

- Pasien menolak rekomendasi alternatif perawatan yang diberikan dokter gigi

- Sisa gigi yang ada tidak dapat diselamatkan

- Sisa gigi yang ada tidak dapat mendukung GTSL dan tidak

Kontraindikasi GTP

- Tersedianya alternatif perawatan lain

- Pasien tidak tertarik untuk mengganti giginya yang hilang

- Pasien hipersensitif terhadap material denture

Page 23: logbook sk1

- Masalah fisik dan emosional pasien yang dapat berpengaruh pada kemampuannya untuk kooperatif dan mau

menerima/memakai gigi tiruan

Page 24: logbook sk1